Anda di halaman 1dari 24

DASAR USG OBSTETRI

K E H A M I L A N TRIMESTER PERTAMA
3 – 4M I N G G U

REAKSI DES I DU A L
• Gambaran fokus penebalan hiperekoik
pada endometrium.Tanda-tanda kehamilan
yang lain belum terlihat dari USG
TANDA INTRADESIDUAL
• Kantung kecil (<5mm) terlihat di dalam
lapisan endometrium
PERDARAHAN IMPLANTASI
• Zona hipoekoik di dalam desidua dekat
kantung kehamilan akibat erosi lapisan
uterus yang menyertai proses implantasi.

5 MINGGU
A D A K A N T U N G GESTASI
• Satu-satunya indikator pasti diagnosis
kehamilan intrauterin adalah
ditemukannya kantung gestasi
• Embrio dan yolk sac masih belum tampak
• Muncul dari blastosis, yang berimplantasi
di dalam lapisan endometrium fase sekresi
• Akibat implantasi blastosis di dalam
lapisan endometrium pada fase sekresi

T A N D A C I N C I N G A N D A (DOUBLE
RING)
CINCIN KORION DESIDUA ATAU TANDA
DESIDUA GANDA
• Tanda penting untuk membedakan
kehamilan intrauterin dan kehamilan
ektopik. Pada kehamilan ektopik hanya
terlihat kantung gestasi palsu (pseudo-
gestasional sac)
• Muncul dalam bentuk dua cincin
konsentris yang berdekatan dengan
kantung kehamilan (panah):
1. CINCIN BAGIAN DALAM
Desidua kapsularis + korion laeve

3
4 BUKUAJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRIDAN GINEKOLOGI

2. CINCIN BAGIAN LUAR


Desidua vera, desidua basalis + korion
frondosum
3. BAGIAN TENGAH ANEKOIK
Cairan di dalam kantung korion

5 – 6M I N G G U
YOLK S A C
• Struktur pertama yang terlihat
• Stuktur anekoik berbentuk bundar di
dalam korion dan di luar rongga ketuban,
di antara amnion dan korion
• Rata-rata diameter 2 – 5 mm dengan
ukuran terbesar pada usia kehamilan 5- 9
minggu
TANDA GELEMBUNG GANDA
(DOU BL E BUBBLE)
• Fenomena peralihan yang jarang terjadi
• Gelembung pertama adalah amnion
• Dua gelembung terdiri dari amnion dan
yolk sac yang dipisahkan oleh embrional
plate (tanda panah)

6 - 7 MINGGU

M U D I G A H (EMBRIO)
• Embrio dengan ukuran 1 - 2 mm dapat
terlihat pada 3-7 hari sejak visualisasi
yolk sac pertama kali terlihat, jika
menggunakan USG transvaginal
• CRL: 2 - 4mm, terletakberdampingan
dengan yolk sac

DETEKSI AKTIVITAS DETAK


JANTUNG JANIN (DJJ)
• DJJ pertama kali mulai terlihat pada hari
ke-37 kehamilan
• Kecepatan denyut jantung dan ritme dapat
diukur menggunakan M-mode
• Aktivitas DJJ pertama kali dapat terlihat
jelas pada embrio tepat di sebelah yolk-
sac
• Embrio terlihat dengan struktur kistik
yang sesuai
dengan otak besar.Yolk sac tampak di
sebelah kanan kepala embrio.
PEMANTAUAN PERTUMBUHANDAN PERKEMBANGANJANIN 5

8 – 9 MINGGU
FETUS (JANIN)
• Ukuran CRL: 12-14 mm
• Janin terletak di dalam rongga amnion
SISTEM SARAF PUSAT
• Otak tampak sebagai struktur kistik
tunggal pada daerah kepala janin
MEMBRAN AMNION
• Muncul sebagai garis tipis melengkung
hiperekoik pada rongga korion yang
mengelilingi janin (tanda panah)
• Menyatu dengan korion pada usia
kehamilan 14 – 16 minggu
• Cairan korion tampak lebih hiperekoik
dibandingkan ketuban
TUJUAN P EM ER I K S A A N ULTRASONOGRAFI TRIMESTER PERTAMA
1. Konfirmasi kehamilan intrauterin
2. Pencitraan dari yolk sac normal dan
embrio
3. Biometri dasar (diameter kantung gestasi,
panjang CRL)
4. Ketebalan lapisan nuchal translucency
untuk mendeteksi kromosom
5. Jika memungkinkan, dapatdilakukan
dengan USG transvaginal

BIOMETRI D A S A R K E H A M I L A N TRIMESTER PERTAMA


U K U R A N K A N T U N G GESTASI
• Usia kehamilan 5 – 7 minggu
• Ukuran diameter dihitung dengan rumus
= tinggi x lebar x panjang /3
• Perhitungan usia kehamilan (hari)= rata-
rata diameter (mm) +30
• Pertumbuhan normal = 1mm/ hari
• Pertumbuhan abnormal < 0,6 mm/ hari
6 BUKUAJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRIDAN GINEKOLOGI

PANJANG C R O W N RUMPT
L E N G T H (CRL)
• Usia kehamilan 7- 12 minggu
• Akurasi ± 4 hari untuk memperkirakan
usia kehamilan (paling akurat)
• Setelah 12 minggu, akurasinya menurun
karena janin tidak akan pernah
sepenuhnya dalam posisi ekstensi (lurus
memanjang)
• Pengukuran dari puncak atas kepala
hingga ujung tulang ekor (yolk sac
dan ekstremitas inferior tidak boleh
dimasukkan dalam pengukuran)
• Pengukuran dilakukan tiga kali untuk
mengetahui ukuran CRL yang terpanjang
• Perhitungan usia kehamilan (minggu) =
CRL<1,0 cm= CRL+6
CRL>1,0 cm=CRL+6,5
• Harus dilakukan konfirmasi aktivitas DJJ

PENGUKURAN NUCHALTRANSLUCENCY
• Nuchal translucency = nuchal hipoekoik =
nuchaledema.
• Pengukuran ketebalan jaringan subkutan
di belakang
leher yang berupa daerah hipoekoik,
akibat akumulasi cairan dalam jaringan
lunak.
• Pengukuran pada usia kehamilan 9- 14
minggu
• Penebalan lapisan nuchal berhubungan
dengan sindroma Down atau sindroma
Turner (baca pada bagian marker
kromosomopati)
• Bila terbentuk kista bersepta disebut
higroma koli.
PEMANTAUAN PERTUMBUHANDAN PERKEMBANGANJANIN 7

Pemeriksaan transvaginal trimester


pertama pada penampang longitudinal
(memanjang)
• Perbatasan tulang leher belakang ke
bagian dalam tepi kulit dalam potongan
memanjang (inner toinner)
• Ketebalan normal sampai < 3 mm

Pemeriksaan transabdominal pada


awal trimester kedua
• Setelah 15 minggu usia kehamilan,
pemeriksaan dilakukan dengan
berpatokan pada penampang melintang
atau transversal
• Diukur dari permukaan luar kulit kebawah
os occiput, ketebalan tidak boleh > 6mm

Kurva pertumbuhan nuchal


translucency

Interpretasi optimalketebalannuchal
translucency(NN), pengukuran perbandingan
dengan ukuran panjang kepala-bokong (CRL)
8 BUKUAJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRIDAN GINEKOLOGI

K E H A M I L A N TRIMESTER K E D U A
STRUKTUR ULTRASONOGRAFI G A M B A R A N ULTRASONOGRAFI
DI A M ET ER BIPARIETAL (DBP)
• Diameter transversal terbesar dari kepala
pada posisi tegak lurus terhadap bagian
tengah obyek
• Pengukuran mulai usia kehamilan 12
minggu hingga janin dilahirkan
• Akurasi pengukuran paling baik pada usia
kehamilan 14 – 20 minggu
• Kesulitan dalam pengukuran dapat terjadi
jika kepala sudah masuk ke dalam panggul.
Untuk mengatasi hal tersebut, kepala janin
dapat didorong perlahan menggunakan
tangan pemeriksa atau ibu hamil
diposisikan secara miring atau dianjurkan
kandung kemih terisi terlebih dahulu
• Pengukuran pada penampang transversal
(aksial), tegak lurus terhadap bagian
tengah obyek
• Pengukuran terpanjang dari tepi luar sisi
yang terdekat dengan probe ke tepi dalam
tulang parietal (sisi kontra lateral dari
kepala)
• Kepala harus terlihat simetris. Pengukuran
memperhatikan orientasi organ :
1.Falx cerebri (bagian tengah obyek)
2.Thalamus
3.Pleksus chorioid (pada ventrikel lateral)
4.Cavum septi pellucidum
5.Ventrikel III

L I NG K A R KEPALA
• Kurang akurat bila dibandingkan DBP
• Jika indeks cephalic tidak normal, maka
dipilih lingkar kepala
• Dapat diukur dengan menggunakan sketsa
langsung pada alat USG ataupun dengan
memakai rumus :
HC = [(BPD + DOF) /2] x 3.14 atau
HC = (BPD + OFD) x 1.57
PEMANTAUAN PERTUMBUHANDAN PERKEMBANGANJANIN 9

STRUKTUR ULTRASONOGRAFI G A M B A R A N ULTRASONOGRAFI


I N D E K S C E P H A L I C (IC)
• Rasio diameter biparietal dan diameter
oksiput-frontal (DOF) adalah diameter
yang menunjukkan bentuk kepala
• DOF diukur dari “luar keluar”
• IC=DBP/DOFx 100
• IC normal berkisar antara70% - 85%
Bila <70% berarti dolichocephalic dan
>85% berarti brachicephalic

HEMISFER SEREBELUM D A N
S I S T ER NA M A G N A
• Serebelum diukur pada potongan
transversal
• Sisterna magna terletak di antara
serebelum dan tulang Kranium
• Ukuran diameter serebelum (huruf ‘H’)
dan lebar sisterna magna (huruf ‘CM’)
dikatakan normal jika <1cm.
VENTRIKEL
• Indikator penting anatomi normal
• Selama awal trimester kedua terisi oleh
pleksus koroideus, yang merupakan
struktur yang paling mencolok dalam
kepala janin
• Bidang frontal: pada awal kehamilan
ventrikel otak (V = ventrikel) secara
signifikan lebih besar dibandingkan dengan
struktur intrakranial lainnya.
• Seiring perkembangan kehamilan, ukuran
ventrikel menjadi lebih kecil dibandingkan
dengan ukuran hemisfer otak.
• Rasio perbandingan lebar ventrikel dan
lebar hemisfer digunakan sejak minggu
ke-18 kehamilan
• Rasio ventrikel (Rasio V /H) = lebar
ventrikel /lebar hemisfer
• Normal nilai > 50%
• Diameter ventrikel diukur dalam
posisi sedikit di atas potongan dimana
pengukuran BPD dilakukan
10 BUKUAJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRIDAN GINEKOLOGI

STRUKTUR ULTRASONOGRAFI G A M B A R A N ULTRASONOGRAFI

Ventrikulomegali sedang -berat: Panah


menunjukkan dinding medial dan lateral
batas pelebaran ventrikel lateral dan pleksus
koroid yang hiperekoik (PC) di dalam
ventrikel

Karakteristik tampilan khas pada potongan


horisontal yang sesuai untuk mengukur BPD.
Dinding cornu anterior dan cornu posterior
dari ventrikel lateral muncul sebagai garis
hiperekoik (panah) sejajar dengan garis ekho
di daerah median.
PEMANTAUAN PERTUMBUHANDAN PERKEMBANGANJANIN 11

STRUKTUR ULTRASONOGRAFI G A M B A R A N ULTRASONOGRAFI


1. Bidang horizontal corpus ventrikel lateral
(V)

2. Bidang horizontal pada level serebellum


(M) dan thalamus atau pedunkuli cerebri
(P)

3. Bidang oblik yang menggambarkan cavum


septum pelucidum, thalamus, serebelum
dan sisterna magna CM)

Level bidang
12 BUKUAJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRIDAN GINEKOLOGI

STRUKTUR D A N PR OS EDU R GAMBARAN


PENGUKURAN ULTRASONOGRAFI
PANJANG T U L A N G P A H A (FEMUR)
• Tulang panjang yang paling mudah untuk diukur
• Berperan penting dalam evaluasi proporsi
pertumbuhanjanin
• Tidak terpengaruh oleh kondisi pertumbuhan
janin terhambat (IUGR) seperti struktur organ
lainnya
• Nilai <2 SD menunjukkan displasiaskeletal
• Dapat diukur pada usia kehamilan >12minggu

PR OS EDU R P E N G U K U R A N
• Harus terlihat seluruh panjang femur
• Diukur dari trokhanter mayor sampai kondilus
• Epifisis tidak termasuk dalam pengukuran
• Femur harus ditampilkan dengan latar belakang
akustik yang baik
• Gambar tulang yang melengkung biasanya
merupakan kesalahan pengambilan potongan
bidang, namun dapat juga merupakan tanda
kemungkinan displasia skeletal

I NT ER OK U L A R DI A M ET ER (JARAK
ORBITA)
Biokular
• Jarak antara tepi lateral orbita pertama hingga
tepi lateral orbita kedua
Okular
• Ukuran lebar satu orbita
Interokular
• Jarak antara kedua orbita diukur dari sisi tepi
medial bagian dalam (kira-kira sama dengan
ukuran lebar 1 orbita)
Hipotelorisme
• Jarak kedua orbita menyempit
Hipertelorisme
• Jarak antara kedua orbita terlalu melebar
Pengukuran Biokular
• Diukur dari tepi luar satu orbita keluar tepi
orbita lainnya
• Pengukuran dilakukan pada bidang yang sama
dengan pengukuran BPD, kemudian probe
diarahkan miring ke kaudal sampai terlihat orbita
PEMANTAUAN PERTUMBUHANDAN PERKEMBANGANJANIN 13

STRUKTUR D A N PR OS EDU R GAMBARAN


PENGUKURAN ULTRASONOGRAFI
L I NG K A R A B D O M E N ( A B D O M I N A L C I R C U M F ER ENC E - AC)
• Digunakan dalam memperkirakan berat janin
• Berkorelasi langsung dengan volume hepar dan
jumlah jaringan adiposa subkutan
• Tekanan probe yang berlebihan dapat
mendistorsi lingkar abdomen
Orientasi :
1. Pars umbilicus v.porta hepatis tepat sebelum
masukke hepar (kandung empedu sering keliru
ditampilkan sebagai vena)
2. Gaster
3. Tiga pusat osifikasi vertebra
4. Ginjal atau jantung tidak boleh terlihat

• Dapat langsung diukur dengan membuat sketsa


ellips menggunakan kaliper mengikuti lingkar
abdomen
• Dapat diukur dengan menarik diameter saling
tegak lurus satu dengan lainnya dari tepi lateral
luar abdomen
(D1 +D2) x1.57 = AC

GINJAL
• Pembesaran ginjal cukup mudah untuk dideteksi
• Ukuran ginjal yang kecil jauh lebih sulit untukdiamati
• Gambaran normal: bagian tengah hipoekoik
sesuai dengan pielom, sekeliling yang hiperekoik
sesuai dengan parenkim, bagian tepi korteks
tampak hiperekoik
• Ukuran ginjal normal dapat diperkirakan
dengan rumus berikut :usia kehamilan(minggu)
= panjang (mm)=2 x AP diameter (mm)

Potongan melintang ginjal, pada posisi bilateral tepat


disamping tulang vertebra

Potongan melintang ginjal, pada posisi bilateral tepat


disamping tulang vertebra
14 BUKUAJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRIDAN GINEKOLOGI

STRUKTUR D A N PR OS EDU R GAMBARAN


PENGUKURAN ULTRASONOGRAFI
L I NG K A R D A D A ( T H O R A X )
• Diterapkan dalam penilaian biometri usia Formula perhitungan lingkar dada :
kehamilan • Diameter transversal (mm) + AP-
• Informasi penting dalam penilaian ukuran diameter (mm) x1.57
dan perkembangan thorax untuk mendeteksi • Pengukuran dilakukan pada
kondisi osteo chondrodysplasia lethal dengan bidang di mana jantung dengan
hipoplasia thorax empat ruang terlihat seluruhnya

ESTIMASI TAKSIRAN BERAT JANIN (TBJ)


• Estimasi TBJ paling sering didasarkan pada pengukuran lingkar perut
• Indikasi: suspek IUGR, makrosomia, kembar, janin sungsang sebelumkelahiran,
ancaman kelahiran prematur
• Estimasi berat janin dengan hanya bergantung pada pengukuran lingkar perut saja
memiliki akurasi yang kurang tepat
• Dapat diukur dengan bantuan identifikasi biometri yang lain
• Metode yang paling banyak diterima adalah gabungan pengukuran BPD, FL dan AC
• Koreksi pengukuran BPD harus dilakukan jika terdapat deviasi dari indeks cephalic
• Jika BPD tidak dapat diukur, pengukuran cukup dilakukan dengan mengukur FL

R A S I O BIOMETRI JANIN
• Diterapkan untuk mendeteksi pertumbuhan janin yang tidak proporsional, hambatan
pertumbuhan, asimetri pertumbuhan dan makrosomia
• Rasio kepala dan perut(HC /AC)
• Rasio panjang femur dan diameter biparietal (FL /BPD)
PEMANTAUAN PERTUMBUHANDAN PERKEMBANGANJANIN 15

P E R T U M B U H A N JANIN TERHAMBAT – PJT (INTRUTERINE G R O W T H


R ES T R I C T I ON -IUGR)

DEFINISI:
Biasanya didefinisikan sebagai janin dengan TBJ<10 persentil untuk usia kehamilan yang
disebabkan karena faktor patologis (internal dan eksternal), bukan faktor genetik

Bayi kecil untuk masa kehamilan– KMK (small for gestational age-SGA)
Bayi kecil secara genetik, bukan diakibatkan karena PJT dan tidak memiliki peningkatan
risiko morbiditas dan mortalitas perinatal

Bayi berat badan lahir rendah – BBLR (low birth weight – LBW)
Bayi baru lahir dengan berat badan < 2500 gr

FAKTOR PATOLOGIS I N T E R N A L FAKTOR PATOLOGIS


EKSTERNAL
Potensi biologis pertumbuhan janin menurun
1. Kelainan kromosom (paling sering Berkurangnya transfer nutrisi dan oksigen
trisomi 13 dan trisomi 18) = insufisiensi plasenta (nutrisi dan
2. Kelainan kongenital (skeletal displasia) respirasi)
3. Infeksi awal perinatal (TORCH) • Maternal-malnutrisi, hipertensi kronik,
anemia, kecanduan obat, perokok,
diabetes, kelainan kongenital
• Plasenta–penuaan dini plasenta,
hemangioma, infark plasenta,solusio
plasenta, hematom subkorionik

T A N D A KLINIS ARTI KLINIS


• Tinggi fundus uteri kecil
Fetus :Kematian janin (IUFD),
• Berat badan ibu tidak bertambah prematuritas, asupan gizi buruk,asfiksia
(penurunan berat) saat lahir, muscular distrofi, ketidak
• stabilan suhu

Neonatus: kematian perinatal meningkat,


asidosis,

aspirasi mekonium, pendarahan otak,


kejang, hipoglikemia,hipokalsemia

Sekuel jangka panjang: peningkatan risiko


disfungsi neurologis dan retardasi mental
16 BUKUAJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRIDAN GINEKOLOGI

TIPE P E R T U M B U H A N JANIN TERHAMBAT


SIMETRIS – PRIMER,TIPE I ASIMETRIS – SEKUNDER,TIPE II
• Jarang terjadi(25-35%) • Sering terjadi, penurunan berat badan
• Keseluruhan ukuran janin berkurang (AC mengecil)
• Terjadi sebelumusia kehamilan 26 minggu • Lingkar perut tertinggal dalam
dan berlangsung sampai kelahiran pertumbuhan dibandingkan dengan
BPD
• Ketidaktahuan perhitungan hari pertama
haid terakhir (HPHT), kesalahan • “Brain sparring effect”, darah dialihkan
perhitungan terjadinya konsepsi, dapat ke otak dengan menghemat aliran
berakibat PJT tidak terdeteksi darah ke organ viseral dan tubuh =
vasosentralisasi
• Dalamkasus yang sangat parah,
otaksudah tidak lagi mendapatkan
makanan yang cukup dan berakibat PJT
simetris
• Terjadi setelah 30 minggu usia
kehamilan

U S G D A L A M P E M A N T A U A N P E R T U M B U H A N JANIN TERHAMBAT
1. Janin terlalu kecil dalam kaitannya dengan usia kehamilan
(sebelumnya harus ada informasi data yang dapat dipercaya tentang menstruasi terakhir
atau penilaian usia kehamilan yang akurat dari biometri USG trimester pertama)
a) ukuran kepala - BPD, HC
− tipe simetris: biasanya muncul pada trimester awal
− tipe asimetris: kelainan muncul pada trimester terakhir
b) lingkar abdomen - AC <10 persentil
− data yang paling dapat diandalkan di tingkat penangkapan dan keadaan gizi
janin
c) panjang femur
− berlaku terutama untuk menilai proporsi tubuh janin
d) taksiran berat janin <10 persentil
2.Pertumbuhan lambat: pengukuran serial dilakukan setiap dua minggu ketika janin
terdiagnosis mengalami pertumbuhan janin terhambat
• lingkar abdomen - harus tumbuh 1 cm /minggu pada trimester ketiga
3.Konfirmasi pertumbuhan asimetris
• rasio HC /AC - secara bertahap terjadi peningkatan diskrepansi perbandingan
kepala dan perut
4.Kurangnya cairan ketuban (oligohidramnion)
5.Plasenta grade III sebelum usia kehamilan36 minggu
6.Keterlambatan osifikasi epifise distal femoralis (femur)
7.Pengukuran aliran darah melalui pembuluh darah utama janin,terutama
arteri umbilikalis
PEMANTAUAN PERTUMBUHANDAN PERKEMBANGANJANIN 17

MAKROSOMIA
Definisi : berat badan janin di atas 90 persentil untuk usia kehamilan
1. Bayi besar, normal, baru lahir
2. Bayi yang baru lahir dari ibu diabetes
T A N D A KLINIS ARTI KLINIS
• Janin terlalu besar untuk usia kehamilan • peningkatan kematian perinatal
• Maternal diabetes gestasional (trauma kelahiran, perdarahan,aspirasi
mekonium)
• kematian janin mendadak yang terkait
dengan ibu diabetes

FAKTOR ET I OL OG I TERJADINYA M A K R O S O M I A
1. Postmaturitas
2. Maternal - obesitas, anamnesis, intoleransi glukosa, diabetes,multipara
Gambaran USG:
1. Fetus terlalu besar untuk usia kehamilan
• Ukuran lingkar abdomen yang paling akurat
• Over – estimasi taksiran beratjanin
2. Pertumbuhan yang terlalu cepat
• Lakukan pengukuran tiap 2 minggu jika dijumpai TBJ > 90 persentil
3. Pertumbuhan asimetris
• HC/AC atau FL/AC – penurunan nilai rasio
4. Lain-lain
• lapisan lemak subkutan terlihat tebal pada kepala,abdomen dan tungkai paha
• penampang melintang melalui abdomen – tebal lapisan kulit abdomen mencapai
1cm
• Kesalahan umum: keliru melihat rambut janin atau tulang sebagai lapisan kulit
yang menebal

DIAGNOSIS BANDING
Jika dari pemeriksaan klinis terdapat kemungkinan :
Perlambatan pertumbuhan – harus Percepatan pertumbuhan – harus
disingkirkan : disingkirkan :
• Keliru menghitung tanggal • Keliru menghitung tanggal
• Kematian janin (missed abortion) • Kehamilan kembar
• Oligohidramnios • Mola hidatidosa
• Ketuban pecah dini • Maternal diabetes gestasional
• Mioma uteri
• Polihidramnios
18 BUKUAJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRIDAN GINEKOLOGI

CRL

Grafik 1. Kurva normal


pertumbuhan panjang kepala
– bokong (CRL =crown-rump
length) di trimester pertama

Grafik 2. Kurva normal


pertumbuhan diameter biparietal
(BPD)

Grafik 3. Kurva normal


pertumbuhan lingkar abdomen
janin (AC)

Grafik 4. Kurva perkiraan taksiran


berat janin (TBJ) berdasarkan
pengukuran tunggal lingkar
abdomen (AC)
PEMANTAUAN PERTUMBUHANDAN PERKEMBANGANJANIN 19

Grafik 5. Kurva normal


pertumbuhan femur (FL)

Grafik 6. Kurva normal


pertumbuhan humerus (HL)

Grafik 7. Kurva normal


pertumbuhan radius dan ulna

Grafik 8. Kurva normal


pertumbuhan tibia dan fibula
20 BUKUAJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRIDAN GINEKOLOGI

Grafik 9. Kurva perubahan rasio


V/H (rasio diameter ventrikel
terhadap diameter hemisfer
cerebri).Tampak bahwa setelah
usia kehamilan 18 minggu, rasio
V/H konstan dan tidak melebihi
nilai 0.5

Grafik 10. Kurva perubahan


rasio HC/AC (rasio lingkar kepala
terhadap lingkar abdomen).Tampak
bahwa sebelum kehamilan 36
minggu, rasioHC/AC > 1.00 dan
setelah kehamilan 36 minggu, rasio
HC/AC < 1.00

Grafik 11. Kurva normal


pertumbuhan serebellum. Sejak
awal trimester ke-2, panjang
serebellum berkorelasi tepat
dengan usia kehamilan, dan
memiliki akurasi tinggi dalam
menentukan usia kehamilan hingga
36 minggu
PEMANTAUAN PERTUMBUHANDAN PERKEMBANGANJANIN 21

PROFIL BIOFISIK
• Tujuan: penilaian kondisi janin dan deteksi hipoksia pada kehamilan, aplikasi yang
paling umum pada janin dengan PJT asimetris akibat insufisiensi plasenta dan hipoksia
yang mengancam
• Berdasarkan tampilan dinamis data biofisik dari pemeriksaan USG selama 30 menit
tanpa henti
• Hasil: 8-10 = kondisi janin baik - resiko kecil hipoksia
4-6 = ulangi selama 24 jam - diduga hipoksia, tergantung pada
hasil pemeriksaan lainnya
0-2 = kecurigaan yang kuat hipoksia
Berulangskor <4; dianggap sebagai indikasi untuk melakukan
terminasi kehamilan
• Beberapa sistem skoring dalam literatur:
1. Kondisi janin normal dinilai dengan poin 2, dan kondisi terganggu dinilai dengan
poin 0
2. Data apapun, termasuk penilaian kematangan plasenta, dinilai dengan poin 0, 1, 2
• Hasil dipengaruhi oleh: hipoksia, obat-obatan dan siklus tidur janin
INDIKATOR BIOFISIK N O R M A L (2POIN) T E R G A N G G U (0POIN)
REAKTIFITAS • Denyut jantung yang • Frekuensi dasar<100
FREKUENSI DETAK normal (120-160) denyut /menit
JANTUNG JANIN • Rekaman • Takikardia persisten
hingga30menit:harus dengan penyebab tidak
NST(Non StressTest) –
terdaftar minimal 2 jelas > 160 denyut /menit
perbandingan kontraksi
akselerasi dengan • Kurang dari dua
rahim dan gerakan janin
variabilitas hingga 15
dengan rekaman CTG episodeakselerasi
detakan per menit
frekuensi detak jantung
janin
VOL U M E C A I R A N • Indeks cairan amnion • Indek cairan amnion
AMNION normal berkurang
• Kantung terbesar cairan
bebas
• Jumlah cairan amnion
dapat dikalkulasi
memakai berbagai indeks
(ICA)
GERAKAN TUBUH • 3atau lebih gerakant • < 2 gerakan dalam 30
JANIN erpisah dalam 30 menit menit
• Gerakan sederhana atau
kompleks yang meliputi
tubuh atau anggota
badan
22 BUKUAJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRIDAN GINEKOLOGI

INDIKATOR BIOFISIK N O R M A L (2POIN) T E R G A N G G U (0POIN)


T O N U S JANIN • Setidaknya 1 gerakan • Hilangnya pergerakan
• Gerakan ekstensi diiringi aktif fleksi-ekstensi atau melambatnya gerak
dengan gerakan fleksi anggota badan atau ekstensi-fleksi
kembali badan
GERAKAN NAFAS • Gerakan pada periode • Tanpa adanya gerakan
JANIN dari 30-60 detik selama yang dimonitor dalam 30
• Gerakan dinding dadake 30 menit menit
arah dalamdiiringi
gerakan turunnya
diafragma dan abdomen
ke bawah
PEMANTAUAN PERTUMBUHANDAN PERKEMBANGANJANIN 23

D A S A R P E M A N T A U A N DOPPLER
ALIRAN DARAH SELAMA KEHAMILAN
• Tujuan : deteksi dini hipoksia janin berdasarkan penyebab yang paling
sering terjadi yaitu insufisiensi uteroplasenta
• Dari trimester pertama hingga akhir kehamilan, sirkulasi fetoplasenta berkembang
dan berfungsi sebagai sistem peredaran darah dengan resistensi rendah di mana
terjadi secara permanen pada unit sirkulasi fetoplasenta
• Resistensi yang relatif tinggi hanya terjadi pada sirkulasi darah otak, sebagai
mekanisme perlindungan agar cadangan vaskular secara fisiologis selalu terjaga untuk
vasodilatasi supaya aliran darah ke otak tetap baik meskipun dalam kondisi hipoksia

LEVEL PEMBULUH PENCERMINAN KONDISI


SIRKULASI DARAH KONDISI NORMAL
Uteroplasenta Arteri uterina Aliran darah Resistensi rendah,
mengalir melalui arus kencang
plasenta (dari sisi
maternal)
Umbilikus Arteri umbilikalis Aliran darah Resistensi rendah,
mengalir melalui arus kencang
plasenta (dari sisi
fetal)
Fetal - perifer Aorta fetalis Aliran darah Resistensi lebih
mengalir melalui rendah, arus
janin pada sirkulasi kencang
perifer
Fetal – pusat Arteri cerebri Aliran darah Resistensi tinggi,
(central) media mengalir melalui arus cukup kencang,
otak janin merupakan
cadangan vaskular
fisiologis untuk
vasodilatasi
dalam rangka
meningkatkan
pasokan oksigen
saat terjadi hipoksia
janin
• Pada kehamilan berisiko tinggi disertai dengani insufisiensi plasenta dan kondisi
PJT(kasus preeklampsia), gangguan insufisiensi nutrisi plasenta terjadi sangat cepat
disertai insufisiensi respiratorik, dan terjadilah kekurangan pasokan oksigen pada
unit fetoplasenta sehingga terjadi hipoksia janin
• Hanya pada kasus kehamilan berisiko tinggi (PJT, Preeklampsia, diabetes, Rh-imunisasi)
dilakukan pemantauan penilaian janin rutin dan skrining janin beresiko hipoksia
berdasarkan pengukuran aliran darah melalui arteri umbilikalis
24 BUKUAJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRIDAN GINEKOLOGI

ARTERI UMBILICALIS

Sonogram arteri umbilikalis dengan


peningkatan indeks resistensi (RI) dan
berakibat berkurangnya aliran diastolik.
Di bawah sonogram arus darah arterial
terlihat gambaran sonogram monofasik
vena umbilikalis
Mekanisme kompensasi janin
• Redistribusi–redistribusi kembali darah PJT 29
MINGGU
dari perifer kesirkulasi sentral ARTERI
• Vasosentralisasi-meningkatkan aliran UMBILI
darah dan suplai oksigen ke otak CALIS
REVERSE
• Vasodilatasi sentral -pelebaranpembuluh FLOW
darah di otak, agar aliran darah menjadi ARTERI
lebih baik dan melindungi otak dari UMBILICALI
hipoksia (fenomena brain-sparing) S
Temuan patologis pengukuran
OLIGOHIDRAM
Doppler meliputi:
• Arus darah dengan resistensi tinggi NIOS
muncul pada arteri umbilikalis, yang PJT - AORTA
mencerminkan minimnya aliran darah FETALIS
yang melalui plasenta REVERSE FLOW

• Dapat terjadi pembalikan arus darah


fase diastolik padaarteri umbilikalis AORTA FETALIS
• Pada aorta descenden janin juga
terjadi peningkatan resistensi yang
mencerminkan kondisi vasokonstriksi
perifer untuk redistribusi aliran darah
• Dalam kasus ekstrim dapat terjadi
arus darah diastolik absenatau terjadi
pembalikkan aliran darah dalam fase
diastolik (absent reverse end-diastolik)

• Saat perubahan ini terjadi, muncullah A.CEREBRI MEDIA


vasodilatasi pada tingkat a. cerebri
media dan sentralisasi aliran darah,
ditandai dengan turunnya indeks
resistensi dan meningkatnya diastolik
pada a.cerebri media
PEMANTAUAN PERTUMBUHANDAN PERKEMBANGANJANIN 25

SELURUH T E M U A N PATOLOGIS
DIATAS M ER U PA K A N I NDI K A S I
U N T U K M E L A K U K A N TERMINASI
KEHAMILAN !

Dekompensasi janin pada fase terminal


dengan asidosis berat dan kerusakan saraf
ireversibel akan muncul dalam wujud
meningkatnya indeks resistensi dan
turunnya arus darah melalui a.cerebri
media sebagai akibat resistensi vaskuler
otak dalam kondisi asidosis (vasoparesis)
dan edema serebral

Anda mungkin juga menyukai