K E H A M I L A N TRIMESTER PERTAMA
3 – 4M I N G G U
REAKSI DES I DU A L
• Gambaran fokus penebalan hiperekoik
pada endometrium.Tanda-tanda kehamilan
yang lain belum terlihat dari USG
TANDA INTRADESIDUAL
• Kantung kecil (<5mm) terlihat di dalam
lapisan endometrium
PERDARAHAN IMPLANTASI
• Zona hipoekoik di dalam desidua dekat
kantung kehamilan akibat erosi lapisan
uterus yang menyertai proses implantasi.
5 MINGGU
A D A K A N T U N G GESTASI
• Satu-satunya indikator pasti diagnosis
kehamilan intrauterin adalah
ditemukannya kantung gestasi
• Embrio dan yolk sac masih belum tampak
• Muncul dari blastosis, yang berimplantasi
di dalam lapisan endometrium fase sekresi
• Akibat implantasi blastosis di dalam
lapisan endometrium pada fase sekresi
T A N D A C I N C I N G A N D A (DOUBLE
RING)
CINCIN KORION DESIDUA ATAU TANDA
DESIDUA GANDA
• Tanda penting untuk membedakan
kehamilan intrauterin dan kehamilan
ektopik. Pada kehamilan ektopik hanya
terlihat kantung gestasi palsu (pseudo-
gestasional sac)
• Muncul dalam bentuk dua cincin
konsentris yang berdekatan dengan
kantung kehamilan (panah):
1. CINCIN BAGIAN DALAM
Desidua kapsularis + korion laeve
3
4 BUKUAJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRIDAN GINEKOLOGI
5 – 6M I N G G U
YOLK S A C
• Struktur pertama yang terlihat
• Stuktur anekoik berbentuk bundar di
dalam korion dan di luar rongga ketuban,
di antara amnion dan korion
• Rata-rata diameter 2 – 5 mm dengan
ukuran terbesar pada usia kehamilan 5- 9
minggu
TANDA GELEMBUNG GANDA
(DOU BL E BUBBLE)
• Fenomena peralihan yang jarang terjadi
• Gelembung pertama adalah amnion
• Dua gelembung terdiri dari amnion dan
yolk sac yang dipisahkan oleh embrional
plate (tanda panah)
6 - 7 MINGGU
M U D I G A H (EMBRIO)
• Embrio dengan ukuran 1 - 2 mm dapat
terlihat pada 3-7 hari sejak visualisasi
yolk sac pertama kali terlihat, jika
menggunakan USG transvaginal
• CRL: 2 - 4mm, terletakberdampingan
dengan yolk sac
8 – 9 MINGGU
FETUS (JANIN)
• Ukuran CRL: 12-14 mm
• Janin terletak di dalam rongga amnion
SISTEM SARAF PUSAT
• Otak tampak sebagai struktur kistik
tunggal pada daerah kepala janin
MEMBRAN AMNION
• Muncul sebagai garis tipis melengkung
hiperekoik pada rongga korion yang
mengelilingi janin (tanda panah)
• Menyatu dengan korion pada usia
kehamilan 14 – 16 minggu
• Cairan korion tampak lebih hiperekoik
dibandingkan ketuban
TUJUAN P EM ER I K S A A N ULTRASONOGRAFI TRIMESTER PERTAMA
1. Konfirmasi kehamilan intrauterin
2. Pencitraan dari yolk sac normal dan
embrio
3. Biometri dasar (diameter kantung gestasi,
panjang CRL)
4. Ketebalan lapisan nuchal translucency
untuk mendeteksi kromosom
5. Jika memungkinkan, dapatdilakukan
dengan USG transvaginal
PANJANG C R O W N RUMPT
L E N G T H (CRL)
• Usia kehamilan 7- 12 minggu
• Akurasi ± 4 hari untuk memperkirakan
usia kehamilan (paling akurat)
• Setelah 12 minggu, akurasinya menurun
karena janin tidak akan pernah
sepenuhnya dalam posisi ekstensi (lurus
memanjang)
• Pengukuran dari puncak atas kepala
hingga ujung tulang ekor (yolk sac
dan ekstremitas inferior tidak boleh
dimasukkan dalam pengukuran)
• Pengukuran dilakukan tiga kali untuk
mengetahui ukuran CRL yang terpanjang
• Perhitungan usia kehamilan (minggu) =
CRL<1,0 cm= CRL+6
CRL>1,0 cm=CRL+6,5
• Harus dilakukan konfirmasi aktivitas DJJ
PENGUKURAN NUCHALTRANSLUCENCY
• Nuchal translucency = nuchal hipoekoik =
nuchaledema.
• Pengukuran ketebalan jaringan subkutan
di belakang
leher yang berupa daerah hipoekoik,
akibat akumulasi cairan dalam jaringan
lunak.
• Pengukuran pada usia kehamilan 9- 14
minggu
• Penebalan lapisan nuchal berhubungan
dengan sindroma Down atau sindroma
Turner (baca pada bagian marker
kromosomopati)
• Bila terbentuk kista bersepta disebut
higroma koli.
PEMANTAUAN PERTUMBUHANDAN PERKEMBANGANJANIN 7
Interpretasi optimalketebalannuchal
translucency(NN), pengukuran perbandingan
dengan ukuran panjang kepala-bokong (CRL)
8 BUKUAJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRIDAN GINEKOLOGI
K E H A M I L A N TRIMESTER K E D U A
STRUKTUR ULTRASONOGRAFI G A M B A R A N ULTRASONOGRAFI
DI A M ET ER BIPARIETAL (DBP)
• Diameter transversal terbesar dari kepala
pada posisi tegak lurus terhadap bagian
tengah obyek
• Pengukuran mulai usia kehamilan 12
minggu hingga janin dilahirkan
• Akurasi pengukuran paling baik pada usia
kehamilan 14 – 20 minggu
• Kesulitan dalam pengukuran dapat terjadi
jika kepala sudah masuk ke dalam panggul.
Untuk mengatasi hal tersebut, kepala janin
dapat didorong perlahan menggunakan
tangan pemeriksa atau ibu hamil
diposisikan secara miring atau dianjurkan
kandung kemih terisi terlebih dahulu
• Pengukuran pada penampang transversal
(aksial), tegak lurus terhadap bagian
tengah obyek
• Pengukuran terpanjang dari tepi luar sisi
yang terdekat dengan probe ke tepi dalam
tulang parietal (sisi kontra lateral dari
kepala)
• Kepala harus terlihat simetris. Pengukuran
memperhatikan orientasi organ :
1.Falx cerebri (bagian tengah obyek)
2.Thalamus
3.Pleksus chorioid (pada ventrikel lateral)
4.Cavum septi pellucidum
5.Ventrikel III
L I NG K A R KEPALA
• Kurang akurat bila dibandingkan DBP
• Jika indeks cephalic tidak normal, maka
dipilih lingkar kepala
• Dapat diukur dengan menggunakan sketsa
langsung pada alat USG ataupun dengan
memakai rumus :
HC = [(BPD + DOF) /2] x 3.14 atau
HC = (BPD + OFD) x 1.57
PEMANTAUAN PERTUMBUHANDAN PERKEMBANGANJANIN 9
HEMISFER SEREBELUM D A N
S I S T ER NA M A G N A
• Serebelum diukur pada potongan
transversal
• Sisterna magna terletak di antara
serebelum dan tulang Kranium
• Ukuran diameter serebelum (huruf ‘H’)
dan lebar sisterna magna (huruf ‘CM’)
dikatakan normal jika <1cm.
VENTRIKEL
• Indikator penting anatomi normal
• Selama awal trimester kedua terisi oleh
pleksus koroideus, yang merupakan
struktur yang paling mencolok dalam
kepala janin
• Bidang frontal: pada awal kehamilan
ventrikel otak (V = ventrikel) secara
signifikan lebih besar dibandingkan dengan
struktur intrakranial lainnya.
• Seiring perkembangan kehamilan, ukuran
ventrikel menjadi lebih kecil dibandingkan
dengan ukuran hemisfer otak.
• Rasio perbandingan lebar ventrikel dan
lebar hemisfer digunakan sejak minggu
ke-18 kehamilan
• Rasio ventrikel (Rasio V /H) = lebar
ventrikel /lebar hemisfer
• Normal nilai > 50%
• Diameter ventrikel diukur dalam
posisi sedikit di atas potongan dimana
pengukuran BPD dilakukan
10 BUKUAJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRIDAN GINEKOLOGI
Level bidang
12 BUKUAJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRIDAN GINEKOLOGI
PR OS EDU R P E N G U K U R A N
• Harus terlihat seluruh panjang femur
• Diukur dari trokhanter mayor sampai kondilus
• Epifisis tidak termasuk dalam pengukuran
• Femur harus ditampilkan dengan latar belakang
akustik yang baik
• Gambar tulang yang melengkung biasanya
merupakan kesalahan pengambilan potongan
bidang, namun dapat juga merupakan tanda
kemungkinan displasia skeletal
I NT ER OK U L A R DI A M ET ER (JARAK
ORBITA)
Biokular
• Jarak antara tepi lateral orbita pertama hingga
tepi lateral orbita kedua
Okular
• Ukuran lebar satu orbita
Interokular
• Jarak antara kedua orbita diukur dari sisi tepi
medial bagian dalam (kira-kira sama dengan
ukuran lebar 1 orbita)
Hipotelorisme
• Jarak kedua orbita menyempit
Hipertelorisme
• Jarak antara kedua orbita terlalu melebar
Pengukuran Biokular
• Diukur dari tepi luar satu orbita keluar tepi
orbita lainnya
• Pengukuran dilakukan pada bidang yang sama
dengan pengukuran BPD, kemudian probe
diarahkan miring ke kaudal sampai terlihat orbita
PEMANTAUAN PERTUMBUHANDAN PERKEMBANGANJANIN 13
GINJAL
• Pembesaran ginjal cukup mudah untuk dideteksi
• Ukuran ginjal yang kecil jauh lebih sulit untukdiamati
• Gambaran normal: bagian tengah hipoekoik
sesuai dengan pielom, sekeliling yang hiperekoik
sesuai dengan parenkim, bagian tepi korteks
tampak hiperekoik
• Ukuran ginjal normal dapat diperkirakan
dengan rumus berikut :usia kehamilan(minggu)
= panjang (mm)=2 x AP diameter (mm)
R A S I O BIOMETRI JANIN
• Diterapkan untuk mendeteksi pertumbuhan janin yang tidak proporsional, hambatan
pertumbuhan, asimetri pertumbuhan dan makrosomia
• Rasio kepala dan perut(HC /AC)
• Rasio panjang femur dan diameter biparietal (FL /BPD)
PEMANTAUAN PERTUMBUHANDAN PERKEMBANGANJANIN 15
DEFINISI:
Biasanya didefinisikan sebagai janin dengan TBJ<10 persentil untuk usia kehamilan yang
disebabkan karena faktor patologis (internal dan eksternal), bukan faktor genetik
Bayi kecil untuk masa kehamilan– KMK (small for gestational age-SGA)
Bayi kecil secara genetik, bukan diakibatkan karena PJT dan tidak memiliki peningkatan
risiko morbiditas dan mortalitas perinatal
Bayi berat badan lahir rendah – BBLR (low birth weight – LBW)
Bayi baru lahir dengan berat badan < 2500 gr
U S G D A L A M P E M A N T A U A N P E R T U M B U H A N JANIN TERHAMBAT
1. Janin terlalu kecil dalam kaitannya dengan usia kehamilan
(sebelumnya harus ada informasi data yang dapat dipercaya tentang menstruasi terakhir
atau penilaian usia kehamilan yang akurat dari biometri USG trimester pertama)
a) ukuran kepala - BPD, HC
− tipe simetris: biasanya muncul pada trimester awal
− tipe asimetris: kelainan muncul pada trimester terakhir
b) lingkar abdomen - AC <10 persentil
− data yang paling dapat diandalkan di tingkat penangkapan dan keadaan gizi
janin
c) panjang femur
− berlaku terutama untuk menilai proporsi tubuh janin
d) taksiran berat janin <10 persentil
2.Pertumbuhan lambat: pengukuran serial dilakukan setiap dua minggu ketika janin
terdiagnosis mengalami pertumbuhan janin terhambat
• lingkar abdomen - harus tumbuh 1 cm /minggu pada trimester ketiga
3.Konfirmasi pertumbuhan asimetris
• rasio HC /AC - secara bertahap terjadi peningkatan diskrepansi perbandingan
kepala dan perut
4.Kurangnya cairan ketuban (oligohidramnion)
5.Plasenta grade III sebelum usia kehamilan36 minggu
6.Keterlambatan osifikasi epifise distal femoralis (femur)
7.Pengukuran aliran darah melalui pembuluh darah utama janin,terutama
arteri umbilikalis
PEMANTAUAN PERTUMBUHANDAN PERKEMBANGANJANIN 17
MAKROSOMIA
Definisi : berat badan janin di atas 90 persentil untuk usia kehamilan
1. Bayi besar, normal, baru lahir
2. Bayi yang baru lahir dari ibu diabetes
T A N D A KLINIS ARTI KLINIS
• Janin terlalu besar untuk usia kehamilan • peningkatan kematian perinatal
• Maternal diabetes gestasional (trauma kelahiran, perdarahan,aspirasi
mekonium)
• kematian janin mendadak yang terkait
dengan ibu diabetes
FAKTOR ET I OL OG I TERJADINYA M A K R O S O M I A
1. Postmaturitas
2. Maternal - obesitas, anamnesis, intoleransi glukosa, diabetes,multipara
Gambaran USG:
1. Fetus terlalu besar untuk usia kehamilan
• Ukuran lingkar abdomen yang paling akurat
• Over – estimasi taksiran beratjanin
2. Pertumbuhan yang terlalu cepat
• Lakukan pengukuran tiap 2 minggu jika dijumpai TBJ > 90 persentil
3. Pertumbuhan asimetris
• HC/AC atau FL/AC – penurunan nilai rasio
4. Lain-lain
• lapisan lemak subkutan terlihat tebal pada kepala,abdomen dan tungkai paha
• penampang melintang melalui abdomen – tebal lapisan kulit abdomen mencapai
1cm
• Kesalahan umum: keliru melihat rambut janin atau tulang sebagai lapisan kulit
yang menebal
DIAGNOSIS BANDING
Jika dari pemeriksaan klinis terdapat kemungkinan :
Perlambatan pertumbuhan – harus Percepatan pertumbuhan – harus
disingkirkan : disingkirkan :
• Keliru menghitung tanggal • Keliru menghitung tanggal
• Kematian janin (missed abortion) • Kehamilan kembar
• Oligohidramnios • Mola hidatidosa
• Ketuban pecah dini • Maternal diabetes gestasional
• Mioma uteri
• Polihidramnios
18 BUKUAJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRIDAN GINEKOLOGI
CRL
PROFIL BIOFISIK
• Tujuan: penilaian kondisi janin dan deteksi hipoksia pada kehamilan, aplikasi yang
paling umum pada janin dengan PJT asimetris akibat insufisiensi plasenta dan hipoksia
yang mengancam
• Berdasarkan tampilan dinamis data biofisik dari pemeriksaan USG selama 30 menit
tanpa henti
• Hasil: 8-10 = kondisi janin baik - resiko kecil hipoksia
4-6 = ulangi selama 24 jam - diduga hipoksia, tergantung pada
hasil pemeriksaan lainnya
0-2 = kecurigaan yang kuat hipoksia
Berulangskor <4; dianggap sebagai indikasi untuk melakukan
terminasi kehamilan
• Beberapa sistem skoring dalam literatur:
1. Kondisi janin normal dinilai dengan poin 2, dan kondisi terganggu dinilai dengan
poin 0
2. Data apapun, termasuk penilaian kematangan plasenta, dinilai dengan poin 0, 1, 2
• Hasil dipengaruhi oleh: hipoksia, obat-obatan dan siklus tidur janin
INDIKATOR BIOFISIK N O R M A L (2POIN) T E R G A N G G U (0POIN)
REAKTIFITAS • Denyut jantung yang • Frekuensi dasar<100
FREKUENSI DETAK normal (120-160) denyut /menit
JANTUNG JANIN • Rekaman • Takikardia persisten
hingga30menit:harus dengan penyebab tidak
NST(Non StressTest) –
terdaftar minimal 2 jelas > 160 denyut /menit
perbandingan kontraksi
akselerasi dengan • Kurang dari dua
rahim dan gerakan janin
variabilitas hingga 15
dengan rekaman CTG episodeakselerasi
detakan per menit
frekuensi detak jantung
janin
VOL U M E C A I R A N • Indeks cairan amnion • Indek cairan amnion
AMNION normal berkurang
• Kantung terbesar cairan
bebas
• Jumlah cairan amnion
dapat dikalkulasi
memakai berbagai indeks
(ICA)
GERAKAN TUBUH • 3atau lebih gerakant • < 2 gerakan dalam 30
JANIN erpisah dalam 30 menit menit
• Gerakan sederhana atau
kompleks yang meliputi
tubuh atau anggota
badan
22 BUKUAJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRIDAN GINEKOLOGI
D A S A R P E M A N T A U A N DOPPLER
ALIRAN DARAH SELAMA KEHAMILAN
• Tujuan : deteksi dini hipoksia janin berdasarkan penyebab yang paling
sering terjadi yaitu insufisiensi uteroplasenta
• Dari trimester pertama hingga akhir kehamilan, sirkulasi fetoplasenta berkembang
dan berfungsi sebagai sistem peredaran darah dengan resistensi rendah di mana
terjadi secara permanen pada unit sirkulasi fetoplasenta
• Resistensi yang relatif tinggi hanya terjadi pada sirkulasi darah otak, sebagai
mekanisme perlindungan agar cadangan vaskular secara fisiologis selalu terjaga untuk
vasodilatasi supaya aliran darah ke otak tetap baik meskipun dalam kondisi hipoksia
ARTERI UMBILICALIS
SELURUH T E M U A N PATOLOGIS
DIATAS M ER U PA K A N I NDI K A S I
U N T U K M E L A K U K A N TERMINASI
KEHAMILAN !