2012 1 48401 821309056 Bab2 10082012025548 PDF
2012 1 48401 821309056 Bab2 10082012025548 PDF
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
Susu kedelai merupakan salah satu produk olahan kedelai yang diperoleh
dengan cara menggiling kedelai yang dicampur air kemudian disaring dan
dipanaskan. Susu kedelai adalah hasil ekstraksi dari kedelai. Protein susu kedelai
memiliki susunan asam amino yang hampir sama dengan susu sapi sehingga susu
kedelai dapat digunakan sebagai pengganti susu sapi bagi orang yang alergi terhadap
dianjurkan diminum secara berkala atau teratur sesuai kebutuhan tubuh. Sebagai
minuman tambahan, artinya susu kedelai bukan merupakan obat, tetapi bisa menjaga
kondisi tubuh agar tetap fit sehigga tidak mudah terserang penyakit. Baik dalam
tubuh. Kedelai mengandung unsur-unsur dan zat-zat makanan yang penting bagi
Susu kedelai memiliki kadar protein dan komposisi asam amino yang hampir
sama dengan susu sapi. Selain itu, susu kedelai mengandung mineral dan vitamin
dalam jumlah yang cukup. Kedelai merupakan sumber minyak yang tinggi. Kadar
lemak kedelai sekitar 18% dan mengandung asam lemak tidak jenuh esensial yang
Vitamin yang dominan pada kacang kedelai adalah vitamin A,D,E,K dan
vitamin B1. Mineral yang banyak dijumpai pada kedelai adalah kalsium, fosfor, besi,
natrium, dan kalium. (Astawan, 2004). Sebagai bahan untuk membuat minuman
tambahan yang dianjurkan, setiap 100 gram kedelai mengandung berbagai zat
Dalam bentuk susu segar (susu kedelai), kandungan zat besi, kalsium,
karbohidrat, fosfor, vitamin A, vitamin B kompleks dosis tinggi, air, dan lesitin bisa
terserap lebih cepat serta baik dalam tubuh (Amrin, 2003). Keunggulan lain yang
menimbulkan alergi, rendah lemak, bebas kolestrol dan bergizi tinggi (Astawan,
2004).
Kandungan protein kedelai sekitar dua kali kandungan protein daging, yaitu
sekitar 40% sedangkan kandungan protein daging sekitar 18%. Kandungan protein
yang tinggi ini sangat cocok dikonsumsi untuk masa pertumbuhan, terutama untuk sel
otak serta pembentukan tulang. Selain lebih banyak, kandungan protein kedelai juga
(Amrin, 2003).
Pada dasarnya pembuatan susu kedelai terdiri dari beberapa tahap, yaitu
pelumatan dengan blender, dan penyaringan susu kedelai (Astawan, 2004). Alat yang
digunakan meliputi blender, panci, timbangan, pengaduk, kain saring dan kompor.
Sedangkan bahan yang diperlukan meliputi kacang kedelai, air, dan gula (Amrin,
2003). Langkah pertama cuci kedelai hingga bersih dari berbagai kotoran (Astawan,
2004). Kedelai yang sudah bersih kemudian ditempatkan ke dalam baskom yang telah
diisi dengan air. Perendaman kedelai dilakukan selama kurang lebih 8-10 jam.
Selanjutnya digiling dengan blender dan dicampur dengan air panas (perbandingan
kedelai dan air adalah 1:8) sampai terbentuk hancuran kedelai meyerupai bubur
(Astawan, 2004).
Selanjutnya proses penyaringan, kain penyaring diletakkan diatas saringan
yang terbuat dari kawat. Letakkan saringan tersebut diatas panci. Supaya diperoleh
hasil cairan lebih maksimal, kain penyaring yang berisi susu kedelai itu kemudian
diperas dengan kedua tangan hingga sari kedelai cair yang keluar dapat lebih banyak
dan cepat. Proses terakhir dari pembuatan susu kedelai adalah perebusan. Perebusan
pada susu kedelai sangatlah penting agar susu kedelai dapat segera dikonsumsi
(Amrin, 2003).
Susu kedelai sangat baik di konsumsi oleh ibu-ibu yang sedang hamil dan
menyusui karena kandungan protein pada ASI akan semakin meningkat. Bagi
seseorang yang sehat bias mengonsumsi susu kedelai satu gelas penuh (200 ml) setiap
dua hari sekali. Sementara bagi yang sudah terganggu kesehatannya, susu kedelai
dapat dikonsumsi satu hingga dua kali dalam sehari (Amrin, 2003).
yang juga telah dilaporkan berkhasiat untuk menurunkan kadar kolesterol dalam
darah. Selain itu, penggunaan minyak kacang kedelai dapat menghindarkan dari
penyakit jantung. Sebab utamanya ialah, oleh karena minyak kacang kedelai adalah
sumber lechitin. Berbagai penelitian yang dibuat menunjukkan bahwa lechitin dari
(lemak) dalam darah dan jaringan tubuh lainnya sehingga peredaran darah akan
berjalan lancar dari seluruh tubuh ke jantung atau sebaliknya. Lesithin juga
membantu proses peremajaan yaitu merontokkan jaringan tubuh yang sudah rusak
dan menggantinya dengan jaringan baru (Amrin, 2003). Susu kedelai juga memiliki
Bakteri berasal dari kata (Yunani = batang kecil). Di dalam klasifikasi bakteri
digolongkan dalam Divisi Schizomycetes. Bakteri dari kata latin bacterium (jamak,
bacteria) adalah kelompok raksasa dari organisme hidup seperti mitokondria dan
kloroplas. Mereka sangatlah kecil dan kebanyakan uniseluler, dengan struktur sel
yang telatif sederhana tanpa nucleus/inti sel, cytoskeleton, dan organel lain (Anonim,
2009).
Bakteri adalah mikroorganisme bersel tunggal yang tidak terlihat oleh mata,
bakteri berkisar antara panjang 0,5 sampai 10µ dan lebar 0,5 sampai 2,5µ tergantung
jenisnya. (µ = 1 mikron = 0,001 mm). Walaupun terdapat beribu jenis bakteri, tetapi
buah anggur dan kokus yang berarti benih bulat. Kuman ini sering ditemukan sebagai
kuman flora normal pada kulit dan selaput lendir pada manusia. Dapat menjadi
penyebab infeksi baik pada manusia maupun pada hewan. Beberapa jenis kuman ini
Divisi : Protophyta
Kelas : Schizomycetes
Bangsa : Eubacteriales
Suku : Micrococcaceae
Marga : Staphylococcus
Spesies: Staphylococcus aureus
(Warsa, 1993)
menit (Pratiwi, 2008). Sebagian besar jenis Staphylococcus bersifat lisogenik, yang
berarti bahwa mereka mengandung faga yang tidak berpengaruh terhadap diri mereka
sendiri, tetapi dapat menyebabkan lisis pada beberapa anggota spesies yang sama.
Jenis yang hanya dilisi oleh faga sering ditemukan di dalam susu (Warsa, 1993)
bakteri gram positif berbentuk kokus dengan diameter 0,7-0,9 µm, dan termasuk
Kuman ini berbentuk sferis, bila menggerombol dalam susunan yang tidak
teratur mungkin sisinya agak rata karena tertekan. Susunan gerombolan yang tidak
teratur biasanya ditemukan pada sediaan yang dibuat dari perbenihan padat,
sedangkan dari perbenihan kaldu biasanya ditemukan tersendiri atau tersusun sebagai
rantai pendek. Kuman ini tidak bergerak, tidak berspora dan gram positif. Hanya
kuman, pada kuman yang telah difagositosis dan pada biakan tua yang hampir mati
(Warsa, 1993).
Staphylococcus cenderung tumbuh dalam kelompok-kelompok. Karakteristik
aureus termasuk jenis kuman yang paling kuat daya tahannya. Pada agar miring dapat
tetap hidup sampai berbulan-bulan baik dalam lemari es maupun pada suhu kamar.
antigenentik. Bahan-bahan ekstraseluler yang dibuat oleh kuman ini kebanyakan juga
bersifat stabil terhadapa pemanasan, tahan terhadap aktivitas pemecahan oleh enzim-
Pada lempeng agar, koloninya berbentuk bulat, diameter 1-2 mm, cembung,
buram, mengkilat dan konsistensinya lunak. Warna khas ialah kuning keemasan,
hanya intensitas warnanya dapat bervariasi. Koloni yang masih sangat muda tidak
berwarna, tetapi dalam pertumbuhannya terbentuk pigmen yang larut dalam alkohol,
eter, kloroform, dan benzol. Pigmen ini termasuk dalam golongan lipokhrom dan
akan tetap dalam koloni, tidak meresap ke dalam perbenihan (Warsa, 1993).
seperti tanda buah-buah kecil. Susunan seperti ini disebabkan oleh pembelahan sel
yang terjadi secara tidak teratur. Staphylococcus aureus bersifat anaerob fakultatif,
membentuk sitokrom hanya pada kondisi aerob dan bersifat relatif tahan terhadap
pengeringan segingga bersifat pathogen (Schlegel dan Schmidt, 1994). Infeksi kulit
yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus sering muncul sebagai nyeri dan panas,
Metode ini didasarkan pada anggapan bahwa setiap sel yang dapat hidup akan
berkembang menjadi satu koloni. Teknik dalam metode ini ialah mengencerkan
statistic, cawan yang dipilih untuk penghitungan koloni ialah yang mengandung
Prinsip metode ini adalah jika sel mikroba yang masih hidup ditumbuhkan
pada medium agar, maka sel mikroba tersebut akan berkembang biak dan membentuk
koloni yang dapat dilihat langsung dengan mata tanpa menggunakan mikroskop
(Fardias, 1993).
Prinsip kerja dari metode ini adalah dari pengenceran yang dikehendaki,
pengenceran sampai menuangkan ke dalam cawan petri tidak boleh lebih lama dari
Kemudian ke dalam cawan tersebut dimasukkan agar cair steril yang telah
diletakkan dalam posisi terbalik dan diinkubasikan pada suhu 37 oC selama 24 jam
(Hadioetomo, 1985).
Inkubasi dilakukan pada suhu dan waktu tertentu sesuai dengan jenis mikroba
yang akan dihitung. Medium agar digunakan juga disesuaikan dengan jenis mikroba
yang akan ditumbuhkan. Selama inkubasi, sel-sel yang masih hidup akan tumbuh dan
membentuk koloni yang dapat terlihat langsung oleh mata. Setelah akhir masa
inkubasi, koloni yang terbentuk dihitung. Perhitungan jumlah koloni dapat dilakukan
Koloni Staphylococcus aureus pada VJA berukuran kecil dan berwarna hitam,
manitol. Koloni yang tidak menfermentasi manitol mungkin koloni spesiesnya yaitu
Staphylococcus aureus.
jika ditambahn indicator BCP (bromocreso purple) akan mengalami perubahan warna
epidermis) membentuk koloni berukuran kecil dengan areal berwarna merah atau
yang disebut “Standard Plate Count” (SPC) yang menjelaskan mengenai cara
menghitung koloni pada cawan serta cara memlih data yang ada untuk menghitung
1. Cawan yang dipilih dan dihitung adalah yang mengandung jumlah koloni
koloni yang besar dimana jumlah koloninya diragukan, dapat dihitung sebagai
satu koloni.
3. Suatu deretan (rantai) koloni yang terlihat sebagai suatu garis tebal dihitung