Makalah BK Fiks
Makalah BK Fiks
Oleh:
FAKULTAS PSIKOLOGI
MALANG
2019
KATA PENGANTAR
الحمد هلل رب العلمين والصالة والسالم علي عشرف االنبياء والمرسلين وعلي اله وصحبه وسلم
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha penyayang. Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah bisa terus menyelami indahnya
pengetahuan di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang tercinta ini.
Shalawat bertabur salam selalu tercurahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW.
Revolusioner Islam, pembawa risalah Al-qur’an.
Samudera kasih yang tidak lupa kami haturkan kepada Zamroni, S.psi., M.Pd yang telah
membimbing serta memberikan pengarahan kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah kelompok tentang “langkah langkah menyusun progam bimbingan konseling ”.
Ucapan terimakasih kami ucapkan kepada Zamroni, S.psi., M.Pd yang telah
membimbing kami cara penulisan makalah yang baik dan benar. Tidak lupa pula ucapan
terimakasih kepada keluarga kami beserta teman-teman kami yang telah memberikan kami
dorongan, semangat dan motivasi.
Dan kami hanya mengharapkan semoga Allah SWT. senantiasa memberikan petunjuk
agar lebih baik kedepannya.
Kami juga berharap kritik dan saran demi penyempurnaan pembuatan makalah
selanjutnya, karena kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi.
Penyusun
Latar Belakang
Bimbingan dan konseling di sekolah merupakan salah satu komponen penting yang
tidak terpisahkan dari proses pendidikan serta memiliki kontribusi terhadap keberhasilan
proses pendidikan di sekolah. Utamanya dalam membantu menyelesaikan berbagai
perasalahan siswa hingga membantu dalam mengoptimalkan bakat dan minatnya. Oleh
karena itu, dalam proses pendidikan disekolah tidak akan maksimal jika tanpa didukung oleh
adanya penyelenggaraan layanan bimbingan konseling. Pelayanan bimbingan konseling pun
agar pelaksanaan program dapat berjalan sesuai yang diharapkan harus direncanakan secara
matang dan baik pula. Perencanaan program bimbingan konseling ini agar berjalan efektif
dan efesien, maka harus disusun secara terencana dan sistematis hingga evaluasi program.
Istilah lainnya pelayanan bimbingan konseling di sekolah itu direncanakan, dilaksanakan,
dan dinilai secara teratur agar manfaatnya dirasakan oleh semua pihak yang ada disekolah itu
sendiri.
Penyusunan program bimbingan konseling ini disusun harus merajuk kepada program
sekolah secara umum. Penyusunan program bimbingan konseling di sekolah ini merupakan
seperangkat kegiatan yang dilakukan melalui berbagai bentuk survei untuk menginventarisasi
tujuan, kebutuhan, kemampuan sekolah, serta persiapan sekolah dalam melaksanakan
program bimbingan konseling dalam jangka waktu tertentu yang tersusun secara sistematis,
terencana, terorganisasi, dan terkoordinasi. Perlu dipahami bahwasannya untuk
merencanakan sebuah progra-program bimbingan konseling ini melibatkan berbagai pihak
yang dapat membantu kesuksesan layanan bimbingan konseling. Dengan begitu, diharapkan
hasil program bimbingan koneling yang sudah disusun atau dibuat dapat memenuhi
kebutuhan semua pihak di sekolah.
Pengertian program BK
Suatu program layanan bimbingan dan konseling tidak akan berjalan efisien sesuai
kebutuhan keadaan siswa jika dalam pelaksanaannya tanpa suatu sistem pengelolaan
(manajemen) yang bermutu, artinya dilakukan secara sistematis jelas dan terarah.
Penyusunan program bimbingan dan konseling sangat memegang peranan penting dalam
keberhasilan pelaksanaan layanan bimbingan di sekolah. Dewa Ketut Sukardi dan Desak
Made Sumiati mengemukakan bahwa: “Penyusunan program bimbingan dan konseling
disekolah hendaknya berdasarkan masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa serta
kebutuhan-kebutuhan siswa dalam mereka mencapai tujuan pendidikan yaitu kedewasaan
siswa itu sendiri”.
Berdasarkan hal tesebut di atas, maka perlulah disusun program bimbingan di sekolah agar
usaha layanan bimbingan di sekolah betul berdaya guna dan berhasil guna serta tepat sasaran.
Tujuan Program BK
Menurut Dewa Ketut Sukardi Dan Desak Made Sumiati tujuan program bimbingan
dan konseling disekolah terdiri dari : (1) Tujuan umum, dan (2) Tujuan Khusus. Tujuan
dimaksud adalah sebagai berikut :
4) Agar siswa dapat mewujudkan penghargaan terhadap kepentingan dan harga diri orang
lain.
1) Agar siswa memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya
sendiri.
4) Agar para siswa memiliki kemampuan untuk mengastasi dan menyalurkan potensi-
potensi yang dimilikinya dalam pendidikan dan lapangan kerja secara tepat.
Program bimbingan dan konseling perlu didukung oleh sarana fisik dan teknis. Sarana
fisik adalah semua peralatan atau perlengkapan yang dibutuhkan dalam rangka penyusunan
program bimbingan dan konseling seperti: ruangan kerja tenaga bimbingan beserta
peralatannya seperti: almari data, perpustakaan bimbingan dan konseling, ruang konsultasi,
peralatan administrasi dan lain-lain. Sarana teknis seperti: alat-alat atau instrument yang
diperlukan untuk melaksanakan pelayanan bimbingan seperti tes baku, daftar check list,
angket, format, daftar penilaian, kartu pribadi dan lain sebagainya.
Selain sarana fisik dan teknis, penyusunan rencana program bimbingan dan konseling
juga membutuhkan sarana personil. Sarana personil dalam penyusunan rencana program
bimbingan dan konseling adalah orang-orang yang bisa dilibatkan dalam penyusunan
program bimbingan dan konseling dan pembagian tugas masing-masing.
d. Kegiatan-kegiatan Penunjang
5. Antara satu kegiatan dengan kegiatan yang saling mengisi dan berkaitan.
Program yang baik adalah program yang sesuai (match) kebutuhan konseli seperti:
Kebutuhan aktualisasi diri dan pemenuhan diri (self actualization needs) seperti
pengembangan potensi diri. Kebutuhan harga diri (esteem needs) seperti status atau
kedudukan, kepercayaan diri, pengakuan, reputasi, kehormatan diri dan penghargaan.
Kebutuhan social (social needs) seperti cinta, persahabatan, perasaan memiliki, kekeluargaan
dan asosiasi. Kebutuhan keamanan dan rasa aman (safety and security needs) seperti
perlindungan dan stabilitas. Kebutuhan fisiolgis (physiological needs) seperti makan, minum,
perumahan, seks dan istirahat, Semua kebutuhan di atas perlu di analisis untuk ditetapkan
kebutuhan mana yang akan diprioritaskan untuk diberikan pelayanan bimbingan konseling.
Rencana kegiatan bimbingan disusun atas dasar jenis-jenis dan prioritas kebutuhan
konseli. Selain itu, rencana kegiatan bimbingan juga harus disesuaikan dan diintegrasikan
antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya serta disusun secara spesifik dan realistis.
b. Identifikasi program
Penyusunan program bimbingan dan konseling umumnya mengikuti empat langkah pokok,
yaitu identifikasi kebutuhan, penyusunan rencana kerja, pelaksanaan kegiatan dan penilaian
kegiatan. Keempat langkah di atas merupakan suatu rangkaian kegiatan yang sebaiknya
dilakukan secara berkesinambungan.
Pertama, identinfikasi kebutuhan. Program yang baik adalah program yang sesuai (match)
kebutuhan konseli seperti: Kebutuhan aktualisasi diri dan pemenuhan diri (self actualization
needs) seperti pengembangan potensi diri. Kebutuhan harga diri (esteem needs) seperti status
atau kedudukan, kepercayaan diri, pengakuan, reputasi, kehormatan diri dan penghargaan.
Kebutuhan social (social needs) seperti cinta, persahabatan, perasaan memiliki, kekeluargaan
dan asosiasi. Kebutuhan keamanan dan rasa aman (safety and security needs) seperti
perlindungan dan stabilitas. Kebutuhan fisiolgis (physiological needs) seperti makan, minum,
perumahan, seks dan istirahat, Semua kebutuhan di atas perlu di analisis untuk ditetapkan
kebutuhan mana yang akan diprioritaskan untuk diberikan pelayanan bimbingan konseling.
Kedua, penyusunan rencana kegiatan. Rencana kegiatan bimbingan disusun atas dasar jenis-
jenis dan prioritas kebutuhan konseli. Selain itu, rencana kegiatan bimbingan juga harus
disesuaikan dan diintegrasikan antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya serta disusun
secara spesifik dan realistis.
Keempat, penilaian kegiatan. Penilaian dilakukan mencakup semua kegiatan bimbingan dan
konseling yang telah dilaksanakan. Penilaian dilakukan pada setiap tahap kegiatan dalam
keseluruhan program. Hasil penilaian merupakan gambaran tentang proses seluruh hsil yang
dicapai disertai dengan rekomendasi tentang kegiatan berikutnya (follow up).
Penyusunan program bimbingan dapat dikerjakan oleh tenaga ahli bimbingan atau konselor
dan melibatkan tenaga bimbingan yang lain. Penyusunan program bimbingan harus merujuk
kepada kebutuhan konseli. Dalam menyusun rencana program bimbingan dan konseling,
harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Pola dasar yang mana yang sebaiknya dipegang dan strategi mana yang paling tepat untuk
diterapkan
2. Bidang-bidang atau jenis layanan mana yang sesuai untuk melayani kebutuhan konseli.
KESIMPULAN
Daftar Pustaka
http://salmiati3128.blogspot.com/2018/02/cara-dan-contoh-penyusunan-program.html
http://trisnadeviberbagiilmupengetahuan.blogspot.com/2016/05/penyusunan-program-
bimbimngan-konseling.html
Drs. Ridwan, M.Pd. Penanganan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Pustaka
Pelajar. Yogyakarta, 2004.
Drs. Tohirin, M.Pd, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis
Integrasi), PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007
Drs. Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling,
Rieneka Cipta, Jakarta, 2002