disusun untuk memenuhi tugas Program Studi Pendidikan Profesi Ners (PSP2N)
Stase Keperawatan Jiwa
oleh:
Kelompok 1
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan proposal ini adalah klien dapat meningkatkan
kemampuan dalam mempersepsikan simulasi yang dilakukan sehingga dapat
mengontrol halusinasi yang dimilikinya.
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus proposal ini adalah sebagai berikut :
a. Klien mampu mengekspresikan pikiran dan perasaanya
b. Klien mampu meyebutka cara mengontrol halusinasinya
c. Klien dapat memilih cara mengontrol cara halusinasinya
d. Klien dapat melaksanakan cara baru yang dipilih untuk mengontrol
halusinasinya
2.1 Deskripsi
Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan
yang lain, saling bergantungan dan mempunyai norma yang sama. Terapi Aktivitas
Kelompok (TAK) adalah salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat
kepada sekelompok pasien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama
(Keliat, 2005). Wilson dan Kneisl (1992) dalam Keliat (2005) menyatakan bahwa
TAK adalah manual, rekreasi, dan teknik kreatif untuk memfasilitasi pengalaman
seseorang serta meningkatkan respon sosial. Ada dua tujuan umum dari terapi
aktivitas kelompok ini yaitu tujuan terapeutik dan tujuan rehabilitatif. Tujuan
terapeutik meliputi: menggunakan kegiatan untuk memfasilitasi interaksi,
mendorong sosialisasi dengan lingkungan (hubungan dengan luar diri pasien),
meningkatkan stimulus realitas dan respon individu, memotivasi dan mendorong
fungsi kognitif dan afektif, meningkatkan rasa dimiliki, meningkatkan rasa
percaya diri, belajar cara baru dalam menyelesaikan masalah. Sedangkan tujuan
rehabilitatif meliputi: meningkatkan kemampuan untuk ekpresi diri, meningkatkan
kemampuan empati, meningkatkan keterampilan sosial, dan meningkatkan pola
penyelesaian masalah. Beberapa aspek dari pasien yang harus diperhatikan dalam
penjaringan pasien yang akan diberikan aktivitas kelompok adalah sebagai berikut.
1. Aspek emosi
Gelisah, curiga, merasa tidak berguna, tidak dicintai, tidak dihargai, tidak
diperhatikan, merasa disisihkan, merasa terpencil, pasien merasakan takut dan
cemas, menyendiri, menghindar dari orang lain
2. Aspek intelektual
Pasien tidak ada inisiatif untuk memulai pembicaraan, jika ditanya pasien
menjawab seperlunya, jawaban pasien sesuai dengan pertanyaan perawat
3. Aspek sosial
Pasien sudah dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat, pasien
mengatakan bersedia mengikuti terapi aktivitas, pasien mau berinteraksi
minimal dengan satu perawat lain ke satu pasien lain
TAK Halusinasi adalah upaya yang diadakan dengan memberikan
stimulus tertentu kepada pasien sehingga terjadi perubahan perilaku adaptif pada
pasien. TAK Halusinasi adalah terapi yang dilakukan terhadap sekelompok pasien
dalam upaya memfasilitasi kemampuan pasien untuk melakukan sosialisasi
dengan orang lain dalam kelompok terapi. TAK ini diharapkan pasien mampu
mengenal halusinasi, mengontrol halusinasi dengan menghardik, menyusul jadwal
kegiatan dan cara meminum obat yang benar.
TAK stimulasi sensori merupakan sebagian dari TAK yang bisa
dilaksanakan dalam praktek keperawatan jiwa. Terapi ini diharapkan dapat
memacu pasien untuk melakukan hubungan interpersonal yang adekuat dan
mengidentifikasi secara benar stimulus sensori eksternal. TAK yang melibatkan
kelompok dengan aktivitas stimulasi sensoris penglihatan sebagai upaya
menstimulasi pancaindra terutama penglihatan agar memberi respons yang
adekuat.
Keterangan
: Pasien
: Fasilitator
: Observer
: Wakil Leader
: Leader
2.4 Kegiatan
1. Perkenalan
Kelompok perawat memperkenalkan identitas diri masing-masing dipimpin
oleh leader. Leader menjelaskan peraturan kegiatan dalam kelompok.
2. Kerja
Pasien mengungkapkan isi, frekuensi, waktu munculnya, dan apa yang sudah
dilakukanketika halusinasinya muncul, menghardik, menyusun jadwal harian,
dan cara meminum obat yang benar.
3. Evaluasi
Setelah mengikuti kegiatan pasien dipersilahkan untuk mengemukakan
perasaan dan pendapatnya tentang kegiatan.
4. Terminasi/Penutup
Leader menjelaskan kembali tujuan dan manfaat kegiatan, pasien
menyebutkan kembali tujuan dan manfaat kegiatan.
2) Tape recorder / HP
3) lagu
4) Buku catatan dan pulpen
5) Jadwal kegiatan pasien
Metode:
1) Dinamika kelompok
2) Diskusi dan tanya jawab
3) Bermain peran/simulasi
Langkah kegiatan:
1) Persiapan
2) Orientasi
a) Salam terapeutik: Salam dari terapis
b) Evaluasi/validasi: Menanyakan perasaan pasien saat ini
c) Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu memperkenalkan diri
2) Terapis menjelaskan urutan main berikut.
- Jika ada pasien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
minta izin kepada terapis
- Lama kegiatan 45 menit
- Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3) Tahap kerja
a) Jelaskan kegiatan,yaitu kaset pada tape recorder akan dihidupkan
serta bola diedarkan berlawanan dengan arah jarum jam (yaitu
kearah kiri) dan pada saat tape dimatikan maka anggota kelompok
yang memegang bola memperkenalkan diri
b) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis
berlawanan dengan arah jarum jam
c) Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola
mendapat giliran untuk menyebutkan : jenis halusinasi, isi
halusinasi, waktu halusinasi dan frekwensi dimulai oleh terapis
sebagai contoh
d) Ulangi b, c, dan d sampai semua anggota kelompok mendapat
giliran
e) Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan
4) Tahap terminasi
a) Evaluasi
1) Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK
2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b) Rencana tindak lanjut
SESI 1: TAK
Kemampuan Mengenal Halusinasi
a. Kemampuan verbal
Nama pasien
No Aspek yang dinilai
Tn. S Tn. R Tn.MR Tn. W Tn.Mu Tn.Sg
1 Menyebutkan Isi Halusinasi √ √ x √ √ x
2 Menyebutkan Waktu √ √ √ √ √ X
Halusinasi
3 Menyebutkan Frekwensi √ √ √ √ √ X
Halusinasi
4 Menyebutkan perasaan bila √ √ √ √ √ X
halusinasi timbul
Jumlah 4 4 3 4 4 0
b. Kemampuan nonverbal
Nama pasien
No Aspek yang dinilai Tn. S Tn. R Tn.MR Tn. W Tn.Mu Tn.Sg
1 Kontak mata X x √ √ √ x
2 Duduk tegak X √ √ √ √ X
2) Tape recorder / HP
3) lagu
4) Buku catatan dan pulpen
5) Jadwal kegiatan pasien
Metode:
1) Dinamika kelompok
2) Diskusi dan tanya jawab
3) Bermain peran/simulasi
Langkah kegiatan:
1) Persiapan
2) Orientasi
a) Salam terapeutik: Salam dari terapis, peserta dan terapis memakai
papan nama
b) Evaluasi/validasi: Menanyakan perasaan pasien saat ini,
menanyakan apakah telah mengontrol halusinasi
c) Kontrak
4) Tahap terminasi
a) Evaluasi
1) Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK
2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b) Rencana tindak lanjut
Menganjurkan tiap anggota kelompok untuk menerapkan cara
yang sudah diajarkan saat halusinasi muncul
c) Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan
anggota kelompok
2) Menyepakati waktu dan tempat
5) Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya
pada tahap kerja untuk menilai kemampuan pasien melakukan
TAK. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan pasien sesuai
dengan tujuan TAK. untuk TAKS sesi 2, dievaluasi kemampuan
pasien mengontrol halusinasi dengan menghardik secara verbal
dan non verbal dengan menggunakan formulir evaluasi berikut.
SESI 2: TAK
Mengontrol Halusinasi dengan Menghardik
a. Kemampuan verbal
Nama pasien
No Aspek yang dinilai
Tn. S Tn. R Tn.Mr Tn. W Tn.Mu Tn.Sg
1 Menyebutkan cara untuk X x √ √ √ x
mengatasi halusinasi
2 Menyebutkan efektifitas cara X √ √ √ √ X
tersebut
3 Menyebutkan cara mengatasi x √ √ √ √ X
halusinasi dengan
menghardik
4 Memperagakan cara √ √ √ √ √ √
menghardik
Jumlah 1 3 4 4 4 1
b. Kemampuan nonverbal
Nama pasien
No Aspek yang dinilai Tn. S Tn. R Tn.MR Tn. W Tn.Mu Tn.Sg
1 Kontak mata X x √ √ √ x
2 Duduk tegak X √ √ √ √ X
Petunjuk:
1. Di bawah judul nama pasien , tulis nama panggilan pasien yang ikut TAK
2. Untuk tiap pasien , semua aspek dinilai dengan memberikan tanda √ atau
tanda X jika tidak ditemukan
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan , jika nilai 3 atau 4 pasien mampu,
dan jika nilai 0, 1, atau 2 pasien belum mampu
c. Standar Posedur Operasional TAK Halusinasi Sesi 3: Mengontrol
Halusinasi dengan bercakap-cakap
Tujuan:
Klien mempu bercakap-cakap dengan anggota kelompok:
1) Memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain
2) Menerapkan cara menghubungi orang lain ketika mulai mengenal
halusinasi
Setting:
1) Terapis dan pasien duduk bersama dalam lingkaran
2) Ruangan nyaman dan tenang
Alat:
1) Bola tenis
2) Tape recorder / HP
3) lagu
4) Buku catatan dan pulpen
5) Jadwal kegiatan pasien
Metode:
1) Dinamika kelompok
2) Diskusi dan tanya jawab
3) Bermain peran/simulasi
Langkah kegiatan:
1) Persiapan
2) Orientasi
a) Salam terapeutik: Salam dari terapis, peserta dan terapis memakai
papan nama
b) Evaluasi/validasi: Menanyakan perasaan pasien saat ini,
menanyakan apakah telah menerapkan cara mengontrol halusinasi
dengan mengardik
c) Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu berkenalan dengan
anggota kelompok
2) Terapis menjelaskan urutan main berikut.
- Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok harus
meminta ijin kepada terapis
- Lama kegiatan 45 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3) Tahap kerja
a) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis
berlawanan arah dengan jarum jam
b) Pada saat tape dimatikan anggota kelompok yang memegang bola
mendapat giliran untuk menjelaskan cara mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap dengan anggota kelompok yang ada
disebelah kanan dengan cara:
1) Memberi salam
Petunjuk:
1. Di bawah judul nama pasien , tulis nama panggilan pasien yang ikut TAK
2. Untuk tiap pasien, semua aspek dinilai dengan memberikan tanda √ atau tanda
X jika tidak ditemukan
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan , jika nilai 3 atau 4 pasien mampu,
dan jika nilai 0, 1, atau 2 pasien belum mampu
2) Tape recorder / HP
3) lagu
4) Buku catatan dan pulpen
5) Jadwal kegiatan pasien
Metode:
1) Dinamika kelompok
2) Diskusi dan tanya jawab
3) Bermain peran/simulasi
Langkah kegiatan:
1) Persiapan
2) Orientasi
a) Salam terapeutik: Salam dari terapis, peserta dan terapis memakai
papan nama
b) Evaluasi/validasi: Menanyakan perasaan pasien saat ini,
menanyakan apakah sudah menerapkan cara mengontrol halusinasi
dengan menghardik dan bercakap-cakap
c) Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menyampaikan,
memilih, memberi pendapat tentang topik percakapan
2) Terapis menjelaskan urutan main berikut.
- Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok harus
meminta ijin kepada terapis
- Lama kegiatan 45 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3) Tahap kerja
a) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis
berlawanan arah dengan jarum jam
b) Pada saat tape dimatikan anggota kelompok yang memegang
bola mendapat giliran menyampaikan satu topik yang ingin
dibicarakan dimulai dari terapis sebagai contoh
SESI 4: TAK
Mengontrol Halusinasi dengan Membuat Jadwal Aktivitas Harian
Petunjuk:
1. Di bawah judul nama pasien , tulis nama panggilan pasien yang ikut TAK
2. Untuk tiap pasien , semua aspek dinilai dengan memberikan tanda √ atau tanda
X jika tidak ditemukan
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan , jika nilai 3 atau 4 pasien mampu, dan
jika nilai 0, 1, atau 2 pasien belum mampu
2) Tape recorder / HP
3) lagu
4) Buku catatan dan pulpen
5) Jadwal kegiatan pasien
Metode:
1) Dinamika kelompok
2) Diskusi dan tanya jawab
3) Bermain peran/simulasi
Langkah kegiatan:
1) Persiapan
2) Orientasi
a) Salam terapeutik: Salam dari terapis, peserta dan terapis memakai
papan nama
b) Evaluasi/validasi: Menanyakan perasaan pasien saat ini, menanyakan
apakah sudah menerapkan cara mengontrol halusinasi dengan
menghardik, bercakap-cakap, membuat jadwal kegiatan harian
c) Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menyampaikan,
memilih, memberi pendapat tentang topik percakapan
2) Terapis menjelaskan urutan main berikut :
g) Hidupkan lagi kaset dan edarkan lagi bola tenes. Pada saat
dimatikan, anggota yang memegang bola mengulang penjelasan dari
terapis terkait obat.
h) Ulangi g sampai semua anggota menjawab
i) Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan
4) Tahap terminasi
a) Evaluasi
1) Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK
2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b) Rencana tindak lanjut
Petunjuk:
1. Di bawah judul nama pasien , tulis nama panggilan pasien yang ikut TAK
2. Untuk tiap pasien , semua aspek dinilai dengan memberikan tanda √ atau tanda X
jika tidak ditemukan
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan , jika nilai 3 atau 4 pasien mampu, dan
jika nilai 0, 1, atau 2 pasien belum mampu
BAB 4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
TAK Halusinasi adalah upaya yang diadakan dengan memberikan
stimulus tertentu kepada pasien sehingga terjadi perubahan perilaku adaptif pada
pasien. TAK Halusinasi sesi 1 adalah terapi yang dilakukan terhadap sekelompok
pasien dalam upaya memfasilitasi kemampuan pasien untuk mengenal halusinasi.
TAK ini diharapkan pasien mampu mengenal halusinasi dengan menyebutkan Isi,
Waktu, Frekwensi dan Upaya yang dilakukan.
TAK Halusinasi ditujukan kepada pasien dengan indikasi:
a. Pasien dengan halusinasi sudah menunjukkan kemauan untuk menceritakan
apa yang terjajadi pada dirinya
b. Pasien dengan halusinasi yang sudah mampu mengatasi jika halusinasi
tersebut muncul
c. Pasien dengan halusinasi yang tenang, kooperatif dan komunikatif
4.2 Saran
Diharapkan bagi instansi pelayanan memberikan terapi aktivitas kelompok
secara rutin dengan metode-metode yang telah dikembangkan yang praktis,
efisien dan efektif.