Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KEGIATAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (SESI 1-SESI 5:

KEMAMPUAN MENGENAL HALUSINASI, MENGONTROL HALUSINASI:


MENGHARDIK, BERCAKAP-CAKAP, MENYUSUN JADWAL KEGIATAN,
DAN CARA MINUM OBAT YANG BENAR) PADA PASIEN DENGAN
HALUSINASI DI RUANG KAKAK TUA RSJ Dr. RADJIMAN
WEDIODININGRAT LAWANG KABUPATEN MALANG

disusun untuk memenuhi tugas Program Studi Pendidikan Profesi Ners (PSP2N)
Stase Keperawatan Jiwa

oleh:
Kelompok 1

Lelyani Bella Hadiastuti, S.Kep NIM 182311101100


Tira Anjeli Rahmah, S.Kep NIM 182311101104
Rahmawati Lailatul M. S.Kep NIM 182311101110
Diana Risqiyawati S.Kep NIM 182311101124
Fairuz In’amil Arsyad, S.Kep NIM 182311101136
Nawang Jingga Fajar N, S.Kep NIM 182311101154

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada pasien gangguan jiwa dengan dengan kasus skizofrenia selalu diikuti
dengan gangguan persepsi sensori, halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat
menyebabkan klien menjadi menarik diri terhadap lingkngan sosialnya, hanyut
dengan kesendirian dan halusinasinya sehingga semakin jauh dari sosialisasi
dengan lingkungan disekitarnya. Atas dasar tersebut, maka kami menganggap
dengan therapy aktifitas kelompok (TAK) klien dengan gangguan persepsi sensori
dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja
klien yang mengikuti terapi ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol
dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien yang sudah mampu
mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat berkerja
sama dan tidak mengganggu anggota kelompok yang lain
Untuk mengatasi gangguan interaksi pada pasien jiwa, Terapi Aktivitas
Kelompok (TAK) sering diperlukan dalam praktek keperawatan kesehatan jiwa
karena merupakan keterampilan terapeutik. TAK merupakan bagian dari terapi
modalitas yang berupaya meningkatkan psikoterapi dengan sejumlah pasien
dalam waktu yang bersamaan. TAK sering digunakan dalam praktek kesehatan
jiwa, bahkan dewasa ini TAK merupakan hal yang penting dari keterampilan
terapeutik dalam keperawatan. Terapi kelompok telah diterima profesi kesehatan.
Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang adalah salah satu
rumah sakit jiwa yang berdiri dibawah Kementerian Kesehatan RI. Pasien yang
dirawat di RSJ Lawang mengalami masalah kejiwaan yang bermacam-macam.
Salah satu ruang rawat inap di rumah sakit ini adalah Ruang Kakak Tua yang
merupakan ruang rawat inap dewasa laki - laki. Dalam Ruang Kakak Tua terdapat
30 tempat tidur, dan pada saat ini jumlah pasiennya adalah 21 orang. Beberapa
pasien dalam ruang Kakak Tua tampak memiliki masalah halusinasi. Oleh karena
itu, kami melakukan tindakan TAK halusinasi sosial sesi 1 sampai dengan 5 untuk
meningkatkan kemampuan klien dalam mengenal halusinasi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengambil rumusan
masalah bagaimana TAK halusinasi sesi 1 sampai dengan 5 pada pasien dengan
Halusinasi di Ruang Kakak Tua RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
Malang.

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan proposal ini adalah klien dapat meningkatkan
kemampuan dalam mempersepsikan simulasi yang dilakukan sehingga dapat
mengontrol halusinasi yang dimilikinya.
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus proposal ini adalah sebagai berikut :
a. Klien mampu mengekspresikan pikiran dan perasaanya
b. Klien mampu meyebutka cara mengontrol halusinasinya
c. Klien dapat memilih cara mengontrol cara halusinasinya
d. Klien dapat melaksanakan cara baru yang dipilih untuk mengontrol
halusinasinya

BAB 2. TINJAUAN TEORI

2.1 Deskripsi
Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan
yang lain, saling bergantungan dan mempunyai norma yang sama. Terapi Aktivitas
Kelompok (TAK) adalah salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat
kepada sekelompok pasien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama
(Keliat, 2005). Wilson dan Kneisl (1992) dalam Keliat (2005) menyatakan bahwa
TAK adalah manual, rekreasi, dan teknik kreatif untuk memfasilitasi pengalaman
seseorang serta meningkatkan respon sosial. Ada dua tujuan umum dari terapi
aktivitas kelompok ini yaitu tujuan terapeutik dan tujuan rehabilitatif. Tujuan
terapeutik meliputi: menggunakan kegiatan untuk memfasilitasi interaksi,
mendorong sosialisasi dengan lingkungan (hubungan dengan luar diri pasien),
meningkatkan stimulus realitas dan respon individu, memotivasi dan mendorong
fungsi kognitif dan afektif, meningkatkan rasa dimiliki, meningkatkan rasa
percaya diri, belajar cara baru dalam menyelesaikan masalah. Sedangkan tujuan
rehabilitatif meliputi: meningkatkan kemampuan untuk ekpresi diri, meningkatkan
kemampuan empati, meningkatkan keterampilan sosial, dan meningkatkan pola
penyelesaian masalah. Beberapa aspek dari pasien yang harus diperhatikan dalam
penjaringan pasien yang akan diberikan aktivitas kelompok adalah sebagai berikut.
1. Aspek emosi
Gelisah, curiga, merasa tidak berguna, tidak dicintai, tidak dihargai, tidak
diperhatikan, merasa disisihkan, merasa terpencil, pasien merasakan takut dan
cemas, menyendiri, menghindar dari orang lain
2. Aspek intelektual
Pasien tidak ada inisiatif untuk memulai pembicaraan, jika ditanya pasien
menjawab seperlunya, jawaban pasien sesuai dengan pertanyaan perawat
3. Aspek sosial
Pasien sudah dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat, pasien
mengatakan bersedia mengikuti terapi aktivitas, pasien mau berinteraksi
minimal dengan satu perawat lain ke satu pasien lain
TAK Halusinasi adalah upaya yang diadakan dengan memberikan
stimulus tertentu kepada pasien sehingga terjadi perubahan perilaku adaptif pada
pasien. TAK Halusinasi adalah terapi yang dilakukan terhadap sekelompok pasien
dalam upaya memfasilitasi kemampuan pasien untuk melakukan sosialisasi
dengan orang lain dalam kelompok terapi. TAK ini diharapkan pasien mampu
mengenal halusinasi, mengontrol halusinasi dengan menghardik, menyusul jadwal
kegiatan dan cara meminum obat yang benar.
TAK stimulasi sensori merupakan sebagian dari TAK yang bisa
dilaksanakan dalam praktek keperawatan jiwa. Terapi ini diharapkan dapat
memacu pasien untuk melakukan hubungan interpersonal yang adekuat dan
mengidentifikasi secara benar stimulus sensori eksternal. TAK yang melibatkan
kelompok dengan aktivitas stimulasi sensoris penglihatan sebagai upaya
menstimulasi pancaindra terutama penglihatan agar memberi respons yang
adekuat.

2.2 Masalah Keperawatan


TAK halusinasi ditujukan kepada pasien dengan indikasi:
a. Pasien dengan halusinasi sudah menunjukkan kemauan untuk menceritakan
apa yang terjajadi pada dirinya
b. Pasien dengan halusinasi yang sudah mampu mengatasi jika halusinasi
tersebut muncul
c. Pasien dengan halusinasi yang tenang, kooperatif dan komunikatiF
2.3 Persiapan
1. Analisa situasi meliputi: waktu pelaksanaan, jumlah perawat, pembagian
tugas perawat, alat bantu yang dipakai dan persiapan ruangan.
Persiapan alat yang bisa digunakan antara lain sebagai berikut:

a. Buku catatan dan bolpoint

b. Jadwal kegiatan pasien


2. Setting posisi TAK Halusinasi

Keterangan

: Pasien

: Fasilitator
: Observer
: Wakil Leader

: Leader

3. Uraian tugas perawat


a. Leader dan Co-Leader bertugas menganalisa dan mengobservasi pola-pola
komunikasi dalam kelompok, membantu anggota kelompok untuk
menyadari dinamisasi kelompok, menjadi motivator, membantu kelompok
untuk menetapkan tujuan dan membuat peraturan. Pemimpin dan anggota
kelompok mendiskusikan apa yang harus dilakukan selanjutnya,
memotivasi kesatuan kelompok dan membantu kelompok untuk
berkembang dan bergerak secara dinamis.
b. Fasilitator bertugas memberikan stimulus kepada anggota kelompok lain
agar dapat mengikuti jalannya kegiatan dalam kelompok
c. Observer bertugas mencatat serta mengamati respon pasien, jalannya
aktivitas terapi, peserta yang aktif dan pasif dalam kelompok serta yang
drop out (tidak dapat mengikuti kegiatan sampai selesai)
4. Proses Seleksi
a. Berdasarkan observasi prilaku sehari-hari pasien yang dikelola oleh
perawat.
b. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai prilaku pasien sehari-hari
serta kemungkinan dilakukan terapi kelompok pada pasien tersebut dengan
perawat ruangan
c. Melakukan kontrak pada pasien untuk mengikuti aktivitas yang akan
dilakukan
5. Program antisipasi masalah
Suatu intervensi keperawatan yang dilakukan dalam mengantisipasi keadaan
yang bersifat darurat atau emergensi yang dapat mempengaruhi proses
pelaksanaan kegiatan terapi aktivitas kelompok.

2.4 Kegiatan
1. Perkenalan
Kelompok perawat memperkenalkan identitas diri masing-masing dipimpin
oleh leader. Leader menjelaskan peraturan kegiatan dalam kelompok.
2. Kerja
Pasien mengungkapkan isi, frekuensi, waktu munculnya, dan apa yang sudah
dilakukanketika halusinasinya muncul, menghardik, menyusun jadwal harian,
dan cara meminum obat yang benar.

3. Evaluasi
Setelah mengikuti kegiatan pasien dipersilahkan untuk mengemukakan
perasaan dan pendapatnya tentang kegiatan.
4. Terminasi/Penutup
Leader menjelaskan kembali tujuan dan manfaat kegiatan, pasien
menyebutkan kembali tujuan dan manfaat kegiatan.

2.5 Kriteria Evaluasi


Presentasi jumlah pasien yang mengikuti kegiatan sesuai dengan yang
direncanakan sebagai berikut.
1. 100 % dari jumlah pasien mampu isi, frekuensi, waktu munculnya, dan apa
yang sudah dilakukan ketika halusinasinya muncul
2. 100 % dari jumlah pasien mampu mengontrol halusinasi dengan menghardik
3. 100 % dari jumlah pasien mampun mengontrol halusinasi dengan bercakap-
cakap
4. 70 % dari jumlah pasien mampu menyusun jadwal kegiatan harian
5. 100 % dari jumlah pasien mau meminum obat sesuia jadwal.
BAB 3. PELAKSANAAN
3.1 Kriteria Pasien
Kriteria pasien yang mengikuti TAK Halusinasi diantaranya adalah pasien
dengan Halusinasi yang tenang, kooperatif dan komunikatif.
3.2 Masalah Keperawatan
1. Pasien Halusinasi yang telah mulai melakukan interaksi interpersonal
2. Pasien Halusinasi yang sudah mampu menceritakan kejadian yang
dialaminya.
3.3. Persiapan
1. Analisis situasi
a. Waktu pelaksanaan TAK Halusinasi Sesi 1
1) Tempat : Ruang Kakak Tua
2) Hari/Tanggal : Rabu / 09 Oktober 2019
3) Waktu : 18.00-18.45 WIB
4) Alokasi waktu : perkenalan dan pengarahan (5 menit)
permainan (20 menit)
express feeling (15 menit)
penutup (5 menit)
b. Waktu pelaksanaan TAK Halusinasi Sesi 2
1) Tempat : Ruang Kakak Tua
2) Hari/Tanggal : Rabu / 09 Oktober 2019
3) Waktu : 18.00-18.45 WIB
4) Alokasi waktu : perkenalan dan pengarahan (5 menit)
permainan (20 menit)
express feeling (15 menit)
penutup (5 menit)
c. Waktu pelaksanaan TAK Halusinasi Sesi 3
1) Tempat : Ruang Kakak Tua
2) Hari/Tanggal : Rabu / 09 Oktober 2019
3) Waktu : 18.00-18.45 WIB
4) Alokasi waktu : perkenalan dan pengarahan (5 menit)
permainan (20 menit)
express feeling (15 menit)
penutup (5 menit)
d. Waktu pelaksanaan TAK Halusinasi Sesi 4
1) Tempat : Ruang Kakak Tua
2) Hari/Tanggal : Kamis / 10 Oktober 2019
3) Waktu : 16.30-17.15 WIB
4) Lokasi waktu : perkenalan dan pengarahan (5 menit)
permainan (20 menit)
express feeling (15 menit)
penutup (5 menit)
e. Waktu pelaksanaan TAK Halusinasi Sesi 5
1) Tempat : Ruang Kakak Tua
2) Hari/Tanggal : Kamis / 10 Oktober 2019
3) Waktu : 16.30-17.15 WIB
4) Alokasi waktu : perkenalan dan pengarahan (5 menit)
permainan (20 menit)
express feeling (15 menit)
penutup (5 menit)
2. Pengorganisasian kelompok
N Tugas Halusinasi Halusinasi Halusinasi Halusinasi Halusinasi
o Sesi 1 Sesi 2 Sesi 3 Sesi 4 Sesi 5
1 Leader Tira Anjeli Fairuz Nawang Rahmawati Lelyani
. Rahmah S.Kep S.Kep S.Kep Bella
S.Kep S.Kep
2 Co Leader Lelyani Nawang Diana Tira Anjeli Fairuz
Bella S.Kep Jingga Risqiyawati, Rahmah S.Kep
S.Kep S.Kep S.Kep
3 Observer Diana Rahmawati, Fairuz Lelyani Nawang
Risqiyawati, S.Kep S.Kep Bella Jingga
S.Kep S.Kep S.Kep
4 Fasilitator Rahmawati, Diana Lelyani Nawang Tira Anjeli
S.Kep S.Kep Bella S.Kep Jingga Rahmah
S.Kep S.Kep

3. Standar Prosedur Operasional TAK


a. Standar Posedur Operasional TAK Halusinasi Sesi 1: Kemampuan
Mengenal Halusinasi
Tujuan:
Pasien mampu mengenal Halusinasi dengan menyebutkan : isi halusinasi,
frekuensi, waktu munculnya.
Setting:
1) Terapis dan pasien duduk bersama dalam lingkaran
2) Ruangan nyaman dan tenang
Alat:
1) Bola tenis

2) Tape recorder / HP

3) lagu
4) Buku catatan dan pulpen
5) Jadwal kegiatan pasien
Metode:
1) Dinamika kelompok
2) Diskusi dan tanya jawab
3) Bermain peran/simulasi
Langkah kegiatan:
1) Persiapan
2) Orientasi
a) Salam terapeutik: Salam dari terapis
b) Evaluasi/validasi: Menanyakan perasaan pasien saat ini
c) Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu memperkenalkan diri
2) Terapis menjelaskan urutan main berikut.
- Jika ada pasien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
minta izin kepada terapis
- Lama kegiatan 45 menit
- Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3) Tahap kerja
a) Jelaskan kegiatan,yaitu kaset pada tape recorder akan dihidupkan
serta bola diedarkan berlawanan dengan arah jarum jam (yaitu
kearah kiri) dan pada saat tape dimatikan maka anggota kelompok
yang memegang bola memperkenalkan diri
b) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis
berlawanan dengan arah jarum jam
c) Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola
mendapat giliran untuk menyebutkan : jenis halusinasi, isi
halusinasi, waktu halusinasi dan frekwensi dimulai oleh terapis
sebagai contoh
d) Ulangi b, c, dan d sampai semua anggota kelompok mendapat
giliran
e) Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan
4) Tahap terminasi
a) Evaluasi
1) Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK
2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b) Rencana tindak lanjut

1) Menganjurkan tiap anggota kelompok untuk mengontrol


halusinasi dengan menghardik
2) Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal
kegiatan harian pasien
3) Kontrak yang akan datang
4) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan
anggota kelompok
5) Menyepakati waktu dan tempat
5) Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja untuk menilai kemampuan pasien melakukan TAK. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK.
untuk TAKS sesi 1, dievaluasi kemampuan pasien mengenal halusinasi
secara verbal dan non verbal dengan menggunakan formulir evaluasi
berikut.

SESI 1: TAK
Kemampuan Mengenal Halusinasi

a. Kemampuan verbal
Nama pasien
No Aspek yang dinilai
Tn. S Tn. R Tn.MR Tn. W Tn.Mu Tn.Sg
1 Menyebutkan Isi Halusinasi √ √ x √ √ x

2 Menyebutkan Waktu √ √ √ √ √ X
Halusinasi
3 Menyebutkan Frekwensi √ √ √ √ √ X
Halusinasi
4 Menyebutkan perasaan bila √ √ √ √ √ X
halusinasi timbul
Jumlah 4 4 3 4 4 0

b. Kemampuan nonverbal
Nama pasien
No Aspek yang dinilai Tn. S Tn. R Tn.MR Tn. W Tn.Mu Tn.Sg
1 Kontak mata X x √ √ √ x
2 Duduk tegak X √ √ √ √ X

3 Menggunakan bahasa tubuh x √ √ √ √ X


yang sesuai
4 Mengikuti kegiatan dari √ √ √ √ √ √
awal sampai akhir
Jumlah 1 3 4 4 4 1
Petunjuk:
1. Di bawah judul nama pasien , tulis nama panggilan pasien yang ikut TAK
2. Untuk tiap pasien , semua aspek dinilai dengan memberikan tanda √ atau
tanda X jika tidak ditemukan
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan , jika nilai 3 atau 4 pasien mampu,
dan jika nilai 0, 1, atau 2 pasien belum mampu

b. Standar Posedur Operasional TAK Halusinasi Sesi 2: Mengontrol


Halusinasi dengan Menghardik
Tujuan:
Klien mempu mengontrol halusinasi :
1) Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk
mengontrol halusinasi
2) Memahami cara menghardik halusinasi
3) Memperagakan cara menghardik halusinasi
Setting:
1) Terapis dan pasien duduk bersama dalam lingkaran
2) Ruangan nyaman dan tenang
Alat:
1) Bola tenis

2) Tape recorder / HP
3) lagu
4) Buku catatan dan pulpen
5) Jadwal kegiatan pasien
Metode:
1) Dinamika kelompok
2) Diskusi dan tanya jawab
3) Bermain peran/simulasi
Langkah kegiatan:
1) Persiapan
2) Orientasi
a) Salam terapeutik: Salam dari terapis, peserta dan terapis memakai
papan nama
b) Evaluasi/validasi: Menanyakan perasaan pasien saat ini,
menanyakan apakah telah mengontrol halusinasi

c) Kontrak

1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu berkenalan dengan


anggota kelompok
2) Terapis menjelaskan urutan main berikut.
- Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok harus
meminta ijin kepada terapis
- Lama kegiatan 45 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3) Tahap kerja
a) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis
berlawanan arah dengan jarum jam

b) Pada saat tape dimatikan anggota kelompok yang


memegang bola mendapat giliran untukberkenalan dengan
anggota kelompok yang ada disebelah kanan dengan cara:
1) Menceritakan pengalamanya yang dialami klien
2) Memperagakan cara menghardik
3) Dimulai oleh terapis sebagai contoh
c) Ulangi a sampai b sampai semua anggota kelompok mendapat
giliran

d) Hidupkan kembali kaset pada tape recorder dan edarkan


bola. Pada saat tape dimatikan minta pada anggota kelompok
yang memegang bola untuk memperkenalkan anggota
kelompok yang disebelah kanannya pada kelompok, yaitu:
pada point b (1,2,3). Dimulai oleh terapis sebagai contohnya.
e) Ulangi d sampai semua anggota kelompok mendapat giliran

f) Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok


dengan memberi tepuk tangan

4) Tahap terminasi
a) Evaluasi
1) Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK
2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b) Rencana tindak lanjut
Menganjurkan tiap anggota kelompok untuk menerapkan cara
yang sudah diajarkan saat halusinasi muncul
c) Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan
anggota kelompok
2) Menyepakati waktu dan tempat
5) Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya
pada tahap kerja untuk menilai kemampuan pasien melakukan
TAK. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan pasien sesuai
dengan tujuan TAK. untuk TAKS sesi 2, dievaluasi kemampuan
pasien mengontrol halusinasi dengan menghardik secara verbal
dan non verbal dengan menggunakan formulir evaluasi berikut.

SESI 2: TAK
Mengontrol Halusinasi dengan Menghardik
a. Kemampuan verbal
Nama pasien
No Aspek yang dinilai
Tn. S Tn. R Tn.Mr Tn. W Tn.Mu Tn.Sg
1 Menyebutkan cara untuk X x √ √ √ x
mengatasi halusinasi
2 Menyebutkan efektifitas cara X √ √ √ √ X
tersebut
3 Menyebutkan cara mengatasi x √ √ √ √ X
halusinasi dengan
menghardik
4 Memperagakan cara √ √ √ √ √ √
menghardik
Jumlah 1 3 4 4 4 1
b. Kemampuan nonverbal
Nama pasien
No Aspek yang dinilai Tn. S Tn. R Tn.MR Tn. W Tn.Mu Tn.Sg
1 Kontak mata X x √ √ √ x
2 Duduk tegak X √ √ √ √ X

3 Menggunakan bahasa tubuh x √ √ √ √ X


yang sesuai
4 Mengikuti kegiatan dari √ √ √ √ √ √
awal sampai akhir
Jumlah 1 3 4 4 4 1

Petunjuk:
1. Di bawah judul nama pasien , tulis nama panggilan pasien yang ikut TAK
2. Untuk tiap pasien , semua aspek dinilai dengan memberikan tanda √ atau
tanda X jika tidak ditemukan
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan , jika nilai 3 atau 4 pasien mampu,
dan jika nilai 0, 1, atau 2 pasien belum mampu
c. Standar Posedur Operasional TAK Halusinasi Sesi 3: Mengontrol
Halusinasi dengan bercakap-cakap
Tujuan:
Klien mempu bercakap-cakap dengan anggota kelompok:
1) Memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain
2) Menerapkan cara menghubungi orang lain ketika mulai mengenal
halusinasi
Setting:
1) Terapis dan pasien duduk bersama dalam lingkaran
2) Ruangan nyaman dan tenang
Alat:
1) Bola tenis

2) Tape recorder / HP
3) lagu
4) Buku catatan dan pulpen
5) Jadwal kegiatan pasien
Metode:
1) Dinamika kelompok
2) Diskusi dan tanya jawab
3) Bermain peran/simulasi
Langkah kegiatan:
1) Persiapan
2) Orientasi
a) Salam terapeutik: Salam dari terapis, peserta dan terapis memakai
papan nama
b) Evaluasi/validasi: Menanyakan perasaan pasien saat ini,
menanyakan apakah telah menerapkan cara mengontrol halusinasi
dengan mengardik

c) Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu berkenalan dengan
anggota kelompok
2) Terapis menjelaskan urutan main berikut.
- Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok harus
meminta ijin kepada terapis
- Lama kegiatan 45 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3) Tahap kerja
a) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis
berlawanan arah dengan jarum jam
b) Pada saat tape dimatikan anggota kelompok yang memegang bola
mendapat giliran untuk menjelaskan cara mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap dengan anggota kelompok yang ada
disebelah kanan dengan cara:
1) Memberi salam

2) Memanggil nama panggilan


3) Mengajak bercakap-cakap dengan teman samping kanan dan kiri
4) Dimulai oleh terapis sebagai contoh
c) Ulangi a sampai b sampai semua anggota kelompok mendapat
giliran
d) Hidupkan kembali kaset pada tape recorder dan edarkan bola. Pada
saat tape dimatikan minta pada anggota kelompok yang memegang
bola untuk memperagakan cara mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap dengan anggota kelompok yang disebelah kanannya
pada kelompok, yaitu: menceritakan apa saja yang dilakukan saat
halusinasi muncul. Dimulai oleh terapis sebagai contohnya.
e) Ulangi d sampai semua anggota kelompok mendapat giliran
f) Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan
4) Tahap terminasi
a) Evaluasi
1) Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK
2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b) Rencana tindak lanjut
1) Menganjurkan tiap anggota kelompok untuk bercakap-cakap
tentang cara mengontrol halusinasi jika halusinasi datang
2) Memasukkan kegiatan bercakap-cakap pada jadwal kegiatan
harian pasien
c) Kontrak yang akan datang

1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu menyampaikan dan


membicarakan topik pembicaraan tertentu
2) Menyepakati waktu dan tempat
5) Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja untuk menilai kemampuan pasien melakukan TAK. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK.
untuk TAKS sesi 3, dievaluasi kemampuan verbal dalam bercakap-
cakap serta kemampuan non verbal dengan menggunakan formulir
evaluasi berikut.
SESI 3: TAK
Mengontrol Halusinasi dengan Bercakap-cakap
a. Kemampuan verbal: bertanya
Nama pasien
No Aspek yang dinilai
Tn. S Tn. R Tn.MR Tn. W Tn.Mu Tn.Sg
1 Menyebutkan pentingnya    X
X
bercakap-cakap
2 Menyebutkan cara X    
bercakap-cakap
3 Memperagakan cara     X
bercakap-cakap
Jumlah 1 3 3 3 1 0
b. Kemampuan nonverbal
Nama pasien
No Aspek yang dinilai Tn. S Tn. R Tn.MR Tn. W Tn.Mu Tn.Sg
1 Kontak mata √ x √ √ √ √
2 Duduk tegak X √ √ √ √ X

3 Menggunakan bahasa tubuh √ √ √ √ √ √


yang sesuai
4 Mengikuti kegiatan dari √ √ √ √ √ √
awal sampai akhir
Jumlah 3 3 4 4 4 3

Petunjuk:
1. Di bawah judul nama pasien , tulis nama panggilan pasien yang ikut TAK
2. Untuk tiap pasien, semua aspek dinilai dengan memberikan tanda √ atau tanda
X jika tidak ditemukan
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan , jika nilai 3 atau 4 pasien mampu,
dan jika nilai 0, 1, atau 2 pasien belum mampu

d. Sesi 4: Mengontrol Halusinasi dengan Membuat Daftar Kegiatan


Tujuan:
1) Klien dapat memahami pentingnya melakukan aktifitas untuk
mencegah munculnya halusinasi
2) Klien dapat menyusun jadwal kegiatan aktivitas dari bangun tidur
sampai tidur malam
Setting:
1) Terapis dan pasien duduk bersama dalam lingkaran
2) Ruangan nyaman dan tenang
Alat:
1) Bola tenis

2) Tape recorder / HP
3) lagu
4) Buku catatan dan pulpen
5) Jadwal kegiatan pasien
Metode:
1) Dinamika kelompok
2) Diskusi dan tanya jawab
3) Bermain peran/simulasi
Langkah kegiatan:
1) Persiapan
2) Orientasi
a) Salam terapeutik: Salam dari terapis, peserta dan terapis memakai
papan nama
b) Evaluasi/validasi: Menanyakan perasaan pasien saat ini,
menanyakan apakah sudah menerapkan cara mengontrol halusinasi
dengan menghardik dan bercakap-cakap

c) Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menyampaikan,
memilih, memberi pendapat tentang topik percakapan
2) Terapis menjelaskan urutan main berikut.
- Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok harus
meminta ijin kepada terapis
- Lama kegiatan 45 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3) Tahap kerja
a) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis
berlawanan arah dengan jarum jam
b) Pada saat tape dimatikan anggota kelompok yang memegang
bola mendapat giliran menyampaikan satu topik yang ingin
dibicarakan dimulai dari terapis sebagai contoh

c) Tuliskan pada flipchart atau whiteboard topik yang


disampaikan secara berurutan
d) Ulangi a, b, dan c sampai anggota kelompok menyampaikan
topik yang ingin dibicarakan
e) Hidupkan lagi kaset sampai semua anggota mendapat giliran
memegang bola dan memilih topik yang disukai untuk
dibicarakan dari daftar yang ada
f) Ulangi e sampai semua anggota kelompok memilih topik
g) Terapis membantu menerapkan topik yang paling banyak
dipilih
h) Hidupkan lagi kaset dan edarkan lagi bola tenes. Pada saat
dimatikan, anggota yang memegang bola menyampaikan
pendapat tentang topik yang dipilih
i) Ulangi h sampai semua anggota menyampaikan pendapat
j) Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok
dengan memberi tepuk tangan
4) Tahap terminasi
a) Evaluasi
1) Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK
2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b) Rencana tindak lanjut

1) Menganjurkan tiap anggota kelompok untuk menerapkan


kegiatan yang sudah disusun
c) Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati kegiatan berikutnya dengan klien
2) Menyepakati waktu dan tempat
5) Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya
pada tahap kerja untuk menilai kemampuan pasien melakukan
TAK. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan pasien sesuai
dengan tujuan TAK. untuk TAKS sesi 4, dievaluasi kemampuan
verbal menyampaikan, memilih, dan memberi pendapat tentang
topik membuat aktivitas serta kemampuan nonverbal dengan
menggunakan formulir evaluasi berikut.

SESI 4: TAK
Mengontrol Halusinasi dengan Membuat Jadwal Aktivitas Harian

a. Kemampuan verbal: menyampaikan topik


Nama pasien
No Aspek yang dinilai
Tn. S Tn.R Tn.MR Tn. W Tn.Mu Tn.Sg
1 Menyebutkan pentingnya     X
aktivitas dalam mencegah √
timbulnya halusinasi
2 Membuat jadwal kegiatan X     X
harian
Jumlah 1 2 2 2 2 0
b. Kemampuan nonverbal
Nama pasien
No Aspek yang dinilai Tn. S Tn. R Tn.MR Tn. W Tn.Mu Tn.Sg
1 Kontak mata √ x √ √ √ √
2 Duduk tegak X √ √ √ √ X

3 Menggunakan bahasa tubuh √ √ √ √ √ √


yang sesuai
4 Mengikuti kegiatan dari √ √ √ √ √ √
awal sampai akhir
Jumlah 3 3 4 4 4 3

Petunjuk:
1. Di bawah judul nama pasien , tulis nama panggilan pasien yang ikut TAK
2. Untuk tiap pasien , semua aspek dinilai dengan memberikan tanda √ atau tanda
X jika tidak ditemukan
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan , jika nilai 3 atau 4 pasien mampu, dan
jika nilai 0, 1, atau 2 pasien belum mampu

e. Standar Posedur Operasional TAK Halusinasi Sesi 5: Cara Minum


Obat yang Benar
Tujuan:
1) Klien dapat mengetahui jenis obat yang harus diminumnya
2) Klien dapat mengetahui perlunya minum obat secara teratur
3) Klien mengetahui efek jika putus pengobatan
Setting:
1) Terapis dan pasien duduk bersama dalam lingkaran
2) Ruangan nyaman dan tenang
Alat:
1) Bola tenis

2) Tape recorder / HP
3) lagu
4) Buku catatan dan pulpen
5) Jadwal kegiatan pasien
Metode:
1) Dinamika kelompok
2) Diskusi dan tanya jawab
3) Bermain peran/simulasi
Langkah kegiatan:
1) Persiapan
2) Orientasi
a) Salam terapeutik: Salam dari terapis, peserta dan terapis memakai
papan nama
b) Evaluasi/validasi: Menanyakan perasaan pasien saat ini, menanyakan
apakah sudah menerapkan cara mengontrol halusinasi dengan
menghardik, bercakap-cakap, membuat jadwal kegiatan harian

c) Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menyampaikan,
memilih, memberi pendapat tentang topik percakapan
2) Terapis menjelaskan urutan main berikut :

- Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok harus


meminta ijin kepada terapis
- Lama kegiatan 45 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3) Tahap kerja
a) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis
berlawanan arah dengan jarum jam

b) Pada saat tape dimatikan anggota kelompok yang memegang bola


mendapat giliran menyampaikan pentingnya minum obat, jenis obat,
dosis obat, cara minum obat yang benar, dan manfaat serta efek
samping obat.

c) Ulangi a dan b sampai anggota kelompok menyampaikan topik yang


ingin dibicarakan

d) Hidupkan lagi kaset sampai semua anggota mendapat giliran


memegang bola dan menyebutkan pentingnya minum obat, jenis
obat, dosis obat, cara minum obat yang benar, dan manfaat serta efek
samping obat.

e) Ulangi d sampai semua anggota kelompok menjawab sesuai


kemampuan masing-masing

f) Terapis membantu menjelaskan kembali terkait pentingnya minum


obat, jenis obat, dosis obat, cara minum obat yang benar, dan
manfaat serta efek samping obat.

g) Hidupkan lagi kaset dan edarkan lagi bola tenes. Pada saat
dimatikan, anggota yang memegang bola mengulang penjelasan dari
terapis terkait obat.
h) Ulangi g sampai semua anggota menjawab
i) Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan
4) Tahap terminasi
a) Evaluasi
1) Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK
2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b) Rencana tindak lanjut

1) Menganjurkan tiap anggota kelompok untuk minum obat secara


teratur
2) Menganjurkan anggota kelompok jika ada pertanyaan seputar
obat dapat menghubungi perawat yang sedang jaga saat itu
c) Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati kegiatan berikutnya dengan klien
2) Menyepakati waktu dan tempat
5) Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja untuk menilai kemampuan pasien melakukan TAK. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK.
untuk TAKS sesi 4, dievaluasi kemampuan verbal menyampaikan,
memilih, dan memberi pendapat tentang cara minum obat yang benar
serta kemampuan nonverbal dengan menggunakan formulir evaluasi
berikut.
SESI 5: TAK
Cara Minum Obat yang Benar

a. Kemampuan verbal: menyampaikan topik


Nama pasien
No
Aspek yang dinilai Tn. S Tn. R Tn.MR Tn. W Tn.Mu Tn.Sg
1 Menyebutkan pentingnya     

minum obat secara teratur
2 Menyebutkan jenis obat      

3 Menyebutkan dosis obat X X X X X X

4 Menyebutkan cara minum      


obat yang tepat
5 Menyebutkan efek terapi X X   X X
dan efek samping obat
Jumlah 3 3 4 4 3 3
b. Kemampuan nonverbal
Nama pasien
No Aspek yang dinilai Tn. S Tn. R Tn.MR Tn. W Tn.Mu Tn.Sg
1 Kontak mata √ x √ √ √ √
2 Duduk tegak X √ √ √ √ X

3 Menggunakan bahasa tubuh √ √ √ √ √ √


yang sesuai
4 Mengikuti kegiatan dari √ √ √ √ √ √
awal sampai akhir
Jumlah 3 3 4 4 4 3

Petunjuk:
1. Di bawah judul nama pasien , tulis nama panggilan pasien yang ikut TAK
2. Untuk tiap pasien , semua aspek dinilai dengan memberikan tanda √ atau tanda X
jika tidak ditemukan
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan , jika nilai 3 atau 4 pasien mampu, dan
jika nilai 0, 1, atau 2 pasien belum mampu
BAB 4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan
TAK Halusinasi adalah upaya yang diadakan dengan memberikan
stimulus tertentu kepada pasien sehingga terjadi perubahan perilaku adaptif pada
pasien. TAK Halusinasi sesi 1 adalah terapi yang dilakukan terhadap sekelompok
pasien dalam upaya memfasilitasi kemampuan pasien untuk mengenal halusinasi.
TAK ini diharapkan pasien mampu mengenal halusinasi dengan menyebutkan Isi,
Waktu, Frekwensi dan Upaya yang dilakukan.
TAK Halusinasi ditujukan kepada pasien dengan indikasi:
a. Pasien dengan halusinasi sudah menunjukkan kemauan untuk menceritakan
apa yang terjajadi pada dirinya
b. Pasien dengan halusinasi yang sudah mampu mengatasi jika halusinasi
tersebut muncul
c. Pasien dengan halusinasi yang tenang, kooperatif dan komunikatif

4.2 Saran
Diharapkan bagi instansi pelayanan memberikan terapi aktivitas kelompok
secara rutin dengan metode-metode yang telah dikembangkan yang praktis,
efisien dan efektif.

Anda mungkin juga menyukai