Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENDAHULUAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN

DENGAN PRILAKU KEKERASAN DI RSJ dr. RADJIMAN


WEDIODININGRAT LAWANG MALANG

oleh
Tira Anjeli Rahmah, S.Kep.
NIM 182311101104

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2019
LAPORAN PENDAHULUAN
KLIEN DENGAN DISSTRES SPIRITUAL

I. Masalah
Disstres Spiritual

II. Definisi Distress Spiritual


Distress spiritual adalah suatu gangguan yang berkaitan dengan prinsipprinsip kehidupan,
keyakinan, atau kegamaan dari pasien yang menyebabkan gangguan pada aktivitas spiritual,
yang merubuan akibat dari masalah - masalah fisik atau psikososial yang dialami. (Dochterman,
2004: 120). Distres spiritual adalah kerusakan kemampuan dalam mengalami dan
mengintegrasikan arti dan tujuan hidup seseorang dengan diri, orang lain, seni, musik, literature,
alam dan kekuatan yang lebih besar dari dirinya.

III. Karakteristik
Karakteristik disstres spiritual meliputi empat hubungan dasar yaitu :
1. Hubungan dengan diri
a. Ungkapan kekurangan
1) Harapan
2) Arti dan tujuan hidup
3) Perdamaian/ketenangan
b. Penerimaan
c. Cinta
d. Memaafkan diri sendiri
e. Keberanian
1) Marah
2) Kesalahan
3) Koping yang buruk
2. Hubungan dengan orang lain
a. Menolak berhubungan dengan tokoh agama
b. Menolak interaksi dengan tujuan dan keluarga
c. Mengungkapkan terpisah dari sistem pendukung
d. Mengungkapkan pengasingan diri
3. Hubungan dengan seni, musik, literatur, dan alam
a. Ketidakmampuan untuk mengungkapkan kreativitas (bernyanyi, mendengarkan musik,
menulis)
b. Tidak tertarik dengan alam
c. Tidak tertarik dengan bacaan keagamaan
4. Hubungan dengan kekuatan yang lebih besar dari dirinya
a. Ketidakmampuan untuk berdo’a
b. Ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan
c. Mengungkapkan terbuang oleh atau karena kemarahan Tuhan
d. Meminta untuk bertemu dengan tokoh agama
e. Tiba-tiba berubah praktik agama
f. Ketidakmampuan untuk introspeksi
g. Mengungkapkan hidup tanpa harapan, menderita

IV. Etiologi
Menurut Vacarolis (2000) penyebab distres spiritual adalah sebagai berikut : a.
Pengkajian Fisik → Abuse b. Pengkajian Psikologis → Status mental, mungkin adanya
depresi, marah, kecemasan, ketakutan, makna nyeri, kehilangan kontrol, harga diri
rendah, dan pemikiran yang bertentangan (Otis-Green, 2002). c. Pengkajian Sosial
Budaya → dukungan sosial dalam memahami keyakinan klien (Spencer, 1998).
1. Faktor Predisposisi
Gangguan pada dimensi biologis akan mempengaruhi fungsi kognitif seseorang sehingga
akan mengganggu proses interaksi dimana dalam proses interaksi ini akan terjadi transfer
pengalaman yang penting bagi perkembangan spiritual seseorang.
Faktor predisposisi sosiokultural meliputi usia, gender, pendidikan, pendapatan, okupasi,
posisi sosial, latar belakang budaya, keyakinan, politik, pengalaman sosial, tingkatan
sosial.

2. Faktor Presipitasi
a. Kejadian Stresfull
Mempengaruhi perkembangan spiritual seseorang dapat terjadi karena perbedaan tujuan
hidup, kehilangan hubungan dengan orang yang terdekat karena kematian, kegagalan
dalam menjalin hubungan baik dengan diri sendiri, orang lain, lingkungan dan zat yang
maha tinggi.
b. Ketegangan Hidup
Beberapa ketegangan hidup yang berkonstribusi terhadap terjadinya distres spiritual
adalah ketegangan dalam menjalankan ritual keagamaan, perbedaan keyakinan dan
ketidakmampuan menjalankan peran spiritual baik dalam keluarga, kelompok maupun
komunitas.

V. Patofisiologi
Berhubungan dengan tantangan pada sistem keyakinan atau perpisahan dari ikatan
spiritual sekunder akibat : kehilangan bagian atau fungsi tubuh, penyakit terminal,
penyakit yang membuat kondisi lemah, nyeri, trauma, keguguran, kelahiran, dan mati.

Anda mungkin juga menyukai