Anda di halaman 1dari 18

KESALAHAN PENULISAN PADA KATA,KALIMAT,DAN

PARAGRAF DALAM MEDIA CETAK

Pengampu : Rian Apriliani, M. Pd

Disusun oleh :
Kelompok 1
1. Prayogi Tawakal (1701009)
2. Habib Elpa Hidayat (1701011)
3. Annisa Maulida (1701018)
4. Dhea Novia Putri (1701033)
5. Novita Evanti Putri (1701037)
6. Ferdianto Ardiansyah (1701039)

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA


PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI ATKYOGYAKARTA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berbagai macam
nikmat kapada kami, di antaranya nikmat iman, islam dan nikmat umur, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini sebagaimana yang di mestinya.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, yaitu Nabi yang mengajarkan kepada kita bahwa yang hak itu banar dan yang bathil itu salah,
semoga prinsip semacam ini dapat kita realisasikan dalam kehidupan nyata sehari-hari.
Selanjutnya kritik dan saran sangat kami harapkan dari berbagai pihak terutama dalam
perbaikan pembuatan tugas ini, agar kedepannya dapat membuat sesuai dengan apa yang
diharapkan.
Pada kesempatan ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, karena kami sadari masih
banyak kekurangan dalam tugas ini. Semoga dengan tugas ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri
dan umumnya bagi semua.

Tim Penyusun,

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

halaman
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI .................................................................................................................................................... 3
BAB I ................................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................ 4
A. Latar Belakang .................................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................................... 4
C. Tujuan .................................................................................................................................................. 4
D. Dasar Teori........................................................................................................................................... 5
BAB II ............................................................................................................................................................... 8
PEMBAHASAN ............................................................................................................................................... 8
BAB III ........................................................................................................................................................... 15
SIMPULAN .................................................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................... 16
LAMPIRAN ................................................................................................................................................... 17

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut KBBI, bahasa merupakan sistem bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh suatu
masyarakat untuk berkomunikasi, berinteraksi, bekerjasama, dan mengidentifikasi diri. Bahasa
sesuai fungsinya yaitu sebagai alat komunikasi, mengekspresikan diri, berintegrasi, sosialisasi, dan
kontrol sosial. Bahasa merupakan media komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu
maksud terhadap orang lain dengan mengungkapan pikiran, gagasan, ide, pendapat, persetujuan,
keinginan, penyampaian informasi suatu peristiwa.
Saat ini, banyak sekali masyarakat bahkan pelajar yang masih rancu dalam penulisan yang
baik dan benar. Disadari atau tidak, penulisan sering sekali tidak tepat dalam penggunaannya.
Disamping itu kerancuan pun kerap membingungkan masyarakat dalam penulisan. Masyarakat atau
pelajar sering kali tidak memperhatikan apakah tulisannya sesuai aturan atau tidak, yang terpenting
tujuan dan maksud mereka tersampaikan.Ketidak pahaman penggunaan tanda baca, penyusunan
kalimat dan paragraf menyebabkan banyak tulisan pada media cetak seperti koran dan majalah
banyak ditemui kesalahan.Itulah yang menyebabkan dalam sebuah tulisan kerap tidak sesuai
dengan , EBI ataupun bahasa baku.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yaitu :
1. Bagaimana penulisan yang baik dan benar ?
2. Bagaimana bentuk kesalahan penulisan tanda baca atau ejaan, kalimat dan paragraf pada
media cetak?
3. Bagaimana pembenaran dari bentuk kesalahan penulisan tanda baca atau ejaan, kalimat
dan paragraf pada media cetak?

C. Tujuan
1. Mengetahui penulisan tanda baca atau ejaan, kalimat dan paragraf yang baik dan benar
sesuai dengan tata bahasa.
2. Mengidentifikasi dan mendiskripsikan bentuk penulisan yang salah dan memberi
contohnya.
3. Mengetahui pembenaran dari bentuk penulisan yang salah.

4
D. Dasar Teori
1. Ejaan

1.1 Definisi Ejaan


Kurshartanti (2005:83) mengatakan bahwa ejaan adalah kaidah tulis menulis baku yang
didasarkan pada penggambaran bunyi. Ejaan tidak hanya mengatur cara menulis huruf,tetapi juga
cara menulis kata dan cara menggunakan tanda baca. Sejalan dengan pendapat ini, Arifin (A.
Rohani, 2009) memberi pendapat bahwa ejaan merupakan keseluruhan peraturan bagaimana
melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana antar hubungan antara lambang-lambang itu
(pemisahan dan penggabungannya dalam suatu bahasa).

Dengan demikian, ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa dengan kaidah tulis menulis
yang distandarisasikan. yang lazirn mempunyai 3 aspek, yakni aspek fonologis yang menyangkut
penggambaran fonem dengan huruf dan penyusunan abjad, aspek morfologis yang menyangkut
penggambaran satuan-satuan morfomis, dan aspek sintaksis yang menyangkut penanda ujaran
berupa tanda baca (Kridalaksana, 2008: 54).

1.2 Fungsi Ejaan

Menurut Azwardi (2008: 15), ejaan berfungsi sebagai landasan pembakuan tata bahasa,
landasan pembakuan kosakata dan peristilahan, dan juga sebagai alat penyaring masuknya unsur-
unsur bahasa lain ke dalam bahasa Indonesia. Selain itu, secara praktis, ejaan berfungsi untuk
membantu pembaca dalam memahami dan mencerna informasi yang disampaikan secara tertulis.

2. Kalimat

2.1 Pengertian Kalimat


Sudah terlalu banyak definisi kalimat yang dikemukakan para ahli bahasa. Secara umum,
definisi-definisi tersebut mengacu kepada pendeskripsian pengertian kalimat. Gorys Keraf (Nurhadi,
1995:320) memberikan batasan kalimat adalah suatu bagian ujaran yang didahului dan diikuti oleh
kesenyapan sedangkan intonasinya menunjukkan bahwa bagian ujaran itu sudah lengkap. Sejalan
dengan pendapat ini, Ramlan (Nurhadi, 1995:320) mengemukakan bahwa kalimat ialah satuan
gramatik yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun atau naik.

Ahli bahasa yang lain juga mendefinisikan kalimat sebagai bagian terkecil ujaran atau teks
yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan. Dalam wujud lisan, kalimat diiringi
oleh alunan titinada, disela oleh jeda, diakhiri oleh intonasi selesai, dan diikuti oleh suatu

5
kesenyapan yang memustahilkan adanya perpaduan atau asimilasi bunyi. Dalam wujud tulisan
berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya,
atau tanda seru, dan sementara itu ditentukan pula di dalamnya berbagai tanda baca. (Alwi,
2000:311)

2.2 Unsur Kalimat dan Pola Kalimat Bahasa Indonesia

Dilihat dari segi bentuk pola kalimat bahasa Indonesia dapat dirumuskan sebagai kontruksi
sintaksis terbesar yang terdiri atas dua kata atau lebih. Hubungan struktural antara kata dan kata
atau kelompok berbeda-beda. Antara kalimat dan kata terdapat satuan sintaksis, yaitu “klausa” dan
“frasa”. Klausa merupakan kelompok kata yang sekurang-kurangnya terdiri atas predikat dan objek.
Sedangkan frasa adalah sintaksis yang terdiri atas dua kata atau lebih yang tidak mengandung unsur
prediksi. Dilihat dari segi struktur internalnya, kalimat dan klausa terdiri atas unsur predikat atau
subjek, baik menyertakan objek, pelengkap, keterangan, maupun tidak, misalnya:

Dia cantik
S P

Dalam pola kalimat bahasa indonesia, hal yang terpenting adalah unsur kalimat karena
merupakan kerangka dari sebuah kalimat. Adapun unsur-unsur dalam kalimat adalah:

(1). Subjek/pokok kalimat adalah unsur utama dalam sebuah kalimat. Subjek menentukan kejelasan
makna kalimat.

(2). Predikat dapat berupa benda, kata kerja, ataupun kata sifat akan tetapi prediket dapat
diingkarkan dengan kata tidak atau bukan.

(3). Objek biasanya berupa nomina atau frasa nomina. Objek berfungsi membentuk kalimat dasar
dan menperjelas makna kalimat.

(4). Pelengkap adalah unsur kalimat yang berfungsi melengkapi informasi dalam sebuah kalimat,
mengkhususkan objek, dan melengkapi struktur kalimat.

(5). Keterangan berfungsi melengkapi dan menjelaskan informasi pesan-pesan kalimat. Keterangan
mempunyai fungsi sintaksis yang paling beragam dan paling mudah berpindah letaknya.

6
3 . Kesalahan Berbahasa
Kesalahan dalam berbahasa Indonesia mengandung arti suatu hal yang menyimpang dari
kaidah-kaidah berbahasa yang benar. Dalam kaitannya dengan hal ini, Safriandi (Gemasastrin, 2009)
menulis sebagai berikut.

Dapat dikemukakan bahwa kesalahan berbahasa Indonesia adalah pemakaian bentuk-bentuk


tuturan berbagai unit kebahasaan yang meliputi kata, kalimat, paragraf, yang menyimpang dari
sistem kaidah bahasa Indonesia baku, serta pemakaian ejaan dan tanda baca yang menyimpang dari
sistem ejaan dan tanda baca yang telah ditetapkan sebagaimana dinyatakan dalam buku Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.

Secara umum, kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat diklasifikasikan dalam tiga katagori,
yakni kesalahan struktur, kesalahan diksi, dan kesalahan ejaan. (Azwardi, 2008:68). Kesalahan
berbahasa tidak sama dengan kekeliruan berbahasa. Keduanya memang merupakan pemakaian
bentuk-bentuk tuturan yang menyimpang. Kesalahan berbahasa terjadi secara sistematis kerena
belum dikuasainya sistem kaidah bahasa yang bersangkutan. Kekeliruan berbahasa tidak terjadi
secara sistematis, bukan terjadi karena belum dikuasainya sistem kaidah bahasa yang bersangkutan,
melainkan karena kegagalan merealisasikan sistem kaidah bahasa yang sebenarnya sudah dikuasai
(Tarigan, 2011:126).

7
BAB II
PEMBAHASAN

Menjawab dari rumusan masalah yaitu penulisan tanda baca, ejaan, kalimat dan paragraf
yang baik adalah sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dan telah disahkan sebagai
panutan berbahasa yang baik dan benar di Indonesia. Beberapa perbedaan konsepsi pemahaman di
masyarakat, membuat penulisan tanda baca, kalimat dan paragraf tidak sesuai dengan kaidah, antara
lain :
1. Kesalahaan penulisan pada kata,ejaan,dan tanda baca
Beberapa contoh kesalahan pada kata antara lain :
a. Didekat pintu masuk terdapat tulisan di papan yang berbunyi “Mohon maaf aktifitas
olahraga terganggu selama masa perbaikan tenda membran.”

(Sumber : koran radar ngawi,edisi 2017 hal. 34).


 Contoh di atas terdapat kesalahan dalam penulisan kata karena tidak memenuhi syarat
kata yaitu ejaan tidak baku. Pembenarannya sebagai berikut:
 Didekat pintu masuk terdapat tulisan di papan yang berbunyi “Mohon maaf
aktivitas olahraga terganggu selama masa perbaikan tenda membran”.

b. “Tetapi ya memang harus improve ke depan, karena prioritas pemerintah pusat adalah
perluasan UNBK,”kata Ronny.

8
(Sumber : koran radar madiun,edisi 2017 hal.28)
 Contoh di atas terdapat kesalahan dalam penulisan kata karena tidak memenuhi syarat
kata yaitu bahasa asing harus ditulis dengan huruf miring. Pembenarannya sebagai
berikut:
 “Tetapi ya memang harus improve ke depan, karena prioritas pemerintah pusat
adalah perluasan UNBK,”kata Ronny.

c. Lewat sepeda motornya yang ditinggal kabur, tim Polsek Mertoyudan Magelang pimpinan
Kapolsek Mertoyudan Magelang AKP Ponco Widarso SH berhasil mengetahui identitas
W, dan langsung melakukan penyelidikan dan pengejaran.

(Sumber : koran kedaulatan rakyat ,edisi 2018 hal.18).


 Contoh di atas terdapat kesalahan pada pemberian tanda koma untuk pemberian nama
gelar. Di kalimat itu, tidak terdapat tanda koma setelah nama dari seseorang.
Seharusnya setelah nama diberi tanda koma supaya tidak terdapat kesalahan dalam
membedakan singkatan nama dan gelar. Selain itu penambahan tanda titik diantara
nama gelar.Pembenarannya sebagai berikut:

9
 Lewat sepeda motornya yang ditinggal kabur,tim Polsek Mertoyudan Magelang
pimpinan Kapolsek Mertoyudan Magelang AKP Ponco Widarso, S.H. berhasil
mengetahui identitas W, dan langsung melakukan penyelidikan dan pengejaran.

2. Kesalahan penulisan pada paragraf


Beberapa contoh kesalahan pada paragraf sebagai berikut :
a. Pada zaman pemerintahan Umar bin Khattab, Abu Sufyan merasa ajalnya sudah dekat.
Lalu digalinya kuburan untuk dirinya sendiri dan tidak lebih dari tiga hari setelah itu, maut
pun datang menjemputnya seolah memang telah berjanji sebelumya.
Sebelum ruhnya pergi meninggalkan jasad, ia berpesan kepada keluarganya, “janganlah
kalian sekali-kali menangisiku. Demi Allah.saya tidak berdosa sedikit pun sejak saya
masuk islam.”

(Sumber : majalah hidayah,edisi 2018,hal.187)


 Kesalahan
Paragraf di atas tidak sesuai dengan syarat suatu paragraf. Di artikel tersebut paragraf
pertama hanya terdiri dari 2 kalimat, sedangkan paragraf kedua hanya terdapat satu
kalimat. Syarat dari suatu paragraf minimal terdiri dari 3 kalimat. Hanya menjelaskan
kalimat utama,sedangkan kalimat penjelasnya berada di paragraf lain.
 Perbaikan
Harusnya kedua paragraf dijadikan satu, sehingga akan terbentuk paragraf yang
memenuhi syarat. Pembenaran sebagai berikut :
Pada zaman pemerintahan Umar bin Khattab,Abu Sufyan merasa ajalnya sudah
dekat.Lalu digalinya kuburan untuk dirinya sendiri dan tidak lebih dari tiga hari setelah
itu,maut pun datang menjemputnya seolah memang telah berjanji sebelumya.Sebelum

10
ruhnya pergi meninggalkan jasad, ia berpesan kepada keluarganya, “janganlah kalian
sekali-kali menangisiku. Demi Allah. Saya tidak berdosa sedikit pun sejak saya masuk
islam.”

b. Sampah plastik merupakan problem yang dimiliki hampir semua masyarakat di


dunia.Sementara menurut riset Sustainable Waste Indonesia (SWI), ada 1,3 juta sampah
plastik per tahun yang tidak dikelola. Selain merusak alam,keberadaan sampah plastik
tentunya tidak baik bagi kesehatan manusia.

(Sumber : Koran Minggu Pagi,No.19,hal.17)

 Kesalahan
Paragraf tersebut tidak rata kanan maupun rata kiri. Dengan kata lain paragraf
memiliki kerataan yang tidak sama. Jika paragraf tersebutdibiarkan begitu saja akan
menyebabkan koran tidak rapi dan tidak sesuai dengan penulisan suatu artikel.
 Perbaikan
Dalam penulisan suatu artikel maupun cerita sebaiknya paragraf harus rata kanan
dan kiri. Dengan memperhatikan hal tersebut suatu bacaan akan terlihar rapi dan
enak untuk dilihat. Pembenaran sebagai berikut:
Sampah plastik merupakan problem yang dimiliki hampir semua masyarakat
di dunia.Sementara menurut riset Sustainable Waste Indonesia (SWI), ada 1,3 juta
sampah plastik per tahun yang tidak dikelola. Selain merusak alam,keberadaan
sampah plastik tentunya tidak baik bagi kesehatan manusia.

11
c. Tapi,apakah omed-omedan sekadar momen hura-hura anak-anak muda dan berkonotasi
ciuman?
Sejatinya omed-omedan bukanlah sekadar tradisi yang disajikan sebagai hiburan oleh
warga Banjar Kaja.Di balik tradisi tersebut,tersimpan sejuta sejarah yang akhirnya
dilestarikan warga Banjar Kaja.Meskipun terjadi pergeseran tradisi dari omed-omedan itu
sendiri.

(Sumber : koran Jawa Pos,tahun 2017,hal.5)


 Kesalahan
Terdapat penggunaan kata hubung di awal paragraf dan kesalahan yang lain berupa
jumlah kalimat dalam paragraf tersebut.Paragraf yang pertama hanya terdiri dari satu
kalimat,sedangkan paragraf yang kedua hanya terdiri dari 3 kalimat.Pada paragraf
awal hanya terdiri dari kalimat utama, sedangkan kalmat penjelasnya terpisah di
paragraf lain.
 Perbaikan
Kata penghubung seharusnya tidak digunakan di awal paragraf dan sesuai EBI kata
penghubung digunakan untuk menghubungkan kata yang satu dengan kata yang
lain.Untuk perbaikan yang lain,harusnya kedua paragraf tersebut digabungkan supaya
dapat menjadi paragraf yang baik.Pembenaran sebagai berikut:
Apakah omed-omedan sekadar momen hura-hura anak-anak muda dan
berkonotasi ciuman? Sejatinya omed-omedan bukanlah sekadar tradisi yang disajikan
sebagai hiburan oleh warga Banjar Kaja.Di balik tradisi tersebut,tersimpan sejuta
sejarah yang akhirnya dilestarikan warga Banjar Kaja.Meskipun terjadi pergeseran
tradisi dari omed-omedan itu sendiri.

12
3. Kesalahan penulisan pada kalimat
Beberapa kesalahan penulisan dalam kalimatsebagai berikut:
a. Sebab karena vektornya adalah urin hewan,maka lewat genangan lah media yang paling
mudah untuk menularkan kepada manusia,”katanya.(naz/rif).

(Sumber: koran radar pacitan,edisi 2017 hal. 28).


 Kesalahan
Contoh di atas terdapat kesalahan penulisan kalimat karena tidak memenuhi syarat
kalimat yaitu kehemataan kalimat atau ekonomi bahasa. Pembenarannya sebagai
berikut:
 Perbaikan
Menghapus kata kerena dengan begitu kalimat akan lebih efektif dan efisien.
Kalimat menjadi :
Sebab vektornya adalah urin hewan,maka lewat genanganlah media yang paling
mudah untuk menularkan kepada manusia,”katanya.(naz/rif)

b. Untuk itulah, saat seorang kawannya, Asy-Sya’bi,hendak mencari jodoh ,ia


menyarankannya agar juga mencari wanita Bani Tamim.

(Sumber : Majalah Hidayah,Edisi 85 hal.79)

13
 Kesalahan
Contoh di atas terdapat kesalahan penulisan kalimat karena tidak memenuhi syarat
kalimat yaitu kehemataan kalimat atau ekonomi bahasa
 Perbaikan
Menghapus kata juga dengan begitu kalimat akan lebih hemat dan ekonomis
serta mudah dipahami.
Kalimat menjadi:
Untuk itulah, saat seorang kawannya, Asy-Sya’bi,hendak mencari jodoh ,ia
menyarankannya agar mencari wanita Bani Tamim.

c. Agar peristiwa itu tersebut tidak kembali terulang.

(sumber : koran radar ngawi,edisi 2017 hal. 30).


 Kesalahan
Contoh di atas terdapat kesalahan penulisan kalimat karena tidak memenuhi
syarat kalimat yaitu kehemataan kalimat atau ekonomi bahasa. Perbaikan
Menghilangkan kata tersebut dengan begitu maksud dari artike akan lebih jelas .
Pembenarannya sebagai berikut:
-Agar peristiwa itu tidak kembali terulang.

14
BAB III
SIMPULAN

Hasil menjawab pertanyaan dan juga pembahasan, dapat ditarik simpulan bahwa masih
terdapat banyak kesalahan dalam penulisan tanda baca, kalimat dan paragraf di kalangan
masyarakat. Kesalahan banyak terjadi pada media cetak baik koran maupun majalah.
Penulisan pada media apapun harus disesuaikan dengan kaidah bahasa yang baik dan benar
sesuai EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) dan syarat penulisan yang baik dan efektif.Hal yang
sepele dapat menjadi kesalahan yang fatal pada penulisan. Karena pada penulisan yang kata,kalimat
maupun paragraf salah bisa membuat makna yang di sampaikan lewat tulisan itu juga salah.

15
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan, dkk. 2000. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Azwardi.2008. Menulis Ilmiah: Materi Kuliah Bahasa Indonesia Umum untuk Mahasiswa. Banda
Aceh: Unsyiah.
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. (Edisi IV) Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kushartanti, dkk. (ed). 2005. Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Nurhadi. 1995. Tata Bahasa Pendidikan: Landasan Penyusunan Buku Bahasa.Semarang: IKIP
Semarang Press.
Gemasastrin. 2009. Analisis Kesalahan Berbahasa, (Online),
http://gemasastrin.wordpress.com., diakses 01 September 2018
Tarigan, Henry Guntur.2011.Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung:Angkasa

16
LAMPIRAN

Sumber : koran kedaulatan rakyat ,edisi 2018 hal.18 Sumber : koran radar
pacitan,edisi 2017 hal. 28

Sumber : koran radar ngawi,edisi 2017 hal. 34 Sumber : koran radar


ngawi,edisi 2017 hal. 30

Sumber : koran radar madiun,edisi 2017 hal.28 Sumber : majalah hidayah,edisi


2018,hal.187

17
Sumber : koran Jawa Pos,tahun 2017,hal.5 . Sumber : koran Minggu
Pagi,No.19,hal.17.

Sumber : Majalah Hidayah.Edisi 85 hal.79

18

Anda mungkin juga menyukai