Tugas Bindo
Tugas Bindo
Disusun oleh :
Kelompok 1
1. Prayogi Tawakal (1701009)
2. Habib Elpa Hidayat (1701011)
3. Annisa Maulida (1701018)
4. Dhea Novia Putri (1701033)
5. Novita Evanti Putri (1701037)
6. Ferdianto Ardiansyah (1701039)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berbagai macam
nikmat kapada kami, di antaranya nikmat iman, islam dan nikmat umur, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini sebagaimana yang di mestinya.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, yaitu Nabi yang mengajarkan kepada kita bahwa yang hak itu banar dan yang bathil itu salah,
semoga prinsip semacam ini dapat kita realisasikan dalam kehidupan nyata sehari-hari.
Selanjutnya kritik dan saran sangat kami harapkan dari berbagai pihak terutama dalam
perbaikan pembuatan tugas ini, agar kedepannya dapat membuat sesuai dengan apa yang
diharapkan.
Pada kesempatan ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, karena kami sadari masih
banyak kekurangan dalam tugas ini. Semoga dengan tugas ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri
dan umumnya bagi semua.
Tim Penyusun,
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................................4
C. Tujuan..................................................................................................................................................4
D. Dasar Teori..........................................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................................8
PEMBAHASAN..............................................................................................................................................8
BAB III.........................................................................................................................................................12
SIMPULAN................................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13
LAMPIRAN................................................................................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut KBBI, bahasa merupakan sistem bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh suatu
masyarakat untuk berkomunikasi, berinteraksi, bekerjasama, dan mengidentifikasi diri. Bahasa
sesuai fungsinya yaitu sebagai alat komunikasi, mengekspresikan diri, berintegrasi, sosialisasi, dan
kontrol sosial. Bahasa merupakan media komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu
maksud terhadap orang lain dengan mengungkapan pikiran, gagasan, ide, pendapat, persetujuan,
keinginan, penyampaian informasi suatu peristiwa.
Saat ini, banyak sekali masyarakat bahkan pelajar yang masih rancu dalam penulisan yang
baik dan benar. Disadari atau tidak, penulisan sering sekali tidak tepat dalam penggunaannya.
Disamping itu kerancuan pun kerap membingungkan masyarakat dalam penulisan. Masyarakat atau
pelajar sering kali tidak memperhatikan apakah tulisannya sesuai aturan atau tidak, yang terpenting
tujuan dan maksud mereka tersampaikan.Ketidak pahaman penggunaan tanda baca, penyusunan
kalimat dan paragraf menyebabkan banyak tulisan pada media cetak seperti koran dan majalah
banyak ditemui kesalahan.Itulah yang menyebabkan dalam sebuah tulisan kerap tidak sesuai dengan
, EBI ataupun bahasa baku.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yaitu :
1. Bagaimana penulisan yang baik dan benar ?
2. Bagaimana bentuk kesalahan penulisan tanda baca atau ejaan, kalimat dan paragraf pada
media cetak?
3. Bagaimana pembenaran dari bentuk kesalahan penulisan tanda baca atau ejaan, kalimat
dan paragraf pada media cetak?
C. Tujuan
1. Mengetahui penulisan tanda baca atau ejaan, kalimat dan paragraf yang baik dan benar
sesuai dengan tata bahasa.
2. Mengidentifikasi dan mendiskripsikan bentuk penulisan yang salah dan memberi
contohnya.
4
3. Mengetahui pembenaran dari bentuk penulisan yang salah.
5
D. Dasar Teori
1. Ejaan
Dengan demikian, ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa dengan kaidah tulis menulis
yang distandarisasikan. yang lazirn mempunyai 3 aspek, yakni aspek fonologis yang menyangkut
penggambaran fonem dengan huruf dan penyusunan abjad, aspek morfologis yang menyangkut
penggambaran satuan-satuan morfomis, dan aspek sintaksis yang menyangkut penanda ujaran
berupa tanda baca (Kridalaksana, 2008: 54).
Menurut Azwardi (2008: 15), ejaan berfungsi sebagai landasan pembakuan tata bahasa,
landasan pembakuan kosakata dan peristilahan, dan juga sebagai alat penyaring masuknya unsur-
unsur bahasa lain ke dalam bahasa Indonesia. Selain itu, secara praktis, ejaan berfungsi untuk
membantu pembaca dalam memahami dan mencerna informasi yang disampaikan secara tertulis.
2. Kalimat
Ahli bahasa yang lain juga mendefinisikan kalimat sebagai bagian terkecil ujaran atau teks
yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan. Dalam wujud lisan, kalimat diiringi
6
oleh alunan titinada, disela oleh jeda, diakhiri oleh intonasi selesai, dan diikuti oleh suatu
kesenyapan yang memustahilkan adanya perpaduan atau asimilasi bunyi. Dalam wujud tulisan
berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya,
atau tanda seru, dan sementara itu ditentukan pula di dalamnya berbagai tanda baca. (Alwi,
2000:311)
Dilihat dari segi bentuk pola kalimat bahasa Indonesia dapat dirumuskan sebagai kontruksi
sintaksis terbesar yang terdiri atas dua kata atau lebih. Hubungan struktural antara kata dan kata
atau kelompok berbeda-beda. Antara kalimat dan kata terdapat satuan sintaksis, yaitu “klausa” dan
“frasa”. Klausa merupakan kelompok kata yang sekurang-kurangnya terdiri atas predikat dan objek.
Sedangkan frasa adalah sintaksis yang terdiri atas dua kata atau lebih yang tidak mengandung unsur
prediksi. Dilihat dari segi struktur internalnya, kalimat dan klausa terdiri atas unsur predikat atau
subjek, baik menyertakan objek, pelengkap, keterangan, maupun tidak, misalnya:
Dia cantik
S P
Dalam pola kalimat bahasa indonesia, hal yang terpenting adalah unsur kalimat karena
merupakan kerangka dari sebuah kalimat. Adapun unsur-unsur dalam kalimat adalah:
(1). Subjek/pokok kalimat adalah unsur utama dalam sebuah kalimat. Subjek menentukan kejelasan
makna kalimat.
(2). Predikat dapat berupa benda, kata kerja, ataupun kata sifat akan tetapi prediket dapat
diingkarkan dengan kata tidak atau bukan.
(3). Objek biasanya berupa nomina atau frasa nomina. Objek berfungsi membentuk kalimat dasar
dan menperjelas makna kalimat.
(4). Pelengkap adalah unsur kalimat yang berfungsi melengkapi informasi dalam sebuah kalimat,
mengkhususkan objek, dan melengkapi struktur kalimat.
(5). Keterangan berfungsi melengkapi dan menjelaskan informasi pesan-pesan kalimat. Keterangan
mempunyai fungsi sintaksis yang paling beragam dan paling mudah berpindah letaknya.
7
3 . Kesalahan Berbahasa
Kesalahan dalam berbahasa Indonesia mengandung arti suatu hal yang menyimpang dari
kaidah-kaidah berbahasa yang benar. Dalam kaitannya dengan hal ini, Safriandi (Gemasastrin,
2009) menulis sebagai berikut.
Secara umum, kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat diklasifikasikan dalam tiga katagori,
yakni kesalahan struktur, kesalahan diksi, dan kesalahan ejaan. (Azwardi, 2008:68). Kesalahan
berbahasa tidak sama dengan kekeliruan berbahasa. Keduanya memang merupakan pemakaian
bentuk-bentuk tuturan yang menyimpang. Kesalahan berbahasa terjadi secara sistematis kerena
belum dikuasainya sistem kaidah bahasa yang bersangkutan. Kekeliruan berbahasa tidak terjadi
secara sistematis, bukan terjadi karena belum dikuasainya sistem kaidah bahasa yang bersangkutan,
melainkan karena kegagalan merealisasikan sistem kaidah bahasa yang sebenarnya sudah dikuasai
(Tarigan, 2011:126).
8
BAB II
PEMBAHASAN
membran.”
(Sumber : koran radar ngawi,edisi 2017 hal. 34).
Contoh di atas terdapat kesalahan dalam penulisan kata karena
tidak memenuhi syarat kata yaitu ejaan tidak baku. Pembenarannya
sebagai berikut:
Didekat pintu masuk terdapat tulisan di papan yang berbunyi
“Mohon maaf aktivitas olahraga terganggu selama masa
perbaikan tenda membran”.
9
b. “Tetapi ya memang harus improve ke depan, karena prioritas
pemerintah pusat adalah perluasan UNBK,”kata Ronny.
10
SH berhasil mengetahui identitas W, dan langsung melakukan
penyelidikan dan pengejaran.
(Sumber : koran kedaulatan rakyat ,edisi 2018 hal.18).
Contoh di atas terdapat kesalahan pada pemberian tanda koma
untuk pemberian nama gelar. Di kalimat itu, tidak terdapat tanda
koma setelah nama dari seseorang. Seharusnya setelah nama diberi
tanda koma supaya tidak terdapat kesalahan dalam membedakan
singkatan nama dan gelar. Selain itu penambahan tanda titik
diantara nama gelar.Pembenarannya sebagai berikut:
Lewat sepeda motornya yang ditinggal kabur,tim Polsek
Mertoyudan Magelang pimpinan Kapolsek Mertoyudan Magelang
AKP Ponco Widarso, S.H. berhasil mengetahui identitas W, dan
langsung melakukan penyelidikan dan pengejaran.
11
(Sumber : majalah hidayah,edisi 2018,hal.187)
Kesalahan
Paragraf di atas tidak sesuai dengan syarat suatu paragraf. Di artikel
tersebut paragraf pertama hanya terdiri dari 2 kalimat, sedangkan
paragraf kedua hanya terdapat satu kalimat. Syarat dari suatu
paragraf minimal terdiri dari 3 kalimat. Hanya menjelaskan kalimat
utama,sedangkan kalimat penjelasnya berada di paragraf lain.
Perbaikan
Harusnya kedua paragraf dijadikan satu, sehingga akan terbentuk
paragraf yang memenuhi syarat. Pembenaran sebagai berikut :
Pada zaman pemerintahan Umar bin Khattab,Abu Sufyan merasa
ajalnya sudah dekat.Lalu digalinya kuburan untuk dirinya sendiri dan
tidak lebih dari tiga hari setelah itu,maut pun datang menjemputnya
seolah memang telah berjanji sebelumya.Sebelum ruhnya pergi
meninggalkan jasad, ia berpesan kepada keluarganya, “janganlah
kalian sekali-kali menangisiku. Demi Allah. Saya tidak berdosa sedikit
pun sejak saya masuk islam.”
12
(Sumber : Koran Minggu Pagi,No.19,hal.17)
Kesalahan
Paragraf tersebut tidak rata kanan maupun rata kiri. Dengan kata lain paragraf
memiliki kerataan yang tidak sama. Jika paragraf tersebutdibiarkan begitu saja akan
menyebabkan koran tidak rapi dan tidak sesuai dengan penulisan suatu artikel.
Perbaikan
Dalam penulisan suatu artikel maupun cerita sebaiknya paragraf harus rata kanan
dan kiri. Dengan memperhatikan hal tersebut suatu bacaan akan terlihar rapi dan
enak untuk dilihat. Pembenaran sebagai berikut:
13
(Sumber : koran Jawa Pos,tahun 2017,hal.5)
Kesalahan
Terdapat penggunaan kata hubung di awal paragraf dan kesalahan
yang lain berupa jumlah kalimat dalam paragraf tersebut.Paragraf
yang pertama hanya terdiri dari satu kalimat,sedangkan paragraf
yang kedua hanya terdiri dari 3 kalimat.Pada paragraf awal hanya
terdiri dari kalimat utama, sedangkan kalmat penjelasnya terpisah di
paragraf lain.
Perbaikan
Kata penghubung seharusnya tidak digunakan di awal paragraf dan
sesuai EBI kata penghubung digunakan untuk menghubungkan kata
yang satu dengan kata yang lain.Untuk perbaikan yang lain,harusnya
kedua paragraf tersebut digabungkan supaya dapat menjadi paragraf
yang baik.Pembenaran sebagai berikut:
Apakah omed-omedan sekadar momen hura-hura anak-anak
muda dan berkonotasi ciuman? Sejatinya omed-omedan bukanlah
sekadar tradisi yang disajikan sebagai hiburan oleh warga Banjar
Kaja.Di balik tradisi tersebut,tersimpan sejuta sejarah yang akhirnya
dilestarikan warga Banjar Kaja.Meskipun terjadi pergeseran tradisi
dari omed-omedan itu sendiri.
3. Kesalahan penulisan pada kalimat
Beberapa kesalahan penulisan dalam kalimatsebagai berikut:
14
a. Sebab karena vektornya adalah urin hewan,maka lewat genangan lah
media yang paling mudah untuk menularkan kepada manusia,”katanya.
(naz/rif).
(Sumber: koran radar pacitan,edisi 2017 hal. 28).
Kesalahan
Contoh di atas terdapat kesalahan penulisan kalimat karena tidak
memenuhi syarat kalimat yaitu kehemataan kalimat atau ekonomi
bahasa. Pembenarannya sebagai berikut:
Perbaikan
Menghapus kata kerena dengan begitu kalimat akan lebih efektif
dan efisien. Kalimat menjadi :
Sebab vektornya adalah urin hewan,maka lewat genanganlah
media yang paling mudah untuk menularkan kepada
manusia,”katanya.(naz/rif)
15
(Sumber : Majalah Hidayah,Edisi 85 hal.79)
Kesalahan
Contoh di atas terdapat kesalahan penulisan kalimat karena tidak
memenuhi syarat kalimat yaitu kehemataan kalimat atau ekonomi
bahasa
Perbaikan
Menghapus kata juga dengan begitu kalimat akan lebih hemat
dan ekonomis serta mudah dipahami.
Kalimat menjadi:
16
BAB III
SIMPULAN
17
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan, dkk. 2000. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Azwardi.2008. Menulis Ilmiah: Materi Kuliah Bahasa Indonesia Umum untuk Mahasiswa. Banda
Aceh: Unsyiah.
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. (Edisi IV) Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kushartanti, dkk. (ed). 2005. Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Nurhadi. 1995. Tata Bahasa Pendidikan: Landasan Penyusunan Buku Bahasa.Semarang: IKIP
Semarang Press.
Gemasastrin. 2009. Analisis Kesalahan Berbahasa, (Online),
http://gemasastrin.wordpress.com., diakses 01 September 2018
Tarigan, Henry Guntur.2011.Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung:Angkasa
18
LAMPIRAN
19
Sumber : koran radar madiun,edisi 2017 hal.28 Sumber : majalah
hidayah,edisi
2018,hal.187
20