PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ekonomi Islam identik dengan berkembangnya lembaga
keuangan syari’ah. Salah satu filosofi dasar ajaran Islam dalam kegiatan
ekonomi dan bisnis, yaitu larangan untuk berbuat curang dan dzalim. Semua
transaksi yang dilakukan haruslah berdasarkan prinsip rela sama rela (an
taraddin minkum), dan tidak boleh ada pihak yang mendzalimi ataupun
terdzalimi. Prinsip dasar ini mempunyai implikasi yang sangat luas dalam
bidang ekonomi dan bisnis, termasuk dalam praktek perbankan.
Tujuan utama dari pendirian lembaga keuangan berlandaskan prinsip
syari’ah adalah tiada lain sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari
segenap aspek kehidupan ekonominya berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Menurut UU No 21 tahun 2008, Perbankan syariah adalah segala sesuatu yang
menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan
kegiatan usahanya
Produk pembiayaan qardh merupakan salah satu sisi efisiensi bank
syari’ah di banding bank konvensional. Teori qardh memberikan peluang
kepada nasabah untuk memanfaatkan produk pembiayaan dengan transaksi
qardh. Produk ini berupa transaksi cicilan pembiayaan dalam bentuk pinjaman
dana tanpa imbalan dengan kewajiban pihak peminjam mengembalikan pokok
pinjaman kepada bank pada waktu yang telah disepakati oleh bank dan nasabah
secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu. Artinya Bank
Syari’ah tidak mensyaratkan nasabah untuk mengembalikan pinjamannya
melebihi jumlah nominal dana yang dipinjamkan termasuk biaya administrasi.
Dalam terminologi fiqih muamalah, sistem yang diterapkan ini disebut teori
qardh al-hasan.
Qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih
atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan
imbalan. Dalam literatur fiqh klasik, qardh dikategorikan dalam aqad
tathawwui atau akad saling membantu dan bukan transaksi komersial.1
Trading forex berada dalam golongan pasar uang (money market) dan
bursa komoditi berjangka.Trading forex tergolong paling high riskhigh
return.Artinya, peluang memperoleh profit sangat besar bahkan dapat
mencapai puluhan persen per harinya, namun sekaligus juga memiliki risiko
yang tinggi apabila tidak dikelola secara baik.
Valuta asing atau valas merupakan mata uang yang dikeluarkan sebagai
alat pembayaran yang sah di negara lain. Valuta asing akan mempunyai suatu
nilai apabila valuta tersebut dapat ditukarkan dengan valuta lainnya tanpa
pembatasan (MSS FEUI). Sedangkan menurut Hamdy (2010) pengertian valas
adalah mata uang asing yang difungsikan sebagai alat pembayaran untuk
membiayai transaksi ekonomi keuangan internasional dan juga mempunyai
catatan kurs resmi pada bank sentral.
B. Pokok Masalah
1. Bagaimana Fatwa DSN Al-Qardh dan Foreign Exchange?
2. Apa Contoh Fatwa DSN Al-Qardh dan Foreign Exchange?
1
Rizki Fajar Evananda, “
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
1. Pengertian AL-Qardh
Qardh dalam arti bahasa berasal dari kata qarada yang sinonimnya
qatha’a yang berarti berarti memotong. Diartikan demikian karena orang
yang memberikan utang memotong sebagian dari hartanya untuk diberikan
kepada orang yang menerima utang (muqtaridh)
Sedangkan menurut sayid sabiq memberikan definisi qardh yaitu :
AL-Qardh adalah harta yang diberika pemberi hutang (muqridh) kepada
penerima hutang (muqhtaridh) untuk kemudian dikembalikan kepadanya
(muqridh) seperti yang diterimanya, ketika ia telah mampu membayarnya.
Sedangkan menurut definisi Hanabilah Qardh adalah memberikan
harta kepada orang yang memanfaatkannya dan kemudian mengembalikan
penggantinya.
2. Pengertian Foreign Exchange
Pengertian Valuta Asing (valas) atau foreign exchange (forex)
ataupun foreign currency adalah mata uang asing yang difungsikan sebagai
alat pembayaran untuk membiayai transaksi ekonomi keuangan
internasional dan juga mempunyai catatan kurs resmi pada bank sentral
(Hady, Hamdy, 2007).
Foreign exchange market atau sering pula disebut dengan bursa
valas adalah suatu mekanisme dimana orang dapat mentransfer daya beli
antar negara, memperoleh atau menyediakan kredit untuk transaksi
perdagangan internasional, dan meminimalkan kemungkinan resiko
kerugian akibat terjadinya fluktuasi kurs suatu mata uang.
B. Fatwa Al-Qardh dan Foreign Exchange
1. Fatwa DSN Nomor 19/DSN-MUI/IV/2001 Tentang Al-Qardh
Dewan Syari'ah Nasional setelah:
Menimbang : a. bahwa Lembaga Keuangan Syari’ah (LKS) di samping
sebagai lembaga komersial, harus dapat berperan sebagai
lembaga sosial yang dapat meningkatkan perekonomian
secara maksimal;
b. bahwa salah satu sarana peningkatan perekonomian yang
dapat dilakukan oleh LKS adalah penyaluran dana
melalui prinsip al-Qardh, yakni suatu akad pinjaman
kepada nasabah dengan ketentuan bahwa nasabah wajib
mengembalikan dana yang diterimanya kepada LKS
pada waktu yang telah disepakati oleh LKS dan nasabah.
c. bahwa agar akad tersebut sesuai dengan syari’ah Islam,
DSN memandang perlu menetapkan fatwa tentang akad
al-Qardh untuk dijadikan pedoman oleh LKS.
Mengingat : 1. Firman Allah SWT, antara lain:
َ يأَيُّ َها الَّ ِذ ْي َن آ َمنُ ْوا إِذَا تَدَايَ ْنت ُ ْم ِب َد ْي ِن إِلَى أ َ َج ٍل ُم
...ُس ًّمى فَا ْكتُبُ ْوه
"Hai orang yang beriman! Jika kamu bermu'amalah
tidak secara tunai sampai waktu tertentu, buatlah secara
tertulis..." (QS. al-Baqarah [2]: 282).
… يَاأَيُّ َها الَّ ِذ ْي َن آ َمنُ ْوا أ َ ْوفُ ْوا ِبا ْلعُقُ ْو ِد
“Hai orang yang beriman! Penuhilah akad-akad itu…”
(QS. al-Ma’idah [5]: 1).
4. Kaidah fiqh:
Kedua : Sanksi
1. Dalam hal nasabah tidak menunjukkan keinginan
mengem-balikan sebagian atau seluruh kewajibannya
dan bukan karena ketidakmampuannya, LKS dapat
menjatuhkan sanksi kepada nasabah.
2. Sanksi yang dijatuhkan kepada nasabah sebagaimana
dimaksud butir 1 dapat berupa dan tidak terbatas pada
penjualan barang jaminan.
3. Jika barang jaminan tidak mencukupi, nasabah tetap
harus memenuhi kewajibannya secara penuh.
:
إِ ِن َما:سلَّ َم قَا َل
َ علَ ْي ِه َوآ ِل ِه َو
َ ُصلَّى هللا ُ أ َ َّن َر
َ ِس ْو َل هللا
(رواه البيهقي وابن ماجه،اض ٍ ا ْلبَ ْي ُع ع َْن ت َ َر
)وص ه ابن حبان
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya jual
beli itu hanya boleh dilakukan atas dasar
kerelaan (antara kedua belah pihak)" (HR. al-
Baihaqi dan Ibnu Majah, dan dinilai shahih oleh
Ibnu Hibban).
2
M. Ichwan, dkk. “Himpunan Fatwa Keuangan Syariah DSN MUI”. ( Jakarta :
Penerbit Erlangga, 2014). h. 129
'Ubadah bin Shamit, Nabi s.a.w. bersabda:
ُ الذَّ َه...
ِ ب ِبا ْل َو ِر
ق ِربًا ِإالَّ َها َء َو َها َء
"(Jual beli) emas dengan perak adalah riba kecuali
(dilakukan) secara tunai."
شفُّ ْواِ ُ ب ِإالَّ ِمثًَْ ِب ِمثْ ٍل َوالَ ت ِ الَ ت َ ِب ْيعُوا الذَّ َه َب ِبالذَّ َه
َّق إِال ِ َوالَ تَ ِب ْيعُوا ا ْل َو ِرقَ ِبا ْل َو ِر،ض ٍ علَى بَ ْع َ ض َها َ بَ ْع
َ َوال،ض ٍ علَى َب ْع َ ض َها َ شفُّوا بَ ْع ِ ُ ِمثًَْ ِب ِمثْ ٍل َوالَ ت
ِ َغا ِبًا ِبن
اج ٍز َ ت َ ِب ْيعُوا ِم ْن َها.
"Janganlah kamu menjual emas dengan emas
kecuali sama (nilainya) dan janganlah
menambahkan sebagian atas sebagian yang lain;
janganlah menjual perak dengan perak kecuali
sama (nilainya) dan janganlah menambahkan
sebagian atas sebagian yang lain; dan janganlah
menjual emas dan perak tersebut yang tidak tunai
dengan yang tunai."
8. Ijma'.
Ulama sepakat (ijma') bahwa akad al-sharf
disyari'at-kan dengan syarat-syarat tertentu.
MEMUTUSKAN
3
M. Ichwan, dkk. “Himpunan Fatwa Keuangan Syariah DSN MUI”. ( Jakarta :
Penerbit Erlangga, 2014). h. 157
1. Contoh Al-Qardh
Qardh adalah arti bahasa berasal dari kata qarada yang sinonimnya
qatha’a yang berarti memotong. Diartikan demikian karena orang yang
memberikan utang memotong sebagian dari hartanya untuk diberikan
kepada orang yang menerima utang (muqtaridh).
Salah satu bentuk aplikasi al-qardh dalam perbankan syariah adalah
pemberian dana talangan haji.pembiayaan dana talangan haji pada Bank
Syariah Mandiri adalah pinjaman dana talangan bank kepada nasabah
khusus menutupi kekurangan dana untuk memperoleh kursi/seat haji dan
pada saat pelunasan BPIH (Biaya Perjalanan Ibadah Haji).
Besarnya noiminal BPIH sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
Departemen Agama.untuk 5 tahun terakhir sejak 2005 sampai 2009
besarnya BPIH adalah Rp 20.000.000,- namun sejak Mei tahun 2010,
BPIH naik menjadi Rp 25.000.000,-.Persyaratan bagi nasabah (calon
jamaah haji) adalah harus mempunyai atau membuka rekening
“Tabungan Mabrur.” Tabungan mabrur merupakan jenis produk
pendanaan bank, melalui tabungan mabrur nasabah bisa mendapatkan dana
talangan haji BSM. Tabungan mabrur merupakan simpanan dalam mata
uang rupiah yang bertujuan membantu masyarakat muslim dalam
merencanakan ibadah haji dan umrah. Tabungan ini dikelola berdasarkan
prinsip Mudharabah Muthlaqah, penyetoran awal terbilang Rp500.000,00.
Tabungan Mabrur dilakukan nasabah yang ingin menabung untuk tujuan
pebayaran BPIH, tetapi waktu nasabah bisa mendapatkan porsi haji
tergantung dengan kemampuannya dalam menabung. Lain halnya dengan
dana talangan haji yang sudah jelas nasabah dengan waktu cepat mendapat
dapat porsi haji.
Batas waktu pembayaran pembiayaan dana talangan haji maksimal
1 tahun setelah pengajuan pembiayaan. Selama masa pembayaran, nasabah
boleh mencicil atau langsung tunai, karena bank akan mengambil secara
sekaligus pada saat akhir batas pembayaran melalui tabungan mabrur.
Apabila nasabah tidak mampu membayar dari waktu yang sudah
ditentukan, maka diberikan perpanjangan waktu untuk 1 tahun kedepan
sampai sebelum 73 keberangkatan ibadah haji dengan membayar biaya
administrasi satu tahun kedepan.
Dalam prakteknya, BSM dalam pembiayaan dana talangan haji
bertindak sebagai penyalur yang membantu pengurusan pendafaran haji.
Selanjutnya untuk daftar sebagai calon jamaah haji adalah tanggungjawab
penuh nasabah. Nasabah (calon jamaah haji) memberikan kuasa pada bank
untuk mengurusi semua yang menjadi persyaratan untuk mendapatkan
porsi. Setelah berkas-berkas dan kekurangan BPIH untuk mendapatkan
porsi sudah terpenuhi, maka nasabah bisa langsung daftar ke Departemen
Agama.
Untuk pengajuan talangan haji BSM nasabah (calon jamaah haji)
harus melalui beberapa tahapan. Secara garis besar, langkah-langkah
penanganan Dana Talangan Haji pada Bank Syariah Mandiri, sebagai
berikut:
1. Tahap ke-1, BSM Cabang Malang menerima permohonan pembiayaan
dana talangan haji dari nasabah
2. Tahap ke-2, bagian marketing menganalisa dengan mengacu pada
Pedoman Pembiayaan PT Bank Syariah Mandiri. Tbk.
3. Tahap ke-3, pembukaan rekening Tabungan Mabrur BSM
4. Tahap ke-4, meminta nasabah memenuhi saldo minimal Tabungan
Mabrur BSM, self financing biaya pendafataran haji sebagai
dasarpengajuan talangan pendafaran haji dan biaya-biaya yang
dikenakan kepada nasabah.
5. Tahap ke-5, bagian marketing menyerahkan data calon jamaah haji
kepada kepala cabang. Pada tahap ini data-data yang telah dianalisa
oleh marketing diajukan kepada kepala cabang untuk mendapat
persetujuan.
6. Tahap ke-6, bagian marketing membuat SP3, memo, dan akad Setelah
mendapat persetujuan, membuat surat permohonan pengajuan
pembiayaan, memo, dan akad. Dan akan diserahkan kepada calon
jamaah haji yang mengajukan talangan.
7. Tahap ke-7, bagian administrasi pembiayaan mengecek kelengkapan
data calon jamaah haji.
8. Tahap ke-8, bagian administrasi pembiayaan menyerahkan data MO
dan KC dan menyerahkan kepada manager operasional dan kepala
cabang untuk dianalisa kembali dan mendapatkan persetujuan. Kantor
Cabang melakukan penandatanganan akad.
9. Tahap ke-9, bagian administrasi melakukan pencairan dana langsung ke
rekening tabungan calon jamaah haji serta menginput SPPH untuk
mendapatkan porsi .
10. Tahap ke-10, MO melakukan monitoring pada dana talangan yang
diajukan.
2. Contoh Foreign Exchange/Jual Beli Mata Uang (Ash-sharf)
a. Seorang dokter berkebangsaan Mesir bekerja si Saudi menabung sebagian
uang dari gajinya disalah satu Bank di Saudi. Saat dia akan pulang, dia
berniat untuk menukar mata uang Saudi ke pound Mesir. Di mesir dia
akan mendapat dua hal yaitu menukarkannya di bank atau di money
changer. Di Mesir nilai tukar satu dolar mencapai 80 qirsy mesir. Jika dia
menukarkannya kepada pedagang mata uang maka harga satu dolar bisa
mencapai 120 qirasy mesir. Apakah hal tersebut haram?. Jawabannya
adalah apabila dia menukarkan uang kepada pedagang valas dengan harga
120 qirsy dari jenis yang berlainan, maka hukumnya halal.
b. Ada beberapa orang al-Jazair yang pergi ke prancis. Lalu mereka
mengambil mata uang Perancis dari para pekerja al-Jazair di sana, 1000
franc Prancis ditukar dengan 2000 dinar aljazair dan terkadang bisa lebih.
Ketika mereka kembali ke aljazair, mereka menyerahkan uang tersebut
kepada keluarga para pekerja dengan mata uang aljazair. Artinya
penukaran matauang tersebut tidak berlangsung secara tunai. Dan perlu
diketahui bahwa mata uang aljazair lebih mahal daripada prancis. Jika
masalahnya seperti ini maka hukumnya tidak diperbolehkan menjual
sebagiannya dengan sebagian lainnya kecuali secara tunai.
c. Sesorang menerima gaji dengan riyal Saudi, lalu dia menukarnya dengan
riyal Sudan. Sedangkan satu riyal Saudi sama dengan 3 riyal Sudan. Maka
hal ini dinilai boleh yaitu menukar uang kertas suatu Negara ke uang
kertas Negara lain meskipun objek penukaran berbeda nilainya. Namun
dengan syarat bahwa serah terima dilaksanakan di tempat transaksi.