Abstrak
Peran dan tugas pokok Polri adalah bertujuan untuk mewujudkan keamanan dalam
negeri yang meliputi terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib dan
tegaknya hukum, terselenggaranya perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada
masyarakat dan menjunjung tinggi hak asasi manusia sebagaimana Undang-undang
Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian RI. Berkaitan dengan hal tersebut, Polres Bungo
melaksanakan peran dan fungsi Polri tersebut, salah satu programnya adalah dalam
bentuk Patroli Terpadu yang bertujuan untuk menjaga keamanan dan ketertiban
masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pelaksanaan patroli terpadu, untuk
mengetahui hambatan dalam pelaksanaan patroli terpadu, untuk mengetahui upaya yang
dilakukan dalam mengatasi hambatan tersebut diatas.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
analisa kualitatif, Populasi dalam penelitian ini adalah Kepala dan seluruh anggota
Polres Bungo serta masyarakat Kabupaten Bungo. Sedangkan sampel adalah adalah
sebagian dari populasi yang akan kita selidiki. Dalam penelitian ini, sampel yang diambil
dan ditetapkan berjumlah 14 orang.
Hasil Penelitian menunjukan Bahwa pelaksanaan patroli terpadu Polres Bungo
telah berjalan dalam rangka melaksanakan peran dan tugas keamanan masyaraka, namun
pelaksanaan patroli terpadu masih mengalami kendala atau belum optimal. Hambatan-
hambatan yang dihadapi oleh Polres Bungo dalam pelaksanaan patroli terpadu adalah
dikarenakan keterbatasan Sumber Daya Manusia dan kurangnya sarana dan prasarana.
Upaya-upaya yang dilakukan oleh Polres Bungo dalam mengatasi hambatan yang
dihadapi dalam pelaksanaan patroli adalah melalui program pembinaan dan pendidikan
anggota Polres Bungo dan program rekrutmen anggota polisi. Disamping itu perlu
dilakukan pendekatan secara arif, melakukan penyuluhan dan sosialisasi kepada
masyarakat.
Kata kunci : polri, patroli, keamanan
Tabel.1
Trend Perkembangan Kriminalitas
di Wilayah Hukum Polres Bungo
Tahun 2012-2016
JENIS TAHUN
NO TINDAK
KRIMINALITAS 2012 2013 2014 2015 2016
1 2 5 6 7 6 7
1 CURAT 162 128 141 183 156
2 CURAS 30 22 19 40 20
3 ANIRAT 60 71 54 90 76
4 CURANMOR 135 115 82 121 102
5 PEMBUNUHAN 1 1 2 0 0
Jumlah 300 388 337 434 354
Sumber: Polres Bungo, 2016.
Dari tabel di atas, jumlah tindak Menekan Tingkat Kriminalitas pada
kriminalitas selama 5 tahun terakhir yang Polres Bungo?
terbesar adalah Curat (Pencurian dengan 3. Apa upaya yang telah dilakukan
Pemberatan) dan yang terkecil adalah dalam mengatasi hambatan tersebut
pembunuhan. diatas?
Untuk meminimalisir segala tindak
yang mengganggu keamanan dan 1.3 Tujuan Penelitian
ketertiban dimaksud, salah satu upaya 1. Untuk mengetahui Pelaksanaan
yang dilakukan oleh Polres Bungo adalah Patroli Terpadu Dalam Upaya
melalui Patroli Terpadu. Patroli Terpadu Menekan Tingkat Kriminalitas pada
juga diharapkan mampu untuk Polres Bungo.
melakukan tindakan preventif terhadap 2. Untuk mengetahui hambatan dalam
kemungkinan timbulnya tindakan yang Pelaksanaan Patroli Terpadu Dalam
mengganggu keamaman dan ketertiban Upaya Menekan Tingkat
masyarakat diwilayah hukum Polres Kriminalitas pada Polres Bungo.
Bungo. Untuk itu peneliti menduga masih 3. Untuk mengetahui upaya yang
terdapat berbagai permasalahan dalam dilakukan dalam mengatasi
penerapan Patroli Terpadu yang ditandai hambatan tersebut diatas.
dengan berbagai indikasi masalah yang
telah diuraikan di atas. II. Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian Kamtibmas
1.2 Rumusan Masalah Pengertian Kamtibmas menurut
1. Bagaimana Pelaksanaan Patroli Pasal 1 Undang-undang Kepolisian
Terpadu Dalam Upaya Menekan Negara Republik Indonesia Nomor 2
Tingkat Kriminalitas pada Polres Tahun 2002 disebutkan bahwa
Bungo? pengertian Kamtibmas adalah: suatu
2. Apa hambatan dalam Pelaksanaan kondisi dinamis masyarakat sebagai
Patroli Terpadu Dalam Upaya salah satu Keamanan prasyarat
terselenggaranya proses pembangunan Oleh karena pada jaman itu kota – kota
nasional dalam rangka tercapainnya merupakan Negara yang berdiri sendiri.
tujuan nasional yang ditandai oleh Yang disebut juga Polis, maka Politea
terjaminnya keamanan, ketertiban, dan atau Polis diartikan sebagai semua usaha
tegaknya hukum, serta terbinanya dan kegiatan Negara, juga termasuk
ketentraman yang mengandung kegiatan keagamaan. Di dalam
kemampuan membina serta perkembangannya, “sesudah pertengahan
mengembangkan potensi dan kekuatan Masehi, agama Kristus mendapat
masyarakat dalam menangkal, kemajuan dan berkembang sangat luas.
mencegah, dan menanggulangi segala Maka semakin lama urusan dan kegiatan
bentuk pelanggaran hukum dan bentuk- agama menjadi semakin banyak,
bentuk gangguan lainnya yang dapat sehingga mempunyai urusan khusus dan
meresahkan masyarakat. perlu diselenggarakan secara khusus
Perkataan aman dalam pula, akhirnya urusan agama dikeluarkan
pemahaman tersebut mengandung 4 dari usaha Politea (Polis Negara/kota).
(empat) pengertian dasar, yaitu: Menurut Kamus Terbaru Besar Bahasa
a. Security yaitu perasaan bebas dari Indonesia, arti kata Polisi adalah “suatu
gangguan fisik dan psikis; badan yang bertugas memelihara
b. Surety yaitu perasaan bebas dari keamanan dan ketertiban umum
kekhawatiran; (menangkap orang yang melanggar
c. Safety yaitu perasaan terlindung dari hukum), merupakan suatu anggota badan
segala bahaya; dan pemerintahan (pegawai Negara yang bertugas
d. Peace yaitu perasaan damai lahiriah menjaga keamanan dan ketertiban). (KBBI,
dan batiniah. 2008)
Sedangkan makna kata tertib dan
2.2.2 Pengertian Profesionalisme
ketertiban dalam Undang-undang
Makna konsep dan aplikasi
tersebut adalah suatu kondisi di mana unit
profesional tidak lepas dari beberapa
sosial termasuk di dalamnya adalah
aspek yang saling terkait satu sama lain,
warga masyarakat dengan segala fungsi
yakni menyangkut masalah pengetahuan
dan posisinya dapat berperan
(knowledge), aspek keterampilan (skill)
sebagaimana ketentuan yang ada.
serta sikap mental (attitude). Ketiga hal
ini, pengetahuan keterampilan dan sikap
2.2 Polisi dan Profesionalisme
mental adalah setara dan sama
2.2.1 Pengertian Polisi
pentingnya sebagai pondasi, di atas mana
Kata Polisi berasal dari kata
kualitas-kualitas profesionalisme itu
Yunani Politea. Kata ini pada mulanya
dibangun, dikembangkan dan diasah
dipergunakan untuk menyebut “orang
terus menerus. Kombinasi ketiga
yang menjadi warga Negara dari kota
komponen itu pulalah substansi konsep
Athena“, kemudian pengertian itu
profesionalisme.
berkembang menjadi “ kota “ dan dipakai
untuk menyebut “ semua usaha kota “.