Anda di halaman 1dari 2

Review Jurnal Internasional Mata Kuliah Mekanika Lahan

Garam

Kelompok :
1. Bisri Khairil Mu’min 160341100051
2. Nining Durotun Nafilah 160341100057
3. Hilmy Naufal Hidayat 160341100065
4. Romy Ariyanto 160341100039

Judul :
“Science and Technology of Salt Manufacturing”
Dr. Swapan Kumar Misra
Jurnal yang kelompok kami review kali ini merupakan jurnal yang
membahas tentang pentingnya pengembangan metode produksi garam yang efisien
yang disebabkan karena tingginya tingkat penggunaan garam dibidang industri
kimia. Penelitian ini hanya berfokus pada ilmu pengetahuan dan teknologi
pembuatan garam yang ada di india. Jurnal ini bertujuan sebagai penyedia informasi
bagi para peneliti maupun akademisi (mahasiswa) sebagai literature
dalampeneltiannya dimana pada jurnal ini sudah didukung dengan data sekunder
yang relevan yang tersedia dalam laporan terbaru, dokumen dan lain-lain yang
diterbitkan oleh organisasi pemerintah maupun organisai non-pemerintah yang
bidang nya relevan dengan hal tersebut. Diketahui bahwa garam natrium klorida
merupakan zat anorganik hampir di semua elemen di permukaan bumi dan
konsentrasi tertingginya berada di lautan. Hal tersebut disebabkan karena adanya
siklus air yang terus menerus dan mengakumulasi air di laut kemudian di evaporasi.

Produksi garam dapat dilakukan dengan beberapa metode diantaranya yaitu


metode penguapan terbuka dengan mengunakan sinar matahari (metode penguapan
surya, metode penguapan panci terbuka yaitu dengan api ataupun dengan uap panas,
metode penguapan nultiple-effect evaporator (metode penguapan vacuum pan),
metode chilling atau dengan pembekuan menjadi Kristal kemudian diuapkan (biasa
dilakukan di Negara beriklim dingin), dan dapat dilakukan dengan metode
penambangan. Dijelaskan juga beberapa factor yang berpengauh dalam manufaktur
garam diantaranya yaitu kontinuitas pasokan air garam (brine), densitas awal
(brine), padatan terlarut, tingkat kelarutan garam(solubility), impermeabilitas
tanah, dan permukaan paparan, kecepatan angina, suhu, tekanan uap, dan curah
hujan (rainfall). Tiga komponen utama dalam metode produksi garam dengan
penguapan surya yaitu reservoir, kondensor dan crystallizer. Berdasarkan jurnal ini
disebutkan bahwa reservoir harus dalam karena fungsi utamanya adalah untuk
menyimpan air asin dan mempertahankan suplai air asin yang stabil ke kolam-
kolam kristalisasi. Dalam tata letak yang ideal, waduk terletak di tanah terendah
yang tersedia yang dekat dengan titik pemasukan air asin dan alat kristalisasi
ditempatkan di ujung lain. Kolam kondensor terletak di antara keduanya. Persiapan
kolakristalisasi penting unutk diperhatikan dimana bentuk kotakan dari kolam
kristalisasi sebaiknya berbentuk persegi panjang dan memiliki luasan yang sama
satu sama lain. Kondisi yang perlu diperhatikan pada kolam kritsalisasi yaitu
kesejajaran klam kristalisasi dengan arahangin agar dapat memebantu penguapan,
menghilangkan lumpur, keprasan levelling tanah agara datar, pemadatan dasar
tanah (roller). Ukuran lahan kristalisais yang ideal berdasrkan jurnal ini yaitu 30x30
meter, batas atas 100x30 meter. Berikut merupakan target derajat konsentrasi air
laut pada tiap bagian komponen tamak garam berdasarkan jurnal tersebut :

Anda mungkin juga menyukai