Akuntan Publik”
1. dawnzramadhan
ANGGOTA KELOMPOK :
1. ANDAR WINARNO (11815)
2. FAJAR RAMADHAN A.C (12133)
3. KUKUH PRASETO (12171)
4. NANA SUPRIYATNO (12475)
5. AKHYAR ARAFAH (12328)
6. RYAN ADIARTA (11922)
Balas
Nama Kelompok :
Ninda Kumala
Bintang Ratri
Juwita Sari
Diska
Laksmi Indrawati
Mahmudiyati Kurrota Ayun
Balas
4. andikapuspitasari
Kelompok 4
UU No 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik
Di tengah maraknya perkembangan dunia bisnis di Indonesia baru-baru ini, maka
Undang-Undang no 5 tentang akuntan public akan sangat membantu dalam menjaga
kepentingan masyarakat dan sekaligus melindungi profesi Akuntan Publik itu
sendiri. UU No.5 th 2011 tentang akuntan Publik sudah dijelaskan dengan jelas
tentang semua hal yang berkaitan dengan akuntan publik dan kantor akuntan
publik.
Undang-undang ini menuntut akuntan public untuk menyajikan laporan keuangan
secara jujur dan transaparan sehingga akan mengurangi risiko kesalahan
pengambilan keputusan oleh perusahaan. Akuntan Publik mengemban kepercayaan
masyarakat untuk memberikan opini atas laporan keuangan suatu entitas. Dengan
demikian, tanggung jawab Akuntan Publik terletak pada opini atau pernyataan
pendapatnya atas laporan atau informasi keuangan suatu entitas. Melalui Undang-
undang ini akuntan public diharapakan senantiasa menjaga kepercayaan masyarakat
dengan selalu menyajikan laporan keuangan dengan jujur dan transaparan.
Undang-undang ini juga sebagai dasar untuk entitas pengguna jasa akuntan public
untuk menuntut akuntan yang dalam menjalankan tugasnya melanggar undang-
undang atau tidak sesuai dengan kode etik akuntan public yang telah diatur dalam
undang-undang. Dengan demikian diharapkan akuntan public akan berkerja dengan
profesional. Syarat-syarat untuk menjadi akuntan public juga diatur dalam undang-
undang ini sehingga pihak yang tidak memenuhi syarat tersebut tidak akan bisa
menjadi akuntan public, diharapkan hanya pihak yang berkompetenlah yang
nantinya akan menjadi akuntan public. Hal ini bertujuan agar nantinya entitas
pengguna jasa akuntan public akan mendapatkan akuntan public yang benar-benar
telah lulus uji dan kompeten dibidangnya. Dan diharapkan dengan Undang-Undang
ini dapat mengurangi keberadaan akuntan public palsu yang ada di Indonesia.
Dengan adanya undang-undang no.5 th 2011 diharapkan juga para akuntan public
dapat bekerja lebih baik lagi dan tidak ada lagi kasus-kasus kecurangan atau
penipuan dalam suatu perusahaan. dan dapat menumbuhkan KAP baru di Indonesia
yang lebih baik lagi, dengan adanya sanksi-sanksi dan peraturan yang lebih dari
undang-undang no.5 tahun 2011.
Manfaat yang ditimbulkan dari UU No.5 tahun 2011 tentang akuntan publik :
• Kepastian hukum sekaligus perlindungan terhadap profesi Akuntan publik di
Indonesia sudah lebih terjamin.
• Baik entitas yang menggunakan jasa akuntan public dan akuntan public itu sendiri
akan mendapatkan penjelasan lebih mengenai apa saja hak dan kewajiban akuntan
public.
• Adanya kerjasam yang kooperatif anatara akuntan dan entitas pengguna jasa
akuntan publik yang akan menghasilkan kerjasama yang saling memuaskan dari
kedua pihak karena telah dijelaskan hak dan kewajiban dari akuntan publik
• Dengan adanya undang-undang ini diharapkan akan membantu terciptanya
perekonomian nasional yang sehat dan transparan.
Tanya :
1) tentang pasal 27 ayat 2 di UU No.5 Akuntan Publik tersebut,disebutkan,”KAP yang
mempunyai rekan warga negara asing dan /atau memperkerjakan wagra negara
asing wajib menugaskan rekan dan /atau pegawai dimaksud untuk menyusun dan
menjalankan program pengembangan profesi akuntan publik dan / atau dunia
pendidikan akuntansi secara cuma-Cuma.
Yang dimasudkan pengembangan pendidikan akuntansi secara Cuma-Cuma itu
bagaimana?
2) Dalam larangan merangkap jabatan, akuntan publik hanya boleh sebagai
pimpinan atau pegawai dalam bidang pendidikan akuntan publik, apakah hanya
untuk bidang akuntansi nya saja?
3) Dalam Undang-undang ini hanya menjelaskan tentang akuntan publik dan kantor
akuntan publik,,lalu undang-undang mana yang dapat melindungi kita sebagai
pemakai jasa nya?
Trimaksih …:-)
KELOMPOK 4:
1. Hestia Mahardini (12175)
2. Fatwa Fatikha (12222)
3. Tutut Tria Pertiwi (12286)
4. Yosi Mayasari (12289)
5. Andika Puspita Sari (12424)
Balas
5. wahyumurcahyati
Balas
6. Wahyu Lovaly
Balas
ANGGOTA KELOMPOK:
– ABETIA FITRIANI (12026)
– ANNISA LISTYANA (12553)
– LINTANG PUTRI (12490)
– YUSTI CHANDRA (12509)
Akuntan Publik merupakan suatu profesi yang jasa utamanya adalah jasa asurans
dan hasil pekerjaannya digunakan secara luas oleh publik sebagai salah satu
pertimbangan penting dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu peran
akuntan publik sangatlah besar dalam mendukung perekonomian nasional agar bisa
terciptanya transparansi dalam bidang keuangan.
Sedangkan Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah suatu bentuk organisasi akuntan
publik yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang
berusaha di bidang pemberian jasa profesional dalam praktik akuntan publik.
Karena akuntan publik merupakan suatu profesi yang digunakan secara luas dan
berfungsi dalam pengambilan keputusan secara publik, maka dibentuklah undang-
undang akuntan publik. Undang-Undang Akuntan Publik adalah berbagai macam
aturan dan ketentuan atas segala sesuatu yang mendasar mengenai akuntan publik.
Undang-Undang ini dibuat juga untuk melindungi kepentingan masyarakat dan juga
melindungi profesi akuntan.
Undang-Undang tentang Akuntan Publik yang mengatur berbagai hal mendasar
dalam profesi Akuntan Publik memiliki tujuan untuk:
1. melindungi kepentingan publik
2. mendukung perekonomian yang sehat, efisien, dan transparan
3. memelihara integritas profesi Akuntan Publik
4. meningkatkan kompetensi dan kualitas profesi Akuntan Publik
5. melindungi kepentingan profesi Akuntan Publik sesuai dengan standar dan kode
etik profesi.
Isi dari Undang-Undang tersebut sudah disesuaikan dengan keadaan pada saat
sekarang. Undang-Undang ini dibuat tentu untuk memperjelas apa saja ketentuan-
ketentuan dan aturan dari Akuntan Publik. Dan juga, untuk melindungi para
Akuntan Publik dalam menjalankan tugasnya. Karena sebagai seorang akuntan
publik dalam menganalisis dan memeriksa kecuarangan dalam laporan keuangan,
tentu memiliki risiko yang cukup besar. Dalam hal ini, Undang-Undang juga
mengatur mengenai kriteria yang baik dalam menentukan akuntan publik maupun
kantor akuntan publik yang akan dibentuk.
Jadi pembuatan Undang-Undang Akuntan Publik dan pembaharuan tiap periodenya
sangat dianjurkan, karena ketentuan dalam Undang-Undang Akuntan Publik
mungkin akan berubah sesuai dengan perkembangan zaman tiap tahunnya.
Balas
8. prophana
PENGANTAR
Akuntan publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin dari Menteri Keuangan
untuk memberikan jasa akuntan publik (jasa atestasi dan jasa non-atestasi) di
Indonesia. Ketentuan mengenai akuntan publik di Indonesia diatur dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik dan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik.
Setiap akuntan publik wajib menjadi anggota Institut Akuntan Publik Indonesia
(IAPI), asosiasi profesi yang diakui oleh Pemerintah.
Bidang jasa akuntan publik meliputi:
• Jasa atestasi, termasuk di dalamnya adalah audit umum atas laporan keuangan,
pemeriksaan atas laporan keuangan prospektif, pemeriksaan atas pelaporan
informasi keuangan proforma, review atas laporan keuangan, dan jasa audit serta
atestasi lainnya.
• Jasa non-atestasi, yang mencakup jasa yang berkaitan dengan akuntansi,
keuangan, manajemen, kompilasi, perpajakan, dan konsultasi.
Dalam hal pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan, seorang akuntan
publik hanya dapat melakukan paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut.
Akuntan publik dalam memberikan jasanya wajib mempunyai kantor akuntan publik
(KAP) paling lama 6 bulan sejak izin akuntan publik diterbitkan. Akuntan publik
yang tidak mempunyai KAP dalam waktu lebih dari 6 bulan akan dicabut izin
akuntan publiknya.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik
UU No. 5 Tahun 2011 ini mengatur tentang akuntan publik, mulai dari perizinan,
jasa-jasa yang ditawarkan, bentuk usaha, pendirian, pengelolaan, pembinaan,
pengawasan sampai kepada sanksi administrative dan sanksi pidana jika ada
pelanggaran yang dilakukan akuntan public.
Secara garis besar, pasal-pasal yang termuat dalam UU No. 5 Tahun 2011 tentang
akuntan public ini sudah jelas dan rinci. Pada bab I tercantum pengertian-pengertian
dasar tentang KAP, akuntan public, SPAP, dan lain-lain.
Hal ini membantu para pengguna UU ini untuk memahami istilah-istilah khusus
dalam bidang akuntan public.
BAB IV menjelaskan tentang KAP (Kantor Akuntan Publik) yang terdiri dari bentuk
usaha, persyaratan untuk menjadi rekan non-akuntan public, hal-hal yang dilarang
dan dapat membatalkan seseorang jadi rekan non-akuntan public, komposisi tenaga
kerja asing, perizinan usaha, dan pencabutan izin usaha KAP. Perizinan Kantor
Akuntan Publik diatur didalam bab III undang-undang ini,dalam bab tersebut
dijelaskan bahwa perizinan diberikan oleh menteri keuangan dan perizinannya
berlaku selama 5 tahun dan bila tidak diperpanjang maka yang bersangkutan tidak
diperkenankan menjadi akuntan public lagi,didalam bab ini juga diatur mengenai
persyaratan menjadi seorang akuntan public yang disebutkan didalam pasal 6 ayat 1
bab III undang-undang tersebut.Sedangkan untuk perizinan akuntan public asing
diatur dalam pasal 7.Penjelasan lebih lanjut mengenai perizinan akuntan public
dijelaskan dalam pasal-pasal berikutnya.
BAB V mengatur tentang hak, kewajiban, dan larangan akuntan public serta
KAP.Seperti yang telah kita ketahui bahwa terdapat asosiasi akuntan public bernama
IAI,berkaitan dengan asosiasi ini diatur dalam bab IX undang-undang
tersebut.Disana dijelaskan bahwa kementerian keuangan hanya mengakui 1 asosiasi
akuntan public di Indonesia.Asosiasi ini harus memenuhi beberapa persyaratan yang
disebutkan didalam pasal 43 ayat 4.Didalam bab X pasal 45 diatur mengenai
pembentukan komite profesi akuntan publik komite ini ditetapkan oleh menteri
keuangan,keanggotaannya terdiri dari 13 orang yang terdiri dari berbagai
unsur.Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa undang-undang ini juga mengatur
tentang pengenaan sanksi terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh profesi
akuntan public.Pengenaannya bisa berupa sanksi administrative dan
pidana.Ketentuan sanksi administrative diatur dalam pasal 53 ayat 3.Dan untuk
sanksi pidana diatur dalam pasal 55.
Kelompok 5:
Prophana Labi Dautse Gayo Katama (12095)
Puput Meilina Arifin (12217)
Rizka Hijratu Sakina (12458)
Anin Budhi Setiati (12529)