Anda di halaman 1dari 18

KETETAPAN

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
NOMOR P0-01/TAP/MPM/IX/2018

TENTANG
PEMILIHAN RAYA PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN MAHASISWA SERTA
KETUA HIMPUNAN JURUSAN KELUARGA MAHASISWA POLITEKNIK
KESEHATAN TANJUNGKARANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menimbang:

a. bahwa pemilihan raya merupakan sarana untuk mewujudkan kedaulatan mahasiswa


dalam sistem pemerintahan mahasiswa, Keluarga Mahasiswa Politeknik Kesehatan
Tanjungkarang;
b. bahwa perlu diselenggarakan pemilahan raya Keluarga Mahasiswa Politeknik
Kesehatan Tanjungkarang yang tertib dan memiliki kepastian hukum.
c. bahwa penyelenggaraan pemilihan raya yang berkualitas diperlukan sebagai sarana
untuk mewujudkan kedaulatan mahasiswa dalam sistem pemerintahan mahasiswa
Keluarga Mahasiswa Politeknik Kesehatan Tanjungkarang;
d. bahwa untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemilihan raya yang dapat
menjamin pelaksanaan hak memilih mahasiswa dibutuhkan penyelenggara pemilihan
raya yang profesional serta mempunyai integritas, kapabilitas, dan akuntabilitas; dan
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan
huruf c, perlu menetapkan ketetapan majelis permusyawaratan mahasiswa tentang
pemilihan raya presiden dan wakil presiden mahasiswa serta ketua himpunan jurusan
keluarga mahasiswa Politeknik Kesehatan Tanjungkarang.
Mengingat:

1. undang-undang pemilihan raya tahun 2015 tentang pemilihan raya presiden dan wakil
presiden mahasiswa bab III pasal 4, pasal 7 bab V pasal 7
2. undang-undang komisi pemilahan raya tahun 2015

MEMUTUSKAN;

Menetapkan ; KETETAPAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG TENTANG
PEMILIHAN RAYA PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN MAHASISWA
SERTA KETUA HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN KELUARGA
MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG.

BAB 1
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam ketetapan yang dimaksud dengan:

1. Pemilihan Raya yang selanjutnya disebut Pemira adalah sarana kedaulatan mahasiswa
dalam Keluarga Mahasiswa Polteknilk Kesehatan Tanjungkarang (KM Poltekkes
Tanjungkarang).
2. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa, Presiden, dan Wakil Presiden Mahasiswa ketua
himpunan mahasiswa jurusan selanjutnya berturut –turut disebut MPM, Presiden dan
Wakil Presiden Mahasiswa serta Ketua HMJ
3. Komisi Pemilihan Raya yang selanjutnya disebut KPR adalah panitia penyelenggara
Pemira yang bekerja secara independen.
4. KPR adalah penyelenggara Pemira yang dibentuk oleh MPM.
5. Mahasiswa Politeknik Kesehatan Tanjungkarang yang selanjutnya disebut mahasiswa
Poltekkes Tanjungkarang adalah mahasiswa yang terdaftar dalam SK peserta didik di
Poltekkes Tanjungkarang tahun berjalan.
6. Pemilih adalah mahasiswa Politeknik Kesehatan Tanjungkarang yang mempunyai hak
suara dalam Pemira untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa serta ketua
HMJ masing masing jurusan.
7. Kartu identitas mahasiswa Politekkes Tanjungkarang adalah KTM sebagai tanda
pemilih di lingkungan poltekkes tanjungkarang.
8. KTM adalah Kartu Tanda Mahasiswa yang secara resmi dikeluarkan oleh Politeknik
Kesehatan Tanjungkarang.
9. Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa, selanjutnya disebut Pasangan
Calon adalah sepasang mahasiswa yang mencalonkan diri secara Independen dalam
Pemilihan Raya.
10. Pasangan calon ketua dan wakil ketua HMJ adalah sepasang mahasiswa jurusan yang
mencalonkan diri secara independen dalam pemilihan raya ketua HMJ.
11. Kuota adalah jumlah yang ditentukan.
12. Kertas suara adalah kertas yang digunakan untuk memilih Pasangan Calon.
13. Kotak suara adalah kotak yang digunakan untuk menampung kertas suara setelah
pemungutan suara.
14. Kampanye Pemira adalah kegiatan peserta Pemira dan atau tim suksesnya untuk
menyampaikan visi, misi, dan program-programnya yang berdasarkan ketentuan yang
berlaku.
15. Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya disebut TPS adalah tempat dimana
pemilih dapat menggunakan hak suaranya secara langsung, umum, bebas, rahasia,
jujur, dan adil.
16. Tahapan penyelenggaraan Pemira adalah rangkaian kegiatan yang dimulai dari
pendataan pemilih, pendaftaran peserta Pemira, penetapan peserta Pemira, kampanye,
masa reses, pemungutan dan penghitungan suara, dan penetapan hasil Pemira.
17. Peserta pemira ialah mahasiswa Poltekkes Tanjungkarang.
18. Masa reses adalah masa pencabutan dan pembersihan seluruh atribut kampanye.
19. Uji Kelayakan adalah proses penilaian calon yang meliputi wawancara dan uji tertulis.
BAB II
PENYELENGARAAN PEMIRA

Pasal 2
Pemira presiden dan wakil presiden mahasiswa meliputi :
a Pemira Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa diselenggarakan di seluruh wilayah
kampus Poltekkes Tanjungkarang sebagai satu kesatuan daerah pemilihan.
b Pemungutan suara dilaksanakan secara serentak dan tersistematis oleh KPR.
c Hari, tanggal, serta waktu pemungutan suara Pemira Presiden dan Wakil Presiden
ditetapkan oleh KPR.

Pasal 3
Pemira ketua himpunan mahasiswa jurusan meliputi :
a Pemira ketua himpunan mahasiswa jurusan dilaksanakan di masing masing jurusan
yang ada di politeknik kesehatan tanjungkarang secara serentak oleh KPR.
b Pemungutan suara dilaksanakan serentak dengan bersamaan pemira presiden dan wakil
presiden mahasiswa.
c Hari, tanggal, serta waktu pemungutan suara Pemira ketua himpunan mahasiswa
jurusan ditetapkan oleh KPR.

Pasal 4
Tahapan penyelenggaraan Pemira meliputi :
a. Pembentukan KPR
b. Penyusunan daftar Pemilih untuk pemira presiden dan wakil presiden serta ketua
himpunan mahasiswa jurusan.
c. pendaftaran Pasangan Calon;
d. Uji kelayakan Pasangan Calon;
e. Penetapan Pasangan Calon;
f. Penetapan nomor urut pasangan calon
g. Masa Kampanye;
h. Debat pasangan calon
i. Masa Reses
j. Pemungutan dan Perhitungan suara; dan
k. Penetapan hasil Pemira (Penetapan Pasangan Calon terpilih paling lambat 7 (tujuh)
hari sebelum berakhirnya masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa serta
Ketua Himpunan Mahasiswa jurusan.

BAB III
PERSYRATAN PASANGAN CALON DALAM PEMIRA

Pasal 5
Bagian kesatu
Persyaratan umum pasangan calon presiden dan wakil presiden mahasiswa serta ketua HMJ :
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Mahasiswa Poltekkes Tanjungkarang
c. Sanggup menjaga intregitas kepribadian, budi pekerti yang luhur, dan loyalitas yang
tinggi terhadap tugas dan kewajiban .
d. Sanggup melaksanakan konstitusi KM Poltekkes Tanjungkarang.
e. Tidak menjadi pengurus partai politik.
f. Pernah menjadi anggota dan atau pengurus lembaga kemahasiswaan di Lingkungan
KM Poltekkes Tanjungkarang.
g. Mempunyai IPK minimal 3,00 yang ditunjukan dengan menyerahkan kartu hasil studi
terakhir.
h. Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden adalah Pasangan
i. Pasangan calon ketua hmj adalah pasangan
j. Mendapatkan rekomendasi dari ketua jurusan .(jika ada)
k. Pasangan Presiden dan Wakil Presiden tidak berasal dari jurusan yang sama.

Pasal 6
Bagian kedua

Persyaratan administratif untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden mahasiswa
a. Foto copy Kartu tanda mahasiswa
b. Pas foto ukuran 4 x 6. Beralmamater politeknik kesehatan tanjungkarang
c. Surat pernyataan sanggup menjaga integritas kepribadian, budi pekerti yang luhur dan
loyalitas yang tinggi terhadap tugas dan kewajiban yang ditandatangani dengan martai
3000
d. Surat pernyataan sanggup melaksanakan konstitusi KM poltekkes tanjungkarang yang
ditandatangani
e. Surat pernyataan tidak menjadi pengurus partai politik yang ditandatangani
f. Foto copy SK direktur tentang kepengurusan lembaga di KM poltekkes tanjungkarang
(untuk presiden mahasiswa)
g. Foto copy Kartu hasil studi terakhir
h. Surat pernyataan pasangan calon presiden dan wakil presiden mahasiswa adalah
pasangan yang ditandai dengan matrai 6000;
i. Naskah visi misi dan rancangan program dari pasangan calon
j. Mengisi formulir pendaftaran yang disediakan KPR

Persyaratan administratif untuk pasangan calon Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan:


a. Foto copy Kartu tanda mahasiswa
b. Pas foto ukuran 4 x 6. Beralmamater politeknik kesehatan tanjungkarang
c. Surat pernyataan sanggup menjaga integritas kepribadian, budi pekerti yang luhur dan
loyalitas yang tinggi terhadap tugas dan kewajiban yang ditandatangani dengan martai
3000
d. Surat pernyataan sanggup melaksanakan konstitusi KM poltekkes tanjungkarang yang
ditandatangani
e. Foto copy kartu hasil studi terakhir
f. Naskah visi misi pasangan calon
g. Surat rekomendasi dari masing-masing jurusan

BAB IV
PENDAFTARAN DAN PENETAPAN PASANGAN CALON

Bagian kesatu
Pendaftaran pasangan calon
Pasal 7
1. Masa pendaftaran paling lambat dilaksanakan 14 hari terhitung sejak pelantikan
KPR
2. Jika tidak ada yang mendaftar sebagaimana yang dimaksud ayat (1) maka KPR
dapat melakukan perpanjangan masa pendaftaran dengan mengeluarkan surat
keputusan KPR

Bagian kedua
Penetapan pasangan calon
Pasal 8
1. KPR melakukan verifikasi terhadap kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan
administratif Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa serta Ketua HMJ
paling lambat 3 (tiga) hari sejak diterimanya berkas pendaftaran.
2. KPR memberitahukan secara tertulis kepada pasangan calon hasil verifikasi terhadap
kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan administratif sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) pada hari keempat sejak diterimanya berkas pendaftaran.
3. Dalam hal persyaratan administratif Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden
Mahasiswa serta Ketua HMJ belum lengkap, KPR memberikan kesempatan untuk
memperbaiki dan/atau melengkapi dalam waktu paling lama 2 (dua) hari sejak diterimanya
surat pemberitahuan hasil verifikasi dari KPR.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara verifikasi terhadap kelengkapan dan kebenaran
dokumen persyaratan administratif Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden
Mahasiswa diatur dengan peraturan KPR.

Pasal 9
1. Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa serta Ketua HMJ yang telah
lolos verifikasi wajib melaksanakan uji kelayakan tertulis dan wawancara.
2. Uji Kelayakan tertulis dan Wawancara dilaksanakan paling lambat 3 (tiga) hari setelah
pengumuman verifikasi kelengkapan administrasi.
3. Jika pasangan calon tidak melaksanakan Uji Kelayakan tertulis dan Wawancara yang telah
ditetapkan KPR maka pasangan calon dinyatakan gugur
4. Mekanisme dan format Uji Kelayakan tertulis dan wawancara diatur dalam peraturan
KPR.
Pasal 10
1. KPR menetapkan dalam sidang pleno tertutup dan mengumumkan nama-nama Pasangan
Calon yang telah memenuhi syarat sebagai peserta Pemira, 1(satu) hari setelah uji
kelayakan.
2. Penetapan nomor urut Pasangan Calon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
secara undi dalam sidang pleno KPR terbuka dan dihadiri oleh seluruh Pasangan Calon,
1 (satu) hari setelah penetapan dan pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
3. KPR mengumumkan secara luas nama-nama dan nomor urut Pasangan Calon setelah
sidang pleno KPR sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

BAB V
KAMPANYE

Bagian kesatu
Pelaksanaan Kampanye
Kampanye dilakukan dengan prinsip jujur, terbuka, dialogis serta bertanggung jawab

Pasal 11
1. Kampanye dilaksanakan oleh Pasangan Calon dan tim kampanye pasangan calon
2. Kampanye dilaksanakan pada tanggal, waktu, tempat dan tata cara yang telah ditentukan
oleh KPR.
3. Penyampaian kampanye dilaksanakan dengan cara yang sopan dan tertib.
4. Materi kampanye Pemira berisi program Psangan Calon, yang mencakup mahasiswa
seluruh civitas akademika.

Pasal 12
1. Dalam melaksanakan Kampanye, Pasangan Calon membentuk tim Kampanye.
2. Tim Kampanye sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bertugas menyusun seluruh
kegiatan tahapan Kampanye dan bertanggung jawab atas pelaksanaan teknis
penyelenggaraan Kampanye.
3. Nama-nama anggota tim Kampanye sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2) harus
didaftarkan pada KPR.
4. Pasangan Calon dan tim Kampanye Pasangan Calon bersangkutan bertanggung jawab atas
kampanye Pasangan Calon yang bersangkutan.
5. Biaya Kampanye Pasangan Calon berasal dari Pasangan Calon dan/atau tim kampanyenya.

Bagian Kedua
Materi, Media, dan Metode Kampanye
Pasal 13
1. Materi Kampanye meliputi visi, misi dan Program Calon.
2. Dalam rangka pendidikan politik, KPR wajib memfasilitasi penyebarluasan materi
Kampanye yang meliputi visi, misi, dan program Pasangan Calon.

Pasal 14
1. Kampanye dapat dilakukan melalui media lisan, elektronik, dan tulisan serta baleho
dengan maksimal ukuran 4 x 3 m
2. Bentuk media yang digunakan dalam kampanye sacara tulisan dan elektrik harus
diketahui oleh KPR.

Pasal 15
1. Kampanye sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 dapat dilaksanakan melalui:
a. Pertemuan terbatas;
b. Tatap muka dan dialog;
c. Penyebaran melalui media cetak dan media elektronik;
d. Penyebaran bahan Kampanye kepada umum;
e. Pemasangan alat peraga di tempat kampanye dan ditempat lain yang ditentukan oleh
KPR; serta tidak merusak pasilitas kampus.
f. Debat pasangan Calon tentang materi Kampanye Pasangan Calon; dan
g. Kegiatan lainyang yang tidak melanggar peraturan perundang-undangan.
2. Ketentuan lebih lanjut tentang pelaksanaan Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diatur dengan peraturan KPR.

Pasal 16
1. Debat Pasangan Calon presiden dan wakil presiden mahasiswa sebagaimana dimaksud
dalam pasal 15 ayat (1) huruf f dilaksanakan 1 (satu) kali.
2. Debat Pasangan Calon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan oleh KPR.
3. Panelis debat Pasangan Calon dipilih oleh KPR dari kalangan profesional yang
mempunyai integritas tinggi, jujur, simpatik, dan tidak memihak pada salah satu Pasangan
Calon.
4. Materi debat Pasangan Calon harus diambil dari visi Politeknik Kesehatan Tanjungkarang:
Menjadi Pendidikan Tinggi Kesehatan Yang Profesional, Unggul, dan Mandiri.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksaan debat Pasangan Calon diatur dalam peraturan
KPR.

Pasal 17
1. Kampanye sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 ayat (1) dilaksanakan sejak 1 (satu) hari
setelah KPR menetapkan nama-nama Pasangan Calon sampai dengan dimulainya masa
tenang.
2. Masa tenang selama 2 (dua) hari sebelum hari dan tanggal pemungutan suara.

Bagian Ketiga
Larangan dan Sanksi Kampanye
Pasal 18
Kandidat dan atau tim suksesnya tidak boleh:
1. Menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan dan peserta Pemira lainnya
2. Menghasut dan mengadu domba antar perseorangan maupun antar kelompok mahasiswa.
3. Mengganggu ketertiban umum.
4. Mengancam seseorang, sekelompok orang dan Pasangan Calon yang lain.
5. Merusak dan menghilangkan atribut kampanye Pasangan Calon lain.
6. Melibatkan karyawan dan dosen.
7. Menjanjikan dan ataumemberikan uang dan atau barang.

Pasal 19
1. Apabila ketentuan mengenai kampanye tersebut dilanggar, maka Pasangan Calon yang
bersangkutan diberi sanksi berupa surat peringatan KPR.
2. Apabila ayat 1 (satu) tidak diindahkan dalam hari dan tanggal tersebut maka pasangan
calon Pemira yang bersangkutan dinyatakan gugur atau didiskualifikasi oleh KPR melalui
sidang istimewa KPR yang dihadiri MPM.
Bagian keempat
Masa reses

Pasal 20
1. Masa Reses Pemira Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa serta ketua HMJ
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan KPR.
2. Pencabutan dan pembersihan seluruh atribut kampanye oleh tim kampanyenya sesuai
dengan masa reses yang telah ditentukan.

Pasal 21
1. Apabila Pasangan Calon melanggar masa reses maka kandidat yang bersangkutan di beri
sanksi berupa surat peringatan.
2. Apabila ayati 1 (satu) tidak diindahkan dalam hari dan tanggal tersebut maka Pasangan
Calon Pemira yang bersangkutan dinyatakan gugur atau diskualifikasi oleh KPR.

BAB VI
PEMILIH

Pasal 22
1. Pemilih yang dimaksud adalah Mahasiswa Poltekkes Tanjungkarang yang masih aktif dan
terdaftar secara akademik .
2. Mahasiswa sebagaimana dumaksud pada ayat (1) didaftar oleh penyelenggara Pemira
Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa dalam daftar Pemilih.
3. Pemilih ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan adalah mahasiswa yang masih aktif dan
terdaftar secara akademik di masing-masing jurusan.

Pasal 23
1. Untuk dapat menggunakan hak memilih mahasiswa KM Poltekkes Tanjungkarang harus
mendaftar secara akademik dan di daftar oleh penyelenggara dalam daftar pemilih.
2. Pemilih memberikan hak memilih satu kali pada TPS yang telah ditentukan KPR.
Pasal 24
Daftar Pemilih Tetap Pemira Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa serta ketua Himpunan
Mahasiswa Jurusan harus sudah ditetapkan 20 (dua puluh) hari sebelum pelaksanaan
pemungutan suara Pemira Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa serta ketua Himpunan
Mahasiswa Jurusan.

BAB VII
PERLENGKAPAN PENYELENGGARAAN PEMIRA

Pasal 25
1. KPR bertanggung jawab dalam merencanakan menetapkan standar kebutuhan serta
pengadaan pendistribusian perlengkapan pemungutan suara.
2. Jenis perlengkapan pemungutan suara terdiri atas:
a. Kotak suara;
b. Surat suara;
c. Tinta;
d. Bilik pemungutan suara;
e. Segel;
f. Alat untuk mencoblos; dan
g. TPS.
3. Selain perlengkapan pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (2), untuk
menjaga keamanan , kerahasiaan, dan kelancaran pelaksanaan pemungutan suara dan
penghitungan suara, diperlukan dukungan perlengkapan lainnya.
4. Bentuk, ukuran, dan spesifikasi teknis perlengkapan pemungutan suara ditetapkan dengan
peraturan KPR.

Bagian Kesatu
Kertas Suara
Pasal 26
1. Surat suara sebagaimana dimaksud dalam pasal 25 ayat (2) huruf b untuk memuat foto,
nama, asal jurusan, dan nomor urut Pasangan Calon.
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai surat suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dalam peraturan KPR.
3. Jenis, bentuk, ukuran, warna dan spesifikasi teknis lain surat suara ditetapkan dalam
peraturan KPR.
4. Kertas suara untuk Pemira Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa serta ketua Himpunan
Mahasiswa Jurusan harus dibubuhi stempel KPR dan MPM.

Pasal 27
Pendistribusian kertas suara ke setiap TPS untuk Pemira Presiden dan Wakil Presiden
Mahasiswa serta ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan dilaksanakan oleh KPR dan dinyatakan
dalam berita acara.

Pasal 28
Jumlah surat suara yang dicetaksama dengan jumlah Pemilih tetap dengan 2% (dua persen)
dari jumlah pemilih tetap sebagai cadangan, yang ditetapkan dengan keputusan KPR.

Pasal 29
Kertas suara dinyatakan rusak atau tidak sah apabila:
1. Robek setengah bagian atau lebih.
2. Tidak terdapat cap KPR dan MPM.
3. Tidak sesuai nama dan nomor sebagaimana yang ditetapkan KPR.
4. Selanjutnya diatur dalam ketetapan KPR.

Bagian Kedua
Kotak Suara
Pasal 30
Pengadaan kotak suara untuk Pemira Presiden dan wakil Presiden Mahasiswa serta ketua
Himpunan Mahasiswa Jurusan dilaksanakan oleh KPR.

Pasal 31
Jumlah kotak suara untuk Pemira Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa serta ketua
Himpunan Mahasiswa Jurusan ditetapkan oleh KPR.
Bagian Ketiga

Tempat Pemungutan Suara


Pasal 32
1. TPS disediakan oleh KPR
2. TPS berada di tempat yang mudah dijangkau oleh pemilih.
3. TPS merupakan tempat yang bebas dari segala bentuk kampanye baik lisan ataupun tulisan
kecuali berkas yang disediakan KPR.
4. TPS merupakan tempat yang bebas dari segala bentuk intervensi.
5. Masing-masing TPS wajib dihadiri 1 panitia pengawas pemira

BAB VIII
PEMUNGUTAN SUARA
Bagian kesatu
Pasal 33
1. Pemungutan suara dilakukan dengan memberikan suara melalui kertas suara.
2. Pemungutan suara Pemira Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa dilaksanakan sesuai
tempat dan waktu yang telah ditetapkan oleh KPR.
3. Tatacara pemungutan suara diatur oleh KPR.
4. Hari, Tanggal, dan waktu pemungutan suara bagi pemilihan Presiden dan Wakil Presiden
serta Ketua Himpunan Mahasiswa jurusan untuk semua daerah pemilihan ditetapkan oleh
KPR.

Pasal 34
Dalam rangka persiapan pemungutan suara, KPR melakukan kegiatan yang meliputi:
a. penyiapan TPS; dan
b. pengumuman dengan menempelkan Daftar Pemilih Tetap serta nama dan foto Pasangan
Calon di TPS.
Bagian kedua
Perhitungan Suara

Pasal 35
1. Perhitungan suara dilakukan di hari yang sama dengan terbuka di satu tempat yang
ditentukan oleh KPR.
2. Mekanisme perhitungan suara lebih lanjut diatur dalam peraturan yang dikeluarkan KPR
3. Perhitungan suara dihadiri oleh para saksi.
4. Apabila terjadi selisih antara jumlah suara dengan jumlah pemilih atau kejanggalan lainnya
maka saksi dapat meminta penjelasan dari KPR saat itu juga.
5. Hasil Pemira selambat – lambatnya diumumkan 1 x 24 jam sejak penghitungan suara
selesai.

Pasal 36
Saksi penghitungan suara akhir terdiri dari minimal:
1. 1 (satu) orang Anggota MPM
2. 1 (satu) orang KPR.
3. 1 (satu) orang dari semua kandidat pasangan calon
4. 1 (satu) orang perwakilan dari pemilih non organisasi.
5. 1 (satu) orang perwakilan dari semua UKM.
6. 1 (satu) orang perwakilan dari semua HMJ.

BAB IX
PASANGAN CALON TERPILIH

Pasal 37
Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa Terpilih adalah
1. Pemira Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa Poltekkes Tanjungkarang sekurang-
kurangnya diikuti oleh 2 (dua) pasang.
2. Jika jumlah kandidat Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa Poltekkes Tanjungkarang
kurang dari 2 (dua) pasang, maka dibuka pendaftaran kedua sampai batas waktu yang
ditentukan oleh KPR.
3. Apabila sampai pendaftaran kedua ditutup jumlah kandidat Presiden dan Wakil Presiden
Mahasiswa Poltekkes Tanjungkarang hanya terdapat satu pasang maka pasang tersebut
dinyatakan secara aklamasi sebagai kandidat terpilih.

4. Pasangan Calon terpilih ialah Pasangan calon yang lulus uji kelayakan dan/atau terpilih
sacara aklamasi.

Pasangan calon ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan terpilih ialah :


1. Pemira ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan sekurang-kurangnya diikuti oleh 2 (dua)
pasang.
2. Jika jumlah kandidat ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan kurang dari 2 (dua) pasang,
maka dibuka pendaftaran kedua sampai batas waktu yang ditentukan oleh KPR.
3. Apabila sampai pendaftaran kedua ditutup jumlah kandidat ketua Himpunan Mahasiswa
Jurusan hanya terdapat satu pasang maka pasang tersebut dinyatakan secara aklamasi
sebagai kandidat terpilih ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan.
4. Pasangan Calon terpilih ialah Pasangan calon yang lulus uji kelayakan dan/atau terpilih
sacara aklamasi.

Pasal 38
Presiden dan Wakil Presiden mahasiswa serta ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan terpilih
adalah Pasangan Calon yang mendapat jumlah suara tertinggi dalam Pemira dan/atau terpilih
secara aklamasi.

BAB X
PENUTUP

Pasal 39
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam ketentuan ini akan akan diatur dalam peraturan
perundang – undangan lainnya selama tidak bertentangan dengan peraturan yang lebih
tinggi.
2. Sejak berlaku nya ketetapan ini, maka undang-undang pemilihan raya tahun 2015
tentang pemilihan raya presiden dan wakil presiden mahasiswa tidak berlaku lagi.
3. Ketentuan ini berlaku sampai disahkan nya revisi Undang-undang tentang pemilihan
raya presiden dan wakil presiden mahasiswa serta ketua himpunan jurusan keluarga
mahasiswa politeknik kesehatan tanjungkarang.
4. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Bandar Lampung

Pada tanggal :

Pukul :

Mengetahui, Menyetujui

Wakil Direktur III Ketua MPM KM


Poltekkes Tanjungkarang Poltekkes Tanjungkarang

Haris Kadarusman SKM.,M.Kes M. Yazid Zidan


NIP.1961109151986031004 NIM.1648401003

Anda mungkin juga menyukai