Anda di halaman 1dari 6

SKENARIO 2

TELAAH KRITIS TERAPI

Tujuan Belajar :
1. Mahasiswa mampu menyusun dan memformulasikan pertanyaan klinis/ilmiah yang
berkaitan dengan masalah terapi pasien
2. Mahasiswa mampu membuat kata kunci untuk melakukan penelusuran informasi
ilmiah (evidence) yang berkaitan dengan masalah terapi pasien.
3. Mahasiswa mampu menemukan dan memilih artikel (evidence) yang bisa digunakan
untuk menjawab pertanyaan klinis.
4. Mahasiswa mampu melakukan kajian kritis artikel penelitian (evidence) tentang terapi
yang berbasis bukti ilmiah dalam hal :
▪ validitas hasil penelitian artikel tersebut
▪ menguji bagaimana hasil penelitian artikel tersebut
▪ mernyimpulkan dan menerapkan hasil kajian kritis artikel tersebut ke dalam
praktek pengambilan keputusan untuk pengelolaan pasien.

Skenario di Els.

Seorang dokter layanan primer mendapati seorang pasien anak laki-laki berusia 3 tahun dengan
demam 3 hari, batuk, napas cepat 46 x per menit, napas cuping hidung dan ronkhi basah kasar
pada auskultasi paru. Dokter mendiagnosis anak tersebut menderita pneumonia ringan dan
memutuskan untuk melakukan rawat jalan terhadap kasus tersebut. Menurut Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer (Keputusan Menteri Kesehatan No. 514
Tahun 2015) menyebutkan bahwa pneumonia ringan pada anak dapat diterapi dengan
amoksisilin atau kotrimoksazol. Karena pasien memiliki alergi terhadap obat golongan sulfa,
maka dokter berencana untuk memberikan amoksisilin dengan dosis 25 mg/kgbb/hari. Namun
panduan tersebut tidak menyebutkan berapa lama terapi antibiotik tersebut harus diberikan.
Berdasarkan pengetahuan sebelumnya, rata-rata antibiotik diberikan minimal dalam 5-7 hari,
tetapi kebijakan klinik hanya membatasi pengobatan pasien akut dalam 3 hari terapi termasuk
pemberian antibiotik dengan alasan kendali mutu dan biaya. Antara pedoman, teori dan
kenyataan praktik terdapat kehidupan seorang anak laki-laki berusia 3 tahun yang harus
diperhatikan. Dokter tersebut membutuhkan evidence based therapy yang kuat dan valid. Oleh
karena itu diperlukan langkah pencarian artikel terapi dan telaah kritis yang benar.

Diskusikan skenario ini dan lakukan telaah kritis menggunakan form telaah kritis untuk
terapi.
DISKUSI TUTORIAL

1. Clarifying Unfamiliar Terms


2. Problem definitions
3. Brainstorming dan Analyzing

Tahapan pelaksanaan EBM, mohon diulang pada setiap skenario/permasalahan pasien, yaitu:

Setelah menemukan permasalahan pada pasien atau skenario, dokter tersebut harus
memformulasikan masalah pasien tersebut ke dalam PICO
P (Patient problem) : ?
I (Intervensi) : ?
C (Comparison) : ?
O (Outcome) : ?

Setelah PICO disusun, menyusun pertanyaan klinis:


???

Dari pertanyaan klinis ditentukan Kata Kunci uang akan dipakai untuk mencari artikel yang
sesuai:
???

Langkah selanjutnya pencarian artikel ilmiah sebagai evidence di berbagai web :


- www.pubmed.com
- www.medscape.com
- Ebsco
- scholar.google.com
- dll

Setelah mendapatkan artikel yang sesuai, dokter tersebut harus melakukan kajian/telaah kritis
terhadap artikel yang didapat menggunakan worksheet yang sesuai. Kajian kritis meliputi 3
pertanyaan utama yaitu:
1. apakah hasil penelitian itu valid?
2. Bagaimana hasilnya?
3. Apakah hasilnya akan membantu dokter dalam penatalaksanaan pasien?
Y
THERAPY WORKSHEET

Three day versus five day treatment with amoxicillin for non-severe pneumonia in young
children: a multicentre randomised controlled trial

Sumber CA tool: https://www.cebm.net/wp-content/uploads/2014/06/diy-rct-appraisal-


worksheet.pdf
FORM TELAAH KRITIS UNTUK ARTIKEL TERAPI
What question did the study ask?
Patients?
Intervention?
Comparison?
Outcome?

A. Are the results of this single preventive or therapeutic trial valid?

1. Was the assignment of patients to treatments


randomised?
Apakah penetapan pasien untuk diberi perlakuan di
lakukan secara acak?
Was the randomisation list concealed?
Apakah daftar pengacakan disembunyikan?
2. Were the groups similar at the start of the trial?
Apakah kedua kelompok eksperimen dan kontrol,
mempunyai karakteristik yang sama, saat awal
perlakuan?
3. Were the groups treated equally, apart from the
experimental treatment?
(Apakah kelompok eksperimental dan kontrol diberi
perlakuan setara, selain perlakuan yang diujikan (jenis
terapi)?
4. Were all patients who entered the trial properly
accounted for at its conclusion? Were all patients
analyzed in the groups to which they were randomised?

Apakah semua subyek yang masuk dalam penelitian


sudah dianalisis dan muncul dalam kesimpulan?
Apakah semua pasien yang dianalisis sudah sesuai
dengan pengelompokan sampel saat dilakukan
randomisasi?

5. Were patients and clinicians kept “blind” to treatment?


(Apakah pasien dan dokter dijaga ketidaktauannya
(blind) trehadap perlakuan?)

B. What were the results? (bagaimana hasil penelitian ini?)


1. How large was the treatment effect
What is the measure?
RR
ARR
RRR
NNT
2. How precise was the estimate of the
treament effect?
Jika ingin cepat, dapat menggunakan alat bantu ”cat-maker” yang ada di
http://www.cebm.net/catmaker-ebm-calculators/
Clinical cure (yaitu kesembuhan dari RRR ARR NNT
pneumonia) dalam 5 hari Relatif Risk Absolute Risk Number needed to
Reduction Reduction treat
CER EER CER – EER CER – EER 1/ARR
Control event rate Experimental event CER
(kejadian outcome rate (kejadian
pada kelompok outcome pada
kontrol) kelompok
eksperimen

Outcome Time to Outcome CER EER RRR ARR NNT


Cure

NNT :
- NNT = 1/ARR
NNH :
- NNH = 1/ARI

Besar efek terapi :


RRR = ???
RRR >1 ???

C. Will the results help me in caring for my patient? (external validity/applicability)

1. Do these results apply to your patient?


(Apakah hasil ini dapat diterapkan untuk pasien saya?)
1a. Is your patient so different from those in the study that its
results cannot apply?
(Apakah karakteristik pasien (skenario) berbeda dengan
karakteristik subyek dalam penelitian, shg hasil penelitian
tidak dapat diaplikasikan?
1b. Is the treatment feasible in your setting?
Apakah terapi (perlakuan: amoksisilin 3 hari) tersedia di
tempat praktek (skenario)?
Will the potential benefits of treatment outweigh the potential
harms of treatment for my patient?
Apakah potensi manfaat bisa melampaui potensi mudharat
terapi ini bagi pasien saya?

Kesimpulan :
???

Anda mungkin juga menyukai