Anda di halaman 1dari 12

PRE PLANNING DAN SATUAN ACARA PENYULUHAN

MENGENAI KASUS PIJAT OKSITOSIN PADA IBU POST PARTUM


DI RUANGAN NURI RS BHAYANGKARA
MAKASSAR

OLEH:
KELOMPOK 1

SAHMIR MUH. NUR 144 2018 20xx


MUH. ARIANTO SAKURU 144 2018 20xx
REZKY AQIDAH FUTRI 144 2018 20xx
MUTIA DEWI ASTUTI 144 2018 20xx
NURPADILLAH 144 2018 20xx
RISNAWATI RIFAI 144 2018 20xx
ROZANNA 144 2018 20xx
SITI MARWA HAMZAH 144 2018 20xx

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2019
PRE PLANNING PIJAT OKSITOSIN

A. Latar Belakang
Air Susu Ibu merupakan makanan terbaik bayi pada awal usia
kehidupannya. ASI terbukti mempunyai keunggulan yang tidak dapat
digantikan oleh makanan dan minuman manapun karena ASI mengandung zat
gizi yang paling tepat, lengkap dan selalu menyesuaikan dengan kebutuhan
bayi setiap saat.

Proses menyusui idealnya dapat segera dilakukan begitu bayi lahir. Bayi
yang lahir cukup bulan akan memiliki naluri untuk menyusu pada ibunya di
20-30 menit setelah lahir. Itupun jika bayi tidak mengantuk akibat pengaruh
obat ataupun anastesi yang diberikan kepada ibu saat proses melahirkan. Di
jam-jam pertama, bayi akan relatif tenang, terjaga dan memiliki kemampuan
menyusu dengan baik .

Kenyataan dilapangan menunjukkan produksi dan ejeksi ASI yang sedikit


pada hari-hari pertama setelah melahirkan menjadi kendala dalam pemberian
ASI secara dini. Disebutkan bahwa ibu yang tidak menyusui bayinya pada
hari-hari pertama menyusui disebabkan oleh kecemasan dan ketakutan ibu
akan kurangnya produksi ASI serta kurangnya pengetahuan ibu tentang proese
menyusui. Menyusui dini di jam-jam pertama kelahiran jika tidak dapat
dilakukan oleh akan menyebabkan proses menyusu tertunda, maka alternatif
yang dapat dilakukan adalah memerah atau memompa ASI selama 10-20
menit hingga bayi dapat menyusu. Tindakan tersebut dapat membantu
memaksimalkan reseptor prolaktin dan meminimalkan efek samping dari
tertundanya proses menyusui oleh bayi, salah satu solusi dari ketidaklancaran
ASI adalah pijat oksitosin. Dimana pijat okstiosin dapat merangsang hormon
prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan sehingga sangat berperan dalam
produksi ASI.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 45 menit, peserta
dapat mengetahui informasi tentang Pijat Oksitosin

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 45 menit, diharapkan
peserta dapat:

a. Pengertian Pijat Oksitosin


b. Tujuan pijat oksitosin
c. Manfaat Pijat Oksitosin
d. Teknik Pijat Oksitosin
e. Waktu yang tepat pelaksanaan Pijat Oksitosin
C. Pelaksanaan Tugas
1. Topik atau Judul Kegiatan
Penyuluhan Tentang Pijat Oksitosin
2. Sasaran atau Target
Ibu-ibu post partum dan keluarga dan Keluarga
3. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
4. Media dan Alat
a. SAP
b. Leaflet
c. Standing Banner
5. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Kamis, 01 Agustus 2019
Waktu : 10.00 s.d 11.00 WIB
Tempat : Di Ruangan Nuri RS Bhayangkara
Makassar
6. Susunan Kegiatan

No. Acara Metode Waktu


1. Pembukaan Ceramah 5 menit
2. Persentasi Diskusi 15 menit
3. Tanya Jawab Ceramah 10 menit
4. Penutup 5 menit

D. Uraian Tugas
1. Penyaji : Rozanna
2. Moderator : Sahmir M.Nur
3. Dokumentasi : Moh Arianto Sakuru
4. Observer : Mutiah Dewi AstutiNurpadillah, Risnawati Rifai,
Rezki Aqidah Futri, Siti Marwa Hamzah
E. Evaluasi Kegiatan
1. Evaluasi Struktur
a. Pasien dan Keluarga ada
b. Tempat dan alat tersedia sesuai dengan acara
c. Peran dan tugas mahasiswa sesuai rencana
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta berperan aktif dalam pertemuan
3. Evaluasi Hasil
a. Pasien mampu menyebutkan pengertian Pijat Oksitosin
b. Pasien mampu menyebutkan tujuan Pijat Oksitosin
c. Pasien mampu menyebutkan manfaat Pijat Oksitosin
d. Pasien mampu menjelaskan teknik Pijat Oksitosin
e. Pasien mampu menyebutkan waktu yang tepat Pijat Oksitosin
f. Pasien mampu menyebutkan makanan yang memperlancar Asi
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PIJAT OKSITOSIN
Mata Ajar : Pijat Oksitosin
Pokok Bahasan : Gambaran Pijat Oksitosin
Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian Pijat Oksitosin
2. Tujuan Pijat Oksitosin
3. Manfaat Pijat Oksitosin
4. Teknik Pijat Oksitosin
5. Waktu yang tepat Pijat Oksitosin
Waktu : 35 menit
Hari/Tanggal : Kamis / 01 Agustus 2019
Tempat : Rumah Sakit Bhayangkara Makassar Ruangan
Nuri
Sasaran : Ibu-ibu post partum dan keluarga

A. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Penyuluh Respon Peserta Waktu
1 Pendahuluan
a. Menjawab
a. Memberi salam 5 mnt
salam
b. Memberi pertanyaan apersepsi
b. Memberi salam
c. Mengkomunikasikan pokok
c. Menyimak
bahasan
d. Mengkomunikasikan tujuan
d. Menyimak
2 Kegiatan Inti
a. Menyimak
a. Menjelaskan Pengertian Pijat 35 mnt
Oksitosin
b. Menjelaskan tujuan pijat oksitosin
c. Menjelaskan Manfaat Pijat
Oksitosin
d. Menjelaskan teknik Pijat Oksitosin
e. Menjelaskan Waktu yang tepat
pelaksanaan Pijat Oksitosin
f. Menyebutkan makanan yang
memperlancar Asi
g. Memberikan Kesempatan keluarga b. Bertanya
bertanya
h. Memberikan kesempatan perawat c. Memperhatikan
untuk menjawab pertanyaan
3 Penutup
a. Menyimpulkan materi penyuluhan a. Memperhatikan
5
bersama perawat
b. Memberikan evaluasi secara lisan b. Menjawab
c. Memberikan salam penutup
B. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Menyiapkan SAP
b. Menyiapkan materi dan media
c. Kontrak waktu dengan sasaran
d. Menyiapkan tempat
e. Menyiapkan pertanyaan
2. Evaluasi Proses
Klien dan keluarga berpartisipasi selama kegiatan, lingkungan tidak bising
dan pelaksanaan sesuai dengan rencana.
3. Evaluasi Hasil
Klien dan keluarga mampu menyebutkan :
a. Pasien mampu menyebutkan pengertian Pijat Oksitosin Dengan
Bahasa Sendiri
b. Pasien mampu menyebutkan tujuan Pijat Oksitosin Bahasa Sendiri
c. Pasien mampu menyebutkan manfaat Pijat Oksitosin Bahasa Sendiri
d. Pasien mampu menjelaskan teknik Pijat Oksitosin Bahasa Sendiri
e. Pasien mampu menyebutkan waktu yang tepat Pijat Oksitosin Bahasa
Sendiri
f. Pasien mampu menyebutkan makanan – makanan yang dapat
memperlancar Asi
LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian
Oksitosin adalah hormon pada manusia yang berfungsi untuk merangsang
kontraksi yang kuat pada dinding rahim/uterus sehingga mempermudah
dalam membantu proses kelahiran. Selain itu hormon ini juga berfungsi untuk
mensekresi air susu dengan merangsang kontraksi duktus laktiferus kelenjar
mammae pada ibu menyusui.
Pemerintah Indonesia mengubah rekomendasi lamanya pemberian ASI
Eksklusif dari 4 bulan menjadi 6 bulan (Kemenkes RI, 2014).
Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi
ketidaklancaran produksi ASI. Pijat oksitosin adalah pemijatan pada
sepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai tulang costae kelima- keenam
dan merupakan usaha untuk merangsang hormon prolaktin dan oksitosin
setelah melahirkan.
B. Tujuan
Pijat oksitosin ini dilakukan untuk merangsang refleks oksitosin atau
reflex let down.
C. Manfaat
Selain untuk merangsang refleks let down manfaat pijat oksitosin adalah
memberikan kenyamanan pada ibu, mengurangi bengkak (engorgement),
mengurangi sumbatan ASI, merangsang pelepasan hormon oksitosin,
mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit.
Beberapa penelitian epidemiologis menyatakan bahwa ASI melindungi
bayi dan anak dari penyakit infeksi, misalnya diare, otitis media dan infeksi
saluran pernapasan akut bagian bawah. Kolostrum mengandung zat kekebalan
10-17 kali lebih banyak dari susu matang (matur). Zat kekebalan yang
terdapat pada ASI antara lain akan melindungi bayi dari penyakit diare dan
menurunkan kemungkinan bayi terkena penyakit infeksi telinga, batuk, pilek,
dan penyakit alergi.
D. Persiapan Alat
1. Alat-alat
a. Kursi
b. Meja
c. Minyak kelapa
d. BH kusus untuk menyusui
e. Handuk
2. Persiapan perawat
a. Menyiapkan alat dan mendekatkanya ke pasien
b. Membaca status pasien
c. Mencuci tangan
3. Persiapan lingkungan
a. Menutup gordien atau pintu
b. Pastikan privaci pasien terjaga

E. Cara Pijat Oksitosin


Langkah-langkah melakukan pijat oksitosin sebagai berikut :
1. Melepaskan baju ibu bagian atas
2. Ibu miring ke kanan maupun kekiri, lalu memeluk bantal
3. Memasang handuk
4. Melumuri kedua telapak tangan dengan minyak atau baby oil
5. Memijat sepanjang kedua sisi tulang belakang ibu dengan menggunakan
dua kepalan tangan, dengan ibu jari menunjuk ke depan
6. Menekan kuat-kuat kedua sisi tulang belakang membentuk gerakan-
gerakan melingkar kecil-kecil dengan kedua ibu jarinya.
7. Pada saat bersamaan, memijat kedua sisi tulang belakang kearah bawah,
dari leher kearah tulang belikat, selama 2-3 menit
8. Mengulangi pemijatan hingga 3 kali
9. Membersihkan punggung ibu dengan waslap air hangat dan dingin secara
bergantian.
F. Waktu Pelaksanaan Yang Tepat
Waktu yang tepat untuk pijat oksitosin adalah sebelum menyusui atau
memerah ASI, lebih disarankan. Atau saat pikiran ibu sedang pusing, badan
pegal-pegal. Cukup 3-5 menit saja per sesi.
G. Makanan Yang Dapat Memperlancar Asi
1. Pepaya
Pepaya, baik buahnya ataupun bunganya, mengandung vitamin A
dan vitamin C, serta beberapa mineral penting misalnya kalium, asam
folat, dan enzim papain. Enzim ini membantu pencernaan protein. Ibu
menyusui membutuhkan banyak protein untuk memproduksi ASI. Selain
itu, pepaya banyak mengandung cairan, sehingga sangat baik untuk
mencukupi kebutuhan cairan untuk memproduksi ASI. Pepaya dapat
dimakan langsung ketika ranum, ataupun dibuat sup bila masih mengkal.
Banyak masakan yang dapat menggunakan pepaya mentah sebagai
bahannya, misalnya sayur asam dan sup ikan dengan pepaya. Sup ini
sudah sering digunakan sejak dulu sebagai makanan yang memperbanyak
ASI.
2. Daun Katuk
Daun katuk sudah lama dikenal sebagai makanan yang
memperbanyak ASI, karena mengandung protein yang dibutuhkan untuk
memproduksi ASI. Ibu menyusui membutuhkan protein sekitar 20 gram
lebih banyak daripada biasanya. Dalam kondisi normal, wanita
membutuhkan sekitar 40 gram protein setiap harinya. Jadi dalam kondisi
menyusui, dibutuhkan sekitar 60 gram protein setiap hari.
3. Sup daging / ayam / ikan
Sup juga merupakan salah satu makanan yang memperbanyak ASI.
Kuah sup dapat menambah asupan cairan untuk tubuh, sedangkan
daging/ayam/ikan dapat menambah protein bagi tubuh. Selain itu, pada
umumnya sup menggunakan berbagai macam sayuran, sehingga dapat
memberi vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh.
4. Havermouth (Oatmeal)
Selain berkhasiat untuk mengurangi kolesterol dan menjaga
tekanan darah, havermouth juga salah satu makanan yang memperbanyak
ASI. Seorang wanita yang duduk memakan havermouth akan merasa
relaks dan memicu hormon oxytocin. Hormon ini adalah hormon yang
berpengaruh pada produksi ASI.
5. Bayam
Bayam baik untuk menambah zat besi yang berfungsi untuk
pembentukan sel darah merah. Selain itu, kandungan vitamin B6 pada
bayam dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Kandungan nutrisi
lainnya pada bayam adalah vitamin A, C, E, K, protein, serta berbagai
mineral seperti thiamin, ribloflavin, asam folat, kalsium, magnesium,
fosfor, dan kalium. Sama dengan sayuran berdaun hijau tua lainnya,
bayam mengandung enzim Phytoestrogens yang dapat memperbanyak
ASI.
6. Wortel
Wortel banyak mengandung vitamin A, beta karoten, serta enzim
Phytoestrogens yang dapat memperbanyak ASI. Minum 1 gelas jus wortel
sebelum makan siang dapat menambah produksi ASI pada sore hari.
7. Air
Makanan apapun tidak akan banyak membantu jika tubuh kita
kurang cairan. Minumlah 10-12 gelas air putih sehari, agar produksi ASI
lancar.
DAFTAR PUSTAKA

Delima, M., Arni, G., A., & Rosya, E.(2016). PengaruhPijat Oksitosin Terhadap
Peningkatan-Produksi ASI Ibu Menyusui Di PuskesmasPlus
Mandiangin Bukittinggi. Jurnal Ipteks Terapan.9(4): Hal. 282-293.
Retrieved from: http://ejournal.kopertis10.or.id/index.php/jit/article/
view/1238

Depkes RI. (2008). Panduan manajemen laktasi: Diit gizi masyarakat. Jakarta:
Depkes RI.

Dinkes Singkawang (2016). Profil Dinas Kesehatan Kota Singkawang. Dinas


Kesehatan Kota Singkawang.

Isnaini, N., & Rama, D. (2015). Hubungan pijat oksitosin pada ibu nifas terhadap
pengeluaran asi di wilayah kerja puskesmas raja basa indah bandar
lampung tahun 2015. Jurnal kebidanan, 1(2): 91-97. Retrieved
from: http://ejurnal.malahayati. ac.id/index.php?journal=bidan&page
=article& op=view&path%5B%5D=19

Kemenkes RI, (2015). Profil Kesehatan Indonesia. Retrieved from: http://www.


depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia-2015.pdf).

Mayasari, T. W., Susanti, Y., & Livana, P. H. (2017). Pengaruh Pijat Oksitosin
Terhadap Produksi Asi Ibu Menyusui. Jurnal Keperawatan. 9(1):
24-29. Retrieved from: www.stikeskendal.
ac.id/journal/index.php/Keperawatan/ article/view/48

Anda mungkin juga menyukai