Anda di halaman 1dari 2

Ahmad Majdy Guntur

165120501111058
Jurnalisme Politik C.6

Review WILLIAM A. GAMSON

Menurutnya Frame merujuk pada skema pemahaman individu sehingga seseorang dapat
menempatkan, mempresepsi, mengindentifikasi, dan memberi label peristiwa dalam pemahaman
tertentu. Frame akan berperan menjadi aspek yang akan menentukan dalam partisipasi gerakan
social. Elite membingkai peristiwa sedemikian rupa sehingga khalayak mempunyai perasaan yang
sama dalam menanggapi sesuatu. Keberhasilan gerakan sosial diantaranya dapat dilihat dari
sejauhmana khalayak mempunyai persepsi yang sama atas suatu isu, musuh bersama serta tujuan
yang sama.

Untuk menghasilkan tindakan yang kolektif tersebut dibutuhkan penafsiran dan


pemaknaan symbol yang bias diterima secara general, Gamson juga berpendapat dengan
menggunakan komunikasi yang telah dibangun dengan citra yang baik tentu akan mudah diterima
oleh khalayak. Gerakan sosial selalu menyeleksi dan juga akan menggunakan symbol, nilai dan
juga retorika tertentu dalam memobilisasi khalayak, tujuannya tak lain hanya untuk memenangkan
simpatik khalayak, ini juga salah satu bentuk frame yang sering kali digunakan jika ingin
menggunakan banyak tenaga dalam mencapai tujuan tertentu termasuk dalam penggunaan symbol,
jargon akan menambah membaranya frame yang dibentuk sehingga khalayak akan seolah menjadi
duplikat dari pembuat frame.

Menurut Gamson, dalam gerakan sosial paling tidak membutuhkan tiga frame atau bingkai,
pertama, aggregate frame: proses pendefinisian isu sebagai masalah sosial, individu yang
mendengan frame atas peristiwa tersebut sadar bahwa isu tersebut adalah masalah bersama yang
berpengaruh bagi setiap individu ,consensus frame: proses pendefinisian yang berkaitan dengan
masalah sosial hanya dapat diselesaikan oleh tindakan kolektif, frame konsensus ini
mengkonstruksi perasaan dan identifikasi dari individu untuk bertindak secara kolektif ,collective
action frame: frame ini mengikat perasaan kolektif khalayak agar bias terlibat secara bersama –
sama dalam protes/gerakan sosial.
Konsep Framing

Gagasan Gamson mengenai frame media ditulis bersama Andre Modigliani, mengatakan
frame mempunyai struktur internal, pada titik ini ada sebuah organisasi atau ide yang membuat
peristiwa menjadi relevan dan menekankan suatu isu. Framing aedalah pendekatan untuk
mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang digunakan oleh wartawan kwtika menyeleksi
isu dan menulis berita. Menurut Gamson dan mondigliani, frame adalah cara bercerita atau
gagasan ide yang terorganisir sedemikian rupa dan menghadirkan konstruksi makna peristiwa –
peristiwa yang berkaitan dengan objek suatu wacana. Package adalam semacam skema atau
struktur pemahaman yang digunakan individu untuk mengkonstruksi makna pesan-pesan yang ia
sampaikan, serta untuk menafsirkan makna pesan – pesan yang di terima.

Prangkat Framing

Semua elemen dab struktur wacana tersebut mengarah pada ide tertentu dan mendukung
ide sentrel dari suatu peristiwa atau berita. Dalam pandangan Gamson, framing dipahami sebagai
seperangkat gagasan atau ide sentral ketika seseorang atau media memahami dan memaknai suatu
isu. Ide sentral ini akan didukung oleh perangkat wacana lain sehingga antara satu bagian wacana
dan bagian lain saling kohesif. Mengambil contoh dari aksi mahasiswa yang lagi berdemo, media
akan membuat suatu kemasan, misalnya kekerasan dan anarkisme mahasiswa, maka makna yang
dihasilkan akan mengkerucutkan mahasiswa kepada hal yang kurang baik, semua itu dari
penggunaan kata yang kurang jeli atau memang telah di bentuk ferame.

Ada dua perangkat bagaimana ide sentral ini diterjemahkan dalam teks berita. Pertama,
framing device perangkat ini berhubungan dan berkaitan dengan ide sentral atau bingkai yang
ditekankan dalam teks berita. Perangkat framing ini ditandai dengan pamakaian kata, kalimat,
grafik/gambar dan metafora tertentu. Kedua, reasoning devices sebuah gagasan tertentu yang
hanya berisi kata atau kalimat, gagasan itu juga selalu ditandai oleh dasar pembenaran tertentu
bukan hanya meneguhkan suatu gagasan atau pandangan, melainkan lebih jauh membuat pendapat
atau gagasan tampak benar, abash, dan demikian adanya. Ilustrasi sseperti orang yang tengah
berkhotbah dan menyampaikan gagasan atau pandangan tertentu. Agar khalayak menerima,
mengikuti, dan membenarkan apa yang disampaikan oleh pengkhotbah, ia perlu membuat pesan
yang disampaikan tampak wajar dan beralasan. itu dapat dilakukan dengan menyusun kalimat,
paragraph, atau proposisi tertentu sehingga masing-masing bagian dari pesan yang disampaikan.

Anda mungkin juga menyukai