ABSTRAK
Artikel ini menjelaskan tentang proses pemurnian asap cair dari hasil pirolisis tempurung kelapa di desa Krueng
Mane, Aceh Utara menjadi produk dengan kriteria food grade. Tempurung kelapa dipilih sebagai bahan baku
karena mengandung hemiselulosa, selulosa dan lignin yang menghasilkan senyawa anti mikroba seperti alkohol,
fenol, aldehid, karbonil, keton dan piridin. Asap cair yang diperoleh dari tahap pirolisis masih mengandung
kadar tar dan benzonpiren tinggi sehingga belum aman diaplikasikan sebagai pengawet makanan. Untuk
memperoleh sifat fungsional dari asap cair, maka asap cair dapat difraksinasi dengan beberapa metode, salah
satunya adalah dengan melakukan distilasi. Distilasi dilakukan antara suhu 1000C hingga 1250C. Untuk
menghasilkan tasteasap yang rendah maka asap cair yang diperoleh dari tahap distilasi dilakukan tahapan
pengendapan, penyaringan dengan zeolit dan karbon aktif. Dengan metode ini asap cair yang dihasilkan
berwarna bening dan aroma asap yang jauh berkurang.
ABSTRACT
This article describes the purification of liquid smoke of coconut shell pyrolysis into products for food grade
criteria, located at Krueng Mane, North Aceh. Coconut shells are selected as raw materials because they
contain hemicellulose, cellulose and lignin which produce antimicrobial compounds such as alcohol, phenol,
aldehyde, carbonyl, ketone and pyridine. Liquid smoke obtained from the pyrolysis stage still contains high
levels of tar and benzonpiren so it is not safe to be applied as a food preservative. To obtain the functional
properties of liquid smoke, liquid smoke can be fractionated by several methods, one of which is by distillation.
The distillation is carried out between the temperature of 100 0C to 1250C. To produce a low smoke taste, the
liquid smoke obtained from the distillation stage is carried out by deposition step, filtration with zeolite and
activated carbon. With this method the resulting liquid smoke is a distinctly clear color and the smoke fragrance
is considerably reduced.
berwarna kecoklatan transparan, rasa asam digunakan untuk mendapatkan asap cair yang
sedang, aroma asap lemah. benar-benar bebas dari zat berbahaya seperti
3. Asap cair grade 1: Asap cair grade 1 benzopiren. Sedangkan arang aktif bertujuan
digunakan sebagai pengawet makanan untuk mendapatkan filtrat asap cair dengan bau
seperti bakso, mie, tahu, bumbu-bumbu asap yang ringan dan tidak menyengat(Adhitya
barbaque, berwarna bening, rasa sedikit Rinaldi dkk., 2015). Tahapan proses
asam, aroma netral, merupakan asap cair pemurnian asap cair dijelaskan secara garis
yang paling bagus kualitasnya dan tidak besar sbb:
mengandung senyawa yang berbahaya lagi
untuk diaplikasikan untuk produk A. Proses Distilasi
makanan. Proses ini dilakukan untuk memisahkan
Menurut Wastono (2006), asap cair (liquid komponen dari suatu campuran dengan
smoke) dapat digunakan sebagai pengawet menggunakan dasar bahwa beberapa
karena adanya senyawa asam, fenolat dan komponen dapat menguap lebih cepat dari
karbonil yang memiliki kemampuan pada komponen lainnya. Uap yang dihasilkan
mengawetkan bahan makanan. Selain itu lebih banyak berisi komponen-komponen yang
penggunaan asap cair dapat diaplikasikan pada bersifat lebih volatil, sehingga proses
industri kayu seperti pengawetan kayu dan pemisahan komponen-komponen dari
juga pada industri makanan sebagai pengawet campuran dapat terjadi (Earle dalam Astuti,
pada ikan, daging dan bahan makanan lainnya 2007).
(Sinha et al., 2000; Wijaya dkk., 2008). Asap Distilasi asap cair dapat dilakukan pada
cair mengandung lebih dari 400 komponen dan suhu 100 0C hingga 150 0C (Darmadji, 2002).
memiliki fungsi sebagai penghambat Menurut Gorbatov, dkk (1971) dalam
perkembangan bakteri dan cukup aman sebagai Darmadji (2002), proses distilasi asap cair juga
pengawet alami (Fachraniah, dkk., 2009). dapat menghilangkan senyawa yang tidak
Dalam bidang pertanian bisa digunakan diinginkan yaitu senyawa tar dan hidrokarbon
sebagai fungisida untuk penanggulangan polisikis aromatik.
serangan patogen penyebab penyakit pasca
panen hortikultura yang berperan sebagai B. Proses Filtrasi
disinfektan untuk menjamin buah-buahan atau Asap cair hasil distilasi selanjutnya
sayuran dari serangan penyakit pasca panen. disaring agar bau dan beberapa zat berbahaya
Fenol dalam asap cair bertanggung jawab yang masih tersisa dapat dihilangkan dari asap
dalam pembentukan flavor pada produk cair sehingga menghasilkan cairan yang jernih
pengasapan dan juga mempunyai aktivitas (grade 1).
antioksidan yang mempengaruhi daya simpan Proses filtrasi dapat dijelaskan sebagai
(Girard, 1992). Sifat antioksidan tersebut berikut:
datang dari senyawa fenol bertitik didih tinggi, 1. Filtrasi dengan Zeolit Aktif bertujuan
terutama 2,6-dimetoksifenol 2,6-dimetoksi-4- untuk mendapatkan asap cair yang benar-
metilfenol, dan 2,6-dimetoksi-4-etilfenol benar bebas dari zat berbahaya seperti
(Yulistiani, 2008). benzopyrene. Caranya dengan
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa mengendapkan asap cair distilat kedalam
asap cair tempurung kelapa mampu kolom zeolit aktif sehingga diperoleh
menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia filtrate asap cair yang benar-benar aman
coli and Staphylococcus aureus. Bakteri dari zat berbahaya seperti benzopyrene.
Escherichia coli merupakan suatu bakteri 2. Filtrasi dengan Karbon aktif Filtrasi
gram-negatif. dengan Karbon aktif bertujuan untuk
Tujuan kegiatan pemurnian asap cair ini mendapatkan filtrat asap cair dengan bau
adalah untuk mendapatkan asap cair dengan asap yang ringan dan tidak menyengat.
kualitas grade 1 berdasarkan tampilan warna Caranya dengan mengendapkan filtrat
dan kejernihannya. Untuk menghasilkan asap hasil filtrasi zeolit aktif kedalam kolom
cair grade 1 yakni asap cair yang dapat yang berisi karbon aktif sehingga diperoleh
digunakan sebagai pengawet makanan, maka asap cair dengan bau yang ringan dan tidak
dilakukan proses distilasi, penyaringan dengan menyengat.
zeolit aktif dan arang aktif. Zeolit aktif
yang lebih kecil dari pada senyawa tar Masyarakat (IbM) 2017 di desa Krueng Mane
danbenzo(a)pyrene. Aceh Utara.Pelaksanaan kegiatan berdasarkan
Kualitas asap cair ditentukanoleh Surat Keputusan Direktur Jenderal Penguatan
kandungan phenol dantingkat Riset dan Pengembangan nomor
keasamankarenakeduanyamemiliki peran besar 01/E/KPT/2017 tanggal 6 Januari 2017.
sebagai anti bakteri.Semakin tinggi kandungan
phenoldan tingkat keasamannya, semakin DAFTAR PUSTAKA
tinggi kemampuan asap cair membasmi Astuti. 2007. Petunjuk Praktikum Analisis
mikroorganisme. Bahan Biologi. Yogyakarta: Jurdik
Biologi FMIPA UNY
Darmadji P., 2002. Optimasi Pemurnian Asap
Cair dengan Metode Redistilasi, Jurnal
Teknologi dan Industri Pangan, Vol.
XIII (3), hal 267-271
Erawati, 2015. Distilasi Asap Cair Hasil
Pirolisis Limbah Serbuk Gergaji Kayu
Glugu. Simposium Nasional RAPI, Vol.
XIV, FT UMS
Fachraniah, Fona, Z., dan Rahmi, Z., 2009.
Peningkatan Kualitas Asap Cair dengan
Distilasi, Jurnal Reaksi, Vol. 7(14), pp.
1-11
Gambar 2: Perbedaan warna asap cair setelah Girard, J.P. 1992. Technology of Meat and
dan sebelum pemurnian Meat Products. Ellis Horwood. New
York
Tabel 1 memperlihatkan keasaman asap Lombok, J. Z., Setiaji, B., Trisunaryanti, W.
cair yang berkurang setelah melewati proses dan Wijaya, K., 2014. Efect Of Pyrolisis
destilasi dan penyaringan dengan zeolit dan Temperatureand Distillationon Character
arang aktif.
of Coconut Shell LiquidSmoke. Asian
Journal of Science and Technology, Vol.
Tabel 1: Nilai pH berdasarkan proses 5, Issue 6, pp. 320-325
Hasil Proses pH Rinaldi, A., Alimuddin, Panggabean, A. S.
Pirolisis 4.8 November 2015. Pemurnian Asap Cair
Distilasi 3.1 dari Kulit Durian. Jurnal Molekul, Vol.
Pemurnian menggunakan 2.2 10. No. 2, hal. 112 - 120
zeolit danarang aktif Sinha, H., Jhalani, A., Ravi, M, R. andRay, A.
2000. Modelling of Pyrolysis in Wood,
SIMPULAN DAN SARAN Review.Solar Energy Society of India
Dari hasil penelitian ini dapatsimpulkan Journal.Vol. 10(1). pp. 41-62
bahwa : Wastono, 2006. Kajian Sistem Produksi
1. Adanya perbedaan warna dan aroma pada Distilat Asap Tempurung Kelapa dan
setiap hasil proses pirolisis, distilasi dan Aplikasinya sebagai Disinfektan untuk
penyaringandengan zeolit dan arang aktif. Memperpanjang Masa Simpan Buah
2. Nilai pH asap cair semakin rendah mulai Pisang: Institut Pertanian Bogor. Bogor
dari setelah melewati setiap proses distilasi Widiya, Idral, dan Zultiniar. 2013. Pengaruh
dan penyaringan. Suhu dan Waktu Distilasi Terhadap
3. Hasil proses pemurnian menghasilkanasap Komposisi Kimia Asap Cair Dari Kulit
cair yang memiliki warna jernih Durian, Skripsi S1, Jurusan Teknik
kekuningan dengan aroma asap yang Kimia, Universitas Riau, Indonesia
ringan. Wijaya, M., Noor, E., Irawadi, T.T. dan Pari,
UCAPAN TERIMAKASIH G. 2008. Perubahan suhu pirolisis
Terima kasihkepada Kementrian Riset, terhadap struktur kimia asap cair dari
Teknologi Dan Pendidikan Tinggi yang telah serbuk gergaji kayu pinus, Jurnal Hasil
mendukung terlaksananya program Iptek bagi Hutan. 1(2) Hal. 73-77