Anda di halaman 1dari 4

NOTULEN DISKUSI

SOCIAL STRESS
PERILAKU SEHAT DAN SAKIT

Mata Kuliah : Ilmu Sosial dan Perilaku Kesehatan


Dosen Pengampu : Dr. Asih Kuswardinah, M.Pd

Oleh :

NITA SOFIA RAKHMAWATI (NIM. 0613519012)


ANGGUN DESSITA W (NIM. 0613519014)

PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019
NOTULEN DISKUSI

Tanggal diskusi : 20 September 2019


Tempat diskusi : Ruang B301, Pascasarjana Unnes
Tema diskusi : Social stress, perilaku sehat dan sakit
Nama Kelompok : Nita Sofia Rakhmawati
Anggun Dessita Wandastuti

Uraian pelaksanaan diskusi


1. Diskusi dipimpin dan dibuka oleh kelompok yang bersangkutan pada pukul
13.00 WIB.
2. Setelah diskusi dibuka, kelompok yang bersangkutan memaparkan tema yang
menjadi bahasan yaitu social stress dan perilaku sehat sakit.
3. Ketika narasumber selesai menyampaikan materi, dibuka kesempatan kepada
peserta untuk mengajukan pertanyaan. Setiap peserta mengajukan pertanyaan
kepada kelompok penyaji dan terjadi interaksi yang baik saat sesi tanya jawab.
Para peserta mengikuti diskusi yang berlangsung dengan tenang, serius dan
antusias. Jika melihat jalannya diskusi, tampaknya para peserta tertarik dengan
tema diskusi. Apalagi permasalahan yang disampaikan oleh penyaji
berhubungan langsung dengan masyarakat.
4. Setelah selesai menjawab semua pertanyaan dari peserta, kelompok penyaji
menutup diskusi.

Pertanyaan 1.
Bagaimana mengenalkan kepada masyarakat yang baik terkait pelayanan
kesehatan, karena saat ini paradigm pada masyarakat masih dengan paradigma
sakit. Contohnya batuk pilek datang ke UGD.

Jawaban 1.
 Pemerintah meningkatkan kualitas layanan kesehatan dengan berbagai
macam inovasi.
 Puskesmas Kota Semarang memiliki inovasi antara lain PUSTAKA
(Puskesmas Tanpa Antrian), Jam buka sampai dengan sore, Gratis untuk
KTP Kota Semarang

1
Pertanyaan 2.
Contoh social stress dalam kesehatan masyarakat?

Jawaban 2.
Contoh social stress pada kesehatan masyarakat misalnya pada ibu yang setelah
melahirkan. Banyak masukkan dan cibiran dari orang lain menyebabkan si ibu
stress. Apabila stress ini tidak segera ditangani maka dapat mempengaruhi
terhadap kualitas ASI. Apabila ASI kurang maka kesehatan dari bayi menjadi
tidak baik.

Pertanyaan 3.
Dukungan keluarga yang seperti apa yang dapat dilakukan pada anggota keluarga
yang menderita ODHA agar tidak bercerai.

Jawaban 3
ODHA membuka statusnya kepada pasangan. Melakukan konseling bersama
ODHA dan Pasangan. Konselor memberikan penjelasan dengan ODHA minum
obat ARV secara teratur maka jumlah viralload akan tersupresi. Dengan begitu
meminimalkan penularan HIV kepada pasangan, dan berhubungan seksual tetap
menggunakna kondom dengan benar.

Pertanyaan 4.
Pada perilaku sehat sakit bagaimana dengan masyarakat yang tidak melakukan
kewajibannya contohnya kepatuhan pengobatan pada pasien prolanis?

Jawaban 4.
Dokter setiap melakukan pemeriksaan kepada pasien, disampaikan konseling
tentang manfaat pengobatan, motivas untuk pasien agar sembuh. Selain itu
pengetahuan tentang kesehatan pada masyarakat ditingkatkan dengan penyuluhan,
media social dan promosi kesehatan.

Pertanyaan 5.
Bagaimana dengan kejadian bullying pada anak, bagaimana peran orangtua untuk
mengetahui anaknya terkena bullying di sekolah atau dilingkungan permainan?

Jawaban 5.
Setiap orangtua harus mendekatkan diri dan memberikan perhatian sepenuhnya
kepada anak sejak kecil. Dengan kedekatan tersebut anak secara otomatis akan
bercerita setiap kejadian yang mereka alami.

Pertanyaan 6.
Bagaimana penanganan setiap tingkat stress?

Jawaban 6.
Cara penanganan stress
 Stress ringan : tidur, merokok, menonton tivi, rekreasi
 Stress sedang : curhat kepada oranglain
 Stress berat : konsultasi dengan ahli psikolog dan psikiater
2
Pertanyaan 7
Bagaimana dengan masyarakat yang percaya dengan mitos?

Jawaban 7
Menguatkan peran dari Promosi kesehatan dan kader, dengan informasi yang
benar tentang pengobatan, pencegahan suatu penyakit atau masalah kesehatan.
Maka dengan hal tersebut diharapkan mitos-mitos secara perlahan dapat
dihilangkan

Kesimpulan :
Social stress merupakan istilah yang mengacu pada ketegangan yang terbentuk
sebagai akibat dari hubungan seseorang dan lingkungan sosialnya. Sosial stres
merupakan perasaan tidak nyaman atau kecemasan yang mungkin dialami
individu dalam situasi sosial, dan kecenderungan terkait untuk menghindari situasi
sosial yang berpotensi menimbulkan stress. Banyak social stress dalam bidang
kesehatan masyarakat. Social stress dapat diatasi apabila setiap individu dapat
mengatur stressnya dengan tepat.
Sehat merupakan suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial
serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Sedangkan perilaku sakit
merupakan hal yang berkaitan dengan tindakan atau kegiatan seseorang yang sakit
dan/ atau terkena masalah kesehatan pada dirinya, atau keluarganya, untuk
mencari penyembuhan, atau untuk mengatasi masalah kesehatan yang lainnya.
Perilaku sehat dan sakit sangat berperan dalam upaya peningkatan kesehatan.
Masyarakat yang sadar akan pentingnya kesehatan akan berdampak baik pada
kesehatannya, sedangkan masyarakat yang tidak merubah perilakunya terkait
kesehatan akan berdampak pula bagi menurunnya status kesehatan pada dirinya.

Anda mungkin juga menyukai