Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENGKAJIAN KELUARGA

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU

I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama kepala keluarga : Tn. S
2. Umur : 39 Tahun
3. Pendidikan : SD
4. Alamat KK : Jl. Pepaya, Gang. Mesjid No.10 RT.02/RW.04,
Jadirejo, Kec. Sukajadi, Kota Pekanbaru
5. Nomor telepon : 082386318952
6. Komposisi keluarga :
Jenis Hubungan Tanggal
NO. Nama Umur Pendidikan
Kelamin dengan KK lahir
1. Tn. S Laki – laki KK 08-08-1980 39 Tahun SD
2. Ny. R Perempuan Istri 01-07-1985 34 Tahun SD
3. An. D Laki – laki Anak 17-06-2006 13 Tahun SD
4. An. K Laki – laki Anak 20-03-2009 10 Tahun SD
5. An. F Laki – laki Anak 01-04-2011 8 Tahun SD

Genogram :

Ny. R (34 th) Tn. S (39 th)

An. D (13 th) An. K (10 th) An. F (8 th)


Keterangan :

= Laki-laki = Perempuan

= Laki-laki meninggal = Perempuan meninggal

= Tinggal serumah = Keluarga teridentifikasi

Penjelasan genogram :
Tn. S merupakan anak kedua dari lima bersaudara. Tn. S tinggal bersama istri dan
ketiga anaknya. Tn. S bekerja sebagai pedagang buah keliling. Saat melakukan pengkajian
Tn. S mengatakan ia sering merokok dan menghabiskan rokok satu bungkus selama sehari
semalam. Tn.S juga mengatakan kalau ia sering merasa sakit di ulu hati baik sesudah makan
ataupun sebelum makan. Tn. S mengatakan kedua orang tuanya dan mertuanya masih sehat
dan tidak ada yang menderita hipertensi ataupun gula
7. Tipe Keluarga
Berdasarkan kondisi keluarga Tn. S, maka keluarga Tn. S termasuk dalam tipe
keluarga inti (Nuclear Family). Menurut Friedman, Bowden, dan Jones (2010), keluarga inti
adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau
adopsi atau keduanya. Menurut Tn. S masalah keluarga dalam tipe keluarga ini tidak ada.
Menurut Tn. S sebagai kepala keluarga Tn. S merasa bahagia dengan tipe keluarga seperti ini
dan saat ini mereka dapat meningkatkan rasa sayang dan lebih sering memperhatikan satu
sama lain dalam keluarga terutama untuk meningkatkan kualitas pendidikan anaknya.
8. Suku
Suku bangsa Tn. S dan Ny. R adalah Minang. Tn. S dan Ny. R mengatakan memiliki
kepercayaan tradisional tentang pelayanan dibidang kesehatan. Tn. S mengatakan jika ada
anggota keluarga yang sakit biasanya disarankan untuk istirahat saja. Namun, jika dengan
istirahat tidak kunjung sembuh, maka keluarga akan meminta obat dari keluarganya yang
dikampung. Pola atau kebiasaan makan keluarga baik yaitu keluarga sering mengkonsumsi
lauk pauk, sayuran dan buah-buahan. Hal ini dilakukan karena keluarga Tn. S sangat suka
makan sayur dan buah-buahan. Sehari-hari bahasa yang digunakan oleh keluarga Tn.S adalah
bahasa minang dan bahasa indonesia.
9. Agama
Seluruh anggota keluarga beragama Islam. Tn. S selalu melaksanakan sholat lima
waktu dan menanamkan ajaran agam kepada anaknya. Keluarga percaya bahwa masalah
kesehatan juga dapat diatasi dengan cara berpuasa, berdoa, dan berusaha untuk
menyembuhkan masalah kesehatan yang dialami.
10. Status Sosial Ekonomi
Keluarga Tn. S tinggal ditempat dengan penduduk yang tidak terlalu padat. Keluarga
Tn. S memiliki sosialisasi yang baik dengan tetangganya. Tn. S saat ini bekerja sebagai
seorang pedagang buah keliling. Sedangkan Ny. R bekerja sebagai ibu rumah tangga. Anak
pertama Tn. S dan Ny. R sedang duduk di bangku kelas 1 di SMPN 16 Pekanbaru, anak
keduanya sedang duduk dibangku kelas 3 di SDN 57 Pekanbaru dan anak ketiganya duduk
dibangku kelas 2 di SDN 121 Pekanbaru. Keluarga mengatakan penghasilan yang didapatkan
perbulan mencapai Rp. 2.000.000 – Rp. 3.000.000. Tn. S mengatakan jumlah yang
didapatkan sudah dapat memenuhi kebutuhan sekolah anak dan kebutuhan rumah tangga.
11. Aktivitas Reakreasi
Tn. S dan Ny. R mengatakan bahwa aktifitas rekreasi yang sering dilakukan adalah
pulang kampung minimal sekali setahun. Aktifitas seperti ini telah menimbulkan kesenangan
pada keluarga Tn. S dan Ny. R untuk menjaga persaudaraan dan tali silahturahmi.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. S saat ini adalah tahap perkembangan keluarga
dengan anak remaja, dimana anak pertama Tn. S berusia 13 tahun. Menurut Setiadi (2008)
tugas perkembangan keluarga dengan tahap remaja adalah pengembangan terhadap remaja
(memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab mengingat remaja adalah
seorang yang dewasa muda); Memelihara komunikasi terbuka antara anak dan orang tua,
hindari perdebatan, kecurigaan, dan permusuhan; Memelihara hubungan intim dalam
keluarga; mempersiapkan perubahan pada system peran dan peraturan anggota keluarga
untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga.
2. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah tahap perkembangan
keluarga dengan anak dewasa.
3. Riwayat Keluarga Inti
Tn. S menikah dengan Ny. R pada tahun 2003 dan melahirkan anak pertama (An. D)
pada tahun 2006. Pelayanan kesehatan yang biasa digunakan yaitu klinik, puskesmas dan
praktik dokter. Ny. R mengatakan anak pertamanya (An. D) sering menggaruk kakinya ketika
tidur saat malam hari dan itu membuat kakinya merah merah dan menimbulkan luka. Ny. R
juga mengatakan anak keduanya (An. K) pada saat kecil pernah mengalami kekurangan gizi
dan keterlambatan dalam berbicara serta anak keduanya sampai sekarang tidak terlalu lancar
dalam berbicara.
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Tn. S mengatakan kedua orang tuanya tidak ada yang menderita penyakit hipertensi
ataupun diabetes mellitus. Sedangkan Ny. R mengatakan kedua orang nya sekarang juga
tidak ada yang menderita penyakit hipertensi ataupun diabetes mellitus.

C. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Rumah keluarga Tn. S merupakan jenis rumah bulatan dengan tipe permanen dan luas
rumah 6 x 15 m2. Rumah yang ditempati Tn. S memiliki dua kamar tidur, satu ruang tamu,
satu ruang makan, satu ruang dapur, dan satu kamar mandi. Setiap ruangan dimanfaatkan
oleh keluarga. Rumah ini memiliki penerangan yang kurang pada siang dan malam hari.
Siang hari jendela yang ada dirumah keluarga tidak dibuka sehingga pertukaran udara dalam
rumah kurang baik. Rumah keluarga memiliki lantai keramik. Lantai tampak bersih dan
terlihat sering dibersihkan. Perabotan yang ada dirumah keluarga tampak agak berantakan.
Keluarga Tn. S memperoleh sumber air dari sumur bor yang ada dirumahnya, tetapi untuk
minum menggunakan air yang dimasak. Air sumur bor tersebut dimanfaatkan untuk mandi,
mencuci, dan memasak. Jarak septic tank dengan sumber air kurang lebih 5 meter.
Jarak rumah keluarga dengan pelayanan kesehatan seperti rumah zakat sekitar 1-2 km,
untuk jarak puskesmas sekitar 5-6 km.
Denah Rumah

Septic Tank

KAMAR RUANG
MANDI DAPUR

RUANG MAKAN KAMAR

RUANG KAMAR
TAMU

TERAS RUMAH

SUMUR BOR HALAMAN RUMAH

JALAN ASPAL

2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW / RT


Komunitas tetangga keluarga Tn. S didominasi oleh suku Melayu dan Minang.
Keluarga Tn. S tinggal di wilayah RT 02 RW 04 Kel. Jadirejo Kec. Sukajadi yang cukup
padat penduduknya. Keluarga mengatakan tetangga di dekat rumahnya aktif bersosialisasi
dengan keluarga Tn. S. Lingkungan tempat tinggal keluarga memiliki warga yang rukun dan
tidak ada pertengkaran sesama warga.
3. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn. S setelah menikah tahun 2003 tinggal di kampung, kemudian tahun
2005 pindah kepekanbaru, dan tinggal dirumah yang ditempati sekarang sejak juni tahun
2018.
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Tn. S mengatakan bahwa perkumpulan keluarga dilakukan pada sore hari sembari
menonton TV dan malam hari sembari makan malam. Sedangkan perkumpulan dengan
keluarga besar biasanya dilakukan sekali setahun atau pada saat lebaran. Dalam hal interaksi
dengan masyarakat, keluarga dapat berinteraksi dengan baik. Keluarga masih menyempatkan
waktu untuk berbincang-bincang dengan tetangga sekitar pada saat sore hari atau saat ada
waktu luang.

Eco Map
Berkumpul
dengan
Bekerja Keluarga dan
Berkumpul Tetangga
dengan
Keluarga dan
Tetangga
Mengurus
Rumah
Tn. S Tangga
Ny. Y

An. D

An. K

An. F
Bermain
Bekajar dan Bersama
Sekolah Teman

5. Sistem Pendukung Keluarga


Keluarga saling mendukung satu sama lain. Ny. R mengatakan bahwa system
pendukung keluarga mereka adalah Tn. S, karena Tn. S merupakan kepala keluarga yang
mampu memberikan kasih sayang dan perhatian kepada setiap anggota keluarganya.
D. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi yang digunakan dalam keluarga ini adalah komunikasi 2 arah.
Komunikasi dalam keluarga ini berjalan dengan baik. Satu sama lain saling berinteraksi
sebagaimana mestinya secara spontan, jujur, dan saling terbuka.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Struktur kekuatan dalam keluarga ini bersifat affective power, dimana baik Tn. S, Ny.
R, dan anak-anaknya saling memberikan cinta dan kasih sayangnya untuk mengendalikan dan
mempengaruhi keluarga.
3. Struktur Peran
Keluarga ini telah berperan sebagaimana mestinya, Tn. R sebagai kepala keluarga
(suami) mampu menjalani tanggung jawabnya menafkahi keluarga dan menjadi contoh bagi
anggota keluarganya yang lain. Ny. R sebagai istri dan An. D sebagai anak pertama, An. K
sebagai anak kedua dan An. F sebagai anak ketiga mampu menjalani hubungan yang baik dan
harmonis.
4. Nilai dan Norma Budaya
Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga saling menyayangi dan menghargai
satu dengan yang lain, menyesuaikan dengan nilai agama islam yang dianutnya serta norma
masyarakat disekitarnya. Tn. S dan Ny. R mengatakan bahwa jika terdapat salah satu anggota
keluarga yang sakit, dibawa istirahat saja. Namun jika tidak kunjung sembuh juga kemudian
dibawa ke klinik, puskesmas, dan praktik dokter terdekat. Keluarga Tn. S tidak memiliki
kepercayaan-kepercayaan mistis tertentu terkait penyakit.

E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Keluarga Tn. S saling menghormati dan menjaga keharmonisan keluarga dengan
menunjukkan sikap saling menghargai dan menyayangi satu sama lain. Tn. S mendukung
anaknya dalam memenuhi kebutuhan pendidikan dan memperhatikan kebutuhan anak
terutama untuk kesehatan anak. Keluarga Tn. S saling berhubungan dengan akrab dan
memberikan kasih sayang terhadap anak. Keluarga Tn. S sering berkumpul bersama saat
malam hari atau waktu libur untuk mengisi waktu luang bersama keluarga. Anggota keluarga
Tn. S menghormati Tn. S sebagai kepala keluarga dengan cara mematuhi peraturan keluarga
seperti pulang tidak larut malam.
2. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Tn. S terutama kepala keluarga selalu mengajarkan dan menanamkan
perilaku sosial yang baik, menanamkan bagaimana beperilaku sesuai norma dan agama yang
dianut, saling menghargai satu dengan yang lain dalam kehidupan sehari-hari dan lingkungan
tempat tinggal.
3. Fungsi Perawatan Keluarga
Keluarga sangat menyadari pentingnya hidup sehat. Keluarga selalu memperhatikan
kesehatan anggota keluarga. Bila salah satu anggota keluarga sakit, biasanya terlebih dahulu
dibawa beristirahat. Namun jika dalam beberapa hari sakit tidak kunjung sembuh, maka
keluarga segera membawa ke klinik atau praktik dokter untuk mendapatkan pengobatan.
Keluarga menjelaskan sehat adalah jika masih bisa beraktifitas atau melakukan kegiatan
sehari-hari tanpa hambatan, jika sakit akan terjadi penurunan fungsi tubuh dan kelemahan
sehingga mengganggu aktifitas sehari-hari. Ny. R mengeluhkan Tn. S yang suka merokok.
Tn. S mengatakan kalau Tn. S bisa menghabiskan 1 bungkus rokok dalam sehari semalam.
Ny. R sudah menyarankan kepada Tn. S untuk berhenti merokok tapi Tn. S tetap saja tidak
bisa meninggalkan kebiasaannya untuk merokok.
4. Fungsi Reproduksi
Saat ini keluarga berada pada tahap perkembangan anak remaja, dimana anak pertama
yaitu An. D (Laki-laki) berusia 13 tahun dan anak kedua yaitu An. K (Laki - laki) berusia 10
tahun dan anak ketiga yaitu An. F (Laki – laki) berusia 8 tahun. Ny. R mengatakan sudah
tidak memakai KB Pil sejak 3 bulan yang lalu. Keluarga mengatakan ingin menambah
anggota keluarga jika allah mengizinkan tapi ingin tetap berfokus membesarkan anak-
anaknya sekarang.
5. Fungsi Ekonomi
Kebutuhan sandang, pangan, dan papan keluarga ini sudah terpenuhi dengan baik.
Keluarga sudah merasa cukup dengan penghasilan keluarga saat ini.

F. Stress dan Koping Keluarga


1. Stressor Jangka Pendek
Keluarga mengatakan tidak ada masalah yang begitu berarti yang dirasakan keluarga
dalam 6 bulan terakhir ini. Ny. R mengatakan masalah-masalah yang dialami dalam hidup
bisa terjadi dan ada solusinya.
2. Stressor Jangka Panjang
Ny. R mengatakan permasalahan yang dirasakan keluarga yang memerlukan waktu
penyelesaian untuk kedepannya adalah mengenai ekonomi untuk membiayai sekolah ketiga
anaknya.
3. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah
Setiap ada masalah atau konflik keluarga Tn. S selalu mendiskusikan dengan Ny. R
dan mencari solusi yang tepat dalam menyelesaikan masalah tersebut.
4. Strategi Koping yang Digunakan
Tn. S sebagai kepala keluarga akan mencari solusi untuk masalah yang dialami serta
sering juga berdiskusi dengan Ny. R.
5. Strategi Adaptasi Disfungsional
Keluarga tidak memiliki strategi adaptasi disfungsional dalam mengahadapi dan
menyelesaikan masalah dalam keluarga. Keluarga selalu melakukan komunikasi secara
terbuka untuk berdiskusi menyelesaikan masalah.

G. Harapan Keluarga
Keluarga mengatakan sangat senang sekali jika mendapat perhatian dan pelayanan
kesehatan yang langsung ke keluarga seperti sekarang ini, sehingga bisa menyampaikan
keluhan dan apa yang dirasakan. Keluarga berharap pelayanan ke rumah-rumah seperti ini
akan terus berlanjut. Apalagi akan sangat membantu keluarga yang tidak mampu untuk
berkonsultasi mengenai kesehatannya.

H. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
Tn. S Ny. R An. D An. K An. F
Fisik
Tanda-tanda Vital
Keadaan
Baik Baik Baik Baik Baik
Umum
Compos Compos Compos Compos Compos
Kesadaran
mentis mentis mentis mentis Mentis
Bentuk dan TB : 165 cm TB : 155 cm TB :100 cm TB : 94 cm TB:
ukuran tubuh BB : 66,4 Kg BB : 52 Kg BB :14 Kg BB : 11 Kg BB : 6,1 Kg
Tekanan
110/80 mmHg 120/80 mmHg - - -
Darah
Nadi 88 x/i 82x/i 90x/i 95x/i 120x/i
Pernapasan 20x/i 18x/i 25 x/i 24x/i 30x/i
Pemeriksaan Head to Toe
Rambut
rambut
Rambut pendek, Rambut Rambut
pendek,
pendek rambut pendek pendek
berwarna
berwarna berwarna berwarna berwarna
Rambut hitam, kulit
hitam, hitam, hitam, hitam,
kepala bersih,
distribusi distribusi distribusi distribusi
rambut tampak
menyebar rata rambut menyebar rata menyebar rata
tidak rontok
menyebar rata
Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva
tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis,
Mata
sklera tidak sklera tidak sklera tidak sklera tidak sklera tidak
ikterik ikterik ikterik, ikterik ikterik
Daun telinga Daun telinga Daun telinga Daun telinga Daun telinga
simetris kiri simetris kiri simetris kiri simetris kiri simetris kiri
dan kanan, dan kanan, dan kanan, dan kanan, dan kanan,
Telinga
klien tidak ada klien tidak ada klien tidak ada klien tidak ada klien tidak ada
gangguan gangguan gangguan gangguan gangguan
pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran
Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk
simetris, simetris, simetris, simetris, simetris,
Hidung
sumbatan jalan sumbatan jalan sumbatan jalan sumbatan jalan sumbatan jalan
nafas (-) nafas (-) nafas (-) nafas (-) nafas (-)
Bibir simetris, Bibir simetris, Bibir simetris, Bibir simetris,
Bibir simetris,
bibir terlihat tidak nampak tidak nampak tidak nampak
Mulut tidak nampak
hitam, tidak pucat, mukosa pucat, mukosa pucat, mukosa
pucat
nampak pucat bibir lembab bibir lembab bibir lembab
Pembesaran Pembesaran Pembesaran Pembesaran Pembesaran
Leher
KGB (-) KGB (-) KGB (-) KGB (-) KGB (-)
Tidak ada otot Tidak ada otot Tidak ada otot Tidak ada otot Tidak ada otot
bantu bantu bantu bantu bantu
pernafasan, pernafasan, pernafasan, pernafasan, pernafasan,
Dada
pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan
(pernafasan)
paru simetris, paru simetris, paru simetris, paru simetris, paru simetris,
bunyi nafas bunyi nafas bunyi nafas bunyi nafas bunyi nafas
vesikuler. vesikuler. vesikuler. vesikuler. vesikuler.
Dada
BJ I-II : BJ I-II : BJ I-II : BJ I-II : BJ I-II :
(kardiovaskul
Normal Normal Normal Normal Normal
er)
BU : Normal BU : Normal BU : Normal BU : Normal BU : Normal
tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri
Abdomen
tekan dan nyeri tekan dan nyeri tekan dan nyeri tekan dan nyeri tekan dan nyeri
tusuk. tusuk. tusuk. tusuk. tusuk.
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada edema, ada edema, ada edema, ada
edema, tidak edema, tidak luka di luka di luka di
Ekstermitas
ada luka, tidak ada luka, tidak ekstremitas ekstremitas ekstremitas
sianosis sianosis bawah (kaki), bawah (kaki), bawah (kaki),
tidak sianosis tidak sianosis tidak sianosis
II. ANALISA DATA
A. ANALISA DATA
NO ANALISA DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
1. Data Subjektif Ketidakmampuan keluarga Kurang pengetahuan tentang
- Tn. S mengatakan bahwa kadang mengalami nyeri mengenal masalah keluarga penyakit asam urat pada Tn. S
pada persendian khususnya pada tangan dan jari-jari dengan asam urat pada keluarga Tn. S
tangannya
- Tn. S mengatakan bahwa untuk mengatasi nyerinya
ia melakukan pijatan pada tangannya dan melakukan
pergerakan ringan
- Tn. S mengatakan belum mengatahui pantangan
makanan pada penderita asam urat
- Tn. S mengatakan bahwa ia belum pernah
melakukan pengecekan asam urat
- Tn. S belum pernah mendapatkan pengobatan khusus
dari fasilitas kesehatan untuk mengatasi asam urat
yang dialami
Data Objektif
- TD: 110/70 mmHg
- Nadi: 80 x/menit
- Asam Urat : 7,9 gr/Dl
2. Data Subjektif : Ketidakmampuan keluarga Gangguan rasa nyaman nyeri
- Tn. S mengatakan kadang-kadang merasa nyeri merawat anggota keluarga pada Tn. S keluarga Tn. S
pada ulu hati dengan gastritis
- Tn. S mengatakan sering merasa kembung dan
mudah kenyang.
- Tn. S mengatakan jika terlambat makan makan
akan terasa mual.
- Tn. S mengatakan jika makan terlalu banyak
perut terasa sakit
Data Objektif :
- Tanda-tanda vital Tn. S
TD: 110/80 mmHg
Nadi:88 x/menit
RR: 20 x/menit
3. Data Subjektif Ketidakmampuan keluarga Kurang pengetahuan tentang
- Tn. S merokok aktif 1 bungkus sehari semalam mengenal masalah keluarga bahaya merokok pada Tn. S
- Tn. S mengatakan sejak masih muda sudah dengan bahaya merokok keluarga Tn. S
merokok
Data Objektif
- TD: 110/80 mmHg
- Nadi: 88 x/menit
- RR: 20 x/menit

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Kurang pengetahuan tentang penyakit asam urat pada Tn. S pada keluarga Tn. S
2. Resiko gangguan rasa nyaman nyeri pada Tn. S keluarga Tn. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga dengan gastritis
3. Kurang pengetahuan tentang bahaya merokok pada Tn. S keluarga Tn. S

IV. SKORING
1. Kurang pengetahuan tentang penyakit asam urat pada Tn. S pada keluarga Tn. S
NO KRITERIA PERHITUNGAN SKORING PEMBENARAN
1 Sifat masalah : 3/3 x 1 1 Masalah sedang terjadi dan berkadar asam urat Tn. S 8,4 mg/dL
Ancaman
kesehatan (3)
2 Kemungkinan Pengetahuan keluarga tentang asam urat masih minim yaitu pengertian,
masalah untuk dan tanda gejala, teapi belum mengetahui tentang penyebab dan akibat
diubah : jika tidak diobati, perawaan penyakit asam urat dirumah. Keluarga
sebagian (1) mengatakan tidak memiliki strategi khusus untuk memodifikasi
lingkungan terkait dengan penyakit asam urat dan belum
1/2 x 2 1
memanfaatkan fasilitas kesehatan seperti praktik bidan, praktik dokter
dan puskesmas. Tapi ada ners muda yang dapat memberikan informasi,
status ekonomi keluarga baik dan ada fasilitas pelayanan kesehatan
yang terjangkau oleh keluarga, serta dapat dimanfaatkan oleh keluarga.

3 Potensial Masalah sudah terjadi, namun keluarga hanya mencoba untuk


masalah untuk mengatasi asam urat dengan di urut.
dicegah :
3/3 x 1 1
tinggi (1)

4 Menonjolnya Keluarga mengetahui masalah yang dihadapi dan beranggapan bahwa


masalah : 2/2 x 1 1 masalah ini tidak perlu ditangani segera karena nyeri akibat penyakit
masalah berat, asam urat saat ini sudah mulai berkurang
harus segera
ditangani
Total skor 4

2. Kurang pengetahuan tentang ketidakseimbangan nutrisi pada An. N keluarga Tn. S


NO KRITERIA PERHITUNGAN SKORING PEMBENARAN
1 Sifat masalah : 3/3 x 1 1 Masalah sudah terjadi, Ny. T mengetahui penyebab An. A
Aktual (3) memiliki berat badan dibawah normal dengan seusianya
sehingga memiliki status gizi dalam kategori kurus tingkat
berat karena berat badan dan tinggi badan tidak seseuai
dengan IMT normal.
2 Kemungkinan masalah 1/2 x 2 1 Masalah terjadi ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
untuk diubah : hanya kebutuhan tubuh pada An. A. Ny. T sudah menyadari bahwa
An. A mengalami berat badan yang tidak normal namun
sebagian (2)
mereka belum dapat menerapkan perawatannya untuk
mencapai kesehatan yang optimal.
3 Potensial masalah untuk 1/3 x 1 1/3 Ny. T mengatakan selama ini sudah pernah mendapatkan
dicegah : pendidikan kesehatan tentang nutrisi pada anak. Namun Ny.
T belum pernah mendapatkan informasi untuk mencegah dan
rendah (1)
pengobatan tradisional untuk meningkatkan nafsu makan
pada anak.

4 Menonjolnya masalah : 2/2 x 1 1 Ny. T mengatakan gizi merupakan masalah yang harus
Ada masalah, perlu ditangani segera dengan penatalaksanaan yang tepat untuk
meningkatkan berat badan normal pada anak sesuai dengan
ditangani (2) umurnya.
Total skor 3 1/3

3. Kurang pengetahuan tentang bahaya merokok pada Tn. S keluarga Tn. S


NO KRITERIA PERHITUNGAN SKORING PEMBENARAN
1 Sifat masalah : Masalah sedang terjadi dan beresiko muncul masalah baru
Ancaman 2/3 x 1 2/3
kesehatan (2)
2 Kemungkinan Pengetahuan keluarga tentang bahaya rokok masih minim yaitu
masalah untuk keluarga hanya tahu tentang pengertian, tetapi tidak mengetahui
diubah : hanya penyebab dan akibat lanjut jika tidak ditangani. Belum mampu
sebagian (1) melakukan tindakan perawatan yang benar dirumah. Tapi ada ners
1/2 x 2 1
muda yang dapat memberikan informasi, status ekonomi keluarga baik
dan ada fasilitas pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh keluarga,
serta dapat dimanfaatkan oleh keluarga.

3 Potensial Saat ini Tn. S merokok setiap hari dan belum mengetahui akibat lanjut
masalah untuk dari bahaya merokok. Tn. S dan keluarga ingin sekali mendapatkan
3/3 x 1 1
dicegah : pendidikan tentang bahaya merokok untuk mengurangi frekuensi
tinggi (3) merokok pada Tn. S
4 Menonjolnya 1/2 x 1 Keluarga mengetahui masalah yang dihadapi dan beranggapan bahwa
masalah : ada 1/2 masalah ini harus segera ditangani
masalah, tetapi
tidak perlu di
tangani (2)
Total skor 3 1/6

Berdasarkan hasil perhitungan skoring, maka diagnosa keperawatan yang muncul pada keluarga Tn. N berdasarkan urutan prioritas adalah:
1. Kurang pengetahuan tentang penyakit asam urat pada Tn. S pada keluarga Tn. S
2. Kurang pengetahuan tentang ketidakseimbangan nutrisi pada An. N keluarga Tn. S
3. Kurang pengetahuan tentang bahaya merokok pada Tn. S keluarga Tn. S

Anda mungkin juga menyukai