Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

“SPATULA UNGU”
SNACK PATIN UBI JALAR UNGU SEBAGAI CAMILAN
KAYA ANTIOKSIDAN

BIDANG KEGIATAN
PKM-KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan Oleh:

Diswanto Putra 1506110600 2015


Fauzan Alamsyah Nasution 1506116073 2015
Rezki Adi Nugroho 1506114628 2015
Adetia Dermawan 1606123368 2016

UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2017

i
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... iv

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Luaran Kegiatan ....................................................................................... 2
1.3 Manfaat Kegiatan ..................................................................................... 2

BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA


2.1 Kondisi Umum Lingkungan ..................................................................... 3
2.2 Potensi Sumber Daya ............................................................................... 3
2.3 Peluang Pasar ........................................................................................... 4
2.4 Analisis Ekonomi Usaha .......................................................................... 6
2.5 Kelayakan Usaha ..................................................................................... 6

BAB 3. METODE PELAKSANAAN


3.1 Teknik Pekerjaan ..................................................................................... 7
3.2 Tahapan Pekerjaan ................................................................................... 7
3.3 Pencapaian Tujuan Program ..................................................................... 8

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya ....................................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan ....................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 10

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing yang sudah
ditandatangani ........................................................................... 11
Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan ................................................... 16
Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas ........ 18
Lampiran 4 Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ............................................. 19

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kandungan gizi patin per 100 gram .................................................. 3


Tabel 2. Kandungan gizi ubi jalar ungu per 100 gram .................................... 4
Tabel 3. Analisa faktor SWOT ....................................................................... 4
Tabel 4. Perkiraan laba rugi selama 4 bulan ................................................... 6
Tabel 5. Anggaran biaya ................................................................................ 9
Tabel 6. Jadwal kegiatan ................................................................................ 9

iv
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ikan patin (Pangasius sp.) merupakan salah satu ikan air tawar potensial yang
dibudidayakan di Indonesia. Komoditas perikanan budidaya memiliki peluang
yang sangat besar dikembangkan dalam rangka pemenuhan gizi masyarakat. Salah
satu jenis ikan air tawar yang sudah berhasil dibudidayakan adalah ikan patin.
Ikan patin mengandung protein yang tinggi dan kolesterol serta kalori yang
rendah. Kandungan protein pada ikan patin dalam 100 gram yaitu sebanyak 17 g,
dan kalori 132kkal (Mahmud, 2009). Protein juga dapat digunakan sebagai
sumber energi serta merupakan bagian terbesar dari daging ikan. Ikan patin
memiliki keistimewaan antara lain rasanya khas, gurih, rendah kalori, struktur
dagingnya kenyal dan lunak serta mudah diperoleh.
Pemanfaatan ikan patin sebagai konsumsi biasanya diolah dengan berbagai
cara, salah satunya melalui proses penggorengan. Pemanfaatan ikan patin juga
bisa diolah menjadi snack patin kaya protein. Snack merupakan makanan yang
disenangi anak-anak yang menyediakan energi tambahan. Snack sehat akan
menunjang dan melengkapi kebutuhan kalori serta nutrisi perhari untuk aktivitas
dan membantu menjaga energi sampai waktu makan utama tiba (Dzulvina, 2015).
Snack patin yang sudah ada memiliki rasa mirip seperti stick bawang yang biasa
dibuat oleh masyarakat. Dengan penambahan ubi ungu, diharapkan mampu
menambah cita rasa dari snack patin sekaligus memperkaya kandungan gizi dari
snack patin. Snack yang sehat tidak hanya memiliki kandungan karbohidrat yang
tinggi, tetapi juga harus memiliki kandungan protein yang tinggi serta senyawa
lain yang bermanfaat seperti antioksidan.
Antioksidan dapat diperoleh dari berbagai komoditi hasil pertanian, salah
satunya ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L. Poir). Ubi jalar ungu memiliki warna
ungu yang cukup pekat pada daging umbinya. Warna ungu tersebut disebabkan
adanya pigmen ungu antosianin yang menyebar dari bagian kulit sampai dengan
daging umbinya. Antosianin pada ubi jalar ungu mempunyai aktivitas sebagai
antioksidan dan penangkal radikal bebas. Seiring dengan meningkatnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya hidup sehat, maka tuntutan konsumen terhadap
bahan pangan juga kian bergeser. Bahan pangan yang kini mulai banyak diminati
konsumen bukan hanya yang mempunyai penampakan dan citarasa yang menarik,
tetapi juga harus memiliki fungsi fisiologis tertentu bagi tubuh. Keberadaan
senyawa antosianin pada ubi jalar ungu inilah yang menjadikannya berpotensi
untuk dijadikan sebagai bahan dalam pembuatan snack sehat dan enak (Husna,
2013)
Melihat dari pemaparan di atas, maka pengolahan ikan patin menjadi snack
merupakan salah satu upaya diversifikasi akan memberi nilai lebih yaitu snack
yang sehat dengan penambahan ubi jalar yang mengandung antioksidan. Dalam
pembuatan snack patin ubi jalar ungu yang dinilai suatu variasi pangan ini adalah
2

agar dapat diterima masyarakat serta memberi inovasi dalam bentuk penyajian
yang berbeda dari snack-snack yang sudah ada di pasaran. Diharapkan dari
inovasi ini, snack patin ubi jalar ungu dapat diterima oleh masyarakat luas sebagai
makanan sehat dengan rasa dan penampilan yang baru.
Tujuan dari usaha Spatula Ungu ini adalah untuk memperkenalkan serta
menjual “snack patin ubi jalar ungu” yang merupakan snack ringan kreatif dan
inovatif yang sehat di kalangan masyarakat yang ada di kampus Universitas Riau,
dan masyarakat pengunjung untuk dijadikan oleh-oleh khas Riau.

1.2 Luaran Kegiatan


Luaran yang diharapkan dari program kewirausahaan ini adalah terwujudnya
suatu produk spatula ungu sebagai bentuk produk makanan sehat yang berbahan
baku ikan patin dan memiliki manfaat secara ekonomi serta kelayakan bagi kami
sebagai pengusul dan masyarakat kampus Universitas Riau pada khususnya.

1.3 Manfaat Kegiatan


Setelah produk Spatula Ungu dapat di pasarkan di masyarakat diharapkan ada
beberapa manfaat yang dapat dirasakan antara lain:
a. Aspek Kesehatan
Spatula Ungu diharapkan dapat memberikan alternatif makanan ringan
berbahan baku ikan yang memiliki kandungan gizi lebih bagi masyarakat. Dengan
demikian masyarakat dapat mendapatkan satu lagi pilihan makanan ringan yang
sehat dan berkualitas.
b. Pemerintah
Membantu memberikan masukan yang positif dalam rangka pengembangan
pariwisata sebagai salah satu potensi daerah dimana dapat dijadikan produk khas
dari Riau.
c. Mahasiswa
Menumbuhkan dan mengembangkan jiwa kewirausahaan, kreativitas dan
kemandirian, sehingga dengan adaya program ini akan menjadi suatu
pembelajaran dan pengalaman yang sangat berguna dan berharga untuk memasuki
dunia kerja setelah menyelesaikan studi di Perguruan Tinggi serta dapat
menambah finansial Mahasiswa sebab tidak semua mahasiswa berasal dari
keluarga yang mampu.
3

BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Kondisi Umum Lingkungan

Menurut masyarakat Riau, dulunya ikan patin hanya bisa dijumpai di


daerah aliran sungai Indragiri, sungai Siak, sungai Kampar dan sungai Rokan.
Maka dari itu sejak dahulu ikan patin sudah banyak diperoleh di daerah Riau. Ikan
patin sering diolah menjadi beraneka macam lauk pauk, seperti gulai patin, patin
bakar, patin sambal merah, pepes patin dan lain sebagainya. Kebiasaan inipun
terus berlanjut hingga sekarang. Masyarakat Riau umumnya belum mengetahui
bahwa ikan patin juga bisa diolah menjadi makanan ringan seperti snack.

Snack berbahan baku patin yang belum terdapat di pasaran menjadi dasar
alasan kami memproduksi spatula ungu. Oleh karena itu pembuatan spatula ungu
ini diharapkan bisa memperluas pasar kami serta menjadikan snack patin ubi jalar
ungu sebagai salah satu produk olahan patin khas Riau yang memiliki nilai
tambah secara kesehatan. Bahan baku yang tersedia banyak di pasaran sehingga
proses pembuatan produk snack patin tidak akan mengalami hambatan dalam
proses pengadaan bahan baku serta pengolahannya. Keunggulan yang lain yaitu
adanya toko oleh-oleh untuk pemasaran produk snack patin ubi jalar ungu
(Spatula Ungu) ini.

2.2 Potensi Sumber Daya

Spatula ungu merupakan snack berbahan baku patin dengan penambahan


tepung tapioka dan tepung kanji serta ubi jalar ungu. Mengkonsumsi snack patin
dengan penambahan ubi jalar ungu memiliki manfaat yaitu sebagai antioksidan
dan penangkal radikal bebas, sehingga berperan untuk mencegah terjadinya
penuaan, kanker, dan penyakit degeneratif. Komponen-komponen yang
terkandung dalam spatula ungu adalah :

Tabel 1. Kandungan gizi patin per 100 gram


Komponen Gizi Kandungan per 100 gram
Energi 132 kkal
Lemak 6,6 g
Protein 17 g
Air 74,4 g
Kalsium 31 mg
Fosfor 173 mg
Besi 1,6 mg
Kalium 346 mg
Sumber : Mahmud, dkk (2009)
4

Tabel 2. Kandungan gizi ubi jalar ungu per 100 gram


Komponen Gizi Kandungan per 100 gram
Pati (%) 22,64
Gula reduksi (%) 0,30
Lemak (%) 0,94
Protein (%) 0,77
Air (%) 70,46
Abu (%) 0,84
Serat (%) 3,00
Vitamin C (mg) 21,43
Antosianin (mg) 110,51
Sumber : Ginting (2011)

Melihat dari kandungan gizi yang terkandung dalam ikan patin dan ubi
jalar ungu ini. Maka pengolahan ikan patin dan ubi jalar ungu menjadi snack patin
ubi jalar ungu sehingga kita bisa mendapatkan manfaat dari ikan patin dan ubi
jalar ungu serta merasakan penampilan dan rasa yang berbeda dari snack yang
sudah ada di pasaran.

Tabel 3. Analisa Faktor SWOT Usaha Snack Patin Ubi Jalar Ungu
Faktor SWOT Usaha Snack Patin Ubi Jalar Ungu
 Mengandung senyawa antioksidan
 Mengandung protein yang tinggi
Kekuatan (Strenght)
 Masa simpan yang lama
 Kemudahan memperoleh bahan baku
 Kurangnya pengenalan masyarat tentang produk
Kelemahan  Kemungkinan kurangnya rasa ikan patin pada
(Waekness) produk
 Kurangnya pengetahuan dalam berbisnis
 Biaya produksi terjangkau
 Peluang pasar di universitas riau, biasanya
Peluang (Opportunity)
belum ada jajanan murah dan sehat
 Kesempatan menguasai pasar
 Standarisasi mutu
Ancaman (Threat)  Kemungkinan pesaing skala besar
 Perubahan selera masyarakat

2.3 Peluang Pasar

Produk snack dewasa ini sering menjadi incaran karena tingkat


penerimaan masyarakat akan produk snack sangat tinggi. Dengan inovasi
menambahkan patin dengan kandungan protein tinggi serta ubi jalar ungu dengan
5

senyawa antosianin yang baik untuk kesehatan. Di Riau, sudah sangat banyak
snack-snack yang tersedia namun snack patin inilah yang masih kurang
masyarakat mengetahuinya. Sehingga peluang penjualan produk ini di pasaran
masih terbuka lebar.

2.3.1 Kapasitas Produk

Kapasitas produk Spatula Ungu akan diperkirakan dari 125 pengunjung,


ditargetkan ada 60% sebagai pembeli. Jika konsumen snack patin 60% dari 125
pengunjung maka diperkirakan 75 orang pembeli. Jika rata-rata 1 bungkus snack
patin 200gram/bungkus, maka produk 200gram × 75 orang pembeli adalah 15
kilogram.

2.3.2 Target Konsumen

Target penjualan Spatula Ungu (Snack Patin Ubi Jalar Ungu) ini di
Universitas Riau dan toko oleh-oleh makanan khas Riau diperkirakan dengan
adanya kantin yang berada di Universitas Riau tersebut dengan jumlah 8 kantin
yang berbeda. Fakultas Pertanian memiliki 2 kantin, Fakultas Perikanan 2 kantin,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 1 kantin, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pengetahuan 2 kantin, Fakultas Teknik 1 kantin serta toko oleh-oleh makanan
khas Riau di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru. Tersebarnya beberapa kantin di
Universitas Riau dan toko oleh-oleh makanan khas Riau dapat menjadi target
konsumen penjualan Spatula Ungu (Snack Patin Ubi Jalar Ungu), jika di setiap
masing-masing kantin hanya menjual snack yang konvensional, yaitu kerupuk,
gorengan, roti dan lainnya. Masing-masing kantin tidak ada yang menjual snack
patin, maka Snack Pujangga akan menjadi peluang usaha inovatif baru untuk
bidang kewirausahaan. Apalagi snack patin ini, memiliki kandungan protein yang
tinggi.

2.3.3. Strategi Promosi

Strategi pemasaran ialah meletakkan standing banner dengan design yang


menarik perhatian pengunjung serta memberikan info khasiat alami yang dimiliki
snack patin ubi jalar ungu. Selain itu, promosi juga akan dilakukan melalui media
sosial seperti Instagram, Line, dan Whatsapp.

2.3.4. Rencana Tempat Usaha

Lokasi atau tempat usaha sering kali menjadi faktor yang mendorong
keberhasilan suatu usaha, dimana pemasaran produk harus sesuai dengan target
yang dipasarkan. Spatula Ungu (Snack Patin Ubi Jalar Ungu) dibuat dengan target
kalangan menengah seperti mahasiswa maupun siswa dan masyarakat yang ingin
membeli oleh-oleh khas Riau untuk keluarga di rumah. Untuk itu usaha ini akan
dikembangkan atau diperdagangkan di Universitas Riau dengan target mahasiswa
6

dan di toko oleh-oleh makanan khas Riau yang berada di jalan Jenderal Sudirman,
Pekanbaru.

2.4 Analisis Ekonomi Usaha

Terdapat berbagai cara yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah


suatu usaha layak atau tidak didirikan. Metode yang paling sering digunakan
untuk menganalisis kelayakan suatu usaha adalah dengan cara menghitung
perkiraan laba rugi dan R/C ratio. Perkiraan laba rugi dihitung berdasarkan
pendapatan perbulan di kurangi dengan biaya tetap dan biaya variabel per bulan.
Sedangkan B/C Ratio, merupakan perbandingan antara seluruh pendapatan /
pemasukan dengan biaya produksi. Usaha dikatakan layak apabila B/C Ratio lebih
dari 1,00 (>1,00).

a) Perkiraan Keuntungan

Dalam sehari perkiraan penjualan adalah 10 bungkus snack patin ubi jalar
ungu. Harga 1 bungkus Rp. 5.000,-. Berarti pendapatan perharinya adalah Rp.
50.000,-. Dalam 1 bulan diperkirakan pendapatan kotor adalah 21 hari × Rp.
50.000 = Rp. 1.050.000,-. Biaya modal awal dan bahan baku sebesar Rp.
684.750,-. Sehingga akan didapatkan keuntungan seperti pada kolom berikut ini.

b) R/C Ratio

Seluruh pemasukan/pendapatan per bulan (R) adalah Rp. 1.050.000,- dan


biaya produksi per bulan (C) Rp. 684.750,- sehingga diperoleh R/C Ratio = Rp.
1.050.000,- : Rp. 684.750,- = 1,53. Jadi dengan R/C Ratio 1.53 (di atas 1) maka
usaha ini dinyatakan layak untuk didirikan.

Tabel 4. Perkiraan laba rugi selama 4 bulan

Komponen Rupiah
A. Penerimaan 4.200.000,-
B. Biaya
1. Biaya Bahan Habis Pakai 2.739.000,-
2. Biaya Penyusutan Alat Produksi 172.668,-
C. Keuntungan 1.288.332,-
*Dihitung berdasarkan perkiraan pendapatan dan pengeluaran/bulan.

2.5 Kelayakan Usaha

Salah satu cara untuk mengetahui kelayakan sebuah usaha adalah dengan
cara menghitung R/C ratio. Suatu usaha dikatakan layak untuk dijalankan apabila
memiliki R/C ratio > 1. Berdasarkan perhitungan yang telah dipaparkan di atas,
usaha produksi Spatula Ungu diperoleh R/C ratio sebesar 1.53 sehingga dapat
dikatakan layak utnuk dijalankan.
7

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan program PKM-K ini meliputi konsultasi dengan dosen


pembimbing, persiapan bahan dan peralatan, produksi snack patin ubi jalar ungu,
pengujian mutu produk, tahap pemasaran produk, evaluasi kegiatan bisnis,
pembuatan draft laporan konsumen dan laporan akhir.

3.1 Teknik Pekerjaan

Tahapan produksi ini meliputi tahapan pembuatan adonan snack patin


dengan penyatuan ubi jalar ungu, pencetakan dan penggorengan.

Diagram cara kerja pembuatan snack patin ubi jalar ungu Gambar 1.

Gambar 1. Kerangka Pembuatan

Tahapan produksi selanjutnya yaitu pemasaran. Pada tahapan ini merupakan


kegiatan yang meliputi promosi, penjualan serta bagaimana mengelola usaha tetap
berjalan guna menjaga keberlangsungan usaha ini baik melalui kegiatan promosi
maupun kegiatan penjualan itu sendiri.

3.2 Tahapan Pekerjaan

Tahapan akhir yang dilakukan adalah kegiatan pelaporan yang berada pada
tahap pasca produksi. Tahap pelaporan berisikan laporan data kegiatan mulai dari
tahap pasca produksi dan tahap produksi dengan durasi waktu tertentu. Tahap
8

pelaporan ditujukan untuk mengetahui rangkaian kegiatan usaha dan keuntungan


yang didapat, sehingga diperoleh data yang akurat sebagai bahan evaluasi.

3.3 Pencapaian Tujuan Program

Perencanaan manajemen yang digunakan adalah general partnership yaitu


semua anggota ikut secara aktif mengoperasikan bisnis ini serta bersama-sama
bertanggung jawab, termasuk tanggung jawab yang tak terbatas terhadap hutang-
hutang bisnis. Namun dalam pelaksanaan teknisnya ada pembagian tugas masing-
masing sesuai kemampuan dan kesepakatan bersama. Selain itu akan diadakannya
kerjasama dengan beberapa pedagang snack oleh-oleh khas Riau untuk membantu
memasarkan produk Snack Patin Ubi Jalar Ungu ini sehingga dapat dengan cepat
dikenal dan diminati oleh masyarakat.
9

BAB IV. BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 5. Rincian Biaya Kegiatan Usaha

No Jenis Pengeluaran Biaya


1. Peralatan Penunjang Rp. 2.075.000,-
2. Bahan Habis Pakai Rp. 2.739.000,-
3. Perjalanan Rp. 1.300.000,-
4. Lain-lain Rp. 3.150.000,-
Jumlah Rp. 9.264.000,-

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 6. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan

Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4


Kegiatan Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke-
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Konsultasi Dengan
Dosen Pembimbing

Persiapan Bahan dan


Peralatan
Produksi Snack Patin
Ubi Jalar Ungu
Pengujian Mutu
Produk
Tahap Pemasaran
Produk
Evaluasi Kegiatan
Bisnis
Pembuatan Draft
Laporan Konsumen
Laporan Akhir
10

DAFTAR PUSTAKA

Ginting, E., J.S. Utomo, R. Yulifianti dan M. Yusuf. 2011. Potensi Ubijalar Ungu
Sebagai Pangan Fungsional. Iptek Tanaman Pangan. 6(1): 116-120.

Mahmud, M.K., Hermana, N.A. Zulfianto, R.R. Apriyanto, I. Ngadiarti, B.


Hartati, Bernadus dan Tinexcelly. 2009. Tabel Komposisi Pangan
Indonesia (TKPI). Kompas Gramedia. Jakarta

Utami, D., T.D. Widyaningih. 2015. Pengembangan Snack Ekstrudat Berbasis


Ubi Jalar Oranye Tersubstitusi Tempe Kacang Tunggak Sebagai Sumber
Protein. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 3(2): 620-630.

Husna, N. E., M. Novita, S. Rohaya. 2013. Kandungan Antosianin dan Aktivitas


Antioksidan Ubi Jalar Ungu Segar dan Produk Olahannya. Agritech. 33(3).
11
12
13
14
15
16

Lampiran 2.

a. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1) Peralatan Penunjang

Material Justifikasi Volume Harga Satuan Jumlah Biaya


Pemakaian
Blender 1 unit Rp. 350.000 Rp. 350.000
Mesin Cetak 1 unit Rp. 500.000 Rp. 500.000
Timbangan 1 unit Rp. 135.000 Rp. 135.000
Tabung Gas 3 kg 2 tabung Rp. 160.000 Rp. 320.000
Pisau 4 unit Rp. 25.000 Rp. 100.000
Kuali Besi 2 unit Rp. 125.000 Rp. 250.000
Tupperware 2 unit Rp. 90.000 Rp. 180.000
Sendok Goreng 2 unit Rp. 25.000 Rp. 50.000
Penyaring 2 unit Rp. 20.000 Rp. 40.000
Mangkok Besi 2 unit Rp. 35.000 Rp. 70.000
Spanduk 2 unit Rp. 40.000 Rp. 80.000
SUB TOTAL Rp. 2.075.000

2) Bahan Habis Pakai


Material Justifikasi Volume Harga Satuan Jumlah Biaya
Pemakaian
Ikan patin 20 kg Rp. 26.000 Rp. 520.000
Gula Pasir 5 kg Rp. 14.000 Rp. 70.000
Garam 5 kg Rp. 15.000 Rp. 75.000
Tepung Tapioka 60 kg Rp. 8.000 Rp. 480.000
Tepung Ketan 20 kg Rp. 35.000 Rp. 700.000
Ubi Jalar Ungu 20 kg Rp. 4.000 Rp. 80.000
Telur 15 papan Rp. 35.000 Rp. 525.000
Bawang Putih 200 siung Rp. 500 Rp. 100.000
Bawang Merah 300 siung Rp. 350 Rp. 105.000
Plastik PP Bening 7 kg Rp. 12.000 Rp. 84.000
SUB TOTAL Rp. 2.739.000

3) Perjalanan
Material Justifikasi Volume Harga Satuan Jumlah Biaya
Pemakaian (Rp)
Perjalanan Rp. 800.000
Persiapan
Praproduksi
17

Perjalanan Rp. 500.000


Pemasaran
Produk
SUB TOTAL Rp. 1.300.000

4) Biaya Lain-lain
Material Justifikasi Volume Harga Satuan Jumlah Biaya
Pemakaian
Dokumentasi Rp. 550.000
Laporan dan Rp. 300.000
Pengadaan
Seminar Rp. 1.700.000
Promosi Rp. 600.000
SUB TOTAL Rp. 3.150.000
Total (Keseluruhan) Rp. 9.264.000

Terbilang “Sembilan Juta Dua Ratus Enam Puluh Empat Ribu Rupiah”.

b. Justifikasi Anggaran Penyusutan

Jenis Alat Jumlah Total harga Usia Biaya


pakai penyusutan
(bulan) (Rp/Bln)
Blender 1 unit Rp. 350.000 24 14.583
Mesin Pencetak 1 unit Rp. 500.000 36 13.889
Timbangan 1 unit Rp. 135.000 60 2.250
Kuali Besi 2 unit Rp. 250.000 60 4.167
Pisau 4 unit Rp. 100.000 60 1.667
Tupperware 2 unit Rp. 180.000 60 3.000
Penyaring 2 unit Rp. 40.000 24 1.667
Mangkok Besi 2 unit Rp. 70.000 36 1.944
Biaya Penyusutan Rp. 43.167
18

Lampiran 3.
Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No Nama / NIM Program Studi Alokasi Waktu Uraian Tugas


(Jam/Minggu)
1. Diswanto Putra / Teknologi Stand/Senin, Jaga stand,
1506110600 Hasil Jumat 10.00- Produksi,
Pertanian 16.00 WIB mengkoordinasi
kegiatan,
Produksi/Sabtu memimpin rapat
09.00-17.00 WIB dan penanggung
jawab pelaksana
2. Fauzan Teknologi Stand/Selasa, Jaga stand,
Alamsyah Hasil Jumat 10.00- Produksi,
Nasution / Pertanian 16.00 WIB Preparasi
1506116073 Kegiatan,
Produksi/ Sabtu Sekretaris Tim,
09.00-17.00 WIB Penanggung
Jawab Keuangan,
Bertanggung
jawab langsung
kepada ketua tim.

3. Rezki Adi Agroteknologi Stand/Rabu, Jaga stand,


Nugroho Jumat 10.00- Produksi.
16.00 WIB Preparasi Bahan
Produksi
Produksi/ Sabtu
09.00-17.00 WIB
4. Adetia Teknologi Stand/Kamis, Memasarkan
Dermawan Hasil Jumat 10.00- Produk, jaga
Pertanian 16.00 WIB stand, produksi

Produksi/ Sabtu
09.00-17.00 WIB
19

Anda mungkin juga menyukai