Anda di halaman 1dari 3

Keefektifan Kepemimpinan Peremuan

Kepemimpinan adalah sebuah seni untuk mempengaruhi orang yang bisa dilakukan

oleh setiap individu baik laki-laki maupun perempuan. Dalam dunia islam, terdapat beberapa

hadits tentang kepemimpinan yang salah satu diantaranya adalah: Dari Ibn Umar ra. Dari

Nabi saw, beliau bersabda : “ Kalian adalah pemimpin dan kalian akan dimintai

pertanggungjawaban atas kepemimpinan kalian. Seorang penguasa adalah pemimpin,

seorang suami adalah seorang pemimpin seluruh keluarganya, demikian pula seorang isteri

adalah pemimpin atas rumah suami dan anaknya.Kalian adalah pemimpin yang akan

dimintai pertanggungtawaban atas kepemimpinan kalian”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari hadits di atas kita dapat menggaris bawahi beberapa kalimat yakni ”…Seorang

isteri adalah pemimpin atas rumah suami dan anaknya.” Dari hadits ini, kita sama-sama

dapat mengetahui bahwa perempuan pun dapat menjadi seorang pemimpin. Tidak ada

diskriminasi gender tentang kepemimpinan yang mengharuskan setiap pemimpin harus laki-

laki. Islam pun mempunyai aturan kesetaraan gender yang dikenal dengan ‘gender dalam

perspektif islam’, di sana dikupas satu per satu kedudukan perempuan dan hak-haknya dalam

kehidupan individu, berkeluarga dan sosial kemasyarakatan.

Namun, memang ada beberapa hal yang menjadi batasan. Seperti dalam hadits di atas

itu disebutkan bahwa seorang suami adalah pemimpin bagi keluarganya. Hal itu disebutkan

sebelum menyebutkan tentang kedudukan kepemimpinan seorang istri. Artinya, memang

seorang perempuan memiliki hak yang sama untuk memimpin, akan tetapi memimpin sesama

perempuan. Ketika dalam konteks kepemimpinan di suaru lembaga, organisasi, maupun

komunitas masih ada seorang laki-laki yang dianggap kompeten, maka laki-laki lah yang

harus menjadi pemimpin bagi sesame laki-laki maupun perempuan yang ada di dalamnya.

Hal ini jika dikaitkan dengan keefektifan seorang perempuan dalam proses

kepemimpinan sangatlah baik. Merujuk pada psikologis masing-masing dari perempuan dan
laki-laki yang berbeda, maka disimpulkanlah bahwa perempuan cenderung lebih perasa

dibandingkan laki-laki yang dominan berfikir menggunakan akal. Dimana dituntut pula

seorang pemimpin itu harus yang memiliki kerangka akal yang rasional dalam menganalisa

segala permasalahan yang ada. Maka memang efektif jika perempuan menjadi pemimpin

namun “setelah” kedudukan laki-laki dalam memimpin rumah tangga.

Kita bisa melihat fakta, pemimpin peremuan yang sukses dan menorehkan sejarah

besar bagi dunia keperempuanan di Indonesia hingga hari ini, ialah R.A Kartini. Beliau

adalah salah satu tokoh perempuan yang menggagas metode-metode kepemimpinan secara

rapih dan apik sehingga memunculkan pembaharuan dengan pengaruh sangat besar dan

positif bagi kesadaran banyak kaum perempuan saat itu. R.A Kartini dengan kelembutan

hatinya, ketegaran jiwanya, rendah hati sikapnya, sopan santun bahasanya, cemerlang setiap

ide gagasannya, jujur dalam setiap perkataan, amanah dan janjinya, dan masih banyak hal

lainnya. Itulah yang kemudian dapat kita jadikan sebuah indicator dalam menilai keefektifan

seorang perempuan dalam menjalani proses kepemimpinan.

Selain R.A Kartini, ada tokoh perempuan lain yang juga menjadi inspirasi bagi

perempuan-perempuan untuk berani melangkah dan melakukan pergerakan positif dengan

memimpin diri sendiri maupun orang lain dengan lebih berani dan percaya diri. Yakni ibunda

Siti Khadijah. Dalam sejarah tercatat bahwa sebelum bertemu dengan Rasulullah Saw. Dia

adalah seorang pembisnis atau entrepreneur yang sukses dalam pemimpin karyawannya

dalam usaha perdagangan ke berbagai pelosok negeri.

Maka keefektifan kepemimpinan dari seseorang itu bukan dilihat dari gendernya

namun dari beberapa indicator lain seperti sikap, perilaku dan perbuatan yang merefleksikan

bahwa dirinya adalah seorang pemimpin yang cakap. Diantara indicator tersebut adalah sikap

jujur, pekerja keras, rendah hati, amanah, sopan, mudah bersosialisasi, terbuka terhadap kritik

dan saran, berani melangkah ke depan, sabar dan masih banyak lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Mien, R, Odjoe 2004,’Keefektifan Kepemimpinan Perempuan Sebagai Kepala Sekolah’,

Jurnal Ilmu Pendidikan, vol. 11, no. 2, hh. 23-27.

Ruhiy, Faldzata 2014, Hadits Kepemimpinan, Lencana Facebook, diakses 1 Oktober 2019,

<http://faldzataruhiya.blogspot.com/2014/08/hadits.html (Disarikan dari berbagai sumber).

Anda mungkin juga menyukai