4.2 Pengaruh Suhu Terhadap Konstanta Laju Reaksi: Waktu (Menit)

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

4.

2 Pengaruh Suhu Terhadap Konstanta Laju Reaksi


Pada praktikum ini, digunakan variabel suhu pada hidrolisa tepung tapioka. Suhu
yang digunakan pada variabel 1 yaitu 65oC dan untuk variabel 2 menggunakan suhu
hidrolisa sebesar 80oC. Berikut adalah grafik hubungan antara waktu dengan ln (1/(1-
Xa)) :
1.2
y = 0,0396x
1 R² = 0,9531 Suhu 65 C
0.8
ln 1/1-Xa

0.6 y = 0,0303x Suhu 80 C


R² = 0,9628
0.4
Linear (Suhu 65
0.2 C)
Linear (Suhu 80
0
C)
0 10 20 30
Waktu (menit)

Dari gambar 4.2 dapat dilihat bahwa konstanta laju reaksi pada suhu 80oC lebih
tinggi daripada suhu 65oC pada setiap waktu. Konstanta laju reaksi dengan 65oC secara
berturut-turut dari menit ke-5 hingga menit ke-25 adalah 0,2971; 0,3877; 0,53; 0,722;
dan 0,7765. Sedangkan konstanta laju reaksi dengan suhu 80oC secara berturut-turut
dari menit ke-5 hingga menit ke-25 adalah 0,3857; 0,4956; 0,598; 0,787; dan 1,1239.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin lama waktu maka konstanta laju reaksi
pada kedua variabel semakin meningkat.
Penambahan asam dengan suhu hidrolisis semakin tinggi pada hidrolisis pati
terjadi peningkatan total gula yang dihasilkan, karena suhu berpengaruh terhadap
konstanta kecepatan reaksi, jika suhu tinggi konstanta kecepatan reaktan semakin cepat
(Kirk Othmer, 1983 dalam Dewi dkk., 2018). Kecepatan reaksi hidrolisis akan
meningkat hampir 2 kali untuk setiap kenaikan suhu 10°C (Grogins,1958 dalam Dewi
dkk., 2018). Dalam hal ini, hidrolisis pati dengan HCl dan suhu tinggi merusak ikatan
polisakarida yang di dalam bahan dan dipotong secara acak menjadi bagian yang lebih
kecil, sehingga jumlah polisakarida yang terhirolisis lebih banyak dan jumlah gula
reduksi serta total gula dalam hidrolisat semakin tinggi (Setiawan dkk., 2006 dalam
Dewi dkk., 2018). Hubungan antara suhu dengan harga k (konstanta kecepatan reaksi)
digambarkan melalui persamaan Arhenius:
k = ko e-E/RT
dimana:
k : Konstanta kecepatan reaksi (m3/mol.sec)
ko: Faktor tumbukan
E : Energi aktivasi (J mol-1)
R : Konstanta gas (8,314 J mol-1 K-1), dan
T : Suhu (K)
Berdasarkan persamaan di atas, maka semakin besar suhu hidrolisis, maka harga
konstanta kecepatan reaksi juga semakin besar (Levenspiel, 1972).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa fenomena praktikum telah sesuai dengan teori
yang ada, yaitu semakin besar suhu hidrolisis maka semakin besar konstanta kecepatan
laju reaksinya. Dalam hal ini, hidrolisis dengan suhu 80oC, memiliki konstanta
kecepatan reaksi yang lebih tinggi daripada suhu hidrolisis 65oC.

Anda mungkin juga menyukai