Anda di halaman 1dari 11

Pengertian Dioda

Dioda adalah komponen elektronika yang terdiri dari dua kutub dan berfungsi menyearahkan
arus. Komponen ini terdiri dari penggabungan dua semikonduktor yang masing-masing diberi
doping (penambahan material) yang berbeda, dan tambahan material konduktor untuk
mengalirkan listrik.
Secara sederhana, Dioda adalah komponen elektronika yang terdiri dari dua elektroda, yakni
anoda dan katoda. Kata “Dioda” adalah sebuah kata majemuk yang berarti “dua elektroda”
dimana “di” berarti dua dan “oda” yang berarti elektroda. Jadi dioda adalah dua lapisan
elektroda N (katoda) dan lapisan P (anoda), dimana N berarti negative dan P adalah positif.

Komponen Dioda

Gambar dioda, simbol, dan komponennya

Struktur utama dioda adalah dua buah kutub elektroda berbahan konduktor yang masing-
masing terhubung dengan semikonduktor silikon jenis p dan silikon jenis n. Anoda adalah
elektroda yang terhubung dengan silikon jenis p dimana elektron yang terkandung lebih
sedikit, dan katoda adalah elektroda yang terhubung dengan silikon jenis n dimana elektron
yang terkandung lebih banyak. Pertemuan antara silikon n dan silikon p akan membentuk
suatu perbatasan yang disebut P-N Junction.

Material semikonduktor yang digunakan umumnya berupa silikon atau germanium. Adapun
semikonduktor jenis p diciptakan dengan menambahkan material yang memiliki elektron
valensi kurang dari 4 (Contoh: Boron) dan semikonduktor jenis n diciptakan dengan
menambahkan material yang memiliki elektro valensi lebih dari 4 (Contoh: Fosfor).

Cara Kerja Dioda


Secara sederhana, cara kerja dioda dapat dijelaskan dalam tiga kondisi, yaitu kondisi tanpa
tegangan (unbiased), diberikan tegangan positif (forward biased), dan tegangan negatif
(reverse biased).

Kondisi tanpa tegangan


Pada kondisi tidak diberikan tegangan akan terbentuk suatu perbatasan medan listrik pada
daerah P-N junction. Hal ini terjadi diawali dengan proses difusi, yaitu bergeraknya muatan
elektro dari sisi n ke sisi p. Elektron-elektron tersebut akan menempati suatu tempat di sisi p
yang disebut dengan holes. Pergerakan elektron-elektron tersebut akan meninggalkan ion
positif di sisi n, dan holes yang terisi dengan elektron akan menimbulkan ion negatif di sisi p.
Ion-ion tidak bergerak ini akan membentuk medan listrik statis yang menjadi penghalang
pergerakan elektron pada dioda.

Kondisi tegangan positif (Forward-bias)


Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal positif sumber listrik dan
bagian katoda disambungkan dengan terminal negatif. Adanya tegangan eksternal akan
mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi tertarik ke masing-
masing kutub. Ion-ion negatif akan tertarik ke sisi anoda yang positif, dan ion-ion positif akan
tertarik ke sisi katoda yang negatif. Hilangnya penghalang-penghalang tersebut akan
memungkinkan pergerakan elektron di dalam dioda, sehingga arus listrik dapat mengalir
seperti pada rangkaian tertutup.

Kondisi tegangan negatif (Reverse-bias)


Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal negatif sumber listrik dan
bagian katoda disambungkan dengan terminal positif. Adanya tegangan eksternal akan
mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi tertarik ke masing-
masing kutub. Pemberian tegangan negatif akan membuat ion-ion negatif tertarik ke sisi
katoda (n-type) yang diberi tegangan positif, dan ion-ion positif tertarik ke sisi anoda (p-type)
yang diberi tegangan negatif. Pergerakan ion-ion tersebut searah dengan medan listrik statis
yang menghalangi pergerakan elektron, sehingga penghalang tersebut akan semakin tebal
oleh ion-ion. Akibatnya, listrik tidak dapat mengalir melalui dioda dan rangkaian diibaratkan
menjadi rangkaian terbuka.

1. Dioda Biasa

Dioda ini adalah yang paling sering kita jumpai diberbagi perangkat elektronik. Simbol dan
bentuk dioda dapat Anda lihat pada gambar di atas. Bentuk simbolnya menujukkan
karakteristik dioda itu sendiri. Gamabr segitiga pada simbol menunjukkan arah aliran arus
listrik dan garis lurus menujukkan bahwa arus listrik dari arah yang berlawanan tidak bisa
melewati dioda.

Dioda mempunyai dua terminal, yaitu terminal positif yang disebut anoda dan terminal
negatif yang disebut katoda. Pada komponen dioda terdapat sebuah garis yang dibuat agar
sesuai dengan simbol dioda dan membantu mengetahui posisi terminal anoda dan katoda.
Karena jika posisi kaki dioda terbalik maka piranti elektronik tidak bisa menyala.
a. Sebagai Saklar
Dioda dapat digunakan sebagi saklar, dengan cara mengatur bentuk tegangan luar yang
diberikan pada kedua terminal dioda. Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa
saat forward bias dioda akan mengalirkan arus listrik dan saat reverse bias dioda akan
memutus aliran listrik. Dimana cara kerja dioda ini mirip dengan fungsi saklar pada
umumnya.

Pada gambar diatas secara berurutan adalah (a) simbol dioda, (b) karakteristik dioda, (c)
karakteristik dioda ideal jika difungsikan sebagai saklar. Sebagaimana yang dapat dilihat
pada gambar (c) nilai iD (arus dioda) bernilai ≠ nol (ON) jika tegangan anoda lebih positif
daripada tegangan katoda. Sedangkan iD akan bernilai 0 (OFF) jika tegangan katoda lebih
negatif daripada tegangan tegangan katoda.

b. Sebagai Rectifier (Penyearah)

Selain sebagai switch atau saklar dioda juga memiliki fungsi utama sebagai penyearah arus
listrik. Seperti yang telah dijelaskan diatas, jika ada arus yang melewati kutub dengan arah
yang salah akan distop sehingga tidak bisa lewat. Karena karakteristik yang unik inilah
sehingga dioda dapat dipakai mengubah arus bolak balik (AC) menjadi arus satu arah (DC).
Untuk menyearahkan arus AC menjadi DC secara penuh satu gelaombang maka dibutuhkan 4
buah dioda jika menggunakan transformator non-CT (center tap). Bentuk rangkaian
elektronik penyearah satu gelombang penuh (full wave rectifier).

2. Dioda Bridge

Dioda bridge sebenarnya fungsinya tidak jauh berbeda dengan dioda lainnya. Hanya saja
dioda ini memiliki kelebihan dalam kemudahan pemakaiaanya. Jika kita ingin membuat
penyearah satu gelaombang penuh dibutuhkan 4 buah dioda, maka dengan dioda jauh lebih
mudah karena hanya dibutuhkan 1 buah dioda bridge saja.

Hal ini bisa dilakukan karena di dalam dioda bridge sudah berisi 4 buah dioda yang berguna
untuk mengubah arus bolak balik (AC) menjadi arus searah (DC). Cara kerjanya pun sama
seperti rangkaian full wave rectifier dengan 4 dioda. Hanya saja pemasangannya lebih mudah
karena sudah tertata rapi, sehingga tidak perlu mengatur susunan dioda satu-persatu.

Bentuk dioda bridge sangat bervariasi mulai dari berbentuk bulat, tipis seperti sisir, dan
berbentuk kotak seperti meja. Pada setiap dioda bridge terdapat 4 buah terminal yaitu 2
terminal sebagi input sumber listrik AC dan 2 terminal output DC dengan polaritas positif
dan negatif.
3. Dioda Zener

Dioda zener adalah salah satu jenis dioda yang dibuat dengan cara tertentu sebhingga bisa
bekerja pada rangkaian reverse bias. Karakteristik pada rangkaian bias balik berbeda dengan
dioda biasa, namun pada rangkaian bias maju karakteristik dan fungsinya sama seperti dioda
biasa.

Dioda zener mampu mengalirkan arus listrik yang arahnya berlawan dengan syarat tengangan
yang diberikan harus melampaui batas tegangan rusak (breakdown voltage) dioda. Pada
umumnya dioda zener dipasang secara terbalik sesuai prinsip reverse bias dan berfungsi
sebagai voltage regulator atau pengatur tegangan

Sebagai contoh, jika kita memasang dioda zener dengan tegangan 2,8 V pada rangkaian
dengan sumber tegangan sebesar 24 V maka ketika melewati dioda zener yang dipasang
secara bias balik tegangannya akan turun. Nilai tegangan akan terus sama seperti nilai
tegangan dioda.

4. Light Emitting Diode (LED)

Light emitting diode adalah dioda sambungan sambungan semikonduktor P-N yang jika
dipasang secara forward bias maka akan mengeluarkan cahaya tampak. Simbol dan bentuk
dioda bisa Anda lihat pada gambar di atas. Simbol LED bentuk hampir sama dengan
simboldioda normal, hanya saja terdapat 2 panah sebagai simbol bahwa LED mengemisikan
cahaya.
Jika LED dipasang secara reverse bias maka komponen tersebut tidak akan mengeluarkan
cahaya. Penggunaan LED secara reverse bias akan menyebabkan LED menjdi cepat rusak.
LED biasa digunakan sebagai indikator pada rangkaian elektronik.

5. Photo Diode (PD)

Photo diode merupakan dioda sambungan P-N yang jika dikenai cahaya maka tahanan
baliknya akan berubah menjadi lebih kecil sehingga arus listrik bisa melewatinya. Dalam
keadaan gelap atau tidak ada cahaya nilai tahanan baliknya sangat besar sehingga tidak
menghantarkan arus listrik.

Bentuk simbol PD hampir sama dengan bentuk simbol LED, hanya saja arah panahnya
terbalik. Hal tersebut menunjukkan sifat PD yang jika dikenai cahaya maka akan mampu
menghantarkan arus listrik. Dalam rangkaian elektronik dioda ini haruslah dipasang
secara reverse bias.

6. Dioda Varactor

Dioda varactor adalah dioda semikonduktor dengan sambungan P-N yang dirancang khusus
sehingga mempunyai sifat kapasitansi ketika dipasang pada rangkaian sesuai prinsip reverse
bias. Dioda varactor juga biasa disebt sebgai dioda variabel kapasitansi (variable capacitance
diode) atau varicap diode. Dioda jenis ini biasa digunakan pada rangkaian elektronik seperti
pada ponsel, radio, dan televisi.

Bentuk simbol dioda varactor berbentuk seperti gabungan antara simbol dioda dan kapasitor.
Hal tersebut sesuai dengan fungsi dioda varactor. Dalam memilih dioda varikap perlu
diperhatikan beberapa spesifikasi yaitu minimum voltage break down (V), power
dissipation (mW), nilai kapasitansi dioda (pF), dan maximum peak current (A).

7. Dioda Tunnel

Dioda tunnel adalah jenis dioda semikonduktor dengan sambungan P-N yang diancang
khusus sehingga mempu membentuk daerah deplesi menjadi sangat sempit. Hal tersebut bisa
terjadi karena dioda tunnel diberi pengotor berat 1000 kali lebih banyak dibandingkan dioda
pada umumnya.

Pada gambar karaktristik jenis dioda di atas, bahwa ketika diberi tegangan bias maju dengan
nilai yang kecil arusnya semakin meningkat bersamaan dengan bertambahnya nilai tegangan.
Akan tetapi ketika terus meningkat hingga mencapai nilai Vp (tegangan puncak) arusnya
akan berubah menjadi menurun hingga titik Iv (arus lembah). Jika tegangan terus ditambah
lagi maka arus dioda akan terus meningkat lagi.
Jenis-jenis Dioda dan Fungsi Dioda
Dioda dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan karakteristik dan fungsinya. Jenis-jenis
dioda dan aplikasinya adalah sebagai berikut.

PN Junction Diode: Dioda standar yang terdiri dari susunan PN dan memiliki cara kerja
seperti yang dijelaskan sebelumnya. Dioda jenis ini adalah diode yang umum digunakan di
pasaran (disebut juga diode generik), digunakan terutama sebagai penyearah arus.

Light Emitting Diode (LED): Saat dialiri arus forward-bias, LED akan mengeluarkan cahaya.
LED saat ini umum digunakan sebagai alat penerangan dan beberapa jenis digunakan untuk
menggantikan lampu fluorescent.

Laser Diode: Dioda jenis laser juga menghasilkan cahaya, namun cahaya yang dihasilkan
adalah cahaya koheren. Aplikasi diode laser adalah perangkat pembaca CD dan DVD dan
laser pointer.

Photodiode: Photodiode dapat menghasilkan energi listrik apabila daerah PN junction


disinari. Umumnya photodiode dioperasikan dalam reverse-bias, sehingga arus yang kecil
akibat cahaya dapat langsung terdeteksi. Photodiode digunakan untuk mendeteksi cahaya
(photodetector).

Gunn Diode: Gunn Diode adalah jenis diode yang tidak memiliki PN Junction, melainkan
hanya terdiri dari dua elektroda. Dioda jenis ini dapat digunakan untuk menghasilkan sinyal
gelombang mikro.

BARITT Diode: BARITT (Barrier Injection Transit Time) Diode adalah jenis diode yang
bekerja dengan prinsip emisi termionik. Dioda ini digunakan untuk memproduksi sinyal
gelombang mikro dengan level derau yang rendah.

Tunnel Diode: Tunnel Diode adalah dioda yang bekerja memanfaatkan salah satu fenomena
mekanika kuantum yaitu tunneling. Tunnel junction digunakan sebagai salah satu komponen
pada osilator, penguat, atau pencampur sinyal, terutama karena kecepatannya bereaksi
terhadap perubahan tegangan.

Backward Diode: Backward diode memiliki karakteristik serupa dengan tunnel, perbedannya
terletak pada adanya sisi yang diberi doping lebih rendah dibanding sisi yang berlawanan.
Perbedaan profil doping ini membuat backward diode memiliki karakteristik tegangan-arus
yang serupa pada kondisi reverse dan forward.

PIN Diode: Pada dioda PIN, terdapat area semikonduktor intrinsic (tanpa doping) yang
diletakkan antara P dan N junction. Efek dari penambahan area intrinsic tersebut adalah
melebarnya area deplesi yang membatasi pergerakan elektron, dan hal ini tepat digunakan
untuk aplikasi pensinyalan (switching).

Schottky Diode: Pada Schottky diode diberikan tambahan metal pada cuplikan permukaan
bagian tengah semikonduktor. Karakteristik yang menjadi keunggulan dioda ini adalah
tegangan aktivasi yang rendah dan waktu pemulihan yang singkat. Dioda ini sangat umum
digunakan untuk rangkaian elektronik berfrekuensi tinggi, seperti perangkat-perangkat radio
dan gerbang logika.

Step Recovery Diode: Bagian semikonduktor pada dioda ini memiliki level doping yang
secara gradual menurun dengan titik terendah di junction. Modifikasi ini dapat mengurangi
waktu switching karena muatan yang ada pada daerah junction lebih sedikit. Aplaikasi dari
semikonduktor ini adalah pada alat-alat elektronik frekuensi radio.

Varactor Diode: Diaplikasikan pada mode reverse biasa dengan lapisan penghalang yang
dapat berubah-ubah sesuai tegangan diberikan. Hal ini membuat dioda ini seolah-olah
merupakan suatu kapasitor.

Zener diode: Memiliki karakteristik khusus yang mengingkan efek breakdown saat reverse
bias Dioda ini dapat menghasilkan tegangan yang tetap dan umum digunakan sebagai
penghasil tegangan referensi di rangkaian elektronik.
https://informazone.com/jenis-jenis-dioda/ Pada 19 September 2018

https://www.studiobelajar.com/dioda/ Pada 19 September 2018

Anda mungkin juga menyukai