Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN PENDATAAN DAN PEMBINAAN PHBS INSTITUSI

KESEHATAN

A. PENDAHULUAN
Institusi kesehatan adalah sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah/swasta ,atau perorangan yang
digunakan untuk kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat seperti rumah sakit , puskesmas, dan
klinik swasta.
Lalu lalang berkumpulnya orang sakit dan sehat di institusi kesehatan dapat menjadi sumber penularan
penyakit bagi pasien, petugas kesehatan maupun pengunjung.
B. LATAR BELAKANG
Institusi kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit dan klinik merupakan sarana/media terjadinya infeksi
nosokomial yang dapat disebakan karena kurangnya kebersihan institusi kesehatan atau kurang higienis,
tenaga kesehatan yang melakukan prosedur medis tertentu kurang terampil.penularan penyakit juga dapat
terjadi

Manfaat PHBS di Tempat Kerja Bagi Pekerja:


 Setiap pekerja meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit.
 Produktivitas pekerja meningkat yang berdampak pada peningkatan penghasilan pekerja dan ekonomi
keluarga.

 Pengeluaran biaya rumah tangga hanya ditujukan untuk peningkatan taraf hidup bukan untuk biaya
pengobatan.

Bagi Masyarakat:
 Tetap mempunyai lingkungan yang sehat walaupun berada di sekitar tempat kerja.
 Dapat mencontoh perilaku hidup bersih dan sehat yang diterapkan oleh tempat kerja setempat.

Bagi Tempat Kerja :


 Meningkatnya produktivitas kerja pekerja yang berdampak positif terhadap pencapaian target dan
tujuan.
 Menurunnya biaya kesehatan yang harus dikeluarkan.

 Meningkatnya citra tempat kerja yang positif.


Indikator PHBS di tempat kerja
Semua PHBS diharapkan dilakukan di tempat kerja. Namun demikian, tempat kerja telah masuk
kategori Tempat Kerja Sehat, bila masyarakat pekerja di tempat kerja :
1. Tidak merokok di tempat kerja
2. Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja.
3. Melakukan olahraga secara teratur/aktivitas fisik
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar dan
buang air kecil
5. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja.
6. Menggunakan air bersih.
7. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar.
8. Membuang sampah pada tempatnya. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis
pekerjaan.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

1) Umum
Meningkatnya kemandirian dan peran serta pekerja dalam Perilaku Bersih Hidup Sehat (PHBS), sehingga
para pekerja sehat dan produktif
2) Khusus
• Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja.
• Meningkatkan produktivitas kerja.
• Menciptakan lingkungan kerja yang sehat.
• Menurunkan angka absensi tenaga kerja.
• Menurunkan angka penyakit akibat kerja dan lingkungan kerja.
• Memberikan dampak yang positif terhadap lingkungan kerja dan masyarakat.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Menyampaikan ke pihak tempat kerja (Formal) terkait jadwal pelaksanaan PHBS tempat kerja
2. Melaksanakan pendataan dan pembinaan PHBS tempat kerja dengan 8 indikator
3. Menentukan prioritas masalah berdasarkan hasil analisis pendataan PHBS tempat kerja
4. Menentukan jenis kegiatan intervensi berdasarkan prioritas masalah yang ada dan melakukan advokasi
dengan pihak kantor/tempat kerja
5. Membuat jadwal pembinaan PHBS Tempat Kerja
6. Melaksanakan pembinaan PHBS Tempat kerja

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan dilaksanakan dengan survey langsung ke tempat kerja dan melaksanakan pembinaan PHBS
F. SASARAN
Para pekerja dan pimpinan
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan sesuai jadwal terlampir
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi pelaksanakan kegiatan dilaksanakan sekali setahun
Pelaporan dibuat setelah kegiatan selesai dilaksanakan dan laporan ditujukan kepada Kepala Puskesmas

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dibuat dalam bentuk laporan tertulis dan diserahkan kedinas kesehatan per tri wulan.

Anda mungkin juga menyukai