Aneka Kegiatan Belajar Usia Balita
Aneka Kegiatan Belajar Usia Balita
Aneka Kegiatan Belajar Usia Balita
Permainan si angin
1. Ajaklah anak untuk bermain dengan ‘si angin’. Misalnya: ”Dedek mau main angin nggak sama
ummi...?”
2. Tiupkan angin lembut ke mukanya. Misalnya: ”Nah ..ini namanya angin sepoi..”
3. Ulangi beberapa kali ke anggota tubuh lainnya seperti tangan, kepala, kaki.
4. Anak usia 1-2 tahun, bisa diajak untuk menirukan bermain tiupan angin ini. Biarkan anak yang
meniupkan angin tersebut ke wajah, tangan, tubuh anda.
Pengalaman luar
1. Ajaklah anak ke kebun (bila cuaca memungkinkan dan usia anak tidak terlalu kecil)
2. Bila angin bertiup, katakan pada si kecil bahwa itu adalah hembusan angin.
3. Ulangi mengatakannya dalam bentuk kalimat yang berbeda-beda (supaya anak tidak bosan) tiap
kali angin bertiup. Misalnya: ”Wah..seger ya nak anginnya..”, “Ini namanya angin..ciptaan Allah..”
5. Anak usia 1-2 tahun, bisa diajak untuk berlatih mengucapkan kata ‘ANGIN’.
Permaianan kipas
1. Siapkan kipas kertas berwarna atau kertas karton berwarna mencolok.
2 Saat anak sedang santai dan ingin bermain, ajaklah permainan ini.
3. Kipaskan kipas/kertas ke arah anak.
4. Pertama tama lakukan dengan lembut. Katakan “Ini namanya angin saying...” ”Anginnya pelan
ya...”
5. Lalu kipaskan dengan sedikit kencang. Katakan “Nah kalo ini angin juga, tapi kencang...”
6. Anak usia 1-2 tahun bisa melakukan sendiri eksperimen sederhana ini. Dan jelaskan bahwa angin
adalah udara yang bergerak.
Benda Angkasa
1. Siapkan karton atau kotak susu yg sudah dibuka.
2. Siapkan selotip ,gunting, sedotan 3 btg dan krayon/pensil warna.
3. Gunting karton/kotak susu berbentuk lingkaran besar (ukuran bisa dikira-kira), lingkaran sedang
dan lingkaran kecil.
4. Ajaklah anak untukmewarnai potongan karton tsb.
5. Lingkaran besar berwarna kuning/orange. Lingkarang sedang berwarna biru. Dan yg kecil biarkan
berwarna putih.
6. Tempelkan masing masing (dengan selaotip) pada sedotan.
7. Tuliskan “MATAHARI”, “BUMI” dan “BULAN”, pada lingkaran besar,sedang dan kecil tsb.
8. Kenalkan pada anak nama nama tersebut. Dan jelaskan bahwa benda benda tsb ada di atas langit.
Dan semua itu adalah ciptaan Allah.
9. Ajaklah anak untuk berlatih mengucapkannya.
Bermain Putaran
1. Pergunakan alatperaga yg sudah dibuat sebelum ini.
2. Berikan pada anak 1 atau 2. Biarkan anak yang memilih sendiri. Tanyakan :” Ade mau pilihyang
mana? Yang “MATAHARI” (sambil tunjukkan alat peraganya)? Yang “BUMI” atau yang “BULAN”?.
3. Setelah anak memilih, peganglah oleh ibu sisanya.
4. Beritahukan pada anak bahwa benda benda tsb berputar dilangit. Dan ada jalurnya/jalannya
sendiri-sendiri. Jadi nggak tabrakan. “Nah.. yg mengatur semuanya itu Allah nak…”.
5. Lalu bermainlah sambil berputar putar dengan anak seolah olah benda tsb sedang melewati
orbitnya.
Hujan
1. Lakukan pada saat hari hujan.
2. Ajaklah anak ke beranda/teras. Biarkan ia merasakan jatuhnya hujan ditangan.
3. Katakan ke anak bahwa itu adalah “H U J A N”.
4. Ajaklah anak untuk belajar mengucapkankata tersebut.
5. Beritahukan bahwa hujan adalah air yang jatuh dari langit.
6. Katakanlah pada anak bahwa hujan adalah ciptaan Allah.
Pengenalan Alam
1. Lakukan pada hari cerah.
2. Ajaklah anak pergi ke kebun. Biarkan anak bermain sepuasnya dan memegang benda benda yang
ditemui (asal bukan yang bahaya).
3. Beritahukan pada anak nama benda benda tersebut. Ajaklah anak untuk berlatih mengucapkan
nama benda benda tsb.
Fenomena Alam
1. Lakukan pada saat anak santai.
2. Setel TV mengenai berita kejadian alam spt banjir atau gunung meletus.
3. Beritahukan anak , kejadian alam apa yg sedang terjadi (di tv tsb).
4. Katakan bahwa itu semua terjadi atas kehendak Allah swt. Dan katakanlah misalnya” Itu artinya
Allah hebat. Bisa berbuat apa saja. Makanya kita harus rajin sholat dan berdoa ya….”.
0-6 bulan :
Air
Untuk usia 0-6 bulan stimulasi yang diberikan bergantung pula pada kreatifitas sang ibu, kegiatan
sederhana sekalipun bisa merupakan stimulasi yang baik untuk si kecil. Contohnya saat-saat mandi.
Sebelum anda memandikan si kecil cobalah bermain-bermain dulu sejenak dengan si kecil yang sudah
lepas pakaiannya, dengan cara meneteskan sedikit air dingin ke punggungnya, sambil berkata bahwa
itu “dingin”, kemudian ganti dengan air hangat, teteskan pada punggung si kecil samil berkata
“hangat”. Saat-saat mandi dan bermain air adalah saat yang cukup menyenangkan bagi si kecil,
biarkan dia merasakan kecipak-kecipak air yang kita mainkan, sambil tak lupa bersenandung.
Tuang-tuangkanlah air ke bagian-bagian tubunhnya dengan riang dan jenaka, sambil terus
mengatakannya, “lihat airnya megalir dari atas ke bawah,.. byuuur….”,
“Ini kepala,.. byuuuur,.. air diguyurkan kekepalanya.
“Ini tangan,.. byuuur air diguyurkan ke tangannya,.. dst
6 bulan – 1 tahun.
1. Bermain air
Saat mandi, biarkan si kecil untuk bermain-main air, siapkan mainan yang tahan air berbentuk-
wadah-wadah yang berlainan bentuk. Ajak dia menuangkan air dari satu wadah ke wadah yang lain,
tunjukkanlah bahwa air akan mengikuti bentuk wadah yang menampungnya, dan air akan mengalir
dari yang lebih tinggi ke yang lebih rendah. Buatlah busa sabun mandinya menjadi lebih banyak,
biarlah dia memgangnya dan merasakan kelembutannya, dan bairkan dia bermain-main dengannya.
Ajaklah si kecil bermain ke kebun, sambil kita bawa sebuah saboon dama, biarkan dia melihat
gelembung-gelembung sabun itu terbang, sambil sesekali cobalah dia untuk merasakan sebuah
gelembung tersebut. Untuk usia 1 thn mungkin sudah bisa dicoba untuk meniupkannya. Tak lupa
anda pun “sedikit” bercerita bagaimana saboon dama terjadi, atau mengapa dia bisa terbang.
Ambil sebuah wadah, misalnya kotak sepatu, kaleng kopi, kaleng susu atau benda sjenis dengan
penutup. Taruh mainan kecil, kerincingan atau kotak kayu dalam wadah tersebut dan tutuplah.
Goyangkan wadah tersebut sehingga mengeluarkan bunyi. Tanyakan kepada si kecil apa yang ada di
dalam. Beri tekanan pada kata “di dalam”. Buka penutup wadah dan biarkan si kecil mengintip apa
yang ada di dalamnya. Ambil benda yang ada di dalam wadah dan baiarkan si kecil melihat dan
memegangnya. Sebutkan nama benda itu dan mintalah si kecil untuk mengembalikannya ke dalam
wadah. Tutup lagi dan goyangkan. Sekali lagi tanyakan padanya apa yang ada di dalam dan biarkan
dia mengintip,. Buku tutupnya, ambil benda yang ada di dalam. Ulangi terus latihan ini selama si kecil
belum terlihat bosan.
Di lain waktu, ganti benda yang ada di dalamnya dan lakukan latihan yang sama. Ini akan membantu
si kecil mengenal nama-nama benda yang berlainan. Dia juga akan belajar bahwa benda yang
berbeda menimbilkan suara yang berbeda pula bila diguncang-guncangkan di dalam wadah.
Di lain hari berjalanlah ke dekat pohon bersama si kecil. Setuhlah pohon itu dan ceritakan betapa
besar dan tingginya. Jika mungkin petiklah sehelai daun dari pohon tersebut dan biarkan si kecil
memegangnya. Katakan kepadanya warna daun itu hijau.
Ajaklah dia melihat rumput dan katakana rumput juga berwarna hijau. Biarkan dia merasakan rumput
yang kadang membuat geli di tangan dan kaki. Beri pengertian bahwa pohon lebih tinggi daripada
rumput. Lihat ke atas sambil menunjuk pohon, lalu tunjuk ke bawah sambil melihat rumput agar si
kecil mengerti maksud kata tinggi.
Tunjukkan bunga-bunga yang sedang mekar. Beri kesempatan si kecil memegang dan mencium
baunya. Tetapi, katakana juga padanya untuk tidak memetiknya kecuali minta ijin. Biarkan si kecil
menikmati bunga itu ditempatnya. Beri pemahaman kepadanya bahwa pohon, rumput, dan bunga
mempunyai daun yang berwarna hijau.
Cari tempat yang tanahnya cukup dapat terlihat jelas. Ambil pengukir tanah, kemudian ambil
segenggam tanah itu. Biarkan si kecil mengukir tanah itu jika dia ingin mencobanya. Biarkan si kecil
memegang tanah itu dan ceritakan kepadanya bahwa pohon, rumput dan bunga tumbuh di atas
tanah.
Jika mungkin , tunjukkan juga akar bunga atau tanaman lain. Biarkan si kecil memegang dan
tunjukkan serabut-serabut akar itu sambil menceritakan bahwa akar tersebut berfungsi sebagai
penyedot air dan mineral utnuk pohon, rumput dan bunga supaya mereka tumbuh dan akar ini
membantu tanaman sebagai penyangga tanah supaya tetap berdiri. Beri pemahaman bahwa pohon,
rumput, dan bunga adalah makhluk hidup.
Ambil tanah dan batu-batu yang ada. Katakan bahwa tanah dan batu membantu tanaman tumbuh,
tetapi mereka bukan makhluk hisup. Jangan berharap si kecil akan mengerti semua. Yang penting,
anda membuatnya mulai memahami lingkungan alam sekitarnya. Ini akan menstimulasi pemikirannya
kelak untuk mencintai alam. Anda tidak perlu menceritakan semua benda yag ada di luar rumah dan
melakukan latihan ini sekaligus dalam satu hari. Lakukanlah pengenalan ini secara bertahap sambil
melakukan satu atau dua latihan di minggu sebelumnya yang digabungkan.
Di lain waktu, baca lagi buku yang menceritakan pohon, rumput dan bunga. Apakah si kecil masih
dapat mengingat semua yang dilihat, dirasakan atau diceritakan di luar rumah. Apakah si kecil
mampu mengidentifikasikan dan menyebutkan warna hijau.
Perlihatkan burung yang berkicau di pagi hari. Mungkin terlalu sulit untuk menagkapnya. Tetapi, bila
anda punya kemoceng atau bulu ayam, cabut sehelai dan biarkan si kecil merasakannya. Katakan
bahwa burung juga mempunyai bulu sama halusnya. Ceritakan pula bahwa bulu burung dapat
bermacam-macam warnanya, mereka punya sarang, bagaimana mereka hidup, mereka punya telur
dan bagaimana mereka dapat berpindah. Pada saat menceritakan, amati reaksi si kecil. Jika si kecil
tampak bosan, anda dapat mengulang ceritanya di waktu lain.
Lanjutkan cerita anda, bila si kecil tampak senang menerima penjelasan anda, anda boleh
melanjutkan cerita tentang matahari yang berwarna kuning, langit yang berwarna biru, dan awan
putih. Di malam hari ceritakan tentang bulan bintang. Jangan berharap dia mampu menghapal smeua
dnegan cepat dan sempurna. Pada usia ini yang lebih penting memberinya pemahaman tentang
lingkungan alam yang ada di sekitarnya.
2. Bermain Air
Ambil spons, waslap, kapas berbentuk bola, tisu dapur, dan benda-benda yang dapat menyerap air.
Proses penyerapan air ini hendaknya dapat dilihat dengan mudah oleh anak-anak. Kemudaian ambil
panic, tabung palstik atau wadah lain, isi dengan air kurang dari separuhnya. Mintalah si kecil untuk
memegang dan merasakan spons yang masih kering. Kemudian, celupkan spons ke dalam air sampai
basah kuyup. Mintalah si kecil memegang spons yang basah itu si kecil akan melihat perbedaan berat
dan rupa spons setelah asah. Dia juga akan melihat bagaimana air dapat membuat spons menjadi
basah.
Peras spons tersebut dan beri kesempatan si kecil bermain dengan spons itu. Mencelupkan kemudian
memeras dengan tangannya. Anjurkan dia utnuk mendengar suara air yang kelaur dari perasan pada
saat spons dicelupkan.
Pada waktu mandi, berikan sebuah T –shirt kering. Minta dia mencelupkan baju itu ke ember atau bak
mandinya. Tanyakan bagaimana rasanya baju basah itu. Bila si kecil tidak memberikan respon,
diskusikan bagaimana air dapat membuatnya basah dan terangkan bila baju dicelupkan ke dalam air,
kala diangkat dapat membuatnya menjadi berat. Angkat baju itu dan biarkan si kecil melihat air yang
mengalir turun dari baju.
Ambil wadah yang transparan, isi dengan air separuhnya. Kemudian, tetesi dengan pewarna kue.
Biarkan si kecil memilih warna yang disukainya dan sebutkan apa warnanya. Ambil kapas bulat
pembersih muka, berikan pada si kecil dan biarkan si kecil merasakannya. Katakan kepadanya “ini
kapas kering”. Selanjutnya minta si kecil mencelupkannya perlahan ke dalam air berwarna itu. Si kecil
akan senang melihat kapas itu berubah warna. Anda dapat mengajarinya untuk memeras kapas
tersebut dengan jari-jarinya dan melihatnya berubah bentuk (mengembang). Anda dapat membuat si
kecil mengerti perubahan itudengan mengatakan, “Lihat kapas (… sebutkan warnanya) ini jadi basah
dan membesar. “.Si kecil pasti akan senang melakukannya lagi. Ulangi aktifitas ini dengan
menggunakan tisu dapur. Anjurkan si kecil untuk memilih warna yang lain untuk air celupannya.
Di lain waktu, beri si kecil sebatang tanaman seledri. Biarkan dia mencium, mersakan dan mencicii
daunnya. Pukul-pukulkan seledri itu di bak cuci piring sehingga mengluarkan suara yang unik.
Gunakan irama 1-2-3 dan lakukan berulang kai untuk menarik perhatiannya. Taruh wadah transparan,
isi dnegan air dan tetesi pewarna makanan. Beri kesempatan si kecil memilih warnanya. Anjurkan dia
memilih warna kuning karena akan membuat warna seledri menjadi pucat. Celupkan seledri itu
berulang kali ke dalam air berwarna dan biaran si kecil mengamati bagaimana seledri menyerap air
dan membuatnya berubah warna.
Aktifitas ini mengembangkan:
- pemahaman lebih lanjut tentang fungsi indera peraba
- kebebasan bereksplorasi
- pemahaman tentang basah, berat, dan penyerapan
Ambil dua sendok makan tepung terigu, kemudian tambahkan sedikit air. Aduklah sampai anda
mendapatkan adonan yang lembut seperti pasta. Tambahkan beberapa tetes pewarna kue. Taruh
adonan ini di kertas yang sudah tergerai di atas meja. Lindungi pakaian si kecil dengan t-shirt bekas
atau tadah liur sebelum melatih si kecil melukis dengan jari-jarinya.
Selanjutnya, biarkan si kecil memainkan jari-jarinya di kertas yang berisi adonan itu. Gunakan kata
“licin” dan “ basah” ketika bercakap-cakap dengan si kecil. Anjurkan dia untuk memainkan jari-jarinya
ke depan, ke belakang, memutar, ke samping kiri dan kanan. Gunakan jari telunjuk untuk membuat
bualatan-bulatan di seluruh kertas dan bairkan si kecil bermain bebas dengan tangannya.
Sebagai penutup di aktifitas ini, buatlah si kecil bangga dengan hasil karyanya dengan memasang
hasil karyanya di pintu kulkas dengan menggunakan selotip. Kalau lukisan itu sudah mongering,
biarkan si kecil merasakannya. Katakan kepada si kecil kalau lukisan itu mongering karena air dalam
adonan itu menguap.
Si kecil mungkin akan senang mengulangi aktifitas ini di lain waktu. Jangan lupa untuk mengulangi
aktifitas-aktifitas yang telah diperkenalkan di minggu-minggu yang lalu.
Pada kelompok umur 0-2 tahun, titik berat pengembangan adalah pada motorik, sehingga sebagian
besar jenis kegiatan berupa rangsangan motorik dan panca indera, sebagai stimulasi dini untuk
kelompok umur ini.
Karena berbagai tingkatan kemampuan motorik yang cukup signifikan perbedaannya, maka saya bagi
lagi dalam beberapa sub kelompok yaitu
1. Pasanglah hiasan/mainan yang digantung diatas bayi, jenis benda yang bisa digantung bisa
berbagai macam benda yang tidak berbahaya dan mempunyai warna yang mencolok, seperti merah,
kuning, hijau , biru.
2. Benda yang digantung bisa berupa origami buatan sendiri dalam berbagai bentuk, seperti burung,
bola, perahu dsb, akan lebih baik bila disertai dengan bunyi-bunyi lembut.
3. Koordinasi tangan dan mata
Buatlah bola kaus kaki dari kaus kaki bekas yang berwarna cerah. Terlentangkan si kecil dan taruh
bola tersebut di perutnya, gulirkan ke arah atas melewati dada dan lehernya. Perhatikan mata dan
tangnnya. Apakah ia berusaha menggapai bola tersebut atau hanya matanya memperhatikan gerakan
tersebut? Bersabarlah, si kecil akan merespon bila dia merasa siap. Mengobrollah dengannya selama
aktivitas berlangsung dan dengar baik-baik bila ada respon verbal atau senyuman yang diberikannya.
Aktivitas ini mengembangkan:
- kemampuan bayi untuk meraih benda bergerak
- pemusatan perhatian
- kemampuan awal koordinasi mata dan tangan.
4. Gambar atau tempellah sebuah wajah dengan warna warni yang mencolok di atas sehelai piring
kertas. Wajah yang dibuat sebaiknya bermimik lucu dan ditempel hanya pada satu sisi. Permainan ini
dimulai dengan menunjukkan gambar wajah lalu dibalikkan ke sisi kosong. Lalu balikkan ke sisi yang
bergambar sambil berkata ciluk-ba. Variasi permainan ini dapat dilakukan engan menggunakan
tangan, yang ditutupkan pada wajah anda.
Aktifitas ini mengembangkan:
- pengenalan lebih jauh tentang wajah dan bentuk muka
- pemahaman lebih lanjut mengenai konsep belakang –depan
6. Jari-jari tanganku
Pegang telapak tangan kirinya dan sentuhlah ibu jarinya. Katakan, ini jempol, sentuh jari telunjukknya
dan katakana ini telunjuk dst.. Kemudian gunakan kedua telapak tangan anda berhadap-hadapan
seolah-olah sedang terjadi percakapan antara jari-jari di tangan anda. Mulai berkata-kata dengan
posisi jari mengepal. Setiap jari harus muncul atau hilang sesuai dengan kata-kata yang anda
ucapkan. Ki berarti kiri dan ka berarti kanan.
Mana jempol?, mana jempol?
(ki) aku disini. (ka) aku disini
(ki) apa kabarmu hari ini?
(ka) aku baik-baik saja
(ki) ayo lari
(ka) ayo lari
Ulangi percakapan di atas untuk setiap jari dang anti kata jempol sesuai dengan jari-jari yang ingin
dikenalkan.
Aktifitas ini mengembangkan:
- kemampuan mendengar
- kemampuan mengamati
- pemahaman tentang gerakan-gerakan jari menurut namanya
- pemahaman konsep kiri dan kanan
Kelompok umur 6 bulan – 1 tahun
2. Gunting sebuah close up wajah bayi dari majalah atau anda dapat mengambar sendiri. Tunjukkan
kepada si kecil. Tunjukkan mata kiri pada gambar dan katakan “mata”. Kemudian sentuhlah mata kiri
si kecil dan lanjutkan mata kiri anda lalu katakana “mata”. Lakukan langkah yang sama pada mata
kanan, hidung mulut dst.
Sepanjang minggu ini bila ada kesempatan, berikan latuhan mengenal bagian-bagian wajah. Jika si
kecil tampak bingung berikan pengenalan bertahap. Misalnya, satu hari hanya mengenal mata,
kemudian hari berikutnya hidung dst. Gunakan nada suara yang menarik dan sesekali bertepuk
tanganlah. Tunjukkan bagian-bagian wajah ini di buku atau majalah sesering mungkin. Minta si kecil
menunjukkan mata, hidung, dst. Kemudiana minta dia memegang miliknya sedniri atau milik anda.
Aktifitas ini mengembangkan:
- keterampilan mendengar
- pemahaman tetnang bagian-bagian wajah
- keterampilan mengasosiasikan bagian-bagian wajah.
1. Membantu ibu
Ajaklah si kecil terlibat dalam melipat pakaian, coba tunjukkan satu persatu pakaian milik si kecil,
milik anda dan anggota keluarga lainnya. Kemudian mintalah kepada si kecil untuk mengambil mana
pakaian miliknya, bila masih bingung tunjukkan padannya, kemudaian coba lagi untuk pakaian milik
anda, mintalah si kecil untuk mengambilkan pakaian milik anda, begitu seterusnya.
5. Membaca kata
Tulislah nama-nama anggota keluarga di rumah, seperti ayah, ibu, nama adik atau nama kakak,
namanya si kecil dalam sebuah karton putih berukuran 30 cm X 15 cm dengan menggunakan huruf
kecil semua dan menggunaka spidol merah. Tunjukkan pada si kecil satu persatu sambil disebutkan.
Untuk namanya si kecil sebut, tunjukkan dan tempelkan pada badanya. Begitu pula untuk tulisan yang
lainnya, bila nama yang bersangkutan orangnya tidak ada, ambillah foto untuk menunjukkan pada si
kecil.
Catatan
Kegiatan seluruh kelompok umur yang tercantum di atas dilakukan dalam satu minggu tergantung
usia anak anda. Tidak ditentukan jadwal pastinnya karena tergantung kondisi anak-anaknya yang
tentunya sangat berlainan, namun syaratnya kegiatan harus diulang-ulang selama satu minggu.
Untuk membacakan buku, kadang si kecil seolah-olah tidak memperhatikan atau asyik dengan mainan
yang lain, tidak perlu berkecil hati, teruslah membacakan buku, ganti nada dengan ekspresi yang
lebih bergairah untuk menarik perhatian si kecil, sejalan dengan waktu si kecil akan semakin terbiasa
dengan pembacaan buku tersebut, lama-lama dia akan dengan senang hati memperhatikan dan
perhatiannya tidak lagi terbagi.
Mengenal warna
1. Ajaklah anak untuk mengenal warna bagian dari tumbuhan
2. Alat yang di pergunakan bisa gambar dikertas origami, atau dari buku dan sumber lain yang
dimiliki, atau tumbuhannya langsung (misalnya buah, sayur, rumput)
3. Misalnya : tunjukkan gambar daun sambil menyebutkan warnanya hijau, sayur warnanya juga
hijau, pisang warnanya kuning
4. Bisa juga anak diminta mengambil buah atau sayur, kemudian di beritahu warnanya
Syukur
1. Setelah kurang lebih sebulan mengenalkan berbagai macam tumbuhan dan bagiannya, warna,
jumlah, dan kegiatan lain, maka tema dapat di lanjtkan dengan penekanan pada Allah Maha Pencipta
2. Kegiatan dapat dilakukan di rumah, di koen, di supa
3. Mengulang kembali yang sudah diajarkan, misalnya: sambil berjalan-jalan di koen, memegang
rumput, daun atau bunga dijelaskan kembali nama, warna
4. Kemudian ajak anak melihat sekeliling dan jelaskan pada anak, semuanya yang menciptakan Allah
5. Allah ArRahman ArRahiim, menyediakan begitu banyak tumbuhan dengan aneka warna, aneka
rasa, aneka manfaat
6. Ajak anak mengucapkan Alhamdulillah
Sumber: fahima
Memasang tutup yang sesuai Bermain dengan air (mengambil benda yang
diatas air)