Anda di halaman 1dari 7

PERTANYAAN DAN JAWABAN

PAPARAN PUBLIK PT UNILEVER INDONESIA, TBK


Tangerang, 21 Mei 2019

1. Menurut Perseroan, bagaimana keadaan pasar saat ini dan apakah kemampuan daya beli
konsumen telah membaik?
Pertumbuhan pasar barang konsumsi adalah sekitar 2-3%, berdasarkan data yang dikeluarkan
Nielsen. Pandangan kami tidak berubah, bahwa pertumbuhan pasar tidak mengalami perubahan
yang signifikan tahun ini.

2. Pada kategori Ice Cream PT Unilever Indonesia Tbk (“Perseroan”) meluncurkan brand baru Seru!
dengan target pasar menengah ke bawah. Bagaimana strategi Perseroan agar tidak terjadi
kanibalisasi antara brand Seru! dengan brand Wall’s? Berapakah rentang harga untuk brand
Seru! ini? Apakah Seru! memiliki fasilitas produksi sendiri atau masih menggunakan fasilitas
produksi yang sama dengan Wall’s?
Kami tidak melihat adanya kanibalisasi antara brand Seru! dan Wall’s karena spektrum konsumen
di kategori Ice Cream sangat luas, dari menengah kebawah juga menengah ke atas. Baik Seru!
maupun Walls memiliki pangsa pasar yang berbeda, sehingga kehadiran Seru! merupakan
penambahan, bukan sebagai kanibalisasi dan diharapkan dapat melengkapi kebutuhan
(portofolio Perseroan) dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Terkait dengan rentang
harga, Seru! hadir di kisaran harga Rp 2.000,- sampai dengan Rp 4.000,-. Seru! hadir diawali di
Surabaya akan diluncurkan ke seluruh kota di Indonesia. Berbeda dengan Walls, saluran distribusi
Seru! lebih ramping, kami dapat langsung mendistribusikan ke stock point dan langsung toko dan
warung. Terkait dengan fasilitas produksi, Seru! masih menggunakan fasilitas produksi yang sama
dengan Wall’s, yaitu diproduksi di pabrik Ice Cream kami di Cikarang Jawa Barat.

3. (a) Dari penjualan bersih Perseroan tahun 2018 sebesar Rp 41,8 triliun, berapakah penjualan
masing-masing untuk segmen Home & Personal Care (HPC) dan Foods &Refreshment (F&R)?
Kontribusi HPC dan F&R adalah masing-masing sekitar 67% dan 33%. Dari total penjualan Rp 41,8
triliun, Rp 28,7 triliun merupakan penjualan bersih segmen HPC dan Rp 13,1 triliun merupakan
penjualan bersih segment F&R.

(b) Tahun 2019 adalah tahun SDM (sumber daya manusia) menurut pemerintah, karena pada
tahun ini fokus pemerintah menitikberatkan pada SDM. Bagaimana rencana kontribusi
Perseroan terutama dalam menghadapi Industry 4.0 yang akan dicanangkan?
Terkait dengan SDM, Perseroan berkontribusi langsung dalam memajukan SDM di Indonesia.
Perseroan berkontribusi dan bekolaborasi langsung dengan Kementerian Ketenagakerjaan untuk
memajukan, mengaktifkan, dan mengampanyekan pemagangan di tingkat nasional. Pemagangan-
pemagangan dilakukan di berbagai tingkat, terutama di tingkat tenaga kerja siap kerja di tingkat
Sekolah Menengah Kejuruan. Pabrik kami menerima pemagangan dan terdapat kurikulum
khusus, yang nantinya harus dipelajari oleh pemagang. Jadi kami tidak berusaha untuk
mendapatkan tenaga kerja yang murah tetapi terdapat kurikulum khusus yang dipelajari oleh
pemagang.
Bersama dengan lembaga pemerintahan, khususnya Kementerian Ketenagakerjaan dan
organisasi nirlaba, Perseroan juga aktif mengembangkan Standar Kompetensi kerja Nasional
(SKKN) yaitu kurikulum yang dikembangkan oleh profesional SDM dan industri untuk memastikan
tenaga kerja Indonesia memiliki standar kompetensi yang cukup. Program ini bertujuan agar
tenaga kerja Indonesia bersertifikasi dan memiliki standar kompetensi yang baik. Hal ini juga
didasari pemikiran bahwa Industry 4.0 tidak dapat dihindari dan ke depannya pemagangan ke
arah digitalisasi juga akan dikembangkan.

4. (a) Jika kita melihat kinerja keuangan Perseroan pada kuartal I 2019 kurang lebih tidak berbeda
jauh dengan tahun 2018. Bagaimana kondisi permintaan pasar pada lebaran tahun ini, apakah
tren menunjukkan peningkatan?
Kami belum dapat berkomentar banyak terkait dengan permintaan pada lebaran tahun ini, karena
menurut kami masih terlalu awal untuk memprediksi apakah tren permintaan naik atau
sebaliknya. Kami dapat menyampaikan bahwa pada kuartal I 2019 pertumbuhan pasar di FMCG
relatif stabil dan tidak terdapat banyak perubahan.
(b) Terkait dengan margin, kami melihat F&R gross margin (laba kotor) turun sekitar 13%,
apakah penyebab penurunan ini dapat dijelaskan?
Terkait dengan margin. Setiap bisnis unit memiliki peran yang berbeda-beda. Margin pada kuartal
I 2019 disebabkan oleh kombinasi dari beberapa faktor; baik dari inflasi pada material-material
inti, pengaruh nilai tukar mata uang asing, juga terkait beberapa investasi yang kami bangun untuk
pertumbuhan jangka panjang kategori tersebut. Kami tentu saja akan menciptakan keseimbangan
yang baik antara margin dan pertumbuhan.

5. Seperti kita ketahui bahwa akhir-akhir ini Badan POM melakukan razia dan menemukan bahan
baku dan makanan-makanan kadaluwarsa yang masih dijual bebas di pasaran. Bagaimana
pesan Perseroan agar konsumen dapat lebih berhati-hati dalam berbelanja dan tidak tertipu
membeli produk-produk kadaluwarsa tersebut?
Perseroan selalu mematuhi peraturan terkait pelabelan produk, termasuk pencantuman izin edar
dan tanggal kadaluwarsa. dan seluruh produk Perseroan memiliki nomor izin edar. Saat ini semua
produk ULI yg dipasarkan telah mematuhi aturan pelabelan. Saran kami terkait hal ini adalah agar
konsumen dapat lebih bijak dan teliti dalam membeli; memeriksa label, izin edar dan tanggal
kadaluwarsa sebuah produk sebelum membeli dan berbelanja di toko-toko resmi baik toko resmi
offline maupun online.

6. Pertumbuhan penjualan Perseroan pada kuartal I 2019 terlihat mengalami penurunan. Apakah
boleh dijelaskan terkait hal ini? Pada tahun 2018 Perseroan mendivestasi kategori Spreads,
berapa kontribusi kategori Spreads dan apakah Perseroan berencana untuk memasuki kembali
kategori Spreads?
Pertumbuhan penjualan Perseroan pada kuartal I 2019 jika secara langsung dibandingkan
memang terlihat menurun hal ini dikarenakan pada penjualan bersih kuartal I 2018 masih
mengandung penjualan kategori Spreads. Agar memperoleh hasil yang sebanding, maka angka
penjualan bersih tahun lalu harus tidak menyertakan angka penjualan kategori Spreads, sehingga
mendapatkan angka pertumbuhan penjualan domestik kuartal I 2019 sebesar 4,9%.
Pada saat kategori Spreads masih menjadi bagian dari Perseroan, kontribusi penjualan kategori
Spreads adalah sebesar 2,8% dan Perseroan sejauh ini belum memiliki rencana untuk masuk
kembali di kategori Spreads.
7. (a) Pada kuartal II 2019 akan ada periode anak masuk sekolah dan kemungkinan hal ini akan
menjadi prioritas bagi banyak masyarakat. Apakah hal ini akan memengaruhi penjualan
Perseroan?
Pada periode anak masuk sekolah biasanya penjualan akan mengalami sedikit penurunan namun
akan naik kembali dengan cepat, karena produk-produk kami adalah produk kebutuhan sehari-
hari. Hal ini akan berdampak secara sementara dan sudah merupakan siklus tahunan.
(b) Perseroan meluncurkan Ice Cream Seru! dengan target pasar low-income. Apakah ada
perubahan tren di kategori Ice Cream dari premium menjadi produk lebih ekonomis?
Kehadiran brand Seru! di kategori Ice Cream adalah untuk menjangkau potensi segmen mid to
low-income, dimana menurut kami segmen mid to low-income memiliki potensi pasar yang cukup
menjanjikan untuk dimasuki.
(c) Pada bulan Oktober 2019 akan ada implementasi sertifikasi halal. Bagaimana pengaruh
terhadap Perseroan terutama pada kategori Personal Care?
Presiden Joko Widodo baru saja menandatangani Peraturan Pemerintah tentang Jaminan Produk
Halal. Pelaksanaan dari UU tersebut masih perlu dilengkapi dengan beberapa peraturan
Kementerian Agama RI. Sepengetahuan kami, untuk industri kosmetika, masa transisinya adalah
dari Oktober 2019 hingga Oktober 2026, atau 7 (tujuh) tahun masa transisi. Seluruh pabrik
Perseroan telah mendapatkan sertifikasi halal dari MUI dan juga sebagian besar produk-produk
HPC kami juga telah mendapatkan sertifikasi halal. Sehingga bagi Perseroan hal ini bukan menjadi
masalah, karena sebelum adanya UU Jaminan Produk Halal tersebut, kami telah mensertifikasi
produk-produk kami bahkan dari tahun 1994. Perseroan adalah salah satu perusahaan pertama
yang mendaftarkan produk kami dalam sertifikasi halal MUI.

8. Terkait dengan inovasi yang baru saja diluncurkan oleh Perseroan, saus sambal Jawara dan
sabun Korea Glow, berapakah pertumbuhan penjualannya sejauh ini?
Saus sambal Jawara dan sabun Korea Glow baru diluncurkan pada kuartal III 2018 sehingga kami
belum memiliki angka pertumbuhan penjualan setahun untuk inovasi tersebut karena penjualan
bersih yang tercatat belum untuk setahun penuh. Sejauh ini kedua inovasi tersebut memperoleh
sambutan yang baik dari konsumen.

9. (a) Apakah Perseroan melihat adanya tren penurunan pada pasar FMCG, apakah penurun ini
akan berlanjut?
Kami berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhan di semua segmen konsumen. Peluncuran Seru!
bukanlah pergeseran segmen premium, tetapi lebih untuk memenuhi pasar yang selama ini
belum dimanfaatkan.

(b) Melihat banyaknya inovasi yang diluncurkan Perseroan, apakah kami dapat menyimpulkan
bahwa biaya Advertising & Promotion (A&P) Perseroan akan meningkat tahun ini dan ke
depannya?

Terkait dengan peningkatan biaya A&P. A&P Perseroan tidak hanya berdasarkan berapa jumlah
inovasi yang kami luncurkan, namun lebih kearah meningkatkan kemampuan daya saing
(competitiveness), serta bagaimana kami berusaha memastikan bahwa komunikasi kami dapat
menjangkau konsumen dengan cakupan dan frekuensi yang tepat. Kami juga berupaya untuk
mengoptimalkan penggunaan budget A&P dengan melakukan tinjauan melalui program yang
telah kami sebutkan sebelumnya yaitu Zero Based Budgeting. Sehingga cara kami mengalokasikan
budget A&P bukan hanya sekedar memperhatikan jumlah inovasi tetapi lebih kearah
pengalokasian berdasarkan program dan aktivitas yang efektif di tiap kategori.

(c) Melihat pertumbuhan pasar barang konsumsi yang stagnan, apakah pengaruhnya terhadap
strategi harga Perseroan?

Terkait dengan strategi harga, hal ini juga berdasarkan proses tinjauan dan pertimbangan yang
panjang, seperti relativitas harga terhadap pasar, penentuan harga yang pas agar konsumen
membeli produk kami, juga mempertimbangkan kenaikan biaya yang akan terjadi. Kami telah
memiliki banyak pengalaman terkait strategi harga di tengah volatilitas pasar yang terus berubah
secara cepat. Kami akan selalu memastikan kemampuan daya saing dengan tetap menjaga
margin.

10. (a) Terkait dengan inovasi, kami mencatat jumlah peluncuran inovasi Perseroan pada kuartal I 2019
sebanyak 27 inovasi, hampir separuh dari jumlah inovasi yang diluncurkan Perseroan pada tahun 2018.
Apakah hal ini akan merupakan hal baru yang normal? Ataukah dikarenakan saat ini Perseroan sedang
berupaya untuk melengkapi portofilio brand?
Peluncuran inovasi dan brand-brand baru masih akan masih berlanjut kedepannya. Hal ini adalah wujud
bagaimana kami mencoba merefleksikan perkembangan pasar. Kami melihat perkembangan pasar yang
cepat dan semakin tersegmentasi. Kami percaya melalui transformasi portfolio dan meluncurkan lebih
banyak brand, produk kami akan lebih dapat menjawab kebutuhan Konsumen, serta sesuai dengan
perkembangan pasar. Jadi, inovasi-inovasi yang agresif masih akan berlanjut hingga ke depannya.
(b) Bagaimana kinerja inovasi terutama brand-brand baru Perseroan? Apakah telah sesuai dengan
harapan Perseroan?
Terkait dengan dengan pertumbuhan dan kontribusi brand, secara keseluruhan dapat kami informasikan
bahwa kami puas dengan hasil yang dicapai melalui inovasi-inovasi baru brand kami, dan sejauh ini kami
menerima response yang baik dari konsumen.
(c) Pada Paparan Publik tahun lalu Perseroan melihat adanya dua segmen pasar yang bergerak lebih
cepat, yaitu pada segmen premium dan segmen mid-low. Apakah hal ini masih terjadi pada tahun ini?
Kami melihat two-speed economy masih terjadi pada tahun ini, dimana premium dan konsumen low-income
bertumbuh lebih cepat. Sebagai negara berkembang, Indonesia masih memiliki populasi mid-low income
yang cukup besar. Oleh karenanya Perseroan terus berupaya melengkapi portofolio yang dapat memenuhi
keinginan seluruh lapisan konsumen. Salah satu contohnya, portofolio brand kami dalam kategori Hair.
Kami memiliki beberapa brand yang mampu menjangkau semua lapisan Konsumen, misalya sampo
Lifebuoy yang ditujukan untuk pasar Konsumen bawah, Sunsilk dan Clear untuk pasar Konsumen
menengah, serta Dove dan Tresseme untuk Konsumen yang lebih premium. Strategi bisnis kami adalah
untuk memiliki portofolio yang dapat memenuhi semua lapisan konsumen. Seperti yang pernah kami
sampaikan sebelumnya, kami ingin brand kami menadi baik, lebih baik dan terbaik yang mampu memenuhi
seluruh lapisan Konsumen.
Contoh lainnya juga terjadi pada kategori Ice Cream, saat ini kami melakukan transformasi dengan pola
yang sama dengan brand lainnya. Melalui kehadiran brand baru kami, yaitu Seru!, bernd ini diharapkan
akan dapat semakin melengkapi brand yang dimiliki Perseroan.

11. Terkait dengan penambahan kegiatan bisnis utama Perseroan dalam bidang persewaan ruang kantor.
Berapa kontribusi penjualan kegiatan bisnis baru ini ke total penjualan Perseroan? dan apakah tahun ini
ada rencana akuisisi?
Penambahan kegiatan bisnis Perseroan dalam bidang persewaan ruang kantor merupakan salah satu usaha
kami untuk melakukan optimalisasi terhadap aset yang dimiliki Perseroan. Optimalisasi ini diharapkan akan
berpengaruh positif pada imbal aset (return on asset) dan profitabilitas Perseroan. Kontribusi atas kegiatan
bisnis ini tidak terlalu besar, sekitar 2-5 basis poin dari total penjualan bersih Perseroan.
Mengenai rencana akuisisi, kami selalu melakukan peninjauan atas semua peluang pertumbuhan yang ada,
baik pertumbuhan organik maupun non-organik. Hal ini merupakan salah satu strategi bisnis Unilever untuk
bisa mememenangkan persaingan pasar.

12. (a) Kami melihat kinerja Perseroan dimana tren menunjukkan Perseroan meningkatkan perserdiaan
terutama di persediaan barang jadi, dan di sisi lain kami juga melihat adanya peningkatan piutang usaha.
Apakah penyebab situasi ini? Apakah ada pengaruhnya dengab banyaknya inovasi yang diluncurkan
Perseroan?
Dalam bisnis, kami memiliki beberapa target dan pencapaian tujuan yang dinamis yaitu pertumbuhan,
profitabilitas, dan kas. Jika kita melihat cash generation yang merupakan matrik atau ukuran yang penting
dan juga menjadi salah satu fokus Perseroan. Ada tiga komponen yang perlu dilihat, yaitu persediaan,
piutang usaha, serta utang usaha. Operasional bisnis yang kami lakukan menghasilkan kas dan secara
keseluruhan kami tetap memiliki modal kerja yang negatif. Kenaikan pada persediaan dan piutang usaha,
ditambah peningkatan pada kreditur serta faktor seasonality (musiman), kami mempersiapan stok untuk
dapat meningkatkan pelayanan dan stok untuk mempersiapkan lebaran.
(b) Seperti kita ketahui bahwa pemerintah banyak melakukan investasi pada infrastruktur. Sejauh mana
hal ini membantu kegiatan operasional Perseroan?
Pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh Pemerintah tentu saja memberikan pengaruh positif bagi
perseroan. Kami melihat adanya lead-time yang lebih pendek di pelabuhan. Sementara Infrastruktur yang
lebih baik juga mempengaruhi kemudahan proses transaksi yang akhirnya dapat menstimulasi konsumen
untuk melakukan pembelian. Selain itu, dengan inisiatif internal yang kami lakukan seperti Digital Logistic,
dimana kami mampu untuk menelusuri truk kami secara real time, memilih rute yang optimal, kami mamu
meningkatkan tingkat servis yang juga akan berdampak pada biaya distribusi kami. Secara keseluruhan
benefit dan kemudahan yang kami rasakan saat ini merupakan kombinasi dari kedu hal tersebut.

13. (a) Apakah yang menjadi perhatian terbesar Perseroan saat ini?
Menurut pandangan kami saat ini, ketidakpastian dan volatilitas yang tak-terduga merupakan perhatian
kami saat ini. Hal ini sedikit banyak berpengaruh pada forecast terutama jangka pendek. Tetpi tentunya
Kami memiliki agenda untuk memitigasi hal tersebut.
(b) Dengan banyaknya perubahan di pasar, banyaknya start-up yang lahir, misalnya Buka Lapak yang
melakukan investasi yang besar pada pasar General Trade. Bagaimana Perseroan melihat hal ini? Apakah
sebagai ancaman atau peluang kedepannya?
Berkembangnya start-up company yang tumbuh akhir-akhir ini bukanlah merupakan sebuah ancaman bagi
kami, tetapi justru akan menguntungkan untuk industri kami. Kami menganggap mereka sebagai partner
untuk melakukan kolaborasi.

14. Bagaimana prospek bisnis dan harapan Perseroan terhadap kondisi ekonomi, dan politik terutama
setelah KPU mengumumkan Presiden Indonesia yang baru, Jokowi Jilid II?
Kami percaya bahwa pemerintahan yang selanjutkan akan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang baik
bagi konsumen, industri, dan negara.

Anda mungkin juga menyukai