Anda di halaman 1dari 9

PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU

PENGETAHUAN

PENULIS

Nama : Irfa Zuhriah

NPM : 1713031034

P.S. : Pendidikan Ekonomi

Mata Kuliah : Landasan Kependidikan

Dosen : Muhammad Wardani, S.Pd., M.Pd

Jurusan Pendidikan Ekonomi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

Bandar Lampung

17 September 2017
PRAKATA

Segala puja dan puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada saya sehingga dapat

menyelesaikan makalah ilmiah mahasiswa ini dengan baik.

Makalah ini disusun sedemikian rupa berdasarkan data-data yang saya

peroleh dari berbagai sumber yang juga saya analisis mengenai isinya, sehingga

hasil yang diperoleh sangat baik.

Saya menyadari bahwa terselesainya makalah ini dapat terlaksana berkat

bantuan berbagai pihak,baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu

izinkan Saya selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua

saya, lektor kepala FKIP program studi Pendidikan Ekonomi, dosen-dosen

landasan kependidikan FKIP program studi pendidikan ekonomi, serta teman-

teman yang telah memberikan dukungan kepada saya.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan

masih banyak kekurangan-kekurangan dari segi kualitas atau kuantitas maupun

dari ilmu pengetahuan yang penulis kuasai. Oleh karena itu saya mohon kritik dan

saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan pembuatan makalah ini.

Semoga makalah ilmiah mahasiswa ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak.

Amin. Atas perhatiannya saya ucapkan Terima Kasih.

Bandar Lampung, 17 September 2017

Penulis

IRFA ZUHRIAH
i
DAFTAR ISI

Prakata .................................................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................................................ ii
Bab 1 Pendahuluan :

1.1 Latar Belakang .................................................................................... iii


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... iii
1.3 Tujuan ................................................................................................. iii

Bab 2 Pembahasan :

2.1 Syarat-syarat berdirinya ilmu pengetahuan .......................................... 1


2.2 Ilmu pendidikan sebagai ilmu normatif, teoritis dan praktis ................ 2
2.2.1 Ilmu Pendidikan sebagai Ilmu Normatif .................................... 2
2.2.2 Ilmu Pendidikan sebagai Ilmu yang Bersifat Teoritis dan Praktis
.............................................................................................................. 3
2.3 Cabang-cabang dan ilmu bantu pendidikan ......................................... 4

Daftar Pustaka ........................................................................................................ 5

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1Latar belakang
Pendidikan merupakan sebagian dari kehidupan masyarakat dan juga
sebagai dinamisator masyarakat itu sendiri.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pendidikan yang
berarti Education adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui pengajaran dan
pelatihan.
Sedangkan pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui berkenaan
dengan suatu hal. Pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk
meninkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi
pribadinya. Sedangkan pengetahuan adalah objek daripada manusia
melakukan proses pendidikan itu sendiri.
Pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk kepribadiannya
dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya. Sedangkan pengetahuan
adalah objek dari pada manusia melakukan proses pendidikan itu sendiri.

1.2Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penyusunan makalah ini, adalah:
a) Apa saja syarat-syarat berdirinya ilmu pengetahuan?
b) Apa yang dimaksud dengan ilmu pendidikan sebagai ilmu normatif,
teoritis dan praktis ?
c) Apa saja cabang-cabang dan ilmu bantu pendidikan ?

1.3Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini, adalah:
a) Untuk mengetahui syarat-syarat berdirinya ilmu pengetahuan
b) Untuk mengetahui maksud dari ilmu pendidikan sebagai ilmu
normatif, teoritis dan praktis
c) Untuk mengetahui cabang-cabang dan ilmu bantu pendidikan

iii
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 SYARAT-SYARAT BERDIRINYA ILMU


PENGETAHUAN
Ilmu pengetahuan adalah suatu uraian yang sistematis dan metodis tentang
suatu hal atau masalah.
Setelah melihat pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa syarat ilmu
pengetahuan sebagai berikut:
a) Ilmu pengetahuan harus ada objeknya.. adapun objek ilmu pengetahuan
adalah obyek material dan formal. Obyek matrial adalah bahan yang
menjadi sasaran suatu ilmu pengetahuan sedangkan obyek formal adalah
sudut pembahasan suatu ilmu pengetahuan, misal: ilmu jiwa dan ilmu
manusia yang kedua macam ilmu pengetahuan itu mempunyai obek
material sama (manusia), akan tetapi obyek formalnya berbeda. Oleh
karena itu obyek material ilmu pengetahuan dapat sama sedang obyek
formalnya berbeda.
b) Ilmu pengetahuan harus metodis : ilmu pengetahuan dalam mengdakan
pembahasan serta penyelidikan untuk suatu ilnmi pengrtahuan harus
menggunakan metode yang ilmiah.
c) Ilmu pengetahuan harus sistematis harus mempunyai dinamika : ilmu
pengetahuan harus tumbuh dan berkembang untuk mempunyai
kesempurnaan.

Suatu ilmu pengetahuan harus memenuhi tiga persyaratan pokok dan beberapa
persyaratan tambahan, diantaranya :
Persyaratan Pokok:
1. Suatu ilmu harus mempunyai objek tertentu
2. Suatu ilmu pengetahuan harus menggunakan metode-metode yang sesuai
3. Suatu ilmu pengetahuan harus menggunakan sitematika tertentu
Persyaratan Tambahan:
1. Suatu ilmu pengetahuan harus mempunyai dinamika
2. Suatu ilmu pengetahuan harus praktis
3. Suatu ilmu pengetahuan harus diabdikan untuk kesejahteraan umat
manusia

1
Setelah kita tahu apa yang menjadi persyaratan suatu ilmu pengetahuan,
tentunya kita mengetahui bahwa ilmu pendidikan telah memenuhi persyaratan-
persyaratan tersebut. Ilmu pendidikan mempunyai objek, metode dan sistematika.
Tidak hanya itu, ilmu pendidikan juga telah memenuhi persyaratan tambahan
lainnya, seperti praktis, dinamika dan tentunya diabdikan untuk kesejahteraan
umat manusia.

2.2 ILMU PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU NORMATIF,


TEORITIS DAN PRAKTIS
Ilmu pendidikan sebagai ilmu pengetahuan dimulaikan dengan meletakkan
ilmu pendidikan dalam sistematika ilmu pengetahuan.

Menurut sistemnya, ilmu pengetahuan dibedakan sebagai berikut :


1. Ilmu-ilmu Murni : berdiri sendiri lepas dari pada ilmu pengalaman (empiris).
Contoh; Matematika
2. Ilmu-Ilmu Pengalaman (Empiris) : diperoleh berdasarkan pengalaman. Jadi
objeknya adalah gejala-gejala kehidupan, baik yang Nampak ataupun yang
tidak Nampak.

Ilmu pendidikan termasuk ilmu pengetahuan empiris yang diangkat dari


pengalaman pendidikan, kemudian disusun secara teoritis untuk digunakan secara
praktis. Dengan menempatkan kedudukan ilmu pendidikan di dalam sistematika
ilmu pengetahuan, maka uraian selanjutnya adalah ilmu pendidikan sebagai Ilmu
Normatif dan Ilmu pendidikan sebagai Ilmu Teoritis dan Praktis.

2.2.1 Ilmu Pendidikan sebagai Ilmu Normatif

Sebagai ilmu pengetahuan normatif, ilmu pendidikan merumuskan kaidah


atau pedoman atau ukuran tingkah laku manusia. Sesuatu yang normatif berarti
berbicara masalah baik atau buruk dari perilakumanusia. Ilmu Pendidikan
merumuskan peraturan-peraturan tentangbertingkah laku manusia untuk mencapai
keteraturan hidup. Keteraturan hidup akan menjamin kelangsungan keeratan
(kohesi)antarmanusia (hubungan sosial manusia).

2
Ilmu pendidikan itu selalu berurusan dengan soal siapakah “manusia” itu.
Pembahasan mengenai siapakah manusia itu biasanya termask bidang filsafat,
yaitu filsafat antropologi. Pandangan filsafat tentang manusia sangat besar
pengaruhnya terhadap konsep serta praktik-praktik pendidikan. Karena pandangan
filsafat itu menentukan nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh seorang
pendidik atau suatu bangsa yang melakukan pendidikan.
Nilai yang dijunjung tinggi ini dijadikan norma untuk menentukan ciri-ciri
manusia yang ingin dicapai melalui praktik pendidikan. Nilai-nilai tidak diperoleh
hanya dari praktik dan pengalaman mendidik, tetapi secara normative bersumber
dari norma masyarakat, norma filsafat dan pandangan hidup, malah dari
keyakinan keagamaan yang dianut oleh seseorang.
Karena Ilmu Pendidikan bersifat normatif berarti pula bersifat praktis karena
ilmu pendidikan sebagai bahan ajar yang patut diterapkan sehingga pendidik
bertugas menanamkan sistem-sistem norma bertingkah laku manusia yang
dibanggakan, dihormati, dan dijunjung tinggi oleh masyarakat.

2.2.2 Ilmu Pendidikan sebagai Ilmu yang Bersifat Teoritis dan


Praktis

Ilmu Pendidikan termasuk pengetahuan normatif karena berkaitan erat


dengan pandangan tentang manusia, nilai dan norma hidup yangmembentuk
keperibadian manusia (anak didik).Ilmu Pendidikan bersifat teoritis dan praktis
karena berkaitan dengan strategi tindakan mendidik atau praktek mendidik
Dalam ilmu mendidik teoritis para cerdik pandai mengatur dan
mensistemkan di dalam swapikirnya masalah yang tersusun sebagai pola
pemikiran pendidikan. Jadi dari praktik-praktik pendidikan disusun pemikiran-
pemikiran secara teoritis. Pemikiran-pemikiran teoritis inilah yang disusun dalam
satu system pendidikan yang biasa disebut Ilmu Mendidik Teoritis.
Terdapat hubungan antara ilmu mendidik teoritis, sistematis dan historis.
Meskipun ilmu mendidik sistematis mendahului ilmu mendidik histories, akan
tetapi ilmu mendidik histories juga memberikan bantuan dan memperkaya ilmu
mendidik sistematis.

3
Selanjutnya adalah bagaimana hubungan antara ilmu mendidik histories dan
ilmu mendidik praktis. Seorang maha guru ilmu mendidik JM. Guning berkata :
teori tanpa praktek adalah baik pada human cerdik cendikiawan dan praktek tanpa
teori hanya terdapat pada orang gila dan penjahat – penjahat namun alangkah
lebih sempurnanya ilmu pendidikan itu dilakukan dengan cara teori dan praktek
secara bersama-sama.
Untuk lebih memahami bahwa ilmu pendidikan itu adalah yang memerlukan
pemikiran yang teoritis , adalah bahwa setiap pendidik memerlukan kritik- kritik
sumbangan pemikiran dari para ahli/ orang lain, ia dapat belajar dari catatan-
catatan kritik saran dari orang lain, yang pada akhirnya dapat dikatakan bahwa ia
belajar berdasarkan teori.

2.3 CABANG-CABANG DAN ILMU BANTU PENDIDIKAN


Menurut Langeveld (1952) mengklasifikasikan cabang ilmu pendidikan
sebagai berikut:

1. Ilmu pendidikan Teoritis


2. Ilmu pendidikan sistematis
3. Sejarah pendidikan
4. Ilmu perbandingan pendidikan
5. Ilmu pendidikan praktis
 Metodik
 Pendidikan keluarga
 Pendidikan keagamaan

Ilmu bantu yang diperlukan dalam ilmu pendidikan antara lain:


 Ilmu-ilmu biologi, misalnya ; Embriologi, Anatomi, Fisiologi, dan lain
sebagainya.
 Ilmu jiwa, misalnya; Ilmu Jiwa Umum, Ilmu Jiwa Perkembangan, Ilmu
Jiwa Sosial
 Ilmu-ilmu social, misalnya; Sosial, Ekonomi, Hukum, dan lain sebagainya.

4
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka


Jakarta, 2002.

Diamanti,Fani , 5 april 2012


https://theofani19.wordpress.com/2012/04/05/pendidikan-sebagai-ilmu-
pengetahuan/

Anda mungkin juga menyukai