PENGETAHUAN
PENULIS
NPM : 1713031034
Bandar Lampung
17 September 2017
PRAKATA
Segala puja dan puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada saya sehingga dapat
peroleh dari berbagai sumber yang juga saya analisis mengenai isinya, sehingga
bantuan berbagai pihak,baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu
izinkan Saya selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan
dari ilmu pengetahuan yang penulis kuasai. Oleh karena itu saya mohon kritik dan
Semoga makalah ilmiah mahasiswa ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak.
Penulis
IRFA ZUHRIAH
i
DAFTAR ISI
Prakata .................................................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................................................ ii
Bab 1 Pendahuluan :
Bab 2 Pembahasan :
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar belakang
Pendidikan merupakan sebagian dari kehidupan masyarakat dan juga
sebagai dinamisator masyarakat itu sendiri.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pendidikan yang
berarti Education adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui pengajaran dan
pelatihan.
Sedangkan pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui berkenaan
dengan suatu hal. Pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk
meninkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi
pribadinya. Sedangkan pengetahuan adalah objek daripada manusia
melakukan proses pendidikan itu sendiri.
Pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk kepribadiannya
dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya. Sedangkan pengetahuan
adalah objek dari pada manusia melakukan proses pendidikan itu sendiri.
1.2Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penyusunan makalah ini, adalah:
a) Apa saja syarat-syarat berdirinya ilmu pengetahuan?
b) Apa yang dimaksud dengan ilmu pendidikan sebagai ilmu normatif,
teoritis dan praktis ?
c) Apa saja cabang-cabang dan ilmu bantu pendidikan ?
1.3Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini, adalah:
a) Untuk mengetahui syarat-syarat berdirinya ilmu pengetahuan
b) Untuk mengetahui maksud dari ilmu pendidikan sebagai ilmu
normatif, teoritis dan praktis
c) Untuk mengetahui cabang-cabang dan ilmu bantu pendidikan
iii
BAB 2
PEMBAHASAN
Suatu ilmu pengetahuan harus memenuhi tiga persyaratan pokok dan beberapa
persyaratan tambahan, diantaranya :
Persyaratan Pokok:
1. Suatu ilmu harus mempunyai objek tertentu
2. Suatu ilmu pengetahuan harus menggunakan metode-metode yang sesuai
3. Suatu ilmu pengetahuan harus menggunakan sitematika tertentu
Persyaratan Tambahan:
1. Suatu ilmu pengetahuan harus mempunyai dinamika
2. Suatu ilmu pengetahuan harus praktis
3. Suatu ilmu pengetahuan harus diabdikan untuk kesejahteraan umat
manusia
1
Setelah kita tahu apa yang menjadi persyaratan suatu ilmu pengetahuan,
tentunya kita mengetahui bahwa ilmu pendidikan telah memenuhi persyaratan-
persyaratan tersebut. Ilmu pendidikan mempunyai objek, metode dan sistematika.
Tidak hanya itu, ilmu pendidikan juga telah memenuhi persyaratan tambahan
lainnya, seperti praktis, dinamika dan tentunya diabdikan untuk kesejahteraan
umat manusia.
2
Ilmu pendidikan itu selalu berurusan dengan soal siapakah “manusia” itu.
Pembahasan mengenai siapakah manusia itu biasanya termask bidang filsafat,
yaitu filsafat antropologi. Pandangan filsafat tentang manusia sangat besar
pengaruhnya terhadap konsep serta praktik-praktik pendidikan. Karena pandangan
filsafat itu menentukan nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh seorang
pendidik atau suatu bangsa yang melakukan pendidikan.
Nilai yang dijunjung tinggi ini dijadikan norma untuk menentukan ciri-ciri
manusia yang ingin dicapai melalui praktik pendidikan. Nilai-nilai tidak diperoleh
hanya dari praktik dan pengalaman mendidik, tetapi secara normative bersumber
dari norma masyarakat, norma filsafat dan pandangan hidup, malah dari
keyakinan keagamaan yang dianut oleh seseorang.
Karena Ilmu Pendidikan bersifat normatif berarti pula bersifat praktis karena
ilmu pendidikan sebagai bahan ajar yang patut diterapkan sehingga pendidik
bertugas menanamkan sistem-sistem norma bertingkah laku manusia yang
dibanggakan, dihormati, dan dijunjung tinggi oleh masyarakat.
3
Selanjutnya adalah bagaimana hubungan antara ilmu mendidik histories dan
ilmu mendidik praktis. Seorang maha guru ilmu mendidik JM. Guning berkata :
teori tanpa praktek adalah baik pada human cerdik cendikiawan dan praktek tanpa
teori hanya terdapat pada orang gila dan penjahat – penjahat namun alangkah
lebih sempurnanya ilmu pendidikan itu dilakukan dengan cara teori dan praktek
secara bersama-sama.
Untuk lebih memahami bahwa ilmu pendidikan itu adalah yang memerlukan
pemikiran yang teoritis , adalah bahwa setiap pendidik memerlukan kritik- kritik
sumbangan pemikiran dari para ahli/ orang lain, ia dapat belajar dari catatan-
catatan kritik saran dari orang lain, yang pada akhirnya dapat dikatakan bahwa ia
belajar berdasarkan teori.
4
DAFTAR PUSTAKA