Makalah Filsafat Pendidikan
Makalah Filsafat Pendidikan
A. Pengertian Fisafat
1. Filsafat dalam Pengertian Etimologis
Filsafat (Indonesia) atau falsafah (Arab) atau philosophi (Inggris), berasal dari bahasa
Yunani philosophia yang merupakan kata majemuk dari dua kata, philo yang berarti cinta
dan sophia yang berarti kebijaksanaan. Dengan demikian filsafat dapat dikatakan cinta
kebijaksanaan.
2. Filsafat dalam Pengertian Terminologis
Filsafat secara terminologis memiliki dua makna. Prtama, filsafat dalam dimensi
aktivitas, berfilsafat yaitu berpikir secara radikal, universal, logis, sistematis tentang
hakikat segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada. Kedua, filsafat dalam dimensi
produk; yaitu filsafat berarti pemikiran-pemikiran yang dihasilkan dari kegiatan
berfilsafat.
B. Objek Filsafat
Objek filsafat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu objek material dan objek formal.
1. Objek material filsafat adalah segala sesuatu “yang ada’ dan “yang mungkin ada”.
2. Objek formal filsafat adalah menyelidiki segala sesuatu guna mengerti hakikatnya
dengan sedalam-dalamnya.
C. Metode Filsafat
Secara sederhana metode-metode yang biasa digunakan dalam filsafat antara lain dapat
dikemukakan sebagai berikut.
1. Metode Contemplatif (perenungan) yaitu berpikir sampai menemukan kebenaran
hakiki.
2. Metode Deduktif yaitu berpikir sampai menemukan kebenaran yang hakiki. Pada
hakikatnya metode deduktif adalah metode rasional, dalam artian kebenaran umum
yang dijadikan ukuran kebenaraan yang bersifat kasus (khusus) itu bersifat rasional.
3. Metode speculative (spekulatif). Mohammad Noor Syam mengatakan bahwa metode
spekulatif yang dalam bahasa inggris disebut speculative juga berarti perenungan atau
merenung.
BAB 2
Teori Zuhairini, dkk., filsafat pendidikan Islam adalah studi tentang pandangan filosofis
dari sistem dan aliran filsafat dalam Islam terhadap maslah kependidikan dan bagaimana
pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan manusia muslim dan umat Islam.
Menurut Abdul Mulkhan, filsafat pendidikan Islam adalah suatu analisis atau pemikiran
rasional yang dilakukan secara kritis, radikal, sistematis, dan metodologis, untuk
memperoleh pengetahuan mengenai hakikat pendidikan Islam.
Menurut Teori A. Sadili, dkk. filsafat pendidikan Islam adalah pikiran, pandangan, dan
renungan manusia mengenai suatu proses penenaman benih baru atau proses transformasi
dan usaha mengembangkan bakat serta kemampuan seseorang , baik kawasan kognitif,
afektif, psikomotorik, maupun akhlak kepribadian untuk menetapkan status, kedudukan
dan fungsinya di alam semesta dan di akhirat nanti.
B. Objek Filsafat Pendidikan Islam
Objek kajian filsafat pendidikan Islam dibagi menjadi dua, yaitu objek material
filsafat pendidikan Islam dan objek formal filsafat pendidikan Islam.
1. Objek material filsafat pendidikan Islam adalah segala hal yang berkaitan dengan
usaha manusia secara sadar untuk menciptakan kondisi yang memberi peluang
berkembangnya kecerdasan, pengetahuan, dan kepribadianya atau pola kelakuan
(akhlak) peserta didik melalui pendidikan.
2. Objek formal filsafat pendidikan Islam adalah aspek khusus dari usaha manusia
secara sadar tersebut, yaitu menciptakan kondisi yang memberi peluang
pengembangan kepribadian atau pola kelakuan (akhlak) sehingga peserta didik
memiliki kemampuan untuk menjalani dan menyelesaikan permasalahan hidupnya
dengan menempatkan Islam sebagai petunjuk (hudan) dan pembeda (furqan)
Spekulatif dan Kontemplatif bisa berarti merenungatau dalam bahasa arab disebut
tafakkur. Metode ini dapat dipakai untuk memikirkan sesuatu yang abstrak, misalnya
hakikat hidup menurut Islam, sifat Tuhan, takdir, dan lain sebagainya. Dengan metode ini
pula kita dapat merenungkan sesngguhnya pendidikan Islam dengan segala
komponennya apa hakikatnya atau esensinya.
2. Metode Nomatif
Dalam filsafat pendidikan Islam metode ini dipakai untuk mencari nilai, aturan, atau
hukum yang berkaitan dengan pendidikan Islam; sehingga tujuan, proses, bahan, dan
semua yang terlibat dalam pendidikan Islam tersebut sesuai dengan nilai, aturan, atau
hukum Islam yang bersumber dari al-qur’an dan sunnah. Dalam prosesnya metode ini
dapat dilakukan dengan Ijtihad.
3. Metode Analisi Konsep
Analisis konsep ini berarti menguraikan sesuatu pengertian yang bersifat tertentu dengan
menggunakan alat komunikasi yang biasa disebut dengan bahasa, sehingga dapat di
pahami suatu konsep yang berkaitan dengan problematika pendidikan Islam. Misalnya
konsep filosofis mengenai fitrah, ikhsan, taqwa, bahagia, manusia sempurna, dan lain
sebagainya.
4. Meode Historis
Metode historis atau sejarah adalah cara mempelajari filsafat berdasarkan urutan waktu
perkembangan filsafat yang telah terjdi, sejak kelahirannya sampai sekarang. Metode
historis juga berarti menggunakan sejarah untuk mengambil pelajaran dan
memproyeksikannya ke masa depan.
5. Metode Deduktif
Metode deduktif berarti penalaran dari suatu kebenaran yang umum ke suatu hal yang
khusus. Metode ini digunakan dalam filsafat, karena pada dasarnya filsafat itu bersifat
rasional-logis dan lebih banyak berangkat dari kebenaran-kebenaran yang bersifat umum.
6. Metode terpadu
Selain membahas eksistensi filsafat pendidikan Islam sebagai sebuah disiplin sendiri,
beberapa persoalan yang harus dibahas oleh filsafat pendidikan Islam adalah sebagai
berikut.
Istilah al-nas menunjukkan makna manusia sebagai makhluk sosial. Secara term (istilah)
al-nas menunjukkan arti manusia sebagai makhluk yang bisa dijabarkan berikut ini.
PENDIDIKAN ISLAM
Selain itu, menurut Zuhairini dkk., problem hakikat iman juga menjadi faktor yang
berpengaruh terhadap pendidikan Islam. Bagi kelompok Murji’ah, iman cukup dalam hati;
sedangkan Khawarij berpandangan bahwa iman itu dalam hati dan dinyatakan dengan
lisan serta disempurnakan dengan perbuatan. Adapun menurut Mu’tazilah iman itu harus
dibuktikan dengan perbuatan.
Ahmad syar’i mengidentifikasi peluang yang dimiliki oleh pendidikan Islam sebagai
berikut.