LVH Hipertensi PDF
LVH Hipertensi PDF
DASRIL EFENDI
BAB I
PENDAHULUAN
Hipertensi akan menyebabkan pengurangan harapan hidup seseorang melalui
peningkatan morbiditas dan mortalitas, karena hipertensi merupakan salah satu
factor resiko utama penyakit kardiovaskuler. (1,2) Hipertensi yang lama menimbulkan
komplikasi pada organ sasaran seperti stroke, gagal ginjal, hipertensif retinopati dan
hivertropi ventrikel kiri. Masalah hipertensi sangat penting di Negara maju dan
sekarang mulai meningkat di Negara berkembang karena perobahan pola hidup dan
status ekonomi masyarakat. (2-4)
Menurut studi Framingham hamper 1/5 penduduk kulit putih di AS yang
berumur > 18 tahun mempunyai tekanan darah diatas 160/95 mmHg dan hamper ½
dengan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg. Insiden hipertensi pada wanita
meningkat diatas umur 50 tahun dan peningkatan ini berhubungan dengan
perubahan pola hormone setelah menopause. Hipertrofi ventrikel kiri ( Left Ventricle
Hypertrophy = LVH) akan meningkatkan morbiditas dan mortalitas melalui, penyakit
jantung koroner, aritmia dan gagal jantung. Tanpa terapi yang adekuat hipertensi
dapat menimbulkan kematian 50% karena penyakit jantung koroner, 30 – 35%
karena stroke dan 10 – 15% karena gagal ginjal. (6,7)
Hipertrofi ventrikel kiri (LVH) ditemukan pada 50% hipertensi tanpa diterapi
yang dideteksi dengan ekokardiografi. Kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan
kematian jantung mendadak hingga lima kali dibandingkan dengan penderita
hipertensi tanpa LVH, sehingga dalam penatalaksanaan hipertensi, program
pencegahan LVH merupakan tujuan utama selain penurunan tekanan darah. LVH
memperburuk sirkulasi koroner karena menurunkan cadangan koroner dan
gangguan perfusi miokard. (7,8,9)
Jantung mengalami hipertrofi dalam usaha kompensasi akibat beban tekanan
( pressure over load) atau beban volume (volume overload ) yang mengakibatkan
peningkatan tegangan dinding otot jantung. (4,5,6) Pada awal LVH terjadi gangguan
fungsi diastolic ventrikel kiri yang ditandai dengan penurunan kecepatan pengisian
ventrikel kiri karena kekakuan otot ventrikel. (8,9,10)
Menurut studi Framingham, LVH merupakan factor resiko independent
terhadap peningkatan morbiditas dan mortalitas kardiovaskuler melalui proses :
infark miokard, payah jantung kongestif, aritmia dan kematian jantung mendadak.
(4,6-7 )
. Penelitian Framingham ini juga menunjukan bahwa terjadinya LVH pada
hipertensi bersifat parallel dengan peningkatan tekanan darah. (8,9)
Diagnosa LVH dapat ditelusuri dengan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik,
EKG, Radiologi dan Ekokardiografi. Ekokardiografi lebih sensitive dalam mendeteksi
adanya LVH yang telah dibuktikan dengan autopsy. Adanya LVH tidak selalu
berhubugan dengan lama dan derajat hipertensi, karena dapat saja terjadi pada
hipertensi ringan atau hipertensi dalam tahap dini. (11,12)
Vijan et al (1991) menyatakan bahwa pemeriksaan EKG tidak begitu sensitive
untuk mendeteksi LVH pada hipertensi. (13) Kriteria EKG untuk LVH biasanya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA :
Dengan demikian teknologi dan ekonomi saat ini diperkirakan jumlah
penderita penyakit degeneratif khususnya hipertensi di masyarakat semakin tinggi,
dan mempunyai konsekuensi tertentu akibat yang ditimbulkannya dalam jangka
panjang. Sir George Pickering (1972) membedakan tekanan darah normal dengan
tinggi dan menyimpulkan bahwa ada hubungan kwantitatif antara tingginya tekanan
darah dengan tingginya mortalitas. (18)
2.1. HIPERTENSI :
2.1.1. Definisi hipertensi.
Menurut WHO-ISH pada tahun 1999 hipertensi adalah tekanan darah sistolik
= 140 mmHg dan tekanan darah diastolic = 90 mmHg pada orang yang tidak
memakai obat- obat anti hipertensi (5,6,8).
Tabel 1 Stratifikasi tekanan darah dan prognosa menurut WHO (dikutip dari 6)
Blood pressure (mmHg)
Other risk factor Grade 1 Grade 2 Grade 3
and diseases (mild (moderate (severe
history hypertension) hypertension) hypertension)
SBP 140 – 159 or SBP 160 – 179 or SBP = 180 or
DBP 90-99 DB P 100-109 DBP = 110
I. no other risk factor Low risk Medium risk High risk
II. 1-2 risk factor (1) Medium risk Medium risk V high risk
III. 3 or more risk High risk High risk V high risk
factors or TOD or
Diabetes(2)
IV. ACC(3) V high risk V high risk V high risk
1
.lihat tabel 2. 2 . TOD target organ tanpa damage (lihat tabel 2) 3 . ACC (Asociated
Clinical Condition Including cardiovascular disease (lihat tabel 2)
Namun demikian tekanan darah penderita dapat bervariasi, oleh sebab itu
sebelum ditetapkan diagnosa hipertensi atau sebelum penggunaan obat anti
hipertensi sebaiknya dilakukan pemeriksaan berulang dalam beberapa minggu. Jika
dijumpai tekanan darah dalam batas ringan pende rita dapat diamati sampai 3 – 6
bulan. Pengamatan dengan periode yang singkat diperlukan jika dijumpai kenaikan
yang nyata atau disertai komplikasi lain.
Left ventricular
Hypertrophy
Dengan peningkatan tahanan perifer dan beban sistolik ventrikel kiri, jantung
mengalami hipertrofi karena aktifasi simpatis untuk meningkatkan kontraksi
miokard. LVH tidak hanya dipengaruhi oleh faktor hemodinamik tetapi juga faktor
non hemodinamik. Faktor hemodinamik meliputi : beban tekanan dan beban volume
yang berlebihan, denyut jantung, kontraktilitis dan tahanan perifer yang bertambah,
Menurut Framingham Heart Study, LVH dengan Indeks Massa Ventrikel Kiri
(LVMI) > 143 g/m2 LPT utnuk pria dan LVMI > 102 g/m2 LPT utnuk wanita ternyata
lebih rentan terhadap penyakit jantung koroner dan menurunkan fraksi ejeksi. (8)
Akibat peningkatan massa ventrikel kiri (LV Mass) 50 gr dapat meningkatkan resiko
relatif morbiditas kardiovaskuler 1,49 pada pria dan 1,57 pada wanita dan resiko
kematian kardiovaskuler masing- masing 1,73 pada pria dan 2,12 pada wanita. (9)
Dari percobaan klinik secara secara random pada 47 653 penderita hipertensi
ternyata penurunan massa ventrikel kiri dapat menurunkan insiden infark miokard
15% paa usia muda dan 19- 28% pada orang tua. (37)
2.3.2. Radiologi :
Pemeriksaan foto toraks pada posisi posteroanterior dan lateral merupakan
parameter tambahan dari pemeriksaan fisik dalam deteksi hipertropi ventrikel kiri.
Foto toraks dengan analisa jantung dapat mengidentifikasi kardiomegali, koartasio
aorta, diseksi aorta dan payah jantung kongestif. LVH lebih sukar didiagnosis secara
radiologist, seperti rasio kardiotaraks yang dipakai dalam menilai ukuran jantung dan
jura korelasinya dengan ekokardiografi relatif kurang baik (27,30). Pembesaran
ventrikel kiri dimanifestasikan dengan ekstensi kearah inferior kiri dan posterior dari
batas kiri bawah jantung. Pembesaran jantung yang terlihat denganr radiologist
menandakan LVH sudah dalam tahap lanjut. (8,11,12)
2.3.3. Elektrokardiografi :
elektrokardiografi dapat mendeteksi LVH berdasarkan pembesaran ventrikel
baik karena pertambahan tebal otot, dilatasi ruang ventrikel atau keduanya.
Hipertropi ventrikel kiri dengan EKG lebih sensitive disbanding dengan radiologist.
(27,29,33,34)
Faktor yang berperan atau mekanisme yang melatarbelakangi dari criteria LVH pada
EKG adalah :
1. Bertambahnya amplitude ( voltase QRS)
2. Keterlambatan konduksi intraventrikuler.
3. Melebarnya sudut QRS/T.
4. Kecendrungan deviasi sumbu sandapan kekiri. (25,39)
Bertambahnya voltase pada EKG berhubungan dengan faktor berikut :
1. Bertambahnya masa ventrikel kiri.
Tabel 5 : Kriteria Sokolow Lion untuk diagnosa LVH pada EKG (dikutip dari
25)
A Kriteria sadapan anggota badan Sens (%) Spes (%)
RI + SIII > 25 mm 10,6 100
RaVL > 11 mm 10,6 100
RaVF > 20 mm 1,3 99,5
B: Kriteria sandapan dada :
SVI + RVS atau RV6 > 35 mm 42,5 95
R terbesar + S terbesar > 45 mm 45 89,5
RV5 atau RV6 > 26 mm 25 98,5
Tabel 6 : Sistem skor poin Romhilt dan Estess pada EKG. (dikutip dari 40)
1. Amplitudo ( yang mana saja, masing- masing 3 point)
a. Gelombang R atau S terbesar disandapan anggota > 20 mm
b. Gelombang S di V1 atau V2 > 30 mm, atau gelombang R di V1 atau V6 > 30
mm
2. Perobahan segmen ST -T (Strain ventrikel kiri dengan vector ST-T yang
bergeser)
a. Tanpa digitalis : 3 point
b. Dengan digitalis : 1 point
3. Deviasi sumbu kekiri – 300 atau lebih : (2point).
4. Durasi QRS > 0,009 detik : (1 point)
BAB III
PENELITIAN SENDIRI
3.5. HIPOTESIS :
hipertropi ventrikel kiri akan meningkatkan dispersi QT pada pemeriksaan
elektrokardiografi.
Pemeriksaan Ekokardiografi :
Pemeriksaan ekokardiografi M mode dilakukan dengan menggunakan
ekokardiografi generasi terakhir dengan fasilitas Doppler (ATL, HDI 1500).
Pemeriksaan dilakukan pada penderita dengan posisi dekubitus kiri parsial dan
memakai transduser 3,5 MHz. Pengukuran ventrikel kiri dibuat sesuai dengan
rekomendasi American Society of Echocardiograpgy. (27,35,39) Pengukuran dimensi
internal ventrikel kiri pada akhir diastolic (LVID) dilakukan menurut Devereux (27).
Perhitungan yang digunakan dalam menentukan indeks massa ventrikel kiri (LVMI
Left Ventricle Mass Index) dengan metode Devereux. (10,27,35)
LVMI = (1,04 [SWT + PWT + LVID) 3 – (LVID) 3 ] – 14) / BSA
atau
LV Mass = 1,04 [ (IVSp + LVIDp + PWTp)3 – (LVIDp) 3 ] – 13,6 g
Dinyatakan LVH bilamana LV mass secara ekokardiografi lebih besar dari 215
g. (28,30) LV mass index didapatkan dari hasil pembagian LV mass dengan luas
permukaan tubuh = LPT atau BSA. (10,33) Luas Permukaan tubuh (m2 ) didapatkan
dengan memakai rumus Dubois tahun 1976 seperti berikut :
BSA ( Body Surface Area ) = (0,0001) (71,84) (Wt 0,425 xHt 0,725 ).
Wt = Berat badan dalam kg, Ht = tinggi badan dalam cm (standar Dubois). (44)
Kriteria yang diperlukan untuk LVH pada ekokardiografi berdasarkan LVMI > 131
gr/m2 BSA untuk pria dan LVMI > 180 gr/m2 BSA (LPT / Luas Permukaan Tubuh)
untuk wanita. Klasifikasi lebih jauh dari LVH berdasarkan tebal relatif dinding otot
jantung ( RWT = Relative wall thickness) sesuai dengan criteria American Society of
Tabel 7 : Data Klinis 36 penderita hipertensi kelompok LVH dengan non LVH.
LVH non LVH p
Umur 62,47 ± 10,44 59,12 ± 12,57
0,34
Luas permukaan tubuh 1,77 ± 0,12 1,76 ± 0,14 0,48
Berat badan 72,68 ± 9,53 71,00 ± 9,75 0,60
Tinggi badan 161,89 ± 7,79 160,00 ± 8,07
0,48
Massa ventrikel kiri (LVM) 310,47 ± 108,28 198,41 ± 33,86 0,001*
LVID 4,73 ± 0,50 4,76 ± 0,55 0,85
IVSd 1,53 ± 0,43 1,08 ± 0,30 0,001*
LVPWd 1,09 ± 0,23 0,82 ± 0,18 0,001*
LVMI 174,89 ± 60 103,29 ± 18 0,001*
Fraksi Ejeksi 65,37 ± 7,54 62,82 ± 6,36 0,28
TD sistolik 172,11 ± 9,76 165,29 ± 7,17
0,02
TD diastolic 97,89 ± 6,31 93,53 ± 6,06 0,04
Frekuensi nadi 80,53 ± 15,68 88,47 ± 11,48
0,09
Dispersi QT 68,11 ± 8,55 52,12 ± 8,32 0,001*
* p<0,01
Dari tabel 8 menunjukan bahwa tidak ada perbedaan nilai rata- rata yang
bermakna antara kelompok LVH dengan non LVH pada variable umur, tinggi badan,
berat badan dan luas permukaan tubuh. (p>0,01).
Pada ekokardiografi lebih jauh kita dapat menilai struktur dan ukuran anatomi
jantung melalui parameter yang lebih spesifik. Pada penelitian ini terlihat perbedaan
yang signifikan dari beberapa variabel seperti massa ventrikel kiri (LVM), tebal
septum interventrikuler waktu diastolic (IVSd), tebal dinding posterior ventrikel kiri
(LVPWD) dan indeks massa ventrikel kiri ( LVMI) seperti tabel 3.
Sedangkan pada variabel lain tidak ada perbedaan nilai rata- rata yang
bermakna antara kedua kelompok LVH dengan non LVH seperti ukuran internal
ventrikel kiri sewaktu fase diastolic (LVIDd) dengan p = 0,850 dan fraksi ejeksi
dengan p = 0,284 atau (p>0,01)
Perbandingan TD sistolik masing- masing (165,29 dan 172,11 mmHg), TD diastolic
(93,53 mmHg dan 97,89 mmHg), frekuensi nadi (88,47 mmHg dan 80,53 mmHg)
tidak berbeda bermakna (p>0,01) pada kedua kelompok. (tabel 10)
Tabel 10. Perbandingan nilai rata-rata tekanan darah, frekuensi nadi dan
dispersi QT antara kedua kelompok LVH dengan non LVH
Parameter Non LVH LVH Probality
TD Sistolik 165,29 172,11 0,024
TD diastolic 93,53 97,89 0,042
Frekuensi nadi 88,47 80,53 0,095
Disp QT 52,12 68,11 0,001*
a) = Uji t Independen * = signifikan pada < 0,01.
Sesuai dengan kategori JNC VI atau WHO / ISH 1999 diperoleh masing-
masing hipertensi ringan 8 kasus, sedangkan 18 kasus dan berat 10 kasus (tabel
11).
Tingkat tekanan darah kelihatan tidak dipengaruhi oleh faktor umur, dimana
baik hipertensi ringan, sedang maupun berat mempunyai umur rata- rata yang tidak
berbeda bermakna secara statistic (p>0,05). Namun pada variabel LVMI dan dispersi
QT terdapat perbedaan dimana lebih tinggi tingkatan hipertensi (hipertensi berat)
lebih besar nilai dispersi QT dan nilai LVMI dari hipertensi ringan dengan masing-
masing p = 0,01 dan p = 0,009 atau (p<0,05). Fraksi ejeksi dari ketiga kelompok
hipertensi tidak berbeda bermakna secara statistic (p>0,05)
Pada pemeriksaan EKG didapatkan perbedaan rata- rata dispersi QT kedua
kelompok, masing- masing adlah (52,12 dan 68,11 md), berbeda bermakna secara
statistic (p<0,01). Korelasi LVMI dengan dispersi QT dan berbagai variabel lainnya
antara kedua kelompok dapat terlihat dalam tabel 12.
Tabel 12. Korelasi Indeks Massa Ventrikel kiri (LVMI) dengan dispersi QT
dan variabel lainnya pada 36 subjek penelitian.
Korelasi LVMI N Koef. Korelasi Probability (sig)
dengan (Jumlah sample) 2 tailed
Dispersi QT 36 0,60 0,001*
TD sistolik 36 0,30 0,093
TD diastolik 36 0,25 0,275
Fraksi ejeksi 36 0,20 0,294
Umur 36 0,15 0,445
* signifikan pada p<0,01
Dari tabel 12 dapat terlihat hubungan yang antara indeks massa ventrikel kiri
(LVMI) dengan dispersi QT pada koefisien korelasi (r) = 0,60 ( korelasi Pearson).
Nilai koefisien korelasi antara LVMI dengan tekanan darah balik.
Tabel 8. Nilai rata-rata variabel umur, tinggi badan, berat badan dan luas
permukaan tubuh (BSA) penderita non LVH dengan LVH
Parameter Non LVH LVH Probability
Umur 59,12 62,47 0,338
Tinggi badan 160,00 161,89 0,479
Berat badan 71,00 72,68 0,604
BSA 1,76 1,77 0,821
Dari tabel 8 menunjukan bahwa tidak ada perbedaan nilai rata- rata yang
sifnifikan antara kelompok LVH dengan non LVH pada variabel umur, tinggi badan,
berat badan dan luas permukaan tubuh. (p>0,01)
Pada ekokardiografi lebih jauh kita dapat menilai struktur dan ukuran anatomi
jantung melalui parameter yang lebih spesifik. Pada penelitian ini terlihat perbedaan
yang signifikan dari beberapa variabel seperti massa ventrikel kiri (LVM), tebal
Sistolik maupun diastolic pada penelitian ini cukup kecil yaitu masing- masing ( r =
0,30 dan r = 25) dengan p>0,05. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh riwayat
hipertensi, lama pemakaian obat dan jenis obat yang dikosumsi tidak dketahui atau
terabaikan.
Hubungan LVMI dengan fraksi ejeksi dan umur penderita hipertensi pada
penelitian ini juga tidak bermakna secara statistic dengan masing- masing (r = 0,20
dan r = 0,15). Korelasi antara LVMI dengan dispersi QT dari 36 penderita hipertensi
dapat kita lihat denga lengkap pada diagram skatter dibawah ini, dimana
kebanyakan koordinatnya bertebaran disekitar garis diagonal, seperti pada diagram
dibawah ini.
Tabel 3 : Korelasi nilai rata- rata antar variabel antara LVH dengan non LVH
Parameter LVMI Dispersi QT TD Sistolik TD Fraksi Umur
Korelasi Diastolik Ejeksi
LVMI 1,00
Dispersi QT ,60* 1,000
TD sistolik ,30 ,43 1,00
TD diastolik ,25 ,27 ,35 1,000
Fraksi ,25 ,15 ,20 ,10 1,00
Ejeksi
Umur ,15 ,38 - ,02 - ,20 -,20 1,00
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada penelitian ini dari 36 penderita hipertensi terdapat lebih dari 50% sudah
mempunyai komplikasi hipertrofi ventrikel kiri dari pemeriksaan ekokardiografi. Jenis
hipertrofi yang terbanyak adalah konsentris (90%), sedangkan sisanya adalah
hipertrofi tipe eksentris (10%). Penelitian sebelumnya , Savage dkk dalam skala
penting yang lebih luas mendaatkan lebih kurang 50% LVH dari 243 penderita
hipertensi ringan dan sedang. Sedangkan Campus dkk dari 61 penderita hipertensi
melaporkan sebanyak 52% hipertrofi tipe konsentris dan 26% tipe hipertrofi
eksentris dan lainnya tipe ireguler. (46) Sedangkan Haroen dkk di Medan (1990)
mendapatkan 76% dengan hipertrofi tipe konsentris dan 20% dengan hipertrofi
eksentris dan sisanya tipe irregular dari 50 penderita hipertensi ringan dan sedang.
(45)
LVH pada hipertensi disebabkan oleh peningkatan tekanan dan volume darah
dalam vaskuler, sehingga menimbulkan lebih banyak hipertrofi tipe konsentrik dan
tipe eksentrik. Dengan sample yang terbatas pada pasien hipertensi ringan,
hipertrofi tipe konsentrik dan eksentrik dapat lebih meningkatkan dispersi QT
disbanding dengan hipertrofi irregular. (33,47)
Dari data dasar penelitian ini antara kedua kelompok hipertensi dengan LVH
dan tanpa LVH pada variabel umur, tinggi badan, berat badan dan luas permukaan
tubuh tidak berbeda bermakna secara statistic atau faktor- faktor ini tidak punya
pengaruh berarti terhadap munculnya hipertrofi ventrikel kiri. Faktor tekanan darah
sistolik, tekanan darah diastolic maupun frekuensi denyut jantung juga tidak
mempunyai perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok diatas (masing-
masing p>0,05), kemungkinan karena tekanan darah yang kita dapatkan hanya
pada satu kali pemeriksaan, sedangkan riwayat hipertensi, lama pengobatan dan
jenis obat yang dikonsumsi pada penelitian ini tidak kita dapatkan datanya dengan
pasti karena sulit untuk ditelusuri, sehingga faktor ini terbaikan.
Dengan pemeriksaan ekokardiografi antara kelo mpok LVH dengan non LVH
terlihat perbedaan yang bermakna pada masa ventrikel kiri (LVM) dengan p = 0,001,
tebal dinding septum interventrikuler waktu diastolik (IVSd) dengan p = 0,001, tebal
dinding posterior ventrikel kiri waktu diastolik (LVPWd) dengan p = 0,001 dan indeks
massa ventrikel kiri (LVMI) dengan p = 0,001 semuanya mempunyai p<0,05.
parameter ini merupakan dasar pengukuran jantung untuk kriteria hipertrofi
ventrikel kiri dan hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya. (11,20,27)
Pada pemeriksaan EKG secara keseluruhan didapatkan perbedaan yang
bermakna antara dispersi QT pada kelompok LVH dengan kelompok non LVH dengan
nilai rata- rata masing- masing 68,11 milidetik ( ± SD = 8,55) dan 52,12 milidetik (±
SD = 8,32). Didapatkan koefisien korelasi (r) antara dispersi QT dengan LVMI = o,60
(p<0,01). Hasil ini hampir sama dengan penelitian oleh Maheswary di India yang
mendapatkan dispersi QT pada LVH 36,66 md (± SD = 15,71) dengan r = 0,59 pada
pria dan r = 0,69 pada wanita (p<0,01).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN :
1. Dispersi QT memanjang pada penderita hipertensi dengan hipertrofi
ventrikel kiri dibandingkan dengan hipertensi tanpa hipertrofi ventrikel kiri
yang dikonfirmasikan dengan ekokardiografi.
2. Dijumpai korelasi antara dispersi QT pada EKG dengan indeks massa
ventrikel kiri (LVMI) pada ekokardiografi.
5.2. SARAN :
1. Pada setiap penderita hipertensi sebaiknya dilakukan pemeriksaan dispersi
QT untuk menentukan hipertrofi ventrikel kiri (LVH) disamping kriteria
standars.
2. Karena pemeriksaan EKG dapat dilakukan diseluruh fasilitas kesehatan
maka pemeriksaan dispersi QT dapat dilakukan dipraktek sehari-hari.