Disusun oleh
Jakarta,
Mengetahui
Menyetujui
Ketua Jurusan Teknik Elektro Dosen Pembimbing FTUP
i
LEMBAR PENGESAHAN
HIDROLIK STEERING GEAR DI KAPAL AT-1 TELUK KENDARI
Menyetujui, Mengetahui,
Pembimbing Lapangan,
Electrical Workshop Supervisior Human Capital & General Affairs
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan kerja praktek dan menyusun laporan kerja
praktek di PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) pada 30 Januari - 28 Februari
2019. Adapun judul dari Kerja Praktek ini adalah “HIDROLIK STEERING GEAR DI KAPAL
AT-1 TELUK KENDARI “
Kerja Praktek ini merupakan salah satu syarat yang wajib ditempuh untuk
menyelesaikan studi Diploma Tiga di Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Pancasila, Jakarta. Kerja praktek bertujuan mendidik mahasiswa agar dapat mengetahui
dunia kerja yang sebenarnya serta mampu menerapkan teori-teori yang telah di dapat
ketika berada di bangku kuliah dan menambah wawasan sesuai dengan ilmu yang di
pelajari.
Keberhasilan dalam penyusunan Kerja Praktek ini tidak terlepas dari dukungan
berbagai pihak. Dengan rasa hormat, penulis menyampaikan rasa terimakasih sebesar-
besarnya kepada :
1. Allah S.W.T yang atas berkat rahmat-Nya penulis diberikan kesehatan dan
kelancaran sehingga dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini dengan tepat
waktu.
2. Orang tua dan Keluarga saya atas kasih sayang, dukungan dan do’anya sehingga
saya tetap dapat melaksanakan Kerja Praktek dengan baik.
3. Bapak Vector Anggit Pratomo, ST., MT. Selaku ketua Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Pancasila Jakarta.
4. Ibu Noor Suryaningsih, ST., MT. Selaku dosen pembimbing kerja praktek yang telah
memberikan bimbingan, do’a dan dukungannya.
5. Direksi PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) yang telah mengizinkan saya
untuk melakukan kerja praktek
6. Bapak Slamet Riyadi Human Capital & General Affairs Unit PT. Dok & Perkapalan
Kodja Bahari (Persero) yang telah mengizinkan saya untuk melakukan kerja
praktek.
7. Bapak Windarto selaku pembimbing kerja praktek di PT. Dok & Perkapalan Kodja
Bahari (Persero).
8. Serta semua pihak lainnya yang tidak bisa sebutkan satu – persatu yang telah
membantu selama pelaksanaan Kerja Praktek di PT. PT. Dok & Perkapalan Kodja
Bahari (Persero).
iii
Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
membantu memperbaiki kekurangan dalam pembuatan laporan kerja praktek ini. Semoga
laporan Kerja Praktek ini bisa bermanfaat bagi yang membacanya.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................................. i
v
3.4.1 POMPA HIDROLIK ..........................................................................................11
BAB 5 KESIMPULAN.......................................................................................................25
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Denah Wilayah PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Galangan I ... 4
Gambar 2.2 Struktur organisasi PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Galangan I
......................................................................................................................................... 5
Gambar 3.1 Skema Perubahan Energi pada hydraulic steering gear ................................ 7
Gambar 3.2 Mekanisme sistem hidrolik ............................................................................ 8
Gambar 3.3 Pompa Hidrolik ............................................................................................12
Gambar 3.4 Tangki Penyimpanan Cairan Fluida/Oli ........................................................13
Gambar 3.5 Single Acting Cylinder ..................................................................................14
Gambar 3.6 Double Acting Cylinder .................................................................................14
Gambar 3.7 Double Acting Cylinder .................................................................................15
Gambar 3.8 Sketsa gambar poros penyambung antara hidrolik dan tiller ........................15
Gambar 3.9 Pressure Relief Valve ...................................................................................16
Gambar 3.10 Check Valve ...............................................................................................17
Gambar 3.11 Selenoid Valve ...........................................................................................17
Gambar 3.12 Strainer ......................................................................................................18
Gambar 4.1 Skema Rangkaian menggunakan joystick ...................................................19
Gambar 4.2 Skema Rangkaian menggunakan Steering Wheel .......................................20
Gambar 4.3 Roda Kemudi ...............................................................................................20
Gambar 4.4 Panel Kendali Hydraulic Steering Gear ........................................................21
viii
DAFTAR RUMUS
Rumus 3.1 ....................................................................................................................... 8
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
penggunaan sistem hidrolik sudah dilengkapi dengan berbagai peralatan kontrol yang
menunjang pengendalian dan ketepatap dalam pengunaannya [1]
3
4
10. Cabang Padang, berlokasi di Jl. Tanjung Priok No. 37, Teluk Bayur – Sumatera
Barat
11. Cabang Sabang, berlokasi di Jl. Perdagangan No. 136, Sabang – Sumatera Utara
Gambar 2.1 Denah Wilayah PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Galangan I
5
Gambar 2.2 Struktur organisasi PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Galangan I
6
2.4.2 VISI
Menjadi perusahaan perkapalan dan sarana lepas pantai yang terkemuka di
pasar domestik dan bersaing di pasar regional serta memberikan manfaat kepada
Stake Holder
2.4.3 MISI
1. Mendominasi pangsa pasar domestik di sektor pemeliharaan & perbaikan kapal
dan pembangunan kapal baru sampai dengan 400.000 DWT, melalui keunggulan
Quality Cost Delivery and Services (QCDS).
2. Mengembangkan perusahaan agar unggul dalam persaingan di pasar ASEAN
disektor pembangunan kapal baru, pemeliharaan & perbaikan kapal s/d 400.000
DWT dan sarana lepas pantai, baik fabrikasi maupun pemeliharaan & perbaikan
untuk sarana pendukung operasional kapal sampai dengan 350.000 DWT (SBM,
SPM, dll) melalui keunggulan QCDS dan Services & Safety Health Environment
(SHE).
3. Mendorong kemampuan penguasaan teknologi dan kemandirian dalam
mendukung kemampuan industri pelayaran nasional melalui pengembangan
sarana dan fasilitas produksi serta kualitas SDM.
4. Melaksanakan restrukturisasi secara bertahap guna mewujudkan perusahaan
yang sehat.
Aliran energi yang melaju melalui sebuah instalasi hidrolik berlangsung sebagai
berikut :
1. Pengkonversian energi mekanis (motor listrik) menjadi energi hidrolik melalui
pompa hidrolik.
2. Pemindahan energi hidrolik oleh arus oli dari pompa melalui unsur-unsur pengaruh
dan kendali ke pemakai (silinder hidrolik).
3. Pengubahan energi hidrolik menjadi energi mekanis melaui silinder (pemakai oli).
7
8
Seperti yang sudah kita tahu bahwa tekanan adalah gaya dibagi besar luasan
penampangnya (P = F/A), maka persamaan diatas dapat ditulis kembali sebagai
berikut:
F2 F1
= (3.2)
A2 A1
Atau :
F2 A1
= (3.3)
F1 A2
di sebelah kiri bergerak ke bawah sejauh h1 dan piston sebelah kanan bergerak ke atas
sejauh h2. Sesuai hukum Pascal, maka: [4]
Fluida hidrolik yang berwujud minyak atau oli merupakan bagian yang sangat
penting pada suatu sistem hidrolik. Fluida hidrolik dalam aplikasinya mempunyai empat
tujuan utama yaitu :
1. Sebagai penerus gaya.
Aplikasi fluida sebagai penerus gaya, fluida harus dapat mengalir dengan mudah
melalui komponen-komponen salurannya. Terlalu banyak hambatan untuk
mengalir, akan sangat besar tenaga yang hilang. Fluida mungkin harus mempunyai
sifat tidak kompresibel sehingga gerakan yang terjadi pada saat pompa dihidupkan
atau katup dibuka dengan segera dapat dipindahkan.
2. Pelumasan.
Sebagian besar pada komponen hidrolik, pelumasan bagian dalam disediakan oleh
fluida cair. Elemen pompa dan komponen lain yang begesekan saling meluncur satu
10
terhadap lainnya, sehingga antara dua bidang yang melakukan gesekan itu perlu
diberi lapisan film minyak untuk menjaga agar dua bidang itu tidak terjadi kontak
langsung atau bergesekan langsung. Untuk menjamin umur pemakaian komponen
hidrolik lebih lama, kandungan oli harus terdiri dari bahan-bahan tambahan utama
yang diinginkan untuk menjamin karakteristik anti keausan yang tinggi. Tetapi tidak
semua oli hidrolik mengandung bahan tambahan.
3. Pelumasan.
Sebagian besar pada komponen hidrolik, pelumasan bagian dalam disediakan oleh
fluida cair. Elemen pompa dan komponen lain yang begesekan saling meluncur satu
terhadap lainnya, sehingga antara dua bidang yang melakukan gesekan itu perlu
diberi lapisan film minyak untuk menjaga agar dua bidang itu tidak terjadi kontak
langsung atau bergesekan langsung. Untuk menjamin umur pemakaian komponen
hidrolik lebih lama, kandungan oli harus terdiri dari bahan-bahan tambahan utama
yang diinginkan untuk menjamin karakteristik anti keausan yang tinggi. Tetapi tidak
semua oli hidrolik mengandung bahan tambahan.
4. Sebagai pendingin.
Sirkulasi minyak oli melelui pipa-pipa penghantar dan seluruh dinding bak
penampang (reservoir) akan menyerap panas yang ditimbulkan dalam sistem
hidrolik.
Tabel 3.1 Kessesuaian sifat fluida hidrolik
Jenis Fluida
Ester Oli dalam Oli
Oli Mineral Glycol Air Phopshat Air Sintetis
Tahan Api K SB B C C
Viskositas B SB C B C–B
Kesesuaian
Penyekat B SB C B C
Kualitas
Pelumasan SB C–B SB C-B SB
Batas Suhu
(°C) di atas 65 50 65 50 65
ideal
Keterangan : SB = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang Cocok
11
Mengingat sistem hidrolik umumnya bekerja pada tekanan operasi yang relatif
tinggi maka jenis pompa yang dipakai dalam sistem hidrolik adalah positive
displacement pump. Dimana positive displacement pump memiliki beberapa
keuntungan, antara lain
1. Membangkitkan tekanan tinggi.
2. Mempunyai efisiensi volumetrik yang relatif tinggi.
3. Aliran pompa relatif kecil.
4. Perubahan efisiensi relatif kecil pada daerah tekanan tertentu.
5. Fleksibilitas performansi tinggi (dapat dioperasikan pada kebutuhan tekanan dan
kecepatan yang bervariasi).
3.4.2 Reservoir
Ruangan penyimpan fluida (oli) digunakan tangki atau sering juga disebut
reservoir. Fluida dijaga agar tetap bersih dengan menggunakan saringan kasar
(strainer), saringan halus (filter) atau pemisah magnetik sesuai dengan kondisi yang
diinginkan. Pada prinsipnya reservoar mempunyai sejumlah fungsi penting yang
meliputi : [3]
1. Reservoir menyimpan sejumlah fluida sehabis dipakai dari sistem hidrolik dan
bekerja sebagai penahan terhadap fluktuasi (gejolak) fluida yang disebabkan oleh
pemindahan aliran yang tidak sama pada elemen penggerak (sistem).
2. Reservoir mampu membuang panas yang ditimbulkan oleh tenaga yang hilang
pada elemen penggerak dan elemen pengatur (katup).
13
3.4.3 AKTUATOR
Aktuator merupakan komponen hidrolik yang berfungsi untuk mengubah energi
hidrolik dari pompa menjadi energi mekanik yang berupa gaya dan kecepatan.
Aktuator menurut operasinya dapat dikelompokkan sebagai berikut : [3]
1. Silinder Hidrolik
Berfungsi mengubah energi hidrolik menjadi gerakan linear dan jenis-jenis silinder
ini antara lain :
1. Single Acting Cylinder
Mampu menghasilkan gaya linear hanya dalam satu arah saja (extending).
Gambar 3.8 Sketsa gambar poros penyambung antara hidrolik dan tiller
Keterangan :
1. Double Acting Cylinder
2. Tiller
16
3.4.5 SARINGAN
Fluida hidrolik harus dijaga tetap bersih dalam suatu sistem dengan menggunakan
filter (saringan halus disebut juga penepis) dan strainer (saringan kasar). Yang
membedakan antara strainer dan filter adalah kemampuan penyaringannya terhadap
kotoran-kotoran yang melewatinya. Filter mempunyai komponen penyaringan yang
lebih halus, sehingga kotoran yang dapat tersaringpun sampai butiran-butiran yang
paling kecil. Berbeda dengan strainer, komponen penyaring (cartridge) yang
18
digunakan lebih besar, sehingga butiran-butiran yang tersaring pun lebih kasar.
Pemisah magnet juga digunakan untuk menjerat kotoran-kotoran yang terbawah oleh
fluida, khususnya kotoran-kotoran dari logam fero seperti keausan yang ditimbulkan
oleh gesekan pada bidang-bidang bergerak. Karena pada prinsipnya partikel sebesar
1-5 mikron mampu menyebabkan kerusakan pada sistem dan mempercepat
kerusakan oli dalam berbagai hal. Filtrasi (penyaringan) fluida hidrolik adalah
merupakan hal yang paling penting untuk memelihara fungsi dan ketahanan sistem
hidrolik. [3]
19
20
Keterangan :
1. Tombol untuk menghidupkan Motor 1
2. Tombol untuk menghidupkan Motor 2
3. Tombol untuk mematikan Motor
4. Lampu Indikator pompa hidrolik 1
5. Switch power untuk penggunaan motor 1 dan motor 2
6. Lampu Indikator pompa hidrolik 2
7. Lampu Indikator solenoid 1 kiri
8. Switch untuk memilih kendali manual atau auto pilot
9. Lampu Indikator solenoid 1 kanan
10. Lampu Indikator solenoid 2 kiri
11. Lampu Indikator solenoid 2 kanan
2. Langkah Kedua
a. Periksa silinder hidrolik (Actuator) apakah terjadi kebocoran pada seal atau poros
silindernya mengalami kerusakan ( Cacat ,karat pd permukaannya ) sehingga
terjadi kelemahan pada tenaga dorong ,apabila kondisinya kurang bagus maka
diperbaiki atau diganti baru.
b. Dan ganti semua oring seal / packing diganti baru.
3. Langkah Ketiga
a. Cek Pressure (tekanan) apakah tekanan yang dikeluarkan oleh pompa sudah
mencapai maksimum atau belum. jika tidak mencapai maksimum akan
memperlambat olah gerak dan harus dilakukan pemeriksaan dengan
melakukan pengaturan pada relief valve.
b. Setelah diatur pada relief valve lakukan percobaan ke kiri dan kanan. Apabila
tidak mencapai maksimum juga coba tes tanpa beban di silinder hidrolik.
c. Dengan melepaskan sistem mekanik (Tiller) yang berhubungan dengan actuator
(silinder hidrolik)
d. Lakukan percobaan lagi tanpa beban mekanik secara perlahan kiri dan kanan.
e. Apabila tidak mencapai maka harus dilakukan perbaikan pada pompa
hidroliknya.
f. apabila telah terjadi kerusakan pada ujung Gear pompa hidrolik maka dilakukan
rekondisi atau ganti dengan suku cadang baru.
g. Ganti semua seal dan seluruh packing yang ada pada komponen. .
h. Setelah diperbaiki atau ganti baru kemudian rakit kembali dengan
memperhatikan prosedur standar dan kebersihan pada setiap permukaan dan
lubang jalur aliran dluida mengalir agar tidak terjadi penyumbatan karena akan
mempengaruhi pressure (Tekanan).
i. Pasang kembali sistem pipa, listrik dan sistem mekanik dengan memperhatikan
prosedur standar merangkai. Dan sebelum dicoba periksa ulang untuk lebih
menyakinkan .
4. Langkah Keempat
a. Bersihkan tangki penyimpan cairan fluida hidrolik dari kotoran dan endapan air.
Pastikan pembersihan tangki benar-benar bersih.
b. Pasang Strainer (saringan fluida) dan Return filter sebelum oil dimasukkan
kemudian Isikan cairan fluida dalam tangki power pack sampai batas penuh pada
gelas duga sesuai dengan spesifikasi dari pertamina mengguakan cairan fluida
Turalic 52.
24
c. Kemudian Putar roda kemudi (steering wheel) manual untuk mengisi ke silinder
hidrolik sambil buang udara yang tersisa dalam silinder agar tidak ada udara yang
tersisa dan tambahkan oil agar tidak berkurang, pastikan sudah tidak ada udara
lagi dalam silinder kemudian tutup semua lubang dengan rapat.
d. Hidupkan Elektro motor melalui box panel dan Lakukan percobaan secara
perlahan kemudian setting pada relief valve dengan memperhatikan di pressure
gauge ( 65 Bar )
e. dan operasikan dengan sistem joystick ataupun manual sampai maksimum kekiri
dan maksimun kekanan pastikan sudah tidak ada udara yang tertinggal. Apabila
cairan fluida berkurang maka tambahkan kembali cairan fluida.
f. Pastikan Putaran motor elektrik tidak terbalik ( sesuai dengan putaran jarum jam).
g. Pastikan Relife valve di setting kembali sampai 65 bar
h. Apabila udara sudah tidak ada lagi maka kemudi kapal hidrolik ini siap untuk
dioperasikan.
BAB 5
KESIMPULAN
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan yang di lakukan pada saat kerja praktek dapat diketahui
bahwa hydraulic steering gear merupakan sistem yang membantu pengoperasian
pada kapal untuk membelokan daun kapal dengan menggunakan hidrolik.
Dan dari beberapa penjelasan di bab sebelumnya, penulis dapat menarik beberapa
kesimpulan yaitu :
1. Sistem kemudi pada kapal AT-1 Teluk Kendari sudah menggunakan sistem hidrolik
2. Sistem kemudi pada kapal AT-1 Teluk Kendari menggunakan hydraulic steering
gear yang dapat di kendalikan dengan dua cara yaitu : sistem joystick control dan
sistem roda kemudi (steering wheel).
3. Banyak faktor-faktor yang menyebabkan sistem hydraulic steering gear tidak
berfungsi contohnya seperti kebocoran pada seal, motor elektrik tidak berfungsi, dan
lain-lain.
4. Penggunaan sistem hydraulic steering gear juga harus di iringi dengan perawatan
dan pengecekan secara berkala, agar sistem ini tetap maksimal dalam
penngunaannya
5. Penanganan bagaimana perawatan dan perbaikan pada sistem hydraulic steering
gear juga harus dilakukan jika sewaktu-waktu terjadi kerusakan pada salah satu
komponen tidak berfungsi maka sudah disiapkan dengan cara manual
menggunakan roda kemudi
25
DAFTAR PUSTAKA
[1] I. B. Seaman, "Steering gear hidrolik di kapal," 26 5 2015. [Online]. Available:
http://alvath17.blogspot.com.
26