Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PKN

PEMERINTAHAN PADA MASA ORDE


BARU

KELOMPOK 1

KELAS : XII IPA 1

ANGGOTA :

ALFIYANTI
ARIO SUTRISNO
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


yang telah melimpahkan ramat dan karunia-Nya sehingga kami
bisa menyelesaikan makalah PKN ini dengan semaksimal mungkin.

Merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi kami


apabila rekan-rekan atau teman-teman ingin memberikan kritik
dan saran yang sifatnya membangun makalah kami agar menjadi
lebih baik lagi.

Daftar Isi :

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
1. Demokrasi Liberal (1950 –1959)
2. Demokrasi Terpimpin (1959 – 1965)
3. Lahirnya Orde Baru
4. Faktor Penyebab Munculnya Reformasi

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran
C. Daftar Pustak
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Meski telah merdeka,indonesia pada tahun 1950 hingga
1960-an berada dalam kondisi yang relatif tidak
stabil.Bahkan setelah BELANDA secara resmi mengakui
kemerdekaan indonesia pada tahun 1949,keadaan politik
maupun ekonomi di indonesia masih labil karena ketatnya
persaingan di antara kelompok-kelompok politik.Keputusan
soekarno untuk mengganti sistem parlementer dengan
Demokrasi terpimpin memperparah kondisi ini dengan
memperuncing persaingan antara angkatan bersenjata
dengan partai komunis indonesia,yang kala itu berniat
mempersenjata diri.Sebelum sempat terlaksana,peristiwa
gerakan 30 september terjadi dan mengakibatkan
berangsurnya partai komunis indonesia dari indonesia.sejak
saat itu,kekuasaan soekarno perlahan-lahan mulai melemah.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang hendak di uraikan dalam makalah
ini adalah ;
1.Apa pengertian masa pemerintahan Orde Baru?
2.Apakah yang melatar belakangi lahirnya masa pemerintahan
Orde Baru?
3.Bagaimana kehidupan politik pada masa pemerintahan Orde
Baru?
4.Bagaimana kehidupan ekonomi pada masa pemerintaha Orde
Baru?
5.Bagaimana kronologis runtuhnya sistem pemerintahan Orde
Baru?
6.Apa saja kelebihan dan kekurangansistem pemerintahan Orde
Baru?
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk ;
Dengan dibuatnya makalah ini kami berharap dapat mencapai
tujuan yang kami inginkan yaitu,dapat mempelajari dan
memahami perkembangan masyarakat indonesia pada Orde Baru
dan Reformasi.
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA MASA ORDE BAR

Pengertian Orde Baru


Adalah sebutan bagi masa pemerintahan presiden soeharto di
indonesia.Orde Baru menggatikan Orde Baru menggatikan orde
lama yang merujuk kepada era pemerintahan soekarno.lahirnya
Orde Baru diawali dengan dikeluarkannya surat perintah 11
Maret 1966.

kepemimpinan Presiden Soekarno yang berlangsung pada tahun


1945 sampai tahun 1968. Pada periode ini, Presiden Soekarno
berlaku sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan. sistem
pemerintahan indonesia masa orde lama
Predisen Pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno

Sistem Pemerintahan Orde Lama


Pada masa orde lama, sistem pemerintahan di Indonesia
mengalami beberapa peralihan. Indonesia pernah menerapkan
sistem pemerintahan presidensial, parlementer, demokrasi
liberal, dan sistem pemerintahan demokrasi terpimpin. Berikut
penjelasan sistem pemerintahan masa Soekarno:

Masa Pemerintahan Pasca Kemerdekaan (1945-1950)


Pada tahun 1945-1950, terjadi perubahan sistem pemerintahan
dari presidensial menjadi parlementer. Dimana dalam sistem
pemerintahan presidensial, presiden memiliki fungsi ganda,
yaitu sebagai badan eksekutif dan merangkap sekaligus sebagai
badan legislatif.
Pada masa pemerintahan Presiden Soekarno ini juga terjadi
penyimpangan UUD 1945. Berikut Penyimpangan UUD 1945 yang
terjadi pada masa orde lama:
Fungsi Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) berubah, dari
pembantu presiden menjadi badan yang diserahi kekuasaan
legislatif dan ikut menetapkan GBHN yang merupakan wewenang
MPR.
Terjadinya perubahan sistem kabinet presidensial menjadi
kabinet parlementer.

Masa Demokrasi Liberal (1950-1959)


Masa pemerintahan pada tahun 1950-1959 disebut masa liberal,
karena dalam politik maupun sistem ekonominya menggunakan
prinsip-prinsip liberal. Pada saat negara kita menganut sistem
demokrasi liberal, terdapat ciri-ciri sistem pemerintahan
sebagai berikut:

Presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat.


Menteri bertanggung jawab atas kebijakan pemerintahan.
Presiden berhak membubarkan DPR.
Perdana Menteri diangkat oleh Presiden.
Pada 17 Agustus 1950 sampai 5 Juli 1959 Presiden Soekarno
memerintah menggunakan konstitusi Undang-Undang Dasar
Sementara Republik Indonesia 1950. Dewan Konstituante
diserahi tugas membuat undang-undang dasar yang baru sesuai
amanat UUDS 1950. Namun sampai tahun 1959 badan ini belum
juga bisa membuat konstitusi baru. Akhirnya, Soekarno
mengeluarkan Dekrit 5 Juli 1959, yang membubarkan
Konstituante. Isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959 adalah:

Pembentukan MPRS dan DPAS


Kembali berlakunya UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi UUDS
1950
Pembubaran Konstituante

Tahun 1959 – 1968 (Demokrasi Terpimpin)


Demokrasi terpimpin adalah sebuah sistem demokrasi dimana
seluruh keputusan serta pemikiran berpusat pada pemimpin
negara, yaitu Presiden Soekarno. Sistem Pemerintahan
Demokrasi Terpimpin pertama kali diumumkan oleh Presiden
Soekarno dalam pembukaan sidang konstituante pada tanggal 10
November 1956.
Pada masa demokrasi terpimpin ini terjadi berbagai
penyimpangan yang menimbulkan beberapa peristiwa besar di
Indonesia. Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada masa
Demokrasi terpimpin yaitu:

Pancasila diidentikkan dengan NASAKOM (Nasionalis, Agama,


dan Komunis)
Produk hukum yang setingkat dengan undang-undang (UU)
ditetapkan dalam bentuk penetapan presiden (penpres)
daripada persetujuan
MPRS mengangkat Soekarno sebagai presiden seumur hidup
Presiden membubarkan DPR hasil pemilu 1955
Presiden menyatakan perang dengan Malasya
Presiden menyatakan Indonesia keluar dari PBB
Hak Budget tidak jalan

Pada masa ini terjadi persaingan antara Angkatan Darat,


Presiden, dan PKI. Persaingan ini mencapai klimaks dengan
terjadinya perisiwa Gerakan 30 September 1965 yang dilakukan
oleh PKI. Adapun dampak dari peristiwa G 30 S adalah :

Demostrasi menentang PKI


Mayjen Soeharto menjadi Panglima AD
Keadaan ekonomi yang buruk
Kabinet seratus menteri
Munculnya TRITURA (Tri Tuntutan Rakyat)

Tritura adalah singkatan dari tri tunturan rakyat atau tiga


tuntutan rakyat yang dicetuskan dan diserukan oleh para
mahasiswa KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) dengan
didukung oleh ABRI pada tahun 1965. Tuntutan ini ditujukan
kepada Pemerintah. Isi TRITURA yaitu:

Pembubaran PKI dan ormas-ormasnya.


Pembersihan kabinet Dwikora dari unsur-unsur PKI.
Penurunan harga barang-barang.

Peralihan Kekuasaan politik dari Orde lama ke Orde Baru


Terjadinya peristiwa G 30 S PKI sangat berpengaruh terhadap
proses peralihan pemerintahan dari Orde Lama ke Orde baru.
Berikut proses peralihan pemerintahan dari Orde Lama ke Orde
baru:
Tanggal 16 Oktober 1966 Mayjen Soeharto telah dilantik
menjadi Menteri Panglima Angkatan Darat dan dinaikkan
pangkatnya menjadi Letnan Jenderal.

Keberanian KAMI dan KAPPI yang memberikan kesempatan bagi


Mayjen Soeharto untuk menawarkan jasa baik demi pulihnya
kemacetan roda pemerintahan dapat diakhiri. Untuk itu ia
mengutus tiga Jenderal yaitu M.Yusuf, Amir macmud dan Basuki
Rahmat oleh Soeharto untuk menemui presiden guna
menyampaikan tawaran itu pada tanggal 11 Maret 1966. Sebagai
hasilnya lahirlah surat perintah 11 Maret 1966 (SUPERSEMAR).
SUPERSEMAR atau Surat Perintah Sebelas Maret adalah surat
perintah yang ditandatangani Presiden Soekarno pada 11 Maret
1966. Isinya berupa instruksi Presiden Soekarno kepada Letjen
Soeharto, selaku Menteri Panglima Angkatan Darat, untuk
mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk mengawal
jalannya pemerintahan pada saat itu. Sampai saat ini belum ada
yang tahu secara pasti isi supersemar.

Pada tanggal 7 februari 1967, jenderal Soeharto menerima


surat rahasia dari Presiden melalui perantara Hardi S.H. Pada
surat tersebut di lampiri sebuah konsep surat penugasan
mengenai pimpinan pemerintahan sehari-hari kepada pemegang
Supersemar.

Pada 11 Februari 1967 Jend. Soharto mengajukan konsep


yang bisa digunakan untuk mempermudah penyelesaian konflik.
Konsep ini berisi tentang pernyataan presiden berhalangan atau
presiden menyerahkan kekuasaan pemerintah kepada pemegang
Supersemar sesuai dengan ketetapan MPRS
No.XV/MPRS/1966, presiden kemudian meminta waktu untuk
mempelajarinya.

Pada tanggal 12 Februari 1967, Jend.Soeharto kemudian


bertemu kembali dengan presiden, presiden tidak dapat
menerima konsep tersebut karena tidak menyetujui pernyataan
yang isinya berhalangan.

Pada tanggal 20 Februari 1967 ditandatangani konsep ini oleh


presiden setelah diadakan sedikit perubahan yakni pada pasal 3
di tambah dengan kata-kata menjaga dan menegakkan revolusi.

Pada tanggal 23 Februari 1967, pukul 19.30 bertempat di


Istana Negara presiden /Mendataris MPRS/ Panglima tertinggi
ABRI dengan resmi telah menyerahkan kekuasaan pemerintah
kepada pengemban Supersemar yaitu Jend.Soeharto.

Pada bulan Maret 1967, MPRS mengadakan sidang istimewa


dalam rangka mengukuhkan pengunduran diri Presiden Soekarno
sekaligus mengangkat Jenderal Soeharto sebagai pejabat
presiden RI.

Setelah turunnya Presiden Soekarno dari kursi kepresidenan


maka berakhirlah orde lama. Kepemimpinan disahkan kepada
Jendral Soeharto yang menanamkan era kepemimpinanya
sebagai orde baru.

Kelebihan dan Kekurangan Pemerintahan Orde Lama

Masa Pemerintahan Orde Lama memang tergolong pemerintahan


yang mengalami banyak transisi sistem pemerintahan dan
banyak peristiwa penting yang terjadi di dalamnya. Berikut
kelebihan dan kekurangan masa Pemerintahan Orde lama:
Kelebihan Masa Orde Lama

Presiden Soekarno banyak menyumbangkan gagasan-gagasan


dalam politik luar negeri.
Indonesia berhasil merebut kembali Irian Barat dari Belanda
melalui jalur diplomasi dan militer
Kepemimpinan Indonesia di mata dunia Internasional
mempunyai sumbangsih besar, yaitu sebagai pelopor gerakan
Non blok dan Pemimpin Asia Afrika. Konferensi Asia Afrika
diadakan pada tahun 1955 di Bandung. Konferensi Asia Afrika
tersebut membuahkan Gerakan Non-Blok pada tahun 1961.
Mampu membangun integritas nasional yang kuat
Kekurangan Masa Orde Lama

Penataan kehidupan konstitusional yang tidak berjalan


sebagaimana di atur dalam UUD 1945.
Situasi politik yang tidak stabil terlihat dari banyaknya
pergantian kabinet yang mencapai 7 kali pergantian kabinet.
Sistem demokrasi terpimpin. Kekuasaan Presiden Soekarno
yang sangat Dominan, Sehingga kehidupan politik tidak tumbuh
demokratis.
Pertentangan ideologi antara nasionalis, agama dan komunis
(NASAKOM)
Terjadinya inflasi yang mengakibatkan harga kebutuhan
pokok menjadi tinggi.

Demikian sedikit ulasan tentang pemerintahan masa Ir.


Soekarno yang sering disebut sistem pemerintahan indoneisa
masa orde lama, semoga bisa bermanfaat bagi anda,
terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai