PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui gambaran kenakalan remaja pada mahasiswa tingkat
pertama
1.4 Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Melalui penelitian ini penulis dapat mengetahui gambaran
kenakalan remaja pada mahasiswa tingkat pertama dan mengetahui faktor
penyebab kenakalan remaja tersebut.
2. Manfaat Praktis
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan
informasi mengenai kenakalan remaja terutama pada mahasiswa tingkat
pertama dan apa yang menjadi penyebabnya, sehingga dapat membantu
untuk mencegah terjadi kenakalan remaja.
BAB II
LANDASAN TEORI
b. Faktor Sekolah
Sekolah merupakan tempat pendidikan kedua setelah keluarga.
Terkadang tidak menutup kemungkinan sekolah menjadi penyebab dari
timbulnya perilaku kenakalan remaja, hal ini bisa besumber dari guru,
fasilitas pendidikan, dan norma pendidikan.
1) Faktor guru
Menurut Erikson dalam Santrock (2003) guru yang baik tahu
bagaimana caranya menghargai usaha khusus yang telah dilakukan
murid. Mereka juga tahu bagaimana mencptakan keadaan dimana
remaja merasa nyaman terhadap dirinya sendiri dan tahu bagaimana
menghadapi remaja yang tidak menganggap pergi ke sekolah sebagai
suatu hal yang penting untuk dilakukan, berbeda dengan guru yang
bekerja tanpa dedikasi dan hanya sekedar bermotif mencari uang tanpa
rasa tanggungjawab biasanya bersikap tidak peduli dengan masalah
murid. Akibatnya murid yang menjadi korban, kelas kacau, murid
menjadi terlantar, disiplin murid menjadi menurun dan inilah yang bisa
menjadi sumber kenakalan sebab guru tidak memberikan perhatian
penuh pada tugasnya.
Kemampuan guru juga menentukan dalam usaha membina murid.
Guru tidak hanya sekedar menguasai materi tapi bagaimana dia
mampu menggunakan metode mengajar yang tepat sehingga akan
memunculkan ketertarikan murid pada pelajaran tersebut. Sebab,
apabila mutu guru rendah menyebabkan ketidakberhasilan
pembentukan yang baik pada murid.
2) Faktor fasilitas pendidikan
Fasilitas pendidikan dalam hal ini adalah gedung, alat-alat sekolah,
fasilitas belajar dan lingkungan sosial lainnya dimana lingkungan
sekolah yang tidak teratur, kotor, tidak ada tanam-tanaman akan
menimbulkan kebosanan. Kurangnya fasilitas atau alat-alat yang
membantu kelancaran pendidikan membuat murid kesulitan dalam
belajar belajar dan tugas guru akan menjadi lebih berat. Selain itu,
ketidaklengkapan fasilitas pendidikan dapat menyebabkan penyaluran
bakat serta keinginan murid-murid menjadi terhalang sehingga ketika
semuanya tidak dapat tersalur pada masa sekolah, mungkin akan
mencari penyaluran pada hal-hal yang negatif.
3) Norma pendidikan
Dibutuhkan norma-norma yang sama bagi setiap guru dan norma
tersebut harus dimengerti oleh anak didik. Apabila diantara guru
terdapat perbedaan norma dalam cara mendidik, hal ini dapat menjadi
sumber timbulnya kenakalan remaja, sebab guru tidak kompak dalam
menentukan aturan dan teknik mengarahkan anak didik. Selain itu,
guru juga harus konsekuen dengan norma atau aturan yang diajarkan
pada anak didik sehingga ada kesamaan antara apa yang dikatakan
dengan perbuatannya.
c. Faktor Masyarakat
Masyarakat menjadi penyebab kenakalan remaja karena masyarakat
merupakan bagian dari lingkungan tempat remaja tumbuh dan berkembang
untuk menuju pendewasasaan, yang termasuk dalam faktor masyarakat
yaitu:
1) Kurangnya pelaksanaan ajaran agama
Nyata sekali bahwa sebagian anggota masyarakat telah melupakan
agama dalam kehidupan sehari-hari karena terpengaruh oleh kehidupan
materi sehingga tak jarang perasaan manusiawinya menghilang.
Masyarakat dapat pula menjadi penyebab munculnya perilaku
kenakalan remaja terutama di lingkungan masyarakat yang kurang
sekali dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, padahal
dalam ajaran-ajaran agama banyak sekali hal-hal yang dapat
membantu pembinaan remaja
Masyarakat yang kurang beragama tersebut merupakan sumber
munculnya perilaku kejahatan dimana tingkah laku tersebut akan
mudah mempengaruhi remaja yang sedang berada dalam masa
perkembangan.
2) Masyarakat yang kurang memperoleh pendidikan
Keterbelakangan pendidikan banyak terjadi dalam masyarkat dan
ini berpengaruh pada bagaimana cara orangtua mendidik anak-anaknya
dimana kurang memahami perkembangan jiwa anak, bagaimana
membantu ke arah pendewasaan anak dan bagaimana membantu usaha
sekolah dalam meningkatkan kecerdasan anak sehingga sering
membiarkan saja keinginan anak-anaknya.
Lingkungan dengan tingkat pendidikan yang rendah, sehingga
banyak pengangguran dan kemiskinan akan berpengaruh pada
kehidupan remaja, asumsinya adalah seseorang belajar menjadi
kriminal karena interaksi. Apabila lingkungannya cenderung tidak
baik, maka seseorang akan mempunyai kemungkinan besar untuk
belajar tentang teknik dan nilai-nilai devian yang pada gilirannya akan
memungkinkan untuk menumbuhkan tindakan kriminal.
3) Pengaruh norma-norma baru yang lahir
Kebanyakan anggota masyarakat beranggapan bahwa setiap norma
yang datang dari luar itulah yang benar, melalui sarana televisi atau
media massa, pergaulan sosial, model dan sebagainya. Remaja
biasanya dengan mudah menelan apapun yang dilihatnya namun
terkadang bertentangan dengan masyarakat yang masih berpegang
pada norma asli yang bersumber pada agama dan adat istiadat.
Pertentangan juga dapat timbul dari dalam diri remaja sendiri, yakni
ketika norma-norma yang dianut dari rumah (keluarga) bertolak
belakang dengan norma masyarakat yang menyimpang dari norma
keluarga.
Apabila secara terus-menerus terjadi konflik pada remaja yakni
antara keinginannya dengan tuntutan masyarakat, maka akan timbul
perilaku negatif seperti menentang atau bermusuhan dengan
lingkungan, mengganggu ketertiban umum, bahkan melanggar norma
agama masyarakat.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan faktor-
faktor penyebab kenakalan remaja yaitu berasal dari keluarga, sekolah, dan
masyarakat.
b. Aspek hukum
1) Perjudian dengan segala bentuk judi dengan uang.
Responden 1
Dari hasil wawancara yang dilakukan subjek tidak pernah
melakukan perjudian. Dikutip dari perkataan subjek sebagai
berikut:
“Perjudian tidak pernah” (K148, B821)
Responden 2
Dari hasil wawancara yang dilakukan subjek tidak pernah
melakukan perjudian dengan uang, tetapi hanya dengan main game
dan berhadiah pulsa. Dikutip dari perkataan subjek sebagai berikut:
“Berjudi, alhamdulillah berjudi, kalo berjudi pakai duit yaa gak
pernah lah ya, cuman kalo main-main game seperti game online
biasa yang cari cari, kan sekarang ada nih game game yang dapat
pulsa nih sambil iseng-iseng yaa kan siapa tau dapat pulsa yaa
kan bisa telponan yaa kan” (K121, B706-716)
8) Percobaan pembunuhan.
Responden 1
Dari hasil wawancara yang dilakukan subjek pernah
melakukan percobaan pembunuhan dengan cara pengayiayaan
secara berkelompok. Dikutip dari perkataan subjek sebagai berikut:
“....ada yang ketangkap satu orang ha disitu dipukuli dii termasuk
dianiaya lah karna disitu kan perang antar kampung, motornya
dibakar kondisinya pun gak kita ketahui waktu itu antara hidup
atau mati” (K154, B836-844)
Responden 2
Dari hasil wawancara yang dilakukan subjek tidak pernah
melakukan percobaan pembunuhan. Dikutip dari perkataan subjek
sebagai berikut:
“Iii apalagi itu, alhamdulillah belum pernah” (K143, B820-823)
9) Pengguguran kandungan.
Tidak ditanyakan karena kedua responden dalam penelitian
ini adalah laki-laki.
10) Penganiayaan berat yang mengakibatkan kematian.
Responden 1
Dari hasil wawancara yang dilakukan subjek tidak pernah
melakukan penganiayaan berat dengan kelompoknya tetapi subjek
tidak mengetahui apakah tindakan tersebut sampai mengakibatkan
kematian atau tidak. Dikutip dari perkataan subjek sebagai berikut:
““....ada yang ketangkap satu orang ha disitu dipukuli dii
termasuk dianiaya lah karna disitu kan perang antar kampung,
motornya dibakar kondisinya pun gak kita ketahui waktu itu antara
hidup atau mati” (K154, B836-844)
Responden 2
Dari hasil wawancara yang dilakukan kelompok subjek
pernah melakukan penganiayaan tetapi tidak sampai
mengakibatkankan kematian, lebih ke arah bullying. Dikutip dari
perkataan subjek sebagai berikut:
“...bukan saya sih, tapi karna saya ikut di kelompok teman-teman
saya itu jadinya saya juga terbawak yakan, jadi ada lah adek kelas
orang Jawa jadi mereka sampe memain mainkan mengayun
ayunkan adek itu sampai terlempar ke semak-semak...” (K145, B829-
839)
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kedua responden
memenuhi kenakalan remaja pada aspek asosial dan faktor yang menjadi
penyebab kenakalan tersebut adalah faktor pergaulan sosial atau lingkungan
pertemanannya dan faktor pendidikan yang ada di sekolah seperti tidak adanya
aturan yang tegas.
5.2 Saran
Berdasarkan proses dan hasil penelitian ini, bagi peneliti selanjutnya yang
tertarik terhadap tema yang sama dengan peneliti ini disarankan agar
mempertimbangkan sebagai berikut:
a. Hendaknya peneliti selanjutnya dapat melakukan pengambilan data
yang lebih mendalam mengenai kenakalan remaja dan faktor-faktor
penyebabnya.
b. Hendaknya dalam penelitian berikutnya juga dilengkapi dengan cara
mengatasi kenakalan remaja agar dapat membantu pembaca yang
mengalami permasalahan mengenai kenakalan remaja ini.
DAFTAR PUSTAKA
Verbatim 1
Hari/Tanggal: Jum’at/ 24 mei 2019
Keterangan :
Kolom (K)
Baris (B)
Interviewer (A)
Responden (B)
No No Verbatim Ide Utama Tema Tema Utama
Kolom Baris (Indikator) (Aspek)
1 A: Assalamualaikum Perkenalan
1 2 warahmatullahi
3 wabarakatu
4 B: Waalaikumussalam Perkenalan
2 5 warahmatullahi
6 wabarakatuh
7 A: Perkenalkan saya izatul Perkenalan
8 ma’rifah saya mahasiswi
9 UIN SUSKA Riau ingin
3 10 mewawancarai anda untuk
11 memenuhi tugas mata
12 kuliah metode wawancara,
13 apakah anda bersedia?
4 14 B: Bersedia Kesediaan
15 A: Baik, tapi sebelumnya Perkenalan
5 16 bisakah anda perkenalkan
17 diri anda terlebih dahulu?
18 B: Ya, nama saya Jo dari Perkenalan
6 19 Universitas Riau jurusan
20 Teknik Mesin
7 21 A: Jo, aa dari mana asal Perkenalan
22 kamu?
23 B: Asal kelahiran sumatera Perkenalan
8 24 barat untuk besar di Riau,
25 Rokan Hilir
26 A: Aaa Rokan Hilir, kamu Perkenalan
9 27 bersekolah berarti dari SD
28 di Rokan Hilir?
10 29 B: Ya, SD, MTS, sampai Perkenalan
30 SMA
31 A: Oooh begitu, aa Jo bisa
11 32 kita mulai wawancaranya
33 sekarang?
12 34 B: Bisaa
35 A: Jo, disekolahkan
36 biasanya ada aturan, nah
13 37 pernah tidak kamu
38 melakukan tindakan atau
39 perbuatan yang melanggar
40 aturan?
14 41 B: Pernah, sering malahan. Individu Asosial
pernah
melakukan
pelanggaran
42 A: Sering ya Jo aa bisa
15 43 kamu ceritan perbuatan
44 atau tindakan apa saja
45 yang kamu lakukan?
46 B: Disekolah ya, kalau Tidak setuju Asosial
47 disekolah peraturan bagi dengan aturan
48 saya dulu tu untuk yang ada di
49 dilanggar, contoh sekolah
50 merokok. Merokok itu kan
51 hak masing-masing tapi
16 52 kenapa dibuat sebagai
53 aturan apalagi contoh
54 rambut, sepatu, itu kan
55 ndak berpengaruh terhadap
56 prestasi. Setiap orang kan
57 punya ciri khas dan
58 karakternya masing-
59 masing.
60 A: Ooh merokok ya Jo, aa
17 61 kamu melakukannya
62 tindakan itu pada tingkat
63 sekolah apa Jo?
18 64 B: Dari MTS, mulai dari Mulai Asosial
65 MTS sampai SMA merokok dari
MTS
66 A: MTS ya Jo, pernah
67 tidak kamu melakukan
19 68 tindakan atau perbuatan
69 yang melanggar aturan
70 dari SD?
20 71 B: SD saya hobinya Berkelahi
72 berkelahi sejak dari SD
73 A: Berkelahi ya Jo, nah Berbohong Asosial
74 biasanya manusia itu kan
75 jarang yang tidak
21 76 berbohong, nah biasanya
77 dalam kehidupan sehari-
78 hari sering tidak kamu
79 berbohong?
80 B: Saya kalau untuk Kejujuran Berbohong Asosial
81 berbohong jarang, saya merupakan hal
22 82 orangnya ceplas ceplos, yang penting
83 jujur, karena walaupun
84 menyakitkan jujur itu obat
85 yakan
86 A: Yaa, nah tadi kan di Membolos Asosial
87 sekolah ada aturan Jo,
88 salah satu aturan di
23 89 sekolah itu kan tidak boleh
90 keluar saat masih jam
91 pelajaran, pernah tidak
92 kamu melakukan hal itu?
93 B: Kalau untuk disekolah Ilmu yang Membolos Asosial
24 94 tidak pernah, karena diberikan di
95 menurut saya ilmu yang sekolah
96 diberikan guru saat di penting
97 bangku sekolah itu sangat baginya
98 penting.
99 A: Oooh berarti tidak Kabur Asosial
25 100 pernah ya Jo, aa kalau
101 kamu pergi atau kabur
102 pernah tidak?
103 B: Kabur pernah, kabur Memperjelas Kabur Asosial
26 104 dari segi apa dulu, dari pertanyaan
105 sekolah atau dari keluarga
106 atau gimana nih
27 107 A: Aaa bisa kamu
108 ceritakan keduanya?
109 B: Aaa kalau untuk kabur Kabur dari Kabur Asosial
110 yang pernah itu sekolah. sekolah karena
111 Pertama dulu waktu saya tidak diizinkan
112 SMA aktif di organisasi hadir di acara
113 pramuka, jadi disitu saya yang diadakan
114 di utus oleh kapolres polres untuk
28 115 Rokan Hilir untuk mewakili
116 menghadiri acara yang organisasi
117 diadakan oleh polres pramuka
118 setempat, jadi saya untuk
119 mendapatkan izin dari
120 sekolah itu tidak bisa, jadi
121 sudah dilarang ya saya
122 kabur aja, karena untuk
123 kebaikan kok, kenapa
124 dilarang
125 A: Aaa kamu kabur,
126 apakah kamu tidak
29 127 mendapat dukungan dari
128 sekolah kamu untuk
129 mengikuti kegiatan itu?
130 B: Sekolah itu Sekolah tidak Kabur Asosial
131 mendukung, tetapi karena memberi izin
132 melihat tingkah laku saya karena catatan
133 mungkin ya, padahal tingkah laku
134 kedua orangtua saya guru yang
135 SMA saya sendiri, disitu dilakukan di
30 136 sampai orangtua saya sekolah
137 berantam dengan dengan
138 orang apa namanya
139 kesiswaan kalau di masa
140 sekolah kan, orangtua saya
141 hampir berantam dengan
142 orang kesiswaan untuk
143 membela saya gitu, untuk
144 pergi ke acara tersebut,
145 tapi saya kabur aja
146 A: Aaa tadi kamu bilang
147 sekolah tidak mengizinkan
31 148 karena melihat perilaku
149 kamu, memangnya
150 perilaku apa yang kamu
151 timbulkan di sekolah?
152 B: Kalau di sekolah saya, Individu Asosial
153 yang pernah saya lakukan merasa pihak
154 paling kasus sekolah itu sekolah tidak
32 155 merokok, tawuran, ya bisa melihat
156 pihak sekolah hanya potensi yang
157 melihat saya dari situ ada dalam
158 bukan dari potensi itu dirinya
159 sama saja memendam
160 potensi seorang anak.
161 A: Tadi kamu bilang kamu
162 pernah tawuran ya Jo, bisa
33 163 kamu ceritakan kenapa
164 kamu sampai melakukan
165 itu?
166 B: Kalo bagi saya tawuran Terlibat Asosial
167 tu, itu karena satu orang tawuran
168 kan, saya orangnya tu karena tidak
169 solidaritasnya tinggi kan terima
170 jadi melihat teman temannya
171 dipukuli saya jadi ga tega dipukuli pada
34 172 kan lebih baik saya aja saat kelas 2
173 yang di pukuli gitu, jadi dan membalas
174 untuk membela teman anak kelas 3
175 sesama teman ya saling
176 melindungi lah gitu. Itu
177 kejadiannya di sekolah
178 tawuran antara kelas 2
179 sama kelas 3 SMA, itu
180 dulu saya masih kelas 2.
35 181 A: Kamu dulu SMA di?
36 182 B: SMA di Rokan Hilir
183 A: Dalam kejadian itu
37 184 apakah menimbulkan
185 korban?
186 B: Korban ada dari kelas Ada korban Asosial
38 187 3, 2 orang, itu gatau dalam tawuran
188 pingsan gitu aja 2 orang itu
189 A: Setelah kamu
39 190 melakukan tindakan itu
191 apa respon dari para guru
192 yang ada disitu apalagi kan
193 orangtua kamu juga
194 mengajar disitu
195 B: Kalo guru kebanyakan Orangtua tidak Asosial
196 terkejut, mungkin mereka mempermasal
197 besarnya di kota, tapi kalo ahkan jika
198 untuk orang tua saya yang hanya
199 dari kecil sampai besarnya berkelahi
40 200 idup sendiri dan idup keras
201 jadi udah biasa untuk
202 orangtua saya. Dia lebih
203 senang saya itu jahat di
204 berantam daripada narkoba
205 atau gimana gitu, merokok
206 sama berantam biasa kalo
207 untuk orangtua saya.
208 A: Oooh biasa ya Jo,
209 setelah kamu melakukan
41 210 itu, apakah ada hukuman
211 yang kamu terima?
212 B: Hukuman dari sekolah Menerima
213 kena skorsing kami yang hukuman
42 214 terlibat yang mau skorsing 1
215 mengakui skorsing satu minggu
216 minggu
217 A: Seingat kamu Jo,
43 218 berapa orang yang terlibat
219 dalam tindakan itu?
220 B: Untuk yang terlibat Hanya
221 sebenarnya seluruh laki- sebagian yang
222 laki kelas 2 dan kelas 3 mau mengakui
44 223 tetapi yang mengakui tindakan
224 perlakuannya hanya tersebut
225 beberapa orang, sisanya
226 pengecut
45 227 A: Ketika tawuran itu
228 dilakukannya dimana Jo?
229 B: Tawuran dilakukan di Tawuran Asosial
46 230 sekolah waktu ada terjadi saat
231 kegiatan bola kaki antara permainan
232 kelas 2 sama kelas 3 bola kaki kelas
2 vs kelas 3
233 A: Ketika tawuran itu
47 234 kamu membawa atau
235 memakai benda tajam atau
236 hanya saling pukul saja?
237 B: Waktu SMA tu Saat tawuran Memiliki dan Asosial
238 memang kalo untuk SMA tidak membawa
48 239 namanya berantam atau memakai benda yang
240 tawuran menggunakan senjata tajam membahayaka
241 senjata tajam gak ada. n bagi orang
242 Memang tangan kosong. lain sehingga
ditakutkan
untuk
mencelakai
orang lain