Anda di halaman 1dari 6

Tugas Refleksi Diri Aesculapius Tents 2019

Nagari Sumaniak Kabupaten Tanah Datar


Sumatera Barat

Nama : Azura Darmawan


Nim : 1910311003
Kelas : 20 D
Jurusan : Profdok’19

Universitas Andalas
Pada tanggal 20-22 September 2019 Fakultas kedokteran mengadakan Aesculapius Tents
di Nagari Sumaniak,Kabupaten Tanah Datar dalam rangka Dies Natalies ke 64.Saya
mendapatkan kelompok 16 dengan campur 3 prodi yaitu profdok,kebidanan,dan
psikologi.Saya sangat senang karena ini pertama kali saya pergi bersama dengan ketiga prodi
kesebuah desa di Sematera Barat.Saya dibimbing oleh KPKC saya yang bernama Cinta
Nabila,prodi Kebidanan angkatan 2018.Dalam kelompok saya sebenarnya tidak ada satupun
teman yang saya kenal sebelumnya,tapi karena adanya grup di WhatsApp itu membuat saya
jadi tau nama-nama teman saya tapi belum tau wajahnya.Tanggal 20 September yaitu hari
Jumat ba’da Zhuhur saya berangkat ke FK dengan naik angkot,dan sampai dikampus jam
12.00 karena pada hari itu direncanakan bahwa jam 13.00 WIB itu udah ada dan standby di
dekanat.Kemudian saya menghubungi KPKC saya,ternyata saya yang pertama datang dari
anggota kelompok saya,lalu saya duduk didekanat menunggu teman-teman saya.Dan pada
saat itu masih belum kenal juga karena belum ada bicara,dan ketika jam 14.00 semua peserta
AT disuruh berkumpul di B4 untuk pembukaan AT oleh Bapak Dekan.
Saat itu sempat menunggu lama karena Bapak Dekan ada keperluan sebentar,ketika
menunggu Bapak Dekan datang saya dan kelompok saya berkenalan satu sama lain.Ada yang
dari profdok sendiri saya belum kenal dan saat itulah saya mengenal mereka.Kemudian
rombongan beragkat pada jam 15.15 WIB menuju Nagari Sumaniak,saat itu saya duduk
dengan teman saya yang berasal dari kelas AB pendok.Saya awalnya memang belum kenal
dia,tetapi setelah itu saya bisa tau siapa namanya.Kemudian rombongan peserta AT sampai di
Nagari Sumaniak pada pukul 21.00 WIB, kemudian kami dikumpulkan oleh panitia AT di
suatu lapangan untuk mengecek apakah anggota setiap kelompok telah lengkap,apakah ada
barang yang ketinggalan dibus,dan ternyata ada yang masih ketinggalan barangnya seperti
powerbank,jaket dan masih banyak lagi.
Kemudian KPKC mengambil absen di lapangan tersebut,setelah mengambil absen KPKC
menyuruh saya dan teman-teman saya untuk berbaris menuju rumah warga.Kami berjalan
sesuai dengan urutan rumah kelompok.Kelompok saya berjalan paling terakhir karena
memang rumah warga tempat menginap dipaling belakang.Sampai dirumah saya dan
kelompok saya disambut oleh pemilik rumah yang merupakan orangtua kami selama di
Sumaniak,ketika memasuki rumah saya tidak lupa menggunakan 5S karena itu sangat penting
dan karena saya sudah terbiasa juga.Lalu kami bersalaman dan duduk,ibu dan bapaknya
bertanya kenapa sampai disini sudah malam,lalu kami menjawab bahwa tadi bus dibelakang
bus kami rusak dan harus berhenti untuk memperbaikinya.Setelah itu kami letakkan barang-
barang didalam kamar yang telah dipersipakan ibunya,lalu ibunya mengajak kami kedapur
untuk mengambil nasi sendiri-sendiri.Setelah itu kami makan,cuci piring dan tidur.
Besoknya saya dan kelompok saya bangun jam 04.00 karena supaya tidak terlambat pergi
kelapangan,saya tidur dengan KPKC saya dan saya membangunkan teman-teman ada
diantara mereka yang susah bangunnya.Lalu ketika KPKC membangunkan baru mereka bisa
bangun,ketika itu baju kami kusut karena lama didalam tas awalnya kami akan tetap memakai
baju kusut tersebut karena memang tidak ada satupun dari kami yang membawa setrika
kecil.Ternyata teman saya mengatakan bahwa tadi malam ibunya bilang ada setrika di
dapur,lalu kami cari dan ternyata memang benar ada setrika disana.Kami lalu membagi siapa
yang akan mandi duluan dan siapa yang akan menyetrika,yang selesai mandi pergi
kemesjid,dan itu termasuk saya karena saya mandi nomor 2 dimasjid ketika ceramah saya
mengantuk tak tertahankan saking dinginnya disana,dan ketika pulang dari mesjid semua nya
telah siap dan rapi untuk mengikuti Senam Pagi,dan setelah sarapan kami berjalan menuju
lapangan mesjid untuk melaksanakan Senam Pagi.Jarak antara mesjid dengan rumah kami
cukup dekat jadi pada waktu itu kami tidak terlambat,setibanya disana langsung disuruh
berbaris oleh panitia dan memulai senam yang dipimpin oleh instruktur senam setempat.Jadi
ibu-ibu disana bilang bahwa dilapangan mesjid ini memang rutin dilakukan senam untuk ibu-
ibu disana setiap hari sabtu dan minggu pagi.Ketika itu saya melihat banyak sekali kejadian
lucu,saya merasa sangat senang dan bahagia ketika itu,karena ibu-ibu disana lebih semangat
senamnya dari pada kami semua.Kira-kira ada sekitar satu jam kami mengadakan
senam,setelah itu panitia membagi kami sesuai lokasi pengabdian seperti ada yang
dilapangan,SD,SMP,SMA,dan sirkumsisi.Saya dan kelompok saya mendapatkan lokasi
pengabdian di lapangan mesjid,kemudian disuruh berkumpul untuk diberi pengarahan oleh
panitia disana,tetapi disaat pemberian pengarahan tidak efektif karena tidak adanya pengeras
suara, sehingga membuat kami tidak mendengar secara keseluruhan yang disampaikan
panitia, tetapi setelah diulang untuk yang kedua kalinya baru kami pahama apa yang harus
kami lakukan saat itu.Yang harus kami lakukan saat dilokasi pengabdian adalah :

 Menunggu pasien digerbang mesjid


 Menerapkan 5S
 Membantu pasien dalam mengambil serta pengisian formulir, terutama bagi pasien
lansia yang tidak bisa lagi membaca atau menulis
 Mengajak pasien bercerita selagi menunggu antrian
 Membimbing pasien dari awal sampai akhir pemeriksaan

Saya sangat bersyukur telah diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk kuliah
Difakultas Kedokteran Universitas Andalas,sehingga saya bisa merasakan hal seperti ini.Saya
sangat terharu dan saya sangat ingin menangis karena saya tidak pernah menyangka hal ini
akan saya alami sebelumnya.Kemudian dengan semangat saya berdiri di depan gerbang
mesjid untuk menuggu pasien,tidak lama saya bertemu dengan ibu Novriyeni.Saya
perkenalkan nama saya,dan saya menawarkan diri kepada ibu itu bahwa saya akan membantu
dan membimbing ibunya untuk melakukan pemeriksaan dari awal sampai akhir.Saya jelaskan
kepada ibu itu Apa yang harus kita lakukan dari mengambil formulir lalu duduk ditenda
untuk menunggu antrian.Setelah mengambil formulir dengan nomor urut 003 saya duduk
ditenda bersama ibu Novriyeni sambil saya isikan formulir ibunya,jujur ketika itu saya benar-
benar meras menjadi dokter yang sebenarnya.Data pasien pertama saya adalah :

Nama : Ny. Novriyeni


Usia : 56 tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Keluhan : Pinggul terasa nyeri ketika kecapekan,ada riwayat kecelakaan

Kemudian saya bertanya tentang bagaimana Nagari Sumaniak,lalu ibunya bilang bahwa
disana lengang karena para pemuda disana termasuk anak ibu itu pergi merantau.Saya benar-
benar bahagia ketika itu karena saya melakukan hal yang sebelumnya belum pernah saya
lakukan,saya tertawa bersama ibu-ibu disana karena bahasa yang berbeda logatnya dengan
bahasa kampung saya,Solok.Setelah itu nama ibu itu dipanggil, lalu saya bimbing untuk
menuju tenda pemeriksaan,ketika didalam tenda pemeriksaan pertama adalah pengukuran
tensi.Saya bersyukur sekali kali karena saya dapat melihat secara langsung komunikasi dokter
dan pasiennya,saya perhatikan dengan seksama bagaimana dokter berkomunikasi dan itu
persis sama dengan apa yang saya pelajari pada blok 1.1. Saya memperhatikan bagaimana
dokter tersebut mengukur tensi ibu tersebut,setelah itu lanjut kepemeriksaan kedua yaitu
mengukur berat badan dan tinggi badan pasien.Ketika disana ada kakak tingkat yang
memeriksa,namun untuk saat itu saya disuruh kakak tingkat untuk mencoba melakukannya
sendiri,awalnya saya canggung karena baru pertama kali berhadapan dengan pasien.Tetapi
karena adanya arahan dari kakak tersebut saya bisa memeriksanya dengan baik,saya
melakukannya sesuai yang diajarkan ketika sosialisasi AT ketika dikampus.Seperti meminta
izin ketika ingin mengukur tinggi, lingkar perut,dan ketika meminta pasien untuk melepas
semua aksesoris ketika ingin mengukur berat badan.Setelah itu ke pemeriksaan gula darah
pada pasien,ini adalah salah satu pemeriksaan menarik menurut saya karena ini
membutuhkan kemampuan berkomunikasi dengan pasien agar pasien tetap tenang.Saya
perhatikan baik-baik, rasanya saya tidak mau melewatkan satupun kata yang keluar dari
mulut dokter tersebut,kemudian saya juga memperhatikan bagaimana dokter tersebut
menjelaskan kepada pasiennya.
Setelah itu lanjut ke pengukuran berat badan,tinggi badan,dan lingkar perut,pada saat itu
saya disuruh oleh dokter untuk melakukan sendiri.Awalnya saya memang canggung karena
ini adalah pengalaman saya yang pertama kali,lalu saya ukur tinggi ibu tersebut saya meminta
izin kepada ibu tersebut untuk menggeser kebelakang agar bisa mendapat pengukuran yang
akurat dan begitu seterusnya sampai selesai.Ketika pemeriksaan spirometri banyak yang
kesusahan dalam mengikuti petunjuk dari dokternya,mungkin karena dokternya berbahasa
Indonesia dan pasien ketika itu memang banyak yang telah lansia.Saya selesai membimbing
pasien saya yang pertama ketika sebelum sholat Zhuhur, kira-kira 30 menit sebelum masuk
waktu Zhuhur.Kemudian saya kembali kegerbang untuk mencari pasien selajutnya,tetapi
ketika itu tidak ada yang datang,karena itu saya memutuskan untuk mencari makanan diluar
pagar mesjid dan ketika itu saya melihat seorang nenek berjalan sendirian dan lebih tua dari
paiesn saya yag pertma tadi.
Dengan semangat dan senang hati saya menyambut nenek tersebut,saya pegang tangan
neneknya karena nanti pasti kesusahan melewati jalan mesjid yang menurun.Saya
memperkenalkan nama saya tidak lupa 5S,dan saya antar neneknya ketempat duduk,karena
saya tidak tega kalau membawa nenek itu untuk mengambil formulir.Setelah itu saya bantu
nenek tersebut mengisi formulir,data pasien saya yang kedua adalah :

Nama : Ny. Sholeha


Usia : 90 tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Keluhan : Ada riwayat tensi tinggi

Ketika nenek ini belum dipanggil namanya,ternyata orang sudah ishoma saya cemas sekali
waktu itu karena saya takut nenek ini tidak bisa melakukan pemeriksaan dan itu tentu saja
akan membuat nenek itu kecewa.Kemudian saya katakan kepada neneknya bahwa
pemeriksaan akan dilakukan selesai sholat zhuhur,lalu saya bantu neneknya ke wc saya takut
kalau ada apa-apa sama neneknya,saya merasa sangat bahagia sekali dapat melakukan hal
itu.Setelah sholat nenek itu mencari saya,lucunya enk itu tidak lupa dengan wajah saya
padahal baru ketemu,sambil meuju tenda neneknya cerita bahwa cucunya juga ingin kuliah
tetapi tidak lulus,lalu saya katakan bahwa pasti ada yang sedang direncanakan oleh Allah
untuk cucu nenek.Ketika di tenda saya kaget luar biasa karena saya melihat tidak ada lagi
dokter yang memeriksa ditenda tersebut,saya refleks berlari dan saya ketempat panitia dan
paniti bilang masih ada pengukuran tensi dan mata.Lalu langsung saja saya membawa nenek
ke tenda tersebut,pas mengukur tensi ternyata memang benar kalau tensi nenek itu tinggi dan
ketika pemeriksaan mata teernyata mata kiri nenek ini ada katarak dimata sebelah kirinya,dan
dokter itu mengatakan bahwa harus segera operasi.Setelah itu tidak ada lagi pemeriksaan
yang bisa dilakukan karena dokter nya istirahat,lalu saya meminta maaf kalau saya hanya bisa
membantu nenek pada 2 pemeriksaan saja,jujur saya sedikit kecewa karena saya tidak bisa
membantu nenek tersebut.
Lalu neneknya bilang tidak apa-apa dan kemudian saya antar nenknya sampai
gerbang,setelah itu para KPKC dan peserta AT makan bersama dihalaman mesjd.Setelah
makan langsung pulang kerumah masing-masing untuk istirahat untulk acara kebersamaan
malamnya.Pas malam kebersamaan yang paling menarik adalah Randainya karena itu
pertama kali saya menonton Randai ,saya sangat menikmati malam kebersamaan itu dengan
peserta AT lainnya.Ketika sampai dirumah ternyata air mati,sehinnga membuat saya dan
kelompok saya panik dan ini terjadi mendadak,kami hanya mencuci muka dan memakai air
galon, sampai esok harinya air juga tidak hidup dan kami tidak mandi ketika pulang.Kami
berpamitan dengan ibu dan bapaknya serta megucapkan terimakasih dan tidak lupa 5S.
Ketika sampai di Puncak Anai kami main games ada 2 macam game yaitu :
1. Sambung barang
2. Menangkap bola di air

Sangat menarik dan menyenangkan tetapi kelompok saya kalah dari kedua games
itu.Kemudian ketikan jam 16.00 kembali bersiap-siap untuk pulang ke Padang dan sampai
dipadang jam 18.00.Saya sangat menikmati hari saya di Sumaniak,banyak sekali pelajaran
dan pengalaman yang saya dapatkan seperti sabar,toleransi,bagaimana berkomunikasi efektif
dokter pasien,bisa beradaptasi dengan lingkungan baru dan masih banyak lagi.
Yang berkaitan dengan materi ‘Team Work and Leadership’ banyak sekali pada kegiatan
AT ini seperti kakak panitia AT yang membagi tugas satu sama lain untuk mempersiapkan
AT sematang mungkin.Saling bertukar pendapat,saling menghargai pendapat ,dan saling
mendengarkan apa yang disampaikan oleh panitia lain dalam rapat sebelum
keberangkatan.Kemudian adanya kolaborasi antara 3 prodi yaitu Profok,Psikologi dan
Kebidanan.Jika dilakukan oleh anak Profdok saja tentu mungkin tidak akan terlaksana,jadi
tidak ada memandang prodi sekalipun semuanya sama, sama-sama warga Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas,itu dalam kelompok besar kalau dalam kelompok kecil yaitu
kelompok pembagian rumah tersebut,kami saling bekerja sama bagaimana supaya memakan
waktu yang efektif ketika mandi, yaitu dengan cara membagi siapa yang mandi dan siapa
yang mau menyetrika.Kemudian kolaborasi para dokter dan dosen ketika
pemeriksaan,mereka membagi tugas sehingga mempercepat selesainya pemeriksaan pada
hari pengabdian masyarakat.Kemudian Leardership yaitu ketika KPKC bersamma
kelompoknya,karena KPKC lah yang mempimpin tetapi tetap seperti biasa bukan pemimpin
yang selalu menyuruh tapi bagaimana supaya tim nya bisa berjalan dengan baik dan selesai
tepat waktu.Selain itu ketika bermain games di Puncak Anai ini juga refleksi dari materi
tersebut, karena jika sebuah tim tidak berkerja sama tentu tidak akan selesai dan tepung yang
dibawa akan selalu terbuang dan itu bisa menyebabkan kekalahan.Kemduian ketika sambung
barang jika semua tidak berkerja sama tentu barang-barang nya tidak akan tersusu rapi sesuai
dengan aturan pemainnanya.Selain itu juga sesama bus yang kita naiki,ketika di padang
panjang bus dibelakang kelompok saya rusak dan itu tepat sekali diigerbang masuk mifan dan
itu sekitar pukul 18.00 WIB. Kemudian supir kami turun dan membantu bus dibelakang
tersebut,ii adalah salah satu penerapan dari TeamWork.Setelah itu ketika permainan tangkap
bola di air, semua anak perempuan dalam tim yang berdiri diluar klam sedangkan yang laki-
laki berada di dalam kolam,kemudai bola tersebut dilempar kerah anak perempuan,jika tidak
ada kerja sama dan kolaborasi maka tentu bola tersebut tidak akan bisa tertangkap.Jadi dalam
TeamWork and Leadership ini memang diperlukan kerja sam yang baik, komunkasi yang
efektif supaya tidak terjadi miscommunication.Dan juga sebagai berlatih kepemimpinan
terutama dalam memimpin diri sendiri.
Itulah pengalaman AT saya selama di Nagari Sumaniak,saya sangat bersukur karena saya
bisa mendapatkan pengalaman dan pelajaran ketika AT.Dan insya allah akan saya terapkan
dalam kehidupan sehari-hari TeamWork and Leadership ini.

Sekian,

Anda mungkin juga menyukai