Abstrak
Pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan
kesehatan gigi dan mulut. Peranan rongga mulut sangat besar bagi kesehatan dan kesejahteraan
manusia. Secara umum, sesorang dikatakan sehat bukan hanya tubuhnya yang sehat melainkan juga
sehat rongga mulut dan giginya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan anak tentang menjaga
kesehatan gigi dan mulut dengan metode ceramah dan media puzzle. Jenis penelitian yang dilakukan
adalah deskriptif dengan sampel sebanyak 30 orang.
Hasil data yang diperoleh selisih tingkat pengetahuan antara metode ceramah dan media
puzzle memiliki perbedaan. Sebelum dan sesudah diberikan metode ceramah, mendapat skor 80
dengan rata-rata 5,3 menjadi 129 dengan rata-rata 8,6. Untuk tingkat pengetahuan sebelum dan
sesudah diberikan media puzzle, mendapat skor 90 dengan rata-rata 6 menjadi 149 dengan rata-rata
9,9. Artinya selisih rata-rata skor metode ceramah yaitu 3,2 sedangkan media puzzle 3,9.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah jika dibandingkan antara metode ceramah dan media
puzzle, siswa/I lebih paham dan mengerti terhadap kegiatan media puzzle. sebab, media puzzle lebih
menarik karena terdapat gambar tentang cara menjaga kesehatan gigi dan mulut sehingga
bermanfaat bagi anak untuk menambah pengetahuan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.
2
4. Menjelaskan kepada responden tentang Ceramah dan Media Puzzle Pada Siswa/I
prosedur dan tahapan penelitian dan Kelas 1 dan 2 SD Negeri 101904 Desa Pasar
proses kerja. Melintang Kecamatan Lubuk Pakam
5. Memberikan kuesioner kepada responden Data yang telah diolah dianalisis
sebelum melaksanakan metode ceramah secara manual dan disajikan dalam bentuk
dan sesudah dilakukan metode ceramah tabel frekuensi.
pada hari pertama
6. Memberikan kuesioner kepada responden Hasil Penelitian
sebelum melaksanakan media puzzle dan Setelah dilakukan pengumpulan data
sesudah dilakukan media puzzle pada hari dan analisa data maka didapat hasil penelitian
kedua. sebagai berikut :
Instrument Penelitian
Instrument penelitian adalah alat dan Tabel 4.1
bahan yang akan digunakan untuk Distribusi Tingkat Pengetahuan Sebelum
pengumpulan data (Notoadmojo, 2010). Dalam dan Sesudah Diberikan Penyuluhan
penelitian instrument penelitian atau alat yang Dengan Metode Ceramah
digunakan untuk mengambil data adalah Penyuluhan dengan Metode
sebagai berikut : Ceramah
1. Puzzle Kesehatan Gigi dan Mulut. Sebelum Sesudah
2. Kuesioner. Kriteria
3. Alat Tulis (n) (%) (n) (%)
4.
Baik 4 26,6 13 86,6
Sedang 8 53,3 2 13,3
Buruk 3 20 0 0
Jumlah 15 100 15 100
3
buruk. Setelah diberikan media puzzle sebanyak 15 orang siswa (100%), yang
mendapat hasil pengetahuan yang baik mendapat kriteria sedang dan buruk tidak ada.
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Jawaban Pengetahuan Kuesioner Sebelum dan Sesudah Metode Ceramah
Jawaban
NO. Pernyataan
Sebelum Sesudah
Benar Salah Benar Salah
n % n % n % n %
1. Menyikat gigi itu penting untuk 13 86 2 10 15 100 0 0
menjaga kebersihan gigi dan
mulut
2 waktu yang baik menyikat gigi 1 6,6 14 90 14 93,3 1 6,7
adalah pagi sesudah sarapan
dan malam sebelum tidur
3 Menyikat gigi yang baik harus 7 46,6 8 53,3 13 86,6 2 13,4
mengenai seluruh permukaan
gigi
4 Memeriksa gigi ke dokter 4 26,6 11 73,3 13 86,6 2 13,4
gigi/klinik gigi dan pengobatan
gigi secara
teratur 6 bulan sekali
5 Jika sakit gigi pengobatan 12 80 3 20 14 93,3 1 6,7
dilakukan oleh dokter gigi
6 Setiap orang harus memiliki 8 53,3 7 46,6 12 80 3 20
sikat gigi sendiri
7 Buah-buahan dan sayuran 11 73,3 4 26,6 14 93,3 1 6,7
yang baik untuk kesehatan
gigi
8 Gigi kotor dan tidak disikat 11 73,3 4 26,6 13 86,6 2 13,4
menyebabkan bau mulut
9 Coklat dan permen makanan 7 46,6 8 53,3 8 53,3 7 46,7
yang tidak menyehatkan gigi
10 Buah jeruk, apel dan 7 46,6 8 53,3 14 93,3 1 6,7
semangka makanan yang
menyehatkan gigi
4
3 Menyikat gigi yang baik harus 7 46,6 8 53,3 15 100 0 0
mengenai seluruh permukaan
gigi
4 Memeriksa gigi ke dokter 5 33,3 10 66,7 15 100 0 0
gigi/klinik gigi dan pengobatan
gigi secara
teratur 6 bulan sekali
5 Jika sakit gigi pengobatan 14 93,3 1 6,7 15 100 0 0
dilakukan oleh dokter gigi
6 Setiap orang harus memiliki 6 40 9 60 14 100 1 6,7
sikat gigi sendiri
7 Buah-buahan dan sayuran yang 14 93,3 1 6,7 15 100 0 0
baik untuk kesehatan gigi
8 Gigi kotor dan tidak disikat 10 66,7 5 33,3 15 100 0 0
menyebabkan bau mulut
9 Coklat dan permen makanan 6 40 9 60 15 100 0 0
yang tidak menyehatkan gigi
10 Buah jeruk, apel dan semangka 9 60 6 40 15 100 0 0
makanan yang menyehatkan
gigi
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui kedua hasil kuesioner sebelum dan sesudah
terjadinya perubahan pengetahuan yang baik diberikan metode ceramah dan media puzzle.
pada siswa/I terlihat pada soal no 2 tentang Pada penelitian ini intervensi yang
waktu yang baik menyikat gigi sebelumnya diberikan adalah menggunakan metode
mendapat sebanyak 20% setelah diberikan ceramah dan media puzzle. Alasan pemilihan
penyuluhan media puzzle, meningkat menjadi metode ini, karena ceramah merupakan
100%. Pada soal no 3 tentang menyikat gigi metode yang paling lama dan sudah sering
yang baik harus mengenai seluruh permukaan digunakan sedangkan media puzzle
gigi, sebelumnya mendapat sebanyak 46,6% merupakan media gambar yang disenangi oleh
meningkat menjadi 100%. Pada soal no 4 anak-anak.
tentang waktu yang baik memeriksakan gigi ke Ceramah adalah salah satu cara
dokter gigi, sebelumnya mendapat sebanyak pendidikan kesehatan yang didalamnya kita
33,3% meningkat menjadi 100%. Pada soal no menerangkan atau menjelaskan sesuatu
6 tentang setiap orang apakah harus memiliki secara lisan disertai dengan Tanya jawab,
sikat gigi sendiri sebelumnya mendapat diskusi dengan sekelompok pendengar serta
sebanyak 40% meningkat menjadi 100%. Dan dibantu dengan beberapa alat peraga yang
juga pada soal no 9 tentang makanan yang dianggap perlu.(Herijulianti dkk, 2006).
tidak menyehatkan gigi, sebelumnya mendapat Salah satu kelebihan dari metode
sebanyak 40% meningkat menjadi 100%. ceramah adalah metode yang paling ekonomis
untuk menyampaikan informasi, selain itu
Pembahasan metode ini juga dapat diikuti sasaran dalam
Berdasarkan hasil penelitian jumlah yang besar dan mudah dilaksanakan
gambaran pengetahuan anak tentang menjaga (Djamarah, 2000). Disamping itu juga , metode
kesehatan gigi dan mulut dengan metode ceramah mempunyai kekurangan yaitu pesan
ceramah dan media puzzle diperoleh rata- rata yang terinci mudah dilupakan setelah
menggunakan metode ceramah sebanyak 3,2 beberapa lama (Notoadmodjo, 2007).
dan untuk media puzzle sebanyak 3,9. Artinya (Soebachman, 2012) mengatakan
pengetahuan siswa-siswi lebih memahami Puzzle adalah permainan yang terdiri atas
menggunakan media puzzle tentang cara kepingan-kepingan dari satu gambar tertentu
menjaga kesehatan gigi dan mulut yang dapat melatih tingkat konsentrasi.
dibandingkan menggunakan metode ceramah. Manfaat menggunakan media puzzle yang
Kegiatan dimulai dari sebelum disampaikan oleh (Yuliani, 2008) yaitu anak
diberikan metode ceramah dan media puzzle mengasah otaknya dengan mencari ,
terlebih dahulu memberikan kuesioner kepada menemukan, menyusun strategi,
siswa-siswi tersebut untuk mengetahui mencocokkan bentuk, melatih kesabaran dan
pemahaman mereka tentang menjaga menyelesaikan kepingan puzzle secara
kesehatan gigi dan mulut Setelah itu siswa- mandiri dan selesai dengan benar.
siswi diberikan ceramah dan media puzzle lalu Pengunaan media puzzle dalam
menyebarkan kuesioner. Lalu membandingkan proses pembelajaran memiliki kelebihan dan
kekurangan. Adapun kelebihan media puzzle
5
yaitu gambar nya menarik minat atau perhatian buruk. Setelah diberikan media puzzle
siswa , menantang daya kreatifitas dan ingatan sebanyak 100% memeproleh pengetahuan
siswa untuk menyelesaikan masalah, melatih kategori baik.
nalar anak dalam memecahkan masalah.
Sedangkan kelemahan yang dimiliki media Saran
puzzle adalah lebih menekankan pada indera Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti
penglihatan (visual) , pemilihan gambar yang menyarankan hal-hal berikut ini :
tidak tepat atau terlalu kompleks menjadikan 1. Pihak sekolah diharapkan agar dapat
pembelajaran kurang efektif dan penggunaan meningkatkan pengetahuan siswa/I tentang
gambar kurang maksimal bila diterapkan menjaga kesehatan gigi dan mulut dan
dalam kelompok besar.(Dewi, 2013). menerapkan UKGS secara rutin kepada
Penginderaan menghasilkan siswa/i.
pengetahuan sangat dipengaruhi oleh 2. Bagi siswa/I diharapkan agar
intensitas persepsi terhadap objek. Menurut mengaplikasikan pengetahuan tentang
Notoadmodjo (2003) sebagian besar menjaga kesehatan gigi dan mulut dalam
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata kehidupan sehari-hari dengan rajin
dan telinga. Pengetahuan merupakan hasil menyikat gigi
mengingat suatu hal, termasuk mengingat 3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar
kembali kejadian yang pernah dialami baik memahami serta menggali lebih dalam lagi
sengaja maupun tidak sengaja dan terjadi mengenai metode ceramah dan aktivitas
setelah seseorang melakukan kontak atau media puzzle dengan tingkat pengetahuan.
pengamatan terhadap suatu objek tertentu
(Wahid, 2007). Daftar Pustaka
Pemeriksa gigi rutin ke dokter gigi Buku Cerita Dan Aktivitas Dengan Stiker.
setiap 6 bulan sekali wajib dilakukan untuk Jakarta : PT Penerbit Erlangga.
menjaga kesehatan gigi dan mulut. Tujuan
utama melakukan pemeriksaan secara rutin Dewanti. 2012. Hubungan Tingkat
yaitu untuk melakukanpembersihan karang gigi Pengetahuan Kesehatan Gigi Dengan
dan dapat mendeteksi secara dini kerusakan- Perilaku Perawatan Gigi Pada
kerusakan yang mungkin terjadi pada gigi Anak Usia Sekolah. Depok : Skripsi.
(Santik,2016).
Metode ceramah dan media puzzle Dewi, SC., 2013.Penerapan Model Problem
sangat cocok digunakan untuk Based Learning Dengan Media Puzzle
membandingkan hasil pengetahuan dan Untuk Meningkatkan Kualitas
pemahaman anak tentang menjaga Pembelajaran Ipa Di Kelas IV B
kesehatan gigi dan mulut. Tambakaji 04.Semarang : Skripsi
6
Kementerian Kesehatan RI.,2012.Pusat Data Usia 5-6 Tahun Di Tk Lpm Raman
Dan Informasi Profil Kesehatan.jakarta Endra.Lampung: Skripsi.
: Kementerian Kesehatan RI.
Soebachman, Agustina. 2012. Permainan
Kusumawardani, E. 2012. Pengaruh Asyik Bikin Anak Pintar. IN Azna
Penyuluhan Kesehatan Terhadap Books : Yogyakarta
Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan
Praktik Ibu Dalam Pencegahan Wahid, A., 2007. Pedoman Perilaku Manusia.
Demam Berdarah Dengue Jakarta : Graha Ilmu.
Pada Anak. Medan : KTI.
Worang, TY dkk., 2014. Hubungan Tingkat
Mashfedz, Ircham. 2006. Menjaga Kesehatan Pengetahuan Orang Tua Dengan
Dan Mulut. Yogyakarta: Kebersihan Gigi Dan Mulut Anak Di TK
Fatramaya. Tunas Bhakti Manado. Vol 2.