Schistosomiasis
Schistosomiasis
Schistosomiasis
di danau Lindu, Sulawesi Tengah
Konsekuensi Klinis
Ninny Meutia Pelupessy
Taman Nasional Lore Lindu
Flora dan
fauna
endemik di
Sulawesi
thatsfarming.com
https://basecamppetualang.blogspot.com/2014/11/
taman-nasional-lore-lindu-tnll.html
Keindahan danau
Lindu Berbagai megalith dari
https://aws-dist.brta.in/2015-
masa 3000−1300 SM
12/original_700/0_0_1000_666_49a071bfdfc
e04b0aeca0a645d780b4b02398194.jpg
Lembah Bada, Taman Nasional Lore Lindu. Lore Lindu Trekking. Foto: x-plorea.com
Hot Headlines News
https://lifestyle.kompas.com/read/2016/03/03/175100423/Penyakit.Langka.Demam.Keong.Masih.Menghantui.Warga.Poso
https://tirto.id/who-dan-kemenkes-upayakan-eradikasi-penyakit-demam-keong-cHhn
https://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/18/01/17/p2owo2328-who-tegur-indonesia-karena-
belum-bebas-demam-keong
Demam Keong
Schistosomiasis
Bilharziasis
Schistosomiasis
• Neglected Tropical Diseases
• Penyakit infeksi ke-2 terbanyak setelah malaria
• Penyebabnya adalah parasit cacing Trematoda
• Host perantara adalah keong air tawar
• Bentuk infeksi parasit adalah cercariae yang berada di dalam
air yang dilepaskan dari keong
• Orang terinfeksi melalui kulit yang terkena kontaminasi air
sungai/danau.
https://www.who.int/schistosomiasis/disease/en/
Riwayat Schistosomiasis
Pemberantasan intensif
di Indonesia dengan pengobatan massal,
penyuluhan, peningkatan
Ditemukan Ditemukan di sarana sanitasi lingkungan,
oleh Brug & daerah pemeriksaan tinja penduduk,
Tesch di persawahan surveilans keong perantara &
dataran tinggi dataran Lindu tikus berkala dan rutin
Napu & Lindu Oncomelania hupensis Pengobatan
S. japonicum lindoensis massal
Penelitian Pemberantasan
Schistosomiasis
Sandground &
Bone menemukan Pemberian obat Niridazole
prevalensi 53% untuk penderita,
dari 176 penduduk pemberantasan keong dengan
molusisida dan agroengineering
Pedoman teknis pengendalian schistosomiasis. 2015
Schistosomiasis di Indonesia
• Endemis di 28 Desa di
Sulawesi Tengah
o 5 Desa di Kabupaten Sigi
o 23 Desa di Kabupaten Poso
• Spesies penyebab adalah
Schistosoma japonicum Kab. SIGI
Kab. POSO
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/schistosomiasis
Schistosoma Schistosoma Schistosoma
mansoni haematobiu intercalatum
m
A B
Schistosoma Schistosoma
japonicum mekongi By عالء- Own work, CC BY-SA 4.0,
https://commons.wikimedia.org/
w/index.php?curid=55038168
Gambar 3. Morfologi Telur Trematoda Schistosoma spp. Pedoman teknis pengendalian schistosomiasis. 2015
S. haematobium S. mansoni S. japonicum
Cacing Jantan
Ukuran 10-15 x 1 mm 10 x 1 mm 12-20 x 0,5 mm
Kutikula Trabekula halus Trabekula kasar Tidak bertuberkel
Testis 4-5 berkelompok 8-9, deret zig-zag 6-7, berderet
Cacing Betina
Ukuran 20 x 0,25 mm 14 x 0,25 mm 26x0,3 mm
Ovarium Posterior pertengahan Anterior pertengahan
badan badan
Tabel 2. Telur dalam uterus 20-30 butir 1-3 butir 50 butir atau lebih
Deskripsi Sekum yang Panjang (menyatu di Terpanjang (menyatu Pendek (menyatu di
menyatu pertengahan badan) di anterior posterior pertengahan
spesies pertengahan badan) badan)
Hospes perantara Bulinus (Physopsis dan Biomphalaria dan Oncomelania hupensis
Trematoda Planobarius) Australorbis
Hospes definitif Manusia; Babon Manusia; Babon Manusia & hewan
domestik
Habitat Pleksus vena vesikalis Pleksus mesenterika Pleksus mesenterikus
dan prostatika daerah sigmoidorektal daerah ileocaecalis
(vena mesenterika (vena mesenterika
inferior dan cabang- superior dan cabang-
cabangnya) cabangnya)
Telur Duri terminal Duri lateral Benjolan lateral
Pedoman teknis pengendalian schistosomiasis. 2015
Gambar 5.
Host Perantara
Schistosoma
spp.
Bulinus sp.
Biophalamria sp. Oncomelania sp.
Host perantara untuk
Host perantara untuk Host perantara untuk
S. haematobium & S.
S. mansoni S. japonicum
intercalatum
https://www.cdc.gov/dpdx/schistosomiasis/index.html
Patogenesis
https://www.cdc.gov/dpdx/schistosomiasis/index.html
Patogenesis
https://www.cdc.gov/dpdx/schistosomiasis/index.html
Patogenesis
https://www.cdc.gov/dpdx/schistosomiasis/index.html
Manifestasi Klinis
Schistomiasis
Gejala Dini
Kronis
STADIUM MENAHUN
• Penyembuhan dengan pembentukan jaringan ikat dan
fibrosis
• Sirosis periportal hepatik
• Splenomegali, edema tungkai bawah dan alat kelamin
bawah, ascites dan icterus
• Hematemesis kadang ditemui
Kato Katz
3
• Teknik sediaan tebal
LAMP untuk pemeriksaan
2 Loop mediated di lapangan.
Reaksi Serologi isothermal • Telur yang
1 Circumoval Precipitin Test amplification: didapatkan lebih
(COPT), Indirect amplifikasi asam banyak karena tinja
Penemuan Telur
Haemagglutination Test nukleat isothermal. yang diperiksa
Ditemukan telur dalam
(IHT), Complement Dilakukan pada suhu volume lebih banyak.
tinja atau dalam
Fixation Test, Fluorescent konstan dan tidak • Untuk pemeriksaan
jaringan biopsi (biopsi
Antibody Test (FAT), memerlukan thermal massal karena
rectum, hati)
Enzyme Linked Immuno cycler sederhana dan
Surbent Assay (ELISA) murah.
Pedoman teknis pengendalian schistosomiasis. 2015
Tatalaksana
merupakan satu-satunya obat yang
direkomendasi untuk pengobatan Schistosomiasis
• Obat derivat pyrazinoisiquinoline ini memiliki efikasi
tinggi dan efek samping serius kurang
• Efektif mematikan cacing betina > 6 minggu pasca
infeksi
• Obat ini diberikan sebagai dosis tunggal.
This Photo by Unknown Author is licensed
https://www.cdc.gov/parasites/schistosomiasis/health_professionals/index.html#tx under CC BY-SA
Tatalaksana
• Untuk penderita schistosomiasis yang disebabkan oleh
S. mansoni dan S. haematobium dosis PZQ yang
diberikan adalah .
• Penderita S. japonicum dosis terbagi 2
sampai 3 kali diberikan dalam sehari
• Efek samping: demam, mual dan muntah, sakit kepala,
pusing drowsiness, gatal dan fatigue.
This Photo by Unknown Author is licensed
https://www.cdc.gov/parasites/schistosomiasis/health_professionals/index.html#tx under CC BY-SA
• Pengobatan massal pada manusia
1x/thn, hewan 2x/thn sampai tahun Roadmap
2020
• Modifikasi lingkungan terpadu lintas Eradikasi Schistosomiasis 2018-2025
sektoral
• Pemberantasan keong secara • Pemeliharaan dan perawatan sarana prasarana
kimiawi • Lanjutan pembinaan kelompok tani
• Penyediaan air minum, sanitasi, • Lanjutan pemberantasan keong sesuai surveilans
hygiene • Pengelolaan hewan ternak (termasuk pembinaan kelompok peternak
• Pemeliharaan & perawatan sarana air minum, sanitasi, hygiene
• Penyediaan MCK• Surveilans pada manusia
umum di daerah (2019 &
• Pemeliharaan MCK2020), hewan, keong perantara
fokus • Kampanye perubahan perilaku dan peningkatan partisipasi masyarakat
Angka kejadian penyakit pada
manusia, hewan • Koordinasi multi sektor
dan keong perantara Angka&kejadian
monevpenyakit
terpadu secara intensif
pada Deklarasi pencapaian Indonesia
turun menjadi 0% manusia, hewan dan keong perantara dalam eradikasi Schistosomiasis
tetap 0%
MENURUNKAN PREVALENSI MEMELIHARA PREVALENSI DEKLARASI ELIMINASI &
SCHISTOSOMIASIS 0% SCHISTOSOMIASIS 0% MEMPERTAHANKAN KINERJA
Osakunor DNM, Woolhouse MEJ, Mutapi F (2018) Paediatric schistosomiasis: What we know and what we need to know. PLoS Negl Trop Dis 12(2): e0006144.
Terapi Schistosomiasis pada Anak
UPS
• WHO (2010) merekomendasi target pengobatan pada
anak UPS
• Formulasi PZQ yang tersedia saat ini tidak sesuai
dengan dosis untuk anak UPS
• Pediatric Praziquantel Consortium melakukan studi untuk
produksi tablet PZQ pediatri berupa tablet kecil dan dispersibel
serta rasa yang enak. Studi uji klinis fase I sudah selesai dan
fase II sementara berlangsung.
Kulit Toksemia
Eritema, papul, gatal Lemah, tidak nafsu makan,
mual dan muntah
Paru Demam, menggigil
Batuk
Abdomen
Nyeri perut, Hepato dan
atau splenomegali
Anemia
Darah di feses dan urin Stunting, gagal tumbuh,
Nyeri berkemih gangguan kognitif
Take home message
• Schistosomiasis merupakan
penyakit infeksi yang
menyebabkan mortalitas dan
morbiditas serius
• Semua golongan umur di
daerah endemik dapat
terinfeksi Schistosoma spp.
• Meskipun Praziquantel merupakan obat pilihan satu-
satunya untuk terapi schistosomiasis, namun perlu
formula untuk anak usia pra-sekolah dengan dosis yang
tepat dan sistem pengobatan yang baik.
• Anak usia pra-sekolah dapat terpajan pada usia dini,
dibutuhkan cara mengidentifikasi dan mengukur
konsekuensi infeksi dini yang berdampak pada
kesehatan anak.
Terima Kasih