Anda di halaman 1dari 28

Dewi Linggasari

Modul 5 – Balok
 Komponen struktur yang memikul beban
gravitasi secara transversal
 Merupakan kombinasi dari elemen tarik dan
tekan
Bagian I

Seluruh Penampang dalam keadaan elastis


 Bagian II

Tegangan maksimum di kedua tepi balok telah mencapai


tegangan leleh fy.
Momen yang dapat dipikul oleh penampang pada keadaan
ini dinamai momen leleh My, yang besarnya dihitung sebagai berikut:
My = S. fy I
S=
1
d
Keterangan: S = momen perlawanan elastis 2
I = momen inersia penampang, bila ada lubang dipakai
neto
d = tinggi penampang
 Bagian III

Sebagian penampang telah mencapai


tegangan leleh, sebagian lagi masih
dalam daerah elastis.
 Bagian IV

Seluruh penampang telah mencapai tegangan leleh. Momen yang


dapat dipikul oleh penampang pada keadaan ini dinamai momen
plastis Mp
Mp = Z . fy < 1,5 My
Keterangan:
Z = Momen perlawanan plastis Z = A . e
A = Luas penampang
e = Jarak titik berat setengah penampang ke garis
netral
Sebagai harga rata-rata, untuk penampang berbentuk I,
dapat diambil: Z = 1.12 . S
y1
y2

Catatan:
Apabila ada lubang-lubang pada penampang, maka dipakai momen
perlawanan plastis netto.
Zn = Z - Σ A e . y
Ae = Luas lubang
Y = Jarak tengah-tengah lubang ke garis netral
Momen inersia netto dihitung sebagai berikut:
In = I - Σ Ae . y 2
Balok dengan tumpuan lateral
Mu < φ Mn
Keterangan :
Mu = Momen lentur rencana
φ = Faktor reduksi momen
= 0.90
Mn = Kuat nominal lentur
 Tekuk Lokal terjadi apabila penampang melintang
komponen tekan terlalu tipis
 Sayap :
b 170 370
λ= ; λp = ; λr =
2t f fy f y -f r

 Badan

h 1680 2550
λ= ; λp = ; λr =
tw fy fy
1. Penampang kompak : λ ≤ λ p
Mn = M p

2. Penampang tidak kompak λ p < λ ≤ λ r


(λ - λ ) M
Mn = Mp - (p
- Mr )
(λ - λ )
r p
p

3. Penampang langsing : λ > λr


sayap : 2
λ 
Mn =  r  .M r
 λp
 
badan : Mn = Kg . S . fcr

(khusus balok pelat)


Keterangan :
Mr = Momen akibat tegangan sisa = S.(fy – fr)
λp, λr = Batas-batas kelangsingan yang ditetapkan
sebagai berikut:
fr = tegangan tekan sisa
= 70 Mpa untuk penampang dirol
= 115 Mpa untuk penampang dilas (built-up)
Tekuk Lokal

fy Sayap : b/2 tf Badan : h / tw

(Mpa) λP = 170/ fy λ r = 370 / fy − fr λ p = 1680 / f y λ r = 2550 / f y

KOMPAK TAK KOMPAK KOMPAK TAK KOMPAK

210 11.7 31.3 115.9 176.0

240 11.0 28.4 108.4 164.6

250 10.8 27.6 106.3 161.3

290 10.0 25.0 98.7 150.0

410 8.4 20.1 83.0 125.9


Gaya geser yang bekerja pada sebuah penampang balok
dianggap dipikul hanya oleh bagian badan saja.
x

tf
r

y h d

tw

bf

Pelat badan yang memikul gaya geser terfaktor (Vu) harus


memenuhi:
Vu ≤ φVn
φ = Faktor reduksi = 0.90
 Vn = Kuat geser nominal, dihitung sebagai
berikut:
h k .E
1. untuk : ≤ 1.10 n
tw fy

maka Vn = 0.6 fy . Aw

knE h k n .E
2. untuk : 1.10. < < 1.37
fy tw fy
 k .E  1
maka Vn = 0.6 f y .A w 1,10 n 
 f y   h 
 
 tw 

untuk : h k .E
3. ≥ 1,37 n
tw fy

maka Vn= 0,9A w .k n .E


2
h 
 t 
 w 
keterangan :
Aw = Luas total pelat badan = d.tw (mm2)
fy = Tegangan leleh (MPa)
Vn = Kuat geser nominal (N)
5
Kn = 5 +
( h)
a 2

a = Jarak pengaku pelat badan


kn = 5 bila pengaku tidak ada
Catatan:
Pada balok pelat, h merupakan jarak bersih antara
kedua sayap, karena tidak ada penebalan pertemuan
sayap dengan badan.
Menekuknya penampang ke arah lateral, maka kuat
komponen struktur dalam menerima momen lentur
tergantung pada bentang (jarak) antara dua
pengengkang lateral yang berdekatan (Lb)

Batas–batas jarak pengekang lateral ditentukan sebagai


berikut: L p = 1.76.ry E  x1 
L = r .  1 + 1 + x f 2
r y 2 L
fy  fL 

di mana : ry = jari-jari girasi terhadap sumbu–y


 S   Iw 
2
fL = fy – fr X = π E.G.J.A X 2 = 4.    
1
S 2  G.J   I y 
S = Modulus penampang (momen perlawanan elastis)
G = Modulus geser

2
 d - tf 
Iw =   .I y
 2 

Iw = konstanta puntir lengkung


J = konstanta puntir torsi
Bentang Pendek : Lb < Lp
Mn = M p
Bentang Menengah: Lp < Lb < Lr

  Lr - Lb  
M n = Cb M r + 
  ( M p - M r )  ≤ M p
  Lr - Lp  

12,5M max
Cb = ≤ 2,3
2,5M max + 3M A + 4M B + 3Mc
Mmax = Momen maximum bentang yang ditinjau
Ma , MB , MC = masing masing momen di ¼ bentang, tengah
bentang dan ¾ bentang komponen struktur yang ditinjau
Mr = momen batas tekuk, yang dihitung sebagai
berikut:
Mr = S . (fy – fr )
Bentang Panjang : Lb > Lr
Mn = Mcr < Mp
2
π  π.E 
Mcr = Cb E.I y .G.J +   I y .I w
Lb  Lb 

atau
S.X1 2 X12 .X 2
Cb . 1+ 2
Mcr = Lb  Lb 
ry 2 
 r 
 Batas-batas lendutan harus sesuai dengan
struktur, fungsi penggunaan, sifat pembebanan,
serta elemen elemen yang didukung oleh struktur
tersebut.
 Batas lendutan maksimum akibat beban kerja
(tidak terfaktor) adalah :

Jenis balok/kolom Beban tetap Beban sementara


Balok pemikul dinding atau L/ 360 -
finishing yang getas
Balok biasa L / 240 -
Kolom dg analisis orde pertama h / 500 h/ 200
Kolom dg analisis orde kedua h / 300 h / 200
 keterangan :
L = panjang bentang balok
h = tinggi tingkat
 Beban tetap = beban mati dan beban hidup
 Beban sementara = beban tetap ditambah beban
gempa atau beban angin
Apabila terjadi lentur dua arah, maka syarat yang harus
dipenuhi adalah: M M
+ ≤ 1
ux uy

φ M nx φ M ny

Mux & M uy = momen terfaktor masing-masing


terhadap sumbu-x dan sumbu-y
Mnx & Mny = momen nominal masing-masing
terhadap sumbu-x dan sumbu-y
φ = 0.9

Mpx = Zx . fy dan Mpy = Zy .fy


≤ 1.5 My ≤ 1.6 My
Zx dan Zy adalah momen perlawanan plastis

a. Penampang simetris
Y
Zx dan Zy dengan cara:
Zx = A . e x
ex
dan Zy= A . Ey
X
Atau
Zx = Σ An . Xn dan Zy = Σ An . Yn
ey

keterangan :
A = Luas total penampang
ex dan ey = Jarak titik berat setengah dari penampang masing- masing terhadap
sumbu-x dan sumbu-y
An = Luas bagian penampang
Xn dan Yn = Jarak bagian penampang masing-masing terhadap sumbu–x dan
sumbu-y
Penampang tidak simetris
Y
 e + e2 
Z x = A.e x dan Zy = A  1 
 2 
e1 e2

X
atau
ex

b
tf
Zx = ∑A n .X n dan Z y = ∑ A n .Yn

Di sini terjadi perpindahan garis netral elastis dan plastis


(sumbu-y). Pada keadaan plastis, garis netral membagi
penampang atas dua bagian yang sama luasnya.
Momen nominal Mn dihitung sesuai dengan
persamaan (5.2) sampai dengan persamaan (5.16)
di muka, dengan perubahan pada baja kanal,
dengan sekarang kelangsingan sayapnya menjadi .
Momen nominal terhadap sumbu lemah (Mny)
hanya dipengaruhi oleh tekuk lokal sayap,
sedangkan tekuk lokal badan dan tekuk lateral
tidak terjadi.

Anda mungkin juga menyukai