Anda di halaman 1dari 20

6

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Pengertian Hoisting System

Sistem pengangkatan ( Hoisting System ) merupakan salah satu

komponen utama dari peralatan pemboran. Fungsi utamanya adalah menyediakan

ruang kerja yang cukup untuk pengangkatan dan penurunan rangkaian pipa bor dan

peralatan lainnya.

Sistem pengangkatan terdiri dari dua sub komponen utama, yaitu :

1. Struktur penyangga ( Supporting Structure ) yang lebih dikenal dengan nama

“rig”, meliputi :

1. Substructure.

2. Lantai bor (Rig Floor)

3. Drilling tower ( Derrick atau Mast )

2. Peralatan pengangkatan ( Hoisting Equipment ), meliputi :

1. Drawwork

2. Overhead Tools (Crown Block, Travelling Block, Hook, dan Elevator)

3. Drilling Line

2.1.1 Struktur Penyangga ( Supporting Structure )

Struktur penyangga (rig) adalah konstruksi menara kerangka baja

yang ditempatkan diatas titik bor, berfungsi untuk menyangga peralatan

pemboran. Struktur penyangga terdiri dari :

a. Substructure

b. Lantai bor (Rig Floor)

c. Drilling tower ( Derrick atau Mast )


7

a. Substructure

Substructure adalah konstruksi kerangka baja sebagai platform

yang dipasang langsung diatas titik bor. Substructure memberikan

ruang kerja bagi peralatan dan pekerja diatas dan dibawah lantai bor.

Tinggi substructure ditentukan oleh jenis rig dan ketinggian blow-out

preventer stuck. Substructure mampu menahan beban yang sangat

besar, yang ditimbulkan oleh derrick atau mast, peralatan

pengangkatan, meja putar rangkaian pipa bor (Drill Pipe, Drill Colar

dan sebagainya) dan beban casing.

b. Lantai Bor (Rig Floor)

Lantai bor adalah lantai yang terletak diatas substructure dan

menjadi tempat kerja untuk kebanyakan oprasi-oprasi pemboran.

Lantai bor mempunyai dua tugas utama yaitu pertama menunjang

peralatan dan alat-alat kerja yang diperlukan, kedua menyediakan

tempat kerja. Tutup yang dipasang diatas substucture yang menjadi

tempat kerja untuk semua operasi-operasi pemboran.

Lantai bor ditempatkan diatas substructure yang berfungsi untuk :

 Menampung peralatan-peralatan pemboran yang kecil-kecil.

 Tempat berdirinya menara.

 Mendudukkan drawwork.

 Tempat kerja driller dan rotary helper (Roughneck).

 Tempat berdirinya cat head.

Bagian ini penting dalam perhitungan kedalaman sumur karena titik

nol pemboran dimulai dari lantai bor.

Susunan lantai bor terdiri dari :


8

1. Rotary Table

Gambar 2.1 Rotary Table

(sumber: Riandi, 2002)

Fungsi : Memutar rangkaian pipa bor (Drill Pipe, Drill Collar, dan Bit)

2. Top Drive

Gambar 2.2 Top Drive

(sumber: Noorhidayat, 2014)

Fungsi : Peralatan yang mengangkat unit peralatan pemboran yang

mengandalkan Hydraulic power (Elektrical atau

Mechanical).
9

3. Drawwork

Gambar 2.3 Drawwork

(sumber: Noorhidayat, 2014)

Fungsi : Peralatan untuk menaik turunkan pipa pemboran dan

menggerakan meja putar (Rotary Table)

4. V-Door

Gambar 2.4 V-Door

(sumber: Noorhidayat 2014)

Fungsi : Merupakan jembatan penghubung antara catwalk dengan rig

floor, berfungsi sebagai lintasan pipa bor yang ditarik kelantai

bor.
10

5 .Kunci Tong

Gambar 2.5 Kunci Tong

(sumber: Noorhidayat, 2014)

Fungsi : Kunci-kunci besar yang digunakan untuk menyambung atau

melepas bagian-baian drill pipe dan drill collar.

6. Dog Hous
11

Gambar 2.6 Dog House

(sumber: Noorhidayat, 2014)

Fungsi : Merupakan rumah kecil yang digunakan sebagai ruang kerja

driller dan penyimpanan alat-alat kecil lainnya.

7. Mouse

Hole

Gambar 2.7 Mouse Hole

(sumber: Riando, 2002)


12

Fungsi : Lubang dekat rotary table pada lantai bor, dimana drill pipe

ditempatkan pada saat dilakukan penyambungan dengan

kelly dan rangkaian pipa bor

8. Drillers Console

Gambar 2.8

Drillers Console

(sumber: Noorhidayat, 2014)

Fungsi : Merupakan pusat instrumentasi dari rotary drilling rig.

9. Cat Walk
13

Gambar 2.9 Cat Walk

(sumber: Noorhidayat,2014)

Fungsi : Merupakan jalan setapak antara rak-rak pipa didepan

V-Door, dimana pipa-pipa diletakan sebelum diletakan

sebelum di letakan pada V-Door.

10. Cathead

Gambar 2.10 Cathead

(sumber: Noorhidayat, 2014)

Fungsi : Digunakan untuk menyambung dan melepas sambungan jika

dipasang drill pipe yang besar atau drill collar akan

ditambahkan atau dikurangi dari drill string pada saat

perjalanan masuk atau keluar dari sumur bor.

c. Menara Pemboran (Drilling Tower)


14

Fungsi utama menara adalah untuk mendapatkan ruang vertical yang

cukup untuk menaikkan dan menurunkan rangkaian pipa bor dan casing

kedalam lubang bor selama operasi pemboran berlangsung. Oleh karena

itu tinggi dan kekuatannya harus disesuaikan dengan keperluan

pemboran.

Menara ini kalau dilihat dari keempat sisinya, konstruksi berbeda. Sisi

dimana drawwork berada selalu berlawanan dengan pipa ramp maupun

pipe rack.

L. C. Moore, Ideco World Field, National Card Well, mengemukakan

bahwa ada dua tipe menara :

a. Tipe standart ( derrick )

b. Tipe portable ( mast )

Bagian-bagian menara yang penting :

 Gine pole : merupakan tiang berkaki dua atau tiga yang berada di

puncak menara, berfungsi untuk memberikan pertolongan pada saat

menaikkan dan memasang crown block (gine pole hanya dipasang pada

menara tipe standart).

 Water Table : merupakan lantai di puncak menara yang berfungsi

untuk mengetahui bahwa menara sudah berdri dengan tegak.

 Cross Breacing : berfungsi untuk penguat menara, ada yang

berbentuk K dan X.

 Tiang Menara : merupakan empat tiang yang berbentuk menara,

berbentuk segitiga sama kaki, berfungsi sebagai penahan terhadap

semua beban vertical di bawah menara dan beban horizontal ( pengaruh

angin, dsb ).
15

 Girt : merupakan sabuk menara, berfungsi sebagai penguat menara.

 Monkey Board Platform berfungsi sebagai ;

Tempat kerja bagi derrickman pada waktu mencabut atau menurunkan

rangkaian pipa bor.

Tempat menyandarkan bagian rangkaian pipa bor yang kebetulan

sedang tidak digunakan ( pada saat dilakukan cabut pipa ).

a. Menara tipe standart (Derrick)

Jenis menara ini tidak dapat didirikan dalam satu unit, tetapi

system pendiriannya disambung satu-persatu (bagian-bagian).

Demikian jika dipindah harus melepas dan memasang bagian-bagian

tersebut, kecuali untuk jarak yang tidak terlalu jauh dapat digeserkan.

Menara jenis ini banyak digunakan untuk pemboran dalam, dimana

membutuhkan lantai yang luas untuk tempat pipa, pemboran ditengah-

tengah kota, daerah pegunungan dan pemboran dilepas pantai dimana

tidak tersedia cukup ruang untuk mendirikan satu unit penuh.

Gambar 2.11 Menara tipe standart (Derrick)

(sumber: Noorhidayat, 2014)

b. Menara tipe portable (Mast)


16

Gambar 2.12 Derrick/Portable Derrick

(sumber: Riando, 2002)

Jenis menara ini posisi berdirinya dapat vertical atau hampir

vertical, terdiri dari bagian yang dikaitkan satu sama lain dengan las

atau sekrup (biasanya terdiri dari dua tingkat), tipe menara ini dapat

didirikan sebagai unit menara penuh, menara ditahan oleh telescoping

dan diperkuat oleh tali-tali yang ditambatkan secara tersebar. Tipe

menara ini jika dibandingkan dengan menara standart mempunyai

kelebihan, lebih murah, mudah dan cepat untuk mendirikannya, serta

biaya transportnya murah, tetapi penggunaannya terbatas pada

pemboran yang dangkal.

2.1.2 Peralatan Pengangkatan ( Hoisting Equipment )

A. Drawwork

Drawwork merupakan otak dari suatu unit pemboran, karena melalui

drawwork ini seorang driller melakukan dan mengatur operasi pemboran,

sebenarnya drawwork merupakan suatu system transmisi yang kompleks,


17

sebagai gambaran adalah seperti system transmisi pada mobil (gear box).

Drawwork akan berputar bila dihubungkan dengan prime mover (mesin

penggerak).

Konstruksi drawwork tergantung dari beban yang harus

dilayani, biasanya didesain dengan horse power (HP) dan kedalaman

pemboran, dimana kedalaman disini harus disesuaikan dengan ukuran

drillpipenya.

Drawwork biasanya ditempatkan dekat meja putar. Fungsi utama

drawwork adalah untuk :

 Meneruskan tenaga dari prime mover (power system) ke

rangkaian pipa bor selama operasi pemboran berlangsung.

 Meneruskan tenaga dari prime mover ke rotary drive.

 Meneruskan tenaga dari prime mover ke catheads untuk

menyambung atau melepas bagian-bagian rangkaian pipa bor.

Komponen-komponen utama Drawwork terdiri dari :

 Revolving drum : merupakan suatu drum untuk menggulung

kabel bor ( drilling line )

 Breaking System : terdiri dari rem mekanis utama dan rem

pembantu hidrolis atau listrk, berfungsi untuk memperlambat atau

menghentikan gerakan kabel bor

 Rotary Drive : berfungsi untuk meneruskan tenaga dari drawork

ke meja putar

 Catheads : berfungsi untuk mengangkat atau menarik beban-

beban ringan pada rig floor dan juga berfungsi untuk

menyambung atau melepas sambungan pipa bor.


18

B. Overheads

tools

Overheads

tools meliputi :

Gambar 2.13 Crown Block

(sumber: Noorhidayat, 2014)

Fungsi :

Merupakan kumpulan sheav yang ditempatkan pada puncak

menara (sebagai block yang diam).


19

Gambar 2.14

Elevator

(sumber: Noorhidayat, 2014)

Fungsi :

Merupakan klem (penjepit) berfungsi untuk menurunkan atau

menaikkan pipa bor dari lubang bor

Gambar 2.15

Hook

(sumber: Noorhidayat, 2014)

Fungsi : Menggantungkan swivel dan rangkaian pipa bor selama operasi

pemboran berlangsung.
20

Gambar 2.16 Travelling Block

(sumber: Noorhidayat, 2014)

Fungsi : Merupakan kumpulan sheav yang digantung dibawah crown

block, diatas lantai bor (sebagai blok yang bergerak naik turun).

Gambar 2.17 Air hoist

(sumber: Noorhidayat, 2014)


21

Fungsi : Untuk Mengangkat dan menurunkan alat alat bor (pipa bor) dari

cat walk ke foor.

C. Drilling Line (Kabel Bor)

Drilling Line (kabel bor) sering disebut wire line atau wire

rope (tali baja) didalam industri pemboran. Drilling line harganya

mahal dan pada saat operasi biaya yang dikeluarkan untuk pembelian

drilling line lebih banyak dibandingkan dengan biaya untuk drill pipe,

tanki-tanki lumpur ataupun untuk membeli spare part drawwork,

meskipun yang lebih mahal lagi adalah biaya pekerja pemboran dan

biaya spare part pompa.

Untuk menghasilkan biaya yang serendah-rendahnya, regu

pemboran dan semua tingkat management pemboran harus tahu

bagaimana untuk mendapatkan usia yang panjang dari drilling line.

Beberapa pokok masalah yang harus mendapatkan perhatian di

dalam usaha

untuk mencapai tujuan di atas yaitu antara lain :

- Memilih ukuran type Drilling line yang cukup memenuhi

kebutuhan

- Penanganan dan pemeliharaan untuk mencegah kerusakan

- Perhitungan kerja yang diperoleh dari drilling line dalam ton

mile.
22

- Penentuan program pemotongan (cut off program) yang terbaik

untuk kondisi setempat dan dievaluasi dengan seksama. Hal ini sangat

besar pengaruhnya di dalam usaha untuk memperoleh usia pakai yang

sebaik-baiknya.

2.2. Kontruksi

Gambar 2.18 Wire rope

(sumber: Riando, 2002)

Wire rope mempunyai tiga komponen core, strand dan wire. Wire rope

dibedakan atau diklasifikasikan dari jumlah strand, jumlah wire dalam satu strand

dan pattern (susunan/konstruksi) dan strand. Sebagian besar konstruksi dari wire

rope dikelompokkan ke dalam 4 standard klasifikasi.

Tabel 3.1

Klasifikasi Wire Rope

Klasifikasi Jumlah Strand Wire per strand

6x7 6 7
6 x 19 6 16 sampai 26
6 x 37 6 27 sampai 49
8 x 19 6 16 sampai 26

Dalam masing-masing klasifikasi memiliki konstruksi tali yang spesifik.


23

Untuk contoh : pada kelas 6 x 19, beberapa konstruksi tali adalah 6 x 19 S (seale),

6 x 25 FW (Filter Wire) dan 6 x 26 WS (Warrington Seale).

Karakteristik fisik, seperti

ketahanan lelah (fatique) dan ketahanan

aus (abrasion), langsung dipengaruhi oleh

design (konstruksi) dari strand, secara

umum strand dibuat dari beberapa kawat

(wire) besar akan lebih tahan abrasion

dan lebih kecil ketahanannya terhadap

kelelahan dibanding dengan strand

dengan ukuran sama tetapi yang dibuat dari kawat-kawat yang lebih kecil.

Gambar 2.19 Wire rope singgel layer dan filler wire

(sumber: Riando, 2002)

Single Layer adalah dasar pokok dari konstruksi strand, konstruksi umum

terbanyak adalah single wire center dengan enam wire yang mengelililngi. Ia

disebut 7 wire (-6) strand.


24

Filler Wire konstruksi ini mempunyai 2

layar dengan ukuran kawat sama mengelilingi

center wire, dengan inner layer

mempunyai setengah jumlah wire

disusun di layer bagian luar. Filler kawat

kecil dengan jumlah sama dengan layer layer dalam diletakkan di celah-celah inner

layer. (Contoh: 25 Filler Wire (1-6-6F-12) strand).

Gambar 2.20 Wire rope

seale

(sumber: Riando, 2002)

Seale, prinsip bentuk konstruksi ini ialah memiliki dua layer mengelilingi

kawat center dengan jumlah wire yang sama untuk setiap layer. Semua kawat di

setiap layer sama diameternya dan strand didesign kawat berukuran besar yang

diluar duduk dilembah-lembah antara kawat-kawat kecil inner wire (Contoh : 19

Seale (1-9-9) Strand).


25

Gambar 2.21 Wire rope

warrington

(sumber: Riando, 2002)

Warrington, prinsip dari konstruksi ini

terdiri dari kawat dengan diameter sama dengan inner layer dan dua macam

diameter wire, secara bergantian besar dan kecil di bagian outer layer.Kawat

berukuran terbesar di bagian luar duduk di lembah-lembah dan kawat lebih kecil

di unggung inner layer (Contoh : 19 Warrington (1-6(6+6)) strand).

Gambar 2.22 Wire rope multiple operation

(sumber: Riando, 2002)

Combined Patterns, apabila strand di bentukpada sebuah operasi memakai

dua atau lebih konstruksi di atas, oleh karena itu disebut combined pattern. Dimulai

dari center wire, dua layer pertama berpattern Warrington dengan layer ketiga atau

layer luar, semua wire dari diameter membentuk seale pattern.

Anda mungkin juga menyukai