Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1 Sejarah Singkat PT. PERTAMINA (Persero)

Sampai saat ini minyak bumi masih menjadi komoditas utama di


Indonesia, baik sebagai sumber energi maupun sebagai bahan dasar produk
turunan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat. Proses pengolahan
minyak bumi menjadi produk dengan nilai ekonomi tinggi merupakan
tujuan utama dari perusahaan perusahaan yang bergerak dalam bidang
eksplorasi sampai dengan industri petrokimia hilir. Pengelolaan sumber
daya ini diatur oleh negara untuk kemakmuran rakyat seperti yang tertuang
dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 3. Hal ini ditujukan untuk menghindari
praktik monopoli dan mis-eksploitasi kekayaan alam.
Usaha pengeboran minyak di Indonesia pertama kali dilakukan oleh
Jan Raerink pada tahun 1871 di Cibodas dekat Majalengka (Jawa Barat),
namun usaha tersebut mengalami kegagalan. Kemudian dilanjutkan oleh
Aeilo Jan Zykler yang melakukan pengeboran di Telaga Tiga (Sumatera
Utara) dan pada tanggal 15 Juni 1885 berhasil ditemukan sumber minyak
komersial yang pertama di Indonesia. Sejak itu berturut-turut ditemukan
sumber minyak bumi di Kruka (Jawa Timur) tahun 1887, Ledok Cepu (Jawa
Tengah) pada tahun 1901, Pamusian Tarakan tahun 1905 dan di Talang Akar
Pendopo (Sumatera Selatan) tahun 1921. Penemuan-penemuan dari
penghasil minyak yang lain mendorong keinginan maskapai perusahaan
asing seperti Royal Deutsche Company, Shell, Stanvac, Caltex dan
maskapai-maskapai lainnya untuk turut serta dalam usaha pengeboran
minyak di Indonesia.
Setelah kemerdekaan Indonesia, terjadi beberapa perubahan
pengelolaan perusahaan minyak di Indonesia. Pada tanggal 10 Desember
1957, atas perintah Mayjen Dr. Ibnu Soetowo, PT EMTSU diubah menjadi
PT Perusahaan Minyak Nasional (PT PERMINA). Kemudian dengan PP
No. 198/1961 PT PERMINA dilebur menjadi PN PERMINA. Pada tanggal

1
2

20 Agustus 1968 berdasarkan PP No. 27/1968, PN PERMINA dan PN


PERTAMINA dijadikan satu perusahaan yang bernama Perusahaan
Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (PN PERTAMINA). Sebagai
landasan kerja baru, lahirlah UU No. 8/1971 pada tanggal 15 September
1971. Sejak itu, nama PN PERTAMINA diubah menjadi PT. PERTAMINA,
dan dengan PP No. 31/2003 PT. PERTAMINA menjadi (Persero), yang
merupakan satu-satunya perusahaan minyak nasional yang berwenang
mengelola semua bentuk kegiatan di bidang industri perminyakan di
Indonesia.
Berikut ini adalah kronologis sejarah berdirinya PT Pertamina
(Persero):
Tabel 2.1
Sejarah Perkembangan PT. PERTAMINA (Persero) [PERTAMINA, 2005]
1945 : Berdirinya Perusahaan Tambang Minyak Negara Republik
Indonesia (PTMNRI) di Tarakan, yang merupakan perusahaan
minyak nasional pertama di Indonesia.
April 1954 : PT PTMNRI → Tambang Minyak Sumatera Utara

(TMSU)
10 Desember 1957 : TMSU berubah menjadi PT Perusahaan Minyak Nasional

(PT PERMINA)
1 Januari 1959 : NVNIAM berubah menjadi PT Pertambangan Minyak

Indonesia (PT PERMINDO)


Februari 1961 : PT PERMINDO berubah menjadi Perusahaan Negara
Pertambangan Minyak (PN PERTAMIN) yang berfungsi
sebagai satu-satunya distributor minyak di Indonesia.
1 Juli 1961 : PT PERMINA dijadikan PN PERMINA (PP No. 198/1961)

20 Agustus 1968 : Peleburan PN PERMINA dan PN PERTAMIN menjadi

Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional

(PN PERTAMINA) sesuai PP No. 27/1968


3

15 September 1971 : PN PERTAMINA berubah menjadi PT. PERTAMINA

berdasarkan UU No. 8/1971


17 September 2003 : PT. PERTAMINA menjadi PT. PERTAMINA (Persero) sesuai
PP No. 31/2003
Sebagai salah satu elemen penting dalam usaha pemenuhan kebutuhan
BBM di Indonesia tantangan yang dihadapi PT. Pertamina (Persero) semakin berat
karena lonjakan kebutuhan BBM harus diiringi dengan peningkatan pengolahan
minyak bumi agar suplai BBM tetap stabil. Dalam pembangunan nasional, PT.
Pertamina (Persero) memiliki tiga peranan penting, yaitu:
1. Menyediakan dan menjamin pemenuhan akan kebutuhan BBM.

2. Sebagai sumber devisa negara.

3. Menyediakan kesempatan kerja sekaligus pelaksana alih teknologi dan


pengetahuan.
Untuk mencapai sasaran dan menghadapi tantangan terutama di dalam
negeri, PT. Pertamina (Persero) membangun unit pengolahan minyak di berbagai
wilayah di Indonesia. Saat ini PT. Pertamina (Persero) telah mempunyai enam
buah kilang, yaitu :
Tabel 2.2
Kapasitas Produksi Kilang PT. PERTAMINA (Persero)

No Unit Pengolahan Kapasitas (MBSD)


1 RU II Dumai 170.0
2 RU III Plaju 133.7
3 RU IV Cilacap 348.0
4 RU V Balikpapan 260.0
5 RU VI Balongan 125.0
6 RU VII Kasim 10.0
(Sumber : www.pertamina.com,2016)

2.2 Logo, Slogan, Visi dan Misi Perusahaan


2.2.1 Visi dan Misi PT. Pertamina (Persero)
4

Visi dan misi PERTAMINA (Persero) adalah sebagai berikut:


Visi:
 Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia.
Misi:
 Menjalankan usaha inti minyak, gas, serta energi baru dan
terbarukan secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang
kuat.
2.2.2 Logo dan Slogan PT. PERTAMINA (Persero)
Selama 37 tahun (20 agustus 1968 – 1 Desember 2005) orang
mengenal logo kuda laut sebagai identitas PERTAMINA. Perkiraan
perubahan logo sudah dimulai sejak 1976 setelah terjadi krisis
PERTAMINA. Pemikiran tersebut dilanjutkan pada tahun-tahun
berikutnya dan diperkuat melalui Tim Restrukturisasi PERTAMINA tahun
2000 (Tim Citra) termasuk kajian yang mendalam dan komprehensif
sampai pada pembuatan TOR dan perhitungan biaya. Akan tetapi, program
tersebut tidak sempat terlaksana karena adanya perubahan kebijakan atau
pergantian direksi. Wacana perubahan logo tetap berlangsung sampai
dengan terbentuknya PT. PERTAMINA (PERSERO) pada tahun 2003.
Adapun pertimbangan pergantian logo yaitu agar dapat membangun
semangat baru, membangun perubahan corporate cultre bagi seluruh
pekerja, mendapatkan pandangan (image) yang lebih baik diantara global
oil dan gas companies serta mendorong daya saing perusahaan dalam
menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi, antara lain :

1. Perubahan peran dan status hukum perusahaan menjadi perseroan.


2. Perubahan strategi perusahaan untuk menghadapi persaingan dan
semakin banyak terbentuknya entitas bisnis baru di bidang Hulu dan
Hilir.
Slogan RENEWABELE SPIRIT yang diterjemahkan menjadi
“SEMANGAT TERBARUKAN”. Dengan slogan ini diharapkan perilaku
seluruh jajaran pekerja akan berubah menjadi enterpreneur dan custumer
oriented, terkait dengan persaingan yang sedang dan akan dihadapi
5

perusahaan.

Permohonan pendaftaran ciptaan logo baru telah disetujui dan


dikeluarkan oleh Direktur Hak Cipta, Desain Industri, Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang, Departemen Hukum dan HAM
dengan syarat pendaftaran ciptaan No.0.8344 tanggal 10 Oktober 2005.
Logo baru PERTAMINA sebagai identitas perusahaan dikukuhkan dan
diberlakukan terhitung mulai tanggal 10 Desember 2005. Selama masa
transisi, lambang/tanda pengenal PERTAMINA masih dapat/tetap
dipergunakan.

Gambar 2.1. Logo PT. PERTAMINA (Persero)


Arti Logo :
1. Elemen logo membentuk huruf P yang secara keseluruhan
merupakan representasi bentuk panah, dimaksudkan sebagai
PERTAMINA yang bergerak maju dan progresif
2. Warna – warna yang berani menunjukkan langkah besar yang
diambil PERTAMINA dan aspirasi perusahaan akan masa depan yang
lebih positif dan dinamis dimana:
 Biru : mencerminkan handal, dapat dipercaya dan
bertanggungjawab
 Hijau : mencerminkan sumber daya energi yang berwawasan
lingkungan
 Merah : mencerminkan keuletan dan ketegasan serta keberanian
dalam menghadapi berbagai macam kesulitan

Anda mungkin juga menyukai