Anda di halaman 1dari 9

YAYASAN WAKAF UMI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TUGAS EKONOMI TEKNIK KIMIA

Disusun Oleh :
Muhammmad Syaifullah ( 09220190137 )
Kelas D1 Eksekutif

DOSEN PENGAJAR :
Dr. Ir. La Ifa, ST.,MT.,IPM.,ASEAN Eng

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. ................. i

DAFTAR ISI.... ......................................................................................................... ................. 1

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ ........... 2

1.1 Perhitungan Potensi Anaerobik Biogas Dan Energi Yang Akan Dihasilkan..... 2

1.2 Pemilihan Dan Perhitungan Digester PLTBg .............................. ........... 3

1.3 Tahapan Pengolahan Data dan Perhitungan Data ........................ ........... 3

1.4 Analisi Potensi PLTBg ........................................................................... 3

BAB II PERHITUNGAN POTENSI BIOGAS PLTBG PADA PETERNAKAN SAPI

POTONG DESA GALANG .......................................................................... ........... 3

2.1 Potensi Bahan Baku Untuk PLTBG di Kawasan Peternakan Sapi Potong di Desa Galang

.................................................................................................................................... ........... 4

2.2 Perancangan Jenis dan Dimensi Digester ................................................ ........... 5

2.3 Perhitungan Biaya Investasi Pupuk ......................................................... ........... 5

2.4 Perhitungan Biaya Operasional ( Operational cost ) Proyek Pertahun .. ........... 5

2.5 Perhitungan Biaya Perawatan dan Pemeliharaan Proyek Per

Tahun.............................................................................................................................. 5

2.6 Analisis Harga Cost Per kWH ................................................................... ........... 5

2.7 Jumlah Biaya Investasi Total ( Total Cost Initial ) ........................... ........... 5

2.8 Analisis Periode Pengembalian ( Payback Period ) ................................... ........... 6

Referensi ................... ...................................................................................... ........... 6

Biography .................................................................................................................... 7
Analisis Tekno Ekonomi Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Anaerobik
Biogas Dengan Pemanfaatan Kotoran Sapi Di Desa Galang
Mahmud

Jurusan Teknik Elekronika Industri,


Sekolah Menengah Kejuruan Negeri No. 2 Pontianak
e-mail: MudaMahmud 123.yahoo.co.id

Abstract– Peningkatan konsumsi energi oleh 1. Pendahuluan


masyarakat Desa Galang diakibatkan oleh banyaknya Peningkatan konsumsi energi oleh masyarakat Desa
yang memakai berbagai macam peralatan listrik untuk Galang diakibatkan oleh banyaknya yang memakai
menunjang kenyamanan dalam kehidupan mereka. berbagai macam peralatan listrik untuk menunjang
Sumber energi yang selama ini digunakan sebagian kenyamanan dalam kehidupan mereka. Sumber energi
besar berasal dari bahan bakar fosil, untuk mengganti yang selama ini digunakan sebagian besar berasal dari
penggunaan energi takterbarukan diperlukan sumber bahan bakar fosil, pembangkit listrik yang dipakai
energi alternatif yang mampu mengurangi laju menggunakan bahan bakar batu bara atau gas alam yaitu
pemakaian energi fosil. Indonesia sebagai negara tropis yang disebut Perusahaan Listrik Tenaga Diesel (PLTD),
memiliki sumber energi baru terbarukan yang melimpah jadi bahan bakar yang dipakai dari batu bara atau gas
sebagai energi alternatif pengganti energi fosil. Salah alam. Bahan bakar fosil merupakan sumber energi yang
satu energi alternatif tersebut adalah pemanfaatan proses terbentuknya memerlukan waktu jutaan tahun
energi biogas. Biogas dapat dikategorikan sebagai dan dapat dikatakan merupakan energi tak terbarukan.
bioenergi, karena energi yang dihasilkan berasal dari Selain merupakan energi tak ter barukan, penggunaan
biomassa. Biomassa adalah materi organik berusia energi fosil mengakibatkan meningkatnya gas rumah
relatif muda yang berasal dari makhluk hidup atau kaca.
produk dan limbah industri budidaya (pertanian, Di Kalimantan Barat adalah sebagai daerah tropis
perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan). yang memiliki energi terbarukan yang melimpah yang
Biogas adalah gas produk akhir pencernaan atau dapat menggantikan energi fosil. Salah satu energi
degradasi anaerobik.. Limbah kotoran sapi menjadi alternatif tersebut adalah pemanfaatan energi dari
polutan sehingga menyebabkan dekomposisi kotoran kotoran sapi yaitu biogas. Biogas adalah gas produk
ternak berupa Biological Oxygen Demand (BOD) dan akhir pencernaan atau degradasi anaerobik. Desa Galang
Chemical Oxygen Demand (COD).Berdasarkan hasil banyak kawasan peternakan sapi yang limbah kotoran
penilitianmelalui proses digestifikasi anaerobik PLTBg, sapinya belum mereka manfaatkan sebagai pembangkit
kotoran ternak sapi potong di Peternakan Usaha Sapi listrik secara optimal. Limbah peternakan sapi seperti
potong di desa Galang dapat dimanfaatkan menjadi feses, urin dan sisa pakan ternak sapi merupakan salah
bahan baku produksi PLTBg. Dengan rata-rata satu sumber bahan energi listrik yang dimanfaatkan
produksi kotoran sapi potong besar dan kecil 9,6 untuk menghasilkan biogas. Limbah kotoran sapi
kg/hari, dengan jumlah sapi potong keseluruhan 60 menjadi polutan sehingga menyebabkan dekomposisi
dengan rata-rata kotoran sapi potong 576 kg/hari dan kotoran ternak berupa Biological Oxygen Demand
menghasilkan produksi PLTBg sebesar 5% m³/hari. (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD),
Potensi Energi listrik yang dihasilkan 64,33 kW per sehingga menyebabkan polusi udara dengan debu dan
hari, dan Dengan populasi ternak rata-rata sebanyak 60 bau yang ditimbulkannya.
ekor dengan kotoran 576 kg/hari menghasilkan daya
energi listrik sebesar 64,33 kW/hari, daya energi 1.1 Perhitungan potensi anaerobik biogas dan
PLTBg/hari adalah jumlah daya rata-rata keseluruhan Energi yang akan dihasilkan
2,7 kW/hari. Artinya Annual Cost akan sensitif pada Pada penelitian ini, akan dihitung potensi anaerobik
nilai Rp 76.500.000,-/tahun, maka proyek investasi biogas yang ada di suatu kawasan peternakan sapi di
masih layak dilaksanakan. Untuk mendapatkan Nilai desa Galang sebagai studi kasus untuk menjadi acuan
jual energi per tahun sebesar adalah 23158,8 mendapatkan pembangkit listrik tenaga biogas.
kW/Tahun, maka kegiatan investasi ini layak dan Perhitungan tersebut dengan memperhatikan parameter-
menguntungkan dengan model pengelolaanya. Sistim parameter konversi yang membuat suatu potensi kotoran
pengoperasiannya dilakukan bisa secara bersama atau sapi dapat menghasilkan energi yang optimum.
individu pemelik rumah, pertokoan dan perkantoran. Parameter tersebut antara lain temperatur, retention
time, besarnya kotoran sapi yang dihasilkan perhari,
Keywords– Biogas, Digester, BCR nilai total solid (TS) dan volatelite solid (VS) perhari.
Dengan rumus dan tabel sesuai dengan data literatur
yang ada maka didapatkan nilai energi yang dihasilkan.

Jurnal ELKHA Vol.7, No 2, Oktober 2015


1.2 Pemilihan dan Perhitungan Digester PLTBg.  Persamaan Produksi Biogas Spesifik
Produksi Biogas Spesifik (Specific Biogas Production-
Dalam pemilihan dan perhitungan digester
SBP) merupakan nilai indikatorefisiensi digester :
PLTBg ada beberapa pertimbangan sebagaimana yang
(Sulistyo, 2010)
telah diterangkan. Selain potensi bahan baku, hal yang
SBP(hari-1) iogas production (m³/hari) ...(3.4)
perlu diperhatikan adalah temperatu digester yang
Digester volume (m³)
dirancang, derajat keasaman (PH) bahan baku biogas
1.4 Analisis Potensi PLTBg
dan kompossisi C/N (Rasio carbon dan nitrigen).
Setelah mendapatkan model suatu pembangkit
Sampel data adalah potensi kotoran sapi potong di desa
listrik tenaga biogas (PLTBg) maka akan dilakukan
Galang adalah 576 kg/hari. Secara sederhana urutan
analisis mengenai potensi biogas disuatu kawasan
perancangan fasilitas biodigester dimulai dengan
usaha peternakan sapi potong diDesa Galang.
perhitungan volume biodigeter yang meliputi potensi
Beberapa faktor yang akan dianalisis adalah :
bahan baku yang ada dalam menghasilkan gas metan
 Pemilihan teknologi yang cocok terhadap
penentuan model biodigester, perancangan tangki
pemanfaatan kotoran sapi potong di suatu
penyimpan dan diakhiri dengan penentuan lokasi.
kawasan usaha peternakan sapi potong di Desa
1.3 Tahapan Pengolahan Data dan Perhitungan Data Galang yang lebih optimal.
 Analisis Tekno ekonomi terhadap kemungkinan
Beberapa teori pendukung yang akan digunakan
dibangunnya suatu pembangkit listrik tenaga
pada penelitian di desa Galang, antara lain teori tentang
PLTBg di suatu kawasan usaha peternakan sapi
Digestifikasi Anaerobik, tahap pembentukan biogas.
potong di Desa Galang.
Tahap pengolahan data dilakukan untuk membantu
 Analisis sensitivitas untuk tingkat pengembalian
mengetahui data apa saja yang akan diperlukan dalam
dan jangka waktu pengembalian modal investasi
penelitian serta bagaimana cara pengolahan data
terhadap dampak kenaikan harga lahan, tarif
tersebut.
listrik dan Biaya operasi dan pemeliharaan
a. Persamaan-Persamaan Pembentukan Biogas
pembangkit PLTBg.
Berikut beberapa persamaan yang menentukan proses
 Data investasi yang diperoleh dari survey
pembentukan biogas dari fermentasi limbah organik
dilapangan sebagai berikut :
pada digester anaerobik.
 Persamaan lama waktu pengurain 1. Biaya tanah diasumsikan diabaikan karena milik
sendiri = Rp 0,-
Secara teoritis merupakan waktu material organik
2. Biaya bangunan + tukang diasumsikan
berada di dalam tangki digester. Secara keseluruhan,
= Rp 10.000.000,-
lama waktu penguraian (Hydraulic Retention Time-
3. Biaya pengadaan peralatan PLTBg
HRT) mencakup dari keseluruhan waktu proses
= Rp 18.000.000,-
pembentukan biogas bila siklus pembentukan biogas To total biaya langsung
berjalan ideal yakni 1 kali proses pemasukan matrial = Rp 28.000.000,-
organik langsung mendapatkan biogas sebagai proses
akhirnya. HRT dapat dirumuskan menjadi persamaan
2. Perhitungan Potensi biogas PLTBg pada
berikut : (Sulistyo, 2010).
Peteranakan Sapi potong di Desa Galang.
HRT (perhari)= Volume Digester (m³) Sapi potong di kawasan desa Galang, untuk
Laju penambahan bahan organik harian (m³/hari) mendapatkan model dasar pembangkit listrik PLTBg..
…(1) Dalam perhitungan tersebut digunakam model di
Jika material padatan kering Dry Matery (DM) atau Kawasan Usaha Peteranakan Sapi potong sebagai
disebut juga Total Solid (TS) berkisar 4-12 %, maka contoh kasus dalam menghasilkan potensi kotoran sapi
waktu penguraian optimum (Optimum Retention Time) potong di desa Galang.
berkisar 10-15 hari Jika nilai DM lebih besar dari nilai
persentasi matrial padatan kering di atas, berarti matrial 2.1 Potensi Bahan baku untuk PLTBg di Kawasan
organik memiliki konsentrasi lebih padat sehingga lama Peternakan Sapi potong di Desa Galang
waktu pengurain menjadi spesifik, sehingga berlaku Pada saat ini di Kawasan Usaha Peternakan Sapi
persamaan lama waktu penguraian (Sulistyo, 2010) potongnya jumlah populasi sapi pada Rt.06/Rw.03
SRT = Masapadatan organik dalam digester anaerobik (kg) (2) di desa Galang potong 60 ekor. Kotoran ternak sapi
Laju pembuangan padatan sisa digester (kg/hari) potong di desa Galang, sudah digunakan untuk kompos
Untuk bahan organik spesifik seperti diatas, laju sedangkan sisanya dibuang. Berdasarkan hasil riset
penambahan limbah organik (Specific Loading Rate- sebelumnya secara sederhana dapat dihitung potensi
SLR) dapat diketahui sebagai berikut: (Sulistyo, 2010) PLTBg sebagai berikut:
Tabel 1. Potensi jenis bahan baku penghasil PLTBg di Desa
Galang
(3) Jenis Banyak Kandungan Biogas
Tinja BK (%) (m³/kg.
(Kg/ekor) BK)
Sapi Potong 9,6 20 0,013-
0,020
konstruksi rendah karena konstruksi sederhana dan
umurnya cukup panjang.
Digester menggunakan jenis mengalir, aliran bahan baku
dimasukkan dan residu dikeluarkan pada selang waktu
tertentu. Lamanya bahan baku berada dalam reaktor
digester disebut waktu retensi retention time(RT)
Bagian-bagian konstruksi dalam digester tipe ini
meliputi:
a. Ruangan penampungan gas (gas collecting chamber)
Gambar 1. kotoran sapi potong di Desa Galang yang besar dan b. Ruangan Penyimpanan Gas (gas storage chamber)
berat kotorannya 10 kg/ekor/hari. c. Volume Ruangan Fermentasi (fermentation
Sapi potong dewasa dengan populasi 56 ekor dengan chamber)
rata-rata produksi kotoran tiap harinya 10 kg/ekor/hari, d. Volume Ruangan Hidrolik (hydraulic chamber)
maka produksi kotoran sapi potong dewasa di desa
Galang adalah 56 x 10 = 560 kg/hari. Volume lapisan penampungan lumpur (sludge
laye)r
2.2 Perancangan Jenis dan Dimensi Digester Potensi Volume Biogas = 0,05 m³/kg x 576 kg/hari
Dari potensi yang ada dimungkinkan untuk = 28,8 m³/hari
dirancang suatu digester untuk menghasilkan PLTBg. Laju produksi gas tiap m³ per hari (K) adalah :
Sebagaimana dijelaskan dalam Bab II perancangan suatu Volume produksi biogas = K x VS
digester ada beberapa pertimbangan yang harus K = Volume produksi biogas : VS
diperhatikan. Perancangan digester dengan = 28,8 m³/hari : 576 kg/hr
pertimbangan beberapa aspek tersebut sebagaimana = 5 % m³/kg
berikut: K = 0,05 m³/kg
- Temperatur
Untuk negara tropis seperti Indonesia, digunakan 1. Perhitungan Produksi Gas Metan
unheated digester (digester tanpa pemanasan) untuk Produksi energi pada biogas sebanding dengan
kondisi temperatur tanah 20 – 30 C (Mesophilic - suhu produksi gas metan. Dengan diketahui nilai produksi
20 – 40 C). biogas (VBS) sebesar 28,8 m³/hari dan dengan
- Derajat keasaman (pH) menggunakan tabel 4.3. maka dapat diketahui produksi
Bakteri berkembang dengan baik pada keadaan yang gas metan (VGM) adalah:
agak asam (pH 8,10) dan pH tidak boleh di bawah 8,10. VGM = 20 % x VBS
Karena itu, kunci utama dalam kesuksesan operasional = 20 % x 28,8 m³/hari
biodigester adalah dengan menjaga agar temperatur = 5,76 m³/hari
konstan (tetap) dan input material sesuai. Tabel 2. Komposisi PLTBg (%) kotoran sapi potong
Rasio C/N bahan isian – Syarat ideal untuk proses Jenis gas Biogas
digesti adalah C/N = 1 Karena itu, untuk mendapatkan Kotoran sapi
Metan (CH4) 20
produksi PLTBg yang tinggi, maka penambangan bahan
yang mengandung karbon (C) seperti jerami, atau N
(misalnya: urea) perlu dilakukan untuk mencapai rasio 2. Perhitungan potensi energi listrik yang dihasilkan
C/N = 0,17. Berdasarkan data yang didapat, kotoran sapi Dengan diketahui volume gas metan yang
mempunyai C/N = 17 sehingga cukup memadai untuk dihasilkan, yaitu 5,76 m³/hari, dan Faktor Konversi (FK)
proses mendapatkan PH yang di isyaratkan. adalah (1 m³ Gas Metan setara 11,17 (kWh), sehingga
- Perancangan design Digester potensi energi listrik yang dihasilkan adalah:
E = VGM x FK
Sebagai data awal adalah potensi kotoran sapi potong di
= 5,76 x 11,17
desa Galang adalah 576 kg/hari. Secara sederhana
= 64,33 kWh/hari
urutan perancangan fasilitas biodigester dimulai dengan
Daya yang dibangkitkan oleh Pembangkit Listrik
perhitungan volume biodigester yang meliputi potensi
Tenaga Biogas (PLTBg), adalah Energi yang
bahan baku yang ada dalam menghasilkan gas metan,
dibangkitkan perhari dibagi dengan 24 jam, yaitu:
penentuan model biodigester, perancangan tangki
PTotal = E/24
penyimpan dan diakhiri dengan penentuan lokasi.
= 64,33/24
Digester yang digunakan dalam perencanaan ini
= 2,7 kW
menggunakan tipe fixed dome atau fixed drump digester
Jadi dari perhitungan data potensi yang ada didapat hasil
type, Model ini merupakan model yang paling populer di
sebagai berikut :
Indonesia, dimana seluruh instalasi digester dibuat di
Dengan ditentukan waktu digestifikasi adalah 30 hari,
dalam tanah dengan konstruksi permanen. Selain dapat
maka dengan persamaan 2.4 dan 2.5 dapat ditentukan
menghemat tempat lahan, pembuatan digester di dalam
volume kerja digester, dimana volume kerja digester
tanah juga berguna mempertahankan suhu digester stabil
merupakan penjumlahan volume ruangan digestifikasi
dan mendukung pertumbuhan bakteri metanogen.
(Vf) dan volume penyimpanan (Vgs) yaitu:
Digester tipe ini mempunyai keuntungan Biaya
Volume kerja digester = Vgs + Vf dimana
Vgs + Vf = Q x HRT (waktu digestifikasi), maka: chamber) = 31 m3
Vgs + Vf = Q x H RT - VH – Volume Ruangan Hidrolik (hydraulic chamber)
= 576 Kg/hari x 30 hari = 17 m3
= 17280 Kg - Vs – Volume lapisan penampungan lumpur (sludge
Karena kurang lebih 80% dari total Q (bahan baku) layer) = 15 m3
adalah air maka kita assumsikan massa jenis Q (bahan
baku) ≈ masa jenis air (360 kg/m³)
V = m/ρ
Vgs + Vf = 17280 Kg / 360 kg/m³
= 48 m³
Berdasarkan tabel 2.9 asumsi persamaan geometrikal
untuk ukuran tangki digester maka diperoleh:
Vgs + Vf = 80% V atau V = (Vgs + Vf)/0,8 Gambar 2. Volume Bagian-bagian Digester
V = 48 /0,8
V = 60 m³ 2.3 Perhitungan Biaya Investasi Proyek
Jika membangun ukuran digester 116 m³ lebih praktis Harga tanah modal tetap atau tidak akan habis masa
dalam perawatan, sehingga memungkinkan untuk
pemakaiannya, baik selama proses proyek berjalan dan
perawatan dan jika terjadi kerusakan pada salah satu
samapai masa proyek berakhir, sehingga tidak
digester, maka digester yang lain masih mampu untuk
mempengaruhi harga energi. Harga sapi potong tidak
menghasilkan PLTBg sebagai bahan bakar pembangkit
dimasukkan dalam harga perbandingan harga dengan
listriknya. Ditentukan digester yang akan dibangun
energi karena sapi yang terpakai adalah sapi bantuan
adalah berukuran 100 m³ sehingga banyaknya ukuran
dari pemerintah sehingga dalam setiap tahun akan
digester yang harus dibangun adalah:
terjadi penyusutan jumlah sapi potong tersebut.
Jumlah digester = 60 m³/100 m³
= 0,6 ≈ 1 buah digester. 1. Biaya bangunan dan tukang = Rp. 10.000.000,-
Untuk ukuran volume digester (V) 100 m 3, dengan 2. Biaya pengadaan peralatan = Rp. 18.000.000,-
meninjau kembali asumsi persamaan geometrikal pada Total biaya (Annual cost) = Rp. 28.000.000,-
Tabel 2.1, diperoleh: Umur rencana investasi = 10 Tahun
Vgs + Vf = 80% V 2.4 Perhitungan Biaya Operasional (Operational
= 80% x 100 Cost) Proyek Per tahun
= 80 m3 - Biaya operasinal per tahun
Volume Ruangan penampungan gas (Vc) = 5 % x V = Rp. 500.000,-/bulan x 12
=5%x100 Total biaya = Rp. 6.000.000,-/tahun
= 5 m3 2.5 Perhitungan Biaya Perawatan dan Pemeliharaan
Volume lapisan penampungan lumpur (Vs) = 15% x V Proyek Per Tahun
= 15% x 100 - Biaya pemeliharaan bangunan dan peralatan
= 15 m3 = Rp. 500.000,-/bulan x 12
volume penyimpanan (Vgs) = 0.5 ( Vgs + Vf + Vs ) K = Rp. 6.000.000,-
K merupakan nilai laju produksi gas tiap m 3 per hari, - Biaya Pengambilan kotoran sapi potong
berdasarkan pada tabel 3. nilai K untuk kotoran sapi = Rp. 500.000,-/bulan x 12
potong adalah 5 m3 maka: = Rp. 6.000.000,-
Vgs = 0,5 ( Vgs + Vf + Vs ) K Total biaya = Rp. 6.000.000,-
= 0,5 x (48 + 20) x 0,5 2.6 Analisis Harga Cost Per kWh
= 17 m3 - Annual Energy Output
Dari nilai Vgs = 17 m3 sehingga dapat diketahui nilai = 64,33 kWh/hari x Pnet
Vf, yaitu: = 64,33 kWh/hari x 360 hari
Vgs + Vf = 48 = 23158,8 kWh/Tahun
Vf = 48 – 17 Cost Per kWh
= 31 m3 = Annual cost
Dari asumsi geometris juga diketahui Vgs = VH = 17 Annual Revew – (Annual Operating cost + perawatan)
m3, artinya biogas akan menempati seluruh ruang = Rp 28.000.000,-/tahun
penyimpanan gas (fixed drump digester type) sesuai Rp 20.842.920–Rp. 18.000.000
dengan volume gas yang dihasilkan. Sehingga diketahui = Rp 9,8,-/kWh
volume masing-masing bagian digester, yaitu: Nilai k < n ( 9,8 tahun < 10 tahun umur rencana), maka
- V ─ Volume Total Digester= 48 m3 investasi tersebut dikatakan layak (feasible).
-Vc– Volume Ruangan penampungan gas (gas 2.7 Jumlah Biaya Investasi Total (Initial Cost Total)
collecting chamber) = 5 m3 1. Biaya banguanan dan tukang = Rp. 10.000.000,-
-Vgs –Volume Ruangan Penyimpanan Gas (gas storage 2. Biaya pengadaan peralatan = Rp. 18.000.000,-
chamber) = 17 m3 Total seluruh biaya investasi = Rp. 28.000.000,-
- Vf – Volume Ruangan Fermentasi (fermentation
2.8 Analisis Periode Pengembalian (Payback PLTBg tersebut dapat dimanfaatkan menjadi energi
Period) primer untuk pembangkit listrik tenaga biogas
Dalam perhitungan ini dapat digunakan dengan (PLTBg). Dengan rata-rata produksi kotoran sapi
persamaan sebagai berikut : potong besar dan kecil 9,6 kg/ekor/hari, dengan
k (payback period) jumlah sapi potong keseluruhan 60 dengan rata-rata
= Annual cost kotoran sapi potong 576 kg/hari dan menghasilkan
Annual Revew – (AOC+ perawatan) produksi PLTBg sebesar 5% m³/hari. Potensi
= Rp 28.000.000,-/tahun Energi listrik yang dihasilkan 64,33 kWh per hari.
Rp 20.842.920–Rp. 18.000.000 2. Dengan populasi ternak rata-rata sebanyak 60 ekor
= Rp 9,8,-/kWh dengan kotoran 576 kg/hari menghasilkan daya
energi listrik sebesar 64,33 kWh/hari, jadi setiap
Nilai k < n ( 7,4 tahun < 10 tahun umur rencana), maka sapi potong per ekor/hari dengan berat kotoran sapi
investasi tersebut dikatakan layak (feasible). rata-rata 9,6 kg/ekor/hari akan menghasilkan daya
Ada 3 koresponden permintaan masysrakat desa Galang energi PLTBg/hari adalah jumlah daya rata-rata
harga cost per kWh keseluruhan 2,7 kWh/hari : jumlah sapi potong
a. Permintaan masysrakat Desa Galang harga cost per keseluruhan 60 = 34,5 Watt/ekor/jam.
kWh adalah Rp. 1200/kWh,-. 3. Artinya Annual Cost akan sensitif pada nilai Rp
Initial cost = Rp. 1200 x 23158.8 kWh 13.403.333,-/tahun, maka proyek investasi masih
= Rp. 27.790.560,- layak dilaksanakan. Untuk mendapatkan Nilai jual
k (payback period) = Rp. 28.000.000,- energi per tahun sebesar adalah 23158,8
Rp. 27.790.560- Rp.18.000.000 kWh/Tahun, maka kegiatan investasi ini layak dan
= Rp. 27.790.560,- menguntungkan dengan model pengelolaanya.
Rp. 9790560 Sistim pengoperasiannya dilakukan bisa secara
= 2,8 Tahun bersama atau individu pemelik rumah, pertokoan
Nilai k < n ( 2,8 tahun < 10 tahun umur rencana), maka dan perkantoran.
investasi tersebut dikatakan layak (feasible).
b. Permintaan masysrakat Desa Galang harga cost per Referensi
kWh adalahRp. 1000/kWh,-.
[1] Ayong Hiendro, Rudi Kurnianto, Managam Rajagukguk,
Initial cost = Rp. 1000 x 23158.8 kWh
Yohanes M. Simanjuntak, Junaidi, 2013. ’’ Techno-
= Rp. 23.158.800,-
Economic Analysis of Photovoltaic / Wind Hybrid System
k (payback period) = Rp. 28.000.000,- for on shore / Remote area in Indonesia”, Departement of
Rp. 23.158.800 - Rp. 18.000.000 Electrical Engineering, Universitas Tanjungpura, Jalan
= Rp. 28.000.000,- Jendral Ahmad Yani, 78124 Pontianak, Indonesia.
Rp. 5.158.800,-
= 5,4 Tahun [2] Arnott M, Corps P, Reprint R-48, July 1985. The
Biogas/Biofertilizer Bussines Handbook, Third Edition,
Nilai k < n ( 5,4 tahun < 10 tahun umur rencana), maka
Printed, Information and Collection Exchange.
investasi tersebut dikatakan layak (feasible).
2.9. Analisis Sensitivitas [3] Burke Dennis A P.E, June 2001. Dairy Waste Anaerobic
Telah diperoleh data investasi proyek pembangunan Digestion Handbook.
PLTBg di Desa Galang Artinya Annual Cost akan [4] Bacracharya, 1985. Zat-Zat Susunan Anaerobik Biogas.
sensitif pada nilai Rp 28.000.000,-/tahun, maka proyek
investasi masih layak dilaksanakan. Untuk mendapatkan [5] Berrie, T.W, 1992, “Electricity Economics and
Planning”, Peter Peregrinus Ltd, IEEE Power series 16.
Nilai jual energi per tahun sebesar adalah 23158,8
kWh/Tahun, maka kegiatan investasi ini layak dan [6] Chengdu, China, 1989. Tingkatan Racun dari beberapa
menguntungkan dengan model pengelolaanya. Sistim Zat Penghambat Chengdu Biogas Research Institut.
pengoperasiannya. [7] Karle G.P & Menon, K.KG, 1984. Guidebook on Biogas
dilakukan bisa secara bersama atau individu pemelik Development. Energy Resources Development Series No.
21. United Nations: Economic and Social Commission for
rumah, pertokoan dan perkantoran.
Asia and The Pacific.
3. Kesimpulan [8] Karki and Dixit, 1984. Kandungan Nitrogen dan Rasio
Dari hasil analisis dan pembahasan dapat diambil Karbon Nitrogen.
kesimpulan analisis tekno ekonomi perencanaan [9] Karle G.P & Menon, K.KG, 1984 Updated Guidebook
pembangunan proyek PLTbg di Desa Galang on Biogas Development - Energy Resources Development
Kecamatan Sei Pinyuk Kabupaten Mempawah dengan Series 1984, No. 27, United Nations, New York, USA.
pemanfaatan kotoran sapi sebagai berikut : [10] Mark R, 2005. Department of Biological Systems
1. Melalui proses digestifikasi anaerobik PLTBg, Engineering Washington State University and Fuchs
kotoran ternak sapi potong di Peternakan Usaha Solid Waste & Financial Assistance Program Department
of Ecology Spokane.
Sapi potong di desa Galang dapat dimanfaatkan
menjadi bahan baku produksi PLTBg, selanjutnya [11] Sulistyo A. Thesis Univesitas Indonesia, 2010. Analisis
Kapasitas Pembangkit dan Perhitungan Pengurangan

Jurnal ELKHA Vol.7, No 2, Oktober 2015


Emisi pada Pemanfaatan Sampah Organik di Pasar Biography
Induk Kramat jati.
Mahmud, lahir di Galang pada tanggal 25 Oktober
[12] Sorensen B, Juni 2007. Refrensi Renewble Energy 1980. Menyelesaikan S1 di Fakultas Teknik Elektro
Conversision, Transmision and Storage. Universitas Brawijaya Malang pada tahun 2008.
[13] Saragih R.B, Thesis Univesitas Indonesia, 2010. Analisis Pada saat ini bekerja di SMKN 2 Pontianak di Jurusan
Kapasitas Pembangkit dan Perhitungan Pengurangan Teknik Elektronika Industri
Emisi pada Pemanfaatan Sampah Organik di Pasar
Induk Kramat jati, Analisis Potensi Biogas Untuk
Menghasilkan Energi Listrik Dan Termal Pada Gedung
Komersil di Daerah Perkotaan.
[14] Sembiring R.H Thesis, 2009. Analisis Tekno-Ekonomi
Pemanfaatan Gas Alam Menggunakan Sistem Kogenerasi
Di Rumah Sakit (Studi Kasus Rumah Sakit Kanker
Dharmais).
[15] Utomo S, Thesis Univesitas Indonesia, 2009. Analisis
Pengaruh Penambahan Pembangkit Listrik Tenaga Uap
(PLTU) Batubara Terhadap Nilai Baseline Emission
Factor Di Sistem Ketenagalistrikan Jawa-Madura-Bali
(JAMALI).
[16] Virginia, March 2002. Energy Nexus Group. Technology
CharacterizationMicroturbines.
[17] Wahyu, 2008. Nilai Persamaan Energi Biogas dan
Energi yang dihasilkan.

Jurnal ELKHA Vol.7, No 2, Oktober 2015

Anda mungkin juga menyukai