1 Februari 2018 7
e-ISSN 2597-4963 dan p-ISSN 1858-4853
ABSTRAK
Semakin berkembangnya teknologi saat ini berbanding lurus dengan kebutuhan akan proses mengelola dan
monitoring jaringan yang lebih efektif dan efisien. TE (Traffic Engineering) dikembangkan untuk
mengoptimalkan arus data dalam jaringan untuk memenuhi tingkat QoS (Quality of Services) dalam penggunaan
jaringan. Namun, TE memiliki tantangan dalam hal kompleksitas komunikasi dan algoritma yang dapat
meningkatkan kebutuhan akan sumber daya jaringan. SDN (Software Defined Networking) merupakan suatu
teknologi jaringan terbaru untuk mengatasi tantangan yang ada pada TE. Dengan pengaturan secara terpusat
(centralized control) dan lebih fleksible, SDN secara signifikan dapat memangkas penggunaan sumber daya
jaringan komunikasi yang dibutuhkan untuk kebermanfaatan sumber daya jaringan secara keseluruhan. Makalah
ini akan mengulas beberapa literatur terkait metode optimasi routing pada jaringan dengan menggunakan
teknologi SDN yang berfokus pada SDN-WAN (Software Defined Networking – Wide Area Network).
Kata Kunci : Optimasi Rute, Wide Area Network (WAN), Software Defined Networking (SDN)
digunakan adalah OpenFlow. OpenFlow terdiri atas meningkatkan keamanan jaringan dengan jalur
counter yang menunjukkan keadaan lintasan, optimal yang dipilih [9]. SDN-WAN juga mampu
konektivitas, dan arus yang ada pada jaringan dari menghapus jalur routing yang berpotensi
hulu ke hilir [3]. menyediakan konektivitas yang mahal melalui
SDN juga dapat meningkatkan fleksibilitas cloud [9]. Teknologi SDN-WAN juga memiliki
dalam penggunaan algoritma routing pada jaringan nilai fleksibilitas [10]. Hal ini dikarenakan SDN-
dengan mengubah mekanisme, lokasi ataupun WAN berbasis software, maka pengguna dapat
frekuensi dari algoritma routing yang melakukan kontrol dengan mudah sesuai
diimplementasikan [6]. Secara logis, fungsi kebutuhan. Salah satu kasus yang sering terjadi
centralized control yaitu mulai dari melakukan adalah peningkatan permintaan pada suatu event
reservasi jalur (path) dari titik awal hingga titik tertentu. Dengan adanya sistem kontrol berbasis
tujuan untuk masing-masing arus data dapat software maka dapat memungkinkan pengguna
tercapai tanpa menggunakan mekanisme flow-base. untuk melakukan pengaturan sesuai kebutuhan
Namun, mekanisme flow-base pada SDN hanya jaringan secara fleksibel. Dari studi kasus
tersedia ketika benar-benar dibutuhkan. Selain itu, penggunaan SDN-WAN tersebut, keunggulan
algoritma routing hanya dapat beroperasi pada SDN-WAN adalah [11]:
controller dan hanya satu arus data per setiap waktu a. Virtualisasi dan Cloud, komponen dan entitas
pada skenario normal. Oleh Karena itu, dengan jaringan hybrid - antara fisik bare metal
adanya penerapan SDN dapat meningkatkan dengan virtual
ketersediaan jalur yang lebih tepat dengan delay b. Orchestration dan Scalability, kemampuan
waktu yang rendah. untuk mengatur dan mengelola ribuan
Pada makalah ini, penulis akan berfokus pada perangkat melalui sebuah point of management
literatur review yang mengulas terkait teknologi c. Programmability dan Automation,
SDN-WAN dengan menggunakan protokol kemampuan untuk mengubah behaviour
OpenFlow untuk mengoptimalkan routing pada (perilaku) jaringan serta dapat melakukan
jaringan. Pada makalah ini juga akan dijelaskan perubahan tersebut secara otomatis (sebagai
beberapa metode optimasi yang dapat digunakan contoh adalah kemampuan troubleshooting,
sebagai alternatif optimasi routing pada jaringan perubahan policy dan lain-lain)
WAN. d. Visibility, kemampuan untuk dapat memonitor
Makalah ini terbagi atas Pedahuluan pada jaringan, baik dari sisi sumber daya,
bagian 1. Bagian 2 berisikan Tinjauan Pustaka dan konektivitas dan lain-lain.
penelitian terkait optimasi routing pada SDN-WAN e. Kinerja, kemampuan untuk memaksimalkan
dengan protokol OpenFlow. Bagian 3 menjelaskan penggunaan perangkat jaringan, misalnya
hasil dan pembahasan dalam pengerjaan makalah optimasi bandwidth, load balancing, traffic
ini. Kesimpulan dari penulisan makalah ini terdapat engineering dan lain-lain (berhubungan dengan
pada bagian 4 dan daftar pustaka pada bagian 5. Programmability dan Scalability)
routing terbentuk pada saat konfigurasi interface. OpenFlow memungkinkan server untuk
Pada Static-routing, router meneruskan paket dari memberitahu jaringan ke switch mana paket di
sebuah network ke network yang lainnya kirimkan. Dalam jaringan konvensional setiap
berdasarkan yang sudah ditentukan oleh switch memiliki software yang memberitahu apa
administrator. Rute pada static-routing tidak yang harus dilakukan [18]. Dengan OpenFlow,
berubah kecuali jika diubah secara manual oleh paket bergerak secara terpusat, sehingga jaringan
administrator. Berikut ini adalah karakteristik dari dapat diprogram secara independen dari switch
static-routing [14]: individu dan data center [8].
a. Tidak akan mentolerir jika terjadi kesalahan
pada konfigurasi yang ada. Jika terjadi
perubahan pada jaringan atau terjadi kegagalan
sambungan antara dua atau lebih titik yang
terhubung secara langsung, arus lalu lintas
tidak akan disambungkan oleh router.
b. Konfigurasi routing jenis ini biasanya
dibangun dalam jaringan yang hanya
mempunyai beberapa router, umumnya tidak
lebih dari 2 atau 3.
c. Informasi routing diberikan oleh administrator
jaringan) secara manual.
d. satu router memiliki satu table routing Gambar 1. Traditional Network vs SDN
e. Jenis ini biasanya digunakan untuk jaringan Architecture
kecil dan stabil Controller merupakan bagian yang sangat vital
Pada dynamic-routing, router mempelajari pada arsitektur SDN [10]. Hal ini dikarenakan
sendiri rute terbaik yang akan ditempuh untuk kontroler berperan mendefinisikan jaringan,
meneruskan paket dari sebuah network ke network mengatur masalah availability, laju traffic data,
lainnya [15]. Administrator tidak menentukan rute routing & forwarding dan lain-lain [5]. Controller
yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. berperan menangani seluruh infrastuktur jaringan
Administrator hanya menentukan bagaimana cara yang ada dibawahnya. Controller merupakan
router mempelajari paket. Rute pada dynamic- sebuah perangkat lunak yang dapat dikembangkan
routing berubah sesuai dengan pelajaran yang sesuai kebutuhan jaringan. Banyak vendor-vendor
didapatkan oleh router. Karakteristik dynamic- yang telah menciptakan controller antara lain yaitu
routing adalah sebagai berikut [16] : sebagai berikut [18]:
a. Informasi routing tidak lagi diberikan oleh 1. POX
administrator jaringan, melainkan diberikan 2. NOX
oleh software. 3. Floodlight
b. Apabila salah satu jalur mengalami gangguan 4. Pyretic
atau kerusakan peralatan, maka router akan 5. Beacon
secara otomatis mencari jalur lain sebagai 6. Ryu
pengganti jalur yang tidak bisa dipakai lagi. 7. OpenDay Light, dan lain-lain
c. Menangani jaringan yang lebih kompleks dan
luas, atau jaringan yang konfigurasinya sering D. Penelitian Sebelumnya
berubah ubah (koneksi putus-nyambung) Penggunaan teknologi SDN pada WAN
d. Memerlukan routing protokol untuk membuat hingga saat ini terus berkembang dan menjadi salah
table-routing dan routing protokol ini dapat satu bidang yang menarik bagi pada peneliti.
memakan sumber daya komputer. Terdapat berbagai pendekatan penelitian yang telah
dilakukan oleh para peneliti untuk lebih mendalami
C. OpenFlow terkait penggunaan teknologi SDN pada WAN
OpenFlow merupakan protokol yang dengan menggunakan berbagai protokol salah
digunakan oleh SDN untuk berkomunikasi dengan satunya adalah OpenFlow [7]. Penelitian-penelitian
infrastuktur jaringannya [10]. Seperti yang tersebut meliputi berbagai topik permasalahan,
ditunjukkan pada Gambar 1, sebuah controller salah satunya yang dibahas dalam makalah ini yaitu
melakukan komunikasi dengan perangkat-perangkat penggunaan teknologi SDN dengan menggunakan
jaringan yang ada dibawahnya dengan protokol OpenFlow untuk mengoptimasikan routing
menggunakan protokol OpenFlow [17]. OpenFlow pada jaringan WAN.
merupakan protokol standar terbuka yang Pada penelitian yang dilakukan oleh Weidong
menggunakan port 6633. Versi terakhir OpenFlow Lin dkk. [19], mengusulkan pendekatan path label
saat ini adalah 1.3. routing dalam WAN berbasis SDN dan
menggabungkannya dengan routing konvensional
10 Vol. 13, No. 1 Februari 2018 Informatika Mulawarman : Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer
e-ISSN 2597-4963 dan p-ISSN 1858-4853
menggunakan OpenFlow. Peneliti membuat suatu algoritma SFOP diterapkan di beberapa negara
desain arsitektur jaringan dengan menggabungkan untuk mengevaluasi kinerja algoritma dengan
conventional routing dengan path label routing perubahan yang dinamis. Kedua tes berlaku untuk 3
menggunakan OpenFlow. Desain arsitektur ukuran paket, yaitu: 1 KB, 10 KB dan 64 KB untuk
jaringan tersebut diukur sesuai dengan performa mengevaluasi kinerja dari algoritma routing dengan
jaringan dalam menggunakan state distribution, beban yang berbeda. Selain itu, keduanya
sensitifitas peletakan controller dan kualitas menggunakan simpul masuk tunggal dan simpul
layanan. Lalu mensimulasikannya dengan jalan keluar [15]
memasukkan variabel-variabel berpengaruh seperti Uji pertama menunjukkan jalan yang berbeda
jumlah aliran keseluruhan, time-out interval dan dari algoritma routing. Hasil ini menunjukkan
controller placement. Dari hasil analisis dan bahwa jalur terpendek dan algoritma SFOP
eksperimen tersebut adalah dengan kondisi memiliki rata-rata terbaik dari latency untuk paket-
memiliki label resource yang cukup didapatkan paket kecil. Untuk paket besar algoritma jalur
bahwa rata-rata network latency (jumlah waktu terpendek, sangat buruk, dan tiga lainnya memiliki
yang diperlukan oleh paket untuk berpindah antar hasil yang sama yang berarti bandwidth shortest-
koneksi jaringan) dan state distribution berkurang feasible lebih baik daripada yang lain di semua
secara signifikan. Dengan kata lain semakin besar beban. Uji kedua menunjukkan jalan yang berbeda
persentase dari path label routing maka semakin dari algoritma SFOP ketika link jaringan memiliki
baik performa dari jaringan. bandwidth residual yang berbeda (IncBW) dan
Penelitian selanjutnya oleh Niels L. M dkk. bandwidth yang layak (FBW) adalah tetap lebih
[16] menggunakan software opensource besar dari 100 Mbit /s [19].
OpenNetMon untuk monitoring penggunaan aktual Algoritma SFOP menunjukkan latency yang
dari bandwidth, delay dan packet loss pada jaringan sama untuk semua kasus jika jalur alternatif
SDN-WAN OpenFlow [20]. Pada penelitian ini bandwidth yang sama tersedia. Maka dapat
OpenFlow menyediakan interface untuk disimpulkan algoritma memberikan stabilitas yang
pengimplementasian Traffic Engineering (TE) yang baik untuk jalur aliran di SDN-WAN [6]. Algoritma
lebih terkontrol, dan OpenNetMon bertugas SFOP bekerja lebih baik daripada yang lain dalam
melakukan monitoring untuk menentukan hal latency dan sumber daya pemanfaatan SDN-
parameter dari Quality of Service (QoS) sehingga WAN tanpa peningkatan kompleksitas perhitungan.
dapat mengoptimalkan jalur yang tepat pada
jaringan. Dengan penggunaan OpenNetMon dapat 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
mengurangi penggunaan jaringan dan CPU yang Pada implementasi SDN-WAN berbasis
mana hal tersebut dapat mengoptimalakan OpenFlow, terdapat pendekatan path label routing
keakuratan dari pengukuran. untuk mengoptimalkan proses routing. Pendekatan
Ameer Mosa, dkk. [15], mengemukakan tersebut merupakan penggabungan path label
sebuah pendekatan baru optimasi routing jaringan routing pada WAN berbasis SDN-WAN dengan
WAN melalui algoritma yang diberi nama Shortest- routing konvensional menggunakan interface dari
Feasible OpenFlow Path (SFOP). Algoritma ini OpenFlow. Penggabungan kedua proses routing ini
dirancang untuk mengidentifikasi rute optimal dari adalah untuk menghindari perubahan pada protokol
sumber ke tujuan suatu jaringan, memberikan OpenFlow yang sudah ada dan alokasi path label ke
pemanfaatan yang efisien dari sumber daya setiap path dalam jaringan berskala besar yang tidak
Software Defined Network pada Wide Area mungkin dilakukan jika murni menggunakan path
Network (SDN-WAN). Penelitian ini label routing.
membandingkan 3 algoritma lain selain SFOP, Pada pendekatan ini, untuk menghindari
diantaranya: QoS routing algorithm [21] [22], modifikasi yang terjadi pada OpenFlow, maka
Traffic Engineering (TE) [23] dan Multi- dilakukan penyimpanan panjang label yang tepat
Constrained Multipath (MCMP) [24]. Untuk pada OpenFlow di dalam header fields. VLAN
mendapatkan data statistik jaringan dari obyek adalah alternatif header fields yang merupakan
penelitian digunakan OpenFlow interface serta tempat penyimpanan paling sederhana
software open source yang efisien untuk mengolah dibandingkan dengan MPLS dan PBB. Controller
data jaringan, misalnya: software Open Traffic dapat menentukan interval idle timeout dari path
matrix (Open TM) [25] dan Open Network label. Untuk optimisasi atau alasan lain, controller
Monitoring (OpenNetMon) [10]. dapat menghilangkan path label dengan menghapus
Metode yang digunakan adalah dengan flow table entries yang berhubungan, namun
melakukan implementasi simulasi dari hasil controller harus terlebih dahulu membuat path
algoritma [15]. Dua tes yang berbeda alternative sebagi path pengganti. Jika terdapat dua
diimplementasi untuk membandingkan lantency path yang memiliki sumber dan tujuan yang sama,
algoritma SFOP dengan jalur terpendek (shortest), paket dapat dipindahkan pada traffic satu ke yang
terluas (widest) serta terpendek-terluas (shortest- lain dengan lancar. Untuk melakukan hal tersebut,
widest) untuk menentukan algoritma yang memiliki controller melakukan push label entry dalam switch
kinerja terbaik. Perbandingan yang kedua adalah untuk menggantikan label yang di-push tadi dengan
Informatika Mulawarman : Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer Vol. 13, No. 1 Februari 2018 11
e-ISSN 2597-4963 dan p-ISSN 1858-4853
label lain. Fitur ini dapat mengatasi traffic load dan setiap algoritma routing dan bandwitch residual
failure recovery. Failure Recovery merupakan serta bandwitch yang layak untuk pengiriman paket
metode cara mengganti jalur traffic pada path yang pada setiap algoritma routing. Hasil pengujian
gagal ke path alternative. Teknik yang digunakan menyatakan bahwa algoritma SFOP menunjukkan
adalah fast-failure type of the group entry. latency yang sama untuk semua kasus jika jalur
Untuk mengoptimalkan proses routing, alternatif bandwidth yang sama tersedia. Maka
penggunaan path label routing pada state dapat disimpulkan bahwa algoritma SFOP
information yang baru akan di-push ke switch satu- memberikan stabilitas yang baik untuk jalur aliran
satunya. Jika diasumsikan terdapat 5 switch, maka di SDN-WAN.
controller hanya mendistribusikan 1/5 dari jumlah Selain dengan menggunakan berbagai pilihan
state yang terdistribusi. Dari pengurangan state algoritma optimasi, terdapat berbagai alternatif
yang signifikan ini secara langsung akan pilihan software open source yang dapat digunakan
mengimprofisasi rata-rata network latency dan untuk melakukan monitoring pada jaringan yaitu
mengurangi sensitifitas peletakan controller. antara lain Open Traffic matrix (Open TM) dan
Sedangkan untuk mengoptimasi peletakan Open Network Monitoring (OpenNetMon).
controller pada jaringan WAN pada path label Kombinasi penggunaan antara software monitoring
routing adalah dengan mengurangi sensitifitas dari tersebut dengan protokol OpenFlow pada SDN-
peletakan controller. Jika persentase dari penerapan WAN dapat memberikan hasil perhitungan flow
path label routing cukup besar, maka pengurangan pada jaringan secara lebih akurat sehingga dapat
state yang signifikan akan mengatur sensitifitas meminimalisasi penggunaan jaringan secara
peletakan controller. Hybrid routing berperan berlebih.
mengoptimalkan QoS menjadi lebih praktis dan
mudah dengan membangun path label yang 4. KESIMPULAN
dibutuhkan dan alternative path untuk memudahkan Seiring dengan perkembangan teknologi
menemukan permintaan QoS. jaringan yang semakin kompleks dan peningkatan
Optimalisasi proses routing dapat dilihat dari kebutuhan pasar akan jaringan. Software Defined
indikator performa pada pencampuran rasio yang Networking – Wide Area Network (SDN-WAN)
berbeda, dampak perbedaan interval dari batas diperkenalkan untuk mengatasi kompleksitas pada
waktu flow table dan performa ketika terjadi jaringan dengan biaya lebih rendah dan fleksibilitas
penempatan controller yang berbeda. Pendekatan yang lebih tinggi. Terdapat berbagai metode untuk
dengan penggabungan path label routing pada lebih mengoptimalkan penggunaan SDN pada
WAN berbasis SDN-WAN dengan routing WAN, salah satunya adalah dengan melakukan
konvensional menggunakan interface dari optimasi pada jalur routing jaringan.
OpenFlow telah disimulasikan menggunakan Pada makalah ini telah dilakukan studi
aplikasi bernama OPNET simulator v.14.5. Hasil literatur beberapa penelitian yang telah dilakukan
simulasi menggunakan pendekatan ini adalah sebelumnya dengan fokus optimasi routing SDN-
dengan kondisi memiliki label resource yang cukup WAN dengan menggunakan protokol OpenFlow.
didapatkan bahwa rata-rata network latency dan Pada penelitian pertama, berfokus pada penggunaan
state yang di distribusikan berkurang secara path label routing untuk mengurangi latency
signifikan. Dengan kata lain semakin besar (jumlah waktu yang diperlukan oleh paket untuk
persentase dari path label routing maka semakin berpindah antar koneksi jaringan) dan state
baik performa dari jaringan. Semakin besar distribution. Dengan menggunakan pendekatan path
persentase path label routing dalam hybrid routing label routing diperoleh hasil yang cukup signifikan,
ini akan membuat performa jaringan akan menjadi dan menunjukkan bahwa semakin besar persentase
lebih baik. dari path label routing maka semakin baik performa
Metode optimasi routing SDN-WAN - dari jaringan.
OpenFlow juga dapat menggunakan pendekatan Metode optimasi pada penelitian selanjutnya
algoritma Shortest-Feasible OpenFlow Path berfokus pada perbandingan penggunaan berbagai
(SFOP). Algoritma ini dirancang untuk algoritma dalam optimasi routing. Pada penelitian
mengidentifikasi rute optimal dari hulu ke hilir dan ini membandingkan algoritma Shortest-Feasible
memberikan efisiensi penggunaan sumber daya OpenFlow Path (SFOP) dengan tiga algoritma
SDN-WAN. Algoritma SFOP bekerja lebih baik optimasi yaitu QoS routing algorithm, Traffic
daripada beberapa algoritma lainnya dalam hal Engineering (TE) dan Multi-Constrained Multipath
latency dan efisiensi penggunaan SDN-WAN tanpa (MCMP). Proses perbandingan tersebut dilakukan
peningkatan kompleksitas perhitungan. Hal dengan melakukan simulasi dengan jalur terpendek
tersebut dibuktikan dengan hasil simulasi (shortest), terluas (widest) serta terpendek-terluas
perbandingan tiga jenis algoritma yaitu QoS routing (shortest-widest). Dalam uji coba tersebut diperoleh
algorithm, Traffic Engineering (TE) dan Multi- bahwa algoritma SFOP memiliki kinerja terbaik
Constrained Multipath (MCMP) dengan tiga jenis dengan memberikan tingkat stabilitas pada jaringan
ukuran paket data yaitu 1KB, 10 KB dan 64 KB. tanpa adanya kompleksitas dalam perhitungan.
Simulasi tersebut menguji path yang berbeda dari
12 Vol. 13, No. 1 Februari 2018 Informatika Mulawarman : Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer
e-ISSN 2597-4963 dan p-ISSN 1858-4853
Selain menggunakan metode path label [9] N. Feamster, J. Rexford and E. Zegura, "The
distribution dan algoritma routing dalam optimasi road to SDN: an intellectual history of
rute pada jaringan WAN, salah satu alternatif yang programmable networks," ACM SIGCOMM
dapat digunakan adalah dengan menggunakan Computer Communication Review , vol. 44,
software open source. Software tersebut akan pp. 87-98, 2014.
membantu dalam proses monitoring jaringan, yang [10] V. Adrichem, N. L. M, C. Doerr and F. A.
mana apabila tools tersebut dikombinasikan dengan Kuipers, "OpenNetMon: Network monitoring
teknologi SDN OpenFlow dapat memberikan hasil in OpenFlow Software-Defined Networks," in
perhitungan yang lebih akurat dalam pengukuran IEEE Network Operations and Management
penggunaan jaringan. Hal tersebut dapat dijadikan Symposium (NOMS), 2014.
dasar dalam proses optimalisasi jaringan pada
WAN. Software tersbut antara lain adalah Open [11] W. H. Dutton, "The Internet Of Things,"
Traffic matrix (Open TM) dan Open Network SSRN, 20 June 2013. [Online]. Available:
Monitoring (OpenNetMon), dll. https://ssrn.com/abstract=2324902 or
http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.2324902.
5. DAFTAR PUSTAKA [12] E. Alba, G. Luque and J. M. Troya, "Parallel
[1] H. E. Egilmez, B. Gorkemli, A. M. Tekalp and LAN/WAN heuristics for optimization,"
S. Civanlar, "Scalable video streaming over Parallel Computing, vol. 30, p. 611–628,
OpenFlow networks: An optimization 2004.
framework for QoS routing,," IEEE [13] S. R. Smoot and N. K. Tan, "Chapter 4 –
International Conference on Image Branch Consolidation and WAN
Processing, vol. 18, p. 2241–2244, 2011. Optimization," in Private Cloud Computing:
[2] P. Trimintzios, G. Pavlou and I. Consolidation, Virtualization, and Service-
Andrikopoulos, "Providing Traffic Oriented Infrastructure, USA, Elsevier, Inc.,
Engineering Capabilities in IP Networks Using 2012, p. 99–125.
Logical Paths," in Eighth IFIP Work. Perform. [14] S. R. Smoot and N. K. Tan, "Chapter 6 –
Model. Eval. ATM IP Networks, UK, 2000. WAN Optimization in the Private Cloud," in
[3] V. Adrichem, N. L. M., C. Doerr and F. A. Private Cloud Computing: Consolidation,
Kuipers, "OpenNetMon: Network monitoring Virtualization, and Service-Oriented
in OpenFlow Software-Defined Networks,," Infrastructure, USA, Elsevier, Inc., 2012, p.
IEEE Network Operations and Management 167–217.
Symposium, p. 1–8, 2014. [15] A. Ameer Mosa, A. Ali, J. Xue and S. Turner,
[4] S. Sharma, D. Staessens, D. Colle, M. Pickavet "Routing Algorithm Optimization for Software
and P. Demeester, "Enabling Fast Failure Defined Network WAN," in Al-Sadeq
Recovery in OpenFlow Networks," in 8th International Conference on Multidisciplinary
Internasional Workshop on the DRCN, 2011. in IT and Communication Science and
Applications, Iraq, 2016.
[5] H. Jin, D. Pan, J. Liu and N. Pissinou,
"OpenFlow-Based Flow-Level Bandwidth [16] N. L. M, D. Christian and K. Fernando A,
Provisioning for CICQ Switches," IEEE Trans. "OpenNetMon: Network Monitoring in
Comput, vol. 62, p. 1799–1812, 2013. OpenFlow Software-Defined Networks," in
Network Operations and Management
[6] K. G. Yalda, D. J. Hamad and I. T. Okumus,
Symposium, 2014.
"Design and Implementation of an Intra-
domain routing module for an SDN controller [17] R. B. Prayudha, "Desain dan implementasi
for Traffic Engineering in SDN environment," scada (supervisory control and data
in 2015 International Conference on Advances acquisition) pada sistem boiler drum
in Software, Control and Mechanical menggunakan PLC omron," Indonesian
Engineering (ICSCME-2015), Antalya Journal of Computing, vol. 2, p. 2, 2013.
(Turkey), 2015. [18] K. Kaur, J. Singh and N. S. Ghumman,
[7] N. McKeown, T. Anderson, H. Balakrishnan, "Mininet as software defined networking
G. Parulkar, L. Peterson, J. Rexford, S. testing platform," in International Conference
Shenker and J. Turner, "OpenFlow White on Communication, Computing & Systems
Paper: Enabling Innovation in Campus (ICCCS), 2014.
Networks," ACM SIGCOMM Computer [19] L. Weidong, N. Yukun, Z. Xia, W. Lingbo and
Communication Review , vol. 38, pp. 69-74, Z. Chi, "Using Path Label Routing in Wide
2008. Area Software-Defined Networks with
[8] U. Izzatul, "Perancangan simulasi jaringan OpenFlow," in International Conference on
virtual berbasis software-define networking," Networking and Network Applications, 2016.
Indonesian Journal of Computing, vol. 1, p. [20] M. McCauley, "About pox.," Aug 2013.
10, 2016. [Online]. Available:
Informatika Mulawarman : Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer Vol. 13, No. 1 Februari 2018 13
e-ISSN 2597-4963 dan p-ISSN 1858-4853
http://www.noxrepo.org/pox/about-pox/.
[21] S. K. Sheshadri, "Multi-constrained node-
disjoint multipath QoS routing algorithms for
status dissemination networks," Washington
State University, US, 2004.
[22] T. Korkmaz and M. Krunz, "Bandwidth-delay
constrained path selection under inaccurate
state information," IEEE/ACM Trans. Netw,
vol. 11, p. 384–398, 2003.
[23] Q. Ma and P. Steenkiste, "Routing Traffic with
Quality-of-Service Guarantees in Integrated
Services Networks," in Proc. NOSSDAV ’98,
Cambridge, UK, 1998.
[24] P. Steenkiste and Q. Ma, "On path selection
for traffic with bandwidth guarantees," in
Proceedings 1997 International Conference on
Network Protocols, 1997.
[25] A. Tootoonchian, M. Ghobadi and Y. Ganjali,
"OpenTM: Traffic Matrix Estimator for
OpenFlow Networks," in 11th Int. Conf.
Passive Active Meas, 2010.