Anda di halaman 1dari 15

Tugas : Makalah

Dosen : Amriati Mutmainnah, S.Kep., Ns., MSN

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III

(FISIKA SISTEM MUSKULOSKELETAL)

OLEH KELOMPOK IV

Agil Muhammad Syahrul (NH0117004)

Ainun Annisa (NH0117007)

Febtyani Mahadjani (NH0117040)

Fransiska Reanita (NH0117044)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

STIKES NANI HASANUDDIN

MAKASSAR

2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT.Karena dengan rahmat dan
hidayah serta karunia-Nya, sehingga kami masih diberi kesempatan untuk bekerja
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Fisika Sistem Muskuloskeletal”, makalah ini
merupakan salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah III.
Tidak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengajar kami pak
Amriati Mutmainnah, S.Kep., Ns., MSN dan teman-teman yang telah memberikan
dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang dimiliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
kami harapkan.

Makassar, September 2019

Kelompok IV

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................

DAFTAR ISI ...........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 4

A. LATAR BELAKANG ................................................................................................ 4

B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................... 4

C. TUJUAN..................................................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................... 5

A. PENGERTIAN ........................................................................................................... 5

B. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP BIOMEKANIKA .... 7

C. GAYA TUBUH .......................................................................................................... 8

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 14

A. KESIMPULAN ........................................................................................................ 14

B. SARAN..................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Menurut Frankel dan Nordin pada tahun 1980 biomekanika merupakan ilmu
mekanika teknik untuk analisa sistem kerangka otot manusia. Chaffin (1991) secara
umum mendefinisikan biomekanika, yaitu: Biomekanika menggunakan konsep
fisika dan teknik untuk menjelaskan gerakan pada bermacam-macam bagian tubuh
dan gaya yang bekerja pada bagian tubuh pada aktivitas sehari-hari. Kajian
biomekanik dapat dilihat dalam dua perspektif, yaitu kinematika yang lebih
menjurus pada karakteristik gerakan yaitu meneliti gerakan dari segi ruangan yang
digunakan dalam waktu yang bersifat sementara tanpa melihat gaya yang
menyebabkan gerakan. Studi kinematika menjelaskan gerakan yang menyebabkan
berapa cepat obyek bergerak, berapa ketinggiannya atau berapa jauh obyek
menjangkau jarak. Posisi, kecepatan dan percepatan tersebut merupakan studi
kinematika. Kajian kinetika menjelaskan tentang gaya yang bekerja pada satu
sistem, misalnya tubuh manusia. Kajian gerakan kinetika menjelaskan gaya yang
menyebabkan gerakan. Dibandingkan dengan kajian kinematika, kajian kinetika
lebih sulit untuk diamati, pada kajian kinetik yang terlihat adalah akibat dari gaya.
(Manusia, Ilham and Pendahuluan, 2012)

B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Mekanika
2. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Biomekanika
3. Gaya Pada Tubuh

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui Pengertian Mekanika
2. Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Biomekanika
3. Untuk mengetahui Gaya Pada Tubuh

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN MEKANIKA
Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang
mempelajari gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh
gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmu yang tertua
dari semua cabang ilmu dalam fisika. Tersebutlah nama-nama seperti Archimides
(287-212 SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan Issac Newton (1642-1727) yang
merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileo adalah peletak dasar analisa dan
eksperimen dalam ilmu dinamika. Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala
dalam dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi. (Manusia, Ilham and
Pendahuluan, 2012)

Ada 3 Hukum dasar biomekanika yaitu :

1. Hukum Newton Pertama


Yaitu suatu benda akan tetap dalam posisi istirahat atau berada dalam keadaan
gerak yang sama kecuali jika diberi gaya yang dapat menghilangkan
keseimbangan.

5
Mendorong benda kecil dan besar Arah gerakan benda akan sama dengan arah
gaya yang diberikan sehingga gayadideskripsikan sebagai suatu vector yang
memiliki basar dan arah.Ide ini mungkin nampak sederhana tetapi sangat
penting jika kita melihat gaya-gayayang melawan gerakan suatu benda.
2. Hukum Newton Kedua Mengenai Gerakan
Hukum ini menyatakan bahwa percepatan suatu benda (seberapa cepat
kecepatannya bertambah) adalah sebanding dengan gaya yang diberikan
kepadanya.Hal ini dapat dirangkum dengan persamaan berikut:Gaya = massa
x percepatanSuatu gaya sebesar 1 Newton yang diberikan pada benda
bermassa 1 kg akan memberikan percepatan 1 m/s (msˉ¹).

Bayangkan dimana anda harus mendorong troli atau tempat tidur. Pada awal
gerakan akan terjadi percepatan. Normalnya, benda digerakkan dengan
kecepatan yang konstan sehingga tidak lagi bertambah cepat dan gaya yang
diberikan lebih sedikit. Untuk menggerakan suatu benda kita harus mengatasi
inersia benda tesebut. Jika inersia sudah dilampaui, maka gaya
yangdiperlukan untuk menjaganya tetap bergerak akan lebih sedikit.

6
3. Hukum Newton Ketiga Mengenai Gerakan
Hukum ketiga ini menyatakan bahwa ‘untuk setiap aksi terdapat reaksi
sebaliknya yangsetara dan berlawanan arah’ dan hal ini membantu
menjelaskan ide keseimbangan gaya yangtelah disebutkan.

Pasien yang berbaring di atas tempat tidur, kita menyadari bahwa tempat
tidur menyokong pasien. Tanpa tempat tidur, pasien akan jatuh ke lantai. (K et
al., 2017)

B. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP BIOMEKANIKA


NIOSH (National For Occupational Safety and Health) adalah suatu lembaga yang
menangani masalah kesehatan dan keselamatan kerja di Amerika, telah melakukan
analisis terhadap faktor-faktor yang bepengaruh terhadap biomekanika yaitu:

1. Berat dari benda yang dipindahkan, hal ini ditentukan oleh pembebanan
langsung.
2. Posisi pembebanan dengan mengacu pada tubuh, dipengaruhi oleh:
a. Jarak horisontal beban yang dipindahkan dari titik berat tubuh.
b. Jarak vertikal beban yang dipindahkan dari lantai.
c. Sudut pemindahan beban dari posisi sagital (posisi pengangkatan tepat
didepan tubuh).
3. Frekuensi pemindahan dicatat sebagai rata-rata pemindahan/menit untuk
pemindahan berfrekuensi tinggi.

7
4. Periode (durasi) total waktu yang diberlakukan dalam pemindahan pada suatu
pencatatan. (Evadarianto and Dwiyanti, 2017)
C. Gaya Tubuh
Gaya pada tubuh ada 2 tipe:
1. Gaya Pada Tubuh Dalam Keadaan Statis.
Tubuh dalam keadaan Statis berarti tubuh dlm keadaan setimbang, jumlah
gaya dan momen gaya yang ada sama dengan nol. Tulang dan otot tubuh
manusia berfungsi sebagai sistem pengumpil. Tubuh dalam keadaan Statis
berarti tubuh dlm keadaan setimbang, jumlah gaya dan momen gaya yang ada
sama dengan nol. Tulang dan otot tubuh manusia berfungsi sebagai sistem
pengumpil. (Manusia, Ilham and Pendahuluan, 2012)
Gaya statis terjadi memang beban yang dikenakan besarnya tetap sepanjang
waktu. Dalam hal ini massa konstan, dan percepatan adalah merupakan gradien
percepatan terhadap waktu. Untuk kondisi statis berarti diam atau kecepatan
Nol (0). Statis : Tubuh dalam keadaan setimbang, jumlah gaya dan momen
gaya yang ada sama dengan nol. Ada 3 kelas sistem pengumpil :
a. Klas pertama: Titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan otot Contoh:
kepala& leher
b. KlasKedua : Gaya berat diantara titik tumpu dan Gaya otot.contoh: tumit
c. Menjinjit KlasKetiga : Gaya otot terletak diantara titik tupuan dan gaya
berat Contoh: otot lengan

8
2. Gaya Pada Tubuh Dalam Keadaan Dinamis.
Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis adalah kemampuan untuk
mempertahankan kesetimbangan ketika bergerak. Untuk harga yang konstan,
maka gaya saat akhir domain waktu : gaya adalah aksi atau agen yang
menyebabkan benda bermassa bergerak dipercepat.
Kesetimbangan merupakan interaksi yang kompleks dari integrasi/interaksi
sistem sensorik (vestibular, visual, dan somatosensorik termasuk proprioceptor)
dan muskuloskeletal (otot, sendi, dan jar lunak lain) yang dimodifikasi/ diatur
dalam otak (kontrol motorik, sensorik, basal ganglia, cerebellum, area asosiasi)
sebagai respon terhadap perubahan kondisi internal dan eksternal. Dipengaruhi
oleh beberapa faktor lain seperti, usia, motivasi, kognisi, lingkungan, kelelahan,
pengaruh obat dan pengalaman terdahulu.
Gaya paling sering diterapkan untuk menstabilkan ekstremitas yang cedera
leher, punggung, atau area pelvik. Traksi terapeutik didapat dengan
memberikan tarikan pada kepala,tubuh atau anggota gerak menuju sedikitnya
dua arah, misalnya: tarikan traksi dan tarikan traksilawannya. Gaya traksi –
lawan atau gaya keduanya biasanya berasal dari berat tubuh pasien pada saat
bertumpu atau berat lain
a. Analisa Gaya
Gaya adalah besaran fisis yang menyebabkan suatu benda bergerak
ranslasi. Tehnik untuk menghitung gaya-gaya pada benda dalam
kesetimbangan dapat juga diterapkan pada tubuh manusia. Ini sangat
berguna dalam mempelajari gaya-gaya pada otot, tulang dan sendi. Otot
dan sendi pada tubuh secara umum menjadi sasaran menahan gaya-gaya
besar. Gaya yang bekerja pada suatu benda atau juga tubuh manusia bisa
gaya vertikal, gaya horizontal, dan gaya yang membentuk sudut dengan
bidang horizontal atau vertikal.
1) Gaya Horizontal
Ada dua gaya yang bekerja pada sebuah benda dengan arah yang
sama maka total gaya yang diperoleh sebesar : S = F1 + F2

9
Contoh : dalam aplikasi kebidanan adalah bantuan dorongan yang
dilakukan pada perut saat memberi bantuan melairkan. Dimana total
gaya (S) adalah penjumlahan dari gaya yang diberikan dari luar
(F1) dan gaya dorongan (Kontraksi) yang dilakukan ibu melahirkan
(F2). Apabila ada gaya yang bekerja pada suatu benda dengan arah
yang berlawanan maka total gaya adalah sebesar selisih Gaya I dan
Gaya II.
2) Gaya Vertikal
Gerakan sinyal listrik tersebut memiliki kecepatan sekitar 120m per
detik. “ketika suatu benda memberikan gaya pada kedua benda,
benda kedua akan memberikan gaya yang sama besar tetapi
berlawanan arah terhadap benda yang pertama”
3) Gaya yang membentuk sudut
Gaya yang dilakukan membentuk sudut dengan garis vertikal
maupun horizontal. Contoh : saat penarikan stretcher (Evadarianto
and Dwiyanti, 2017)
b. Penerapan Analisa Gaya dalam Terapan Kesehatan
Hubungan fundamental pada mekanika klasik tercakup dalam hukum
tentang gerak yang dikemukakan oleh Isaac Newton, seorang ilmuwan
Inggris. Newton sangat berjasa dalam mempelajari hubungan antara gaya
dan gerak. Penerapannya dalam terapan kesehatan antara lain sebagai
berikut: (Manusia, Ilham and Pendahuluan, 2012)
c. Gaya Berat Tubuh & Posisi Duduk yang menyehatkan Tulang Belakang
Punggung adalah salah satu organ tubuh yang bekerja nonstop selama 24
jam. Dalam keadaan tidur pun, punggung tetap menjalankan fungsinya
untuk menjaga postur tubuh. Punggung tersusun dari 24 buah tulang
belakang (vertebrae), dimana masing-masing vertebrae dipisahkan satu
sama lain oleh bantalan tulang rawan atau diskus. Seluruh rangkaian
tulang belakang ini membentuk tiga buah lengkung alamiah, yang
menyerupai huruf S.

10
Lengkung paling atas adalah segmen servikal (leher), yang dilanjutkan
dengan segmen toraks (punggung tengah), dan segmen paling bawah
yaitu lumbar (punggung bawah). Lengkung lumbar inilah yang bertugas
untuk menopang berat seluruh tubuh dan pergerakan.
Berdasarkan data British Chiropractic Association, sekitar 32%
populasi dunia menghabiskan waktu lebih dari 10 jam sehari untuk duduk
di depan meja kerja. Separuh dari populasi tenrsebut tidak pernah
meninggalkan meja kerja, bahkan saat makan siang. Sementara itu, dua
pertiga populasi menambah porsi duduk tegak saat berada di
rumah.”Postur tubuh yang baik akan melindungi dari cedera sewaktu
melakukan gerakan karena beban disebarkan merata keseluruh bagian
tulang belakang,” ungkap Barbara Dorsch. Postur tubuh yang baik, lanjut
dia, akan dicapai jika telinga, bahu, dan pinggul berada dalam satu garis
lurus ke bawah. Duduk dalam posisi tegak 90 derajat, kerap menyebabkan
timbulnya pergerakan sendi belakang sehingga posisi tubuh tidak
seimbang. Maka itu, posisi duduk santai dengan postur miring 135 derajat
adalah posisi terbaik. Dalam posisi ini, tulang belakang akan berada
dalam posisi ideal, di mana tulang belakang bagian bawah akan berbentuk
seperti huruf S. (K et al., 2017)

11
Kelebihan dari posisi ini adalah:
1) Posisi duduk dengan sudut kemiringan 135 derajat akan memperbaiki
sirkulasi darah di bagian bawah tubuh, sehingga dapat terhindar dari
gangguan varises, selulit, dan penggumpalan darah di kaki serta
mengurangi kelelahan di kaki. “Tubuh akan terasa lebih rileks,
sehingga mengurangi terjadinya ketegangan otot,” papar Barbara.
2) Duduk dengan posisi kemiringan 135 derajat juga akan menghasilkan
mobilitas yang lebih baik, mudah bergerak di atas kursi, dan lebih
mudah untuk naik turun kursi.
d. Traksi dalam Praktik Klinik
Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk
menangani kerusakan atau gangguan pada tulang dan otot. Tujuan dari
traksi adalah untuk menangani fraktur, dislokasim atau spasme otot dalam
usaha untuk memperbaiki deformitas dan mmpercepat penyembuhan.
Ada dua tipe utama dari traksi : traksi skeletal dan traksi kulit,dimana
didalamnya terdapat sejumlah penanganan.
Prinsip Traksi adalah menarik tahanan yang diaplikasikan pada
bagian tubuh, tungkai, pelvis atau tulang belakang dan menarik tahanan
yang diaplikasikan pada arah yang berlawanan yang disebut dengan
countertraksi. Tahanan dalam traksi didasari pada hokum ketiga. Traksi
dapat dicapai melalui tangan sebagai traksi manual, penggunaan talim
splint, dan berat sebagaimana pada traksi kulit serta melalui pin, wire, dan
tongs yang dimasukkan kedalam tulang sebagai traksi skeletal.

12
Traksi dapat dilakukan melalui kulit atau tulang. Kulit hanya mampu
menanggung bebantraksi sekitar 5 kg pada dewasa. Jika dibutuhkan lebih
dari ini maka diperlukan traksi melaluitulang. Traksi tulang sebaiknya
dihindari pada anak-anak karena growth plate dapat dengan mudah rusak
akibat pin tulang. Indikasi traksi kulit diantaranya adalah untuk anak-anak
yang memerlukan reduksi tertutup, traksi sementara sebelum operasi,
traksi yang memerlukan beban 5 kg. Akibat traksi kulit yang kelebihan
beban di antaranya adalah nekrosis kulit, obstruksi vaskuler, oedem
distal,serta peroneal nerve palsy pada traksi tungkai. Traksi tulang
dilakukan pada dewasa yangmemerlukan beban > 5 kg, terdapat
kerusakan kulit, atau untuk penggunaan jangka waktu lama. Kontratraksi
diperlukan untuk melawan gaya traksi, yaitu misalnya dengan
memposisikan tungkai lebih tinggi pada traksi yang dilakukan di tungkai.
(Evadarianto and Dwiyanti, 2017)

13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang mempelajari
gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh gangguan
mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmu yang tertua dari semua
cabang ilmu dalam fisika. Tersebutlah nama-nama seperti Archimides (287-212
SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan Issac Newton (1642-1727) yang merupakan
peletak dasar bidang ilmu ini. Galileo adalah peletak dasar analisa dan eksperimen
dalam ilmu dinamika. Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala dalam
dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi.

B. SARAN
Dalam pembuatan makalah ini kelompok masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karna itu kelompok meminta kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi pembaca.

14
DAFTAR PUSTAKA

Evadarianto, N. and Dwiyanti, E. (2017) ‘Postur kerja dengan keluhan’, (February), pp. 97–
106. doi: 10.20473/ijosh.v6i1.2017.97-106.
Manusia, T., Ilham, D. and Pendahuluan, I. (2012) ‘Analisa Gaya dalam Keadaan Statis
pada Sistem Muskuloskeletal’, (April), pp. 73–76.
K, M. A. P. N. et al. (2017) ‘MUSKULOSKELETAL PADA MAHASISWA
UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016 FACTORS RELATED
MUSCULOSKELETAL DISORDERS ON STUDENTS OF UDAYANA
UNIVERSITY ON 2016 berbagai bentuk cedera , nyeri atau kelainan diderita yang’,
1(2).

15

Anda mungkin juga menyukai