Anda di halaman 1dari 128

KAJIAN PENDAHULUAN

RENCANA PENGEMBANGAN
OBJEK WISATA ALAM
SUNGAI CIBEREUM DESA CISUMUR
KECAMATAN GANDRUNGMANGU
KABUPATEN CILACAP

TIM PENYUSUN

PEMERINTAH DESA CISUMUR


KECAMATAN GANDRUNGMANGU
KABUPATEN CILACAP

TAHUN 2018
KEPALA DESA CISUMUR
KECAMATAN GANDRUNGMANGU
KABUPATEN CILACAP

KEPUTUSAN KEPALA DESA CISUMUR


NOMOR : 411/ / XI/ 2018

TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN KAJIAN PERSIAPAN
RENCANA PENGELOLAAN OBJEK WISATA SUNGAI CIBEREUM
DESA CISUMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA CISUMUR,

Menimbang : a. bahwa guna meningkatkan kualitas perencanaan dan


perumusan kebijakan pembangunan desa dan kawasan
perdesaan, khususnya untuk mengoptimalkan potensi
desa di bidang pengembangan wisata alam diperlukan
suatu kajian yang dapat menjadi dasar pertimbangan
dalam pengambilan keputusan terkait dengan
kebijakan Pemerintah Desa dalam mengembangkan
objek wisata di Desa Cisumur;
b. bahwa guna melaksanakan Kajian Persiapan
Pengelolaan Objek Wisata Sungai Cibereum, maka
perlu dibentuk Tim Penyusun Kajian yang akan
melaksanakan seluruh kegiatan pengumpulan data
dan informasi sebagai persiapan untuk tahap
perencanaan lebih lanjut;
c. bahwa nama-nama yang disebutkan di dalam
Lampiran Keputusan ini telah dipandang mampu dan
mempunyai kapabilitas sebagai Tim Penyusun Kajian
Persiapan Pengelolaan Objek Wisata Sungai Cibereum;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
sebagaimana disebutkan di dalam huruf a, huruf b,
dan huruf c, maka pembentukan Tim Penyusun Kajian
Persiapan Pengelolaan Objek Wisata Sungai Cibereum
perlu ditetapkan dalam suatu Keputusan Kepala Desa;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang


Pembentukan Provinsi Jawa Tengah (Himpunan
Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950 Halaman 86-
92);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik

2
Indonesia Nomor 5495);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5587), sebagaimana telah
diperbarui dengan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Penyusunan Undang-Undang Nomor 4
Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539)
sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Penyusunan Undang-Undang Nomor
4 Tahun 2014 tentang Desa Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang
Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558)
sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014
tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia 2015 Nomor 88, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5694);
6. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
19 Tahun 2017 tentang Prioritas Penggunaan Dana
Desa Tahun 2018 (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 1359);
7. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 47 Tahun
2016 tentang Pedoman Pengembangan Sistem
Informasi Desa di Proinsi Jawa Tengah (Berita Daerah
Jawa Tengah Tahun 2016 Nomor 47);
8. Peraturan Desa Cisumur Nomor 9 Tahun 2018 tentang
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
Tahun 2018;

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
KESATU : Menunjuk yang nama-nama tersebut di dalam Lampiran I
Keputusan ini sebagai Tim Penyusun Kajian Persiapan
Rencana Pengelolaan Objek Wisata Sungai Cibereum.
KEDUA : Tim sebagaimana dimaksud di dalam Diktum Kesatu

3
Keputusan ini bertugas:
1. Melaksanakan dokumentasi, pengumpulan data dan
informasi serta melaksanakan kajian mendalam secara
ilmiah atas data dan informasi yang dikumpulkan;
2. Menggali setiap data dan informasi yang diperoleh
untuk selanjutnya diinventarisir sebagai bagian dari
Dokumen Perencanaan Pengelolaan Objek Wisata;
3. Melibatkan Kepala Dusun dan seluruh pemangku
kepentingan (stakeholders) yang ada di Desa Cisumur
dalam pengumpulan data dan informasi;
4. Menyelenggarakan diskusi dan penyerapan gagasan
dan ide serta masukan dari masyarakat melalui Focus
Discussion Group sebagai tahapan penyelesaian
Dokumen Kajian Ilmiah.
5. Menyusun dan menghimpun seluruh informasi hasil
kajian dalam suatu Dokumen Kajian Pendahuluan
Rencana Pengembangan Objek Wisata Sungai
Cibereum.
KETIGA : Dalam melaksanakan tugasnya, Tim sebagaimana
dimaksud, sebagaimana disebutkan pada diktum Kesatu
bertanggungjawab kepada Kepala Desa;
KEEMPAT : Surat Keputusan ini berlaku semenjak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Cisumur
Pada Tanggal : November 2018
KEPALA DESA CISUMUR

H. YUSRO

4
Lampiran I : Keputusan Kepala Desa Cisumur
Nomor : 411/ /XI/2018
Tanggal : November 2018

SUSUNAN
TIM PENYUSUN KAJIAN PERSIAPAN RENCANA PENGELOLAAN OBJEK
WISATA SUNGAI CIBEREUM DESA CISUMUR

NO NAMA JABATAN DINAS JABATAN DALAM


TIM
1 Tugimin Kaur Umum & Penanggungjawab
Perencanaan
2 Shofyan Khasani, S.S Sekretaris Desa Ketua Tim
3 Sugiyanto, S.Pd Direktur BUMDes Wakil Ketua
4 Untung Prayitno Ketua KPMD Sekretaris
5 Ihfar Sugiarto, S.Ak Kadus Dungunsari Penyusun Teknis
Administrasi
6 Muhlasin Kasi Pemerintahan Penyusun Teknis
Pengumpulan dan
Pengolahan Data
7 Ardiyan Eko Priyanto Redaktur TP-SID Koordinator Tim
Pengelola SID
8 Muhayan Staf Kaur Umum & Penyusun Teknis
Perencanaan Urusan Logistik &
Umum

Ditetapkan di : Cisumur
Pada Tanggal : 5 November 2018

KEPALA DESA CISUMUR

H. YUSRO
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .......................................................................................................................... i
Bab I - Pendahuluan ............................................................................................................ 1-1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1-1
1.2 Perumusan Maksud, Tujuan dan Sasaran ........................................................... 1-3
1.3 Landasan Hukum ................................................................................................... 1-4
1.4 Ruang Lingkup Kegiatan ........................................................................................ 1-5
1.5 Hasil-hasil Yang Akan Dicapai ............................................................................... 1-5
1.6 Sistematika Penyusunan ....................................................................................... 1-6
Bab II - Pendekatan Teoritis............................................................................................... 2-1
Bab III - Gambaran Umum Wilayah Studi ....................................................................... 3-1
3.1 Gambaran Umum Desa Cisumur .......................................................................... 3-1
3.2 Daerah Aliran Sungai Cibereum ............................................................................ 3-3
3.3 Titik Pangkal (start point) Dungunsari .................................................................. 3-4
3.4 Titik Pangkal (start point) Cisumur ........................................................................ 3-5
3.5 Titik Pangkal (start point) Balaipanjang................................................................ 3-6
Bab IV Metodologi Penyusunan Studi.............................................................................. 4-1
4.1 Pendekatan Analisis Studi ..................................................................................... 4-1
4.2 Metode Pengumpulan Data dan Informasi .......................................................... 4-2
4.3 Metodologi Yang Digunakan .................................................................................. 4-2
Bab V - Mekanisme Penyusunan Studi ............................................................................ 5-1
5.1 Tenaga Ahli Yang Dibutuhkan ............................................................................... 5-1
5.2 Rencana Kebutuhan Anggaran ............................................................................. 5-2
5.3 Rencana dan Penyusunan Kegiatan..................................................................... 5-3
5.4 Jadwal Penyusunan Kegiatan................................................................................ 5-4
5.5 Jadwal Tenaga Ahli .............................................................................................. 5-12
5.6 Sistem Pelaporan ................................................................................................. 5-12
Bab VI - Hasil Penelitian & Kajian .................................................................................... 6-1
6.1 Pendahuluan .......................................................................................................... 6-1
6.2 Data Hasil Penelitian Lapangan ............................................................................ 6-2
1. Aspek Sumber Daya Alam ..................................................................................... 6-2
2. Aspek Sumber Daya Manusia ............................................................................. 6-14
3. Aspek Sosial & Budaya ........................................................................................ 6-21
4. Aspek Ekonomi ..................................................................................................... 6-30
5. Aspek Keamanan ................................................................................................. 6-36
6. Aspek Sarana dan Prasarana .............................................................................. 6-41
7. Aspek Peluang Jenis Usaha & Jasa Wisata ........................................................ 6-50
8. Aspek Konsep Manajemen.................................................................................. 6-54
9. Aspek Rencana Pembiayaan ............................................................................... 6-55
6.3 Kajian dan Ulasan Sederhana............................................................................. 6-58
a. Rangkuman .......................................................................................................... 6-58
b. Analisa Kekurangan, Kekuatan, Ancaman dan Peluang (Weaknesses,
Strenghts, Threats & Opportunities (SWOT) .............................................................. 6-67
Bab VII - Kesimpulan .......................................................................................................... 7-1
Daftar Tabel
Tabel 1 Daftar Tumbuhan/ Flora ............................................................................................ 5
Tabel 2 - Daftar Hewan/ Fauna .............................................................................................. 5
Tabel 3 Tingkat Pendidikan Warga Desa Cisumur .............................................................. 15
Tabel 4 Keterampilan dan Keahlian Warga ....................................................................... 17
Tabel 5 - Data penduduk menurut kelompok usia Tenaga Kerja Desa Cisumur .............. 19
Tabel 6 Tingkat Pengangguran dan Penyerapan Kerja ...................................................... 23
Tabel 7 Pendapatan Perkapita Warga................................................................................. 25
Tabel 8 Frekuensi Berwisata masyarakat .......................................................................... 27
Tabel 9 Kegiatan Produktif Warga ........................................................................................ 31
Tabel 10 Produk Pertanian dan Produk Perikanan ............................................................ 33
Tabel 11 Ketersediaan Bahan Pokok .................................................................................. 34
Tabel 12 Kepemilikan Mesin Transportasi & Mesin/ Alat Produksi Bermesin ................ 35
Tabel 13 Pemanfaatan S Cibereum oleh Masyarakat ....................................................... 36
Tabel 14 Kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat ................................................. 37
Tabel 15 Kejadian kriminalitas yang pernah terjadi atau yang berpotensi terjadi .......... 39
Tabel 16 Potensi bencana alam .......................................................................................... 40
Tabel 17 Keberadaan ancaman binatang buas/ berbisa di radius 900 m dari bibir
sungai ...................................................................................................................................... 41
Tabel 18 Kondisi jalan dan aksesabilitas dari dan menuju ke start point ....................... 44
Tabel 19 ketersediaan Tambatan perahu .......................................................................... 45
Tabel 20 Kebutuhan lahan untuk bangunan pendukung objek wisata............................ 46
Tabel 21 Luas yang dibutuhkan di tiap start points/ sub start point (STP/ S STP) ......... 47
Tabel 22 Harga Tanah per ubin ........................................................................................... 48
Tabel 23 Kepemilikan Tanah di tiap wilayah (sekitar STP/ S-STP) ................................... 48
Tabel 24 Kondisi sinyal telekomunikasi dan kemudahan akses telekomunikasi ............ 50
Tabel 25 Peluang Usaha Wisata/ Jasa Wisata di tiap STP/S-STP .................................... 54
Tabel 26 Rangkuman Temuan Hasil Penelitian .................................................................. 66
Tabel 27 Analisa Weaknesses & Strengths ......................................................................... 70
Tabel 28 Analisa Threaths & Opportunities ......................................................................... 71
Daftar Gambar
Gambar 1 S Cibereum Kiri wilayah Desa Cisumur ................................................................. 4
Gambar 2 Lokasi Kanal penghubung Start Point Cisumur dengan Sungai Cibereum ........ 6
Gambar 3 - Sungai Cibereum di wilayah STP Cisumur ........................................................... 6
Gambar 4 Sungai Cibereum di STP Cisumur .......................................................................... 7
Gambar 5 Sungai Cibereum di Wilayah Dungunsari .............................................................. 7
Gambar 6 S Cibereum di wilayah STP Dungunsari................................................................. 8
Gambar 7 Jalan Inspeksi Kali Apur potensial untuk Jalur Sepeda Offroad .......................... 9
Gambar 8 Jalan Inspeksi di wilayah STP Balaipanjang .......................................................... 9
Gambar 9 Jalan Inspeksi Kali Apur wilayah S-STP Wanadadi, ideal untuk Jalur Bike
Offroad ..................................................................................................................................... 10
Gambar 10 Sampah berupa gulm di S Cibereum ................................................................ 12
Gambar 11 Jamban di Tepi S Cibereum ............................................................................... 14
Gambar 12 Diagram Tingkat Pendidikan Warga Desa Cisumur ........................................ 16
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T atas segala nikmat
dan karunia-Nya serta petunjuk-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
Dokumen Kajian Pendahuluan Pengembangan Objek Wisata Alam Sungai
Cibereum Desa Cisumur, ini merupakan pekerjaan yang cukup menguras
tenaga dan fikiran yang kami luangkan dari sela-sela alokasi waktu yang
ada dalam Penyusunan tugas rutin di Sekretariat Desa Cisumur sehingga
tanpa bimbingan dan petunjuk dari-Nya, mustahil pekerjaan ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Sholawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Besar
Muhammad S.A.W yang telah menuntun kami ke jalan yang lurus dengan
cahaya Islam yang menerangi jagad raya ini hingga menunjukan kami jalan
kemudahan dalam urusan dunia dan akhirat, semoga kita termasuk
golongan manusia yang akan mendapatkan pertolongan dan syafa’at dari
beliau kelak di yaumil akhir, amiin.
Potensi alam Desa Cisumur Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten
Cilacap sesungguhnya sangatlah luar biasa, sehingga manakala karunia
yang agung dari Sang Maha Pencipta bagi masyarakat Desa Cisumur ini
tidak dioptimalkan maka tidak hanya merugi, kita termasuk golongan
manusia yang tidak mensyukuri nikmat-Nya. Oleh karena itu, potensi dari
setiap jengkal wilayah Desa Cisumur, termasuk yang saat ini, melalui
dokumen ini kami buatkan kajian, sebagai wujud rasa syukur kepada Allah
S.W.T akan kami optimalkan dengan menjadikannya sebagai Objek Wisata
Alam Sungai Cibereum Desa Cisumur.
Penyusunan Kajian ini merupakan Pelaksanaan Kegiatan
Penyusunan Arah dan Kebijakan Pengembangan Objek Wisata Sungai
Cibereum Desa Cisumur yang pembiayaannya ditanggung oleh APBDes
Desa Cisumur Tahun Anggaran 2018 dengan anggaran sebesar
Rp5.247.500 (lima juta dua ratus empat puluh tujuh ribu lima ratus rupiah).
Penyusunan Dokumen ini dimulai sejak bulan Maret 2018 dengan kegiatan
penyusunan konsep dan pengumpulan data awal oleh Sekretariat Desa
dengan dibantu oleh Tim Pengelola Sistem Informasi Desa Cisumur. Hingga
finalisasi kelengkapan data dan kajian baru dapat diselesaikan di awal
bulan Desember 2018. Tim Penyusun kegiatan ini sendiri baru dibentuk
pada akhir November 2018, beberapa hari menjelang finalisasi
kelengkapan data dan kajian dikarenakan pada saat itulah seluruh kegiatan
pengumpulan data dan informasi yang terangkum dalam dokumen ini harus
didiskusikan dalam suatu forum diskusi (focus discussion group) sebagai
bahan untuk menyusun kajian tindak lanjut dari Dokumen Kajian ini.
Kajian ini merupakan suatu penelitian deskriptif sederhana dengan
mengkaji secara mendalam 9 aspek yang ada yang meliputi: aspek sumber
daya alam, sumber daya manusia, sosial dan budaya, ekonomi, keamanan,
sarana dan prasarana, peluang jenis usaha/ jasa wisata, manajemen dan
pembiayaan. Selanjutnya dengan mengambil sampel pembanding pengelola
objek wisata yang sudah terbilang “sukses” yang ada di wilayah Cilacap
Barat, yaitu: Objek Wisata Kemit Forest di Karang Gedang, Sidareja dan
Objek Wisata Waduk Kubangkangkung, kawasan Perum Perhutani di desa
Kubangkangkung, Kawunganten kami melakukan analisa atas kekurangan,
kekuatan, ancaman dan peluang yang ada pada Calon objek wisata sungai
Cibereum (analisa SWOT), sehingga berdasarkan kondisi riil saat dokumen
ini disusun seberapa besar peluang kita untuk mewujudkan dan
mempersiapkan diri untuk bersaing dengan objek wisata yang terlebih
dahulu ada itu akan Nampak sebagai bahan dalam pengambilan
keputusan.
Kami menyadari, hasil yang kami sajikan dalam Kajian ini masihlah
banyak terdapat kekurangan dikarenakan banyak hal, termasuk
keterbatasan sumber daya yang kami miliki. Namun demikian setidaknya,
upaya kami ini membuktikan kepada masyarakat Desa Cisumur bahwa
setiap pembangunan yang akan dilaksanakan, utamanya hal yang bersifat
dan berdampak besar kami selalu akan mengawalinya dengan Kajian
sederhana sebagai landasan dalam penyusunan kebijakan lebih lanjut.
Terimakasih, semoga harapan kami “mewujudkan Desa Cisumur
sebagai Desa Mandiri” di masa yang akan datang dapat terwujud melalui
optimalisasi Potensi Alam Sungai Cibereum dan Penguatan BUMDes serta
Produk-Produk Unggulan Desa Cisumur. Tentu saja, ini bukanlah upaya yang
mudah semudah membalikkan telapak tangan, perlu kerja keras dan doa
serta dukungan dari seluruh lapisan masyarakat Desa Cisumur, Pemerintah
Kabupaten Cilacap, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah
Pusat. Mari kita sukseskan “Bangga Mbangun Desa”, dengan kerja keras
yang ikhlas dengan disertai etos kerja dan semangat kerja yang tinggi.
Cisumur, 19 Desember 2018
Penyusun

SHOFYAN KHASANI, S.S


Sekretaris Desa Cisumur
Pendahuluan 1-1

Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Pariwisata adalah fenomena banyak bidang yang meliputi
perpindahan tinggal di tempat tujuan di luar tempat tinggal sehari-hari
(Mathieson dan Wall, 1982). Potensi wisata alam dapat juga berada di
kota dan desa berupa pemandangan alam taman, sungai, kebun,
sawah, kebun raya, kebun binatang, arboretum, kampus dan lain-lain.
Potensi obyek wisata alam ini tersebar mulai dari laut, pantai dan di
gunung-gunung.
Potensi kepariwisataan alam dalam suatu wilayah, seringkali
belum diandalkan sebagai sesuatu aset yang mampu mendatangkan
penghasilan. Masih banyak potensi area dan obyek wisata dalam hutan
yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Padahal kawasan wisata
alam terbukti dapat mendatangkan penghasilan yang cukup besar,
membuka peluang usaha dan kerja serta tetap dapat berfungsi menjaga
kelestarian alam.
Indonesia sebagai negara megabiodiversity nomor dua di dunia,
telah dikenal memiliki kekayaan alam, flora dan fauna yang sangat
tinggi. Pada saat ini, ekowisata telah berkembang. Wisata ini tidak
hanya sekedar untuk melakukan pengamatan burung, mengendarai
kuda, penelusuran jejak di hutan belantara, tetapi telah terkait dengan
konsep pelestarian hutan dan penduduk. Ekowisata ini kemudian
merupakan suatu perpaduan dari berbagai minat yang tumbuh dari

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Pendahuluan 1-2

keprihatinan terhadap lingkungan, ekonomi dan ekologi. Ekowisata


tidak dapat dipisahkan dengan konservasi. Oleh karenanya ekowisata
disebut sebagai bentuk perjalanan wisata.
Dalam rangka mendukung pencanangan pariwisata sebagai
sumber penerimaan yang signifikan khususnya Pendapatan Asli Desa
(PAD), maka berbagai daerah saat ini mengupayakan untuk berbenah
diri mengembangkan potensi wisata di Provinsi atau Kota/Kabupaten
masing-masing. Demikian juga dengan Desa di Provinsi Jawa Tengah
yang saat ini telah memiliki berbagai ragam objek dan daya tarik wisata.
Menyadari perlu dikembangkannya ragam dan perbedaan daya
tarik wisata, maka meski telah memiliki ragam objek dan daya tarik
wisata yang telah terkelola dengan baik, Desa Cisumur masih banyak
menyimpan potensi wisata yang belum dikembangkan. Pemerintah
Desa menyadari bahwa untuk sampai pada terjadinya Pendapatan Asli
Desa, maka harus diawali dengan terciptanya aktivitas pengembangan
daerah wisata khususnya pengembangan obyek wisata baru. Dengan
pengembangan tersebut maka bergeraklah berbagai roda kegiatan
ekonomi di sekitar objek wisata. Pengembangan objek dan daya tarik
wisata dipercaya berdampak besar terhadap perekonomian melalui
dampak ganda (multiplier effect) yang ditimbulkannya. Dengan
keterlibatan berbagai pihak, baik unsur pemerintah, swasata dan
masyarakat, maka berbagai usaha bidang pariwisata yang terkait akan
tumbuh yang pada akhirnya pemberdayaan ekonomi tercipta.
Salah satu obyek wisata yang akan dikembangkan di Desa
Cisumur adalah Wisata petualangan yang saat ini disenangi banyak
wisatawan. Kegiatannya antara lain menyusuri sungai Cibereum, lintas
alam menyusuri areal persawahan dan kegiatan luar ruangan lainnya
(outdoor). Kegiatan rafting maupun susur sungai sudah dikenal di
Indonesia sejak pertengahan dekade 70-an, tepatnya tahun 1975 saat
digelar Citarum Rally, dan berkembang pesat pada dekade 90-an. Saat
ini susur/ arung sungai telah menjadi atraksi wisata andalan sebagai
rekreasi alternatif untuk keluarga. Telah banyak sungai yang dapat
Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan
Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Pendahuluan 1-3

diarungi serta dikelola secara profesional oleh beberapa operator wisata


petualangan berbasis sungai. Mereka menawarkan berbagai paket
kegiatan dengan tingkatan umur dan kemampuan dari calon
kunsumennya. Mulai dari sungai dengan tingkat kesulitan rendah
sampai sungai yang menjanjikan tantangan dan petualangan.
Guna menyatakan suatu potensi objek wisata yang belum
dikembangkan dan dikelola layak untuk dikembangkan, maka harus
diawali dengan studi kelayakan obyek wisata dan daya tarik wisata
tersebut (objek wisata baru yakni Wisata Sungai Cibereum di Desa
Cisumur). Studi kelayakan ini dilakukan untuk meninjau lokasi objek
wisata yang layak atau tidak layak diatara beberapa lokasi arung jeram.

1.2 Perumusan Maksud, Tujuan dan Sasaran


Adapun maksud dari penyusunan studi adalah untuk
mengetahui kelayakan dari lokasi objek wisata Sungai Cibereum yaitu
di 3 (tiga) calon titik pangkal (start point) kegiatan wisata Sungai
Cibereum di hulu (Dusun Balaipanjang), di tengah (Dusun Cisumur) dan
di hilir (Dusun Dungunsari).
Sedangkan tujuannya adalah menyusun suatu Kajian
Pendahuluan Pengembangan objek wisata Sungai Cibereum Desa
Cisumur pada 3 (tiga) start point tersebut yang dapat dikembangkan
untuk objek wisata ini.
Sasaran dari studi ini adalah:
- Analisis faktor internal dan eksternal agar dapat
mengembangkan potensi objek wisata Sungai Cibereum di
waktu yang akan datang,
- Analisis kelayakan berdasarkan hasil skoring SWOT sebagai
penilaian kelayakan objek wisata Susur Sungai di Sungai
Cibereum Desa Cisumur, agar dapat dijadikan bahan kebijakan
dan pengambilan keputusan selanjutnya.
- Untuk memberikan rekomendasi atau usulan pengembangan
objek lebih lanjut.

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Pendahuluan 1-4

- Untuk memberikan gambaran kemungkinan dampak positif dan


negatif yang timbul akibat adanya pengembangan objek wisata
Sungai Cibereum Desa Cisumur terhadap wilayah sekitarnya.

1.3 Landasan Hukum


Landasan hukum dalam Penyusunan pekerjaan ini meliputi:
a. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7);
b. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor
c. Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2016 tentang Pedoman Destinasi Pariwisata
Berkelanjutan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1303);
d. Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2016 tentang Pedoman Destinasi Pendaftaran Usaha
Pariwisata (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1551);
e. Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik
Indonesia Nomor 13 Tahun 2014 tentang Standar Usaha
Wisata Arung Jeram (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 970);
f. Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 9 Tahun 2011
tentang Rencana Tat Ruang Wilayah Kabupaten Cilacap
(Lembaran Daerah Kabupaten Cilacap Tahun 2011 Nomor 9);
g. Peraturan Bupati Kabupaten Cilacap Nomor 82 Tahun 2015
tentang Sadar Wisata Kabupaten Cilacap (Berita Daerah
Kabupaten Cilacap Tahun 2015 Nomor 82);

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Pendahuluan 1-5

1.4 Ruang Lingkup Kegiatan


Ruang lingkup kegiatan penyusunan Kajian Pendahuluan
Rencana Pengelolaan Objek Wisata Sungai Cibereum di Desa Cisumur
adalah sebagai berikut:

1. Lingkup Wilayah Kajian;


Untuk menyusun Kajian Pendahuluan Rencana Pengelolaan
Objek Wisata Sungai Cibereum di Desa Cisumur Kecamatan
Gandrungmangu Kabupaten Cilacap.
2. Lingkup Kegiatan;
a. Mengadakan analisis potensi dan permasalahan melalui
faktor internal dan eksternal terhadap Sungai Cibereum
dan lokasi sekitarnya,
b. Mengadakan penilaian terhadap kelayakan potensi wisata
di Sungai Cibereum,
c. Memberikan usulan untuk memberikan rekomendasi atau
usulan pengembangan objek lebih lanjut.
d. Memberikan gambaran kemungkinan dampak positif dan
negatif yang timbul akibat adanya pengembangan objek
wisata Sungai Cibereum terhadap wilayah sekitarnya.

1.5 Hasil-hasil Yang Akan Dicapai


Hasil-hasil yang akan dicapai melalui penyusunan Kajian
Pendahuluan Rencana Pengelolaan Objek Wisata Sungai Cibereum di
Desa Cisumur ini mencakup:
1. Kajian faktor internal dan eksternal agar dapat
mengembangkan potensi objek wisata sungai Cibereum di
waktu yang akan datang,
2. Bahan penyusunan studi kelayakan berdasarkan hasil
skoring SWOT sebagai penilaian kelayakan objek wisata
Sungai Cibereum di Desa Cisumur, agar dapat dijadikan
bahan kebijakan dan pengambilan keputusan selanjutnya.
3. Kajian usulan pengembangan objek lebih lanjut.
Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan
Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Pendahuluan 1-6

4. Kajian potensi dampak positif dan negatif yang mungkin


timbul dalam pengembangan objek wisata Sungai Cibereum
di waktu yang akan datang terhadap wilayah sekitarnya.

1.6 Sistematika Penyusunan


Secara umum, penyusunan Laporan Pendahuluan ini disusun
dengan sistematika sebagai berikut:
 Bab I PENDAHULUAN;
Memuat perihal Latar belakang, Perumusan maksud, tujuan
dan sasaran, Lingkup materi kajian, Landasan hukum,
Ruang Lingkup kegiatan, dan Hasil-hasil yang akan dicapai
serta Sistematika penyusunan laporan.
 Bab II PENDEKATAN TEORITIS;
Memuat pendekatan teoritis yang mendukung dalam
penyusunan studi kelayakan Objek Wisata Sungai Cibereum
di Desa Cisumur.
 Bab III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN;
Memuat gambaran umum dari Lokasi Penelitian (start point
Dungunsari dan start point Balaipanjang), dan kondisi
eksisting daerah aliran Sungai Cibereum diantara dua start
point tersebut.

 Bab IV METODOLOGI PENYUSUNAN PENELITIAN;


Memuat tentang metode pendekatan analisis studi, metode
pengumpulan data dan informasi yang terkait dengan
kelayakan objek wisata serta metodologi yang digunakan
dalam studi ini.

 Bab V MEKANISME PENYUSUNAN PENELITIAN;


Memuat tentang tenaga ahli yang dibutuhkan dalam
kegiatan ini, rencana kegiatan dan Penyusunannya, jadwal
Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan
Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Pendahuluan 1-7

Penyusunan pekerjaan, jadwal penyusunan tenaga ahli


serta sistem pelaporan.

 Bab VI HASIL PENELITIAN DAN KAJIAN


Memuat data yang berhasil dikumpulkan dari Penelitian
lapangan yang dilaksanakan. Data Data primer dan data
sekunder yang dimuat di dalam Bab ini disajikan as-it-is
tanpa adanya ulasan atau penarikan kesimpulan.

 Bab VII KESIMPULAN


Berdasarkan Penyusunan penelitian dan kajian yang telah
dilaksanakan, maka dapat ditarik suatu kesimpulan
mengenai Kelayakan Rencana Pengelolaan Objek Wisata
Sungai Cibereum di Desa Cisumur.

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
2-1
Pendekatan Teoritis

Bab II

Pendekatan Teoritis
Pengembangan Pariwisata di Desa Cisumur melalui
optimalisasi potensi alam yang tersedia merupakan bagian dari upaya
untuk mewujudkan citra Desa Cisumur untuk masa-masa yang akan
datang sebagai “Desa Mandiri” yang akan diwariskan kepada
generasi yang akan datang. Oleh karena itu, permasalahan yang akan
dihadapi tentu sangatlah komplek sehingga harus direncanakan
dengan suatu perencanaan yang komprehensif, holistik dan integratif.
Inskeep (1991) sebagaimana yang dikutip oleh Ariani 1
menyatakan bahwa perencanaan pariwisata harus menggunakan
suatu pendekatan yaitu:
a. Pendekatan yang berkesinambungan, incremental, dan
fleksibel (Continuous, incremental, and flexible approach).
Perencanaan pariwisata dipandang sebagai suatu proses yang
berlangsung terus-menerus dengan dimungkinkan melakukan
penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan berdasarkan hasil
monitoring dan umpan balik (feedback) dalam kerangka
pemeliharaan tujuan dasar dan kebijakan pengembangan
pariwisata.
b. Pendekatan sistem (Systems approach). Pariwisata dipandang
sebagai suatu sistem yang saling terkait dan harus
direncanakan menggunakan teknik analisis sistem.

1
Wawasan Pariwisata – Angela Ariani, STP AMPTA Yogyakarta dipublikasikan di
http://wawasanpariwisata.blogspot.co.id/2012/07/pendekatan-perencanaan-
pariwisata.html

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
2-2
Pendekatan Teoritis

c. Pendekatan komprehensif (Comprehensive approach).


Berkaitan dengan pendekatan sistem, seluruh aspek
pengembangan pariwisata, termasuk unsur-unsur institusional,
implikasi sosio-ekonomi dan lingkungan dianalisis dan
direncanakan secara komprehensif. Karena itu pendekatan ini
disebut juga sebagai pendekatan aktual.
d. Pendekatan yang terintegrasi (Integrated approach). Berkaitan
dengan pendekatan sistem dan komprehensif, pariwisata
direncanakan dan dikembangkan sebagai suatu sistem
terintegrasi, baik antar unsur di dalam sistem itu sendiri
maupun dengan rencana dan pola-pola pembangunan secara
keseluruhan.
e. Pendekatan pembangunan yang berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan (Environmental and sustainable
development approach). Pariwisata direncanakan,
dikembangkan, dan dikelola sedemikian rupa sehingga sumber
daya alam (natural resources) dan budaya tidak habis atau
menurun, tetapi terpelihara sebagai sumber daya yang hidup
terus menjadi dasar permanen untuk penggunaan terus-
menerus di masa depan. Analisis daya angkut/muat (carrying
capacity analysis) merupakan suatu teknik yang penting
digunakan dalam pendekatan pembangunan berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan ini.

Teori-Teori terkait Usia Produktif Tenaga Kerja

Terkait dengan teori yang menjadi patokan dalam menentukan


usia produktif tenaga kerja yang menjadi salah satu unsur yang dikaji
dalam penelitian ini adalah mengacu pada beberapa teori,
diantaranya adalah:

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
2-3
Pendekatan Teoritis

1. Menurut UU Nomor 23 Tahun 2003


UU Nomor 23 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,
dimana pada Bab I Pasal 1 Ayat (2) menjelaskan tentang
definisi tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu
untuk melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang
dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat. Dalam hal ini BPS
menjelaskan bahwa usia produktif tenaga kerja di
Indonesia adalah 15 s.d 64 tahun, dengan klasifikasi:
- usia sangat produktif pada rentang usia 15-49 tahun;
dan
- usia produktif pada rentang usia 50 – 64 tahun2.
2. Menurut Sumarsono3
Sumarsono menjelaskan bahwa Sumber Daya Manusia
(human resources) mengandung dua pengertian, yaitu
pertama mengandung pengertian usaha kerja atau jasa
yang dapat diberikan pada proses produksi, yang kedua
adalah bahwa SDM itu menyangkut manusia mampu
bekerja untuk menghasilkan barang atau jasa. Sehingga
dalam hal ini, SDM akan diukur dengan hasil/ output
yang dihasilkan dan kemampuan manusia untuk tetap
menghasilkan barang atau jasa. Kemampuan manusia
dalam hal ini tentu terkait dengan rentang usia yang
menjadikan seseorang tetap mampu bekerja, dengan
demikian human resources erat berhubungan dengan
usia produktif tenaga kerja.
3. Menurut Simanjuntak
Rentang usia tenaga kerja yang nyata diketahui oleh
masyarakat Indonesia telah dinyatakan oleh BPS

2
https://weareindostudents.blogspot.com/2016/04/kelompok-usia-produktif-kunci-majunya.html
3

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/11937/6.%20BAB%20II.pdf?sequence=6&isA
llowed=y
Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan
Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
2-4
Pendekatan Teoritis

sebagaimana diuraikan di atas, sehingga rentang 15


hingga 64 tahun di dalamnya mencakup mereka yang
sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari kerja
dan mereka yang melakukan hal-hal lain seperti
bersekolah dan mengurus rumah tangga. Ketiga
klasifikasi itu masih dapat menghasilkan barang atau
jasa sehingga dalam hal ini disebut sebagai potential
labor force4.

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/11937/6.%20BAB%20II.pdf?sequence=6&isA
llowed=y
Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan
Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Gambaran Umum Wilayah Studi 3-1

Bab III
Gambaran Umum
Wilayah Studi

3.1 Gambaran Umum Desa Cisumur


Desa Cisumur adalah Desa yang masuk ke dalam wilayah
Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten Cilacap, dengan lokasi yang
sangat strategis karena berada di Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS)
yang menghubungkan kota-kota di Pantai Selatan Pulau Jawa,
dimana saat ini (2017) pembangunannya masih berlangsung.
Secara geografis, Desa Cisumur terletak diantara koordinat
7°32'14.24"S 108°48'52.46"T dan 7°32'18.09"S 108°50'10.70"T
serta 7°30'9.10"S 108°48'54.27"T dan 7°34'23.33"S
108°49'8.99"T, desa ini dapat diakses dari seluruh jalan-jalan yang
menghubungkan Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah, baik arah
barat (Jakarta – Bandung – Tasikmalaya – Ciamis – Pangandaran)
maupun dari arah tengah (Yogyakarta – Semarang – Pekalongan –
Pemalang Purwokerto) dan dari arah timur (Yogyakarta – Purworejo –
Kebumen – Cilacap) dengan kondisi jalan yang cukup bagus.
Dengan adanya Stasiun Kereta Api di daerah sekitarnya
(Stasiun Sidareja dan Stasiun Gandrungmangu) maupun dua bandar
udara yaitu di Pangandaran dan Bandar Udara Tunggul Wulung
Cilacap akan memberikan kemudahan akses bagi calon wisatawan
dari berbagai kota di Indonesia untuk mengunjungi Desa Cisumur ini.
Moda transportasi lain yang mendukung kemudahan akses menuju
dan dari Desa Cisumur adalah banyaknya jasa angkutan umum Bus
Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang beroperasi di Kecamatan
Gandrungmangu, Sidareja maupun Karangpucung yang semuanya itu
Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan
Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Gambaran Umum Wilayah Studi 3-2

melayani trayek hingga ke pusat kota Gandrungmangu yang jaraknya


dari Desa Cisumur tidak mencapai 4 Km.
Secara umum, Desa Cisumur merupakan Desa yang bercorak
agraris dengan mayoritas penduduk yang bermata pencaharian
sebagai petani, khususnya tanaman pangan yaitu padi, palawija dan
buah-buahan yakni jeruk. Area persawahan di Desa Cisumur masih
terbilang alami, hal ini dapat dilihat dengan banyak ditemukanya
burung Bangau/ Kuntul yang hidup di area persawahan dan sekitar
sungai Cibereum.
Berbagai jenis ikan lokal juga masih banyak ditemukan di
persawahan, saluran irigasi teknis hingga sungai-sungai kecil yang
ada setiap harinya menjadi banyak dikunjungi para pemancing,
umumnya berasal dari Kecamatan Gandrungmangu dan sekitarnya.
Cuaca di Desa Cisumur sama seperti di kebanyakan desa di
sepanjang Pantai Selatan Pulau Jawa, yaitu panas dengan suhu
sekitar 25 – 300C di musim kemarau dengan tetap terdapat kabut di
pagi hari dan dingin dengan suhu sekitar 18 – 200C di musim
penghujan. Perbedaan suhu udara di siang hari dan malam hari tidak
begitu mencolok, namun secara umum cukup nyaman untuk
melakukan kegiatan apapun di luar ruangan. Tingkat pencemaran
udara masih terbilang minim, meski belum dapat disajikan data yang
akurat, namun hal ini dapat dilihat dengan minimnya penyakit warga
yang disebabkan karena inspeksi saluran pernapasan 5 serta tidak
adanya pabrik yang beroperasi di Desa tersebut.
Desa Cisumur ini terletak di tepi sungai Cibereum sebelah kiri
yang memanjang dari utara ke selatan sepanjang kurang lebih sekitar
10,3 Km. Semakin ke selatan, ciri khas vegetasi Muara semakin
banyak di temui. Ditunjang dengan jalan darat yang merupakan Jalan
Inspeksi Saluran Pembuangan Sungai Cibereum atau dikenal oleh
penduduk sebagai Tanggul Kali Apur, yang menghubungkan daerah

5
Puskesmas Gandrungmangu I (2017)

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Gambaran Umum Wilayah Studi 3-3

hulu di Cilenjing Dusun Balaipanjang hingga ke hilir di Tumpangsari


Dusun Dungunsari, akses jalan khususnya di sepanjang sisi barat
Desa Cisumur memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut
sebagai arena lintas alam yaitu dengan medan yang datar di area
persawahan, namun hingga laporan ini dibuat potensi ini belum
dimanfaatkan.
Tingkat kerawanan bencana di Desa Cisumur berada pada
sepanjang aliran sungai Cibereum, yaitu potensi bencana banjir
khususnya di musim penghujan tepatnya pada saat debit sungai
Cibereum sudah tidak mampu menampung air dari anak-anak sungai
serta dari desa-desa di daerah hulu. Namun, dengan akan
dibangunnya beberapa drain di sisi sungai Cibereum pada tahun
2017 ini diharapkan potensi bencana banjir dapat ditanggulangi
secara maksimal.
Pemanfaatan sungai Cibereum sebagai jalur transportasi
sendiri hanya digunakan oleh kalangan tertentu yaitu sedikit nelayan
dan petani khususnya di Dusun Dungunsari, secara umum
pemanfaatannya masih minim namun dari hulu ke hilir atau
sebaliknya alur sungai Cibereum dapat dilalui dengan menggunakan
perahu motor dengan aman.

3.2 Daerah Aliran Sungai Cibereum

Sungai Cibereum masuk dalam sungai yang dikelola oleh Balai


Besar Wilayah Sungai Citanduy (BBWS Citanduy). Sungai ini
memanjang dari hulu yang disokong banyak anak sungai di daerah
utara hingga hilir bermuara di Pantai Selatan yaitu daerah Segara
Anakan di Pantai Selatan Kabupaten Cilacap sepanjang kurang lebih
24,4 Km. Sungai ini menjadi batas wilayah Kecamatan
Gandrungmangu dan Kecamatan Kedungreja. Di sisi kiri terdapat
Desa Cisumur.
Pemanfaatan sungai Cibereum sebagai salah satu sarana
transportasi sudah berlangsung sejak lama oleh penduduk di sisi

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Gambaran Umum Wilayah Studi 3-4

maupun kanan sungai. Pengangkutan hasil pertanian dan tangkapan


ikan oleh penduduk setempat memanfaatkan alur sungai Cibereum,
selain itu ada lingkungan (RT 9 RW 7) yang pada musim penghujan
karena kondisi jalan darat yang buruk hanya dapat dituju melalui
sungai Cibereum. Bahkan, even perayaan hari kemerdekaan RI
hingga tahun 90an disemarakkan dengan lomba balapan perahu
menyusuri sungai Cibereum.

Gambar 1 S Cibereum Kiri wilayah Desa Cisumur


3.3 Titik Pangkal (start point) Dungunsari

Dusun Dungunsari adalah salah satu dusun dalam wilayah


Desa Cisumur yang berada sebelah paling selatan yang berbatasan
langsung dengan Kecamatan Kampung Laut. Dusun ini dapat
dijangkau melalui Jalan utama (JLLS) melalui dusun Cisumur dan
melalui Desa Sidaurip. Secara umum kondisi fisik jalan kurang bagus
namun semuanya dapat dijangkau atau dilewati kendaraan roda
empat maupun roda dua.
Meskipun demikian, jalan-jalan tersebut dapat dimungkinkan
untuk dilebarkan agar dapat dilalui oleh kendaraan pariwisata (bus
pariwisata). Perlu perencanaan lebih lanjut untuk dapat memasukkan
BUS AKAP/ Pariwisata agar bisa menjangkau titik terdalam di Dusun

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Gambaran Umum Wilayah Studi 3-5

Dungunsari, mengingat jalan-jalan desa umumnya hanya mempunyai


lebar 2,6 m.
Daya dukung warga setempat terhadap rencana
pengembangan objek wisata sungai Cibereum sangat besar
mengingat sebagian warga, khususnya yang berdomisili di bagian
barat sudah terbiasa memanfaatkan sungai Cibereum sebagai sarana
transportasi.
Mayoritas penduduk dusun bermata pencaharian sebagai
petani, pekebun, sebagian kecil nelayan dan sektor formal lainnya.
Antusiasme warga setempat untuk pengembangan daerahnya sangat
tinggi mengingat kondisi fisik sarana dan prasarana jalan yang masih
belum sebagus dusun lain di Desa Cisumur. Pengembangan objek
wisata yang menjadikan Dusun Dungunsari sebagai salah satu start
point akan dapat menjadi pemicu bagi kemajuan di Dusun
Dungunsari.

3.4 Titik Pangkal (start point) Cisumur

Cisumur adalah salah satu Dusun dalam wilayah Desa


Cisumur yang lokasinya berada di sebelah selatan Jalan JJLS
(Jaringan Jalan Lintas Selatan), yang sekarang sedang dalam tahap
persiapan pembangunan. Dusun ini juga termasuk lokasi yang
berdampingan dengan Sungai Cibereum, berada di antara Start Point
Dungunsari dan Start Point Balaipanjang.
Start Point Cisumur berpotensi untuk dikembangkan menjadi
lokasi dimana terminal atau tempat parkir kendaraan wisata yang
akan berwisata di Objek Wisata Sungai Cibereum berhenti dan
tambatan perahu dimana keberangkatan atau kedatangan
(departure/ arrival) sarana wisata Susur Sungai atau sejenisnya
untuk melakukan perjalanan 5actual kembali dari start point
Balaipanjang atau start point Dungunsari.

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Gambaran Umum Wilayah Studi 3-6

Gambar 2 Lokasi Kanal penghubung Start Point Cisumur dengan


Sungai Cibereum

Kemudahan akses menjadi nilai lebih bagi start point Cisumur


pada saat Objek Wisata Sungai Cibereum benar-benar dioperasikan
secara komersial. Berada persis di KM 0 Jalan JJLS di desa Cisumur
menjadikan akses menuju 2 start point yang akan dijelaskan di dalam
laporan ini menjadi lebih mudah, utamanya dengan menggunakan
jalur darat ataupun jalur Sungai.

3.5 Titik Pangkal (start point) Balaipanjang

Balaipanjang adalah salah satu Dusun dalam wilayah Desa


Cisumur yang berada di sebelah Barat Laut, berbatasan dengan Desa
Bulusari di sebelah utara dan sungai Cibereum di sebelah barat yang
memanjang dari utara ke selatan sejauh 3,1 Km. Sungai Cibereum
merupakan beranda sebelah barat bagi Dusun Balaipanjang yang
membatasinya dengan Desa di seberang sungai yang sudah masuk
ke Kecamatan Kedungreja.
Dusun Balaipanjang dapat diakses dari Jalan Lingkar Selatan,
baik dari arah timur (Gandrungmangu) maupun barat (Kedungreja)

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Gambaran Umum Wilayah Studi 3-7

yang masuk melalui jalan Kartadiwirya (depan Balai Desa Cisumur)


dengan kondisi jalan yang rusak. Namun apabila jalan tersebut sudah
diperbaiki, dapat dilewati berbagai jenis kendaraan. Perlu
perencanaan lebih lanjut untuk dapat memasukkan BUS AKAP/
Pariwisata agar bisa menjangkau titik terdalam di Dusun
Balaipanjang, mengingat jalan-jalan desa umumnya hanya
mempunyai lebar 2,6 m.
Mayoritas penduduk dusun bermata pencaharian sebagai
petani, pekebun, sebagian kecil nelayan dan sektor formal lainnya.
Antusiasme warga setempat untuk pengembangan daerahnya sangat
tinggi mengingat kondisi fisik sarana dan prasarana jalan yang masih
belum sebagus dusun lain di Desa Cisumur. Pengembangan objek
wisata yang menjadikan Dusun Balaipanjang sebagai salah satu start
point akan dapat menjadi pemicu bagi kemajuan di Dusun
Balaipanjang.
Penataan daerah pemukiman, khususnya di sepanjang sungai
Cibereum sangat perlu dilakukan sebelum di Dusun ini dijadikan start
point kegiatan Wisata Sungai, yaitu untuk memastikan tidak adanya
kegiatan MCK di sungai Cibereum atau anak-anak sungai disekitarnya
oleh masyarakat. Yang disamping mengurangi keindahan panorama,
kegiatan MCK di sungai juga dapat mengurangi citra dusun sebagai
daerah yang belum mempunyai penataan sanitasi lingkungan yang
bagus.

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
4-1
Metodologi Penyusunan Studi

Bab IV
Metodologi
Penyusunan Studi
4.1 Pendekatan Analisis Studi

Pendekatan analisis studi/kajian adalah pendekatan dengan


cara melakukan pengambaran secara tunggal mengenai susunan-
susunan pemikiran yang dilakukan dari hasil pengamatan. Karena
yang menjadi dasar analisa dalam kajian ini adalah kondisi alam dan
manusianya, maka pendekatan yang akan diterapkan adalah
pendekatan keruangan dengan memperhatikan prinsip-prinsip yang
digunakan dalam penelitian geografi, yaitu:

1. Pendekatan Topik
Pendekatan ini digunakan untuk mengkaji
masalah/fenomena sehubungan dengan adanya
keberadaan objek wisata di Sungai Cibereum, seperti
manfaat dari sisi ekonomi bagi penduduk setempat dan
bagi Pemerintah Desa, dampak positif dan negatif yang
mungkin ditimbulkan, tuntutan ketersediaan sarana dan
prasarana di lokasi pengembangan objek wisata, dll

2. Pendekatan Aktivitas Manusia


Pendekatan ini mengkaji fenomena yang terjadi dari
aktivitas kegiatan wisata yang dijalankan di Sungai
Cibereum dan area sekitarnya. Misalnya hubungan mata
pencaharian penduduk, keterlibatan penduduk dalam
usaha jasa wisata, pengembangan SDM warga/ pemuda

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
4-2
Metodologi Penyusunan Studi

setempat sebagai ujung tombak pengelolaan objek wisata,


dll.

3. Pendekatan Regional
Pendekatan ini mengkaji potensi yang
menguntungkan dan yang merugikan sehubungan dengan
keberadaan lokasi Objek Wisata dalam kaitannya dengan
aksesabilitas, potensi kemajuan dan pengembangan
kedepan dibandingkan dengan daerah lain, termasuk
keberadaan objek wisata sejenis di daerah lain terdekat.

4.2 Metode Pengumpulan Data dan Informasi

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan


observasi, wawancara, maupun kuesioner, sedangkan sumber data
dapat berupa data primer maupun data sekunder dengan mengacu
pada kegiatan-kegiatan yang disebutkan di dalam bagian 5.4 Jadwal
Penyusunan Kegiatan.

4.3 Metodologi Yang Digunakan

Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metoda


deskriptif dan analisis, yaitu metode yang menggambarkan keadaan
yang sebenarnya berdasarkan fakta-fakta atau kejadian-kejadian dan
data-data yang ada, kemudian data tersebut diolah, dianalisis dan
diproses lebih lanjut dengan dasar teori-teori yang dipelajari dan
dijadikan sebagai bahan penelitian dan pembahasan sehingga pada
akhirnya menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat digunakan
sebagai dasar untuk memberikan saran terbaik.

Menurut Sugiyono (2008:53), “Penelitian deskriptif adalah


penelitian dilakukan untuk mengetahui nilai 2aktual2 mandiri, baik
satu 2aktual2 atau lebih tanpa membuat perbandingan atau
menghubungkan dengan aktual yang lain”.

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
4-3
Metodologi Penyusunan Studi

Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat


deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, aktual dan
akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara
fenomena yang sedang dikaji.

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Mekanisme Penyusunan Studi 5-1

Bab V
Mekanisme
Penyusunan Studi

5.1 Rencana Tenaga Ahli Yang Dibutuhkan

Kajian ini sekurang-kurangnya didukung oleh tenaga ahli di


bidang masing sekurang-kurangnya 1 tenaga ahli yang menguasai
tentang alur dan kondisi serta potensi terkait dengan sungai
Cibereum, 1 tenaga ahli yang menguasai pengetahuan tentang
kebijakan-kebijakan terbaru tentang pengembangan kepariwisataan
di Kabupaten Cilacap dan 1 tenaga ahli dari akademisi dalam bidang
pariwisata, bisnis dan ekonomi manajemen serta jika memungkinkan
1 dari praktisi/ pengelola wisata berbasis sungai.
Berdasarkan uraian yang disebutkan di dalam paragraf di
atas, tenaga ahli yang dibutuhkan adalah:
No Keahlian Asal Instansi/
Badan
1. Alur dan kondisi serta potensi terkait Balai Besar Wilayah
dengan sungai Cibereum Sungai Citanduy
(BBWS)
2 Kebijakan-kebijakan terbaru tentang Dinas Kebudayaan
pengembangan kepariwisataan di dan Pariwisata
Kabupaten Cilacap Kabupaten Cilacap
3 Akademisi dalam bidang pariwisata, Perguruan Tinggi
bisnis dan ekonomi manajemen Negeri di Prov. Jawa
Tengah/ DIY

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Mekanisme Penyusunan Studi 5-2

5.2 Rencana Kebutuhan Anggaran

Anggaran Biaya untuk melaksanakan kegiatan penelitian ini


dianggar sekecil mungkin, namun tetap memperhatikan terpenuhinya
hal pokok dalam suatu pengumpulan data maupun pengambilan
keputusan. Dalam hal ini, Pemerintah Desa tidak mempunyai
pengalaman yang cukup untuk melaksanakan suatu kegiatan
penelitian, bahkan mungkin ini adalah kegiatan penelitian yang
pertama yang dilaksanakan. Komponen biaya yang dibutuhkan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Biaya Alat Tulis & Kantor (ATK);
2. Biaya Konsumsi (Makan, Minum & Snack);
3. Biaya Honorarium Narasumber, Tim yang dibentuk
Pemerintah Desa & Honorarium Pembantu Lapangan;
4. Biaya Sewa Alat Transportasi (Perahu Motor);
5. Biaya Penyusunan Laporan dan Dokumentasi Kegiatan.
Berikut ini adalah Rencana Anggaran Biaya kegiatan Penelitian
guna mendukung penyusunan arah pengembangan desa untuk
Pengelolaan Objek Wisata Sungai Cibereum:
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
KEGIATAN PENELITIAN UNTUK PENYUSUNAN ARAH PENGEMBANGAN DESA UNTUK
PENGELOLAAN WISATA SUNGAI CIBEREUM

Item Vol Sat Biaya Biaya


Satuan
Belanja Barang dan Jasa 5.247.500
1 ATK 147.500
Kertas HVS F4 70 gr 2 rim 47.500 95.000
SiDu
Buku Tulis 5 buah 7.500 37.500
Ballpoin Standar Hitam 6 buah 2.500 15.000
2 Konsumsi Tim 900.000
1 Konsumsi Rapat 40 dus 15.000 600.000
maksimal 4 x keg, @ 10
org
2 Konsumsi Survey 10 dus 15.000 150.000
Lapangan 5 org x 2 keg
3 Snack Rapat maksimal 3 30 dus 5.000 150.000
x keg , @ 10org

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Mekanisme Penyusunan Studi 5-3

3 Honorarium 1.800.000
Narasumber/ Tenaga Ahli

Honor Narasumber/ 2 org/ 900.000 1.800.000


Tenaga Ahi keg
4 Honorarium Pembantu 900.000
Lapangan
Uang Saku Pembantu 9 org/ 100.000 900.000
Lapangan, 3 org x 3 keg keg

5 Alat Transportasi 1.000.000


1 Sewa Perahu Motor 1 2 unit/ 500.000 1.000.000
unit selama 2 hari hari
6 Laporan dan 500.000
Dokumentasi
1 Laporan dan 1 Ls 500.000 500.000
Dokumentasi

TOTAL BIAYA 5.247.500

Tabel – RAB Kegiatan Penelitian

5.3 Rencana dan Penyusunan Kegiatan

Kegiatan Kajian Pendahuluan Rencana Pengembangan Obyek


Wisata Sungai Cibereum di Desa Cisumur direncanakan dalam kurun
waktu pertengahan 2018 hingga pertengahan 2019 yaitu dalam dua
tahap, sebagai berikut:
Tahap Waktu Tujuan
Tahap Pertama Musim Kemarau Untuk dapat menganalisa
kondisi objek pada musim
penghujan dengan segala
potensi dan manfaat yang
mungkin terjadi
Tahap kedua Musim Penghujan Untuk dapat menganalisa
kondisi objek pada musim
penghujan dengan segala
potensi dan manfaat yang
mungkin terjadi

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Mekanisme Penyusunan Studi 5-4

5.4 Jadwal Penyusunan Kegiatan


Aspek Unsur Kegiatan Penyusun Waktu
Sumber Ekologi sungai Observasi dan penelitian lapangan Tim Pemerintah Desa Juli - November
Daya Alam tentang kondisi sungai dan alur sungai & Tim SID
Observasi dan dokumentasi kelayakan Tim Pemerintah Desa Juli – November
perjalanan di alur sungai Cibereum dari & Tim SID
hulu ke hilir dan sebaliknya pada dua Desember –
musim yang berbeda (kemarau dan Februari 2019
penghujan)
Potensi alam Observasi dan penelitian lapangan Tim Pemerintah Desa Juli – November
tentang keanekaragaman flora dan fauna & Tim SID
di sepanjang alur sungai Cibereum
Tingkat Observasi dan penelitian lapangan Tim Pemerintah Desa Juli – November
pencemaran tentang tingkat pencemaran air di sungai & Tim SID
Cibereum
Daya dukung Observasi tentang perilaku masyarakat Tim Pemerintah Desa Juli – November

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Mekanisme Penyusunan Studi 5-5

Aspek Unsur Kegiatan Penyusun Waktu


lingkungan terhadap sungai/ penggunaan sungai & Tim SID
untuk sarana MCK
Sumber Pendidikan Pengumpulan data secara sampling Tim Pemerintah Desa Juli – November
Daya tentang tingkat pendidikan masyarakat di & Tim SID
Manusia sepanjang aliran sungai
Keahlian dan Pengumpulan data tentang keahlian Tim Pemerintah Desa Juli – November
keterampilan masyarakat sekitar terkait dengan & Tim SID
warga keberadaan sungai
Pengumpulan data tentang keterampilan Tim Pemerintah Desa Juli – November
masyarakat yang dapat menjadi ciri khas & Tim SID
lokal
Usia produktif Pengumpulan data tentang populasi usia Tim Pemerintah Desa Juli – November
produktif di dusun di sepanjang aliran & Tim SID
sungai Cibereum
Seluruh unsur Konsultasi dengan BBWS Citanduy Tim Pemerintah Desa Desember 2018 –
& Tim SID Februari 2019

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Mekanisme Penyusunan Studi 5-6

Aspek Unsur Kegiatan Penyusun Waktu


Sosial Tingkat Observasi tingkat pengangguran dan Tim Pemerintah Desa Juli – November
Budaya pengangguran dan penyerapan kerja di lingkungan sepanjang & Tim SID
penyerapan kerja sungai Cibereum
Pendapatan Observasi secara sampling tentang Tim Pemerintah Desa Juli – November
perkapita pendapatan perkapita warga di sekitar & Tim SID
sungai Cibereum
Gaya dan pola Observasi tentang gaya dan pola hidup Tim Pemerintah Desa Juli – November
hidup masyarakat masyarakat di sekitar sungai Cibereum & Tim SID
Pranata sosial & Observasi tentang tatanan sosial yang Tim Pemerintah Desa Juli – November
kearifan lokal berlaku di masyarakat & Tim SID
Kehidupan Observasi tentang kehidupan beragama Tim Pemerintah Desa Juli – November
beragama dan diantara warga setempat & Tim SID
berkepercayaan
Seni dan budaya Observasi tentang kesenian yang Tim Pemerintah Desa Juli – November
lokal dilestarikan oleh warga setempat & Tim SID
Ekonomi Kegiatan produktif Observasi tentang kegiatan produktif yang Tim SID Juli – November

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Mekanisme Penyusunan Studi 5-7

Aspek Unsur Kegiatan Penyusun Waktu


masyarakat menggerakkan dan menopang kehidupan
yang dilakukan warga setempat
Produk dan Observasi tentang jenis produk yang Tim SID
budidaya pertanian dihasilkan warga setempat.
dan peternakan
Observasi tentang jenis ragam budidaya Tim SID Juli – November
pertanian yang dilakukan warga
setempat.
Ketersediaan Observasi tentang tingkat ketersediaan Tim SID Juli – November
bahan pokok bahan kebutuhan pokok di pemukiman
(termasuk bahan sepanjang aliran sungai
bakar minyak)
Kepemilikan mesin Observasi dan pendataan kepemilikan Tim Tim SID Juli – November
pendukung mesin yang mendukung perekonomian
kegiatan ekonomi warga setempat
Pemanfaatan alam Observasi tentang sejauh mana warga Tim SID Juli – November

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Mekanisme Penyusunan Studi 5-8

Aspek Unsur Kegiatan Penyusun Waktu


sekitar untuk setempat memanfaatkan alam untuk
kegiatan ekonomi kegiatan ekonomi
Keamanan Kondisi keamanan Observasi tentang kondisi keamanan dan Tim Pemerintah Desa Juli – November
dan ketertiban ketertiban di lingkungan setempat
masyarakat (sepanjang aliran sungai Cibereum)
Kejadian Observasi tentang kejadian kriminalitas Tim Pemerintah Desa Juli – November
kriminalitas yang yang sudah pernah terjadi dan/ atau yang
pernah terjadi atau berpotensi terjadi di lingkungan setempat.
yang berpotensi
terjadi
Potensi bencana Observasi tentang potensi bencana alam Tim Pemerintah Desa Juli – November
alam di lokasi setempat yang diprediksi dapat
menghambat pengembangan pariwisata
di daerah tersebut.
Potensi bahaya Observasi tentang ada atau tidaknya Tim Pemerintah Desa Juli – November
yang ditimbulkan binatang buas/ berbisa dapat

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Mekanisme Penyusunan Studi 5-9

Aspek Unsur Kegiatan Penyusun Waktu


dari keberadaan menghambat pengembangan pariwisata
binatang buas/ di daerah tersebut
berbisa
Sarana dan Kondisi jalan dan Observasi kondisi jalan/ akses yang Tim Pemerintah Desa Juli – November
Prasarana aksesabilitas dari sudah tersedia atau mungkin dapat
dan menuju ke dikembangkan untuk mendukung
start point kegiatan pariwisata di dua start point
Tambatan perahu Observasi tentang ada atau tidaknya Tim Pemerintah Desa Juli – November
tambatan perahu atau tempat/ lokasi
yang memungkinkan untuk dibangun
tambatan perahu di 3 start points
Ketersediaan lahan Observasi tentang ketersediaan lahan Tim Pemerintah Desa Juli – November
yang yang mendukung dan untuk
memungkinkan pengembangan usaha wisata di dua start
untuk point
pengembangan

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Mekanisme Penyusunan Studi 5-10

Aspek Unsur Kegiatan Penyusun Waktu


usaha wisata
Kondisi sinyal Observasi tentang kondisi sinyal seluler Tim Pemerintah Desa Juli – November
telekomunikasi dan meliputi seluruh provider telekomunikasi
kemudahan akses baik untuk keperluan komunikasi telepon
telekomunikasi atau internet
Peluang Potensi usaha/ Observasi dan pengkajian potensi apa Tim Pemerintah Desa Juli – November
Jenis jasa wisata yang saya yang dapat dikembangkan untuk
Usaha/ Jasa memungkinkan usaha wisata yang akan dijalankan di 3
Wisata start points
Konsultasi dengan Akademisi/ Praktisi Tim Pemerintah Desa Desember 2018 –
Usaha Jasa Pariwisata Februari 2019
Manajemen Gambaran umum Penyiapan gambaran umum perencanaan BUMDes Juli – November
pengelolaan usaha pengelolaan usaha wisata, mencakup
skema pengelolaan yang melibatkan
BUMDes dan pemuda setempat serta
para stakeholders

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Mekanisme Penyusunan Studi 5-11

Aspek Unsur Kegiatan Penyusun Waktu


Konsultasi dengan Akademisi/ Praktisi Tim Pemerintah Desa
Usaha Jasa Pariwisata
Pembiayaan Gambaran umum Penyiapan gambaran umum rencana BUMDes Juli – November
penyediaan dana/ skema pembiayaan untuk membiayai
sumber dana realisasi pengelolaan wisata sungai
Cibereum.
Rencana anggaran Penyusunan rencana anggaran untuk BUMDes Juli – November
dan biaya (RAB) Pengembangan Wisata Sungai Cibereum
Pengembangan
Wisata
Konsultasi dengan Dinas Pariwisata Tim Pemerintah Desa Desember 2018 –
Februari 2019

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Mekanisme Penyusunan Studi 5-12

5.5 Jadwal Tenaga Ahli


Tenaga Ahli dijadwalkan untuk mulai bekerja mendapatkan
dua unsur pokok sehubungan dengan kelangsungan atau tindak
lanjut pemanfaatan Sungai Cibereum sebagai objek wisata yang
dikelola secara komersial atau memberikan masukan dan penilaian
sehubungan dengan hal tersebut, yaitu meliputi aspek kelayakan
teknis dan manajemen.
Rencana Kerja Tenaga Ahli dijadwalkan sebagai berikut:
No Asal Tenaga Ahli Aspek Kelayakan Penyusunan
1. Balai Besar Wilayah Teknis Pertengahan
Sungai Citanduy Musim Kemarau
(BBWS) & pertengahan
musim
penghujan
2. Dinas Kebudayaan dan Manajemen situasional
Pariwisata Kabupaten
Cilacap
3. Perguruan Tinggi Manajemen situasional
Negeri di Prov. Jawa
Tengah/ DIY
4. Praktisi Teknis Pertengahan
Musim Kemarau
& pertengahan
musim
penghujan

5.6 Sistem Pelaporan

Hasil Kajian Pendahuluan Rencana Pengembangan Objek


Wisata Sungai Cibereum di Desa Cisumur akan disajikan dalam
sebuah dokumen ilmiah yang menjadi dasar bagi Pemerintah Desa
Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan
Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Mekanisme Penyusunan Studi 5-13

untuk membuat kebijakan bersama dengan Badan Permusyawatan


Desa (BPD) Desa Cisumur serta masyarakat agar realisasi
pengembangan wisata di Sungai Cibereum berdasarkan hasil studi
kelayakan tersebut dapat segera terwujud.
Penyampaian laporan direncanakan sebagai berikut:
1. Penyampaian dokumen Kajian Pendahuluan dari tim penyusun
kepada Kepala Desa untuk mendapatkan masukan dan
persetujuan;
2. Penyampaian dokumen Kajian Pendahuluan dari Kepala Desa
kepada masyarakat melalui Musyawarah Desa untuk
mendengarkan masukan-masukan;
3. Penyampaian dokumen Kajian Pendahuluan inni dari Kepala
Desa kepada BPD untuk mendapatkan masukan dan
persetujuan penetapan pengembangan wisata di alur sungai
Cibereum sebagai salah satu prioritas penggunaan anggaran di
tahun anggaran berikutnya;

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-1

Bab VI

Hasil Penelitian &


Kajian
6.1 Pendahuluan

Kegiatan pengumpulan data dilaksanakan dengan teknik dan


metodologi penelitian serta pengumpulan data serta pendekatan-
pendekatan sebagaimana disebutkan di dalam Bab IV, yaitu pokok
permasalahan utama yang menjadi bahasan adalah rencana
pengelolaan objek wisata Sungai Cibereum dengan hasil pengamatan
yang dilaksanakan akan dikaji berdasarkan prinsip-prinsip
pendekatan sebagai berikut:
1. Pendekatan topik, yaitu bahwa dengan adanya pengelolaan
objek wisata Sungai Cibereum di Desa Cisumur, maka dua
aspek konsekuensi akan dikaji dan dipertimbangkan secara
mendalam berdasarkan data yang dikumpulkan, termasuk
di dalamnya adalah adanya potensi manfaat baik dari sisi
ekonomi atau sisi lainnya, dampak negatif yang mungkin
ditimbulkan maupun adanya tuntutan ketersediaan sarana
dan prasarana di lokasi pengembangan objek wisata.
2. Pendekatan Aktivitas Manusia, yaitu bahwa dengan adanya
pengelolaan objek wisata Sungai Cibereum di Desa
Cisumur, maka segala aspek kegiatan manusia di sekitar
lokasi yang akan dijadikan objek wisata akan dikaji secara
mendalam sehingga pada saat nantinya lokasi tersebut
positif dikembangkan menjadi objek wisata, tujuan
umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-2

dapat tercapai tanpa ada halangan dan hambatan secara


berarti.
3. Pendekatan Regional, yaitu bahwa dengan adanya
pengelolaan objek wisata Sungai Cibereum di Desa Cisumur
maka kondisi regional (wilayah) akan dipertimbangkan,
tentunya dibatasi dalam skup sempit tingkat kabupaten dan
skup luas di tingkat eks karesidenan atau provinsi,
termasuk di dalamnya adalah pertimbangan akan adanya
atau belum adanya objek wisata sejenis yang ada di skup-
skup tersebut yang memungkinkan menjadi kompetitor
usaha di masa-masa yang akan datang.
Selanjutnya, pengumpulan data dan informasi yang diperlukan
dalam penelitian ini dilaksanakan dengan mengacu pada 9
(Sembilan) aspek indikator, yaitu aspek sumber daya alam, sumber
daya manusia, sosial & budaya, ekonomi, keamanan, sarana dan
prasarana, peluang jenis usaha & jasa wisata, manajemen, dan
pembiayaan.

6.2 Data Hasil Penelitian Lapangan


1. Aspek Sumber Daya Alam

Pada aspek Sumber Daya Alam, telah dilakukan penelitian


terhadap 4 (empat) unsur yang terkait, yaitu: ekologi sungai, potensi
alam, tingkat pencemaran (di sungai), dan daya dukung lingkungan.
Dimana hasil dari penelitian terhadap 4 (empat) unsur tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Unsur Ekologi Sungai
Dasar Pertimbangan
Penelitian terhadap unsur ekologi sungai dilaksanakan
dengan melaksanakan kegiatan pengamatan terhadap
kondisi sungai dan alur sungai dalam kaitannya dengan
bagaimana nantinya sungai tersebut dapat disimpulkan
Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan
Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-3

aman atau tidaknya untuk digunakan sebagai sarana


transportasi sungai sekaligus sebagai objek wisata berbasis
sungai serta keberlanjutanya dalam masa-masa yang akan
datang terkait dengan konsekwensi alamiah yang telah
terjadi secara alami, yaitu:
- sungai Cibereum selalu dipengaruhi oleh pasang dan
surutnya air laut dikarenakan sungai Cibereum
bermuara langsung menghadap ke Segara Anakan di
Samudera Hindia;
- sungai Cibereum selalu dipengaruhi oleh sifat air laut
yaitu dalam suatu periode (Januari – Juli) tidak
terpapar air asin dan (November – Desember)
terpapar air asin;
Sehingga dengan adanya konsekwensi alamiah
tersebut, penelitian ini dapat menjawab pertanyaan
apakah pengaruh pasang dan surutnya air laut serta
paparan air asin tersebut berpengaruh terhadap
lalulintas di Sungai Cibereum.
Teknik Penelitian
Pengumpulan data dan informasi ini digunakan untuk untuk
menjawab pertanyaan “apakah lalulintas di Sungai
Cibereum dipengaruhi oleh pasang dan surutnya air laut
serta pengaruh asin dan tawarnya air sungai berpengaruh
terhadap lalulintas di sungai Cibereum?”
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan dengan cara
pengamatan langsung ke objek serta wawancara dengan
para pelaku transportasi di Sungai Cibereum, yaitu para
penguna jasa perahu, petani di sekitar Tumpangsari,
Dungunsari dan masyarakat di sekitar Sungai Cibereum.

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-4

Temuan di lapangan
Berdasarkan kegiatan pengamatan lapangan dan
wawancara dengan beberapa narasumber, diperoleh
informasi bahwa:
1) Sungai Cibereum dapat dilintasi/ dilalui sepanjang musim
tanpa dipengaruhi oleh kondisi alam, yaitu pasang surut
air laut serta paparan air asin;
2) Sungai Cibereum menjadi sarana fital bagi para petani
yang bercocok tanam di wilayah Tumpangsari karena
lokasi tersebut sulit diakses dengan jalan darat;
3) Pengaruh pasang dan surut serta paparan air asin hanya
berpengaruh terhadap pertanian di wilayah Tumpangsari;
(poin-poin di atas selanjutnya disebut Temuan 1 - TM1).

b. Unsur Potensi Alam


Dasar Pertimbangan
Bahwa wisata yang akan dikembangkan adalah wisata
berbasis alam, oleh karena itu unsur potensi alam dari
Sungai Cibereum dan sekitarnya benar-benar diamati
secara mendalam yaitu meliputi: kekayaan flora dan fauna,
keindahan alam, kondisi medan yang mempunyai
tantangan, dll sehingga dengan demikian, pada nantinya
dapat menyimpulkan bahwa objek wisata ini memang layak
untuk dioperasikan karena mempunyai potensi alam yang
dapat diunggulkan atau menarik perhatian masyakat
sebagai suatu tempat wisata.
Teknik Penelitian
Pengumpulan data dan informasi dilaksanakan dengan cara
pengamatan langsung terhadap objek yang akan dikelola
sebagai objek wisata guna dapat menjawab pertanyaan
berikut ini:

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-5

- apakah Sungai Cibereum mempunyai kekayaan flora


dan fauna yang mampu menarik kunjungan
wisatawan?
- apakah Sungai Cibereum dan sekitarnya mempunyai
pemandangan alam yang mampu menarik kunjungan
wisatawan?
- apakah selain sungai, di sekitar Sungai Cibereum
terdapat lokasi yang menantang untuk dilintasi?
Temuan di Lapangan
1) Sungai Cibereum tidak mempunyai kekayaan flora dan
fauna yang cukup menonjol, namun dapat disampaikan
daftar temuan jenis flora dan fauna yang ditemukan di
Sungai Cibereum dan sekitarnya, sebagai berikut:
a) Tumbuhan/ Flora
No Nama Keterangan
1 Semak belukar
2 Daon
Tabel 1 Daftar Tumbuhan/ Flora
b) Hewan/ Fauna
No Nama Keterangan
1 Ikan (berbagai
jenis ikan air
tawar)
2 Burung Kuntul Musiman
3 Ular berbagai jenis
4 Biawak -
5 Reptil lainnya
6 Berbagai jenis burung
Tabel 2 - Daftar Hewan/ Fauna
2) Pemandangan alam di wilayah sepanjang Sungai
Cibereum, sebenarnya biasa-biasa saja sebagaimana

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-6

suasana sungai-sungai Muara lainnya. Tentunya akan


relatif jawaban yang akan disampaikan saat ditanyakan
kepada orang yang satu kemudian ke orang lainnya.
Namun dapat disimpulkan bahwa lingkungan pedesaan
yang asri dengan pemandangan berlatar belakang
sungai dan persawahan menjadi daya tarik tersendiri
bagi sebagian orang.
Berikut ini adalah sampel beberapa gambar Sungai
Cibereum yang diambil dari beberapa titik:

Gambar 3 - Sungai Cibereum di wilayah STP Cisumur

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-7

Gambar 4 Sungai Cibereum di STP Cisumur

Gambar 5 Sungai Cibereum di Wilayah Dungunsari

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-8

Gambar 6 S Cibereum di wilayah STP Dungunsari


3) Lokasi di sepanjang Sungai Cibereum dan jalan
inspeksi Sungai Cibereum mempunyai jalur yang
menantang untuk 2 (dua) jenis kegiatan, yaitu:
- Kegiatan susur Sungai; dan
- Kegiatan Lintas Alam (cross country).
- Wahana ATV, Sepeda, berkuda.
Berikut ini adalah sampel dokumentasi jalan inspeksi
yang mempunyai panjang dan lebar yang cukup untuk
dapat dilintasi kegiatan cross contry.

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-9

Gambar 7 Jalan Inspeksi Kali Apur potensial untuk Jalur Sepeda


Offroad

Gambar 8 Jalan Inspeksi di wilayah STP Balaipanjang

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-10

Gambar 9 Jalan Inspeksi Kali Apur wilayah S-STP Wanadadi, ideal


untuk Jalur Bike Offroad
(Gb5, Gb6, Gb7 selanjutnya disebut sebagai Temuan 2
– TM2)

c. Unsur Tingkat Pencemaran


Dasar Pertimbangan
Bahwa sebagai lokasi yang dijadikan objek wisata, maka
ada tidaknya pencemaran lingkungan yang terjadi tentunya
perlu mendapatkan perhatian. Secara umum suatu daerah,
seharusnya bebas dari 2 (dua) jenis pencemaran, yaitu
pencemaran udara dan pencemaran air. Untuk itu,
penelitian ini mencermati ada tidaknya 2 (dua) pencemaran
tersebut.
Teknik Penelitian
Pengumpulan data dan informasi dilaksanakan dengan
melakukan pengamatan langsung pada 2 (dua) moda
perjalanan, yaitu perjalanan darat dan perjalanan dengan
melewati sungai dengan mengamati potensi adanya:

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-11

- pencemaran udara (termasuk bau yang tidak sedap


yang disebabkan oleh karena sebab apapun selama
melakukan perjalanan melalui sungai; dan
- pencemaran air yang terjadi di Sungai, baik itu limbah
rumah tangga, industri rumah tangga, sampah, dll
Temuan di Lapangan
Berdasarkan hasil pengamatan lapangan terhadap air dan
udara di Sungai Cibereum dan daerah sekitarnya, dapat
diperoleh hasil sebagai berikut:
1) Indikasi adanya pencemaran udara di sepanjang
daerah aliran sungai Cibereum dan di Desa Cisumur
pada umumnya hampir dapat dikatakan tidak ada.
2) Indikasi adanya bau yang tidak sedap atas air yang
mengalir di Sungai Cibereum juga tidak ditemukan.
3) Indikasi adanya pencemaran air sungai yang
bersumber dari sebab limbar rumah tangga/ industri
rumah tangga juga tidak ditemukan.
4) Indikasi adanya pencemaran sungai atas sebab
sampah hanya ditemukan berupa gulma-gulma yang
hanyut terbawa dari hulu sungai atau areal
persawahan di atasnya yang mengalirkan air
buangannya ke sungai Cibereum.

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-12

Gambar 10 Sampah berupa gulm di S Cibereum


(selanjutnya disebut sebagai Temuan 3 – TM3)

d. Unsur Daya Dukung Lingkungan


Dasar Pertimbangan
Bahwa masyarakat selaku unsur yang ada dalam suatu
ekosistem termasuk yang paling dibutuhkan daya
dukungnya untuk menjaga suatu ekosistem tetap sehat dan
kondusif serta bebas dari hal-hal berikut ini:
- Sungai Cibereum bebas dari MCK dan kegiatan lain
yang tidak sesuai peruntukannya.
- Sungai Cibereum bebas dari perilaku buruk
masyarakat yang membuang sampah langsung ke
sungai.
- Sungai Cibereum bebas dari perilaku penangkapan
ikan yang tidak sesuai ketentuan perundang-
undangan yang berlaku/ tidak ramah lingkungan
(menggunakan obat, bom dan jaring ered).

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-13

Teknik Penelitian
Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan cara
pengamatan langsung terhadap:
- ada/ tidaknya kegiatan MCK di Sungai (termasuk di
Sungai Apur);
- ada/ tidaknya sampah rumah tangga yang ditemukan
di hilir (daerah Tumpangsari);
- ada/ tidaknya kegiatan penangkapan ikan yang tidak
sesuai dengan peraturan perundang-undangan/ tidak
ramah lingkungan di sepanjang Sungai Cibereum,
termasuk sungai Apur.
Dimana waktu Penyusunan dilaksanakan pada waktu pagi,
siang hingga malam hari dengan melibatkan responden
masyarakat setempat.

Temuan di Lapangan
Berdasarkan hasil pengamatan lapangan kegiatan-kegiatan
sebagaimana tersebut di atas, di Sungai Cibereum dan
daerah sekitarnya, dapat diperoleh hasil sebagai berikut:
1) Masih ditemukannya jamban di sepanjang Sungai
Cibereum, termasuk di Sungai Apur.
2) Sampah rumah tangga/ industri rumah tangga tidak
ditemukan di hulu, di sepanjang aliran sungai hingga ke
hilir di wilayah Tumpangsari.
3) Kegiatan penangkapan ikan secara illegal/ tidak ramah
lingkungan tidak ditemukan bahkan masyarakat sudah
menetapkan aturan tak tertulis untuk menjaga habitat air
dari penangkapan yang tidak ramah lingkungan.

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-14

Gambar 11 Jamban di Tepi S Cibereum


(selanjutnya disebut sebagai Temuan 4 – TM4)

2. Aspek Sumber Daya Manusia

Pada aspek Sumber Daya Manusia, telah dilakukan


penelitian terhadap 3 (tiga) unsur yang terkait, yaitu: pendidikan,
keahlian dan keterampilan warga, dan produktivitas warga. Dimana
hasil dari penelitian terhadap 3 (tiga) unsur tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Unsur Pendidikan
Dasar Pertimbangan
Dalam setiap kajian pembangunan, unsur pendidikan
masyarakat perlu diperhatikan dengan baik guna dapat
memahami karakter dan kapabilitas warga dalam
menerima dan melaksanakan hasil pembangunan.
Pengambilan Data dilaksanakan secara umum yaitu
penduduk Desa Cisumur dijadikan objek yang diteliti
dengan sumber data berasal dari Database
kependudukan Desa Cisumur.

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-15

Teknik Penyusunan
Pengumpulan data dan informasi dilakanakan dengan
membuka database kependudukan, khususnya data
tingkat pendidikan warga Desa Cisumur.

Temuan di Lapangan
Hasil dari pengumpulan data Tingkat Pendidikan warga
dengan mengambil data yang dioleh dengan
menggunakan Sistem Informasi Desa Cisumur, yang juga
dapat dilihat di https://cisumur.com/index.php/first ,
data diambil pada 24 Juli 2018 pukul 14.00 WIB adalah
sebagai berikut:
No Jenis Kelompok Jumlah Laki-Laki Perempuan
1 Tidak/ Belum Sekolah 2049 1052 997
2 Belum Tamat SD 929 439 490
sederajat
3 Tamat SD/ Sederajat 3884 1908 1976
4 SLTP/ Sederajat 1756 957 779
5 SLTA/ Sederajat 1037 600 437
6 Diploma I/II 23 12 11
7 Akademi/Diploma 41 15 26
III/S. Muda
8 Diploma IV/ Strata I 84 44 40
9 Strata II 0 0 0
10 Strata III 0 0 0
Belum mengisi 0 0 0
Total 9803 5207 4776
Tabel 3 Tingkat Pendidikan Warga Desa Cisumur

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-16

Gambar 12 Diagram Tingkat Pendidikan Warga Desa Cisumur


(selanjutnya disebut Temuan 5 – TM5)

b. Unsur Keahlian dan Keterampilan Warga


Dasar Pertimbangan
Kebijakan pengembangan pariwisata tidak terlepas dari
peran serta aktif dari masyarakat setempat. Keahlian dan
keterampilan masyarakat dalam berbagai hal akan
sangat mempengaruhi keberhasilan tujuan
pengembangan pariwisata di suatu daerah. Oleh karena
itu, perlu diketahui sejauh mana penduduk di sekitar
lokasi yang akan dikembangkan pariwisata mempunyai
keterampilan dan keahlian yang mendukung jenis
pariwisata yang akan dikelola. Dikarenakan jenis objek
wisata yang akan dikelola adalah wisata berbasis sungai,
maka data keterampilan dan keahlian akan berhubungan
dengan perahu sebagai alat transportasi dan hal lain
terkait dengan pemanfaatan sungai Cibereum.
Teknik Penyusunan
Pengumpulan data dan Informasi dilaksanakan dengan
cara interview dengan warga yang ditemui di lokasi
pengumpulan data, yaitu di RT 01, 07, 10 RW 01 Dsn
Balaipanjang, RT 01 dan RT 07 RW 06 Dusun Cisumur
dan RT 08 dan RT 09 RW 07 Dsn Dungunsari.

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-17

Pertanyaan yang diajukan adalah:


1. Siapa saja warga disini yang biasa mengemudikan
perahu, baik dengan cara mendayung atau
menggunakan perahu motor?
2. Siapa saja warga disini yang terbiasa
menggunakan perahu sebagai alat dalam bekerja?
3. Siapa saja warga disini yang rutin menangkap ikan
(dengan menggunakan jaring, pancing atau
bumbu/ perangkap ikan)?
4. Siapa saja warga disini yang mengusahakan
pengolahan ikan dari hasil tangkapan di Sungai
(Cibereum dan/atau Apur)?
Temuan di Lapangan
Hasil dari pengumpulan data tentang Keterampilan dan
Keahlian Warga dengan menggunakan 4 (empat)
indikator yang disebutkan di atas adalah sebagai berikut:
No Lokasi/ Dusun Mengemudikan Menggunakan Menangkap Mengusahakan
Perahu Perahu sbg Ikan pengolahan
Alat Ikan hasil
Transportasi Tangkapan
1 RT 01, 07, 10 9 6 9 0
RW 01
Balaipanjang
2 RT 01, 07 RW 06 12 13 14 0
Dsn Cisumur
3 RT 08, 09 RW 07 57 37 9 0
Dsn Dungunsari
Tabel 4 Keterampilan dan Keahlian Warga
Berdasarkan data yang ditunjukan dalam tabel di atas,
dapat disimpulkan bahwa lokasi dimana akan
dikembangkan objek wisata berbasis sungai mempunyai
daya dukung keterampilan dan keahlian warga terkait
dengan pemanfaatan sungai dan alat transportasi sungai,
selanjutnya disebut sebagai Temuan 6 – TM6.
Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan
Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-18

c. Unsur Produktivitas warga


Dasar Pertimbangan
Saat pemerintah mencanangkan suatu program,
utamanya dalam suatu sektor yang akan diharapkan
dapat mendongkrak perekonomian, maka sasaran
utamanya adalah bagaimana upaya itu bisa menyerap
tenaga kerja lokal. Atas dasar pertimbangan tersebut,
maka jumlah usia produktif yang terdapat di sekitar lokasi
dimana objek wisata akan diusahakan harus dapat
terdata dengan benar dan lengkap.

Teknik Penyusunan
Pengumpulan data dan informasi terkait dengan
Produktivitas warga diperoleh dengan membuka
database kependudukan di kantor Pemerintah Desa
Cisumur serta pengamatan lapangan tentang aktivitas
keseharian warga di 3 (tiga) dusun, yaitu Balaipanjang,
Cisumur dan Dungunsari terkait dengan:
1. Adakah warga usia produktif yang masih
pengangguran?
2. Kemana warga usia produktif beraktivitas untuk
menyambung hidup dan menata masa depan?
Temuan di Lapangan
Hasil pengumpulan data dan informasi tentang
Produktivitas warga dengan mengambil data dari
Database kependudukan di kantor Pemerintah Desa
Cisumur dan pengamatan lapangan adalah sebagai
berikut:
- Data Penduduk berdasarkan Kelompok Usia Produktif

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-19

No. Kelompok Jumlah Laki- Perempuan Ket


Usia (jiwa) Laki
(Tahun)
1. 0-4 562 306 256 Belum
Bekerja
2. 5-9 735 375 360 Belum
Bekerja
3. 10 - 14 694 371 323 Belum
Bekerja
4. 15 - 19 745 377 368
5. 20 - 24 902 481 421
6. 25 – 29 904 486 418
7. 30 – 34 910 474 436
8. 35 – 39 766 425 341 Usia
Produktif
9. 40 – 44 618 284 334 Tenaga
Kerja
10. 45 – 49 614 300 314
11. 50 – 54 576 268 308
12. 55 – 59 498 245 253
13. 60 – 64 384 189 195
14. 65 – 130 921 461 460 Bukan
usia
Produktif
Tenaga
Kerja
17. BELUM 1 1 0
MENGISI
JUMLAH 9830 5043 4787
Tabel 5 - Data penduduk menurut kelompok usia Tenaga Kerja Desa
Cisumur
- Hasil pengamatan lapangan
Pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa terkait
dengan penyerapan tenaga kerja di antara warga Desa dari
potensi alam yang ada sudah sangat bagus, artinya hampir
di tiap lingkugan RT tidak ada warga yang sama sekali tidak
bekerja (kecuali yang mempunyai kendala fisik/ mental).
Sebagai contoh, saat musim panen tiba, maka nyaris tidak
Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan
Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-20

ada warga yang menanggur dan hampir sebagian besar


warga menangani hasil panin (memanin, mengangkut,
menjemur dan mengemas hasil panen). Saat, musim panen
selesai mereka bekerja sebagai buruh tani atau pekerja
bangunan/konstruksi. Dengan Demikian, secara
keseluruhan berdasarkan pengamatan di lapangan, angka
pengangguran termasuk minim.
Sementara 5 Tujuan perantauan Warga Desa Cisumur
adalah sebagai berikut6:
1. Luar Jawa di bidang Perkebunan menduduki peringkat
pertama dengan prosentase sebanyak 35%;
2. Bandung di bidang Jasa dan Industri menduduki
peringkat kedua dengan prosentase sebanyak 30%.
3. Jakarta di bidang Jasa dan Industri menduduki
peringkat ketiga dengan prosentase sebanyak 19%.
4. Kota lainnya di bidang jasa di posisi keempat dengan
prosentase sebanyak 10%.
5. Luar Negeri (Taiwan, Korea dan Timur Tengah) di
posisi terakhir dengan prosentase sebanyak 6%.

Berdasarkan data yang ditunjukkan oleh Tabel Data


Penduduk menurut Kelompok Usia Tenaga Kerja Desa
Cisumur diperoleh informasi bahwa Usia Produktif Tenaga
Kerja di Desa Cisumur hingga tahun 2018 adalah 70,36%
atau 6.917 jiwa. Kemudian, apabila diamati dengan
mengerucut pada usia pencari kerja yaitu rentang usia 19 –
30 tahun, maka diperoleh potensi tenaga kerja yang siap
untuk dilibatkan dalam pengelolaan wisata alam Sungai

6
Sample yang diambil dalam pengumpulan data ini adalah 200 orang di 4 Dusun (Balaipanjang,
Wanadadi, Cisumur dan Dungunsari) dengan rentang usia 19-45 tahun, berjenis kelamin pria dan
wanita. Kegiatan pengumpulan data, interview dan pengamatan dilaksanakan pada bulan 9 – 30 Juni
2018.
Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan
Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-21

Cibereum adalah sekitar 18,37% atau 1.806 jiwa.


Selanjutnya disebut sebagai Temuan 7 – TM7.

3. Aspek Sosial & Budaya


Aspek Sosial & Budaya dipandang mempunyai pengaruh
yang cukup vital dalam setiap analisa pembangunan
dikarenakan manusia sebagai objek dan subjek pembangunan
adalah mahluk yang bersifat sosial dan juga yang hidup dengan
budaya yang tumbuh di masyarakat.
Dalam hal ini, pada penelitian ini terhadap aspek Sosial dan
Budaya, kami melakukan pengamatan terhadap 6 unsur, yaitu:
(1) tingkat pengangguran dan penyerapan kerja, (2)
pendapatan perkapita, (3) gaya dan pola hidup masyarakat, (4)
pranata sosial dan kearifan lokal, (5) kehidupan beragama dan
berkepercayaan (masyarakat), dan (6) seni dan budaya lokal.
Dimana hasil dari penelitian terhadap 6 (enam) unsur tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Unsur Tingkat Pengangguran dan Penyerapan Kerja
Dasar Pertimbangan
Unsur Tingkat Pengangguran dan Penyerapan Kerja
dalam aspek Sosial & Budaya ini mempersempit
pengamatan terhadap sumber data sebagaimana
telah dilakukan pengamatan terhadap aspek Sumber
Daya Manusia unsur Produktivitas Warga menjadi
hanya pada beberapa RT/RW di sepanjang tepian
Sungai Cibereum. Tujuannya adalah, pada proses
penelitian ini ingin diperoleh data awal tentang tingkat
pengangguran dan keterserapan tenaga kerja
setempat berdasarkan informasi usia produktif tenaga
kerja masing-masing warga di tiap RT/RW.

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-22

Teknik Penelitian
Penelitian dilaksanakan dengan memberikan
kuissioner secara sampling dengan target responden
adalah Ketua RT/ RW di Dusun Balaipanjang,
Wanadadi, Cisumur dan Dungunsari dengan
mengajukan pertanyaan sebagai berikut:
- “Berdasarkan pengamatan saudara sebagai
Ketua RT/RW, dapatkah saudara memberikan
gambaran secara umum tentang tingkat
pengangguran di kalangan penduduk dengan
usia 19 – 45 tahun di wilayah saudara?”
- Isi Tabel di bawah ini untuk melengkapi jawaban
saudara di atas!

RT : …..
RW : …..
Jumlah Kepala Keluarga : ….
Status Ketenagakerjaan Jumlah Keterangan
A Sama sekali tidak bekerja
dan tidak mempunyai
pekerjaan dan bergantung
kepada anggota keluarga
lainnya
B Bekerja tapi tidak
mempunyai pekerjaan tetap
C Mempunyai pekerjaan tetap
di perantauan
D Mempunyai pekerjaan tetap
di wilayah Kabupaten
Cilacap (tidak merantau)

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-23

Temuan di Lapangan
Berdasarkan pengumpulan data dan informasi
dengan menggunakan teknik sebagaimana
disebutkan di atas, diperoleh hasil temuan di
lapangan sebagai berikut:
No RT/RW Status Angka Pengangguran dan Penyerapan
Tenaga Kerja
A B C D
1 RT 01/01 - 12 10 5
2 RT 07/01 - 12 6 -
3 RT 10/01 - 3 - -
4 RT 05/05 - 12 - -
5 RT 04/05 - 10 - -
6 RT 01/06 2 12 15 -
7. RT 07/06 1 20 15 -
8 RT 08/07 - 15 30 1
9. RT 09/07 - 10 2 -
JUMLAH
Tabel 6 Tingkat Pengangguran dan Penyerapan Kerja
Catatan: Status Angka Pengangguran dan Penyerapan Tenaga Kerja
dinyatakan dengan simbol sebagai berikut:
A. Sama sekali tidak bekerja dan tidak mempunyai pekerjaan dan
bergantung kepada anggota keluarga lainnya;
B. Bekerja tapi tidak mempunyai pekerjaan tetap;
C. Mempunyai pekerjaan tetap di perantauan;
D. Mempunyai pekerjaan tetap di wilayah Kabupaten Cilacap
(tidak merantau).
(Selanjutnya disebut Temuan 8 – TM8.)

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-24

b. Unsur Pendapatan Perkapita


Dasar Pertimbangan
Pendapatan Perkapita selalu dijadikan patokan dalam
penentuan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu
wilayah, dalam hal ini di desa Cisumur dengan
mengamati berapa besar pendapatan perkapita di
suatu daerah yang akan dikembangkan sebagai Objek
Wisata diharapkan akan menjadi tolak ukur
keberhasilan dalam pengelolaan sumber daya alam
tersebut (sebagai objek wisata).
Teknik Penelitian
Penelitian dilaksanakan dengan memberikan
kuissioner secara sampling dengan target responden
adalah Ketua RT/ RW di Dusun Balaipanjang,
Wanadadi, Cisumur dan Dungunsari dengan
mengajukan pertanyaan sebagai berikut:
- “Berdasarkan pengamatan saudara sebagai
Ketua RT/RW, dapatkah saudara memberikan
gambaran secara umum tentang tingkat
kesejahteraan warga di wilayah saudara?”
- Isi Tabel di bawah ini untuk melengkapi jawaban
saudara di atas!

RT : …..
RW : …..
Jumlah Kepala Keluarga : ….
No Rentang Pendapatan Jumlah Keterangan
Perkapita (Rupiah/ bulan)
1. 0 – 500.000
2 ≥ 500.000 - ≤ 1.000.000
3. ≥ 1.000.000 - ≤ 3.000.000

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-25

4. ≥ 3.000.000

Temuan di Lapangan
Berdasarkan hasil pengumpulan data dengan
menggunakan teknik penelitian sebagaimana
disebutkan di atas, diperoleh data dan informasi
sebagai berikut:

No RT/RW Rentang Pendapatan Perkapita Perbulan


(dalam Rupiah)
0 – 500.000 ≥ 500.000 - ≥ 1.000.000 - ≥ 3.000.000
≤ 1.000.000 ≤ 3.000.000

1 RT 01/01 5 12 10 5
2 RT 07/01 15 12 6 -
3 RT 10/01 9 3 - -
4 RT 05/05 12 12 - -
5 RT 04/05 10 10 - -
6 RT 01/06 7 20 5 2
7. RT 07/06 10 12 2 2
8 RT 08/07 5 15 2 25
9. RT 09/07 2 10 - -
JUMLAH
Tabel 7 Pendapatan Perkapita Warga
Selanjutnya disebut Temuan 9 – TM9

c. Unsur Gaya dan Pola Hidup Masyarakat


Dasar Pertimbangan
Gaya hidup masyarakat dan pola hidup masyarakat
dalam penelitian ini diambil sebagai salah satu unsur
yang dikaji secara mendalam dikarenakan bahwa
bagaimana gaya hidup masyarakat dan pola hidup
masyarakat sekitar akan mempunyai pengaruh

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-26

terhadap kelangsungan usaha pariwisata yang akan


dikembangkan.
Teknik Penelitian
Pengumpulan data dan informasi dalam kegiatan ini
dilaksanakan dengan cara melakukan wawancara
terhadap masyarakat di 6 (enam) dusun di desa
Cisumur, dengan mengambil sampel pengelola
sekolah, PAUD/TK/RA/SD/MI/SMP dan masyarakat
dengan indikator sebagai berikut:
i. Frekuensi warga dalam memenuhi kebutuhan
berwisata dalam setahun, baik di dalam wilayah
kabupaten Cilacap maupun di luar kota/
provinsi.
Temuan di Lapangan
No Nama Responden Frekwensi Berwisata dalam
setahun
Kurang Sedang Tinggi
(<1x pth) (s.d 2 x pth) (> 3 x pth)
1 2 3

1 SMP N 2 Gandrungmangu √
2 MTs Azzahro Gandrungmangu √
3 SDN Cisumur 01 √
4 SDN Cisumur 02 √
5 SDN Cisumur 04 √
6 MI Plus Azzahro √
7 MI Ma’arif Cisumur √
8 MI Ma’arif 10 Cisumur √
9 MI Ma’arif 14 Cisumur √
10 PAUD Asyifa Cisumur √
11 PAUD Al Hikmah Cisumur √
12 TK Diponegoro Cisumur √
13 RA Al Barokah √
Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan
Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-27

14 RA Plus Azzahro Cisumur √


15 RA Miftahul Huda √
16 Warga Balaipanjang √
17 Warga Pondok Gede √
18 Warga Purwadadi √
19 Warga Wanadadi √
20 Warga Cisumur √
21 Warga Dungunsari √
Tabel 8 Frekuensi Berwisata masyarakat
Sebagian besar sekolah dan masyarakat Desa
Cisumur mengadakan kegiatan wisata setahun sekali.
(selanjutnya disebut Temuan 10 – TM10)
d. Unsur Pranata Sosial dan Kearifan Lokal
Dasar Pertimbangan
Sebelum suatu daerah diterapkan suatu sistem baru
yang diprediksikan dapat membawa perubahan yang
signifikan terhadap daerah tersebut, maka terlebih
dahulu harus dilakukan inventarisir Pranata Sosial
serta Kearifan Lokal yang ada sehingga nilai-nilai
luhur yang telah ada sebelumnya tidak tersingkirkan
oleh perubahan kondisi yang ada tersebut.
Teknik Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan melakukan kunjungan
dan interview dengan tokoh masyarakat untuk
menggali ada tidaknya aturan tidak tertulis yang ada
yang mengatur tentang pemanfaatan sungai
Cibereum maupun sungai-sungai serta sekitar sungai
Cibereum.
Temuan di Lapangan
Berdasarkan hasil penelusuran di lapangan serta
kunjungan ke tokoh-tokoh masyarakat bahwa aturan
adat atau semacamnya yang berlaku di kalangan
Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan
Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-28

masyarakat atas pemanfaatan Sungai Cibereum tidak


ditemukan. Hanya disebutkan oleh salah satu tokoh
masyarakat bahwa, dahulu secara rutin selalu digelar
lomba balapan perahu sebagai wujud syukur
masyarakat sekitar sungai Cibereum mengingat
sungai tersebut pernah menjadi jalur penting menuju
Cilacap (pelabuhan maupun daerah Kampung Laut).
Kegiatan Balapan Perahu yang saat ini sudah
berhenti, perlu dibangkitkan kembali guna menjaga
tradisi masyarakat pengguna Sungai Cibereum
tersebut.
(Selanjutnya disebut Temuan 11 – TM11)
e. Unsur Kehidupan Beragama dan Berkepercayaan
Dasar Pertimbangan
Unsur kehidupan beragama adalah hal pokok yang
harus tetap terjaga dalam kondisi baik dan penuh
dengan ketaatan dan ketaqwaan dengan dampak
positif yang muncul pada moral dan perbuatan sehari-
hari penduduk, bagaimanapun majunya suatu
perekonomian. Yang menjadi permasalahan adalah
apakah dengan adanya objek wisata berdampak pada
bergesernya nilai kehidupan beragama dan
berkepercayaan?
Teknik Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan cara pengamatan
langsung pada masyarakat Desa Cisumur dengan
mengggunakan indikator sebagai berikut:
- kehadiran generasi muda di tempat ibadah;
- frekuensi kegiatan peringatan hari besar/
acara-acara keagamaan

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-29

Temuan di Lapangan
Masyarakat Desa Cisumur secara umum adalah
masyarakat yang taat memegang teguh ajaran
agamanya. Baik yang beragama Islam maupun
Katholik atau Kristen, meskipun tidak seluruhnya taat
beragama namun secara umum mempunyai
komitmen untuk menjadikan nilai-nilai agama sebagai
tameng dalam menyelamatkan generasi yang akan
datang.
Ketaatan masyarakat tentunya dapat dilihat dari
tersebarnya masjid dan mushola di lingkungan-
lingkungan di sepanjang Sungai Cibereum yang selalu
berfungsi/ digunakan untuk beribadah. Begitupun
dengan gereja dan kapel yang ada, semua masih aktif
digunakan untuk kegiatan keagamaan sebagaimana
mestinya.
(selanjutnya disebut Temuan 12 – TM12)
f. Unsur Seni Budaya Lokal
Dasar Pertimbangan
Sebagai daerah tujuan wisata, sudah seharusnya
mempunyai kesenian yang ditekuni oleh warga
setempat yang pada akhirnya nanti dengan semakin
banyaknya arus kunjungan wisata ke desa Cisumur,
maka kelestarian kesenian tersebut akan terjaga dan
tetap dapat diwariskan kepada generasi yang akan
datang.
Teknik Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan cara
melaksanakan Observasi tentang kesenian yang
dilestarikan oleh warga setempat.

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-30

Temuan di Lapangan
Terdapat kegiatan kesenian yang ditekuni oleh warga
masyarakat, yang disamping sering ditampilkan dalam
pentas di desa Cisumur juga telah sering dipentaskan
di desa atau daerah lain, yaitu:
a. Kuda Lumping
b. Sintren
c. Karawitan
d. Lengger
(selanjutnya disebut Temuan 13 – TM13)

4. Aspek Ekonomi
Aspek Ekonomi merupakan salah satu aspek penting
dalam setiap kajian terkait dengan pembangunan.
Perekonominan sendiri merupakan kegiatan yang selalu
menjadi motor penggerak kegiatan pembangunan, sehingga
pada saat suatu rencana hendak ditindaklanjuti,
sebelumnya harus ada kajian dari aspek ekonomi terkait
dengan subjek dan objek dari pembangunan yang akan
dilaksanakan dengan kata lain, aspek ekonomi secara
makro yaitu terhadap perekonomian desa secara
keseluruhan tetap harus diamati dan secara mikro terhadap
masing-masing penduduk.
Ada 5 unsur yang dikaji secara mendalam di aspek
ekonomi ini, yaitu: (1) kegiatan produktif warga, (2) produk
dan budidaya pertanian dan perikanan, (3) ketersediaan
bahan pokok (termasuk bahan bakar minyak), (4)
kepemilikan mesin pendukung kegiatan perekonomian, (5)
pemanfaatan alam sekitar untuk kegiatan perekonomian.
Hasil penelitian terhadap kelima unsur tersebut adalah
sebagai berikut:

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-31

a. Unsur Kegiatan Produktif Warga


Dasar Pertimbangan
Kegiatan produktif masyarakat di sekitar wilayah yang
akan dikembangkan menjadi objek wisata perlu
diinventarisir guna mendapatkan data yang akurat
dapat pengambilan keputusan terkait dengan
pengembangan potensi masyarakat yang ada.
Kegiatan produktif yang dimaksud dalam hal ini
adalah produksi barang dan jasa yang hasilnya dapat
meningkatkan pendapatan penduduk, baik sebagai
pekerjaan utama maupun pekerjaan sambilan.
Teknik Penelitian
Pengumpulan data dan penelitian dilaksanakan
dengan mewawancarai Kepala Dusun sedesa Cisumur
serta pengamatan di lapangan mengenai Indentifikasi
jenis kegiatan ekonomi yang ditekuni masyarakat
setempat dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari,
khususnya yang terkait dengan kegiatan produksi
produk industri kreatif, seperti kerajinan atau
sejenisnya.
Temuan di Lapangan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data sebagai
berikut:
No Dusun Kegiatan Produktif Warga
1 Balaipanjang Bata merah
2 Pondok Gede -
3 Purwadadi Roti/ Bakery
4 Wanadadi Batik
5 Cisumur Bata Merah
6 Dungunsari Tepung Pisang, Gula Merah, Sale
Pisang, Kerupuk Mawar
Tabel 9 Kegiatan Produktif Warga
Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan
Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-32

Secara umum, masyarakat mempunyai kegiatan


produktif yang dapat dijadikan produk unggulan desa.
(selanjutnya disebut Temuan 14 – TM14)
b. Unsur Produk dan Budidaya Pertanian dan Perikanan
Dasar Pertimbangan
Pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah,
baik melalui pengangkatan potensi wisata desa tentu
saja ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Sehubungan dengan Cisumur
merupakan desa dengan corak agraris yang kuat,
serta berada di aliran sungai besar yang sebagian
warganya juga menekuni dunia perikanan, maka perlu
adanya data awal yang akurat agar nantinya dapat
diamati sejauh mana pengembangan wisata,
khususnya keberadaan Objek Wisata Sungai
Cibereum dapat meningkatkan produksi pertanian
dan perikanan.
Teknik Penelitian
Pengumpulan data dan penelitian dilaksanakan
dengan mewawancarai Kepala Dusun sedesa Cisumur
serta pengamatan di lapangan mengenai ada/
tidaknya Produk Pertanian dan/ atau perikanan yang
dihasilkan oleh masyarakat setempat dalam
mencukupi kebutuhan sehari-hari, baik sebagai
pekerjaan pokok atau sambilan.
Temuan di Lapangan
Berdasarkan pengumpulan data sebagaimana
disebutkan di atas, temuan yang diperoleh adalah:

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-33

No Dusun Produk Pertanian Produk Perikanan


1 Balaipanjang Padi, Pisang,
Jeruk, palawija
2 Pondok Gede Padi, Pisang,
Jeruk, palawija
3 Purwadadi Padi, Pisang,
Jeruk, palawija
4 Wanadadi Padi, Pisang,
jeruk, Palawija
5 Cisumur Padi, Pisang,
Jeruk, Palawija
6 Dungunsari Padi, Palawija, Ikan Asin
Pisang
Tabel 10 Produk Pertanian dan Produk Perikanan
(selanjutnya disebut Temuan 15 – TM15)

c. Unsur Ketersediaan Bahan Pokok (termasuk BBM)


Dasar Pertimbangan
Ketersediaan bahan pokok di suatu wilayah
menandakan bahwa wilayah tersebut layak untuk
dihuni, termasuk dikunjungi baik untuk sementara
waktu atau untuk jangka waktu yang tidak terbatas.
Bahan pokok yang dimaksud adalah kebutuhan
pangan, sandang dan bahan bakar minyak.
Teknik Penelitian
Pengumpulan data dan penelitian dilaksanakan
dengan mewawancarai Kepala Dusun sedesa Cisumur
serta pengamatan di lapangan mengenai
ketersediaan bahan pangan, sandang dan bahan
bakar minyak di wilayahnya. Khusus untuk Bahan
Bakar Minyak, lokasi SPBU terdekat yang dapat
dijangkau selama 24 jam.
Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan
Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-34

Temuan di Lapangan
No Wilayah Pangan Pakaian BBM
1. Sekitar/ Sepanjang Sungai √ - √
Cibereum
2. Wilayah Desa Cisumur √ √ √
3 Luar Wilayah Desa Cisumur √ √ √
Tabel 11 Ketersediaan Bahan Pokok
Bahan pokok dapat dengan mudah didapatkan.
(selanjutnya disebut Temuan 16 – TM16)
d. Unsur Kepemilikan Mesin Pendukung Kegiatan
Perekonomian
Dasar Pertimbangan
Kepemilikan mesin pendukung kegiatan
perekonomian bisa menjadi indikator tingkat
kemudahan masyarakat dalam melaksanakan
kegiatannya sehari-hari, termasuk di dalamnya
kepemilikan Perahu, baik perahu bermotor maupun
tidak bermotor, mesin produksi, dan lain-lain. Data
tentang kepemilikan mesin pendukung kegiatan
perekonomian sangat diperlukan dalam kajian
perencanaan ini.

Teknik Penelitian
Pengumpulan data dan penelitian dilaksanakan
dengan mewawancarai Kepala Dusun sedesa Cisumur
serta pengamatan di lapangan mengenai kepemilikan
warganya atas perahu, mesin/alat produksi, alat kerja
(traktor, mesin tanam/ transplanter), dll di wilayahnya.

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-35

Temuan di Lapangan
No Dusun Mesin Mesin/ Alat Produksi
Transportasi bermesin
1 Balaipanjang Perahu Motor Traktor
2 Pondok Gede - Traktor
3 Purwadadi - Traktor
4 Wanadadi Perahu Motor Traktor
5 Cisumur Perahu Motor Traktor
6 Dungunsari Perahu Motor Traktor
Tabel 12 Kepemilikan Mesin Transportasi & Mesin/ Alat Produksi
Bermesin
(selanjutnya disebut Temuan 17 – TM17)

e. Pemanfaatan Alam Sekitar untuk Kegiatan


Perekonomian
Dasar Pertimbangan
Penelitian ini juga perlu untuk mendapatkan dan
selanjutnya menyajikan informasi tentang sejauh
mana masyarakat sekitar Sungai Cibereum
memanfaatkan sungai sebagai sesuatu yang
berfungsi dan mempunyai daya guna dalam
kegiatannya sehari-hari.
Teknik Penelitian
Penelitian dilaksanakan dengan mewawancarai
Kepala Dusun Balaipannjang, Wanadadi, Cisumur dan
Dungunsari tentang jenis pemanfaatan alam (sungai
Cibereum) dalam kehidupan sehari-hari, yaitu dengan
mengajukan pertanyaan “Apakah warga saudara
memanfaatkan Sungai Cibereum sebagi:
- Sarana transportasi?;
- rekreasi, termasuk memancing?;

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-36

- mencari nafkah?, termasuk kegiatannya


sebagai nelayan perairan sungai dan danau
dengan memancing, menjala ikan, memasang
perangkap, atau memelihara keramba ikan.
Temuan di Lapangan
No Dusun Sarana Rekreasi Mencari
Transportasi nafkah
1 Balaipanjang Ya Ya Ya
2 Wanadadi Ya Ya Ya
3 Cisumur Ya Ya Ya
4 Dungunsari Ya Ya Ya
Tabel 13 Pemanfaatan S Cibereum oleh Masyarakat
(Selanjutnya disebut Temuan 18 – TM18)

5. Aspek Keamanan
Aspek Keamanan merupakan hal yang sangat vital bagi
keberlangsungan pengembangan usaha. Suatu daerah dapat
diusahakan suatu kegiatan usaha hanya dengan syarat daerah
atau objek wisata tersebut aman untuk dikunjungi oleh
wisatawan/ pengunjung.
Aspek keamanan disini mencakup keamanan dalam banyak
hal, yaitu kondisi aman dari gangguan tindak kriminal atau
gangguan kamtibmas, kondisi aman dari bencana alam
maupun kondisi aman dari gangguan binatang buas/ maupun
kondisi aman dari gangguan binatang buas/bisa.
Terhadap aspek Keamanan ini, 4 unsur diteliti lebih lanjut
yaitu meliputi (i) Kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat,
(ii) Kejadian kriminalitas yang pernah terjadi atau yang
berpotensi terjadi, (iii) Potensi bencana alam, (iv) Potensi
bahaya yang ditimbulkan dari keberadaan binatang buas/
berbisa. Dimana hasilnya adalah sebagai berikut:

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-37

a. Unsur Kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat


Dasar Pertimbangan
Kondisi keamanan juga harus disampaikan di dalam
kajian ini, mengingat kenyamanan pengunjung atau
wisatawan adalah prioritas utama. Oleh karena itu, data
mengenai kondisi keamanan di wilayah yang akan
dikembangkan harus disajikan seakurat mungkin guna
menjamin keamanan seluruh pihak yang berkepentingan
dengan pengelolaan dan pemanfaatan objek wisata
Sungai Cibereum.
Teknik Penelitian
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan
pengamatan lapangan mengenai kondisi keamanan dan
ketertiban masyarakat di sekitar sungai Cibereum, yang
mencakup indikator sebagai berikut:
- Kasus pencurian dengan kekerasan
- Kasus pencurian lainnya
- Kegiatan siskamling di tiap lingkungan
- Tingkat Partisipasi masyarakat dalam menjaga
kamtibmas
Temuan di Lapangan
No Dusun Curas Pencurian Kegiatan Partisipasi
lainnya siskamling masyarakat
di tiap dalam
lingkugan menjaga
kamtibmas
(kasus) (kasus) (ada/tidak) (baik/kurang)
1 Balaipanjang - - ada ada
2 Wanadadi - - ada ada
3 Cisumur - - ada ada
4 Dungunsari - - ada ada
Tabel 14 Kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat
Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan
Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-38

(selanjutnya disebut Temuan 19 – TM19)


b. Unsur Kejadian kriminalitas yang pernah terjadi atau yang
berpotensi terjadi
Dasar Pertimbangan
Riwayat kejadian kriminal/ tindak kejahatan di suatu
daerah/ wilayah dapat menjadi citra buruk bagi
kunjungan pengunjung ke daerah tersebut sehingga
dengan menampilkan riwayat kejadian kriminal/ tindak
kejahatan yang pernah terjadi atau berpotensi terjadi
dapat menjadi informasi awal guna merumuskan
kebijakan terkait pengaturan keamanan dan ketertiban
wilayah objek wisata.
Teknik Penelitian
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan
pengamatan lapangan mengenai riwayat kriminalitas/
tindak kejahatan yang pernah terjadi atau berpotensi
terjadi di sekitar sungai Cibereum, yang mencakup
indikator sebagai berikut:
- Pencurian kendaraan bermotor (curanmor);
- Pencurian alat dan mesin pertanian;
- Pencurian lainnya;
- Kejahatan asusila/ pelecehan seksual;

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-39

Temuan di Lapangan
No Dusun Curanmor Pencurian Pencurian Kejahatan
alsintan lainya asusila/
pelecehan
seksual

(kasus) (kasus) (kasus) (kasus)


1 BLP - - - -
2 WND - - - -
3 CSM - - - -
4 DGS - - - -
Tabel 15 Kejadian kriminalitas yang pernah terjadi atau yang
berpotensi terjadi
(selanjutnya disebut Temuan 20 – TM20)

c. Unsur Potensi bencana alam


Dasar Pertimbangan
Daerah wisata harus bebas dari potensi pencana alam,
meskipun bencana alam bisa terjadi kapan saja dan
dimana saja, setidaknya data awal dalam perencanaan
pembangunan daerah wisata harus mencantumkan
informasi mengenai potensi bencana alam yang mungkin
atau dimungkinkan terjadi di objek wisata yang akan
dibangun, dalam hal ini informasi mengenai potensi
bencana alam di sekitar sungai Cibereum harus
dicantumkan secara jelas dengan memperhatikan
kejadian bencana alam yang pernah terjadi dalam 30
tahun terakhir.
Teknik Penelitian
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan
pengamatan lapangan mengenai riwayat bencana alam
yang pernah terjadi di sekitar sungai Cibereum dalam
Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan
Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-40

kurun waktu 30 tahun ke belakang dan potensi bencana


yang mungkin saja terjadi, yang mencakup indikator
sebagai berikut:
- Riwayat banjir besar yang pernah terjadi
- Cakupan area dampak banjir yang pernah
terjadi

Temuan di Lapangan
No Dusun Tahun Kejadian Cakupan area
dampak banjir
1 Balaipanjang setiap musim RT 1,6,7,9,10 RW
penghujan 01
2 Wanadadi Setiap musim RT 05 RW 05
penghujan
3 Cisumur Setiap musim RT 07 RW06
penghujan
4 Dungunsari Setiap musim RT 1, 9 RW 7
penghujan
Tabel 16 Potensi bencana alam
(selanjutnya disebut Temuan 21 – TM21)

d. Unsur Potensi bahaya yang ditimbulkan dari keberadaan


binatang buas/ berbisa
Dasar Pertimbangan
Keamanan dan kenyamanan masyarakat dan juga
pengunjung perlu diperhatikan terkait aman dan tidaknya
suatu objek wisata dari gangguan binatang buas/ berbisa
yang ada di sekitarnya. Data mengenai potensi bahaya
yang dapat ditimbulkan dari keberadaan binatang buas/
berbisa perlu ditampilkan dalam kajian ini guna
memberikan gambaran bagi pembuatan kebijakan terkait
keselamatan dan keamanan pengunjung/ masyarakat.
Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan
Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-41

Teknik Penelitian
Pengumpulan data dilaksanakan dengan mewawancarai
penduduk sekitar lokasi sungai Cibereum mengenai
potensi keberadaan binatang buas/ berbisa di radius 900
m dari bibir sungai Cibereum.
Temuan di Lapangan
No Dusun Keberadaan Binatang Keterangan
Buas/ Berbisa dalam
radius 900 m dari bibir
sungai
(ada/tidak)
1 Balaipanjang Ular -
2 Wanadadi Ular -
3 Cisumur Ular -
4 Dungunsari Ular -
Tabel 17 Keberadaan ancaman binatang buas/ berbisa di radius
900 m dari bibir sungai
(selanjutnya disebut Temuan 22 – TM22)

6. Aspek Sarana dan Prasarana


Sarana dan Prasarana merupakan modal pokok penentu
keberhasilan suatu wilayah, apalagi jika sektor usaha yang akan
dijalankan adalah sektor pariwisata yang menuntut kemudahan
akses bagi pengunjung yang datang dari berbagai daerah. Tidak
hanya jalan dan sarana fisik pendukung lainnya, segala hal
yang dapat membuat kenyamanan pengunjung juga dituntut
untuk disediakan tentu hal ini dilakukan demi kepuasan
pengunjung.
Aspek Sarana dan prasarana di sini dikaji secara sederhana
dengan menggunakan 4 unsur, yaitu (i) Kondisi jalan dan
aksesabilitas dari dan menuju ke start point, (ii) Tambatan
perahu, (iii) Ketersediaan lahan yang memungkinkan untuk
Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan
Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-42

pengembangan usaha wisata, (iv) Kondisi sinyal telekomunikasi


dan kemudahan akses telekomunikasi, dimana hasilnya adalah
sebagai berikut:
a. Unsur Kondisi jalan dan aksesabilitas dari dan menuju ke
start point,
Dasar Pertimbangan
Kondisi jalan dan akses dari dan menuju ke 3 start point
perlu didata di awal perencanaan sehingga arah
pengembangan wilayah, khususnya di bidang sarpras
dapat terarah sesuai dengan standar sarana dan
prasarana yang dibutuhkan oleh suatu daerah wisata.
Perlu dipertimbangkan juga bahwa, kondisi dan suasana
pedesaan juga tetap dipertahankan agar desa tetap
tampil seperti desa bukan dengan dipaksakan agar jalan
dan akses yang ada harus seperti jalan dan akses di
perkotaan.
Teknik Penelitian
Pengumpulan data dilaksanakan dengan Observasi
kondisi jalan/ akses yang sudah tersedia atau mungkin
dapat dikembangkan untuk mendukung kegiatan
pariwisata di tiga start point, yaitu: dengan indikator:
- Jalan yang bisa dilalui kendaraan besar (bus
pariwisata);
- Jalan yang hanya bisa dilalui kendaraan kecil/
minibus;
- Jalan yang hanya dapat dilalui oleh pejalan
kaki/ sepeda

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-43

Temuan di Lapangan
Hasil temuan di lapangan adalah sebagai berikut:
No Nama Jalan/ Dapat dilalui/ dilewati Keterangan
Akses
KB KK/ JK/
MB SPD
1 Jalan JJLS √ √ √ Menuju ke Start
Cisumur Point Cisumur & Sub
Start Point
Wanadadi
2 Jalan Raya - √ √ Menuju ke start
Sidaurip Point Dungunsari
3 Jalan - √ √ Menuju ke Start
Kartadiwirya/ Point Balaipanjang
Cawitali-
Cisumur
4 Jalan Inspeksi - - √ Jalur sepeda yang
S Apur menghubungkan
Start Point
Balaipanjang-Sub
Start Point
Wanadadi – Start
Point Cisumur dan
Start Point
Dungunsari
6 Jalan √ √ Jalur penghubung
Capiturang – Sub Start Point
Kaligubed – Wanadadi – Start
Jalan Kijingan Point Cisumur dan
– Jalan Raya Start Point
Dungunsari Dungunsari

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-44

Tabel 18 Kondisi jalan dan aksesabilitas dari dan menuju ke start


point
(selanjutnya disebut Temuan 22 – TM22)

b. Unsur ketersediaan Tambatan perahu,


Dasar Pertimbangan
Tambatan Perahu menjadi kebutuhan sarana dan
prasarana sungai yang paling vital dalam pengembangan
wisata sungai Cibereum. Ini merupakan tempat yang
paling aman untuk bersandarnya perahu wisata dan
perahu masyarakat dalam pemanfaatan sungai Cibereum
sebagai salah satu urat nadi transportasi yang belum
dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu, Tambatan
Perahu wajib tersedia minimal di 3 start point dan 1 sub
start point. Hingga saat ini, belum ada satupun tambatan
perahu yang dibangun oleh pemerintah di sepanjang
sungai Cibereum.
Teknik Penelitian
Pengumpulan data dilaksanakan dengan pengamatan
visual di lapangan, sepanjang sungai cibereum terkait
dengan keberadaan tambatan perahu.
Temuan di Lapangan
No Dusun Tambatan Keterangan
Perahu
(ada/tidak)
1 Balaipanjang tidak Calon lokasi
tersedia
2 Wanadadi tidak Calon lokasi
tersedia
3 Cisumur tidak Calon lokasi
tersedia
4 Dungunsari tidak Calon lokasi
Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan
Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-45

tersedia
Tabel 19 ketersediaan Tambatan perahu
(selanjutnya disebut Temuan 23 – TM23)
c. Unsur Ketersediaan lahan yang memungkinkan untuk
pengembangan usaha wisata,
Dasar Pertimbangan
Pembangunan dalam kerangka pengembangan daerah
wisata memerlukan lahan, baik oleh skala perseorangan
maupun secara kelompok atau badan yang akan terlibat
dalam pengelolaan tempat wisata. Data mengenai
ketersediaan lahan perlu disajikan dalam kajian ini guna
membantu kemudahan proses pengambilan keputusan/
penyusunan kebijakan terkait pengadaan lahan untuk
kebutuhan pengelolaan objek wisata.

Teknik Penelitian
Pengumpulan data dilaksanakan dengan melibatkan
kepala dusun setempat, terkait dengan hal-hal sebagai
berikut:
- ketersediaan lahan untuk bangunan pendukung
objek wisata,
- luas yang dibutuhkan di tiap-tiap start points/
sub start point,
- harga tanah per ubin di tiap-tiap wilayah;
- kepemilikan
Temuan di Lapangan
1) Terkait Kebutuhan lahan untuk bangunan pendukung
objek wisata
No Lokasi Jenis Sarpras Ketersediaan
Lahan
1 STP-Dungunsari - Tambatan Tersedia namun

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-46

Perahu, perlu
- Jalur sepeda konfirmasi ke
- Loket pihak terkait
- Rumah Makan
2 STP-Cisumur - Tambatan Tersedia namun
Perahu, perlu
- Posko SAR konfirmasi ke
- Loket pihak terkait
- Toko souvenir
- Rumah Makan
Sub-STP-Wanadadi - Tambatan Tersedia namun
Perahu perlu
- Loket konfirmasi ke
pihak terkait
3 STP-Balaipanjang - Tambatan Tersedia namun
Perahu perlu
- Loket konfirmasi ke
- Toko Souvenir pihak terkait
- Rumah Makan
4 Terminal Wisata Cisumur - Terminal/ Tersedia namun
(eks Jalan lama, samping Tempat Parkir perlu
lahan pembebasan JJLS) - Toko/ Warung konfirmasi ke
pihak terkait
Tabel 20 Kebutuhan lahan untuk bangunan pendukung objek wisata

2) Terkait luas yang dibutuhkan di tiap start points/ sub


start point (STP/ S STP)
No Lokasi Jenis Sarpras Luas yg
dibutuhkan
1 STP-Dungunsari - Tambatan ≤ 100 m2
Perahu,

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-47

- Jalur sepeda jalur dengan


lebar ≤ 2 m
- Loket situasional
- Rumah Makan situasional
2 STP-Cisumur - Tambatan ≤ 100 m2
Perahu,

- Posko SAR ≤ 25 m2
- Loket situasional
- Toko souvenir situasional
- Rumah Makan situasional
Sub-STP-Wanadadi - Tambatan ≤ 100 m2
Perahu
- Loket situasional
3 STP-Balaipanjang - Tambatan ≤ 100 m2
Perahu
- Loket situasional
- Toko Souvenir situasional
- Rumah Makan situasional
4 Terminal Wisata Cisumur - Terminal/ 100 m x 7 m
(eks Jalan lama, samping Tempat Parkir atau seluas
lahan pembebasan JJLS) jalan + bahu
jalan lama,
samping lahan
pembebasan
JJLS
- Toko/ Warung situasional
Tabel 21 Luas yang dibutuhkan di tiap start points/ sub start point
(STP/ S STP)

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-48

3) Terkait harga tanah di tiap wilayah


No Dusun Harga Tanah per Keterangan
ubin (Rp)
1 Balaipanjang 1.500 K
2 Wanadadi 1.500 K
3 Cisumur 1.500 K Kecuali di
sepanjang area
Pembebasan JJLS
4 Dungunsari 1.500 K
Tabel 22 Harga Tanah per ubin
4) Kepemilikan tanah di tiap wilayah
No Dusun Kepemilikan Keterangan
Tanah
1 Balaipanjang Masyarakat, -
BBWS/ Projit
2 Wanadadi Masyarakat, -
BBWS/ Projit
3 Cisumur Masyarakat, -
BBWS/ Projit, PU
4 Dungunsari Masyarakat, -
BBWS/ Projit
Tabel 23 Kepemilikan Tanah di tiap wilayah (sekitar STP/ S-STP)
(Hasil Temuan 1, 2, 3 dan 4 selanjutnya disebut Temuan
24 – TM24)

d. Unsur Kondisi sinyal telekomunikasi dan kemudahan


akses telekomunikasi
Dasar Pertimbangan
Sinyal telekomunikasi, termasuk konektivitas internet
merupakan kebutuhan yang sangat penting dewasa ini
sehingga pada saat suatu daerah dirancang untuk

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-49

dikembangkan menjadi objek wisata, dimana di tempat


itu akan dikunjungi oleh banyak orang, maka selain
keindahan alam dan sarana pariwisata yang tersedia,
pengelola juga wajib memastikan area tersebut
mempunyai cakupan sinyal telekomunikasi yang baik dari
seluruh provider telekomunikasi yang ada di Indonesia.

Teknik Penelitian
Pengumpulan data dilaksanakan dengan melakukan
pengamatan di 4 titik starts-point dan di sepanjang jalan
inspeksi/ tanggul sungai Apur serta perjalanan dengan
menggunakan perahu menyusuri Sungai Cibereum.
Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah
sinyal telekomunikasi di lokasi yang akan dijadikan objek
wisata akan mengakomodir kebutuhan perangkat
telekomunikasi (mayoritas smartphone) para pengunjung
nantinya?

Temuan di Lapangan
Hasil temuan dari pengamatan di lokasi sebagaimana
disebutkan di atas adalah sebagai berikut7:
4G/3G Telkomsel Indosat Exelcom 3 Smartfren
STP-DGS 4G 4 4 3 3 4
STP-CSM 4G 4 4 4 4 4
SSTP-CSM 4G 4 4 4 4 4
STP-BLP 4G 4 4 4 4 4
Alur Sungai 4G 4 4 4 4 4
Jalan 4G 4 4 4 4 4
Inspeksi

7
Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan November 2018, menggunakan perangkat smartphone
merek Samsung J2, Asus Zenfone 4 dengan waktu pengamatan pukul 09.00 – 12.00, 14.00 – 15.00
Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan
Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-50

Tabel 24 Kondisi sinyal telekomunikasi dan kemudahan akses


telekomunikasi
Keterangan:
4 : Sinyal Penuh (4 bar)
3 : Sinyal 3 bar
2 : Sinyal 2 bar
1 : Sinyal 1 bar
0 : Sinyal tidak ada
(selanjutnya disebut Temuan 25 – TM25)

7. Aspek Peluang Jenis Usaha & Jasa Wisata


Atas Potensi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia
yang telah diteliti melalui penelitian ini, tentu pada akhirnya akan
sampai pada suatu pertanyaan, yaitu “Peluang jenis usaha &
Jasa Wisata yang seperti apa yang akan dikembangkan di Desa
Cisumur?”
Dasar Pertimbangan
Secara umum usaha pariwisata terdiri atas 3 bagian utama,
yaitu usaha primer, usaha sekunder dan usaha tersier. Usaha
Primer adalah kegiatan usaha yang secara langsung
menggunakan dan bergantung pada sumber daya alam yang
dimiliki kita, misalnya Operator Wisata Susur Sungai, Penyedia
Jasa Transportasi Wisata (tourism transporter operator), Jasa
wisata Cross Country, Penyewaan Sarana Olahraga Air,
Penyewaan Perahu untuk kegiatan memancing (fishing boat), dll.
Usaha Sekunder adalah kegiatan yang secara tidak
langsung menggunakan dan bergantung pada keberadaan objek
wisata yang dikelola. Misalnya, Usaha Kuliner, Penginapan, Toko
Souvenir & Cenderamata.
Usaha Tersier adalah kegiatan usaha yang dilaksanakan
sebagai konsekwensi dari keberadaan usaha primer dan usaha

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-51

sekunder, seperti terminal wisata, perparkiran dan biro


perjalanan wisata.
Secara umum pada saat objek wisata ini direalisasikan,
BUMDes “Lestari” Desa Cisumur akan menjadi pengelola tunggal
usaha jasa pariwisata yang menggunakan Sungai Cibereum
maupun potensi alam lainnya, namun demikian dalam
Penyusunannya masyarakat tetap dilibatkan dengan
memasukkan mereka ke dalam manajemen BUMDes.
Teknik Penelitian
Pengumpulan data dalam bagian/ aspek ini dilakukan
observasi dan pengkajian potensi apa saya yang dapat
dikembangkan untuk usaha wisata yang akan dijalankan di
3 start points.
Berikut ini adalah analisa unsur Potensi Usaha/ Jasa wisata
yang memungkinkan untuk dikembangkan di Desa Cisumur,
khususnya di 3 start-point Objek Wisata Sungai Cibereum:
a. Start-Point Dungunsari
Sebagai daerah pertanian dan sentra perikanan
tawar, start-point Dungunsari berpotensi
dikembangkan usaha kuliner, budi daya perikanan
tawar, dan jasa penginapan (jika memungkinkan).
Di start-point ini membutuhkan adanya Tambatan
Perahu dan sarana bongkar muat guna mendukung
mobilitas barang dan penumpang yang memasuki
daerah ini melalui Sungai Cibereum. Tambatan
Perahu memungkinkan dibangun di Sineran (depan
Kelep Sineran) dan Tumpangsari (depan kelep
sineran).
Daerah atau wilayah sepanjang tanggul sungai Apur
dan Sungai Cibereum dapat dikembangkan sebagai
jalur tracking sepeda maupun jalur tracking lintas
alam.
Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan
Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-52

b. Start-Point Cisumur
Start-point Cisumur berada di Dusun Cisumur yang
berjarak 0 (nol) kilometer dari Jalan Utama (Jaringan
Jalan Lintas Selatan) sehingga merupakan pusat
koordinasi dan pusat kegiatan pengelolaan wisata
Sungai Cibereum.
Start-Point Cisumur dapat dikembangkan menjadi 2
starts-point, yaitu Sub-Start-Point Wanadadi sebagai
titik keberangkatan Sarana Olahraga dan Rekreasi Air
(persewaan kano, latihan/ pelatihan keselamatan
(SAR), dan persewaan perahu memancing/ fishing
boat), diusahakan Usaha Jasa Kuliner dan cendera
mata/ souvenir.
c. Start-Point Balaipanjang
Start-Point Balaipanjang menjadi pilihan bagi
wisatawan dalam mentukan paket perjalanan wisata
yang dikehendakinya, misalnya untuk Jasa Wisata
Susur Sungai dibuat 2 Paket, yaitu Log Trip Package &
Medium Trip Package. Long trip package mencakup
susur sungai menempuh rute yang panjang
menyinggahi 3 starts-point yaitu dari Start-Point
Cisumur – Start-Point Dungunsari – Start-Point
Balaipanjang; sedangkan untuk medium trip package
merupakan perjalanan susur sungai menempuh rute
2 starts-point: Starts-Point Cisumur – Starts-Point
Dungunsari atau Starts-Point Cisumur – Starts-Point
Balaipanjang.
Dari sisi usaha jasa wisata, pada starts point ini dapat
diusahakan Jasa Kuliner, Kerajinan dan Cendera Mata
maupun terminal keberangkatan Wisata Off Road Bike
Adventure atau berkuda menyusuri tanggul sungai

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-53

Cibereum dari Cilenjing hingga Tumpangsari di


Dungunsari.
d. Terminal Wisata Cisumur
Mencermati potensi usaha jasa pariwisata pada
starts-point tersebut di atas, muncul suatu kebutuhan
akan ketersediaan lokasi parkir kendaraan para
pengunjung yang dapat menampung kendaraan besar
maupun kecil – Terminal Wisata Cisumur. Potensi
pemasukan desa (Pendapatan Asli Desa) atas
penyediaan Terminal Wisata tersebut sangat
memungkinkan namun untuk luasan dan lokasi
tepatnya baru dapat ditentukan setelah
pembangunan Jalan JJLS selesai.

Temuan Pengamatan
Berdasarkan observasi peluang usaha terhadap 4
lokasi yang disebutkan di atas, dapat disampaikan
hasil observasi berupa gambaran peluang jenis
usaha/ jasa wisata yang dapat dikembangkan yaitu
sebagai berikut:
No Lokasi Jenis Usaha/ Jasa Sarpras Pendukung
Wisata
1 STP-Dungunsari usaha kuliner, budi - Tambatan
daya perikanan Perahu,
tawar, dan jasa - Jalur sepeda
penginapan (jika - Loket
memungkinkan). - Rumah Makan
2 STP-Cisumur Perahu Wisata Susur - Tambatan
Sungai, Perahu,
diusahakan Usaha - Posko SAR
Jasa Kuliner dan - Loket

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-54

cendera mata/ - Toko souvenir


souvenir - Rumah Makan
Sub-STP- Persewaan kano, -
Wanadadi rubber boat untuk
latihan/ pelatihan
keselamatan (SAR)/
kegiatan outbound,
dan persewaan
perahu memancing/
fishing boat),
3 STP-Balaipanjang Usaha jasa kuliner, - Tambatan Perahu
penjualan cendera - Loket
mata/ souvenir, - Toko Souvenir
persewaan sepeda/ - Rumah Makan
kuda
4 Terminal Wisata Terminal Bus AKAP, - Terminal/ Tempat
Cisumur tempat parkir KR4 & Parkir
KR2 - Toko/ Warung
Tabel 25 Peluang Usaha Wisata/ Jasa Wisata di tiap STP/S-STP
(selanjutnya disebut Temuan 26 – TM26)

8. Aspek Konsep Manajemen


Mengkonsep manajemen dalam pengelolaan Objek Wisata
Sungai Cibereum adalah hal yang sangat penting mengingat hal
ini akan melibatkan berbagai lokasi, objek, personel, jenis usaha
dan kompetisi/ persaingan dengan usaha wisata lain di wilayah
setempat. Konsep manajemen pengelolaan Objek Wisata harus
dengan jelas ditentukan dengan memperhitungkan aspek
kelayakan investasi dan prospek keberlangsungan keuntungan
di masa depan namun tetap menjaga dan melestarikan kearifan
lokal yang ada.

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-55

Pengumpulan data kajian aspek ini dengan memperhatikan


model pengelolaan usaha dimana didalamnya dibutuhkan modal
investasi yang besar dan melibatkan banyak pihak. Terdapat 2
opsi skema manajemen pengelolaan objek wisata Sungai
Cibereum, yaitu:
1) Pengelolaan oleh BUMDes Lestari Desa Cisumur
bersama masyarakat
Dalam hal ini, BUMDes dan masyarakat yang turut
serta menyediakan kebutuhan objek wisata, termasuk
penyedia jasa persewaan perahu, alat, kendaraan dan
pengusaha jasa kuliner, merumuskan aturan-aturan
tertulis yang berlaku mengikat atas usaha-usaha yang
bergantung pada kelangsungan pengelolaan Objek
Wisata Sungai Cibereum.
2) Pengelolaan melalui skema KSO (Kerjasama
Operasional) antara BUMDes Lestari Desa Cisumur
dengan Pihak Ketiga.
Dalam hal ini, BUMDes mengajak pihak-pihak yang
menyediakan sarana pendukung Objek Wisata dan
individu atau lembaga yang turut berusaha dengan
menggantungkan pada kelangsungan pengelolaan
Objek Wisata Sungai Cibereum berhimpun dalam satu
pihak (persekutuan modal) untuk selanjutnya bekerja
sama dengan BUMDes melaksanakan pengelolaan
Objek Wisata Sungai Cibereum dalam suatu
Kerjasama Operasional (KSO-BUMDes).

9. Aspek Rencana Pembiayaan


Rencana Pembiayaan merupakan bagian yang tidak kalah
pentingnya mengingat Usaha Pengelolaan Wisata Sungai
Cibereum memerlukan modal investasi yang tinggi untuk
memenuhi ketersediaan sarana dan prasarana pendukung,
Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan
Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-56

peralatan dan mesin, sumber daya manusia, promosi dan


penjualan, serta tanggung jawab sosial kepada masyarakat.
Secara umum pembiayaan dalam hal ini mengacu pada 2
hal pokok, yaitu pembiayaan untuk pembangunan sarana
dan prasarana pendukung dan pembiayaan untuk modal
usaha.
Dokumen ini hanya akan menyediakan data umum terkait
dengan Rencana Pembiayaan dengan detail rencana yang
akan disampaikan di dalam suatu Dokumen tersendiri
namun merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Dokumen ini.
a. Pembiayaan Pembangunan Sarana dan Prasarana
Pembiayaan dalam bagian ini sepenuhnya menjadi
tanggungjawab Pemerintah Desa bersama dengan
Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Pusat dengan menggunakan sumber
anggaran APBDes, APBD Kabupaten Cilacap, APBD
Provinsi Jawa Tengah dan APBN yang digunakan untuk:
1) Pembangunan Jalan & Jembatan;
2) Pembangunan Tambatan Perahu;
3) Pembangunan Terminal Wisata;
4) Pembangunan Kantor, Ruko/ Toko/ pondok wisata;
5) Pembangunan Jalur Off Road Bike Adventure di
sepanjang Tanggul/ Jalan Inpeksi Sungai Apur;
6) Pengadaan Perahu Motor Penumpang;
7) Pengadaan rambu-rambu keselamatan lalulintas
Sungai;
8) Pengadaan Papan Reklame dan sejenisnya di Pintu
Masuk Desa Cisumur (Jembatan S. Cibereum).

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-57

b. Pembiayaan Modal Usaha


Pembiayaan dalam bagian ini sepenuhnya menjadi
tanggungjawab BUMDes dan pihak ketiga yang bekerja
sama dengan BUMDes dimana modal ini akan
dibelanjakan untuk membiayai:
1) Pembangunan bangunan-bangunan pendukung fungsi
objek wisata (gazebo, menara selfy, ayunan, alat &
perlengkapan outbound, meja kursi hias, dll)
2) Pengadaan alat transportasi air/ perahu motor
penumpang, kano, perahu tak bermotor, rubber boat
selain yang diadakan melalui Pembiayaan Sarana
dan Prasarana Pendukung;
3) Pengadaan Alat Pengaman transportasi sungai
(pelampung, dll);
4) Pengadaan Media Pemasaran dan Promosi Wisata
Sungai Cibereum;
5) Pengadaan Peralatan dan perlengkapan Kantor;
6) Pengamanan Aset dan Properti Objek Wisata Sungai
Cibereum;
7) Operasional Pengelola Objek Wisata Sungai Cibereum;
8) Lain-lain kebutuhan sarpras objek wisata.
dengan Rencana Umum Anggaran Biaya sebagai
terlampir:
(selanjutnya disebut Temuan 27 – TM27)

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-58

6.3 Kajian dan Ulasan Sederhana


a. Rangkuman
Terhadap uraian yang kami sampaikan di atas serta adanya 28
temuan berdasarkan unsur dari berbagai aspek yang kami kaji
secara sederhana, dapat kami rangkum sebagai berikut:

No Kode Aspek Unsur Hasil


Temuan Temuan
1 TM1 SDA Ekologi Sungai 1)Sungai Cibereum dapat dilintasi/ dilalui
sepanjang musim tanpa dipengaruhi
oleh kondisi alam, yaitu pasang surut
air laut serta paparan air asin;
2)Sungai Cibereum menjadi sarana fital
bagi para petani yang bercocok tanam
di wilayah Tumpangsari karena lokasi
tersebut sulit diakses dengan jalan
darat;
3)Pengaruh pasang dan surut serta
paparan air asin hanya berpengaruh
terhadap pertanian di wilayah
Tumpangsari;
2 TM2 SDA Potensi Alam 1) Sungai Cibereum tidak mempunyai
kekayaan flora dan fauna yang cukup
menonjol;
2) Pemandangan alam di wilayah
sepanjang Sungai Cibereum,
sebenarnya biasa-biasa saja
sebagaimana suasana sungai-sungai
Muara lainnya. Tentunya akan relatif
jawaban yang akan disampaikan saat
ditanyakan kepada orang yang satu
kemudian ke orang lainnya. Namun
dapat disimpulkan bahwa lingkungan
pedesaan yang asri dengan
pemandangan berlatar belakang
sungai dan persawahan menjadi daya
tarik tersendiri bagi sebagian orang;
3) Lokasi di sepanjang Sungai Cibereum
dan jalan inspeksi Sungai Cibereum
mempunyai jalur yang menantang
untuk 2 (dua) jenis kegiatan, yaitu:
- Kegiatan susur Sungai; dan

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-59

- Kegiatan Lintas Alam (cross


country).

3 TM 3 SDA Tingkat 1) Indikasi adanya pencemaran udara di


Pencemaran sepanjang daerah aliran sungai
Cibereum dan di Desa Cisumur pada
umumnya hampir dapat dikatakan
tidak ada.
2) Indikasi adanya bau yang tidak sedap
atas air yang mengalir di Sungai
Cibereum juga tidak ditemukan.
3) Indikasi adanya pencemaran air sungai
yang bersumber dari sebab limbar
rumah tangga/ industri rumah tangga
juga tidak ditemukan.
4) Indikasi adanya pencemaran sungai
atas sebab sampah hanya ditemukan
berupa gulma-gulma yang hanyut
terbawa dari hulu sungai atau areal
persawahan di atasnya yang
mengalirkan air buangannya ke sungai
Cibereum.
4 TM 4 SDA Daya Dukung 1) Masih ditemukannya jamban di
Lingkungan sepanjang Sungai Cibereum, termasuk
di Sungai Apur.
2) Sampah rumah tangga/ industri rumah
tangga tidak ditemukan di hulu, di
sepanjang aliran sungai hingga ke hilir
di wilayah Tumpangsari.
3) Kegiatan penangkapan ikan secara
illegal/ tidak ramah lingkungan tidak
ditemukan bahkan masyarakat sudah
menetapkan aturan tak tertulis untuk
menjaga habitat air dari penangkapan
yang tidak ramah lingkungan.
5 TM 5 SDM Pendidikan Tingkat pendidikan warga Desa Cisumur
secara umum masih didominasi oleh
lulusan SD/ sederajat 39,68%, lulusan
SLTP/ Sederajat sebesar 17,91%, lulusan
SLTA/ Sederajat sebesar 10,60%, lulusan
Diploma I/II/III/Sarjana Muda sebesar
0,65% serta lulusan Strata I sebesar

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-60

0,84%.
6 TM 6 SDM Keahlian dan Lokasi dimana akan dikembangkan objek
Keterampilan wisata berbasis sungai mempunyai daya
Warga dukung keterampilan dan keahlian warga
terkait dengan pemanfaatan sungai dan
alat transportasi sungai

7 TM 7 SDM Produktivitas Pengamatan di lapangan menunjukkan


Warga bahwa terkait dengan penyerapan tenaga
kerja di antara warga Desa dari potensi
alam yang ada sudah sangat bagus,
artinya hampir di tiap lingkugan RT tidak
ada warga yang sama sekali tidak bekerja
(kecuali yang mempunyai kendala fisik/
mental). Sebagai contoh, saat musim
panen tiba, maka nyaris tidak ada warga
yang menanggur dan hampir sebagian
besar warga menangani hasil panin
(memanin, mengangkut, menjemur dan
mengemas hasil panen). Saat, musim
panen selesai mereka bekerja sebagai
buruh tani atau pekerja
bangunan/konstruksi. Dengan Demikian,
secara keseluruhan berdasarkan
pengamatan di lapangan, angka
pengangguran termasuk minim. Sehingga
diperoleh diperoleh informasi bahwa Usia
Produktif Tenaga Kerja di Desa Cisumur
hingga tahun 2018 adalah 70,36% atau
6.917 jiwa. Kemudian, apabila diamati
dengan mengerucut pada usia pencari
kerja yaitu rentang usia 19 – 30 tahun,
maka diperoleh potensi tenaga kerja yang
siap untuk dilibatkan dalam pengelolaan
wisata alam Sungai Cibereum adalah
sekitar 18,37% atau 1.806 jiwa
8 TM 8 Sosial dan Tingkat Penyerapan kerja lokal non pertanian
Budaya Pengangguran masih terbatas, sehingga kemunculan
dan objek wisata ini harus dapat mengatasi
Penyerapan rendahnya penyerapan tenaga kerja
Kerja
9 TM 9 Sosial dan Pendapatan Secara umum masyarakat berpenghasilan
Budaya Perkapita rendah, sehingga dengan adanya objek

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-61

wisata ini, pendapatan perkapita


masyarakat dapat meningkat
10 TM 10 Sosial dan Gaya dan Pola Pola hidup masyarakat mendukung
Budaya Hidup hadirnya tempat wisata baru
Masyarakat
11 TM 11 Sosial dan Pranata Sosial Berdasarkan hasil penelusuran di
Budaya dan Kearifan lapangan serta kunjungan ke tokoh-tokoh
Lokal masyarakat bahwa aturan adat atau
semacamnya yang berlaku di kalangan
masyarakat atas pemanfaatan Sungai
Cibereum tidak ditemukan. Hanya
disebutkan oleh salah satu tokoh
masyarakat bahwa, dahulu secara rutin
selalu digelar lomba balapan perahu
sebagai wujud syukur masyarakat sekitar
sungai Cibereum mengingat sungai
tersebut pernah menjadi jalur penting
menuju Cilacap (pelabuhan maupun
daerah Kampung Laut). Kegiatan Balapan
Perahu yang saat ini sudah berhenti,
perlu dibangkitkan kembali guna menjaga
tradisi masyarakat pengguna Sungai
Cibereum tersebut.
12 TM 12 Sosial dan Beragama dan Masyarakat Desa Cisumur secara umum
Budaya Berkepercayaan adalah masyarakat yang taat memegang
teguh ajaran agamanya. Baik yang
beragama Islam maupun Katholik atau
Kristen, meskipun tidak seluruhnya taat
beragama namun secara umum
mempunyai komitmen untuk menjadikan
nilai-nilai agama sebagai tameng dalam
menyelamatkan generasi yang akan
datang. Ketaatan masyarakat tentunya
dapat dilihat dari tersebarnya masjid dan
mushola di lingkungan-lingkungan di
sepanjang Sungai Cibereum yang selalu
berfungsi/ digunakan untuk beribadah.
Begitupun dengan gereja dan kapel yang
ada, semua masih aktif digunakan untuk
kegiatan keagamaan sebagaimana
mestinya.
13 TM 13 Sosial dan Seni Budaya Terdapat kegiatan kesenian yang
Budaya Lokal ditekuni oleh warga masyarakat, yang
disamping sering ditampilkan dalam

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-62

pentas di desa Cisumur juga telah sering


dipentaskan di desa atau daerah lain,
yaitu:
a. Kuda Lumping
b. Sintren
c. Karawitan
d. Lengger

14 TM 14 Ekonomi Kegiatan Warga mempunyai kegiatan produktif


Produktif Warga yang dapat dijadikan produk unggulan
desa
15 TM 15 Ekonomi Produk dan Produk masih didominasi oleh produk
Budidaya pertanian, seperti padi dan buah-buahan
Pertanian dan (jeruk, pisang). Sektor budi daya
Perikanan perikanan mungkin perlu dibangkitkan
mengingat potensi perikanan budidaya
ada di sepanjang Sungai Cibereum
16 TM 16 Ekonomi Ketersediaan Bahan Pokok mudah di dapat di lokasi
Bahan Pokok objek wisata dan di daerah sekitarnya.
(termasuk BBM)
17 TM 17 Ekonomi Kepemilikan Kepemilikan perahu motor, di kalangan
Mesin warga terpantau ada: khususnya di
Pendukung Dungunsari, Cisumur, Wanadadi dan
Kegiatan Balaipanjang
Perekonomian
18 TM 18 Ekonomi Pemanfaatan Alam sekitar (Sungai Cibereum
Alam Sekitar dimanfaatkan oleh warga sebagai sarana
untuk Kegiatan transportasi, rekreasi dan tempat bekerja
Perekonomian mencari tambahan rejeki/ nafkah
19 TM 19 Keamanan Kondisi Riwayat kejadian/kasus kriminal nyaris
Keamanan dan tidak ada meskipun potensi terjadinya
Ketertiban kasus kriminal seperti pencurian dapat
Warga terjadi sewaktu-waktu, namun hal ini
dapat diatasi karena Siskamling sudah
berjalan secara aktif dan mandiri di
masyarakat dan di tingkatan desa juga
dilengkapi dengan adanya Satgas
Kamtibmas yang dibentuk oleh
Pemerintah Desa
20 TM 20 Keamanan Kejadian Nihil, namun potensi tetap saja perlu
kriminalitas diwaspadai
yang pernah
terjadi atau
yang berpotensi

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-63

terjadi
21 TM 21 Keamanan Potensi Hampir wilayah dusun yang berbatasan
bencana alam langsung dengan Sungai Cibereum,
terdampak banjir saat musim penghujan,
baik dalam kategori ringan maupun berat.
22 TM 22 Keamanan Potensi bahaya Ada kemungkinan binatang buas/berbisa
yang yang berpotensi menjadi ancaman adalah
ditimbulkan ular, namun belum ada riwayat musibah
dari yang disebabkan karena gangguan
keberadaan binatang berbisa di masyarakat
binatang buas/
berbisa
23 TM 23 Sarana dan Kondisi jalan Kondisi Jalan dan aksesabilitas dari dan
Prasarana dan menuju start point:
aksesabilitas -Jalan JJLS dapat dilewati kendaraan
dari dan besar, kendaraan sedang dan kecil
menuju ke start (minibus), sepeda motor dan sepeda
point serta pejalan kaki menuju ke STP Cisumur
dan S STP Wanadadi;
- Jalan Raya Sidaurip menuju STP
Dungunsari hanya dapat dilalui
kendaraan sedang/ kecil (minibus),
sepeda motor dan pejalan kaki/ sepeda;
- Jalan Kartadiwirya/ Cawitali-Cisumur
untuk menuju ke STP Balaipanjang hanya
dapat dilewati kendaraan sedang/ kecil
(minibus), sepeda motor dan pejalan
kaki/ sepeda
- Jalan Inspeksi S Apur dapat dilewati
sepeda dan dapat dikembangkan menjadi
jalur sepeda (Bike Cross Country);
- Jalan Capiturang – Kaligubed – Jalan
Kijingan – Jalan Raya Dungunsari,
dikembangkan sebagai connecting route
untuk seluruh start point yang ada,
sementara baru dapat dilewati kendaraan
sedang/ kecil (minibus), pejalan kaki dan
sepeda
24 TM 24 Sarana dan Ketersediaan Hingga saat ini Tambatan perahu belum
Prasarana Tambatan tersedia di sepanjang sungai Cibereum
perahu
25 TM 25 Sarana dan Ketersediaan -Terkait ketersediaan lahan untuk
Prasarana lahan yang bangunan pendukung objek wisata, lahan
memungkinkan tersedia namun perlu konfirmasi ke pihak

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-64

untuk terkait (utamanya BBWS Citanduy);


pengembangan -Terkait luas yang dibutuhkan di tiap-tiap
usaha wisata start points/ sub start point, lahan
tersedia namun perlu konfirmasi ke pihak
terkait;
-Terkait dengan harga tanah per ubin di
tiap-tiap wilayah, hingga saat ini masih
dalam harga yang normal;
-Terkait kepemilikan tanah, secara umum
ada pada BBWS Citanduy/Projit,
Pemerintah Pusat/PU, dan Masyarakat

26 TM26 Sarana dan Kondisi sinyal Sinyal telekomunikasi (telpon/ data/


Prasarana telekomunikasi internet) di sepanjang sungai Cibereum
dan untuk seluruh existing operator
kemudahan telekomunikasi dalam kondisi
akses penerimaan yang bagus
telekomunikasi
27 TM27 Peluang Jenis Peluang Jenis 1. STP Dungunsari: usaha kuliner, budi
Usaha & Jasa Usaha & Jasa daya perikanan tawar, dan jasa
Wisata Wisata penginapan (jika memungkinkan).
2. STP Cisumur: Perahu Wisata Susur
Sungai,
diusahakan Usaha Jasa Kuliner dan
cendera mata/ souvenir
3. S-STP Wanadadi: Persewaan kano,
rubber boat untuk latihan/ pelatihan
keselamatan (SAR)/ kegiatan outbound,
dan persewaan perahu memancing/
fishing boat),
4. STP Balaipanjang: Usaha jasa kuliner,
penjualan cendera mata/ souvenir,
persewaan sepeda/ kuda
5. Terminal Wisata Cisumur: Terminal Bus
AKAP, tempat parkir KR4 & KR2, Toko
souvenir
28 TM28 Konsep Konsep Terdapat 2 opsi skema manajemen
Manajemen Manajemen pengelolaan objek wisata Sungai
Cibereum, yaitu:
1) Pengelolaan oleh BUMDes Lestari
Desa Cisumur bersama masyarakat,
Dalam hal ini, BUMDes dan
masyarakat yang turut serta
menyediakan kebutuhan objek

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-65

wisata, termasuk penyedia jasa


persewaan perahu, alat, kendaraan
dan pengusaha jasa kuliner,
merumuskan aturan-aturan tertulis
yang berlaku mengikat atas usaha-
usaha yang bergantung pada
kelangsungan pengelolaan Objek
Wisata Sungai Cibereum.
2) Pengelolaan melalui skema KSO
(Kerjasama Operasional) antara
BUMDes Lestari Desa Cisumur
dengan Pihak Ketiga. Dalam hal ini,
BUMDes mengajak pihak-pihak yang
menyediakan sarana pendukung
Objek Wisata dan individu atau
lembaga yang turut berusaha dengan
menggantungkan pada
kelangsungan pengelolaan Objek
Wisata Sungai Cibereum berhimpun
dalam satu pihak (persekutuan
modal) untuk selanjutnya bekerja
sama dengan BUMDes
melaksanakan pengelolaan Objek
Wisata Sungai Cibereum dalam
suatu Kerjasama Operasional (KSO-
BUMDes).

29 TM29 Rencana Rencana Pembiayaan dibagi menjadi 2:


Pembiayaan Pembiayaan 1) Terkait Pembangunan Sarpras, dalam
bagian ini sepenuhnya menjadi
tanggungjawab Pemerintah Desa
bersama dengan Pemerintah
Kabupaten, Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Pusat dengan
menggunakan sumber anggaran
APBDes, APBD Kabupaten Cilacap,
APBD Provinsi Jawa Tengah dan
APBN yang digunakan untuk
membangun/ pengadaan:
Pembangunan Jalan & Jembatan,
Pembangunan Tambatan Perahu,
Pembangunan Terminal Wisata,
Pembangunan Kantor, Ruko/ Toko/

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-66

pondok wisata, Pembangunan Jalur


Off Road Bike Adventure di sepanjang
Tanggul/ Jalan Inpeksi Sungai Apur,
Pengadaan Perahu Motor
Penumpang, Pengadaan rambu-
rambu keselamatan lalulintas Sungai,
Pengadaan Papan Reklame dan
sejenisnya di Pintu Masuk Desa
Cisumur (Jembatan S. Cibereum).
2) Pembiayaan Modal Usaha, dalam
bagian ini sepenuhnya menjadi
tanggungjawab BUMDes dan pihak
ketiga yang bekerja sama dengan
BUMDes dimana modal ini akan
dibelanjakan untuk membiayai
Pembangunan bangunan-bangunan
pendukung fungsi objek wisata
(gazebo, menara selfy, ayunan, alat &
perlengkapan outbound, meja kursi
hias, dll), Pengadaan alat
transportasi air/ perahu motor
penumpang, kano, perahu tak
bermotor, rubber boat selain yang
diadakan melalui Pembiayaan
Sarana dan Prasarana Pendukung,
Pengadaan Alat Pengaman
transportasi sungai (pelampung, dll),
Pengadaan Media Pemasaran dan
Promosi Wisata Sungai Cibereum,
Pengadaan Peralatan dan
perlengkapan Kantor, Pengamanan
Aset dan Properti Objek Wisata
Sungai Cibereum, Operasional
Pengelola Objek Wisata Sungai
Cibereum; dan Lain-lain kebutuhan
sarpras objek wisata.

Tabel 26 Rangkuman Temuan Hasil Penelitian


9 Aspek yang telah kami kaji secara mendalam
sesungguhnya pada akhirnya akan menjadi satu kekuatan yang
diharapkan dapat mewujudkan terbentuknya Objek Wisata
Sungai Cibereum yang dapat menjadi tidak hanya ikon Desa
Cisumur tetapi menjadi motor penggerak perekonomian yang
Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan
Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-67

baru bagi Desa Cisumur sebagai salah satu wujud dari


kemandirian Desa dari segi perekonomian.

b. Analisa Kekurangan, Kekuatan, Ancaman dan Peluang


(Weakness, Strenghts, Threats & Opportunities (SWOT)
Kajian terhadap 9 aspek tersebut telah membuka mata kita
akan adanya kekurangan dan kekuatan yang kita miliki, sebagai
modal awal untuk membangun Objek Wisata Sungai Cibereum
sehingga dengan demikian kelemahan (weaknesses), kekuatan
(strengths), Ancaman (Threats) dan Peluang (Opportunities)
dengan membandingkan dengan 2 (dua) Pengelola Objek
Wisata yang sudah dahulu ada, yaitu Objek Wisata Kemit Forest
di Karang Gedang Sidareja dan Objek Wisata Kubangkangkung di
Perhutani, Kawunganten kita dapat kita rangkum sebagai
berikut:
No Aspek Kekurangan Kekuatan
(Aspects) (Weaknesses) (Strengths)
1 Sumber Daya Alam Panorama alam Mempunyai daya
biasa-biasa saja tarik jika
dikembangkan
wisata Susur
Sungai, Offroad
Bike Adventure
Flora & Fauna Model habitat air
tidak payau menarik
beranekaragam perhatian
sebagaian orang
2 Sumber Daya Manusia Tenaga Tenaga kerja
berpendidikan yang
tinggi terbatas berpengalaman
di bidangnya
tersedia cukup
untuk
Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan
Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-68

menggerakkan
usaha jasa
wisata
Keahlian dan
keterampilan
warga
mendukung
kegiatan
pengelolaan
usaha jasa
wisata
Usia produktif
tenaga kerja
tersedia cukup
3 Sosial dan Budaya Dari berbagai Masyarakat
unsur, mempunyai
kesejahteraan kearifan lokal
masyarakat di dan
sepanjang menghidupkan
sungai Cibereum kesenian
masih perlu sebagai
dalam kategori kekayaan
miskin, budaya yang
penyerapan hingga saat ini
tenaga kerja di dipelihara
daerah masih
terbatas, kecuali
di sektor
pertanian
4 Ekonomi Daya seluruh
unsur pada

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-69

aspek ekonomi
ada
5 Keamanan Potensi bencana Keamanan
alam mengintai kondusif, nihil
setiap saat, perlu riwayat
kewaspadaan kriminalitas
6 Sarana dan Prasarana Akses seluruh
start point dapat
dijangkau dari
berbagai arah
dan berbagai
jenis kendaraan
7 Peluang Jenis Usaha/ Potensial untuk
Jasa Wisata dikembangkan
usaha jasa
pariwisata
dengan
melibatkan
masyarakat
setempat
8 Manajemen Masih kurang Konsep
tenaga yang manajemen
professional sudah ada
khususnya
sebagai operator
objek wisata
9 Pembiayaan Sumber Dana Peluang untuk
yang positif mengembangkan
masih belum rencana ada,
ada, sepanjang tidak
mengandalkan terjadi kebijakan

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-70

bantuan dari yang berubah


Pemdes hingga secara signifikan
ke Pemerintah pada Pemerintah
Pusat. Pusat
Tabel 27 Analisa Weaknesses & Strengths

No Aspek Ancaman Peluang


(threats) (opportunities)
1 Sumber Daya Keberlangsungan Berbagai jenis
Alam sungai cibereum kegiatan rekreasi/
relatif minim olahraga air hingga
ancaman kegiatan
pendidikan dan
penelitian dapat
dilaksanakan di
sungai Cibereum
2 Sumber Daya Sumber daya Warga kreatif dan
Manusia manusia desa mau belajar hal
Cisumur relatif baru, terkait
minim ancaman dengan upaya
meningkatkan
pendapatan
3 Sosial dan Budaya Pergantian generasi Budaya, kesenian
mengancam dan kearifan lokal
kelangsungan masih berjalan
pelaku seni
tradisional dan
kearifan lokal
4 Ekonomi nihil
5 Keamanan ancaman keamanan masyarakat dapat
dan ketertiban serta memelihara

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Hasil Penelitian & Kajian 6-71

bencana alam kamtibmas dan


sistem
kewaspadaan dini
6 Sarana dan nihil Berada di jalur JJLS
Prasarana yang merupakan
jalan nasional
sehingga
diuntungkan dari
posisi yang
strategis untuk
menarik minat turis
berkunjung
7 Peluang Jenis nihil Berbagai jenis
Usaha/ Jasa usaha bidang
Wisata pariwisata dapat
diusahakan di
cisumur
8 Manajemen tenaga professional kemauan personel
minim BUMDes untuk
belajar, mampu
mengatasi
permasalahan
tenaga profesional
9 Pembiayaan butuh dana besar, Pemerintah Desa
sulit tercapai punya komitmen
tinggi untuk
mewujudkan Objek
Wisata dengan
penyertaan modal
dan dukungan
masyarakat
Tabel 28 Analisa Threaths & Opportunities
Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan
Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Kesimpulan 7-1

Bab VII

Kesimpulan
Perencanaan pengembangan suatu wilayah, khususnya
terkait dengan Pemberdayaan Masyarakat hendaknya dapat
mengatasi permasalahan pokok yang ada di masyarakat, yaitu
kemiskinan dan ketersediaan sarana dan prasarana yang tidak
ideal yang pada akhirnya dapat menghambat terwujudnya
kemandirian desa. Desa dapat mandiri pada saat angka
kemiskinan sudah dapat diturunkan dengan naiknya penyerapan
tenaga kerja di daerah setempat dengan diimbangi dengan
meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung
kebutuhan masyarakat.
Objek Wisata Sungai Cibereum, diharapkan hadir menjadi
mesin pendorong perekonomian masyarakat Desa Cisumur,
sebagai suatu Aset Desa yang baru yang diharapkan dapat
menjadi sumber pendapatan baru, baik bagi masyarakat
maupun bagi Pemerintah Desa Cisumur.
Membangun Objek Wisata Sungai Cibereum di Desa Cisumur
di saat Pemerintah Desa juga sedang mendirikan BUMDes ibarat
seorang pemain Billiar yang sedang membidik 2 buah bola untuk
bersama-sama masuk ke dalam lubang. Pandangan harus fokus
dan hentakan stick billiar harus jitu dengan memanfaatkan
segala umpan balik dari bola-bola yang ada di sekelilingnya.
Begitu pula dengan Pemerintah Desa Cisumur yang harus
pandai mengatur strategi dan membuat perhitungan yang
matang sehingga Objek Wisata Sungai Cibereum dapat bersama-
sama dibentuk dengan semakin majunya BUMDes Desa
Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan
Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Kesimpulan 7-2

Cisumur. Langkah terbaik, tidak lain adalah mulai sekarang


mempersiapkan segala sesuatu terkait dengan perencanaan
kegiatan tersebut.
Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam waktu dekat adalah
sebagai berikut:
1. Pemerintah Desa Cisumur harus mempersiapkan cetak biru
(blue print) pengelolaan Wilayah Objek Wisata Sungai
Cibereum dan memasukannya ke dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah/ Panjang Desa Cisumur;
2. Pemerintah Desa Cisumur harus menetapkan prioritas
pembangunan Sarana dan Prasarana Fisik dalam suatu
cetak biru (blue print) pembangunan sarana dan prasarana
fisik yang mendukung keberlangsungan wilayah objek wisata
sungai Cibereum serta merubah paradigm lama yang
menganggap wilayah di sepanjang bantaran Sungai Cibereum
sebagai “halaman belakang rumah” menjadi paradigman
baru dengan menjadikannya sebagai “halaman depan
rumah” yang perlu untuk diperhatikan lagi pembangunan dan
kelengkapan sarana dan prasarana fisiknya;
3. Terkait dengan kebutuhan untuk mengusahakan tanah projit
di sepanjang sungai Apur atau Sungai Cibereum, Pemerintah
Desa harus segera berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah
Sungai Citanduy atau instansi terkait guna mendapatkan
Rekomendasi atau dokumen sejenisnya;
4. Pemerintah Desa Cisumur harus memperkuat modal
BUMDes, baik dengan Penyertaan Modal Pemerintah Desa
maupun Penyertaan modal dari masyarakat serta
Perusahaan;
5. Terkait dengan optimalisasi produk lokal Desa Cisumur,
Pemerintah Desa Cisumur harus mendorong masyarakat
untuk menggali potensi, bakat dan kemampuan untuk
menghasilkan barang dan jasa yang dapat disinergikan
Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan
Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Kesimpulan 7-3

dengan Pengembangan Objek Wisata yang akan


dikembangkan;
6. Pemerintah Desa harus mulai membangkitkan kesadaran
masyarakat untuk mulai “sadar berswadaya” untuk
membangun skala dusun dengan memberikan prioritas lebih
pada pembangunan “skala desa” yang orientasinya adalah
membentuk dan mewujudkan aset lokal desa yang dapat
menghasilkan pemasukan baru yang signifikan untuk
mencapai kemandirian desa dalam 12 tahun ke depan.

Terkait dengan potensi Usaha Wisata yang dapat dikelola


berdasarkan uraian di atas, maka perlu dipertimbangkan oleh
Pemerintah Desa untuk memfasilitasi pengadaan Sarana dan
Prasarana yang mendukung pengembangan potensi Usaha
Wisata sebagai berikut:
a. Usaha Organizer Kegiatan Wisata Susur Sungai;
b. Usaha Penyewaan Perahu (bermotor/ tak bermotor);
c. Usaha Organizer Kegiatan Off Road Bike Adventure;
d. Usaha Organizer Kegiatan Berkuda Santai/ Penyewaan
Kuda Wisata;
e. Usaha Organizer Paket Wisata Cross Country (Lintas Alam);
f. Usaha Organizer Paket Wisata Outbound/ Mini Camping
Sight;
g. Usaha Jasa Kuliner;
h. Usaha Organizer Perdagangan Cenderamata dan produk
unggulan desa

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Kesimpulan 7-4

Terkait dengan Sarana dan Prasarana pendukung


sebagaimana disebutkan di atas, maka Pemerintah Desa
Cisumur mulai tahun 2019 harus melakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Mempersiapkan lokasi bagi pembangunan Tambatan
Perahu, baik untuk keperluan pariwisata maupun untuk
masyarakat umum;
b. Memetakan jalur di sepanjang Jalan Inspeksi Kali Apur/
Tanggul Kali Apur;
c. Mempersiapkan jalan dengan lebar minimal 2,5 meter
dengan bahu jalan di sebelah kiri dan kanan atau selebar
3,5 meter di Tanggul Kali Apur untuk dibebaskan dari
kegiatan Pertanian dan bangunan penghalang;
d. Membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) sebagai
penggerak pemberdayaan masyarakat dalam
merealisasikan terwujudnya Objek Wisata Sungai Cibereum
di Desa Cisumur;
e. Membebaskan sepanjang bibir Sungai Cibereum dan Sungai
Apur dari kegiatan MCK/ BABS melalui sosialisasi dan
pendekatan masyarakat untuk mulai membangun Jamban
di rumah masing-masing; dan
f. Pemerintah Desa Cisumur harus mengambil langkah-
langkah serius agar Desa Cisumur dapat dijadikan sebagai
Desa Wisata dengan berkoordinasi dengan dinas dan
instansi terkait.

Demikian, Kajian ini kami susun dengan masih banyaknya


kekurangan di sana-sini, tentu memerlukan masukan dan saran
dari berbagai pihak hingga dapat ditindaklanjuti dengan Kajian
Lanjutan. Semoga Kajian ini memberikan manfaat bagi
kemajuan Desa Cisumur dan masyarakat Desa Cisumur pada
umumnya.
Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan
Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Kesimpulan 7-5

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Lampiran-Lampiran 1

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Lampiran-Lampiran 1

Lampiran 1 - PETA LOKASI PENGEMBANGAN


OBJEK WISATA S CIBEREUM

STP BLP

S-STP WND
dari arah Cilacap
STP CSM

STP DGS

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Lampiran-Lampiran 2

Lampiran 2 - DIAGRAM LOKASI & FASUM


OBJEK WISATA S CIBEREUM

U
STP BLP

Alur Wisata Susur Sungai

Jalur Off Road Bike Adventure

ke Gandrungmangu

Balai Desa Cisumur


Posko SAR
Induk
Jalur Off Road Bike Adventure

S-STP WND

STP CSM Terminal Wisata

Loket/ Pintu Utama

Jalur Off Road Bike/ ATV Adventure

Lagenda:
STP DGS
: Jalan Inspeksi
Kali Apur
: Jalan Nasional/ JJLS
1. Loket
2. Tambatan Perahu
Wisata
3. Tambatan Perahu
Umum
Alur Wisata Susur Sungai 4. Toko Cenderamata/
5. Warung Kuliner
6. Posko SAR
7. Pondok Wisata
8. Mushola

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Lampiran-Lampiran 1

Lampiran 3 - Analisa SWOT

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap
Lampiran-Lampiran 2

Lampiran 4 – Grafik SWOT

Kajian Pendahuluan Persiapan Rencana Pengelolaan


Objek Wisata Alam Sungai Cibereum
Desa Cisumur Kec. Gandrungmangu Kab. Cilacap

Anda mungkin juga menyukai