Anda di halaman 1dari 3

Glassionomer

Dapat dipakai sebagai sealent selain penggunaannya sebagai bahan tumpatan

Alasan penggunaan glassionomer adalah :

1. glassionomer melekat secara kimiawi pada gigi sehingga tidak perlu membuang banyak jaringan sehat
gigi sewaktu preparasi kavitas.

2. glassionomer melepaskan flour untuk mencegah dan menghentikan karies

3. warna bahan kurang lebih sama dengan jaringan keras gigi dan tidak menimbulkan peradangan pada
pulpa atau gusi

MACAM MACAM CARA PENAMBALAN DENGAN BAHAN SEALENT

PROSEDUR KERJA

1. Pengisolasian

2. membersihkan gigi

3. pengetsaan

4. pencucian

5. pengeringan email yang teretsa

6. pencampuran

7. aplikasi

8.pengecekan oklusal

1. pengisolasian

Dalam kaitannya dengan keberhasilan atau kegagalan upaya penutupan fissure, isolasi mungkin
merupakan tahap yang paling kritis

Jika pori yang dibuat oleh etsa tertutupi oleh saliva maka ikatan yang terbentuk akan menjadi lemah.

Isolator karet merupakan cara isolasi yang dapat diandalkan dan disukai ketimbang pemakaian gulungan
kapas dan penyedot ludah

Gunakan cotton roll atau gunakan rubber dam

2. membersihkan gigi
Campuran pumis yang berminyak sebaiknya tidak digunakan karena akan mengganggu etsa

Permukaan oklusi gigi dipoles dengan pumis. Kemudian pumis dicuci bersih dengan semprotan udara
dan air,lalu sonde yang tajam diseretkan sepanang fissure.

Cara ini untuk menghilangkan plak pada daerah yang lebih dalam yang tidak dapat dibersihkan dengan
penyikatan. Kemudian gigi dicuci lagi dan dikeringkan dengan baik.

3. pengetsaan

Bahan etsa diulaskandi atas seluruh permukaan oklusal, dan lingual atau bukal yang groovenya perlu
ditutup. Pengetsaan seluruh permukaan oklusal menghidari bahaya bahan penutup fissure menutupi
daerah yang tidak teretsa sehingga menyebabkan kebocoran

Asam etsa dapat diaplikasikan baik dengan menggunakan bulatan kapas kecil , potongan busa kecil ,atau
dengan kuas kecil.

Lama etsa tergantung petunjuk pabrik

Jika jenis etsa yang digunakan adalah gel, maka etsa bentuk gel tersebut harus dipertahankan pada
permukaan gigi yang dietsa hingga waktu etsa telah cukup

Jika jenis etsa yang digunakan adalah berbentuk cair,maka etsa bentuk cair tersebut harus terus
menerus diberikan pada permukaan gigi yang dietsa hingga waktu etsa telah cukup.

4. pencucian

Sesudah 60ndetik asam dicuci bersih. Mula mula gunakan semprotan air dari sempit tripel agar sebagian
besar asam terbuang . sesudah penyemprotan air selama lima detik, tombol udara juga ditekan sehingga
akan memberikan semprotan air dan udara yang kuat selama 15-20 detik

Jika bentuk gel yang digunakan, masa pencucian harus dilipat gandakan paling sedikit 30 detik untuk
lebih memastikan bahwa gel dan produk hasil reaksi asam sudah bersih.

Selama fase pencucian , asisten mengambil sisa air dengan aspirator.

5.pengeringan email yang teretsa

Permukaan gigi dikeringkan dengan udara dari semprit tripel . fase ini sangat penting karena setiap
kelembapan pada permukaan yang sudah dietsa akan menghalangi penetrasi resin ke email.

Lama pengeringan yang dilanjurkan paling sedikit 15 detik. Setelah dilakukan etsa asam , gigi dibersihkan
dengan semprotan air dan udara selama 30 detik kemudian dibersihkan lagi dengan semprotan udara.

Pada tahap ini daerah yang teretsa harus terlihat jelas dan putih

6. pencampuran
Bahan resin sinar tidak perlu dicampur

Resin kimia(swapolimer), terdiri atas 2 komponen yang harus dicampur dengan perlahan lahan agar
tidak timbul gelembung udara.

7. aplikasi

Aplikator atau kuas kecil sekali pakai yang disediakan dalam kemasan digunakan untuk meletakkan
bahan penutup fissure ke pit fissure kelereng panjang mahkota yang dietsa.

8.pengecekan oklusal

Oklusi diperiksa dengan kertas artikulasi dan bila perlu sealent disesuaikan dengan carver

Kelebihan adukan dibuang dengan sebuah excavator yang besar

Peninggian tumpatan dapat dibiarkan adanya peninggian gigi yang dianggap akan abrasi sendiri.

Beberapa penelitian TTPVS

Upaya pencegahan primer diantaranya adalah perlindungan terhadap gigi anak yang dilakukan dengan
pit dan fissure sealent(PFS) Menggunakan fluor dan khlorh hexidine (pinanoff 2002)

Welburg et al.(2004) merekomendasikan tindakan PFS sebagai program pencegahan individu.


Pencegahan karies pada permukaan gigi pit dan fissure perlu perhatian khusus, hal ini dikarenakan
bagian ini merupkan daerah yang paling rentan karies.

Aplikasi PFS ternyata lebih baik dibandingkan penggunaan flour lainnya pada gigi susu untuk
pencegahan karies (Galo et al., 2014).

Anda mungkin juga menyukai

  • ERGOFISIO
    ERGOFISIO
    Dokumen19 halaman
    ERGOFISIO
    CintyaDyahAyuS
    Belum ada peringkat
  • PERIODONTITIS
    PERIODONTITIS
    Dokumen9 halaman
    PERIODONTITIS
    CintyaDyahAyuS
    Belum ada peringkat
  • Anastesi Dan Pencabutan Gigi Anak
    Anastesi Dan Pencabutan Gigi Anak
    Dokumen28 halaman
    Anastesi Dan Pencabutan Gigi Anak
    chanatika
    Belum ada peringkat
  • Tang Gigi
    Tang Gigi
    Dokumen16 halaman
    Tang Gigi
    Jyothi Utami Dewi
    Belum ada peringkat
  • Contoh Yansuh 2
    Contoh Yansuh 2
    Dokumen11 halaman
    Contoh Yansuh 2
    CintyaDyahAyuS
    Belum ada peringkat
  • Contoh Yansuh 1
    Contoh Yansuh 1
    Dokumen10 halaman
    Contoh Yansuh 1
    CintyaDyahAyuS
    Belum ada peringkat
  • KESIMPULAN
    KESIMPULAN
    Dokumen7 halaman
    KESIMPULAN
    CintyaDyahAyuS
    Belum ada peringkat
  • Perencanaan Dan Pelaksanan Askep
    Perencanaan Dan Pelaksanan Askep
    Dokumen16 halaman
    Perencanaan Dan Pelaksanan Askep
    CintyaDyahAyuS
    Belum ada peringkat
  • CPP Acp
    CPP Acp
    Dokumen3 halaman
    CPP Acp
    CintyaDyahAyuS
    Belum ada peringkat
  • AAM
    AAM
    Dokumen5 halaman
    AAM
    CintyaDyahAyuS
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen3 halaman
    Daftar Isi
    CintyaDyahAyuS
    Belum ada peringkat
  • OtotLeher
    OtotLeher
    Dokumen7 halaman
    OtotLeher
    CintyaDyahAyuS
    Belum ada peringkat
  • BAB I Budi Pekerti
    BAB I Budi Pekerti
    Dokumen7 halaman
    BAB I Budi Pekerti
    CintyaDyahAyuS
    Belum ada peringkat
  • BAB I Budi Pekerti
    BAB I Budi Pekerti
    Dokumen7 halaman
    BAB I Budi Pekerti
    CintyaDyahAyuS
    Belum ada peringkat
  • ABSES
    ABSES
    Dokumen6 halaman
    ABSES
    CintyaDyahAyuS
    Belum ada peringkat
  • ABSES
    ABSES
    Dokumen6 halaman
    ABSES
    CintyaDyahAyuS
    Belum ada peringkat
  • MENGUKUR KECEMASAN DENTAL
    MENGUKUR KECEMASAN DENTAL
    Dokumen6 halaman
    MENGUKUR KECEMASAN DENTAL
    CintyaDyahAyuS
    Belum ada peringkat
  • Abses
    Abses
    Dokumen25 halaman
    Abses
    CintyaDyahAyuS
    Belum ada peringkat
  • Perilaku Terhadap Kesehatan
    Perilaku Terhadap Kesehatan
    Dokumen13 halaman
    Perilaku Terhadap Kesehatan
    CintyaDyahAyuS
    Belum ada peringkat
  • Apk Bu Fila
    Apk Bu Fila
    Dokumen1 halaman
    Apk Bu Fila
    CintyaDyahAyuS
    Belum ada peringkat
  • Bedah Mulut
    Bedah Mulut
    Dokumen9 halaman
    Bedah Mulut
    CintyaDyahAyuS
    Belum ada peringkat
  • Bahan Tumpatan Gigi
    Bahan Tumpatan Gigi
    Dokumen16 halaman
    Bahan Tumpatan Gigi
    CintyaDyahAyuS
    Belum ada peringkat