RESUME KE-5
AUDIT ATAS TRANSAKSI PENDAPATAN
Dosen Pengampu:
Dr. H. M. Rasuli, SE, M.Si, Ak, CA
Disusun oleh:
(KELOMPOK 6; NO. URUT TAMPIL 6)
FIRSKY RIYANDA (1602110146)
ALFAJRAH (1602114408)
MUHAMMAD HANIF (1402122378)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
2019
Statement of Authorship
Nama : Alfajrah
NIM : 1602114408
Sumber utama pendapatan negara berasal dari penerimaan pajak, penerimaan bukan
pajak dan hibah. Pendaptan atau penerimaan ini merupakan komponen utama dalam
negara, tanpa ada pendaptan atau penerimaan negara tidak dapat mengadakan belanja.
Banyaknya penyelewengan pajak dan penggunaan penerimaan bukan pajak membuat
auditor harus hati-hati dalam mengaudit penerimaan negara. Pentinganya kedua
penerimaan negara ini, maka ada kemungkinan terdapat salah saji. Untuk mengurangi
terjadinya salah saji pemerintah telah menerapkan sistem pengendalian internal
pemerintahan. Dengan adanya sistem tersebut dapat mengurangi salah saji tersebut.
Surat tanda setoran adalah formulir yang digunakan oleh bendahara penerimaan
SKPD untuk menyetorkan setiap penerimaan yangditerima ke rekening kas umum
daerah. Dalam pembukuan penerimaan pendapatan, dokumen STS juga
diperlukan sebagai dasar pencatatan pembukuan peerimaan pendapatan. Dokumen
STS ini juga digunakan oleh bendahara penerimaan skpd dan juga bendahara
penerimaan pembantu skpd.
Surat Ketetapan
Surat ketetapan dapat berupasurat ketetapan pajak dan juga surat ketetapan
retribusi
Rekapitulasi Penerimaan
BKU Bendahara Penerimaan
b. Fungsi
Berbagai fungsi yang terkait dalam transaksi penjualan kredit antara lain:
f. Pencatatan penjualan (recording the sales) fungsi ini ada pada bagian akuntansi
yang bertugas melakukan pencatatan secara formal terhadap transaksi penjualan.
Fungsi pencatatan dipisahkan dari fungsi operasional agar tercipta pengawasan
intern yang memadai.
D. RESIKO PENGENDALIAN
Untuk memahami terhadap munculnya resiko pengendalian, auditor harus merujuk tiga
langkah yang antara lain:
1. Mengidentifikasi kemungkinan salah saji,
2. Identifikasi pengawasan yang dapat melindungi dan mendeteksi terhadap salah saji,
3. Memperoleh pembuktian terhadap pengujian pengendalian.
1. Penerimaan pesanan dari pelanggan, kemungkinan salah saji dalam bentuk penjualan
dilakukan untuk pelanggan yang tidak disetujui. Dalam hal ini diperlukan pengawasan
sebagai berikut:
2. Persetujuan kredit, kemungkinan salah saji dalam bentuk penjualan kredit diberikan tanpa
diminta persetujuan dari pejabat atasan yang berwenang. Dalam hal ini diperlukan
pengawasan sebagai berikut:
Barang yang dikirim mungkin tidak cocok dengan pesanan dari pelanggan, oleh
karenanya diperlukan adanya pengecekan oleh pegawai yang independent untuk
mengecek barang-barang yang telah dikirim,
Pengiriman barang yang tidak diotorisasi, yang dikendalikan dengan tekhnik
pemisahan fungsi pengiriman dan operasinya, dan disamping itu perlu diawasi
proses pengiriman tagihan pada para pelanggan.
5. Penagihan, kemungkinan salah saji dalam bentuk tagihan dibuat untuk penjualan fiktif,
demikian juga beberapa transaksi penjualan pengiriman barang tidak diotorisasi pejabat
atasan yang berwenang,
6. Pencatatan penjualan, kemungkinan salah saji dalam bentuk invoice mungkin tidak dicatat
dalam jurnal dan buku pembantunya dan dapat pula invoice dicatat dalam rekening
pelanggan yang berbeda. Oleh karena itu diperlukan pejabat yang independent untuk
mengecek proses pembukuan serta dibuat laporan mutasi saldo masing-masing pelanggan
secara periodik.
Jika klien telah menetapkan pengendalian internal yang baik, maka auditor bisa
memutuskan untuk membatasi pengujian substantif karena pengendalian internal klien
tampaknya dapat mencegah atau mendeteksi salah saji yang material. Hubungan ini adalah
logis dan secara sederhana berarti bahwa jika laporan keuangan kecil kemungkinannya
mengandung salah saji yang material, maka auditor hanya perlu melakukan pengujian
substantif yang kurang mendalam ketimbang jika laporan keuangan mengandung salah saji
yang material.
Pengujian analitis
Observasi dan tanya jawab
Pengujian transaksi
Pengujian saldo
DAFTAR PUSTAKA
1. Menurut UU RI Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2. www.academia.edu
3. PERMENDAGRI NO 55 TAHUN 2008 tentang Tata cara penatausahaan dan penyusunan
laporan pertanggungjawaban bendahara serta penyampaiannya.