Anda di halaman 1dari 3

Jujur

a) Pengertian
Jujur adalah suatu sikap yang di dalamnya mencerminkan adanya kesesuaian antara
hati, perkataan dan perbuatan. Jujur juga mempunyai arti yang sangat luas, karena kejujuran
itu sumbernya dari hati. Dan jujur merupakan kesesuaian antara hati, perkataan, dan perilaku
yang kita tampilkan. Bila diantara ketiga-tiganya ada yang tidak sesuai, maka itu merupakan
sifat yang sebaliknya yaitu bohong atau dusta.
Bicara dengan jujur dan berperilaku yang jujur itu sudah susah kita temui saat ini,
banyak orang sudah menggunakan jurus kebohongan untuk mencapai sesuatu yang
diinginkannya. Padahal kita semua tahu bahwa agama melarang itu.
Untuk menjadi sukses dalam berdagang misalnya melakukan kecurangan dengan,
timbangan sudah dikurangi, atau apa yang dijual berbeda dengan kesepakatan awal dan lain
sebagainya. Dan hal ini dapat menutup jalan rezeki diri sendiri. Mereka tak pernah tau bahwa
dengan jujur mereka dapat di percayai oleh orang lain dengan begitu akan membuka rezeki
dan peluang untuk mereka.
Seperti yang dialami oleh Rasulullah sewaktu berada di makkah. Dan beliau
mendapatkan suatu gelar sebagai al-Amin (orang yang dipercaya) oleh bangsa Quraisy
karena selalu memegang amanah yang diberikan kepadanya.

b) Dalil Al-Qur’an Tentang Sifat Jujur


Surat At-Taubah Ayat 119

‫ٱّللَ ٱتَّقُواَ َءا َمنُواَ ٱلَّذِينََ ََٰٓيأَيُّ َها‬


ََّ َ‫ص ِدقِينََ َم ََع َو ُكونُوا‬
َّ ‫ٱل‬
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah swt, dan
hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (Q.S. At-Taubah: 119).
Allah swt memberi perintah kepada orang-orang yang beriman agar bertaqwa, yaitu
menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya. Dan kemudian Allah
memerintahkan agar bersama dengan orang-orang yang benar. Artinya bahwa, dalam mencari
teman atau bergaul, kita juga harus memilih mana teman yang baik yang nantinya membawa
kita kepada kebaikan dunia dan akhirat, dan mana teman yang menyesatkan. Dan jadikanlah
orang yang baik sebagai teman dan tinggalkan orang yang menyesatkan.
Ibaratnya, jika kita bergaul dengan orang yang baik, maka kita akan sedikit demi
sedikit menyesuaikan diri dengannya, sebaliknya jika kita bergaul dengan orang jahat.

Surat Az-Zumar ayat 33


َٰٓ
‫ق َجا َٰٓ ََء َوٱلَّذِي‬
َِ ‫ٱلص ۡد‬
ِ ‫صدَّقََ ِب‬ ََ ‫ۡٱل ُمتَّقُونََ ُه َُم أُولَ ِئ‬
َ ‫ك ِب ِ َٰٓهَۦ َو‬
Artinya: Dan orang yang membawa suatu kebenaran (Nabi Muhammad) dan
membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa (Q.S. Az-Zumar: 33)
Yang di maksud dengan orang yang bertaqwa menurut ayat ini adalah orang yang
membenarkan apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Dan cara membenarkannya yaitu
dengan mengikuti jejak-jejak rasulullah, melaksanakan semua perintahnya dan menjauhi
semua yang dialarang oleh beliau.
Karena secara hakekat, perkataan Rasulullah saw dan saat ini disebut sebagai hadis
itu merupakan perkataan (wahyu) Allah swt. Rasulullah saw telah dibimbing oleh Allah swt
baik itu secara langsung atau melalui malaikat jibril. Maka dari itu perkataan dan perilaku
beliau selalu terjaga dari hal-hal yang buruk.

Surat An-Nahl Ayat 105


َٰٓ
ََ ‫ل ٱلَّذِينََ ۡٱل َكذ‬
‫ِب َي ۡفت َ ِري ِإنَّ َما‬ َ َ ََ‫ب ي ُۡؤ ِمنُون‬
َِ َٔٔ‫ت‬ ََ ِ‫ۡٱل َك ِذبُونََ ُه َُم َوأُولَئ‬
َِ ‫ك َّ ه‬
َِ ‫ٱّلل ا َي‬
Artinya: Sesungguhnya yang mengatakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang
tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta (Q.S. An-
Nahl: 105)
Seorang yang berdusta atau melakukan kebohongan adalah orang-orang yang tidak
beriman kepada Allah swt. Bisa jadi di KTP yang dia miliki itu bertuliskan agama Islam,
namun perilaku yang dia tampilkan tidak sesuai dengan ajaran Islam, sehingga dari sudut
pandang manakah bisa dikatakan dia sebagai umat Islam? jika hanya sekedar KTP orang
kafirpun bisa membuat KTP dengan label Islam.
Surat Al-Ankabut Ayat 3
َ‫ن قَ ۡب ِل ِه ۡهَم مِ ن ٱلَّذِينََ فَتَنَّا َولَ َق ۡد‬ ََّ ََ‫صدَقُواَ ٱلَّذِين‬
ََّ ‫ٱّللُ فَلَيَعۡ لَ َم‬ ََّ ‫ۡٱل َك ِذبِينََ ََولَيَعۡ لَ َم‬
َ ‫ن‬
Artinya: Dan sesungguhnya kami telah menguji kaum jauh sebelum mereka, maka
sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui
orang-orang yang dusta (Q.S. Al-Ankabut: 3)
Menjadi seseorang yang jujur itu sulit bahkan dalam kehidupan kita orang yang jujur
dan baik biasanya disingkirkan, karena nanti akan menghalang mereka yang bersifat buruk
dalam mencapai tujuan dengan cara berdusta. Selain itu untuk memperthanakan kejujuran
dalam diri, butuh semacamَkekuatanَyangَbesarَagarَtetapَistiqamah.َWallahuَa’lam.
Demikian penjelasan serta contoh dalil yang dapat saya tulis pada artikel ini, semoga
dapat menambah informasi dan juga bermanfaat bagi sahabat idpengertian semua, amiin. Dan
tak lupa semoga kita selalu di berikan hidayah dengan sifat yang jujur, amiin.

Anda mungkin juga menyukai