Anda di halaman 1dari 43

Akreditasi Puskesmas

PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A DOSIS


TINGGI
No. Kode :.
Terbitan :01
No. Revisi :0
Dinkes
Kabupaten SOP Tgl. Mulai Berlaku
Halaman
:
: 1- 3.
Tasikmalaya
Pengertian a. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi adalah : Pemberian Vitaimin A
yang merupakan zat gizi penting (essensial) bagi manusia, karena zat gizi
ini tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari luar tubuh.
Prinsip dasar untuk mencegah dan menanggulangi masalah KVA adalah
menyediakan Vitamin A yang cukup untuk tubuh.
b. Pelaksana pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi dapat dilaksanakan
oleh tenaga kesehatan atau kader kesehatan yang sudah terlatih.

Tujuan Menurunkan prevalensi dan mencegah kekurangan Vitamin A pada anak-


anak balita
Kebijakan Departemen Kesehatan RI

Referensi Pedoman Pemberian Kapsul Vitamin A Dosis Tinggi, Departemen Kesehatan


RI dengan UNICEF dan Hellen Keller Internasional, Tahun 1993.
Alat dan Bahan a. Kapsul vitamin A dosis tinggi 100.000 SI (warna biru)
b. Kapsul vitamin A dosis tinggi 200.000 SI (warna merah)

6. Langkah- Langkah Bagan Alir


1. Penentuan jumlah sasaran
Penentuan Jumlah Sasaran :
a. Tingkat Posyandu - Bayi (6-11 bulan)
- Anak Balita; dasar penentuan - Balita (12-59 bulan)
jumlah sasaran adalah registrasi - Ibu nifas
di seluruh wilayah kerja
Posyandu. Registrasi dilakukan Tingkat Posyandu Tingkat Puskesmas
sebulan menjelang bulan kapsul
Vitsmin A oleh kader
Posyandu/PKK.
- Ibu Nifas; jumlah sasaran
ditentukan berdasarkan jumlah
ibu bersalin. Angka tersebut
dapat diperoleh dari registrasi
sasaran dan laporan persalinan
oleh tenaga kesehatan dan
dukun bayi.
b. Tingkat Puskesmas
- Anak Balita : Petugas Puskesmas
dibantu oleh kader dan Bidan
Desa mengumpulkan hasil
registrasi dari Posyandu. Hasil
registrasi tersebut dijumlahkan.
Hasil yang diperoleh merupakan
jumlah sasaran untuk tingkat

89
Akreditasi Puskesmas

Puskesmas/Kecamatan yang
kemudian dikirim ke tingkat
Kabupaten.
- Ibu Nifas : Petugas Puskesmas
mengumpulkan hasil registrasi
sasaran KIA tiap Desa, laporan
persalinan oleh Nakes dan
dukun bayi, serta kohort ibu
yang ada di Puskesmas. Hasil
perolehan merupakan jumlah
sasaran untuk tingkat
Puskesmas.
2. Pengadaan kapsul Vitamin A
Di Posyandu/tempat-tempat lain yang
sudah disepakati, kapsul Vitamin A
sudah harus tersedia dalam jumlah
yang cukup sebelum bulan pembagian
kapsul.
a. Jumlah sasaran, ditentukan
berdasarkan registrasi di tingkat
Poyandu
b. Stok Kapsul dan Penggunaannya,
dalam memesan kapsul harus
memperhatikan stok yang masih
ada, yaitu jumlah yang diperlukan
dikurangi dengan persediaan yang
masih ada. Dalam penggunaannya
hendaknya menggunakan sistem
FIFO.
c. Kemasan, untuk pengiriman ke
Posyandu hendaknya tetap dalam
kemasan botol (jangan dibuka)
dan sisanya tetap disimpan dalam
botol di Posyandu/tempat lain
yang disepakati.
d. Jalur pengiriman, pengiriman ke
Posyandu/tempat lain yang
disepakati dilakukan menjelang
bulan kapsul, dilakukan oleh
petugas Puskesmas dibantu bidan
desa dan kader.
e. Penyimpanan kapsul. Agar tidak
cepat rusak penyimpanan harus
tetap dalam botol kemasan yang
ditutup rapat dan disimpan di
tempat teduh.

3. Pembiayaan
Pembiayaan diperlukan untuk
penggerakan masyarakat, registrasi,

90
Akreditasi Puskesmas

pemantauan dan upaya tindal lanjut


(sweeping), serta pencatatan dan
pelaporan.
7. Hal-hal yang perlu Upaya tindak lanjut (sweeping) kepada sasaran dan pencatatan dan
diperhatikan pelaporan
8. Unit terkait Kepala Puskemas, TPG, Bidan Desa, Kader Posyandu/PKK, dan lintas
sektor terkait lainnya (camat, BPMKB, Toga, Toma, dll).
9. Dokumen terkait 1. Buku Registrasi Bayi dan Balita di Posyandu
2. Laporan Distribusi Vitamin A Dosis Tinggi

Rekaman Historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan
Tgl.

91
Akreditasi Puskesmas

PENYULUHAN GIZI
No. Kode :.
Terbitan :01
No. Revisi :0

SOP Tgl. Mulai Berlaku


Halaman
:
: 1- 2.
Dinkes
Kabupaten
Tasikmalaya
1. Pengertian Penyuluhan Gizi adalah : Proses penyebarluasan informasi (termasuk
pesan-pesan) gizi yang disampaikan kepada pengunjung Posyandu atau
Puskesmas sebelum mendapatkan pelayanan.
2. Tujuan Mengembangkan pengertian yang benar dan sikap yang positif
individu/pasien atau kelompok/keluarga pasien (receiver) agar paham
tentang pentingnya gizi dan menerapkan perilaku gizi yang baik (sesuai
norma KADARZI) atas kesadaran dan kemauan sendiri.
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Cisaruni Kabupaten Tasikmalaya

4. Referensi 1. Pedoman PUGS bagi Petugas Kesehatan


2. Pedoman Operasional Keluarga Sadar Gizi di Desa Siaga, Tahun 2007
5. Alat dan Bahan c. Kapsul vitamin A dosis tinggi 100.000 SI (warna biru)
d. Kapsul vitamin A dosis tinggi 200.000 SI (warna merah)

7. Langkah-langkah Bagan Alir


1. Persiapan
a. Menentukan sasaran Persiapan
b. Menentukan jadwal a. Menentukakn
c. Menyiapkan materi sasaran
d. Menentukan metode
e. Memilih metode b. Menentukan Jadwal
2. Pelaksanaan c. Menyiapkan Materi
Memberikan materi penyuluhan
3. Evaluasi d. Menentukan Metoda
Terlaksananya penyuluhan gizi di
Puskesmas sesuai rencana
Pelaksanaan
4. Sasaran
Pengunjung Puskesmas Member materi penyuluh
5. Waktu Pelaksanaan
Sesuai jadwal yang ditentukan Evaluasi

Terlaksananya penyuluhan gizi di PKM sesuai rencana


7. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit terkait Kepala Puskemas, TPG, Bidan Desa, Kader Posyandu/PKK, dan lintas
sektor terkait lainnya (camat, BPMKB, Toga, Toma, dll).
8. Dokumen terkait 1. Daftar Hadir Peserta
2. Materi Penyuluhan Gizi

92
Akreditasi Puskesmas

e. Rekaman Historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan
Tgl.

PENYULUHAN KELOMPOK
No. Kode :.

93
Akreditasi Puskesmas

Terbitan :01
No. Revisi :0

SOP
Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman : 1- 2.

Dinkes
Kabupaten
Tasikmalaya
1. Pengertian Penyuluhan Kelompok adalah : Proses penyebarluasan informasi (termasuk
pesan-pesan) gizi yang disampaikan kepada pengunjung Puskesmas atau
Posyandu sebelum mendapatkan pelayanan.

2. Tujuan Mengembangkan pengertian yang benar dan sikap yang positif


individu/pasien atau kelompok/keluarga pasien (receiver) agar paham
tentang pentingnya gizi dan menerapkan perilaku gizi yang baik (sesuai
norma KADARZI) atas kesadaran dan kemauan sendiri.
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Cisaruni Kabupaten Tasikmalaya

4. Referensi 3. Pedoman PUGS bagi Petugas Kesehatan


4. Pedoman Operasional Keluarga Sadar Gizi di Desa Siaga, Tahun 2007
5. Alat dan Bahan f. Kapsul vitamin A dosis tinggi 100.000 SI (warna biru)
g. Kapsul vitamin A dosis tinggi 200.000 SI (warna merah)

6.Langkah- Langkah Bagan Alir


1. Persiapan
a. Menentukan sasaran Persiapan
b. Menentukan jadwal a. Menentukakn
c. Menyiapkan materi sasaran
d. Menentukan metode
e. Memilih metode b. Menentukan Jadwal

2. Pelaksanaan c. Menyiapkan Materi


Memberikan materi penyuluhan
3. Evaluasi d. Menentukan Metoda
Terlaksananya penyuluhan gizi di
e. Memilih Metoda
Puskesmas sesuai rencana
4. Sasaran
Pengunjung Puskesmas Pelaksanaan
5. Waktu Pelaksanaan
Memberikan Materi Penyuluhan
Sesuai jadwal yang ditentukan
Evaluasi

Terlaksananya penyuluhan gizi di PKM sesuai rencana


7. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit terkait Kepala Puskemas, TPG, Bidan Desa, Kader Posyandu/PKK, dan lintas
sektor terkait lainnya (camat, BPMKB, Toga, Toma, dll).
9. Dokumen terkait 1. Daftar Hadir Peserta
2. Materi Penyuluhan Gizi

94
Akreditasi Puskesmas

h. 10. Rekaman Historis


No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan
Tgl.

DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA


No. Kode :.
Terbitan :01
No. Revisi :0
Tgl. Mulai Berlaku :

95
Akreditasi Puskesmas

Halaman : 1- 2.
SOP

Dinkes
Kabupaten
Tasikmalaya
1. Pengertian Deteksi Dini Tumbuh Kembang adalah : Pembinaan tumbuh kembang anak
secara komprehensif dan berkualitas yang diselenggarakan melalui kegiatan
stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang
balita dilakukan pada masa kritis.

2. Tujuan Mengetahu sedini mungkin gangguan pertumbuhan dan perkembangan


balita untuk menentukan tindakan intervensi/stimulasi sesuai dengan
masalahnya.

3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Cisaruni Kabupaten Tasikmalaya

4. Referensi Pedoman Pelaksanaan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh


Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Dasar

5. Alat dan Bahan


a. Register pasien
b. Format penilaian tumbuh kembang
c. Timbangan bayi
d. Timbangan injak
e. Microtoise
f. Pita ukur Lingkar Lengan Atas (LILA)
g. Pita ukur Lingkar Kepala
h. Alat Permainan Edukatif (APE)
6. Langkah-langkah Bagan Alir
1. Persiapan
Persiapan
a. Menyiapkan ruangan dan jadwal
b. Menyiapkan register a. Menyiapkan ruangan dan jadwal
c. Menyiapkan format penilaian
b. Menyiapkan register
tumbuh kembang
d. Menyiapkan standar penilaian c. Menyiapkan format penilaian tumbuh kembang
tumbuh kembang
e. Menyiapkan Alat Permainan d. Menyiapkan standar penilaian tumbuh kembang

Edukatif (APE) e. Menyiapkan alat permainan edukatif (APE)


2. Pelaksanaan
a. Melakukan deteksi dini dan
stimulasi tumbuh kembang
sesuai dengan umur sasaran Pelaksanaan
b. Merujuk kasus ke klinik tumbuh
kembang /rumah sakit /psikolog a.Melakukan deteksi dini dan stimulasi tumbuh
bagi kasus yang perlu kembang sesuai dengan umur sasaran
penanganan lebih lanjut.
3. Evaluasi b.Merujuk kasus ke klinik tumbuh
Jumlah anak yang dideteksi kembang/rumah sakit/psikolog bagi kasus
yang perlu penanganan lebih lanjut

96
Akreditasi Puskesmas

distimulasi dan dirujuk


4. Sasaran
Balita dengan masalah tumbuh
kembang Evaluasi
5. Waktu Pelaksanaan
Sesuai jadwal yang ditentukan Jumlah anak yg dideteksi distimulasi dan dirujuk

7. Hal-hal yang perlu


diperhatikan
8. Unit terkait Dokter, Perawat, Bidan, Nutrisionis

9. Dokumen terkait 1. Register Pasien


2. Laporan Hasil Penilaian SDIDTK

i. 10. Rekaman Historis


No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan
Tgl.

97
Akreditasi Puskesmas

PENYELENGGARAAN MAKAN UNTUK PASIEN


No. Kode :.
Terbitan :01
No. Revisi :0

SOP Tgl. Mulai Berlaku


Halaman
:
: 1- 2.
Dinkes
Kabupaten
Tasikmalaya
1. Pengertian Serangkaian kegiatan dalam rangka penyediaan makanan yang berkualitas
kepada pasien rawat inap sesuai dengan kondisi kesehatannya.

2. Tujuan Menyediakan makanan pasien sesuai dietnya.

3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Cisaruni Kabupaten Tasikmalaya

4. Referensi Pedoman penyelenggaraan pelayanan gizi di Puskesmas rawat inap

Buku Pedoman PGRS

5. Alat dan Bahan

7. Langkah-langkah Bagan Alir


Penerimaan

Fasilitas
Pegawai
1. Mengumpulkan data sarana
2. Membuat siklus menu Penyimpanan Bahan Penyimpanan Bahan
3. Membuat standar porsi Makanan Segar Dingin Makanan Kering
4. Mengumpulkan data jumlah
pasien
Persiapan
5. Mengajukan anggaran belanja
makanan
6. Menghitung kebutuhan dan Pembuangan
Sampah Pemasakan
jenis bahan makanan
Sementara
7. Pembelian bahan makanan
8. Penyiapan bahan makanan
9. Pengolahan bahan makanan
Pembagian
10. Distribusi makanan
11. Monitoring dan Evaluasi
Pembuangan Pencucian
Sampah Akhir
(diluar dapur)

7. Hal-hal yang perlu


diperhatikan
8. Unit terkait Dokter, Perawat, Bidan, Nutrisionis

9.Dokumen terkait

98
Akreditasi Puskesmas

j. 10. Rekaman Historis


No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan
Tgl.

99
Akreditasi Puskesmas

PEMANTAUAN PERTUMBUHAN (PELAYANAN GIZI DI POSYANDU)


No. Kode :.
Terbitan :01
No. Revisi :0

Dinkes SOP Tgl. Mulai Berlaku


Halaman
:
: 1- 2.
Kabupaten
Tasikmalaya
1. Pengertian Serangkaian kegiatan yang terdiri dari :

(1) Penilaian pertumbuhan anak secara teratur melalui penimbangan


berat badan setiap bulan, pengisian KMS, menentukan status
pertumbuhan berdasarkan hasil penimbangan berat badan;
(2) Menindaklanjuti setiap kasus gangguan pertumbuhan.
2. Tujuan Mencegah memburuknya keadaan gizi, sebagai upaya meningkatkan
keadaan gizi dan mempertahankan keadaan gzi yang baik

3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Cisaruni Kabupaten Tasikmalaya

4. Referensi 1. Pemantauan Pertumbuhan Balita


2. Buku Pegangan Kader UPGK
5. Alat dan Bahan

6. Langkah-langkah Bagan Alir


a.

7. Hal-hal yang perlu


diperhatikan
8. Unit terkait Dokter, Perawat, Bidan, Nutrisionis

9. Dokumen terkait

k. 10. Rekaman Historis


No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan
Tgl.

PEMBERIAN SUPLEMEN GIZI (PELAYANAN GIZI DI POSYANDU)

100
Akreditasi Puskesmas

No. Kode No. Kode :.


:. Terbitan :01
No. Revisi :0
Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman : 1- 2.
Dinkes
Kabupaten
Tasikmalaya
1. Pengertian (1) Pemberian kapsul vitamin A biru (100.000IU) pada bayi (6-11 bulan)
setiap bulan Pebruari dan Agustus
(2) Pemberian kapsul vitamin A merah (200.000IU) pada balita (12-59
bulan) setiap bulan Pebruari dan Agustus
(3) Pemberian kapsul vitamin A merah (200.000 IU) pada ibu nifas, satu
kapsul diminum setelah melahirkan dan satu kapsul lagi diminum pada
hari berikutnya paling lambat pada hari ke 42 hari stetlah melahirkan
(masa nifas)
(4) Pemberian tablet Tambah Darah (TTD) pada ibu hamil 90 tablet selama
masa kehamilan
2. Tujuan (1) Mencegah kekurangan vitamin A
(2) Mencegah anemia gizi besi pada ibu hamil
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Cisaruni Kabupaten Tasikmalaya

4. Referensi (1) Pedoman DistribusiKApsul Vitamin A


(2) Pedoman Distribusi Tablet Tambah Darah
(3) Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A
5. Alat dan Bahan

6. Langkah- Langkah Bagan Alir


(1) Menyiapkan data jumlah sasaran
1. Menyiapkan data jumlah sasaran
(2) Mengecek ketersediaan obat
(3) Menghitung kebutuhan
2. Mengecek ketersediaan obat
(4) Mengajukan kebutuhan
(5) Membuat rencana distribusi
3. Menghitung kebutuhan

4. Mengajukan kebutuhan

5. Membuat rencana distribusi

7. Hal-hal yang perlu


diperhatikan
8. Unit terkait Dokter, Perawat, Bidan, Nutrisionis

9. Dokumen terkait

l. 10. Rekaman Historis


No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan
Tgl.

101
Akreditasi Puskesmas

DISTRIBUSI MP-ASI
No. Kode :.

102
Akreditasi Puskesmas

No. Kode Terbitan :01


:. No. Revisi :0
Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman : 1- 2.

Dinkes
Kabupaten
Tasikmalaya
1. Pengertian (1) Pemberian makanan bergizi disamping ASI kepda bayi umur 6-11 bulan
dalam bentuk MP ASI bubuk atau tepung
(2) Pemberian makanan bergizi disamping ASI kepda balita umur 12-23
bulan dalam bentuk MP ASI padat
2. Tujuan Untuk menanggulangi dan mencegah terjadinya gizi buruk dan gizi
kurang sekaligus mempertahankan status gizi baik pada bayi (6-11
bulan) dan anak (12-34 bulan).

3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Cisaruni Kabupaten Tasikmalaya

4. Referensi (1) Pedoman Pelaksanaan Pendistribusian dan Pengelolaan MP ASI


(2) Juknis MP ASI
5. Alat dan Bahan

7. Langkah- Langkah Bagan Alir


(1) Menyiapkan data jumlah sasaran
a. menyiapkan data jumlah sasaran
(2) Menyiapkan rencana kebutuhan
(3) Membuat rencana distribusi
b. Menyiapkan rencana kebutuhan

7. Hal-hal yang perlu c. Membuat rencana distribusi


diperhatikan
8. Unit terkait Dokter, Perawat, Bidan, Nutrisionis

8. Dokumen terkait

Rekaman Historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan
Tgl.

PENATALAKSANAAN GIZI BURUK


No. Kode No. Kode :.
:. Terbitan :01
No. Revisi :0
Tgl. Mulai Berlaku :

103
Akreditasi Puskesmas

Halaman : 1- 2
Dinkes
Kabupaten
Tasikmalaya
1. Pengertian Prosedur atau mekanisme pelayanan gizi yang dilakukan untuk mendukung
perbaikan status gizi balita gizi buruk di tingkat rumah tangga.

2. Tujuan Meningkatkan status gizi balita gizi buruk

3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Cisaruni Kabupaten Tasikmalaya

4. Referensi (1) Petunjuk Teknis Tata Laksana Anak Gizi Buruk (Buku I dan II), Depkes RI
Tahun 2007
(2) Panduan Pemberian Makanan Balita Gizi Buruk Pasca Rawat Inap di
Rumah Tangga
5. Alat dan Bahan

6. Langkah- Langkah Bagan Alir


(1) Melakukan pengukuran antropometri
1. Melakukan pengukuran antropometri (menimbang
(menimbang berat badan dan berat badan dan mengukur tinggi badan/panjang
mengukur tinggi badan/panjang badan)
badan) 2. Memeriksa gejala klinis
(2) Memeriksa gejala klinis
(3) Melakukan anamnesa gizi 3. Melakukan anamnesa gizi
(4) Menghitung kebutuhan gizi
berdasarkan hasil anamnesa 4. Menghitung kebutuhan gizi berdasarkan hasil anamnesa
(5) Menyusun paket intervensi bagi
balita gizi buruk sesuai dengan 5. Menyusun paket intervensi bagi balita gizi buruk
keadaan balitanya sesuai dengan keadaan balitanya
(6) Pemberian paket intervensi
6. Pemberian paket intervensi
(7) Melakukan tindak lanjut kasus balita
gizi buruk pasca perawatan
7. Melakukan tindak lanjut kasus balita gizi buruk pasca
(8) Konsultasi gizi perawatan

8. Konsultasi gizi

7. Hal-hal yang perlu


diperhatikan
8. Unit terkait Dokter, Perawat, Bidan, Nutrisionis

9. Dokumen terkait

m. 10. Rekaman Historis


No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan
Tgl.

104
Akreditasi Puskesmas

PELAYANAN GIZI DI POSBINDU


No. Kode No. Kode :.
:. Terbitan :01
No. Revisi :0
Tgl. Mulai Berlaku :

105
Akreditasi Puskesmas

Halaman : 1- 2
Dinkes
Kabupaten
Tasikmalaya
1. Pengertian Pelayanan gizi kepada kelompok usia lanjut di masyarakat yang
dilaksanakan oleh masyarakat bersama lintas program/sektor, swasta dan
organisasi sosial lainnya dengan menitikberatkan upaya promotif dan
preventif.

2. Tujuan Mempertahankan status gizi dan kesehatan usia lanjut agar tetap sehat,
produktif dan mandiri melalui pelayanan gizi yang bermutu.

3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Cisaruni Kabupaten Tasikmalaya

4. Referensi Pedoman pengelolaan kegiatan kesehatan di kelompok Usia Lanjut, Tahun


2002.

5. Alat dan Bahan

6.Langkah- Langkah Bagan Alir


(1) Menyiapkan Materi (2) Memantau pelaksanaan antropometri
(2) Menyiapkan media penyuluhan dan
konseling (1) Penilaian status gizi

(3) Penyuluhan atau konseling gizi


7. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit terkait Dokter, Perawat, Bidan, Nutrisionis

9. Dokumen terkait

n. 10. Rekaman Historis


No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan
Tgl.

BULAN PENIMBANGAN BALITA (BPB)


No. Kode No. Kode :.
:.
Terbitan :01

No. Revisi :0

106
Akreditasi Puskesmas

Dinkes Tgl. Mulai Berlaku :


Kabupaten
Tasikmalaya Halaman : 1- 2

1. Pengertian Bulan dimana dilakukan pengukuran antropometri (penimbangan berat


bdan dan pengukuran tinggi badan/panjang badan) terhdap seluruh balita
yang ada di wilayah kerja

2. Tujuan (1) Memperoleh gambaran data status gizi seluruh balita di wilayah
kerja secara berkala
(2) Memperoleh data balita gizi buruk berdasarkan nama dan alamat
(by name by address), kelompok umur, jenis kelamin, dan status
ekonomi.
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Cisaruni Kabupaten Tasikmalaya

4. Referensi

5. Alat dan Bahan

6.Langkah- Langkah Bagan Alir


(1) Sosialisasi lintas program dan (1) Memantau dan membina pelaksanaan penimbangan berat
lintas sektor badan dan pengukuran tinggi badan/panjang badan balita
(2) Menyiapkan form pencatatan pada hari buka posyandu

dan pelaporan BPB


(3) Meninventaris sarana dan (2) Menentukan status gizi balita sesuai standar

prasarana dan prasarana di


Posyandu (dacin, alat ukur tinggi (3) Membuat rekap dan mengolah data hasil pengukuran

badan/panjang badan)
(4) Membuat laporan hasil
(4) Menyiapkan standar baku
7. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit terkait Dokter, Perawat, Bidan, Nutrisionis

9. Dokumen terkait

10. Rekaman Historis


No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan
Tgl.

PELACAKAN KASUS GIZI BURUK


No. Kode :.
Terbitan :01

107
Akreditasi Puskesmas

No. Kode No. Revisi :0


:. Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman : 1- 2

Dinkes
Kabupaten
Tasikmalaya
1. Pengertian Rangkaian kegiatan penyelidikan atau investigasi terhadap faktor risiko
terjadinya gizi buruk dan penemuan kasus balita gizi buruk lainnya di suatu
wilayah tertentu

2. Tujuan (1) Ditemukannya kasus gizi buruk untuk dapat ditangani secara cepat,
tepat dan komprehensif;
(2) Teridentifikasinya faktor risiko gizi buruk di suatu wilayah sebagai
bahan informasi bagi sektor terkait dalam penentuan intervensi;
(3) Ditetapkannnya rencana pencegahan dan penanggulangan gizi buruk
secara komprehensif.
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Cisaruni Kabupaten Tasikmalaya

4. Referensi Pedoman Penanganan dan Pelacakan Balita Gizi Buruk, Depkes RI Tahun
2009

5. Alat dan Bahan

6.Langkah- Langkah Bagan Alir


(1) Mempelajari laporan kasus balita gizi (1) Klarifikasi laporan balita gizi buruk
buruk
(2) Menyiapkan alat antropometri (2) Konfirmasi status gizi
(3) Menyiapkan instrumen pelacakan
(4) Berkoordinasi dengan petugas (3) Penyelidikan kasus melalui penjaringan seluruh balita
surveilans untuk melaksanakan
pelacakan (4) Pencatatan dan pelaporan hasil pelacakan

7. Hal-hal yang perlu


diperhatikan
8. Unit terkait Dokter, Perawat, Bidan, Nutrisionis

9.Dokumen terkait

o. 10. Rekaman Historis


No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan
Tgl.

108
Akreditasi Puskesmas

PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA (PSG)


No. Kode No. Kode :.
:.
Terbitan :01

Dinkes No. Revisi :0


Kabupaten
Tasikmalaya Tgl. Mulai Berlaku :

Halaman : 1- 1

1. Pengertian Kegiatan memantau status gizi secara periodik untuk menilai


perkembangan status gizi kelompok masyarakat atau individu yang
berkaitan dengan masalah kurang energi protein dan zat gizi mikro.

2. Tujuan (1) Memperoleh gambaran status gizi balita


(2) Memantau dan mengamati perkembangan status gizi di wilayah
(3) Menentukan prioritas wilayah pembinaan
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Cisaruni Kabupaten Tasikmalaya

4. Referensi (1) Petunjuk Teknis Pemantauan Status Gizi (PSG) Anak Balita, Tahun 2007
(2) Pedoman Pemantauan Satatus Gizi (PSG) dan Keluarga Sadar Gizi,
Tahun 2008.
5. Alat dan Bahan

6.Langkah- Langkah Bagan Alir


(1) Menyiapkan alat ukur (3) Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan/panjang
(2) Menyiapkan format pencatatan dan badan
pelaporan (2) Pencatatan hasil pengukuran
(3) Menetapkan jadwal pelaksanaan
(1) Pengolahan data hasil pengukuran
(4) Menyiapkan standar baku
(5) Koordinasi lintas program (4) Pelaporan hasil pengolahan data

7. Hal-hal yang perlu


diperhatikan
8. Unit terkait Dokter, Perawat, Bidan, Nutrisionis

9. Dokumen terkait

p. 10. Rekaman Historis


No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan
Tgl.

109
Akreditasi Puskesmas

PEMANTAUAN KONSUMSI GIZI (PKG)


No. Kode No. Kode :.
:. Terbitan :01
No. Revisi :0
Tgl. Mulai Berlaku :
Dinkes Halaman : 1- 2
Kabupaten
Tasikmalaya
1. Pengertian Kegiatan memantau konsumsi pangan penduduk secara periodik dalam
rangka mengantisipasi terjadinya kerawanan pangan dengan mendapatkan
gambaran tingkat ketahanan pangan di tingkat rumah tangga.

2. Tujuan (1) Memperoleh informasi konsumsi gizi masyarakat di tingkat kecamatan


(2) Mengamati perkembangan konsumsi gizi
(3) Menentukan prioritas sasaran program
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Cisaruni Kabupaten Tasikmalaya

4.Referensi Buku Pedoman Pemantauan Konsumsi Gizi (PKG), Depkes RI Tahun 2007

5. Alat dan Bahan

6.Langkah- Langkah Bagan Alir


(1) Sosialisasi kegiatan
(4) Sosialisasi kegiatan
(2) Menyiapkan kader pendamping
(3) Menentukan sasaran (3) Menyiapkan kader pendamping
(4) Menyiapkan formulir pengumpulan
(1) Menentukan sasaran
data (formulir recall 24 jam)
(5) Menyusun jadwal (2) Menyiapkan formulir pengumpulan data (formulir recall 24 jam)
7. Hal-hal yang perlu
diperhatikan (5) Menyusun jadwal
8. Unit terkait Dokter, Perawat, Bidan, Nutrisionis

9. Dokumen terkait
q.
r. 10.Rekaman Historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan
Tgl.

PEMANTAUAN GARAM YODIUM

TK.MASYARAKAT
No. Kode :.

110
Akreditasi Puskesmas

No. Kode Terbitan :01


Dinkes :. No. Revisi :0
Kabupaten Tgl. Mulai Berlaku :
Tasikmalaya Halaman : 1- 2
1.Pengertian Proses kegiatan pemantauan garam beryodium yang dikonsumsi oleh
masyarakat dengan menggunakan iodina test dan dilakukan secara berkala

2. Tujuan Memperoleh gambaran secara berkala tentang cakupan konsumsi garam


beryodium yang memenuhi syarat di masyarakat.

3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Cisaruni Kabupaten Tasikmalaya

4. Referensi Buku Pedoman Pemantauan Konsumsi Garam Beryodium di Tingkat


Masyarakat

5. Alat dan Bahan

6.Langkah- Langkah Bagan Alir


(1) Menentukan sampel
1. Menentukan sample
(2) Menyusun jadwal 2.
(3) Koordinasi dengan pihak sekolah 2. Menyusun Jadwal
(4) Menyiapkan format
(5) Menyiapkan iodina test 3. Koordinasi dengan pihak sekolah

4. Menyiapkan format
7. Hal-hal yang perlu
diperhatikan 5. Menyiapkan iodine test
8. Unit terkait Dokter, Perawat, Bidan, Nutrisionis

9. Dokumen terkait

s. 10.Rekaman Historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan
Tgl.

KOORDINASI LINTAS SEKTOR


No. Kode No. Kode :.
:. Terbitan :01
No. Revisi :0
Tgl. Mulai Berlaku :
Dinkes Halaman : 1- 2
Kabupaten
Tasikmalaya

111
Akreditasi Puskesmas

1.Pengertian Koordinasi kegiatan gizi adalah upaya mensinkronkan kegiatan gizi dalam
rangka meningkatkan hasil guna dan daya guna

2. Tujuan (1) Menyelaraskan berbagai kegiatan lintas sektor terkait guna


memaksimalkan sumber daya yang ada sehingga mencapai hasil
kegiatan gizi yang lebih optimal
(2) Mendapatkan dukungan dari pihak terkait
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Cisaruni Kabupaten Tasikmalaya

4. Referensi

5. Alat dan Bahan

6.Langkah- Langkah Bagan Alir


(1) Menyiapkan bahan/data
1. Menyiapkan bahan/ data
(2) Koordinasi jadwal
2. Koordinasi jadwal
7. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit terkait Dokter, Perawat, Bidan, Nutrisionis

9. Dokumen terkait

t. 10.Rekaman Historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan
Tgl.

VALIDASI KASUS BALITA GIZI BURUK


No. Kode No. Kode :.
:. Terbitan :01
No. Revisi :0
Tgl. Mulai Berlaku :
Dinkes Halaman : 1- 2
Kabupaten
Tasikmalaya
1.Pengertian Rangkaian kegiatan untuk memastikan balita dengan kondisi Berat Badan
menurut Panjang Badan/Tinggi Badan (BB/PB atau BB/TB) kurang dari min
3 Standar Deviasi (<-3 SD) dengan atau tanpa gejala klinis

112
Akreditasi Puskesmas

2. Tujuan Umum : Memastikan status balita gizi buruk

Khusus :

1. Mengukur Panjang/Tinggi Badan Balita


2. Mengukur Berat Badan Balita
3. Melakukan Anamnesa
4. Melakukan Pemeriksaan Klinis
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Cisaruni Kabupaten Tasikmalaya

4.Referensi Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi (Kemenkes RI, 2013)

Pedoman Kuesioner Riskesdas (Kemenkes, RI, 2007)

5. Alat dan Bahan

6.Langkah- Langkah Bagan Alir


A. Persiapan
1. SDM : TIM VALIDASI : A. Persiapan
1. SDM : Tim Validasi
a. Dokter Puskesmas a. Dokter puskesmas
b. TPG b. TPG
c. Surveilans c. Surveilans
d. Bidan Desa
d. Bidan Desa 2. Sarana
2. Sarana : a. Timbangan digital/dacin
b. Alat ukur panjang/tinggi badan
a. Timbangan digital / dacin c. Buku standar antropometri/software aplikasi
dengan akurasi minimal 0,1 d. Form pemeriksaan klinis/W1
kg
b. Alat ukur Panjang/Tinggi
Badan
c. Buku Standar Antropometri /
Software Aplikasi
d. Form pemeriksaan klinis /
w1 B. Pelaksanaan
B. Pelaksanaan 1. Tim validasi mengunjungi tempat balita sasaran
2. pengukuran berat badan dan tinggi badan
1. Tim validasi mengunjungi tempat
balita sasaran dilakukan oleh TPG dan tenaga surveilans/bidan

2. Pengukuran berat badan dan desa


3. Penentuan status gizi
tinggi badan dilakukan oleh TPG 4. Anamnesa dilakukan oleh TPG/Bidan Desa
dan tenaga Surveilans / Bidan 5. Pemeriksaan klinis dilakukan oleh Dokter
Desa 6. Hasil pengukuran pemeriksaan dicatat dalam form

3. Penentuan Status Gizi khusus untuk dilaporkan ke dinas kesehatan

4. Anamnesa dilakukan oleh


TPG/Bidan Desa
5. Pemeriksaan klinis dilakukan
oleh Dokter
6. Hasil pengukuran pemeriksaan
dicatat dalam form khusus untuk
dilaporkan ke dinas kesehatan
7. Hal-hal yang perlu
diperhatikan

113
Akreditasi Puskesmas

8. Unit terkait Dokter, Perawat, Bidan, Nutrisionis

9. Dokumen terkait

u. 10.Rekaman Historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan
Tgl.

DISTRIBUSI PMT PEMULIHAN BALITA (MP-ASI)


No. Kode No. Kode :.
:. Terbitan :01
No. Revisi :0
Tgl. Mulai Berlaku :
Dinkes Halaman : 1- 2
Kabupaten
Tasikmalaya
1. Pengertian Distribusi PMT Pemulihan Balita adalah rangkaian kegiatan penyaluran
PMT berupa biskuit MP-ASI yang diberikan kepada balita dengan status
gizi buruk (kurus sekali) atau gizi kurang (kurus) yang tergolong gakin di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Cisaruni.

114
Akreditasi Puskesmas

2. Tujuan Umum : Memperbaiki status gizi balita gizi buruk/gizi kurang untuk
mencapai tumbuh kembang yang lebih baik.
Khusus :
1. Memperbaiki status gizi dan kesehatan balita gizi buruk atau gizi kurang
2. Meningkatkan berat badan balita penerima PMT
3. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua balita dalam
pemberian makan anak.
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Cisaruni Kabupaten Tasikmalaya

4. Referensi Petunjuk Teknis Penanggulangan Balita Gizi Buruk Melalui PMT


Pemulihan

5. Alat dan Bahan Biskuit MP-ASI sebanyak 30 bungkus untuk 1 bulan

6.Langkah- Langkah Bagan Alir


1. Persiapan : Persiapan
a. Validasi/verifikasi dan Registrasi Registrasi sasaran
balita gizi buruk & gizi
sasaran balita gizi buruk/kurus kurang
atau sangat kurus sasaran PMT-P
balita gizi buruk.
2. Pelaksanaan
a. Pendistribusian : PMT
didistribusikan secara berjenjang Pelaksanaan
mulai dari TPG, Bidan Desa dan
Kader Posyandu ke sasaran balita
gizi buruk, pengeluaran dicatat Pendistribusian Pemantauan Pencatatan
&
dalam buku barang keluar. Pelaporan
b. Aturan pemberian PMT : sesuai
dengan jenis PMT yang diberikan.
c. Pemantauan : selama proses
pelaksanaan pemberian makanan
tambahan minimal sebulan sekali
dipantau daya terima,
perkembangan berat badan (BB),
tinggi badannya (TB, dan kondisi
kesehatan balita penerima PMT.
d. Pencatatan dan Pelaporan :
pencatatan meliputi jumlah
barang yang diterima dan
didistribusikan, perkembangan
BB dan TB, perkembangan
kondisi kesehatan/penyakit dan
daya terima PMT, dilakukan
secara berjenjang mulai dari
Posyandu, Desa dan Puskesmas.
Setelah tiga bulan atau selesai

115
Akreditasi Puskesmas

waktu pemberian PMT dibuat


laporan lengkap dari pelaksanaan
pemberian PMT tersebut ke Seksi
Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten
Tasikmalaya.

7. Hal-hal yang perlu Cara Penyimpanan :


diperhatikan a. Penyimpanan di Puskesmas : paket PMT disimpan di tempat yang
aman, terhindar dari bahan yang berbahaya (pestisida, racun, bahan
yang berbau menyengat), serangga dan binatang pengerat, tidak
lembab dan aman dari pencurian, barang dalam buku barang masuk
puskesmas.
b. Penyimpanan di tingkat rumah tangga : PMT harus disimpan dalam
wadah bersih dan tertutup agar terhindar dari pencemaran.

8. Unit terkait Kepala Puskemas, TPG, Bidan Desa, Kader Posyandu/PKK, dan lintas
sektor terkait lainnya (camat, BPMKB, Toga, Toma, dll).

9. Dokumen terkait Laporan Distribusi PMT Pemulihan Balita

10.Rekaman Historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan
Tgl.

DISTRIBUSI PMT PEMULIHAN IBU HAMIL KEK


No. Kode :.
Terbitan :01
No. Revisi :0

Dinkes SOP Tgl. Mulai Berlaku


Halaman
:
: 1- 3
Kabupaten
Tasikmalaya
1. Pengertian Distribusi PMT Pemulihan Ibu Hamil KEK adalah rangkaian kegiatan
penyaluran PMT berupa biskuit ibu hamil yang diberikan kepada ibu hamil
KEK (LILA < 23,5cm), untuk memenuhi kebutuhan protein, vitamin dan
mineral sedangkan kebutuhan kalori diharapkan diperoleh dari makanan
pokok yang berasal dari rumah.

116
Akreditasi Puskesmas

2. Tujuan Umum : Meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi ibu hamil kurang
energi kronis (KEK) yang menjadi sasaran.
Khusus :
1. Terjalinnya pemahaman petugas kesehatan (TPG, Bidan Desa dan Kader
Posyandu) terhadap maksud dan tujuan pelaksanaan pemberian PMT
Pemulihan ibu hamil KEK.
2. Terlaksananya pemberian PMT pemulihan ibu hamil dan pemberian
multivitamin dan mineral.
3. Terlaksananya kegiatan pemantauan/monitoring pelaksanaan PMT
Pemulihan ibu hamil KEK secara berjenjang.
4. Meningkatnya pemahaman ibu hamil KEK tentang pentingnya makanan
bergizi untuk mendukung kehamilan dan persalinan yang sehat.
5. Meningkatnya status gizi ibu hamil KEK sasaran PMT Pemulihan
6. Menurunnya kejadian bayi lahir BBLR dari ibu hamil KEK sasaran
PMT
7. Membantu menurunkan AKI dan AKB

3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Cisaruni Kabupaten Tasikmalaya

4. Referensi Petunjuk Teknis Pemberian Makanan Tambahan Dalam Rangka


Penanggulangan Ibu Hamil Kurang energi kronis (KEK)

5. Alat dan Bahan Biskuit Ibu Hamil KEK sebanyak 15 bungkus untuk 1 bulan

6.Langkah- Langkah Bagan Alir

1. Persiapan : Persiapan :
a. Puskesmas Menyiapkan data
1) Menyiapkan data status gizi status gizi sasaran

sasaran PMT Ibu Hamil di


wilayah Puskesmas Cisaruni Pelaksanaan

dengan menggunakan pita


LILA Puskesmas Bides & Kader
1. Mendistribusikan PMT Distribusi 1. Menerima,
2. Pelaksanaan 2. Memantau dan 1. Puskesmas menyiapkan mendistribusikan,
a. Puskesmas Membina Bides&Kadertempat penyimpananmencatat, memantau
3. Memecahkan PMT yang aman dan dan melaporkan
1) Menerima, mendistribusikan terhindar dari
permasalahan dalam 2. Melakukan
dan memantau pelaksanaan pencemaran
pelaksanaan Distribusi pendampingan pada
PMT 2. PMT dikirim oleh Bumil yang
kegiatan PMT pemulihan ibu 4. Mencatat Puskesmas ke mengkonsumsi PMT
perkembangan statusBides/Kader sesuai3. Memberikan
gizi Bumil dengan jumlah sasaran
Penyuluhan
5. Membuat laporan3.akhir
Bides/Kader mencatat
dan mendistribusikan
117 PMT kepada sasaran
Bumil KEK setiap 10 hari
sekali
Akreditasi Puskesmas

hamil KEK
2) Memantau dan membina
Bidan di Desa dan Kader
pendamping secara perodik
3) Memecahkan permasalahan
atau kendala yang dihadapi
dalam pelaksanaan PMT
bersama Bidan Desa dan
Kader
4) Mencatat perkembangan
status gizi ibu hamil sasaran
PMT setiap bulan
5) Membuat laporan akhir
pelaksanaan PMT pemulihan
Ibu hamil KEK

b. Bidan Desa/Kader
1) Menerima, mendistribusikan,
mencatat, memantau dan
melaporkan makanan
tambahan yang dikonsumsi
oleh ibu hamil yang menjadi
sasaran ke Puskemas
2) Bidan Desa bersama Kader
melakukan pendampingan ibu
hamil yang menjadi sasaran
dalam mengkonsumsi
makanan tambahan
3) Memberikan penyuluhan
kepada ibu hamil tentang
kesehatan dan gizi (manfaat
PMT)
3. Distribusi
a. Puskesmas menyiapkan tempat
penyimpanan PMT pemulihan
yang aman dan terhindar dari
pencemaran
b. Makanan tambahan dikirim oleh
Puskesmas Bidan Desa/Kader
sesuai dengan jumlah sasaran,
setiap bulan.
c. Bidan desa atau kader yang
ditunjuk menerima, mencatat
dan mendistribusikan PMT
kepada sasaran ibu hamil KEK
gakin, setiap 10 hari sekali.

118
Akreditasi Puskesmas

7. Hal-hal yang perlu diperhatikan Cara penyimpanan


a. Tempat penyimpanan harus selalu higienis, tidak
berdebu dan bebas dari tikus, kecoa dan binatang
pengerat lainnya.
b. Penyusunan/peletakan/penumpukan makanan
tambahan sedemikian rupa sehingga barang tetap
dalam kondisi baik. Susunan maksimum tumpukan
adalah 12 karton.
c. Makanan tambahan yang masuk ke gudang yang lebih
awal dikeluarkan terlebih dahulu (First In First
Out/FIFO)
d. Penyimpanan makanan tambahan tidak dicampur
dengan bahan pangan lain dan bahan bukan pangan
e. Makanan tambahan yang rusak selama penyimpanan
di gudang diambil dan dipisahkan dari makanan
tambahan yang masih baik
f. Makanan tambahan yang telah dinyatakan rusak perlu
dibuatkan Berita Acara Penghapusan oleh Tim yang
ditunjuk oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
setempat
g. Makanan tambahan dinyatakan rusak apabila
kemasan berlubang, robek, pecah, kempes dan
teksturnya berubah.

8. Unit terkait Kepala Puskemas, TPG, Bidan Desa, Kader


Posyandu/PKK, dan lintas sektor terkait lainnya (camat,
BPMKB, Toga, Toma, dll).

9. Dokumen terkait Laporan Distribusi PMT Ibu Hamil KEK

10.Rekaman Historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan
Tgl.

119
Akreditasi Puskesmas

EDUKASI / PENYULUHAN GIZI BILA KELUARGA


MENYEDIAKAN MAKANAN SENDIRI
No. Kode :.
Terbitan :01
No. Revisi :0

Dinkes SOP Tgl. Mulai Berlaku


Halaman
:
: 1- 2.
Kabupaten
Tasikmalaya
1. Pengertian Edukasi/penyuluhan gizi merupakan serangkaian penyampaian
pesan-pesan dan pengetahuan yang disampaikan oleh
dietesien/ ahli gizi mengenai terapi nutrisi yang akan
diberikan selama perawatan di rumah sakit.
2. Tujuan 1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah ahli gizi dalam
memberikan pelayanan nutrisi di rumah sakit.
2. Memberikan dan meningkatkan pengetahuan pasien
mengenai terapi gizi yang dijalankan
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Cisaruni Kabupaten Tasikmalaya

120
Akreditasi Puskesmas

4. Referensi Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit


5. Alat dan Bahan Leaflet pengaturan makan dan daftar bahan makanan penukar

6. Langkah-langkah Bagan Alir


1. Memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan, prinsip diet, dan
ukuran porsi makan.
3. Menjelaskan perbedaan diet yang
dijalani pasien dengan makanan
biasa
4. Menjelaskan cara mengatur diet dan
cara-cara memasak yang dianjurkan
5. Menjelaskan bahan makanan dan
makanan yang tidak dianjurkan dan
yang dianjurkan untuk dimakan.
6. Menjelaskan penggunaan bahan
makanan penukar
7. Menanyakan ke pasien hal-hal yang
sudah disampaikan dengan
pertanyaan terbuka dan tertutup
untuk memastikan pasien atau
keluarga pasien memahami.
8. Memberikan ucapan terima kasih
kepada pasien setelah selesai
memberi edukasi
9. Kegiatan dan hasil edukasi dicatat
dan didokumentasikan dalam rekam
medik pasien
7. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit terkait Dokter, Perawat, Nutrisionis
8. Dokumen terkait Buku daftar konseling gizi rawat inap

Rekaman Historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan
Tgl.

121
Akreditasi Puskesmas

PEMESANAN DAN PERSIAPAN MAKANAN PADA PASIEN


RAWAT INAP
No. Kode :.
Terbitan :01
No. Revisi :0

Dinkes SOP Tgl. Mulai Berlaku


Halaman
:
: 1- 2.
Kabupaten
Tasikmalaya
1. Pengertian Pemesanan bahan makanan adalah kegiatan penyusunan permintaan (order)
bahan makanan berdasarkan menu atau pedoman menu dan rata-rata jumlah
konsumen atau pasien yang dilayani. Sedangkan persiapan bahan makanan
merupakan serangkaian kegiatan dalam penanganan bahan makanan , yaitu
meliputi berbagai proses antara lain membersihkan, memotong, mengupas,
mengocok, merendam, dsb.
2. Tujuan Pemesanan bahan makanan bertujuan agar tersedianya daftar pesanan bahan
makanan sesuai standar atau spesifikasi yang ditetapkan.
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Cisaruni Kabupaten Tasikmalaya

122
Akreditasi Puskesmas

4. Referensi Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit


5. Alat dan BahanPemesanan: Spesifikasi BM & Daftar Pesanan BM
Persiapan: Siklus menu, peralatan pengolahan makanan
6. Langkah-langkah Bagan Alir
a. Pemesanan : a. Pemesanan :
- Rekapitulasi kebutuhan bahan - Rekapitulasi kebutuhan bahan makanan untuk esok hari
makanan untuk esok hari dengan dengan cara : standar porsi x jumlah pasien
- Hasil perhitungan diserahkan ke bagian gudang logistik
cara : standar porsi x jumlah pasien - Bagian gudang menyiapkan BM sesuai permintaan
- Hasil perhitungan diserahkan ke - Bagian pengolahan mengambil BM yang dipesan
bagian gudang logistik
- Bagian gudang menyiapkan BM
sesuai permintaan
- Bagian pengolahan mengambil BM b. Persiapan :
- BM yang telah selesai diolah disiapkan
yang dipesan dengan cara dilakukan pemorsian
b. Persiapan : - Makanan yang telah selesai diporsi,
- BM yang telah selesai diolah selanjutnya didistribusikan pada pasien
disiapkan dengan cara dilakukan
pemorsian
- Makanan yang telah selesai diporsi,
selanjutnya didistribusikan pada
pasien
7. Hal-hal yang Spesifikasi bahan makanan saat pemesanan, sanitasi tempat penerimaan
perlu yang bersih.
diperhatikan
8. Unit terkait Nutrisionis, petugas pengolah makanan
9. Dokumen terkait
Rekaman Historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan
Tgl.

DISTRIBUSI DAN PEMBERIAN MAKANAN PADA PASIEN


RAWAT INAP
No. Kode :.
Terbitan :01
No. Revisi :0

Dinkes SOP Tgl. Mulai Berlaku


Halaman
:
: 1- 2.
Kabupaten
Tasikmalaya
1. Pengertian Distribusi makanan adalah serangkaian kegiatan penyaluran makanan sesuai
dengan jumlah porsi dan jenis makanan konsumen yang dilayani (makanan
biasa maupun makanan khusus).

2. Tujuan Distribusi dan pemberian makanan pada pasien rawat inap bertujuan agar
konsumen/pasien rawat inap mendapat makanan sesuai diet dan ketentuan
yang berlaku.
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Cisaruni Kabupaten Tasikmalaya

123
Akreditasi Puskesmas

4. Referensi Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit


5. Alat dan Peralatan makan, sarana pendistribusian makanan/troli makanan
Bahan

6. Langkah-langkah Bagan Alir


1. Sentralisasi
Sentralisasi
- Makanan diolah di dapur utama
- Makanan dibagi dan disajikan
Makanan diolah di dapur utama
dalam alat makan/plato di ruang
produksi makanan
- Makanan yang sudah selesai Sajikan dalam plato di ruang produksi makanan/dapur utama
diporsi ke dalam plato, selanjutnya
didistribusikan langsung pada
pasien rawat inap Didistribusikan pada pasien rawat inap

7. Hal-hal yang Pencatatan, petugas distribusi harus menggunakan APD lengkap, makanan
perlu disajikan sesuai permintaan diet dan diberi label dengan identitas lengkap
diperhatikan
8. Unit terkait Nutrisionis
9. Dokumen
terkait

Rekaman Historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan
Tgl.

PENYIMPANAN MAKANAN DAN BAHAN MAKANAN


No. Kode :.
Terbitan :01
No. Revisi :0

SOP Tgl. Mulai Berlaku


Halaman
:
:1
Dinkes
Kabupaten
Tasikmalaya
1. Pengertian Penyimpanan bahan makanan adalah suatu tata cara menata,
menyimpan, memelihara keamanan bahan makanan kering dan
basah baik kualitas maupun kuantitas di gudang bahan makanan
kering dan basah serta pencatatan dan pelaporannya.
2. Tujuan Penyimpanan bahan makanan bertujuan agar tersedianya bahan
makanan siap pakai dengan kualitas yang tepat sesuai dengan
perencanaan
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Cisaruni Kabupaten Tasikmalaya

124
Akreditasi Puskesmas

4. Referensi Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit


5. Alat dan Bahan Bahan makanan, tempat penyimpanan (rak, lemari es)

6. Langkah-langkah Bagan Alir


- Setelah bahan makanan yang
BM yang memenuhi syarat diterima
memenuhi syarat diterima, harus
segera dibawa ke ruang
penyimpanan, gudang atau ruang BM dibawa ke ruang penyimpanan, gudang, atau ruang pendingin
pendingin
- Apabila bahan makanan langsung
Jika BM akan langsung digunakan, langsung dibawa ke ruang
akan digunakan, setelah ditimbang
persiapan pengolahan makanan
atau diawasi oleh bagian
penyimpanan bahan makanan
setempat dibawa ke ruang persiapan
bahan makanan.
7. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit terkait Nutrisionis
9. Dokumen terkait

Rekaman Historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan
Tgl.

PEMBINAAN KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI)


No. Kode :.
Terbitan :01
No. Revisi :0

Dinkes
SOP Tgl. Mulai Berlaku
Halaman
:
:1

Kabupaten
Tasikmalaya
1. Pengertian Kadarzi adalah keluarga yang seluruh anggota keluarganya
melakukan perilaku gizi seimbang, mampu mengenali masalah
kesehatan dan gizi bagi setiap anggota keluarganya, dan mampu
mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah gizi yang
dijumpai oleh anggota keluarganya.

125
Akreditasi Puskesmas

2. Tujuan Tujuan Umum :


Tercapainya keadaan gizi yang optimal untuk seluruh anggota
keluarga
Tujuan Khusus :
1. Meningkatnya pengetahuan dan perilaku anggota keluarga
untuk mengatasi masalah gizi
2. Meningkatnya kepedulian masyarakat dalam menganggulangi
masalah gizi keluarga
3. Meningkatnya kemampuan dan keterampilan petugas dalam
memberdayakan masyarakat /keluarga dalam mencegah dan
mengatasi masalah gizi

3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Cisaruni Kabupaten Tasikmalaya

4. Referensi Panduan Umum Keluarga Mandiri Sadar Gizi (KADARZI)


Buku Pegangan Kader Pendamping Keluarga Menuju KADARZI
5. Alat dan Bahan Perlengkapan seperti : sarana pencatatan pelaporan dan alat peraga

6. Langkah-langkah Bagan Alir


1. Persiapan
a. Mendapatkan keluarga sasaran Persiapan
b. Membuat jadwal dan kesepakatan
Mendapatkan keluarga sasaran
kunjungan rumah keluarga sasaran
c. Menyiapkan perlengkapan seperti :
sarana pencatatan pelaporan dan Membuat Jadwal Kespeekatan
alat peraga
2. Pelaksanaan
Menyiapkan perlengkapan seperti : sarana pencatatan
a. Menemukan dan mencatat masalah
pelaporan dan alat peraga
gizi
b. Memberikan nasehat gizi sesuai
dengan permasalahan yang
dihadapi
c. Mengantarkan kasus rujukan (bila
diperlukan) dan menindaklanjuti
masalah pasca rujukan/perawatan
3. Tindak Lanjut
a. Menyelenggarakan diskusi Pelaksanaan
pemecahan masalah gizi yang
Menemukan dan mencatat masalah gizi
dihadiri oleh sasaran dan Petugas
Puskesmas
b. Bekerjasama dengan tokoh Memberikan nasehat sesuai dengan permasalahan yang dihadapi
masyarakat, tokoh agama, tokoh
LSM Mengantarkan kasus rujukan (bila diperlukan)
4. Evaluasi dan menindaklanjuti masalah pasca
Mencatat perubahan perilaku rujukan/perawatan
KADARZI pada keluarga sasaran.

Tindak Lanjut

Menyelenggarakan diskusi pemecahan maslaah gizi yang dihadiri


oleh sasaran dan Petugas Puskesmas

126
Akreditasi Puskesmas

Bekerjasama dengan tokoh masyarakat , tokoh


agama, tokoh LSM

Evaluasi

Mencatat perubahan perilaku KADARZI pada kelaurga sasaran

7. Hal-hal yang perlu


diperhatikan
8. Unit terkait Nutrisionis
9. Dokumen terkait

Rekaman Historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan
Tgl.

PEMANTAUAN GARAM BERYODIUM


No. Kode :.
Terbitan :01
No. Revisi :0

Dinkes
SOP Tgl. Mulai Berlaku
Halaman
:
:1

Kabupaten
Tasikmalaya
1. Pengertian Vitamin A merupakan salah satu zat gizi penting yang larut dalam
lemak dan disimpan dalam hati, tidak dapat dibuat oleh tubuh,
sehingga harus dipenuhi dari luar (essensial), dan meningkatkan
daya tahan brfungsi untuk penglihatan, dan pertumbuhan dan
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.
Kapsul

127
Akreditasi Puskesmas

2. Tujuan Tujuan Umum :


Tercapainya keadaan gizi yang optimal untuk seluruh anggota
keluarga
Tujuan Khusus :
4. Meningkatnya pengetahuan dan perilaku anggota keluarga
untuk mengatasi masalah gizi
5. Meningkatnya kepedulian masyarakat dalam menganggulangi
masalah gizi keluarga
6. Meningkatnya kemampuan dan keterampilan petugas dalam
memberdayakan masyarakat /keluarga dalam mencegah dan
mengatasi masalah gizi

3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Cisaruni Kabupaten Tasikmalaya

4. Referensi Panduan Umum Keluarga Mandiri Sadar Gizi (KADARZI)


Buku Pegangan Kader Pendamping Keluarga Menuju KADARZI
5. Alat dan Bahan Perlengkapan seperti : sarana pencatatan pelaporan dan alat peraga

6. Langkah-langkah Bagan Alir


5. Persiapan
d. Mendapatkan keluarga sasaran Persiapan
e. Membuat jadwal dan kesepakatan
Mendapatkan keluarga sasaran
kunjungan rumah keluarga sasaran
f. Menyiapkan perlengkapan seperti :
sarana pencatatan pelaporan dan Membuat Jadwal Kespeekatan
alat peraga
6. Pelaksanaan
Menyiapkan perlengkapan seperti : sarana pencatatan
d. Menemukan dan mencatat masalah
pelaporan dan alat peraga
gizi
e. Memberikan nasehat gizi sesuai
dengan permasalahan yang
dihadapi
f. Mengantarkan kasus rujukan (bila
diperlukan) dan menindaklanjuti
masalah pasca rujukan/perawatan
7. Tindak Lanjut
c. Menyelenggarakan diskusi Pelaksanaan
pemecahan masalah gizi yang
Menemukan dan mencatat masalah gizi
dihadiri oleh sasaran dan Petugas
Puskesmas
d. Bekerjasama dengan tokoh Memberikan nasehat sesuai dengan permasalahan yang dihadapi
masyarakat, tokoh agama, tokoh
LSM Mengantarkan kasus rujukan (bila diperlukan)
8. Evaluasi dan menindaklanjuti masalah pasca
Mencatat perubahan perilaku rujukan/perawatan
KADARZI pada keluarga sasaran.

Tindak Lanjut

Menyelenggarakan diskusi pemecahan maslaah gizi yang dihadiri


oleh sasaran dan Petugas Puskesmas

128
Akreditasi Puskesmas

Bekerjasama dengan tokoh masyarakat , tokoh


agama, tokoh LSM

Evaluasi

Mencatat perubahan perilaku KADARZI pada kelaurga sasaran

7. Hal-hal yang perlu


diperhatikan
8. Unit terkait Nutrisionis
9. Dokumen terkait

DISTRIBUSI VITAMIN A DOSIS TINGGI


No. Kode :.
Terbitan :01
No. Revisi :0

SOP Tgl. Mulai Berlaku


Halaman
:
:1
Dinkes
Kabupaten
Tasikmalaya
10. Pengertian Kadarzi adalah keluarga yang seluruh anggota keluarganya
melakukan perilaku gizi seimbang, mampu mengenali masalah
kesehatan dan gizi bagi setiap anggota keluarganya, dan mampu
mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah gizi yang
dijumpai oleh anggota keluarganya.

129
Akreditasi Puskesmas

11. Tujuan Tujuan Umum :


Tercapainya keadaan gizi yang optimal untuk seluruh anggota
keluarga
Tujuan Khusus :
7. Meningkatnya pengetahuan dan perilaku anggota keluarga
untuk mengatasi masalah gizi
8. Meningkatnya kepedulian masyarakat dalam menganggulangi
masalah gizi keluarga
9. Meningkatnya kemampuan dan keterampilan petugas dalam
memberdayakan masyarakat /keluarga dalam mencegah dan
mengatasi masalah gizi

12. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Cisaruni Kabupaten Tasikmalaya

13. Referensi Panduan Umum Keluarga Mandiri Sadar Gizi (KADARZI)


Buku Pegangan Kader Pendamping Keluarga Menuju KADARZI
14. Alat dan Bahan Perlengkapan seperti : sarana pencatatan pelaporan dan alat peraga

15. Langkah-langkah Bagan Alir


9. Persiapan
g. Mendapatkan keluarga sasaran Persiapan
h. Membuat jadwal dan kesepakatan
Mendapatkan keluarga sasaran
kunjungan rumah keluarga sasaran
i. Menyiapkan perlengkapan seperti :
sarana pencatatan pelaporan dan Membuat Jadwal Kespeekatan
alat peraga
10.Pelaksanaan
Menyiapkan perlengkapan seperti : sarana pencatatan
g. Menemukan dan mencatat masalah
pelaporan dan alat peraga
gizi
h. Memberikan nasehat gizi sesuai
dengan permasalahan yang
dihadapi
i. Mengantarkan kasus rujukan (bila
diperlukan) dan menindaklanjuti
masalah pasca rujukan/perawatan
11. Tindak Lanjut
e. Menyelenggarakan diskusi Pelaksanaan
pemecahan masalah gizi yang
Menemukan dan mencatat masalah gizi
dihadiri oleh sasaran dan Petugas
Puskesmas
f. Bekerjasama dengan tokoh Memberikan nasehat sesuai dengan permasalahan yang dihadapi
masyarakat, tokoh agama, tokoh
LSM Mengantarkan kasus rujukan (bila diperlukan)
12.Evaluasi dan menindaklanjuti masalah pasca
Mencatat perubahan perilaku rujukan/perawatan
KADARZI pada keluarga sasaran.

Tindak Lanjut

Menyelenggarakan diskusi pemecahan maslaah gizi yang dihadiri


oleh sasaran dan Petugas Puskesmas

130
Akreditasi Puskesmas

Bekerjasama dengan tokoh masyarakat , tokoh


agama, tokoh LSM

Evaluasi

Mencatat perubahan perilaku KADARZI pada kelaurga sasaran

16. Hal-hal yang perlu


diperhatikan
17. Unit terkait Nutrisionis
18. Dokumen terkait

131

Anda mungkin juga menyukai