Anda di halaman 1dari 12

KONSEP CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) UNTUK ANAK

PRASEKOLAH

I. KONSEP PHBS
A. Pengertian PHBS

PHBS disekolah adalah sekumpulan prilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik,
guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan
kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.
(Maryunani, 2013 : 150)

B. Pengertian PHBS Di Institusi Pendidikan

Di Institusi pendidikan (kampus, sekolah, pesantren, seminari, pedepokan dan


lain-lain), sasaran primer harus mempraktikkan prilaku yang dapat menciptakan
Institusi pendidikan ber PHBS yaitu mencakup antara lain mencuci tangan
menggunakan sabun, mengkonsumsi makanan dan minuman sehat, menggunakan
jambat sehat, membuang sampah di tempat sampah, ridak merokok, tidak
mengkonsumsi Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan zat adiktif lainnya, tidak
meludah sembarangan di tempat, memberantasi jentik nyamuk dan lain-lain.
(Maryunani, 2013 : 150)

C. Indikator Sebagai Ukuran Penilaian PHBS Sekolah

Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS sekolah
atau kegiatan peserta didik dalam menerapkan PHBS di sekolah, antara lain:
(Maryunani, 2013 :151)

1. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun.


2. Mengkonsumsi jajanan sehat dikantin sekolah, karena lebih terjamin
kebersihannya.
3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat, serta menjaga kebersihan
jamban.
4. Olahraga dan aktivitas yang teratur dan terukur, sehingga meningkatkan
kebugaran dan kesehatan peserta didik.
5. Memberantas jentik nyamuk disekolah secara rutin.
6. Tidak merokok disekolah.
7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan peserta didik setiap 6
bulan untuk memantau peserta didik.
8. Membuang sampah pada tempatnya.

II. KONSEP CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS)

A. Pengertian CPTS

Hygiene tangan adalah menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari
permukaan kulit dan mengurangi jumlah mikroorganisme sementara. Cuci tangan
dengan sabun biasa dan air sama efektifnya dengan mencuci tangan menggunakan
sabun anti sabun anti mikrobial (Tietjen, 2010 :3)

Tangan adalah tubuh yang selalu bergerak aktif. Sehingga sangat mungkin pada
tangan melekat bakteri-bakteri. Ketika tangan digunakan untuk memegang hidung,
mulut atau makanan, bakteri-bakteri tersebut dapat berpindah tempat dan
menyebabkan penyakit. Untuk itu hendaknya tangan diperhatikan kesehatannya
(Iswanto, 2007:23).

Salah satu cara yang paling efektif mencegah penyebaran infeksi dari
lingkungan melalui tangan anda adalah dengan mencuci tangan (Restianti 2009:53).
Mencuci tangan dapat menghilangkan/mengurangi mikroorganisme yang menempel
ditangan. Mencuci tangan harus dilakukan dengan menggunakan air bersih dan sabun
(Proverawati dan Rahmwati, 2012:71).

Cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanis dari kulit
kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air (Tietjen et al. 2004:4). CTPS
merupakan prilaku sehat yang terbukti secara ilmiah dapat mencegah penyebaran
penyakit-penyakit menular seperti diare, ISPA dan Flu Burung, bahkan disarankan
untuk mencegah penularan virus HINI (Depkes RI, 2009:2).
B. Tujuan Mencuci Tangan

Mencuci tangan bertujuan untuk menghilangkan/mengurangi mikroorganisme


yang menempel ditangan (Proverawati dan Rahmawati, 2017:71). Tujuan mencuci
tangan adalah menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit
dan mengurangi jumlah mikroorganisme sementara (Trietjen et al. 2004:6). Menurut
Pereira et al. (1990) dalam Trietjen et al. (2004:6), cuci tangan dengan sabun buiasa
dan air sama efektifnya dengan cuci tangan menggunakan sabun anti mikrobial.
Iritasi kulit jauh lebih rendah apabila menggunakan sabun biasa.

C. Alasan Cuci Tangan Dengan Menggunakan Sabun

Mencuci tangan dengan air saja tidak cukup. Penggunaan sabun selain membantu
singkatnya waktu cuci tangan, dengan menggosok jemari dengan sabun
menghilangkan kuman yang tidak tampak minyak/lemak/kotoran di permukaan kulit,
serta menghilangkan bau wangi. Perpaduan kebersihan, bau wangi dan perasaan
segar merupakan hal positif yang diperoleh setelah menggunakan sabun (Depkes RI,
2009:10).

D. Manfaat Prilaku CPTS

Cuci tangan sangat berguna untuk membunuh kuman penyakit yang ada ditangan.
Tangan yang bersih akan mencegah penularan penyakit seperti diare, kolera,
disentri, typus, kecacingan, penyakit kulit, infeksi saluran pernapasan Akut (ISPA),
Flu Burung atau Severe Acute Respiraroty Syndrome (SARS). Dengan mencuci
tangan menjadi bersih dan kuman (Proverawati dan Rahmawati, 2012:73).

Menurut Depkes RI (2009:10) praktik CPTS setelah jamban atau menceboki


anak, dan sebelum menjamah makanan dapat menururnkan hampir separuh kasusu
ISPA. Praktik CPTS juga dapat mencegah infeksi kulit, mata dan orang dengan
HIV/AIDS.

E. Syarat Melakukan CPTS

Syarat Cuci Tangan Pakai Sabun (CPTS) menurut Depkes RI (2009:12):

1. Cuci kedua tangan


2. Pakai sabun

3. Dengan air mengalir atau dituang

4. Dari sumber yang aman

5. Tersedia system pembuangan air limbah (SPAL)

F. Waktu Yang Tepat Untuk CPTS

Berikut ini adalah waktu yang tepat untuk mencuci tangan pakai sabun menurut
Proverawati dan Rahmawati (2012:72):

1. Setiap kali tangan kita kotor (setelah memegang uang, memegang binatang,
berkebun, dll)

2. Setelah buang air besar

3. Setelah menceboki bayi atau anak

4. Setelah makan dan menyuapi anak

5. Sebelum memegang makanan

6. Sebelum menyusui nayi

7. Sebelum menyuapi anak

8. Setelah bersin, batuk, membuang ingus, setelah pulang dari berpegian, dan

9. Sehabis bermain/memberi makanan/memegang hewan peliharaan.

Waktu-waktu kritis CTPS yang harus diperhatikan/diketahui menurut


Kemenkes RI (2012:2) yaitu :

1. Sebelum makan

2. Sebelum menghidangkan makanan

3. Sebelum memberi makanan bayi/balita

4. Sesudah buang air besar/buang air kecil\


5. Sesudah memegang hewan

Pada kondisi tertentu, dimana kader mempromosikan prilaku CPTS pada


tatanan berbeda, misalnya disekolah, waktu waktu ini dapat saja ditambahkan
dengan alternative sebagai berikut:

1. Setelah bermain dilumpur

2. Setelah bersin

3. Setelah mengucek mata

4. Setelah membuang ingus

5. Setelah memegang kapur tulis

6. Setelah bekerja di kebun sekolah

7. Setelah berolahraga

G. Cara CTPS Yang Baik Dan Benar

Langkah-langkah CTSP menurut Restianti (2009:54) adalah :

1. Basahi tangan seluruhnya. Paling efektif jika anda menggunakan air yang
mengalir langsung dari keran, bukan mencibuk air dari timba, lebih efektif
lagi jika menggunakan air hangat. Air hangat dengan suhu 45-48oC. jangan
lupa lepaskan aksessoris seperti cincin, jam tangan atau gelang.
2. Gunakan sabun secukupnya. Sabun biasa boleh, tetapi sabun antiseptic lebih
baik.
3. Punggung-telapak tangan. Gosok punggung tangan dengan telapak tangan kiri
dan sebaliknya. Jangan lupa bagian panggal jari-jari. Caranya dengan
menyilangkan kedua jari-jari kedua telapak tangan.
4. Telapak-telapak. Gosokkan kedua telapak tangan masing-masing. Kembali
silangkan kedua jari-jari anda.
5. Belakang kiri. Gosok bagian belakang jari anda dengan tangan memautkan
kedua tangan.
6. Ibu jari. Gosok jari tangan kiri dengan telapak tangan kanan dan sebaliknya.
Jangan lupa diputar-putar.
7. Jari bagian dalam. Gosokkan jari bagian dalam pada telapak tangan dengan
gerakan memutar. Terakhir pergelanggan tangan, gosok dengan baik.
8. Nilas dengan air mengalir.
9. Teringkah tangan nada dengan tiru tangan. Lap dan keringkan tangan yang
disediakan, mejadi sarang kuman sebab dipakai secara terus menerus oleh
banyak orang.

Cara mencuci tangan pakai sabun yang baik dan benar dengan 6 langkah yaitu :

1. Basuh tangan dengan air bersih dan mengalir kemudian gunakan sabun, gosok
telapak dengan telapak

2. Gosok punggung tangan serta sela-sela jari kanan dan sebaliknya.


3. Gosok telapak tangan sela-sela jari.

4. Gosok gigi dalam jari-jari dengan kedua tangan mengunci

5. Gosok ibu jari kiri berputar dalam ganggaman tangan kanan dan sebaliknya

6. Gosok dengan memutar ujung-ujung jari tangan kanan dan sebaliknya.


H. Penyakit-Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan CPTS
1. Diare
Diare adalah kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang tidak
biasa (lebih dari 3 kali sehari), juga perubahan dalam jumlah dan konsistensi
(feses cair). Hal ini biasanya berkaitan dengan dorongan, rasa tak nyaman
pada area perianal, inkontinensia, atau kombinasi dari faktor ini. (Baughman
C, Diane & Hackley C, Joann. 2000)
Bila anak tiba-tiba mengalami perubahan dalam buang air besar dari
biasanya, naik frekuensi/ jumlah buang air yang menjadi sering dan keluar
dalam konsistensi cair dari pada padat, maka itu adalah diare. Menurut
WHO, diare merupakan buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari tiga
kali dalam satu hari, dan biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih.
Diare pada anak harus ditangani karna bila tidak segera ditangani, diare
dapat menyebabkan tubuh dehidrasi yang bisa berakibat faral.
Diare sering terjadi pada anak. Apalagi mereka yang hidup dengan
tingkat kebersihan dari dan kebersihan lingkungan yang buruk serta gizi yang
tidak memadai.
Tetapi, pada dasarnya semua anak mempunyai kemungkinan terkena
diare, apalagi jika sedang terjadi wabah.

2. Infeksi Saluran Pernafasan


Mencuci tangan dengan sabunmengurangi angka infeksi saluran
pernafasan ini dengan dua langkah: dengan melepaskan patogen pernafasan
yang terdapat pada tangan dan permungkaan telapak tangan dan dengan
menghilangkan pathogen (kuman penyakit) lainnya yang menjadi penyakit
pernafasan. Bukti-bukti telah ditemukan bahwa praktik menjaga kesehatan
dan kebersihan seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah
makan/BAB/BAK, dapat mengurangi tingkat infeksi hingga 25%
(kemenkes,2014 :3).
3. Pneumonia
Pneumonia adalah radang paru yang disebabkan oleh bakteri dengan gejala
panas tinggi disertai batuk berdahak, napas cepat (frekuensi nafas >50 kali/
menit), sesak dan gejala lainnya (sakit kepala, gelisah dan nafsu makan
berkurang) (kemenkes,2014:4).

I. Alasan Pentingnya PHBS Untuk Anak Usia Sekolah


1. Anak usia sekolah termasuk kelompok masyarakat yang mempunyai resiko
tinggi
2. Anak usia sekolah adalah waktu yang paling tepat untuk menanamkan
pengertian dan kebiasaan hidup sehat
3. Anak sekolah merupakan sekelompok terbesar dari golongan anak-anak
terutama dinegara yang mengenal wajib belajar
4. Sekolah adalah salah satu instusi masyarakat yang telah terorganisasi
secara baik
5. Kesehatan anak suai sekolah akan menentukan kesehatan masyarakat dan
bangsan dimasa depan (muryunani,2013 :152).
6.
III. STATEGI INTERVENSI KEPERAWATAN KOMUNITAS
1. Proses Kelompok
Meningkatkan pengetahuan anak-anak dalam melakukan 6 langkah cuci
tangan yang benar melalui metode pendidikan kesehatan. Metode
penyuluhan ini diberikan melalui media minicard, yaitu media flashcard
yang telah dimodifikasi ukurannya menjadi 12 cm x 10 cm. setelah diadakan
penyuluhan ini diharapkan siswa dapat mengingat informasi yang telah
diberikan sehingga mengurangi paparan anak sekolah terhadap penyakit.
2. Promosi kesehatan
a. Media Film
Yaitu menampilkan video 6 langkah cuci tangan yang benar pada anak-
anak. Kurangnya informasi tentang 6 langkah cuci tangan yang benar
menjadi salah satu penyebab hal tersebut. Untuk itu perlu adanya
promosi kesehatan yang bertujuan untuk menambah pengetahuan anak-
anak.
3. Pemberdayaan
Tujuan kegiatan pengabdian adalah pemberdayaan komite sekolah dalam
melakukan 6 langkah cuci tangan yang benar. Kegiatan ini bertujuan untuk
terhindarnya dari suatu penyakit.
4. Dukungan orang tua
Keluarga adalah bentuk social yang utama yang merupakan tempat
untuk peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit (Campbell, 1994)
Orang tua (ayah dan ibu), merupakan sasaran utama dalam promosi
kesehatan. Karna orang tua, terutama ibu merupakan peletak dasar prilaku
terutama perilaku kesehatan bagi anak-anak mereka (Notoatmodjo,
2012:44).
Menurut Gecas & Seff dalam Friedman et al. (2010:380), dukungan
orangn tua adalah salah satu dari factor yang paling kuat terikat dengan
hasil akhir anak yang positif. Dalam sebuah wawancara mendalam dan
analisis penelitian pengasuhan anak, terutama meneliti orang tua dan anak
kulit putih, menyatakan bahwa terdapat bukti empiris yang cukup untuk
mendukung proposisi berikut mengenai pengaruh dukungan orng tua.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2009. Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) Kedua 15 Oktober
2009. Jakarta.

Berdaya Bunda, Sari. 2013. Mengatasi Penyakit & Masalah Belajar Anak Usia
Sekolah (6-12 Tahun). Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Baughman C, Diane & Hackley C, Joann. 2000. Keperawatan Medikal-Bedah. Jakarta


: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Linda Tietjen,d. 2010. Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan


Kesehatan Dengar Sumber Daya Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono.

Maryunani, A. 2013. Prilaku Hidup Bersih Dan Sehat. Jakarta : Anggota IKAPI.

Iswanto. 2007. Pola Hidup Sehat Dalam Keluarga. Klaten : Sunda Kelapa Pustaka.

Proverawati, Atikah dan Eni Rahmawati. 2012. Perilaku Hidup Bersih & Sehat
(PHBS). Yogyakarta : Nuha Medika.

Restianti, Hetti. 2009. Kuman di Sekitar Kita. Bandung : Sarana Ilmu Pustaka.

Kemenkes. 2014. Prilaku Mencuci Tangan Pakai Sabun Sedunia. Jakarta:


Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka


Cipta
MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS
KONSEP CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) UNTUK ANAK
PRASEKOLAH

Dosen pembimbing : Ns. Desi Deswita S.kep M.kep Kom

Disusun oleh :

Shintia Aptriawan
173210343
3.B

Poltekkes Kemenkes RI Padang


Prodi D-III Keperawatan Solok
TA 2018/2019

Anda mungkin juga menyukai