Anda di halaman 1dari 17

AKTIVITAS MANUSIA DAN PEMANFAATAN ALAM

DALAM RUANG
MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Geografi Kelautan


Yang Diampu Oleh Dr. Roni Alim B.K, M. Pd

OLEH :
Kelompok 2
Tri Purwanto 160401050099
Tri Riski Budi M. 160401050089

UNIVERSITAS KANJURUHAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita dan tak lupa pula kita mengirim salam
dan salawat kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW. yang telah membawakan
kita suatu ajaran yang benar yaitu agama Islam, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul ”Aktivitas manusia dan pemanfaatan alam
dalam ruang“ ini dengan lancar dan tepat waktu.
Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Bentuk lahan asal
struktural, khususnya bagi penulis. Materi yang kami paparkan dalam makalah ini
tentunya jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik yang bersifat membangun
sangat kami butuhkan untuk kesempurnaan makalah ini. Demikian makalah ini kami
buat semoga bermanfaat.

Malang, 23 Maret 2019

(Kelompok 2 )

Geografi Ekonomi | ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Kata Pengantar ............................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................ ii
BAB. I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................... 2
BAB. II PEMBAHASAN
1. Aktivitas dalam ruang ............................................................................... 3
2. Faktor alam yang mempengaruhi jenis mata pencaharian penduduk ....... 6
3. Jenis-jenis mata pencaharian penduduk berdasarkan kondisi alam.......... 6
BAB.III PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................. 13
B. Saran ......................................................................................................... 13
DARFTAR RUJUKAN ................................................................................ 14

Geografi Ekonomi | iii


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara agraris, yang 40% mata pencaharian mayoritas
penduduknya bertani. Indonesia juga merupakan negara agraris, karena sebagian
besar daratan di Indonesia dilalui oleh sepertiga lautan dari luas keseluruhan. Ini juga
dilewati barisan pegunungan yang subur. Mengapa bisa diketahui subur? Karena letak
negara Indonesia berada di daerah yang beriklim tropis membuat proses pelapukan
batuan yang terjadi di Indonesia terjadi secara sempurna yang membuat tanah
menjadi subur. Negara Indonesia juga merupakan negara yang memiliki kekayaan
sumber daya alam yang sangat melimpah. Sumber daya alam yang dikelola oleh
pemerintah dengan tujuan untuk mensejahterakan masyarakatnya. Terdapat dalam
Pasal 33 ayat (3) Undang - Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 “Bahwa
bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan sebesar besarnya untuk kemakmuran rakyat”. Salah satunya adalah
dalam bidang pertanahan.
Mata pencaharian merupakan suatu usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup
(ekonomi) dengan cara bekerja. Mata pencaharian masyarakat berbeda satu sama lain.
Perbedaan itu diantaranya dapat disebabkan oleh keadaan geografis, sosial, maupun
corak budaya masyarakat setempat disamping kemampuan (skill) yang dimiliki.
Faktor-faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap corak mata pencaharian suatu
masyarakat. Masyarakat yang tinggal di daerah dataran tinggi umumnya bermata
pencaharian sebagai petani. Hal ini disebabkan karena wilayah dataran tinggi cocok
untuk pertanian yang ditunjang oleh pasokan air yang memadai serta suhu yang
mendukung bagi pertumbuhan tanaman. Berbeda halnya dengan masyarakat yang
tinggal di wilayah dataran rendah, umumnya jarang ditemui masyarakat yang bermata
pencaharian sebagai petani karena tidak ditunjang oleh pasokan air serta suhu yang
memadai. Berbeda lagi dengan masyarakat yang tinggal di daerah pantai, umumnya
mereka bermata pencaharian sebagai nelayan.

Geografi Ekonomi | 1
Selain faktor geografis, mata pencaharian juga dipengaruhi oleh faktor sosial
budaya suatu masyarakat. Mata pencaharian masyarakat kota berbeda dengan
masyarakat desa. Mata pencaharian di kota bersifat heterogen, sedangkan mata
pencaharian di desa bersifat homogen. Masyarakat yang tinggal di kota terdiri dari
berbagai suku yang tinggal bersama dalam suatu wilayah. Mereka berbeda satu sama
lain sehingga mata pencaharian yang dikembangkannya pun berbeda. selain itu pula,
keadaan geografis kota yang umumnya padat oleh pemukiman tidak memungkinkan
untuk mengembangkan pertanian karena lahan yang semakin sempit serta adanya
peluang usaha lain. Berbeda halnya dengan masyarakat desa yang umumnya hidup
bersama turun temurun dengan ikatan kekeluargaan yang kuat. Keadaan tersebut
membuat masyarakat desa lebih homogen dalam memilih mata pencaharian karena
tidak adanya persaingan satu sama lain. Selain itu pula, desa berbeda dengan kota dari
segi kepadatan sehingga masih banyak lahan luas yang bisa di eksploitasi untuk
pertanian.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan aktivitas manusia dalam ruang?
2. Jelaskan faktor-faktor alam yang mempengaruhi jenis mata pencaharian penduduk?
3. Jelaskan jenis-jenis mata pencaharian penduduk berdasarkan kondisi alam?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Menjelaskan aktivitas manusia dalam ruang.
2. Menjelaskan faktor-faktor alam yang mempengaruhi jenis mata pencaharian
penduduk.
3. Menjelaskan jenis-jenis mata pencaharian penduduk berdasarkan kondisi alam

Geografi Ekonomi | 2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Aktivitas Manusia Dalam Ruang


Setiap kelompok masyarakat mencoba untuk menyesuaikan perkembangan
lingkungan setempat. Penyesuaian tersebut merupakan implementasi akal budi atau
budaya yang terus mengalami perkembangan. Untuk itulah satu masyarakat dengan
masyarakat lain menunjukkan respon yang berbeda dalam mensikapi dinamika alam.
Perbedaan tersebut juga menjadi penanda perbedaan tingkat budayanya. Adaptasi
manusia terhadap lingkungan merupakan kemampuan manusia menyesuaikan diri
terhadap setiap kondisi dan situasi lingkungan yang selalu berubah. Wujud
kebudayaan menurut Koentjaraningrat setidaknya meliputi 3 hal, yaitu gagasan atau
ide, aktivitas, dan benda-benda. Wujud kebudayaan tersebut merupakan salah satu
penanda respon manusia terhadap alam. Proses aktivitas mambentuk pola yang selalu
terikat dengan ruang, yaitu permukaan bumi, baik di daratan maupun di lautan.
Respon utama manusia terhadap alam adalah dalam pemenuhan kebutuhan pokok,
terutama kebutuhan pakan dan kebutuhan ekonomi lain, sehingga muncul istilah mata
pencaharian atau gen re de vie. Jika diperhatikan, mata pencaharian tiap masyarakat
berbeda. Tidak perlu membandingkan antar kelompok yang berjauhan, dalam satu
kelompok saja banyak yang berbeda. Itu menunjukkan bahwa dalam perkembangan
berikutnya respon manusia terhadap alam lebih bersifat personal, bukan komunal
lagi.
Pada awalnya mata pencaharian sangat tergantung potensi sekitar tempat
tinggalnya, dan dalam perkembangan berikutnya manusia semakin cerdas dalam
menangkap potensi yang ada, sehingga mata pencaharian tidak tergantung
sepenuhnya terhadap alam. Sejarah menunjukkan bahwa jenis mata pencaharian
manusia membentuk segi tiga yang ujung runcingnya di bawah. Awalnya sederhana,
dan meliputi bidang-bidang tertentu saja, kemudian terus berkembang jauh sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun demikian,
pentahapan kehidupan manusia dalam hal mata pencarian tidak boleh dilupakan

Geografi Ekonomi | 3
Adapun tahap-tahap kehidupan masyarakat yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi
(fundamental occupation) sebagai berikut:
1. Berburu dan meramu
2. Pastoral / menggembala
3. Bertani
4. Pra ndustri
5. Masyarakat pertanian modern dan industry maju
Kegiatan tersebut semakin berkembang seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Bahkan kegiatan ekonomi sekarang sudah mengalami perubahan orientasi,
yaitu dari kegiatan ekonomi berbasis sumber daya alam berubah menjadi sumberdaya
berbasis kreatifitas yang dikenal juga dengan istilah ekonomi kreatif.

A Bidang kegiatan ekonomi


Pada dasarnya, kegiatan ekonomi manusia dibedakan menjadi dua, yaitu
kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan sendiri (subsistence) dan kegiatan untuk
memenuhi kebutuhan pasar (commercial). Dalam kehidupan sehari-hari kita sering
menyebut istial komersial untuk kegiatan yang dikaitan dengan keuntungan.
1. Aktivitas ekonomi subsisten
Merupakan aktivitas ekonomi yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
Aktivitas ini dikelompokkan menjadi 3, yaitu a) pengumpulan hasil alami atau
gathering, b) penggembalaan atau herding, dan c) pertanian atau farming.
2. Aktivitas ekonomi komersial
Aktivitas ini muncul karena perbedaan hasil antara satu tempat dengan tempat lain.
Perbedaan tersebut mendorong manusia melakukan pertukaran barang baik yang
bersifat sederhana atau barter sampai kegiatan niaga modern dalam bentuk pasar ritel.
Aktivitas ekonomi komersial meliputi a) pengumpulan atau gathering (fishing,
hunting of wild animals, and forest gathering of wild plants), b) budidaya hayati atau
bioculture (peternakan, pertanian, dan campuran), c) perpabrikan atau manufacturing
(commercial gathering and commercial bioculture), d) transportasi dan perdagangan

Geografi Ekonomi | 4
atau transportation and trade (commercial gathering, commercial bioculture, and
manufacturing), e) dan pelayanan jasa atau services.
Aktivitas ekonomi yang dibangun manusia menunjukkan bahwa manusia
adalah mahluk sosial, yaitu kehidupan yang berlangsung tidak bisa melepaskan diri
dari orang lain, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya. Satu kelompok
masyarakat membutuhkan kelompok lain karena kehidupan yang berlangsung
membutuhkan kerja sama untuk bersama-sama memenuhi kebutuhan. Masyarakat
yang tinggal di pesisir membutuhkan sayuran dari pegunungan, sebaliknya
masyarakat pegunungan membutuhkan garam dari pesisir. Itulah kerja sama yang
harmonis antar kelompok masyarakat.
Pengelompokan aktivitas ekonomi dapat juga didasarkan pada jenis kegiatan
kaitannya dengan penting-dan tidaknya kegiatan tersebut. Aktivitas tersebut adalah:
1. Kegiatan primer (primary activities) yang mencakup a) pertanian atau
agriculture, b) pengambilan sumber daya alam atau resources extraction, c)
perburuan atau hunting, perikanan atau fishing, dan e) pengumpulan atau
gathering.
2. Kegiatan sekunder (secondary activities), yaitu kegiatan yang mengolah,
mengubah, dan merakit. Aktivitas ini meliputi a) manufacturing, b) fabricating,
c) contructing.
3. Kegiatan tersier (tertiary activities), merupakan kegiatan yang memberikan
solusi atas kebutuhan orang lain yang meliputi perdagangan dan jasa.
4. Kegiatan kwarter (quartenary activities), merupakan sector kegiatan yang
bertumpu pada perkembangan iptek berbasis informasi. Kegiatan tersebut
meliputi pelayanan informasi dan penelitian.

B Infrastruktur
Manusia beraktivitas dan senantiasa bersentuhan dengan sesamanya, alam,
maupun ruang. Dalam kegiatan sosial ekonomi, perlu didukung oleh sarana dan
prasarana. Berdasarkan bentuknya, prasarana dapat dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu berbentuk ruang dan bangunan (space) dan yang berbentuk jaringan. Prasarana

Geografi Ekonomi | 5
berbentuk ruang baerupa a) perlindungan (rumah), b) pelayanan umum (birokrasi), c)
kebudayaan berupa bangunan hasil budi daya manusia. Prasarana yang berbentuk
jaringan berupa a) system pengangkutan, b) fasilitas umum, c) system pengairan, d)
system komunikasi.

2. Faktor-faktor alam yang mempengaruhi jenis mata pencaharian penduduk


Indonesia merupakan negara yang terletak 6°LU - 11°08'LS dan dari 95°'BT -
141°45'BT Maka Indonesia merupakan negara yang dilewati garis ekuator dimana di
Wilayah Indonesia terdapat banyak gunung berapi yang menjadikan Indonesia negara
yang subur. Sehingga banyak penduduk Indonesia yang bermata pencaharian
dibidang pertanian terutama didaerah bertanah subur. Walaupun ada juga yang
bermata pencaharian sebagai peternak sebagian besar di daerah Indonesia Timur,
perkebunan yang merupakan mata pencaharian penduduk Indonesia Wilayah dataran
tinggi misalnya di Sumatera,kalimantan sebagian penduduk Indonesia juga bermata
Pencaharian sebagai nelayan terutama yang tinggal di dekat laut. Mata pencaharian
sebagian besar penduduk Indonesia 70%, mengarah ke sektor bercocok tanam seperti
pertanian dan perkebunan
Mata pencaharian penduduk Indonesia bermacam ragam hal ini disebabkan oleh :
1. Letak geografis Indonesia
2. Kesuburan Tanah
3. Kondisi Morfologi indonesia

3. Jenis-jenis mata pencaharian penduduk berdasarkan kondisi alam


Kita tentu mengetahui bahwa sebagian besar mata penca-harian di Indonesia
adalah bertani (petani). Hal ini dipengaruhi oleh kondisi geografis di Indonesia.
Selain bertani, mata pencaharian lainnya adalah menangkap ikan (nelayan).
Berikut ini adalah mata pencaharian yang ada di Indonesia berdasarkan pembagian
daerahnya.
a. Mata Pencaharian Daerah Pantai
Daerah pantai yang landai merupakan lahan bagi masyarakat yang berprofesi

Geografi Ekonomi | 6
sebagai nelayan, karena selain lautnya tenang juga pantai yang landai merupakan
tempat yang kaya akan ikan. Kehidupan penduduk di provinsi yang wilayahnya
berupa kepulauan dengan pulau-pulau kecil, seperti Nusa Tenggara dan Kepulauan
Maluku. Pada umumnya, selain menangkap ikan, mereka juga menyelam untuk
mengambil mutiara dan budidaya rumput laut dan kerang mutiara. Sedangkan, di
daratan pantai nelayan membudidayakan tambak ikan, komoditi yang diunggulkan
adalah bandeng dan udang.
b. Mata Pencaharia Daerah Dataran Rendah
Daerah rendah yang landai merupakan lahan yang baik untuk pembudidayaan
pertanian, perkebunan, palawija, dan lain-lain. Kondisi yang demikian makin
mendukung karena iklim Indonesia yang tropis menyebabkan lamanya penyinaran
sinar matahari terhadap bumi banyak menyebabkan turunnya curah hujan dan
banyaknya proses pelapukan, baik yang terjadi pada tumbuh-tumbuhan maupun yang
terjadi pada bebatuan. Hal ini memungkinkan suburnya tanah yang ada di wilayah
Indonesia. Selain dimanfaatkan untuk pertanian, perkebunan, atau palawija, dataran
rendah yang landai juga menyimpan potensi yang lain, misalnya terdapat sungai-
sungai dan danau yang airnya dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kehidupan.
c. Mata Pencaharia Daerah Dataran Tinggi
Dengan relief yang beranekaragam, Indonesia juga memiliki wilayah yang
beriklim. Junghun telah membuat zonasi yang didasarkan pada ketinggian tempat,
karena ketinggian tempat sangat berpengaruh terhadap suhu udara. Zonasi, artinya
pembatasan wilayah berdasarkan ketinggian di atas permukaan air laut. Dengan
zonasi ini, Indonesia dapat merealisasikannya dalam hal teknik kesesuaian cuaca,
misalnya untuk kelapa dan tebu ditanam di daerah tropis, tetapi jika dipaksakan
menanam di daerah dataran tinggi, hasilnya tidak akan memuaskan.
Pada ketinggian antara 700 meter cocok untuk perkebunan karet, lebih dari 700
meter lebih cocok untuk ditanami perkebunan teh, dan di atas 1.000 meter cocok
untuk ditanami hutan pinus. Gunung api juga memiliki manfaat besar bagi kehidupan
manusia. Belerang, sumber air panas, panorama indah, sumber energi panas bumi,
seperti kawah Kamojang, kawah Gunung Salak;.

Geografi Ekonomi | 7
Maka hubungan aktivitas penduduk bila dilihat dari kondisi geografis daerah tempat
tinggalnya adalah sebagai berikut:
No Daerah Tempat Kondisi Geografis Aktivitas Penduduk
Tinggal
1 Pegunungan • Pegunungan Disamping dimanfaatkan sebagai
merupakan deretan areal hutan, wilayah pegunungan
atau rangkaian banyak dibudidayakan perkebunan,
gunung yang tinggi seperti kina, karet dan teh. Penduduk
dibandingkan yang bermukim di daerah pegunungan
daerah sekitarnya. sebagian ada yang bekerja di
Pegunungan penambang pasir,pertanian, ladang
memiliki dan buruh perkebunan
ketinggian 500 m
di atas permukaan
laut
• beriklim sejuk
2 Dataran Tinggi • Dataran tinggi Di dataran tinggi kegiatan ekonomi
adalah bentuk penduduk cenderung dibidang
muka bumi yang pertanian lahan kering. Ladang
relatif datar yang pertanian yang dibudidayakan adalah
letaknya di daerah hortikultura antara lain, sayur-
yang tinggi yaitu sayuran, buah-buahan dan taman hias.
memiliki Jadi, aktivitas penduduk di dataran
ketinggian antara tinggi:
700-800 meter di 1. Petani. Ada dua jenis petani,
atas permukaan yakni petani pemilik lahan dan
laut petani penggarap. Petani
• beriklim sejuk pemilik lahan mengolah lahan
pertaniannya sendiri. Petani

Geografi Ekonomi | 8
penggarap mengerjakan
sawah/ladang yang bukan
miliknya sendiri. Mereka
mengolah sawah atau ladang
tuan tanah atau petani lain
2. Buruh Perkebunan. Misalnya
buruh di perkebunan teh, kopi,
dan cengkeh
3. Pedagang hasil bumi menjual
barang-barang hasil bumi ke
pasar di kota. Biasanya mereka
datang ke desa-desa untuk
membeli hasil pertanian.
Mereka membeli padi, jagung,
sayur-mayur, buah-buahan dan
sebagainya
4. Jasa Pariwisata
5. Peternak
6. Pengrajin
3 Dataran Rendah• Dataran rendah Dataran rendah merupakan dataran
adalah bentuk tempat untuk kosentrasi penduduk,
permukaan bumi karena itu daerah dataran redah sangat
yang relative datar cocok untuk pemukiman penduduk
dan letaknya di dengan pola kosentris. Aktivitas
daerah yang penduduk terdiri atas berbagai jenis,
rendah memiliki mulai dari pertanian, perikanan,
ketinggian dari 0- tambak.
200 m di atas Dibidang pertanian, perkebunan dan
permukaan laut perikanan bisa dikembangkan karena

Geografi Ekonomi | 9
• beriklim panas tersedianya air yang cukup, di
samping iklimnya yang menunjang
untuk pertumbuhan tanaman dataran
rendah. Disamping itu bidang industri
dan jasa di dataran rendah dapat
berkembang secara optimal, hal ini
bisa terjadi karena ditunjang oleh
sarana dan prasarana berupa
transportasi jalan raya dan jalan kereta
api, pusat pertokoan dan perdagangan
serta pendidikan.
Jadi, aktivitas penduduk di dataran
rendah:
1. Jasa
2. Pedagang
3. Buruh Pabrik
4. Wiraswasta
5. Karyawan Kantor
6. Perikanan
7. Pertanian dan perkebunan
tanaman dataran rendah
8. Peternakan
9. Buruh lepas
4 Pantai • Dataran pantai Penduduk yang bertempat tinggal di
adalah daerah yang pantai tidak selalu bermata
letaknya ditepi laut pencaharian sebagai nelayan. Hal ini
di mana sejauh air tergantung pada kondisi pantainya
pasang masih bisa curam dan terjal tetentu saja akan
mencapai daratan mencari jalan lain, misalnya sebagi

Geografi Ekonomi | 10
• beriklim panas petani, atau pencari sarang burung
walet seperti misalnya di pantai
Karangbolog Gombong. Karena pada
pantai yang tebingnya terjal
menyulitkan dipakaii sebagai
pelabuhan ikan.
Tetapi jika pantainya landai justru
mata pencahariannya sebagai nelayan
penangkap ikan, karena pantai yang
landai, gelombang laut tidak terlalu
besar, baik dijadikan dermaga tempat
berlabuhnya kapal-kapal motor para
nelayan.
Jadi, aktivitas penduduk di pantai:
1. Nelayan adalah orang yang
menangkap ikan di laut.
Biasanya nelayan mulai
berangkat menangkap ikan
pada malam hari. Pagi hari
mereka pulang dengan
membawa ikan. Ikan-ikan
tersebut akan dijual di tempat
pelelangan ikan
2. Pengusaha tambak ialah
pemiliki modal dalam usaha
tambak. Biasanya ia memiliki
lahan tambak. Biasanya
tambak digunakan untuk
memelihara udang dan ikan

Geografi Ekonomi | 11
bandeng
3. Petani tambak ialah orang
yang bekerja pada pengusaha
tambak. petani tambak
mendapatkan upah dari
pengusaha tambak
4. Petani garam ialah para
pekerja/buruh yang
mengerjakan usaha pembuatan
garam
5. Laut juga menghasilkan
kerang, bunga karang, dan
batu-batu laut. Hasil laut itu
dijadikan bahan-bahan untuk
membuat barang kerajinan.
Penduduk pantai banyak yang
bekerja sebagai pembuat
barang kerajinan

Geografi Ekonomi | 12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mata pencaharian merupakan suatu usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup
(ekonomi) dengan cara bekerja. Mata pencaharian masyarakat berbeda satu sama lain.
Perbedaan itu diantaranya dapat disebabkan oleh keadaan geografis, sosial, maupun
corak budaya masyarakat setempat disamping kemampuan (skill) yang dimiliki.
Faktor-faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap corak mata pencaharian suatu
masyarakat.
Aktivitas ekonomi yang dibangun manusia menunjukkan bahwa manusia
adalah mahluk sosial, yaitu kehidupan yang berlangsung tidak bisa melepaskan diri
dari orang lain, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya. Satu kelompok
masyarakat membutuhkan kelompok lain karena kehidupan yang berlangsung
membutuhkan kerja sama untuk bersama-sama memenuhi kebutuhan. Faktor-faktor
alam yang mempengaruhi jenis mata pencaharian penduduk yaitu Letak geografis
Indonesia, Kesuburan Tanah dan Kondisi Morfologi indonesia. Sedangkan Jenis-jenis
mata pencaharian penduduk berdasarkan kondisi alam yaitu dibagi menjadi mata
pencaharian bagian pantai, dataran rendah dan dataran tinggi.

B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna oleh karenanya pembaca
diharapkan mengunakan literatur sebagai penunjang proses belajar.

Geografi Ekonomi | 13
DAFTAR RUJUKAN
Tanpa nama. Penduduk indonesia dan mata pencaharian nya (online).
https://www.academia.edu/9936388/Penduduk_Indonesia_dan_Mata_
Pencahariannya. Diakses Pada 23 Maret 2019.
Tanpa nama. 2014. Hubungan kondisi geografis dengan mata pencaharian (online).
http://kumpulantugassekolahnyarakabintang.blogspot.com/2014/10/hu
bungan-kondisi-geografis-dengan.html. Diakses Pada 23 Maret 2019.
Villa. 2017. Faktor yang mempengaruhi perbedaan mata pencaharian (online).
http://joedydevilla.blogspot.com/2017/04/faktor-yang-mempengaruhi-
perbedaan-mata.html. Diakses Pada 23 Maret 2019.

Geografi Ekonomi | 14

Anda mungkin juga menyukai