SK Kebijakan SK Penetapan Indikator Mutu
SK Kebijakan SK Penetapan Indikator Mutu
MENIMBANG : 1. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit,
maka perlu disusun kebijakan mutu laboratorium dan kinerja RSU Kelas D Kota
Palangka Raya.
MENGINGAT : 1. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1961 Tahun 201
tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
3. Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129/Menkes/SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
Kedua : Kebijakan Mutu dan Kinerja Laboratorium RSU Kelas D Kota Palangka Raya
sebagaimana tercantum dalam lampiran yang tidak terpisahkan dari surat ini.
Ketiga : Keputusan sejak tanggal di tetapkannya, dan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dalam surat keputusan, maka akan diadakan perbaikan dan perubahan
seperlunya.
1. Direktur dan seluruh staf wajib berpartisipasi dalam program mutu dan kinerja mulai dari perencanaan,
pelaksanaan,monitoring dan evaluasi.
2. Seluruh Instalasi/Unit melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan Program Mutu dan Kinerja yang
diselenggarakan di jajaran rumah sakit.
3. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh staf RSU Kelas D Kota Palangka Raya dengan pendekatan
multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh manjemen mutu rumah sakit.
4. Perencanaan mutu berisi paling tidak :
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring dan evaluasi indikator,
maupun keluahn pasien/kelarga/staf dengan mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi dan
kecendrungan terjadinya masalah.
b. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan kinerja yang terkoordinasi dari semua unit
kerja dan unit pelayanan.
c. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan indikator, pengumpulan data,
untuk kemudian dianalisis dan ditindak lanjuti dalam upaya peningkatan mutu dan kinerja.
d. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja, dan indikator klinis yang meliputi indikator
struktur, proses dan outcome.
e. Upaya-upaya perbaikan mutu dan kinerja melalui standarisasi, perancangan sistem, rancang ulang
sistem untuk peningkatan mutu dan kinerja.
f. Program dan kegiatan-kegiatan peningkatan mutu dan kinerja rumah sakit.
g. Rencana sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaiakn permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan
tindak lajut yang dilakukan.
h. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien.
MENIMBANG : 1. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit,
maka perlu disusun kebijakan mutu laboratorium dan kinerja RSU Kelas D Kota
Palangka Raya.
MENGINGAT : 1. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1961 Tahun 201
tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
5. Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129/Menkes/SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
Ketiga : Keputusan sejak tanggal di tetapkannya, dan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dalam surat keputusan, maka akan diadakan perbaikan dan perubahan
seperlunya.
LATAR BELAKANG
Mutu pelayanan merupakan faktor yang esensial dalam seluruh operasional sebuah Puskesmas. Langkah awal
dalam melakukan proses manajemen mutu adalah penetapan indikator mutu. Indikator mutu kemudian akan
dimonitoring secara berkala dan menjadi parameter dalam mengukur dan menilai suatu pelayanan yang
diberikan.
Untuk itulah maka RSU Kelas D Kota Palangka Raya menetapkan Indikator Mutu
PENGERTIAN
Indikator mutu adalah parameter yang dapat diukur, yang mewakili input, proses maupun hasil akhir dari suatu
pelayanan dan proses manajerial yang digunakan untuk mengukur mutu dari pelayanan dan proses manajerial
tersebut.
TUJUAN
1. Untuk mengukur mutu dari pelayanan kesehatan dan proses manajerial di Laboratorium RSU Kelas D Kota
Palangka Raya.
2. Untuk meningkatkan mutu pelayanan (quality improvement) di Laboratorium RSU Kelas D Kota
Palangka Raya.
TIDAK DIPILIH
Dalam menentukan prioritas atas kegiatan monitoring didasarkan pada beberapa proses, diantaranya :
1. Kebutuhan pelanggan/ pengguna layanan.
2. Rekomendasi dari tim peningkatan mutu rumah sakit.
3. Keputusan dari direktur.
Kemudian indikator-indikator tersebut diajukan ke manajemen mutu untuk secara bersama-sama membuat
rumusan cara pengukuran, frekuensi pengukuran & periode analisa, rentang nilai yang diharapkan serta
mengintegrasikan proses pengumpulan data indikator tersebut ke dalam aktivitas kerja harian petugas unit /
departemen / direktorat terkait.
RUANG LINGKUP
Untuk melakukan pengawasan mutu, maka kepala instalasi laboratorium menetapkan enam belas (16) aspek
pelayanan maupun proses klinis dan manajerial yang harus memiliki indikator mutu, sebagai berikut :
KEBIJAKAN
Untuk pelaksanaan monitoring mutu di setiap unit pelayanan, akan dibentuk tim peningkatan mutu
Laboratorium.
Pelaksanaan analisa hasil monitoring indikator mutu, rekomendasi perbaikan dan pengawasan pelaksanaan hasil
perbaikan dikoordinasikan oleh Departemen Resiko, Mutu & Keselamatan serta Satuan Pengawas Internal RSU
Kelas D Kota Palangka Raya
TIM PENYUSUN :