Anda di halaman 1dari 6

MIND MAPPING

ANALISIS PERKEMBANGAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN


DAN PEMBELAJARAN

Tentang

HAKIKAT DAN KONSEP-KONSEP DASAR PSIKOLOGI PENDIDIKAN,


BELAJAR DAN PEMBELAJARAN SERTA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

Oleh :

MONICA THERESIA
NIM 19169019

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Mudjiran, M.S., Kons

PROGRAM STUDI S3 ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
A. Hakikat dan Konsep Dasar Psikologi Pendidikan
1. Pengertian Psikologi Pendidikan
Psikologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu psyche yang berarti jiwa dan
logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah, psikologi berarti ilmu tentang jiwa
atau ilmu jiwa. Defenisi berikut ini menunjukkan beragamnya pendapat para ahli
tentang psikologi (Sobur, 2003: 32).
Pada dasarnya, psikologi itu menyentuh banyak bidang kehidupan dan
organisme, baik manusia maupun hewan. Namun, meskipun demikian, secara
lebih spesifik psikologi sering dikaitkan dengan kehidupan organisme manusia.
Psikologi pendidikan adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang
pemahaman gejala kejiwaan dalam tigkah laku manusia untuk kepentingan
mendidik atau membina perkembangan kepribadian manusia. Jadi segala gejala-
gejala yang berhubungan dengan proses pendidikan dipelajari secara mendalam
pada psikologi pendidikan.
2. Hubungan Psikologi dengan Ilmu Pendidikan
Psikologi dan ilmu pendidikan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang
lainnya, karena antara psikologi dengan ilmu pendidikan mempunyai hubungan
timbal balik. Ilmu pendidikan sebagai suatu disiplin bertujuan memberikan
bimbingan hidup manusia sejak ia lahir sampai mati. Pendidikan tidak akan
berhasil dengan baik jika tidak dibarengi dengan psikologi. Demikian pula watak
dan kepribadian seseorang ditunjukkan oleh psikologi. Oleh karena begitu eratnya
hubungan antara psikologi dengan ilmu pendidikan, maka lahirlah yang namanya
psikologi pendidikan.
3. Kontribusi Psikologi Pendidikan bagi Teori dan Praktek Pendidikan
a. Kontribusi Psikologi Pendidikan terhadap Pengembangan Kurikulum
b. Kontribusi Psikologi Pendidikan terhadap Pengembangan Program Pendidikan
c. Kontribusi Psikologi Pendidikan terhadap Sistem Pembelajaran
d. Kontribusi Psikologi Pendidikan terhadap Sistem Evaluasi
4. Metode-metode dalam Psikologi Pendidikan
Psikologi mempunyai banyak metode. Beberapa diantaranya dapat diuraikan
sebagai berikut.
a. Metode Eksperimental
b. Metode Non Eksperimen (Metode Observasi, Metode Studi Kasus
1) Metode Survey
2) Metode Korelational

B. Belajar
1. Pengertian dan Hakikat Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang diperoleh dari
pengalaman sebelumnya melalui praktik atau latihan. Berhasil tidaknya
pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada proses belajar yang
dialami siswa sebagai peserta didik. Adapun proses belajar yang dilakukan
seseorang, tergantung dari pandangannya tentang aktivitas belajar. Ada orang
yang berpandangan bahwa belajar adalah suatu kegiatan menghafal fakta-fakta,
sehingga seseorang sudah merasa puas bila mampu menghafal sejumlah fakta di
luar kepala. Ada pula yang berpandangan bahwa belajar adalah suatu aktivitas
latihan, sehingga untuk memperoleh kemajuan, seseorang melatih diri dengan
berbagai aspek tingkah laku meskipun tidak memiliki pengetahuan mengenai arti,
hakikat, dan tujuan keterampilan tersebut.
b. Hakikat Belajar
Hakikat belajar sangat penting diketahui untuk dijadikan pegangan dalam
memahami secara mendalam masalah belajar. Dari sejumlah pengertian belajar
yang telah diuraikan ada kata yang sangat penting untuk dibahas, yaitu kata
“Perubahan”. Ketika kata “Perubahan” dibicarakan dan dipermasalahkan, maka
pembicaraan sudah menyangkut permasalahan mendasar dari masalah belajar.
Apapun formasi kata dan kalimat yang dirangkai oleh para ahli untuk memberikan
pengertian belajar, maka intinya tidak lain adalah masalah “Perubahan” yang
terjadi dalam diri individu yang belajar.
Oleh karena itu, seorang yang melakukan aktivitas belajar dan diakhir dari
aktivitasnya itu telah memperoleh perubahan dalam dirinya dengan pemilikan
pengalaman baru, maka individu itu dikatakan telah belajar.Tapi perlu diingatkan,
bahwa perubahan yang terjadi akibat belajar adalah perubahan yang bersentuhan
dengan aspek kejiwaan dan mempengaruhi tingkah laku. Jadi, hakikat belajar
adalah perubahan dan tidak setiap perubahan adalah sebagai hasil belajar.
2. Ciri-ciri Belajar
a. Perubahan yang terjadi secara sadar.
b. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional.
c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.
d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara.
e. Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah.
f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.
3. Teori-teori Belajar
a. Teori Conditioning
Conditioning adalah suatu bentuk belajar yang kesanggupan untuk
berespon terhadap stimulus tertentu dapat dipindahkan pada stimulus lain.
Menurut teori conditioning, belajar adalah suatu proses perubahan yang terjadi
karena adanya syarat-syarat (conditions) yang kemudian menimbulkan respon.
b. Teori Psikologi Gestalt
Belajar dalam pandangan teori Gestalt bukan sekedar proses asosiasi
antara stimulus – respons yang kian lama kian kuat disebabkan adanya berbagai
latihan atau ulangan-ulangan. Menurut aliran ini, belajar itu terjadi apabila
terdapat pengertian (insign).Pengertian ini muncul jika seseorang, setelah
beberapa saat, mencoba memahami suatu masalah, tiba-tiba muncul adanya
kejelasan, terlihat olehnya hubungan antara unsur-unsur yang satu dengan yang
lain, kemudian dipahami sangkut pautnya, untuk kemudian dimengerti maknanya.
4. Jenis-jenis Belajar
Walaupun belajar dikatakan berubah, namun untuk mendapatkannya
bermacam-macam caranya. Setiap perbuatan belajar mempunyai ciri-ciri masing-
masing. Yaitu belajar arti kata-kata, belajar kognitif, belajar menghafal, belajar
teoritis, belajar konsep, belajar kaidah, belajar berpikir, belajar keterampilan motorik
dan belajar estetis
5. Aktivitas-aktivitas Belajar
Memandang adalah mengarahkan penglihatan ke suatu objek. Tetapi perlu
dingat bahwa tidak semua memandang termasuk ke dalam aktivitas belajar. Aktivitas
memandang dalam hal ini adalah aktivitas memandang yang bertujuan sesuai dengan
kebutuhan untuk mengadakan perubahan tingkah laku yang positif.
Aktivitas-aktivitas ini dapat dikatakan belajar, jika semua aktivitas ini
didorong oleh kebutuhan, motivasi untuk mencapai tujuan dengan menggunakan
situasi tertentu untuk memperoleh perubahan tingkah laku.
Menulis dan mencatat adalah kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam
aktivitas belajar. Mencatat yang termasuk ke dalam aktivitas belajara yaitu apabila
dalam mencatat orang mengetahui kebutuhan dan tujuannya, serta menggunakan
seperangkat tertentu agar catatan itu nantinya berguna bagi pencapaian tujuan belajar.
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
a. Faktor Internal
Faktor internal, yaitu faktor yang berada dalam diri individu yang meliputi
dua faktor, diantaranya faktor psikis dan faktor fisik.
1) Faktor Fisik
2) Faktor Psikis (Faktor intelegensi atau kemampuan, Faktor perhatian dan minat
dan Faktor kepribadian)
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri anak. Yang
termasuk ke dalam foktor eksternal adalah sebagai berikut:
1) Faktor Keluarga (Faktor ekonomi keluarga, Hubungan emosional anak dan
orang tua dan Cara mendidik anak)
2) Faktor Lingkungan Sekolah
3) Faktor Lingkungan Lain
C. PEMBELAJARAN
1. Hakikat Pembelajaran
Dalam hal belajar peran guru adalah membelajarkan siswa untuk belajar.
Dengan kata lain guru adalah subjek pembelajar siswa. Belajar yang dilakukan
oleh siswa berkaitan erat dengan usaha pembelajaran yang dilakukan oleh
guru.Peran guru dalam kegiatan pembelajaran sangat penting lebih-lebih bila para
peserta didik kurang menyadari arti pentingnya belajar bagi masa depannya.
Pembelajaran merupakan salah satu faktor yang sangat strategis dalam
menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Guru bertugas untuk
menyusun program pembelajaran yang menguntungkan bagi proses belajar peserta
didik.
Pembelajaran berarti partisipasi pendidik bersama peserta didik dalam
membentuk pengetahuan, membuat makna, mencari kejelasan, bersikap kritis, dan
mengadakan justifikasi. Jadi pembelajaran adalah bentuk belajar sendiri. Tugas
pendidik adalah membantu peserta didik agar mampu mengkonstruksi
pengetahuannya sesuai dengan situasinya yang konkret. Pembelajaran pada
dasarnya suatu proses kegiatan guru yang ditujukan kepada siswa dalam
menyampaikan pesan berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan serta
membimbing dan melatih agar siswa belajar. Dengan demikian, guru harus
menciptakan suatu kondisi lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses
belajar. Guru melakukan kegiatan pembelajaran atau membelajarkan siswa
sedangkan siswa melakukan kegiatan belajar.
2. Prinsip-prinsip Pembelajaran
Menurut Piaget (Dimyati & Mudjiono, 1994 : 13-14), pembelajaran terdiri
dari empat langkah berikut :
a. Langkah satu: menentukan topik yang dapat dipelajari oleh anak sendiri.
Penentuan topik tersebut dibimbing dengan beberapa pertanyaan sebagai
berikut.
b. Langkah dua: memilih atau mengembangkan aktivitas kelas dengan topik
tertentu. Hal ini dibimbing dengan pertanyaan sebagai berikut.
c. Langkah tiga: mengetahui adanya kesempatan bagi guru untuk
mengemukakan pertanyaan yang menunjang proses pemecahan masalah.
Bimbingan pertanyaan sebagai berikut.
d. Langkah empat: menilai pelaksanaan tiap kegiatan, memperhatikan
keberhasilan dan melakukan revisi. Bimbingan pertanyaan sebagai berikut.
Menurut pandangan Bruner, teori belajar itu bersifat deskriptif, sedangkan
teori pembelajaran itu preskriptif.Beberapa prinsip belajar menjadi dasar tindak
pembelajaran. Dengan kata lain prinsip-prinsip belajar merupakan patokan tindak
pemebalajaran guru, atau prinsip-prinsip belajar memiliki implikasi kuat bagi
tindak pemeblajharan guru.
Menurut Dimjati dan Mudjiono, (1994: 56-60), terdapat 7 prinsip-prinsip
belajar yang kemudian berimplikasi pada prinsip-prinsip pembelajaran yaitu : (1)
Perhatian dan motivasi; (2) Keaktifan; (3) Keterlibatan langsung (berpengalaman);
(4) Pengulangan; (5) Tantangan; (6) Balikan dan Penguatan; dan (7) Perbedaan
Individual.
3. Metode Pembelajaran
Metode dan teknik pembelajaran adalah cara yang di dalam fungsinya
merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Operasionalisasi
dari satu atau lebih metode-metode pembelajaran direalisasikan dalam kegiatan
pembelajaran berdasarkan strategi pembelajaran yang telah ditetapkan.
Selanjutnya, beberapa metode pembelajaran dapat diuraikan sebagai berikut.
metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode simulasi, metode
demonstrasi dan metode pemberian tugas.
4. Pendekatan Pembelajaran
Pada dasarnya belajar dapat dilakukan di mana saja. Saat ini informasi
dapat diterima dengan mudah melalui media-media tertentu sebagai sumbernya,
misalnya radio, televisi, film, surat kabar, majalah dan lain.lain. Pesan-pesan yang
diperoleh melalui informasi yang diterima tadi perlu pengetahuan dan
keterampilan dalam mengelolanya. Untuk itu, perlu pemahaman mengenai
pendekatan-pendekatan belajar dalam membelajarkan siswa. Pendekatan
pembelajaran ini merupakan suatu panutan yang berusaha meningkatkan
kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa dalam pengolahan pesan,
sehingga tercapai sasaran belajar. Pendekatan pembelajaran merupakan salah satu
cara yang ditempuh guru dalam pelaksanaan pembelajaran, agar konsep yang
disajikan dapat diadaptasikan oleh siswa. Beberapa pendekatan pembelajaran
adalah pendekatan kontruktivisme, pendekatan problem solving, pendekatan
open-ended, dan pendekatan realistic, dan masih banyak lagi pendekatan
pembelajaran yang lainnya.
DAFTAR RUJUKAN

Dimyati dan Mudjiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Proyek Pembinaan dan Peningkatan
Mutu Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Departemen
Pendidikan Dan Kebudayaan.
Djamarah, Suaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Kartono, Kartini. 1981. Psikologi Wanita, Gadis Remaja, dan Wanita Dewasa. Bandung:
Alumni.
Lefrancois, Guy R. 1972. Psychology for Teaching, A Bear Always Faces the Front.
Belmont, California : Wadsworth Publishing Company, Inc.
Paulina Pannen, Dina Mustafa dan Mustika Sekarwinahyu, 2001.Konstruktivisme Dalam
Pembelajaran. Proyek Pengembangan Universitas Terbuka, Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.
Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.
Usman, Husaini dan Purnomo Setiadi Akbar. 1996. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta:
Bina Aksara.
Vredenbregt, J. 1981. Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai