METODE
PELAKSANAAN
KEGIATAN :
Pembangunan dan Pengembangan Sarana dan
Prasarana di Kawasan Transmigrasi
PEKERJAAN :
Pembangunan Jalan Penghubung KTM Rawa Pitu (LBP Telford)
Kecamatan Rawa Pitu
DIBUAT :
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Kegiatan Pembangunan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana di Kawasan Transmigrasi
Pembangunan Jalan Penghubung KTM Rawa Pitu (LBP Telford)
Kecamatan Rawa Pitu
MUKADIMAH
Metode Pelaksanaan ini merupakan salah satu kelengkapan penawaran yang tidak terpisahkan dari
dokumen penawaran yang kami lampirkan, sehingga pada metode kami sajikan tahapan serta proses
pelaksanaan dilapangan berdasarkan item-item yang kami tawar dalam dokumen tersebut.
Oleh karena itu CV. ANUGERAH KARYA menyusun Metode Pelaksanaan ini berdasarkan pengalaman-
kami dalam melaksanakan pekerjaan fisik yang telah kami laksanakan dahulu. Metode ini disusun
berdasarkan referensi teknis Pedoman Pelaksanaan Jalan dan Jembatan Kementrian Pekerjaan Umum
yang ada dan berdasarkan pengalaman kami dalam melaksanakan pekerjaan.
Semua item-item pekerjaan tersebut diatasakan dilaksanakan sesuai dengan Spesifikasi teknis dan
menurut volume pekerjaan yang tersedia dalam daftar Kuantita dan harga.
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Kegiatan Pembangunan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana di Kawasan Transmigrasi
Pembangunan Jalan Penghubung KTM Rawa Pitu (LBP Telford)
Kecamatan Rawa Pitu
I. DIVISI 1 – UMUM
Pelaksanaan mobilisasi pada pekerjaan ini dilakukan pada waktu awal-awal pelaksanaan pekerjaan
yakni pada minggu ke 1 , Ke-2 dan ke-13. Alat-alat tersebut ialah:
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Kegiatan Pembangunan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana di Kawasan Transmigrasi
Pembangunan Jalan Penghubung KTM Rawa Pitu (LBP Telford)
Kecamatan Rawa Pitu
Kontraktor menyediakan personil ahli teknik untuk memperlancar pelaksanaan pekerjaan sehingga
diperoleh mutu, kinerja dan dimensi sesuai yang disyaratkan dalam ketentuan.
Pada awal pelaksanaan pekerjaan, personil melaksanaan suatu survei lapangan yang lengkap dan
menyiapkan laporan hasil survei lapangan untuk menentukan kondisi fisik dan struktur perkerasan
lama dan fasilitas drainase yang bersangkutan. Dengan demikian akan memungkinkan Direksi
Pekerjaan melaksanakan revisi minor dan menyelesaikan serta menerbitkan detil pelaksanaan
sebelum kegiatan pelaksanaan dimulai. Selanjutnya personil tersebut ikut serta dalam dalam
pematokan (staking out) dan survei seluruh proyek, investigasi dan pengujian bahan tanah dan
Aggregat Base B, Batu Pecah 10-15 cm dan Batu Pecah 5-7 cm , and rekayasa serta penggambaran
untuk menyimpan Dokumen Rekaman Proyek.
Selama 30 hari pertama sejak periode mobilisasi. Kontraktor mengerahkan personil tekniknya
bersama sama Konsultan Perencana dan Pengawas didampingI pihak pemberi kerja,untuk
melakukan survei lapangan dan membuat laporan tentang kondisi fisik dan struktur dari
perkerasan jalan, dan perlengkapan jalan lainnya seperti rambu jalan, patok kilometer, pagar
pengaman. Pekerjaan survei lapangan ini harus dilaksanakan pada seluruh panjang jalan dalam
lingkup Kontrak, dan harus mencakup berikut ini, tetapi tidak terbatas pada :
Inventarisasi geometrik jalan, yang meliputi: lebar perkerasan, kondisi permukaan, jenis
lapis permukaan, detil bahu jalan; radius tikungan, lereng melintang (superelevasi di
tikungan), dan kelandaian.
Jenis, bentuk, ukuran, dan profil memanjang dari semua selokan samping di sepanjang
kedua sisi jalan. Jenis, bentuk, ukuran, lokasi, panjang, dan kondisi gorong-gorong, terma-
suk detil dari setiap struktur tembok kepala dan lantai apron.
Kontraktor akan mempelajari Gambar asli yang terdapat dalam Dokumen Kontrak dan
berkonsultasi dengan Direksi Pekerjaan sebelum pekerjaan survei dimulai. Gambar ini harus
diantisipasi terhadap perubahan kecil pada alinyemen, ruas dan detil yang mungkin terjadi
selama pelaksanaan.
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Kegiatan Pembangunan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana di Kawasan Transmigrasi
Pembangunan Jalan Penghubung KTM Rawa Pitu (LBP Telford)
Kecamatan Rawa Pitu
Kontraktor melaksanakan pekerjaan sesuai dengan maksud dari Gambar dan Spesifikasi, dan
tidak mengambil keuntungan atas setiap kesalahan atau kekurangan dalam Gambar atau
perbedaan antara Gambar dan Spesifikasi, Kontraktor harus menandai dan memperbaiki
setiap kesalahan atau kekurangan terutama yang berhubungan dengan lebar Jalan lama dan
lokasi dan arah setiap pelebaran perkerasan. Setiap penyimpangan dari Gambar
sehubungan dengan kondisi lapangan yang tidak terantisipasi Kontraktor dan Direksi
Pekerjaan mencari kesepakatan terhadap ketepatan atas setiap perubahan yang diambil
terhadap Gambar dalam Kontrak ini.
Kontraktor akan memilih bahan yang dipergunakan di dalam pekerjaan ini selalu melihat aspek teknis
yang harus memenuhi spesifikasi dan standar yang berlaku atau sebagaimana secara khusus disetujui
tertulis oleh Direksi Pekerjaan.
Sebelum mengadakan pemesanan atau membuka daerah sumber bahan untuk setiap jenis bahan,
maka Kontraktor menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan contoh bahan, bersama dengan detil lokasi
sumber bahan dan Pasal ketentuan bahan dalam Spesifikasi yang mungkin dapat dipenuhi oleh
contoh bahan, untuk mendapatkan persetujuan
1.4.1 BAHAN/MATERIAL
Bahan/Material yang dipakai pada pekerjaan ini baik material Lapis Pondasi Batu Aggregat B,
Batu Pecah 10-15 cm dan Batu Pecah 5-7 cm merupakan bahan material yang terbaik
berdasarkan Spesifikasi Material yang ada dan tetap melalui proses persetujuan dari Pihak
Pemberi kerja.
penumpukan bahan harus dibatasi sampai maksimum 5 meter, Penumpukan berbagai jenis
agregat yang akan dipergunakan material Batu Aggregat Base B Batu Pecah 10-15 cm dan Batu
Pecah 5-7 cm, dilakukan secara terpisah untuk mencegah tercampurnya agregat-agregat
tersebut.
Kantor sementara dan fasilitasnya Kontraktor menyediakan akomodasi dan fasilitas kantor yang cocok
dan memenuhi kebutuhan kegiatan beserta fasilitasnya di lokasi proyek. Ukuran kantor dan
fasilitasnya sesuai untuk kebutuhan umum Penyedia Jasa dan harus menyediakan sebuah ruangan
yang digunakan untuk rapat kemajuan pekerjaan.
Pengaturan lalu lintas selama masa konstruksi harus dituangkan dalam Rencana Manajemen dan
Keselamatan Lalu Lintas (RMKL) yang disusun oleh Penyedia Jasa berdasarkan tahapan dan metoda
pelaksanaan pekerjaan dan disetujui oleh pihak pemberi kerja.
Pada pekerjaan ini rekanan akan selalu memperhatikan aspek manajemen dan keselamatan lalu lintas
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, pengaturan lalu lintas transportasi dilakukan dengan
pembuatan tanda-tanda lalu lintas yang memadai di setiap kegiatan lapangan. Bila diperlukan dapat
ditempatkan petugas pemberi isyarat yang bertugas mengatur arus lalu lintas pada saat pelaksanaan.
Berikut ini hal-hal yg disiapkan rekanan pada pelaksanaan pekerjaan ini ;
4) Patok STA
Kontraktor harus menyediakan Patok STA per 50 meter sebagai rambu/tanda pengenal panjang
ruas pada saat pelaksanaan pekerjaan.
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Kegiatan Pembangunan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana di Kawasan Transmigrasi
Pembangunan Jalan Penghubung KTM Rawa Pitu (LBP Telford)
Kecamatan Rawa Pitu
Dalam hal ini pengalihan sementara dilakukan jika seluruh badan jalan pada ruas tersebut tidak
dapat dilalui kendaraan umum, sehingga tahapan ini akan dilakukan rekanan.
3) Pembersihan Penghalang
Selama pelaksanaan pelaksanaan, Kontraktor harus menjamin bahwa perkerasan, bahu jalan
lokasi yang berdekatan dengan Daerah Milik Jalan harus dijaga agar bebas dari bahan
pelaksanaan, kotoran dan bahan yang tidak terpakai lainnya yang dapat mengganggu atau
membahayakan lalu lintas yang lewat. Pekerjaan juga harus dijaga agar bebas dari setiap parkir
liar atau kegiatan perdagangan kaki lima kecuali untuk daerah-daerah yang digunakan untuk
maksud tersebut.
METODE KERJA
Pekerjaan ini mencakup penyiapan, penggarukan dan pemadatan permukaan tanah dasar atau
permukaan jalan kerikil lama, Untuk jalan kerikil, pekerjaan dapat juga mencakup perataan berat
dengan motor grader untuk perbaikan bentuk dengan atau tanpa penggaruan dan tanpa penambahan
bahan baru.
Pekerjaan ini meliputi galian minor atau penggarukan serta pekerjaan timbunan minor yang diikuti
dengan pembentukan, pemadatan, pengujian tanah atau bahan berbutir, dan pemeliharaan
permukaan yang disiapkan sampai bahan perkerasan ditempatkan diatasnya, yang semuanya sesuai
dengan Gambar dan Spesifikasi ini atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Sebelum memulai pekerjaan kontraktor mengajukan rencana kerja ke direksi pekerjaan untuk
melaksanakan pekerjaan persiapan Penyiapan Badan Jalan.
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Kegiatan Pembangunan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana di Kawasan Transmigrasi
Pembangunan Jalan Penghubung KTM Rawa Pitu (LBP Telford)
Kecamatan Rawa Pitu
1. Jadwal Kerja
Kontraktor mengajukan ke direksi tentang pekerjaan Penyiapan Badan Jalan ini, isinya
tentang apa saja yang akan dilakukan dilapangan, alat berat apa saja yang akan
diturunkan, berapa petugas lalu lintas serta jumlah pekerja lapangan semua di
koordinasikan kepada pihak Direksi.
Kontraktor bertanggungjawab atas seluruh konsekuensi dari lalu lintas yang diijinkan
melewati tanah dasar, dan Kontraktor harus melarang lalu lintas yang demikian bilamana
Kontraktor dapat menyediakan sebuah jalan alih (detour) atau dengan pelaksanaan
setengah lebar jalan dan juga kontraktor mensiagakan petugas lapangan untuk mengatur
lalu lintas tersebut serta memasang rambu2 peringatan dilapangan.
Tanah dasar dapat dibentuk dari Timbunan Biasa atau tanah asli di daerah galian. Bahan yang
digunakan dalam setiap hal haruslah sesuai dengan yang diperintahkan Direksi Pekerjaan, dan
sifat-sifat bahan yang disyaratkan untuk bahan yang dihampar dan membentuk tanah dasar
haruslah seperti yang disyaratkan dalam Spesifikasi untuk bahan tersebut.
Bilamana permukaan tanah dasar disiapkan terlalu dini tanpa segera diikuti oleh
penghamparan lapis pondasi bawah, maka permukaan tanah dasar dapat menjadi rusak. Oleh
karena itu, luas pekerjaan penyiapan tanah dasar yang tidak dapat dilindungi pada setiap saat
harus dibatasi sedemikian rupa sehingga daerah tersebut yang masih dapat dipelihara dengan
peralatan yang tersedia dan Kontraktor mengatur penyiapan tanah dasar dan penempatan
bahan perkerasan dimana satu dengan lainnya berjarak cukup dekat.
Pekerjaan galian yang diperlukan untuk membentuk tanah dasar dilaksanakan sesuai
ketentuan dengan menggunakan alat Motor Grader, alat tersebut meratakan permukaan
hasil galian dan Seluruh Timbunan yang diperlukan harus dihampar sesuai dengan Spesifikasi
gambar dan desain sehingga badan jalan menjadi sesuai rencana.
Pemadatan Tanah Dasar dipadatkan menggunakan vibro Roller dengan Ketentuan pemadatan
minimum 6 kali lintasan sehingga menghasilakn daya dukung tanah yang sesuai spesifikasi.
Pekerjaan ini terdiri dari peningkatan kembali dan pembentukan kembali bahu jalan yang ada,
termasuk pembersihan tumbuh-tumbuhan, pemotongan, perapihan, pengurugan dengan bahan
terpilih serta pemadatan untuk mengembalikan bahu jalan mencapai garis, kemiringan dan
dimensi yang benar yang ditunjukkan pada Gambar Rencana.
Semua tumbuh-tumbuhan harus dibongkar dari bahu jalan yang ada, rumput, alang -alang, semak-
semak dan tumbuhan lainnya harus dipotong ulang seperlunya sebelum pembentukan kembali
bahu jalan yang harus dibentuk kembali oleh tenaga kasar menggunakan alat bantu.
Lapis Pondasi Agregat tidak boleh ditempatkan, dihampar, atau dipadatkan sewaktu
turun hujan, dan pemadatan tidak boleh dilakukan setelah hujan atau bila kadar air bahan
jadi tidak berada dalam rentang yang ditentukan.
Bahan Lapis Pondasi Agregat Base B dipilih dari sumber yang disetujui Pihak Dinas.
a) Material agregat kelas B dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader
dengan komposisi sesuai job mix design yang telah disetujui kemudian material
agregat kelas B dibawa ke lokasi pekerjaan menggunakan dump truck.
b) Setiap lapis harus dihampar pada suatu operasi dengan takaran yang merata agar
menghasilkan tebal padat yang diperlukan dalam toleransi yang disyaratkan. Bilamana
akan dihampar lebih dari satu lapis, maka lapisan-lapisan tersebut harus diusahakan
sama tebalnya. Material agregat kelas B dihampar dengan alat motor grader dan
dengan ketebalan padat yang disyaratkan.
c) Tebal padat minimum untuk pelaksanaan setiap lapisan harus dua kali ukuran terbesar
agregat lapis pondasi. Tebal padat maksimum tidak boleh melebihi 25 cm, kecuali
diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan.
d) Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck
dan dipadatkan dengan menggunakan Three Wheel Roller Selama pemadatan,
sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan
menggunakan alat bantu.
e) Operasi penggilasan harus dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi
sedikit ke arah sumbu jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian yang
ber”superelevasi”, penggilasan harus dimulai dari bagian yang rendah dan bergerak
sedikit demi sedikit ke bagian yang lebih tinggi. Operasi penggilasan harus dilanjutkan
sampai seluruh bekas roda mesin gilas hilang dan lapis tersebut terpadatkan secara
merata.
f) Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan
test sand cone untuk mengetahui kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik.
g) Alat yang digunakan :
Dump Truck
Motor Grader
Three Wheel Roller
Water Tanker
Alat Bantu
Pekerjaan Pondasi (LPB) Konstruksi Telford menggunakan bahan material batu belah
berukuran besar 10/15 dan batu belah berukuran kecil 5/7 serta pasir urug sebagai
tempat kedudukan batu belah sehingga memberi kesempatan kepada batu belah untuk
mengalami penurunan sedikit, dan memberi kesempatan pasir masuk ke dalam celah-celah batu.
Batu yang akan digunakan sudah harus dipecah lebih dahulu. Dalam pelaksanaan pekerjaaan
hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
- Pasir dihampar sesuai dengan ketebalan rencana
- Batu belah dipasang berdiri (Ukuran batu yang digunakan 10/15)
- Batu belah ukuran 5/7 dipasang berdiri serta dihamparkan merata di atas batu belah
ukuran 10/15 sesuaikan dengan tebal rencana. Seluruh rongga batu-batu ukuran 10/15
harus dapat terisi dengan baik oleh batu 5/7 dibantu dengan penyiraman air
- setelah batu pecah 5/7cm mengisi rongga batu belah 10/15, kemudian
dipadatkan/digilas mesin gilas roda Roller 3 wheeled 6 ton dengan kecepatan 3,5 km/jam.