Anda di halaman 1dari 11

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Kegiatan Pembangunan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana di Kawasan Transmigrasi


Pembangunan Jalan Penghubung KTM Rawa Pitu (LBP Telford)
Kecamatan Rawa Pitu

METODE
PELAKSANAAN
KEGIATAN :
Pembangunan dan Pengembangan Sarana dan
Prasarana di Kawasan Transmigrasi

PEKERJAAN :
Pembangunan Jalan Penghubung KTM Rawa Pitu (LBP Telford)
Kecamatan Rawa Pitu

TAHUN ANGGARAN 2019

DIBUAT :
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Kegiatan Pembangunan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana di Kawasan Transmigrasi
Pembangunan Jalan Penghubung KTM Rawa Pitu (LBP Telford)
Kecamatan Rawa Pitu

MUKADIMAH

Metode Pelaksanaan ini merupakan salah satu kelengkapan penawaran yang tidak terpisahkan dari
dokumen penawaran yang kami lampirkan, sehingga pada metode kami sajikan tahapan serta proses
pelaksanaan dilapangan berdasarkan item-item yang kami tawar dalam dokumen tersebut.

Oleh karena itu CV. ANUGERAH KARYA menyusun Metode Pelaksanaan ini berdasarkan pengalaman-
kami dalam melaksanakan pekerjaan fisik yang telah kami laksanakan dahulu. Metode ini disusun
berdasarkan referensi teknis Pedoman Pelaksanaan Jalan dan Jembatan Kementrian Pekerjaan Umum
yang ada dan berdasarkan pengalaman kami dalam melaksanakan pekerjaan.

Adapun Lingkup Pekerjaan yang kami jelaskan adalah sebagai berikut;

LINGKUP PEKERJAAN PEKERJAAN FISIK


1. DIVISI1–UMUM
1.1. Mobilisasi
1.2. Fasilitas Kontraktor

2. DIVISI 3 - PEKERJAAN TANAH


1.1. Penyiapan Badan Jalan
1.2. Pengupasan dan pembersihan semak pada damija

3. DIVISI 5 - PERKERASAN BERBUTIR


1.1. Lapis Pondasi Agregat Kelas B
1.2. Lapis Pondasi Bawah (telford)

Semua item-item pekerjaan tersebut diatasakan dilaksanakan sesuai dengan Spesifikasi teknis dan
menurut volume pekerjaan yang tersedia dalam daftar Kuantita dan harga.
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Kegiatan Pembangunan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana di Kawasan Transmigrasi
Pembangunan Jalan Penghubung KTM Rawa Pitu (LBP Telford)
Kecamatan Rawa Pitu

I. DIVISI 1 – UMUM

I.1. PEKERJAAN UMUM

I.1.1. Kantor sementara dan fasilitasnya


Kontraktor menyediakan akomodasi dan fasilitas kantor yang cocok dan memenuhi
kebutuhan kegiatan beserta fasilitasnya di lokasi proyek. Ukuran kantor dan fasilitasnya
sesuai untuk kebutuhan umum Penyedia Jasa dan harus menyediakan sebuah ruangan
yang digunakan untuk rapat kemajuan pekerjaan.

1.1.2. Pengukuran Ulang.


Pengukuran ulang dilakukan oleh Penyedia, PPK, Pengawas Lapangan dan Koordinator
Pelaksana dibantu oleh Konsultan Perencanaan untuk menghitung Volume pekerjaan,
sesuai dengan volume yang dibutuhkan sekaligus menetapkan titik nol pekerjaan dengan
menandai per STA dengan patok-patok.

1.1.3. Papan nama Proyek


Pemasangan Papan nama Proyek dilakukan oleh penyedia dan di pasang di sekitar lokasi
pekerjaan untuk memberikan Informasi bahwa ada kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah
daerah setempat kepada masyarakat.

1.1.4. Dokumentasi dan pelaporan


Dokumentasi dilakukan pada saat pengukuran ulang dan pemasangan papan nama
proyek, dokumentasi/fhoto di lakukan sebelum dilaksanakan pekerjaan setiap sta. 50 sampai
akhir sta. dan dilakukan pada saat pekerjaan sedang dilaksanakan.
Untuk Pelaporan dilakukan perhari di rekap perminggu dan dilaporkan setiap bulan
Untuk mengetahui progress pelasanaan pekerjaan.

Setelah pengukuran ulang dan dokumentasi MC. 0 dan kemudian dilanjutkan


Dengan mobilisasi peralatan yang diperlukan sesuai tahap pekerjaan.

I.2. PELAKSANAAN MOBILISASI PERALATAN DAN DEMOBILISASI PERALATAN

Pelaksanaan mobilisasi pada pekerjaan ini dilakukan pada waktu awal-awal pelaksanaan pekerjaan
yakni pada minggu ke 1 , Ke-2 dan ke-13. Alat-alat tersebut ialah:
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Kegiatan Pembangunan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana di Kawasan Transmigrasi
Pembangunan Jalan Penghubung KTM Rawa Pitu (LBP Telford)
Kecamatan Rawa Pitu

a. Dump Truck : 1 unit (Mobilisasi minggu ke 1 dan Demobilisasi minggu ke 13 )


b. Motor Grader > 100 Hp : 1 unit (Mobilisasi minggu ke 2 dan Demobilisasi minggu ke 13 )
c. Three Wheel Roller 6 – 8 T : 1 unit (Mobilisasi minggu ke 2 dan Demobilisasi minggu ke 13 )

I.3. REKAYASA LAPANGAN

Kontraktor menyediakan personil ahli teknik untuk memperlancar pelaksanaan pekerjaan sehingga
diperoleh mutu, kinerja dan dimensi sesuai yang disyaratkan dalam ketentuan.
Pada awal pelaksanaan pekerjaan, personil melaksanaan suatu survei lapangan yang lengkap dan
menyiapkan laporan hasil survei lapangan untuk menentukan kondisi fisik dan struktur perkerasan
lama dan fasilitas drainase yang bersangkutan. Dengan demikian akan memungkinkan Direksi
Pekerjaan melaksanakan revisi minor dan menyelesaikan serta menerbitkan detil pelaksanaan
sebelum kegiatan pelaksanaan dimulai. Selanjutnya personil tersebut ikut serta dalam dalam
pematokan (staking out) dan survei seluruh proyek, investigasi dan pengujian bahan tanah dan
Aggregat Base B, Batu Pecah 10-15 cm dan Batu Pecah 5-7 cm , and rekayasa serta penggambaran
untuk menyimpan Dokumen Rekaman Proyek.

1.3.1 PEKERJAAN SURVEI LAPANGAN UNTUK PENINJAUAN KEMBALI RANCANGAN

Selama 30 hari pertama sejak periode mobilisasi. Kontraktor mengerahkan personil tekniknya
bersama sama Konsultan Perencana dan Pengawas didampingI pihak pemberi kerja,untuk
melakukan survei lapangan dan membuat laporan tentang kondisi fisik dan struktur dari
perkerasan jalan, dan perlengkapan jalan lainnya seperti rambu jalan, patok kilometer, pagar
pengaman. Pekerjaan survei lapangan ini harus dilaksanakan pada seluruh panjang jalan dalam
lingkup Kontrak, dan harus mencakup berikut ini, tetapi tidak terbatas pada :

a) Perkerasan Lama dan Geometrik Jalan

Inventarisasi geometrik jalan, yang meliputi: lebar perkerasan, kondisi permukaan, jenis
lapis permukaan, detil bahu jalan; radius tikungan, lereng melintang (superelevasi di
tikungan), dan kelandaian.

b) Sistem Drainase Yang Ada

Jenis, bentuk, ukuran, dan profil memanjang dari semua selokan samping di sepanjang
kedua sisi jalan. Jenis, bentuk, ukuran, lokasi, panjang, dan kondisi gorong-gorong, terma-
suk detil dari setiap struktur tembok kepala dan lantai apron.

1.3.2 PEKERJAAN PERSIAPAN DAN GAMBAR

Kontraktor akan mempelajari Gambar asli yang terdapat dalam Dokumen Kontrak dan
berkonsultasi dengan Direksi Pekerjaan sebelum pekerjaan survei dimulai. Gambar ini harus
diantisipasi terhadap perubahan kecil pada alinyemen, ruas dan detil yang mungkin terjadi
selama pelaksanaan.
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Kegiatan Pembangunan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana di Kawasan Transmigrasi
Pembangunan Jalan Penghubung KTM Rawa Pitu (LBP Telford)
Kecamatan Rawa Pitu

Kontraktor melaksanakan pekerjaan sesuai dengan maksud dari Gambar dan Spesifikasi, dan
tidak mengambil keuntungan atas setiap kesalahan atau kekurangan dalam Gambar atau
perbedaan antara Gambar dan Spesifikasi, Kontraktor harus menandai dan memperbaiki
setiap kesalahan atau kekurangan terutama yang berhubungan dengan lebar Jalan lama dan
lokasi dan arah setiap pelebaran perkerasan. Setiap penyimpangan dari Gambar
sehubungan dengan kondisi lapangan yang tidak terantisipasi Kontraktor dan Direksi
Pekerjaan mencari kesepakatan terhadap ketepatan atas setiap perubahan yang diambil
terhadap Gambar dalam Kontrak ini.

I.4 MATERIAL DAN PENYIMPANAN

Kontraktor akan memilih bahan yang dipergunakan di dalam pekerjaan ini selalu melihat aspek teknis
yang harus memenuhi spesifikasi dan standar yang berlaku atau sebagaimana secara khusus disetujui
tertulis oleh Direksi Pekerjaan.

Sebelum mengadakan pemesanan atau membuka daerah sumber bahan untuk setiap jenis bahan,
maka Kontraktor menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan contoh bahan, bersama dengan detil lokasi
sumber bahan dan Pasal ketentuan bahan dalam Spesifikasi yang mungkin dapat dipenuhi oleh
contoh bahan, untuk mendapatkan persetujuan

1.4.1 BAHAN/MATERIAL

Bahan/Material yang dipakai pada pekerjaan ini baik material Lapis Pondasi Batu Aggregat B,
Batu Pecah 10-15 cm dan Batu Pecah 5-7 cm merupakan bahan material yang terbaik
berdasarkan Spesifikasi Material yang ada dan tetap melalui proses persetujuan dari Pihak
Pemberi kerja.

1.4.2 PENYIMPANAN BAHAN

Bahan disimpan/diletakkan di sekitar lokasi pekerjaan sehingga mutunya terjamin dan


terpelihara serta siap dipergunakan untuk Pekerjaan. Bahan yang disimpan harus ditempatkan
sedemikian rupa sehingga selalu siap pakai, dan mudah diperiksa oleh Direksi Pekerjaan.
Tempat penyimpanan bebas dari tanaman dan sampah, bebas dari genangan air.

penumpukan bahan harus dibatasi sampai maksimum 5 meter, Penumpukan berbagai jenis
agregat yang akan dipergunakan material Batu Aggregat Base B Batu Pecah 10-15 cm dan Batu
Pecah 5-7 cm, dilakukan secara terpisah untuk mencegah tercampurnya agregat-agregat
tersebut.

I.5 JADWAL PELAKSANAAN


Kontraktor menyiapkan pengajuan jadwal pelaksanaan diperlukan untuk perencanaan, pelaksanaan
dan pemantauan yang sebagaimana mestinya atas pekerjaan. Jadwal tersebut diperlukan untuk
menjelaskan kegiatan-kegiatan pekerjaan setelah kegiatan dalam program mobilisasi telah selesai.
dalam batas waktu 15 hari setelah Surat Penunjukan Pemenang, Jadwal tersebut harus menunjukkan
urutan kegiatan yang diusulkan oleh Kontraktor dalam melaksanakan Pekerjaan dan mendapat
persetujuan dari pihak pemberi kerja pada saat dilaksanakan rapat pendahuluan
(PraContructionMeeting / PCM). Berikut ini beberapa Laporan yang harus disiapkan kontraktor pada
pekerjaan ini;
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Kegiatan Pembangunan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana di Kawasan Transmigrasi
Pembangunan Jalan Penghubung KTM Rawa Pitu (LBP Telford)
Kecamatan Rawa Pitu

a) Jadwal pelaksanaan dengan detil harus menunjukkan urutan kegiatan.


b) Membuat Laporan Kemajuan (progress) Pekerjaan / Laporan Bulanan.
c) Jadwal kegiatan mingguan yang menunjukkan lokasi seluruh operasi dan kegiatan yang akan
dilaksanakan selama minggu tersebut.
d) Jadwal Penyediaan Bahan/material Lapangan

I.6. FASILITAS KONTRAKTOR

Kantor sementara dan fasilitasnya Kontraktor menyediakan akomodasi dan fasilitas kantor yang cocok
dan memenuhi kebutuhan kegiatan beserta fasilitasnya di lokasi proyek. Ukuran kantor dan
fasilitasnya sesuai untuk kebutuhan umum Penyedia Jasa dan harus menyediakan sebuah ruangan
yang digunakan untuk rapat kemajuan pekerjaan.

Pengaturan lalu lintas selama masa konstruksi harus dituangkan dalam Rencana Manajemen dan
Keselamatan Lalu Lintas (RMKL) yang disusun oleh Penyedia Jasa berdasarkan tahapan dan metoda
pelaksanaan pekerjaan dan disetujui oleh pihak pemberi kerja.

Pada pekerjaan ini rekanan akan selalu memperhatikan aspek manajemen dan keselamatan lalu lintas
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, pengaturan lalu lintas transportasi dilakukan dengan
pembuatan tanda-tanda lalu lintas yang memadai di setiap kegiatan lapangan. Bila diperlukan dapat
ditempatkan petugas pemberi isyarat yang bertugas mengatur arus lalu lintas pada saat pelaksanaan.
Berikut ini hal-hal yg disiapkan rekanan pada pelaksanaan pekerjaan ini ;

1) Rambu Peringatan, Rambu Petunjuk dan Penghalang (Barrier) Plastik


Agar dapat melindungi Pekerjaan, dan menjaga keselamatan umum dan kelancaran arus lalu
lintas yang melalui atau di sekitar pekerjaan, Kontraktor memasang dan memelihara rambu lalu
lintas, penghalang dan fasilitas lainnya yang sejenis pada setiap tempat dimana kegiatan
pelaksanaan akan mengganggu lalu lintas umum. Semua rambu lalu lintas dan penghalang harus
diberi garis-garis (strips) yang reflektif dan atau terlihat dengan jelas pada malam hari.

2) Koordinator Pengatur dan Petugas Bendera


Kontraktor harus menyediakan dan menempatkan petugas bendera di semua tempat kegiatan
pelaksanaan yang mengganggu arus lalu lintas yang dikepalai koordinator Pengatur, terutama
pada pengaturan lalu lintas satu arah. Tugas utama petugas bendera adalah mengarahkan dan
mengatur arus lalu lintas yang melalui dan di sekitar Pekerjaan tersebut.

3) Alat Keselamatan Kerja


Kontraktor harus menyediakan alat kelengkapan keselamatan kerja bagi para pekerja seperti
helm proyek, boot, rompi proyek, masker penutup, sarung tangan dan obat-obatan (P3K), yang
selalu disediakan di dalam pelaksanaan pekerjaan.

4) Patok STA
Kontraktor harus menyediakan Patok STA per 50 meter sebagai rambu/tanda pengenal panjang
ruas pada saat pelaksanaan pekerjaan.
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Kegiatan Pembangunan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana di Kawasan Transmigrasi
Pembangunan Jalan Penghubung KTM Rawa Pitu (LBP Telford)
Kecamatan Rawa Pitu

1.6.1 SKEMA PENGATURAN LAPANGAN

1) Jalan Alih Sementara dan Pengendalian Lalu Lintas


Semua jalan alih sementara dan pemasangan pengendali lalu lintas yang disiapkan oleh
Kontraktor selama pelaksanaan Pekerjaan harus dipelihara agar tetap aman dan dalam kondisi
pelayanan yang memenuhi ketentuan dan dapat diterima Direksi Pekerjaaan sehingga menjamin
keselamatan lalu lintas dan bagi pemakai jalan umum.

Dalam hal ini pengalihan sementara dilakukan jika seluruh badan jalan pada ruas tersebut tidak
dapat dilalui kendaraan umum, sehingga tahapan ini akan dilakukan rekanan.

2) Buka tutup Ruas Jalan dan Pengendalian Lalu Lintas


Jalan tetap di fungsikan untuk umum akan tetapi arus lalu lintas di pakai sistem buka tutup untuk
kendaraan dai akan melalui jalan dan sebaliknya, agar tetap aman dan dalam kondisi pelayanan
transposrtasi sehingga memenuhi ketentuan dan dapat diterima Direksi Pekerjaaan sehingga
menjamin keselamatan lalu lintas dan bagi pemakai jalan umum.

3) Pembersihan Penghalang
Selama pelaksanaan pelaksanaan, Kontraktor harus menjamin bahwa perkerasan, bahu jalan
lokasi yang berdekatan dengan Daerah Milik Jalan harus dijaga agar bebas dari bahan
pelaksanaan, kotoran dan bahan yang tidak terpakai lainnya yang dapat mengganggu atau
membahayakan lalu lintas yang lewat. Pekerjaan juga harus dijaga agar bebas dari setiap parkir
liar atau kegiatan perdagangan kaki lima kecuali untuk daerah-daerah yang digunakan untuk
maksud tersebut.

METODE KERJA

II. DIVISI 3 - PEKERJAAN TANAH

II.1. PENYIAPAN BADAN JALAN

Pekerjaan ini mencakup penyiapan, penggarukan dan pemadatan permukaan tanah dasar atau
permukaan jalan kerikil lama, Untuk jalan kerikil, pekerjaan dapat juga mencakup perataan berat
dengan motor grader untuk perbaikan bentuk dengan atau tanpa penggaruan dan tanpa penambahan
bahan baru.

Pekerjaan ini meliputi galian minor atau penggarukan serta pekerjaan timbunan minor yang diikuti
dengan pembentukan, pemadatan, pengujian tanah atau bahan berbutir, dan pemeliharaan
permukaan yang disiapkan sampai bahan perkerasan ditempatkan diatasnya, yang semuanya sesuai
dengan Gambar dan Spesifikasi ini atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

2.1.1 PEKERJAAN PERSIAPAN

Sebelum memulai pekerjaan kontraktor mengajukan rencana kerja ke direksi pekerjaan untuk
melaksanakan pekerjaan persiapan Penyiapan Badan Jalan.
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Kegiatan Pembangunan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana di Kawasan Transmigrasi
Pembangunan Jalan Penghubung KTM Rawa Pitu (LBP Telford)
Kecamatan Rawa Pitu

1. Jadwal Kerja

Kontraktor mengajukan ke direksi tentang pekerjaan Penyiapan Badan Jalan ini, isinya
tentang apa saja yang akan dilakukan dilapangan, alat berat apa saja yang akan
diturunkan, berapa petugas lalu lintas serta jumlah pekerja lapangan semua di
koordinasikan kepada pihak Direksi.

2. Pengendalian Lalu Lintas

Kontraktor bertanggungjawab atas seluruh konsekuensi dari lalu lintas yang diijinkan
melewati tanah dasar, dan Kontraktor harus melarang lalu lintas yang demikian bilamana
Kontraktor dapat menyediakan sebuah jalan alih (detour) atau dengan pelaksanaan
setengah lebar jalan dan juga kontraktor mensiagakan petugas lapangan untuk mengatur
lalu lintas tersebut serta memasang rambu2 peringatan dilapangan.

2.1.2 PENYIAPAN BAHAN

Tanah dasar dapat dibentuk dari Timbunan Biasa atau tanah asli di daerah galian. Bahan yang
digunakan dalam setiap hal haruslah sesuai dengan yang diperintahkan Direksi Pekerjaan, dan
sifat-sifat bahan yang disyaratkan untuk bahan yang dihampar dan membentuk tanah dasar
haruslah seperti yang disyaratkan dalam Spesifikasi untuk bahan tersebut.

2.2.3 PELAKSANAAN DARI PENYIAPAN BADAN JALAN

Bilamana permukaan tanah dasar disiapkan terlalu dini tanpa segera diikuti oleh
penghamparan lapis pondasi bawah, maka permukaan tanah dasar dapat menjadi rusak. Oleh
karena itu, luas pekerjaan penyiapan tanah dasar yang tidak dapat dilindungi pada setiap saat
harus dibatasi sedemikian rupa sehingga daerah tersebut yang masih dapat dipelihara dengan
peralatan yang tersedia dan Kontraktor mengatur penyiapan tanah dasar dan penempatan
bahan perkerasan dimana satu dengan lainnya berjarak cukup dekat.
Pekerjaan galian yang diperlukan untuk membentuk tanah dasar dilaksanakan sesuai
ketentuan dengan menggunakan alat Motor Grader, alat tersebut meratakan permukaan
hasil galian dan Seluruh Timbunan yang diperlukan harus dihampar sesuai dengan Spesifikasi
gambar dan desain sehingga badan jalan menjadi sesuai rencana.

Pemadatan Tanah Dasar dipadatkan menggunakan vibro Roller dengan Ketentuan pemadatan
minimum 6 kali lintasan sehingga menghasilakn daya dukung tanah yang sesuai spesifikasi.

Alat Utama yang digunakan :


Vibro Roller
Motor Grader
Alat Bantu
Rencana Jangka waktu pelaksanaan : Minggu ke 2 dan Ke 3.
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Kegiatan Pembangunan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana di Kawasan Transmigrasi
Pembangunan Jalan Penghubung KTM Rawa Pitu (LBP Telford)
Kecamatan Rawa Pitu

II.2. Pengupasan dan pembersihan semak pada damija

Pekerjaan ini terdiri dari peningkatan kembali dan pembentukan kembali bahu jalan yang ada,
termasuk pembersihan tumbuh-tumbuhan, pemotongan, perapihan, pengurugan dengan bahan
terpilih serta pemadatan untuk mengembalikan bahu jalan mencapai garis, kemiringan dan
dimensi yang benar yang ditunjukkan pada Gambar Rencana.

Semua tumbuh-tumbuhan harus dibongkar dari bahu jalan yang ada, rumput, alang -alang, semak-
semak dan tumbuhan lainnya harus dipotong ulang seperlunya sebelum pembentukan kembali
bahu jalan yang harus dibentuk kembali oleh tenaga kasar menggunakan alat bantu.

Pekerjaan tersebut mencakup pembongkaran daerah-daerah yang tinggi, pengurugan daerah-


daerah rendah dengan bahan lebihan, dan pembentukan kembali bahu jalan tersebut sampai
memenuhi kelandaian, garis batas dan ketinggian Seluruh pembentukan kembali dan peningkatan
bahu jalan. Pemadatan harus dilaksanakan sampai memenuhi persyaratan kepadatan normal
untuk mempersiapkan tanah dasar. Penyiapan lapangan untuk menempatkan bahan bahu Jalan,
termasuk galian bahan yang ada dan perapian ujung Jalan kendaraan yang ada, dilaksanakan
seperti ditunjukkan pada Gambar Rencana. Tanah Dasar atau formasi harus disiapkan dan
diselesaikan sesuai dengan pekerjaan-pekerjaan yang ditentukan Bahu jalan pada kedua sisi jalan
tidak boleh dibangun pada waktu yang bersamaan, harus dibangun satu sisi dulu, baru berikutnya
pada sisi yang lain.

Rencana Jangka waktu pelaksanaan : Minggu ke 2.

III. DIVISI 5 - PERKERASAN BERBUTIR

III.1. LAPIS PONDASI AGREGAT

Pekerjaan ini harus meliputi pemasokan, pemrosesan, pengangkutan, penghamparan,


pembasahan dan pemadatan agregat pecah mesin di atas permukaan yang telah disiapkan dan
telah diterima sesuai dengan detil yang ditunjukkan dalam Gambar atau sesuai dengan perintah
Direksi Pekerjaan , dan memelihara lapis pondasi agegrat yang telah selesai sesuai yang
disyaratkan. Pemrosesan harus meliputi, bila perlu, pemecahan, pengayakan, pemisahan,
pencampuran dan operasi lainnya yang perlu untuk menghasilkan suatu bahan yang memenuhi
ketentuan dari Spesifikasi ini.

3.1.1 PEKERJAAN PERSIAPAN

Kontraktor menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan contoh bahan material dalam


penggunaan setiap bahan untuk pertama kalinya sebagai Lapis Pondasi Agregat B, di awal-
awal persiapan pelaksanaan serta Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan
diserahkan kepada direksi untuk disetujui.

Beberapa hal yang mendukung pelaksanaan ini ;


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Kegiatan Pembangunan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana di Kawasan Transmigrasi
Pembangunan Jalan Penghubung KTM Rawa Pitu (LBP Telford)
Kecamatan Rawa Pitu

a) Pengendalian Lalu Lintas

Pengendalian Lalu Lintas terhadap pelaksanaan penghamparan maupun pemadatan


base, petugas dan rambu-rambu pengaman terus siaga.

b) Cuaca Yang Diijinkan Untuk Bekerja

Lapis Pondasi Agregat tidak boleh ditempatkan, dihampar, atau dipadatkan sewaktu
turun hujan, dan pemadatan tidak boleh dilakukan setelah hujan atau bila kadar air bahan
jadi tidak berada dalam rentang yang ditentukan.

3.1.2 PENYIAPAN BAHAN

Bahan Lapis Pondasi Agregat Base B dipilih dari sumber yang disetujui Pihak Dinas.

3.1.3 PENGHAMPARAN DAN PEMADATAN LAPIS PONDASI AGREGAT B

a) Material agregat kelas B dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader
dengan komposisi sesuai job mix design yang telah disetujui kemudian material
agregat kelas B dibawa ke lokasi pekerjaan menggunakan dump truck.
b) Setiap lapis harus dihampar pada suatu operasi dengan takaran yang merata agar
menghasilkan tebal padat yang diperlukan dalam toleransi yang disyaratkan. Bilamana
akan dihampar lebih dari satu lapis, maka lapisan-lapisan tersebut harus diusahakan
sama tebalnya. Material agregat kelas B dihampar dengan alat motor grader dan
dengan ketebalan padat yang disyaratkan.
c) Tebal padat minimum untuk pelaksanaan setiap lapisan harus dua kali ukuran terbesar
agregat lapis pondasi. Tebal padat maksimum tidak boleh melebihi 25 cm, kecuali
diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan.
d) Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck
dan dipadatkan dengan menggunakan Three Wheel Roller Selama pemadatan,
sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan
menggunakan alat bantu.
e) Operasi penggilasan harus dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi
sedikit ke arah sumbu jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian yang
ber”superelevasi”, penggilasan harus dimulai dari bagian yang rendah dan bergerak
sedikit demi sedikit ke bagian yang lebih tinggi. Operasi penggilasan harus dilanjutkan
sampai seluruh bekas roda mesin gilas hilang dan lapis tersebut terpadatkan secara
merata.
f) Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan
test sand cone untuk mengetahui kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik.
g) Alat yang digunakan :
Dump Truck
Motor Grader
Three Wheel Roller
Water Tanker
Alat Bantu

Rencana Jangka waktu pelaksanaan : Minggu ke 3, 4, 7, 8 dan 11.


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Kegiatan Pembangunan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana di Kawasan Transmigrasi
Pembangunan Jalan Penghubung KTM Rawa Pitu (LBP Telford)
Kecamatan Rawa Pitu

III.2. LAPIS PONDASI BAWAH(TELFORD)

Pekerjaan Pondasi (LPB) Konstruksi Telford menggunakan bahan material batu belah
berukuran besar 10/15 dan batu belah berukuran kecil 5/7 serta pasir urug sebagai
tempat kedudukan batu belah sehingga memberi kesempatan kepada batu belah untuk
mengalami penurunan sedikit, dan memberi kesempatan pasir masuk ke dalam celah-celah batu.
Batu yang akan digunakan sudah harus dipecah lebih dahulu. Dalam pelaksanaan pekerjaaan
hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
- Pasir dihampar sesuai dengan ketebalan rencana
- Batu belah dipasang berdiri (Ukuran batu yang digunakan 10/15)
- Batu belah ukuran 5/7 dipasang berdiri serta dihamparkan merata di atas batu belah
ukuran 10/15 sesuaikan dengan tebal rencana. Seluruh rongga batu-batu ukuran 10/15
harus dapat terisi dengan baik oleh batu 5/7 dibantu dengan penyiraman air
- setelah batu pecah 5/7cm mengisi rongga batu belah 10/15, kemudian
dipadatkan/digilas mesin gilas roda Roller 3 wheeled 6 ton dengan kecepatan 3,5 km/jam.

Demikian metode pelaksanaan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bandar Lampung, 31 Juli 2019


Disusun Oleh,
CV. ANUGRAH KARYA

ANDRE ANUGRAH, ST.


Direktur

Anda mungkin juga menyukai